THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

dokumen-dokumen yang mirip
Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Serimawati

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB III METODE PENELITIAN

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

Richa Yuswantina, Agitya Resti Erwiyani, Prihati.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

III. METODE PENELITIAN

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

ABSTRAK EFEK PEMBERIAN EKSTRAK FLAXSEED

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa Boerl.) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Sri Juniati, Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti ABSTRACT

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

BAB II METODE PENELITIAN

DAYA MELARUTKAN BATU GINJAL DENGAN INFUSA DAUN MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica L.) SECARA IN VITRO ARTIKEL ILMIAH

Rr. Tryani Widyaningtyas, Y. L. Aryoko Widodo, Istianatus Sunnah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NGUDI WALUYO SCHOOL OF HEALTH UNGARAN SCHOOL OF PHARMACY THE DIURETIC EFFECT OF ETHANOL EKSTRAK OF POSELEN

THE TONIC EFFECT OF DECOCTA OF TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val &Zijp) RHIZOME IN MALE MICES SWISS WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

Giving Effect Tomato Fruit Juicer ( Solanum lycopersicum L) To Sedation Effect In Male Mice Strain BALB/C

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

Nofri P. Kurama, Widdhi Bodhi, Weny Wiyono Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT Manado ABSTRACT

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

NGUDI WALUYO SCHOOL OF HEALTH PHARMACY STUDY PROGRAM THE EFFECT OF EXTRACTED PAPAYA

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

Analisis Aktivitas Perlindungan Sinar Ultraviolet Dari Perasan Daun Srikaya (Annona squamosa L.) secara In Vivo.

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena

THE EFFECTIVITY FORMULATION OF CREAM ANTIFUNGI FROM EXTRACT WARU LEAVES (Hibiscus tiliaceus L) 50% in Malassezia furfur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

UJI EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SUJI (Dracaena angustifolia Roxb) TERHADAP EDEMA KAKI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

ABSTRACT. Keyword: Soursop (Annona muricata L.) leaves, Flavonoid, SPF value, Sunscreen

EFEK PEMBERIAN REBUSAN DAUN AFRIKA(

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN PRASMAN

ABSTRAK. PERBANDINGAN ANTARA PENGARUH OMEGA-3 DENGAN AEROBIC EXERCISE TERHADAP KADAR KOLESTEROL-LDL TIKUS JANTAN GALUR Wistar MODEL DISLIPIDEMIA

PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 3 No. 2 Mei 2014 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi eksperimental

UJI ANTIINFLAMASI EKSTRAK HERBA AJERAN (BIDENS PILOSA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GRACIA BUDIASIH

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

ERVINA TANABARA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

UJI EFEK TOKSISITAS EKSTRAK DAUN SUKUN [ARTOCARPUS ALTILLIS (PARK.) FOSBERG] TERHADAP GINJAL TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

ABSTRAK. Meigi Suwarto, 2013 : dr. Kartika Dewi, M.Kes. Sp.Ak.PA (K) : dr. Jeanny Ervie Ladi, M.Kes., PA

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

AKTIVITAS ANALGETIKA INFUSA DAUN ALPUKAT (Persea americana) PADA MENCIT. TITA NOFIANTI Program Studi S1 Farmasi STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KERING DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH DIABETES MELITUS

BAB IV METODE PENELITIAN

UJI EFEKTIVITAS INFUSA AKAR SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI DIURETIK PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus novergicus).

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

ANTIPYRETIC EFFECT TEST OF Syzygium polyanthum [Wight.] Walp. LEAVES INFUSION ON MALE WHITE RATES OF WISTAR STRAIN

Aktivitas Analgetik Ekstrak Etanol Daun Melinjo (Gnetum Gnemon L.) Pada Mencit Putih (Mus musculus L.) Jantan

Transkripsi:

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Rosalia Agustini ABSTRACT Duduk leaves (Desmodium triquetrum (L.) DC) have flavonoid compound that expected to having anti-inflammatory activity. The study aimed to determine the effect of anti-inflammatory of duduk leaves ointment in white male rats wistar strain. This research is purely experimental study with pre and post-test group design by using completely randomized design (CRD) consist of 5 treatment groups. The Mice foot was injected by karagenin solution 0.1% w / v, 3 hours later measuring the volume of the rat foot edema by using pletismometer (Pre test). Then the negative control was treatmented by (ointment base), the positive control (Betamethasone) and duduk leaves extract ointment with level 8% (w / w), 12% (w / w), 16% (w / w), after 3 hours was measuring the volume edema in rat foot (Post test). The analyzed data was the difference between pre-test and post-test. Data were analyzed by using SPSS version 19.0 for windows with parametric tes one way ANAVA 95% trust level. The ANAVA result obtained significance value 0.006 (p <0.05) means there are significant differences in the influence of the five treatment groups, the negative control group was 0.013 ± 0.007 ml, the positive control 0.035 ± 0.012 ml of duduk leaves extract ointment levels of 8% 0,022 ± 0.009 ml, at level 12% 0.028 ± 0.014 and level 16% 0.033 ± 0,009 ml. It could be concluded ointment of duduk leaves extract at level 12 % and 16% have anti-inflammatory effect were almost propotional to the positive control betamethasone dose of 2 g. Keyword: Duduk Leaves (Desmodium triquetrum (L.) DC), flavonoid, anti-inflammatory

UJI EFEKTIVITAS SALEP DAUN DUDUK (Desmodium triqurtrum (L.) D.C) SEBAGAI ANTI INFLAMASI PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Rosalia Agustini INTISARI Daun Duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C) mempunyai kandungan senyawa yaitu flavonoid yang diduga mempunyai aktivitas anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek anti inflamasi salep daun duduk pada tikus putih jantan galur wistar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan pre and post test group design menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan. Kaki tikus diinjeksi larutan karagenin 0,1% b/v, 3 jam kemudian ukur volume udem kaki tikus dengan pletismometer (Pre test). Kemudian diberikan perlakuan kontrol negatif (Basis salep), kontrol positif (Betametason), dan salep ekstrak daun duduk kadar 8% (b/b), 12% (b/b), 16% (b/b), setelah 3 jam ukur volume udem kaki tikus (Post test). Data yang dianalisis adalah selisih antara pre test dan post test. Data dianalisa menggunakan SPSS versi 19,0 for windows dengan uji paramatik ANAVA satu jalan taraf kepercayaan 95%. Hasil ANAVA diperoleh nilai signifikansi 0,006 (p<0,05) yang artinya ada perbedaan secara bermakna pengaruh dari kelima kelompok perlakuan, dimana Kelompok kontrol negatif adalah 0,013 ± 0,007 ml, kontrol positif 0,035 ± 0,012 ml, salep ekstrak daun duduk kadar 8% 0,022 ± 0,009 ml, kadar 12% 0,028±0,014 dan kadar 16% 0,033 ± 0,009 ml. Sehingga dapat disimpulkan salep ekstrak daun duduk kadar 12% dan kadar 16% memiliki efek anti inflamasi yang hampir sebanding dengan kontrol positif betametason dosis 2 g. Kata kunci: Daun Duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C), flavonoid, anti inflamasi

PENDAHULUAN Inflamasi merupakan respon pertahanan tubuh terhadap kerusakan sel ataupun jaringan yang disebabkan oleh berbagai rangsangan fisika, kimia, mekanis maupun akibat peningkatan kristal asam urat yang berlebihan (Gunawan dan Mulyani, 2004). Selain itu inflamasi merupakan suatu proses di dalam tubuh dengan tujuan untuk memperbaiki jaringan yang rusak serta mempertahankan diri terhadap infeksi (Price dan Lorraine, 1995). Penelitian mengenai obat tradisional sebagai anti inflamasi yang telah diteliti oleh Marline Abdassah, dkk pada tahun 2009 dengan judul Formulasi ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan basis gel sebagai anti inflamasi. Senyawa yang diduga sebagai anti inflamasi adalah flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel anti inflamasi yang mengandung ekstrak daun sukun yang memiliki aktivitas anti inflamasi, relatif stabil serta aman untuk digunakan. Formula yang memberikan aktivitas anti inflamasi paling baik adalah formula dengan konsentrasi ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) 16% b/v dengan memberikan efek inhibisi radang 6,96%. Tanaman yang diduga memiliki efek anti inflamasi adalah daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) karena daun duduk mempunyai kandungan flavonoid yang diduga berkhasiat sebagai anti inflamasi. Ekstrak daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) mempunyai aktivasi anti inflamasi dan konsentrasi efektif tertentu salep ekstrak daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) memiliki aktifitas anti inflamasi yang sebanding dengan salep betametason dosis 2 g. BAHAN DAN CARA Alat dan Bahan 1. Bahan Daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.), kontrol negatifnya vaselin alba, kontrol positifnya betametason salep dosis 2 g, tikus putih jantan galur wistat dengan berat 180-200 g, kjaragenin, aquadest, etanol 70%, 2. Alat Erlenmayer, aluminium foil, timbangan analitik, kain flanel, gelas ukur, beaker gelass, ayakan nomor 30 mesh, waterbath, cawan penguap, mortir, pot salep, suntikan sublantar ukuran 1 ml, timbangan, stopwatch, kandang tikus, dan pletismometer. Cara penelitian 1. Determinasi tanaman Determinasi dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistemik Fakultas Biologi Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari tumbuhan daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) 2. Penyiapan bahan baku

Daun duduk dicuci dengan menggunakan air mengalir sampai bersih lalu ditiriskan, dirajang selanjutnya dilakukan pengeringan. Setelah kering rimpang dibuat serbuk dengan cara diblender sampai halus dan diayak dengan ayakan nomer 30 mesh. 3. Pembuatan ekstrak daun duduk Pembuatan ekstrak etanol daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C) menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasilnya diuapkan menggunakan waterbath pada suhu 50 dan diperoleh ekstrak kental daun duduk. 4. Identifikasi senyawa flavonoid 0,1 gram ekstrak kental daun duduk ditambahkan metanol hingga terendam kemudian dipanaskan. Filtrat dari ekstrak daun duduk kemudian ditambahkan H 2 SO 4 pekat. Adanya kandungan flavonoid ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah karena penambahan H2SO4 pekat (Harborne, 1987). Ekstrak daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) diencerkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan metanol sampai terendam lalu dipanaskan. Filtrat ditambahkan H 2 SO 4 pekat sehingga terbentuk warna merah yang menunjukkan adanya flavonoid (Harborne, 1987). 5. Identifikasi bebas etanol Uji etanol secara kualitatif dilakukan dengan menambah dua tetes H 2 SO 4 pekat dan 1 ml larutan kalium dikromat, adanya kandungan etanol dalam ekstrak ditandai dengan terjadinya perubahan warna mula-mula dari jingga menjadi hijau kebiruan (Robinson, 1995). 6. Pembuatan salep ekstrak daun duduk Pada penelitian ini sediaan salep yang akan digunakan adalah sediaan salep dengan konsentrasi ekstrak daun duduk 8% (b/b), 12% (b/b), 16% (b/b) yang dibuat 2 g. Cara pembuatan salep : Ditimbang ekstrak daun duduk sesuai konsentrasi dan timbang basis salep (Vaselin alba) kemudian sedikit demi sedikit ekstrak daun duduk ditambahkan ke dalam basis salep, dicampurkan sampai homogen 7. Pembuatan karagenin 1% b/v Ditimbang sebanyak 0,1 gram karagenin kemudian dilarutkan dalam NaCl 0,9% hingga volume 10,0 ml. 8. Cara penelitian Hewan uji yang akan digunakan diadaptasi terlebih dahulu dalam lingkungan penelitian selama 5 hari sebelum dilakukan percobaan. Tiga puluh ekor hewan uji yang telah memenuhi kriteria dibagi dalam 5 kelompok secara acak dan banyaknya sama. Hewan uji yang digunakan pada penelitian ini dipelihara pada kondisi yang sama. Masing masing hewan uji diberi tanda pada batas mata kaki kanan di belakangnya kemudian diukur volume normal kaki sebelum diberikan larutan karagenin 1 % b/v yang menggunakan alat pletismometer, ini dilakukan untuk mengetahui

volume normal kaki tikus sebelum di injeksi dengan larutan karagenin 1 % b/v. Setelah itu diinjeksi dengan larutan 0,1 % ml larutan karagenin 1 % b/v pada semua kelompok perlakuan secara suplantar setelah itu diukur volume udem tikus menggunakan alat pletismometer, sebagai data pre test. Setelah 3 jam masing masing kelompok mendapat perlakuan yaitu kelompok I (kontrol negatif), diberikan basis salep yaitu vaselin alba pada, kelompok II (kontrol positif), diberikan salep betametason 2 g, kelompok III diberikan salep ekstrak daun duduk dengan konsentrasi 8% b/b, kelompok IV diberikan salep ekstrak daun duduk dengan konsentrasi 12% b/b, kelompok V diberikan salep ekstrak daun duduk dengan konsentrai 16% b/b. Setelah 3 jam, volume udem kaki kanan tikus diukur menggunakan pletismometer sebagi data pos test dan didapatkan data. Data merupakan selisih antara volume udem tikus pre post test 9. Analisis data Data danalisis menggunakan Shapiro-wilk untuk mengetahui normalitas data dan uji Levene-test untuk mengetahui homogenitas data kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA satu jalan dan uji LSD, taraf kepercayaan 95%. HASIL Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) adalah sebagai berikut: Famili 108. Papilionaceae 1c, 13b, 23a, 24b, 25b, 26a, 27b, 28c, 29a, 30a, 32a, 33b, 34b-35a- Genus: Desmodium-1b-2b-3b-5b-6a-Spesies: Desmodium Triquetrum (L) D.C Identifikasi flavonoid didapatkan hasil warna merah pada penambahan metanol dan H 2 SO 4. Penambahan methanol dan H 2 SO 4 Merah

Tabel l. Hasil Pengamatan Selisih Rata Rata Penurunan Udem Kaki Tikus Kelompok. Perlakuan Mean ± SD Selisih Penurunan Udem (ml) K (Basis salep) 0,013 ± 0,007 K + (Salep betametason) 0,035 ± 0,012 K1 (ekstrak 8% b/b) 0,022 ± 0,009 K2 (ekstrak 12% b/b) 0,028 ± 0,014 K3 (ekstrak 16% b/b) 0,033 ± 0,009 Keterangan Mean : Nilai rata rata SD : Standar Deviasi Tabel Uji LSD Pasangan Perlakuan p-value Kesimpulan K (-) vs K (+) 0,002 Berbeda signifikan K (-) vs P1 0,219 Berbeda tidak signifikan K(-) vs P2 0,022 Berbeda signifikan K (-) vs P3 0,001 Berbeda signifikan K (+) vs P1 0,035 Berbeda signifikan K (+) vs P2 0,301 Berbeda tidak signifikan K (+) vs P3 0,931 Berbeda Tidak signifikan P1 vs P2 0,252 Berbeda tidak signifikan P1 vs P3 0,029 Berbeda signifikan P2 vs P3 0,263 Berbeda tidak signifikan Keterangan: Jika p-value < 0,05 ada perbedaan signifikan Jika p-value > 0,05 tidak ada perbedaan signifikan K(-) : Basis salep (vaselin album) K(+) : Salep betametason P1 : Salep ekstrak daun duduk (SEDD) dengan konsentrasi 8% b/b P2 : Salep ekstrak daun duduk (SEDD) dengan konsentrasi 12% b/b P3 : Salep ekstrak daun duduk (SEDD) dengan konsentrasi 16% b/b

PEMBAHASAN Berdasarkan hasil determinasi diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.). Identifikasi flavonoid didapatkan hasil warna merah pada penambahan metanol dan H 2 SO 4. Flavonoid Kalkon (warna merah) Flavonol Merah Dari data hasil uji LSD menunjukkan bahwa penurunan volume udem kelompok K(-) vs K(+), P2, P3 berbeda signifikan ini berarti efek penurunan volume udem pada K(-) dan K(+), kadar P2, P3 tidak memiliki efek yang sama dalam penurunan volume udem. Kelompok K(-) vs P1 berbeda tidak signifikan ini berarti bahwa efek penurunan volume udem pada K(-) dan kelompok kadar P1 hampir sama tetapi jika dilihat dari selisih penurunan volume udem salep kadar P1 memiliki efek penurunan udem yang lebih besar dibandingkan dengan K(-). Kelompok K(+) vs P2, P3 berbeda tidak signifikan ini berarti bahwa efek penurunan volume udem pada K(+), P2, P3 memiliki efek yang hampir sama. Pada salep ekstrak daun duduk kadar 8% b/b, 12% b/b, 16% b/b mempunyai efek penurunan volume udem karena ini membuktikan bahwa salep daun duduk memiliki efek sebagai anti inflamasi karena mengandung zat aktif yaitu flavonoid yang memiliki mekanisme kerja yaitu menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase agar asam arakhidonat tidak melepaskan mediator inflamasi. Penelitian ini sesuai dengn penelitian sebelumnya yaitu penelian Marlin, dkk pada tahun 2009 yang menggunakan ekstrakk daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan basis gel sebagai anti inflamasi dengan zat aktif yang sama yaitu flavonoid, ini membuktikan bahwa salep daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C.) dan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) dengan basis gel sama sama berefek sebagai anti inflamasi karena

mengandung zat aktif flavonoid dengan mekanisme kerja yaitu menghambat jalur siklooksigenase dan lipooksigenase agar asam arakhidonat tidak melepaskan mediator inflamasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Salep ekstrak daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C) mempunyai efek anti inflamasi pada tikus putih galur wistar 2. Salep ekstrak daun duduk dengan konsentrasi 12% b/b dan 16% b/b memiliki aktifitas anti inflamasi yang hampir sama dengan salep Betametason 2 g. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melakukan uji perbandingan menggunakan salep anti inflamasi yang berbeda untuk mengetahui efektifitas anti inflamasi pada salep tersebut. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang stabilitas salep ekstrak daun duduk (Desmodium triquetrum (L.) D.C) sebagai alternatif obat anti inflamasi alami. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada semua Tim peneliti yang telah membantu dalam penelitian DAFTAR PUSTAKA 1. Gunawan, D., dan Mulyani, S., 2004, Farmakognosi, 140, Swadaya, 139-151 Jakarta. 2. Price, S.A., dan Lorraine, W., 1995, Patofisiologi, edisi IV, 410-411, EGC, Jakarta. 3. Hendrayana, Jemmy, Sumiwi, A. dan Abdasah. M., 2009, Formulasi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkins.) Fosberg) Dengan Basis Gel Sebagai Anti Inflamasi, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran 4. Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia, Cetakan Kedua, oleh Padmawinata, K. dan Soediro,I., 345-354, Penerbit ITB, Bandung. 5. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, 71,157, Penerbit ITB, Bandung. 6. Dalimartha, S., 1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Trubus Agriwijaya, Jakarta. 7. Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, 33, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.