Pembuatan Nikel DMG. dalam range konsentrasi yang lebar.

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

NURUL MU NISAH AWALIYAH ( ) 16 APRIL PENENTUAN KADAR SENYAWA KOMPLEKS NIKEL DMG (NiDMG) 2

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI Selasa, 01 April 2014

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

Menentukan Kadar Ion Br- dan KSCN dengan Metode Argentometri-Volhard (METODE VOLHARD) Menentukan molaritas KSCN dengan metode titrasi balik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR AIR DAN ABU PADA BISKUIT

PENENTUAN KADAR KLORIDA. Abstak

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS II KLOROKUIN FOSFAT

3 Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

Ummu Kalsum Andi Lajeng 31 Maret, 2014 PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU DALAM BISKUIT

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

PEMBUATAN ASAM SALISILAT DARI MINYAK GANDAPURA

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

Pembuatan Larutan CuSO 4. Widya Kusumaningrum ( ), Ipa Ida Rosita, Nurul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati.

ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

Metodologi Penelitian

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Widya Kusumaningrum ( ) Page 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

ENERGI KESETIMBANGAN FASA

BAB 3 METODE PERCOBAAN

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II Teknik Isolasi Kafein dari Biji Kopi

Desikator Neraca analitik 4 desimal

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental

3 Metodologi Penelitian

ASIDI-ALKALIMETRI PENETAPAN KADAR ASAM SALISILAT

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN KADAR KOEFISIEN DISTRIBUSI SELASA, 22 MEI 2014

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

BAHAN DAN METODE. Laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II PENENTUKAN ION KLORIDA DARI SAMPEL AIR DENGAN METODE ARGENTOMETRIK Selasa, 01 April 2014

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

ANALISA MAKANAN DAN MINUMAN ANALISIS KADAR ABU DAN MINERAL OLEH :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Transkripsi:

Pembuatan ikel DMG Widya Kusumaningrum (1112016200005), Ipa Ida Rosita, urul Mu nisah Awaliyah, Ummu Kalsum A.L, Amelia Rachmawati. Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas lslam egeri Syarif Hidayatullah Jakarta ABSTRAK Sejumlah kecil i dipisahkan dari campurannya dengan teknik ekstraksi pelarut, yaitu mengekstrak i dalam bentuk i(dmg) 2 (ikel Dimetilglikosin) dari fasa air ke dalam fasa organic (kloroform). Kemudian penentuan kadar i dengan metode spektrofotometri dimana kompleks berwarna i(dmg) 2 dalam kloroform mengikuti hokum Lambert-Beer dalam range konsentrasi yang lebar. ikel yang diperoleh dari hasil ekstraksi pelarut ialah sebesar 61 %. Kata kunci: ikel, ikel DMG 1 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)

I. PEDAHULUA Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Pemisahan unsur-unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan beberapa cara, seperti: metode pengendapan, metode penguapan, metode elektroanalisis, atau berbagai macam metode lainnya. Pada prakteknya, dua metode pertama adalah yang terpenting. Metode gravimetri memakan waktu cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan (S.M Khopkar, 1990: 25). Penentuan presentase zat yang terbentuk dapat dicari dengan menggunakan persamaan S= berat sampel (gram): W= berat residu, P= presentase zat yang yang terbentuk (S.M Khopkar, 1990: 26). ikel (200-400 g ) membentuk kompleks dimetilglioksim merah dalam suasana yang sedikit basa; ia hanya sedikit dapat-larut dalam kloroform (35-50 g i 3 cm ). Daerah ph optimum untuk ekstrasi kompleks nikel itu adalah 7-12 dengan adanya sitrat. Kompleks nikel ini mengabsorpsi pada 366 nm dan juga pada 465-470 nm (G. Svehla, 1994). Reagensia dimetilglioksim ( 4 H 8 2 2 ) : endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat: H i 2 2 H H 3 3 H H H 3 i H + 2H + H 3 2 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005) H

Besi (II) (pewarnaan merah), bismuth (endapan kuning), dan kobalt dalam jumlahjumlah yang lebih banyak (pewarnaan cokelat) mengganggu dalam larutan amoniakal. Pengaruh unsur-unsur yang mengganggu (Fe 2+ harus dioksidasikan menjadi Fe 3+, misalnya dengan hydrogen peroksida) dapat ditiadakan dengan penambahan suatu tartrat. Jika ada serta garam-garam kobalt dalam jumlah banyak, mereka akan bereaksi dengan dimetilglioksima, maka suatu prosedur khusus harus dipakai. Zat-zat pengoksid tak boleh ada (G.Svehla, 1985). Persyaratan berikut harus dipenuhi agar suatu cara gravimetrik dapat berhasil: 1. Proses pemisahan harus cukup sempurna hingga kuantitas analit yang tidak mengendap secara analitik tidak ditemukan (biasanya 0,1 mg atau kurang pada penentuan komponen-komponen utama dari suatu contoh makro). 2. Zat yang ditimbang harus mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau hamper demikian. Jika tidak demikian hasil yang salah dapat diperoleh (Day dan Underwood, 2002). II. ALAT, BAHA, DA PRSEDUR KERJA ALAT DA BAHA awan porselen Tang krus Termometer Stopwatch Penangas air Desikator ven Kertas saring eraca analitik 3 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)

Batang pengaduk Buret Gelas ukur Gelas beaker Erlenmeyer Penangas Larutan nikel Indikator DMG dan larutan H 4 H Langkah kerja: 1) Masukkan larutan nikel 3 ml ke dalam gelas beaker 2) Tambahkan 2 ml larutan dimetil glioksim (DMG) 3) Tambahkan larutan H 4 H 2 tetes 4) Panaskan larutan tersebut pada penangas selama 30 menit 5) Kemudian saring (sebelumnya timbang terlebih dahulu berat kertas saring) 6) Pada cawan porselen, oven cawan porselen selama 30 menit dengan temperature 102 7) Dinginkan cawan porselen tersebut di dalam desikator selama 15 menit dan timbang berat cawan porselen 8) ven cawan porselen berisi sampel, dan kertas saring selama 30 menit 9) Dinginkan di dalam desikator selama 15 menit 10) Timbang beratnya dan catat 11) Lakukan langkah 8-10 hingga berat konstan (di oven selama 15 menit, dan di dinginkan di desikator selama 10 menit) III. HASIL DA PEMBAHASA 4 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)

Berat kertas saring= 0,6436 gr Berat cawan porselen: 58,3440 gr Berat pemanasan pertama : 58,9972 gr Berat pemanasan kedua : 58,8913 gr Berat sampel pemanasan 1 = 58,9972 g - 58,3440 g = 0,6532 g Berat sampel pemanasan 2 = 58,8913 g - 58,3440 g = 0.5473 g Berat sampel pemanasan rata-rata Kadar ikel dimetilglioksim Masukkan nikel 15 ml kemudian dipanaskan pada suhu 70 0 sehingga menghasilkan warna biru, kemudian dengan penambahan 10 ml larutan DMG (dimetilglioksim) 1%, kemudian ditambahkan 3 tetes larutan H 4 H 2M (ammonium hidroksida) dan dipanaskan selama 30 menit larutan berubah menjadi warna merah..h 4 H berfungsi untuk menetralkan dan membasakan larutan karena i(hdmg) 2 mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan H 4 H harus tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung dari 5 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)

ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan i(dmg) 2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. Persamaan reaksi: i 2+ (aq) + 2 H 2 DMG (aq) + 2 H- i(dmg) 2 (s) + 2 H 2 (l) Penyaringan dilakukan menggunakan kertas saring dengan tujuan untuk mendapatkan residu yang merupakan nikel. Proses penyaringan ini tidak akan mengurangi konsentrasi i 2+ dalam larutan tersebut, karena i 2+ telah berikatan dengan DMG (dimetilglioksim). Setelah semua bereaksi, maka terbentuklah senyawa kompleks i(dmg) 2. Setelah endapan i(dmg) 2 di dapatkan maka dilakukan percobaan untuk menentukan massa ikel yang terkandung di dalam i(dmg) 2. Endapan yang disapatkan di panaskan ke dalam oven selama 10 menit setelah itu di desikator selama 5 menit, kemudian di timbang massa endapan tersebut. Dan didapatkan kadar ikel DMG yang telah dibuat ialah sebesar 61%. IV. KESIMPULA Berdasarkan percobaan dilakukan dapat disimpulkan bahwa kadar ikel dimetilglioksim yang didapatkan ialah 61 %. V. DAFTAR PUSTAKA Khopkar, 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit: UI- Press. Svehla, G.1985.BUKU TEKS AALISIS ARGAIK KUALITATIF MAKR DA SEMIMIKR EDISI KE LIMA.Jakarta: PT.Kalman Media Pustaka. Svehla, G. 1994. KIMIA AALISIS KUATITATIF ARGAIK. Penerbit Buku Kedokteran EG. Underwood, A.L. dkk. 1998.AALISIS KIMIA KUATITATIF Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. 6 W i d y a K u s u m a n i n g r u m (1112016200005)