PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011

dokumen-dokumen yang mirip
TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSEDUR PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT

I. PENDAHULUAN. Negara memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakatnya,

I. PENDAHULUAN. Jumlah (Unit) Perkembangan Skala Usaha. Tahun 2009*) 5 Usaha Besar (UB) ,43

BAB I PENDAHULUAN. (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan,

KREDIT USAHA RAKYAT. Disampaikan dalam Pembukaan Pembekalan PPB MU KP Tahun 2017 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Skala Usaha, Jumlah, dan Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia Tahun 2006 s.d. 2007

I.PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank

Evaluasi Implementasi Kebijakan Kredit Usaha Rakyat Dalam Rangka Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan, Koperasi (UMKMK).

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) DI INDONESIA PERIODE NOVEMBER 2012 APRIL 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 189/PMK.05/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) dalam pertumbuhan perekonomian suatu negara sangat penting. Ketika

KUMPULAN PERATURAN KREDIT USAHA RAKYAT 2015

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

SEBARAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT PERIODE NOVEMBER AGUSTUS 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

V. PERHITUNGAN DAMPAK DAN ANALISA HASIL

BUKU KUMPULAN PERATURAN TAHUN 2016 KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) K R E D I T U S A H A R A K Y A T KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sebenarnya masalah dan kendala yang dihadapi masih bersifat klasik yang selama

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN. sektor riil yang sangat penting keberadaannya adalah Usaha Mikro Kecil dan

PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

Review Dialog BENARKAH KUR TANPA JAMINAN? Jakarta, 5 November 2008, Gedung Jurnal Nasional Jam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. MEMINJAMKAN UANG, DAN MENERBITKAN PROMES ATAU YANG DIKENAL SEBAGAI BANKNOTE

INTEGRASI EKONOMI NUSANTARA Pokok Pembahasan Kredit Usaha Rakyat & Manajamen Pelabuhan KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

PERENCANAAN/PENGEMBANGAN USAHA UKM: AKSES PEMBIAYAAN. Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Jakarta, 29 Oktober 2013

- 1 - MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bida

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BISNIS PROGRAM DAN KEMITRAAN PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

2015, No Mikro, Kecil, dan Menengah tentang Pedoman Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tent

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam memajukan perekonomian suatu Negara peranan Perbankan sangat

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB IV PENUTUP. di Provinsi Riau dalam mengikuti e-procurement pada tahun yaitu

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.

PEDOMAN KOPERASI SEBAGAI PENYALUR KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

A. Kesimpulan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN NOMOR : KEP-22/M.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Perbankan dan Lembaga Kredit Mikro (LKM) berusaha meningkatkan perekonomian di Indonesia. Bukti bahwa pemerintah

BAB III KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan UMKM dan Usaha Besar. Mikro, Kecil dan Menengah ,55 47, ,93 47, ,75 46,25

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia PEMBIAYAAN UMKM DALAM PAKET KEBIJAKAN EKONOMI SEPTEMBER 2015

PENANDATANGANAN MOU. Divisi Bisnis Usaha Kecil

LAPORAN KAJIAN PERAN LEMBAGA LINKAGE DALAM MENINGKATKAN PEMBIAYAAN/ KREDIT KEPADA UMKM

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat membuat rasa

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB II TINAJUAN PUSTAKA. pengertian pendapatan adalah: Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain

Perkembangan Perekonomian Daerah Propinsi Maluku Triwulan II 2008 PERKEMBANGAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) PERBANKAN DI MALUKU

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

Skim Pembiayaan Mikro Agro (SPMA)

Ciawi, 21 Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. melanda bangsa Indonesia pada tahun konvensional, sehingga memilih untuk berhubungan dengan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama masalah dalam kemiskinan yang dialami oleh setiap negara,

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

ANALISIS KINERJA IMPLEMENTASI PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) TINGKAT PROPINSI DI INDONESIA

SOSIALISASI KUR GORONTALO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sekarang ini

LAPORAN KEGIATAN KINERJA PENYALURAN DAN PEMANFAATAN KREDIT PROGRAM PERTANIAN KKPE DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. penting perbankan di Indonesia adalah menjaga kestabilan moneter agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. arah peningkatan taraf hidup masyarakat. sangat vital, seperti sebuah jantung dalam tubuh manusia.

PEMBERDAYAAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KOTA BANJARBARU DALAM RANGKA MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS 2015**

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampai saat ini, sektor perbankan masih memegang peranan yang sangat

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi. persyaratan guna memperoleh gelar. Sarjana Hukum

Transkripsi:

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT DENPASAR, 20 APRIL 2011 1

Peran UMKMK Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebanyak 51,3 juta unit usaha UMKM menyerap tenaga kerja sebanyak 90,9 juta pekerja Kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 55,6% terhadap PDB tahun 2007 UMKMK cukup strategis dalam membantu perekonomian pada masa krisis, yang terbukti dari peningkatan kontribusi UMKM terhadap PDB menjadi 65% tahun 2009 2

Keterbatasan UMKMK Kemampuan Sumber Daya Manusia Jejaring dan jangkauan pemasaran Kemampuan teknologi Terbatasnya UMKMK dalam mengakses kredit/pembiayaan dari Perbankan Terbatasnya kemampuan UMKMK dalam menyediakan agunan. 3

SUMBER PEMBIAYAAN Sumber Pembiayaan saat ini: Modal Sendiri Modal dari keluarga/teman Pinjaman dari perseorangan/rentenir Pinjaman dari Lembaga Keuangan Mikro (terbatas kapasitasnya) Bantuan berupa CSR/ PKBL Bantuan Pemerintah Dana Bergulir Kredit Program; KKPE (Kredit Ketahanan Pangan dan Energi), KUPS (Kredit Usaha Pembibitan Sapi), KPEN-RP (Kredit Pengembangan Energi Nabati & Revitalisasi Perkebunan) Pinjaman dari perbankan Bantuan Sosial 4 4

PENINGKATAN AKSES KEPADA SUMBER PEMBIAYAAN Inpres No. 6 tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKMK, diterbitkan dalam rangka pemberdayaan UMKMK, penciptaan lapangan kerja, dan penanggulangan kemiskinan Kebijakan pemberdayaan UMKMK, mencakup: Peningkatan akses pada sumber pembiayaan Pengembangan kewirausahaan Peningkatan pasar produk UMKMK Reformasi regulasi UMKMK Kredit Usaha Rakyat merupakan salah satu upaya peningkatan akses kepada sumber pembiayaan, dengan skema penjaminan. 5 5

PENGERTIAN & SUMBER DANA KUR KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi kepada UMKMK di bidang usaha yang produktif dan layak namun belum bankable dengan plafon kredit sampai dengan Rp. 500.000.000,- yang sebagian dijamin oleh Perusahaan Penjamin. Sumber Dana Penyaluran KUR adalah 100 % (seratus persen) bersumber dari dana Bank Pelaksana yang dihimpun dari dana masyarakat (tabungan, giro, dan deposito). 6

SKEMA KUR Kredit BANK PELAKSANA Pengembalian Kredit Nota Kesepahaman Bersama Pemerintah Imbal Jasa Penjaminan Perjanjian Kerjasama (Penjaminan KUR) Perusahaan Penjamin UMKMK USAHA PRODUKTIF & LAYAK 7

PIHAK-PIHAK TERKAIT KUR Pemerintah 1. Kemenko Perekonomian 2. Kementerian Keuangan 3. Kementerian Pertanian 4. Kementerian Kehutanan 5. Kementerian Kelautan & Perikanan 6. Kementerian Perindustrian 7. Kementerian Koperasi & UKM 8. Kementerian Perdagangan 9. Kementerian BUMN 10. Kementerian Nakertrans Perusahaan Penjaminan 1. PT. Askrindo 2. Perum Jamkrindo Pengawasan 1. Bank Indonesia 2. B P K P Bank Pelaksana Bank Pelaksana 1. Bank BRI 1. Bank BRI 2. Bank Mandiri 2. Bank Mandiri 3. Bank B N I 3. Bank B N I 4. Bank BT N 4. Bank BT N 5. Bank Bukopin 5. Bank Bukopin 6. Bank Syariah Mandiri 6. Bank Syariah Mandiri 7. Bank DKI 7. Bank DKI 8. Bank Nagari 8. Bank Nagari 9. Bank Jabar Banten 9. Bank Jabar Banten 10. Bank Jateng 10. Bank Jateng 11. BPD DIY 11. BPD DIY 12. Bank Jatim 12. Bank Jatim 13. Bank NTB 13. Bank NTB 14. Bank Kalbar 14. Bank Kalbar 15. BPD Kalsel 15. BPD Kalsel 16. Bank Kalteng 16. Bank Kalteng 17. Bank Sulut 17. Bank Sulut 18. Bank Maluku 18. Bank Maluku 19. Bank Papua 19. Bank Papua 20. Bank Sulsel (beroperasi Mei 2011) 8

Dalam pelaksanaan program KUR Pemerintah terus secara dinamis melakukan evaluasi dan perbaikan ketentuan agar program ini semakin besar manfaatnya bagi UMKM. Pada tahun 2010 Pemerintah telah melakukan program revitalisasi, relaksasi dan akselerasi penyaluran KUR yang diberikan dalam bentuk: KUR Mikro : EVALUASI KETENTUAN SKEMA KUR Jumlah maksimum Rp. 20 juta Suku Bunga maksimum 22% efektif per tahun Tidak memerlukan adanya agunan tambahan Tanpa melalui pengecekan SID KUR Ritel : Jumlah dari Rp. 20 juta s/d Rp. 500 juta Suku Bunga maksimum 14% efektif per tahun Melalui pengecekan SID Perlu adanya agunan tambahan; 9

EVALUASI KETENTUAN (lanjutan...) Perpanjangan suplesi/restrukturisasi: KUR untuk modal kerja, dari 3 tahun menjadi 6 tahun; KUR untuk investasi, dari 5 tahun menjadi 10 tahun; KUR Linkage executing maksimum Rp 2 milyar; Penjaminan untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan serta industri kecil sebesar 80%, sedangkan sektor lainnya 70%; KUR untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan penjaminan Pemerintah sebesar 80%; KUR investasi untuk perkebunan tanaman keras dapat langsung 13 tahun. 10

STRUKTUR KUR Plafon Penggunaan Jangka Waktu Suku Bunga Provisi & Adm Imbal Jasa Penjaminan Agunan KUR Mikro: s/d Rp. 20 juta KUR Ritel: Rp.20 juta s/d Rp.500 juta KUR melalui Lembaga Linkage Pola Executing: maksimal Rp.2 miliar Kredit Modal Kerja dan atau Kredit Investasi Kredit Modal Kerja maksimal 3 tahun Kredit Investasi maksimal 5 tahun DAPAT diperpanjang KUR Mikro: maks. 22% Eff p.a KUR Ritel: maks. 14% Eff p.a Sesuai ketentuan Bank yang berlaku Dibayar oleh Pemerintah. Utama : Usaha yang dibiayai Tambahan : Sesuai ketentuan Bank 11

Sasaran Debitur KUR USAHA MIKRO Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sbb : - Asset Rp. 50 juta (tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha); atau - Omzet Rp.300 juta USAHA KECIL Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan/badan usaha yang bukan merupakan anak perusahan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang yang memenuhi kriteria sbb : - Rp 50 juta < Asset Rp 500 juta (tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha); atau - Rp.300 juta < Omzet Rp. 2,5 miliar Sesuai dengan UU No. 20/2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 12

Sasaran Debitur KUR USAHA MENENGAH Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang memenuhi kriteria : Rp.500 juta < Asset Rp.10 M (tidak termasuk tanah & bangunan tempat usaha) atau Rp.2,5 M < Sales Rp. 50 M KOPERASI Badan Usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. 13

Sasaran Debitur KUR KELOMPOK USAHA LEMBAGA LINKAGE Kumpulan orang perorang atau badan usaha (UMKM) yang melakukan kegiatan usaha produktif dan dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan atau kesamaan kondisi lingkungan untuk meningkatkan usaha anggotanya. Lembaga yang menerus pinjamkan KUR dari Bank kepada Calon Debitur KUR, yaitu Koperasi Sekunder, Koperasi Primer (Koperasi Simpan Pinjam, Unit Simpan Pinjam Koperasi), Badan Kredit Desa (BKD), Baitul Mal Wa Tanwil (BMT), Bank Perkreditan Rakyat/Syariah (BPR/BPRS), Lembaga Keuangan Non Bank, Kelompok Usaha, Lembaga Keuangan Mikro. 14

Kriteria Calon Debitur KUR Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan dari perbankan dan/atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari Pemerintah. Dapat sedang menerima kredit konsumtif. Dalam hal UMKMK masih tercatat pada Sistem Informasi Debitur BI, tetapi telah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas Bank sebelumnya; Untuk KUR Mikro tidak diwajibkan untuk dilakukan pengecekan Sistem Informasi Debitur BI. 15

CAPAIAN PENYALURAN KREDIT USAHA RAKYAT 16

PENYALURAN KUR TERHADAP TOTAL KREDIT (PER DESEMBER 2010) KUR 34 Kredit UMKMK 926 Total Kredit 1768 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 17

REALISASI PENYALURAN KUR 2007 2011(Rp milyar) 6.365

PENYALURAN KUR MENURUT SEKTOR EKONOMI 31 MARET 2011 Perdagangan, Restoran & Hotel 64,0% Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi 1,0% Jasa-jasa Dunia Usaha 5,0% Lain-lain 7,0% Pertanian 17,0% Konstruksi 2,0% Listrik, Gas & Air 0,0 Industri Pengolahan 2,0% Pertambangan 0,0% Jasa-jasa Sosial/ Masyarakat 2,0% 19

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PERLUASAN KREDIT USAHA RAKYAT 20

INPRES NO.3/2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN PROGRAM TINDAKAN KELUARAN PERLUASAN PENYALURAN KREDIT MENYUSUN RENCANA TINDAK PERLUASAN KUR DI TINGKAT PEMERINTAH DAERAH TERSUSUNNYA KEBIJAKAN UNTUK PEMERINTAH DAERAH MENGENAI RENCANA TINDAK OPERASIONAL PERLUASAN PENYALURAN KUR TERUTAMA UNTUK SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN, INDUSTRI, PERTANIAN, KEHUTANAN TARGET PENYELESAIAN 2010 2011 JATENG, JATIM, JABAR SELURUH PROVINSI P. JAWAB GUBERNUR BUPATI WALIKOTA 21

PERAN PEMDA DALAM PERLUASAN KUR Secara aktif turut mempersiapkan UMKMK yang produktif (individu, kelompok, kemitraan, cluster) sebagai calon debitur KUR; Melakukan pembinaan dan pendampingan UMKMK selama masa pengurusan dan pengembalian kredit/pembiayaan; Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di Daerah dan dengan Kementerian Teknis/ Pemerintah Pusat; Menyusun rencana tindak yang berisi program dan kegiatan perluasan KUR dan menyiapkan penganggarannya; 22

PENYUSUNAN RENCANA TINDAK PERLUASAN KUR PEMERINTAH DAERAH Untuk mengkoordinasikan peningkatan dan perluasan penyaluran KUR, terutama untuk sektor pertanian, kelautan & perikanan, kehutanan dan industri kecil; Dapat saling melengkapi dan bekerjasama/ bersinergi dengan Program dan Kegiatan Kementerian Teknis (yang hari ini dipaparkan) Bekerjasama dengan institusi pelaksana KUR di daerah termasuk dengan Bank Indonesia. 23 23

MAKSUD DAN TUJUAN RAPAT KERJA PENYUSUNAN RENCANA TINDAK Mendorong kerjasama Kementerian Teknis, Pemerintah Daerah dan institusi terkait dalam perluasan penyaluran KUR; Memfasilitasi penyusunan draf matrik program dan kegiatan dari rencana tindak perluasan penyaluran KUR Tahun 2011-2012 pada Pemerintah Daerah (Provinsi); 24 24

KESIMPULAN 1. Peran UMKM dalam perekonomian nasional sangat penting dan strategis 2. Pengembangan UMKM menghadapi berbagai kendala khususnya permasalahan sulitnya akses ke sumber pembiayaan 3. KUR diberikan untuk UMKMK yang produktif dan layak namun belum bankable agar dapat mengakses kredit/pembiayaan dari bank. 4. Inpres No.3/2010 mengamanatkan Pemda untuk berperan serta dalam program perluasan KUR, terutama di sektor pertanian, perikanan & kelautan, kehutanan dan industri kecil. 5. Rencana Tindak yang berisi program dan kegiatan dalam rangka mempersiapkan calon debitur KUR merupakan kegiatan bersama untuk pemberdayaan UMKMK. 25

TERIMA KASIH Sekretariat KUR : Telpon : (021) 3521843 Faks : (021) 3521836 Website : www.ekon.go.id Email : ifaidi@ekon.go.id, aherri_s@yahoo.com 26