Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian BANK INDONESIA KREDIT. SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan

Transkripsi

1 1

2 2 Peran Bank Indonesia Dalam Perekonomian UU No.23 Tahun 1999 Sebagaimana diubah dengan UU No. 3 Th 2004 BANK INDONESIA KEBIJAKAN MONETER KEBIJAKAN SISTEM PEMBAYARAN PENGATURAN/PENGAWASAN BANK SURPLUS SPENDING UNIT SIMPANAN : Giro Deposito Tabungan PERBANKAN FUNGSI INTERMEDIASI KREDIT DEFISIT SPENDING UNIT

3 Upaya Bank Indonesia dalam Pengembangan UMK (Koperasi) 3 UU NO.23/1999 dan Amandamen No.3/2004 ttg BI Bank Indonesia tidak lagi menyalurkan KLBI dalam rangka kredit program Kebijakan Kebijakan Kredit Perbankan Pengembangan Kelembagaan Bantuan Teknis PBI No. 3/2/PBI/2001 tgl. 4 Januari 2001 tentang Pemberian Kredit Usaha Kecil (Business plan, Menaikkan plafon KUK, Bantuan teknis kepada penyalur KUK) Kerjasama Antar Lembaga Pembentukan UMK Center Penguatan Lembaga Mikro (RUU Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan kerjasama pembiayaan) Pelatihan kepada bank Pelatihan kepada KKMB Kegiatan penelitian Penyediaan Sistem Informasi (Sistem Informasi Debitur SID, Sistem Informasi Terpadu Pengembangan Usaha Kecil SIPUK)

4 4

5 5 Pengertian UMK Kredit UMK adalah kredit yang diberikan kepada pengusaha mikro dan kecil. Usaha Mikro adalah usaha produktif yang memiliki aset s/d Rp.25 jt, dan penjualan s/d Rp.100 jt per tahun serta dapat mengajukan kredit s/d Rp.50 jt. Usaha Kecil adalah usaha produktif yang memiliki aset s/d Rp.200 jt, dan penjualan s/d Rp. 1 M per tahun serta dapat mengajukan kredit diatas Rp.50 jt s/d Rp.500 jt.

6 6 Mengapa UMK?? Jumlah Industri yang banyak dan terdapat dalam berbagai sektor ekonomi 2,84 juta (99% Total Unit Usaha) UKM menyerap 99,6% total angkatan kerja* Pemanfaatan bahan baku lokal Menunjang kegiatan usaha pada skala yang lebih besar UMK Sumut hanya memberikan kontribusi sebesar 14,60% dari total kredit perbankan (Agustus 2006) *Statistik BPS Tahun 2000

7 Hanya Sebagian Kecil Pengusaha UMK yang Memperoleh Kredit 7 Tidak membutuhkan kredit; 35,4% Membutuhkan Kredit; 64,6% Tidak berminat mengajukan kredit; 26,0% 64,4% 74,0% Berminat Mengajukan Kredit; 74,0% Alasan tdk berminat mengajukan kredit: karena tidak berminat mencari pinjaman suku bunga tinggi Tidak memperoleh kredi t/di tola k; 15,5% 84,5% Memperoleh kredit (realisasi); 84,5% 54,1% Pernah mengaju kan kredit; 54,1% Tidak pernah mengaju kan kredit; Alasan tdk pernah mengajukan kredit: Sulit memenuhi persyaratan agunan suku bunga tinggi Secara riil hanya 21,8 % (Produktif + KONSUMTIF) Hasil Survey Bank Indonesia : Aspek Keuangan, Perkreditan & Permodalan

8 8 Persoalan Utama UMK Kredit Perbankan belum berdampak signifikan terhadap pengembangan usaha rakyat (bersifat konsumtif & tidak didukung sistem pengembangan usaha rakyat). Tulang punggung ekonomi yang dieluelukan, kenyataannya kurang nutrisi. Bahkan sudah dirusak oleh bunga tinggi. Berbagai upaya pemerintah tidak terkoordinasi dgn baik shg. belum optimal & bahkan bisa merusak. Mayoritas pengusaha tidak bankable; tanpa pengalaman, pembukuan & adm usaha; Konsep usaha tidak memiliki jaminan kredit (collateral) Modal Ventura, BPR/BPRS & Lembaga Keuangan Shariah belum diperankan secara baik dan benar

9 Berbagai Upaya Pemerintah Belum Memperlihatkan Hasil Optimal Depdagri :Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UEDSP), Dep Koperasi dan UMK dengan BDSP, BKKBN dengan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Depsos dengan Kelompok Usaha Bersama. Dep Perindustrian dg Pinjaman Koperasi dll 9 Kewajiban pembiayaan UMK Perbankan dengan UMK Berbagai lembaga internasional yang juga bergerak dibidang pengentasan kemiskinan, UMK dan sejenisnya PERSOLANNYANYA ADALAH BAHWA PADA KELOMPOK MASYARAKAT GOLONGAN BAWAH TETAP TERDAPAT JUMLAH MASYARAKAT MISKIN YG SANGAT BESAR TANPA KEMAMPUAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN Perlu strategi & fokus pada pengembangan kemampuan SDM

10 Peran Program UMK Bank Untuk Mereka?? 10 Mayoritas UMK Sumber: Biro Kredit Bank Indonesia

11 Posisi Penyaluran Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMK-M) (Juta Rupiah) 11 NO JENIS UMKM TAHUN MIKRO % KECIL % SUB TOTAL UMK % MENENGAH % TOTAL 1 Agust' , , ,00 31, , , , ,00 48, , , , ,00 31, , , , ,00 49, , , , ,00 33, , , , ,00 35, , , , ,00 37, , , , ,00 44, , Sumber : Laporan Bank Umum

12 12

13 Jumlah Koperasi Yang Aktif di Sumut Hanya 64% dari total Populasi 13 Total Populasi = Aktif = Tidak Aktif = Sumber: Dekopinwil Sumut Masalah Permodalan, Manajemen, Marketing Kapasitas SDM dll

14 Jumlah Unit Koperasi Yang Menerima Kredit Bank 14 2,000 1,500 1, Des 2003 Des 2004 Des 2005 Sep 2006 Jmh Koperasi ,710 1,942 Sumber: Laporan Bank Umum

15 Jumlah Kredit Yang Diberikan Kepada Koperasi (juta rupiah) , , , , , ,000 - Des 2003 Des 2004 Des 2005 Sep 2006 Jmh Kredit 422, , , ,465 Sumber: Laporan Bank Umum

16 16 NPL Koperasi Cenderung Meningkat 50,000 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 - Des 2003 Des 2004 Des 2005 Sep 2006 Total NPL 3,180 35,933 30,737 45,076 % NPL Sumber: Laporan Bank Umum

17 17 Permasalahan Koperasi Kualitas SDM Miss Management Permasalahan Koperasi Kredibilitas, Administrasi, Kelayakan, Pemasaran Kendala Agunan (Collateral)

18 18 Prospek Koperasi ke Depan Potensi untuk pengembangan pembiayaan kepada koperasi masih cukup besar, sepanjang kualitas dan kesehatan koperasi terus diperbaiki.

19 19 Upaya Pengembangan Koperasi Ke Depan 1.Linkage program antara BU dengan BPR/BPRS 2.Pemanfaatan perbankan shariah 3.Sinergi untuk pemasaran 4.Dukungan dari Pemda untuk permodalan maupun legalitas/perijinan 5.Mengembangkan semangat berwirausaha melalui pembentukan Sentra pendidikan/pelatihan bisnis 6.Meningkatkan kualitas SDM petugas koperasi

20 20 Upaya Pengembangan 7. Perlu upaya serius dari semua pihak terkait untuk meningkatkan akses koperasi terhadap pembiayaan 8. Diperlukan kerjasama yang sinergis antar lembaga dan instansi terkait dalam penyediaan dana bagi pengembangan koperasi 9. Penerapan konsep dan praktek perkoperasian kepada seluruh masyarakat sejak dini.

21 Kantor Bank Indonesia Medan 21 Selamat Siang, Terima kasih!