BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman produk kepada pelanggan harus memiliki penentuan rute secara tepat,

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian

MINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Radar Malang merupakan salah satu grup Radar terbesar di Jawa Pos.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAN PENJADWALAN DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberhasilan penjualan produk. Salah satu faktor kepuasan

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

BAB III LANDASAN TEORI

Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN

BABI PENDAHULUAN. I.1 Latar belakang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan. mengoptimalkan penggunaan kapasitas serta jumlah kendaraan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Transportasi dan Distribusi. Diadopsi dari Pujawan N

DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI TRIPLEK/PLYWOOD KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI

PENINGKATAN EFFISIENSI PENDISTRIBUSIAN KORAN DENGAN MENENTUKAN JALUR DISTRIBUSI PALING OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

BAB III KEGIATAN RISET

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

USULAN MODEL DALAM MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVING MATRIX DI PT. XYZ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SAVING MATRIX UNTUK MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI

SKRIPSI PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE TABU SEARCH (STUDI KASUS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI DAGING SAPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan cabang distributor dari perusahaan manufaktur yang. memproduksi sandal bermerek Zandilac. Dalam menjalankan usahanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh operator telekomunikasi seluler.revenue yang dihasilkan dalam dunia

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR

MANAJEMEN TRANPORTASI DAN DISTRIBUSI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Gambar 1.1 Contoh Ilustrasi Kasus CVRP 13

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK PADA PT. POS INDONESIA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mengambil studi kasus pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

Manajemen Tranportasi dan Distribusi. Dosen : Moch Mizanul Achlaq

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari

PENJADWALAN PERJALANAN ALAT TRANSPORTASI UNTUK PENDISTRIBUSIAN DAN LOADING BARANG DI WILAYAH RUTE SUMATERA UTARA PADA PT.BINA TAMA SENTRA FAJAR MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menentukan rute distribusi secara optimal dapat membantu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL PADA PT

PERANCANGAN ALGORITMA HEURISTIK UNTUK PENYELESAIAN PERMASALAHAN SWAP-BODY VEHICLE ROUTING PROBLEM

USULAN MODEL DALAM MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVING MATRIX DI PT SIANTAR TOP, TBK

USULAN RUTE DISTRIBUSI TABUNG GAS 12 KG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN ALGORITMATABU SEARCH DI PT. X BANDUNG *

Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *

Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah dari lokasi produksi ke lokasi konsumen yang sering kali jumlah dan kapasitas alat angkut yang terbatas atau dalam supply chain management dikenal dengan istilah Vehicle Routing Problem (VRP) (Pujawan and Mahendrawati, 2010). Proses pendistribusian produk merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan untuk dapat melakukan pengiriman produk secara cepat kepada pelanggan. Kecepatan pengiriman produk kepada pelanggan harus memiliki penentuan rute secara tepat, sehingga pelanggan yang akan dikunjungi menerima produk dalam kondisi baik dan sesuai dengan batas waktu permintaan (Gaspersz, 2005). Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu, dalam jumlah yang sesuai permintaan dan dalam kondisi yang baik sangat menentukan produk tersebut pada akhirnya akan kompetitif di pasaran. Oleh karena itu kemampuan mengelola jaringan distribusi dewasa ini merupakan satu komponen yang sangat penting bagi kebanyakan industri. Jaringan yang baik tentunya harus bisa memberikan kecepatan respons yang tinggi (lead time yang pendek bagi pelanggan untuk memperoleh barang) dan service level yang tinggi, yakni kemampuan jaringan untuk memasok dengan ketersediaan barang cukup tinggi (Sourirajan et al., 2009). Penentuan rute distribusi menjadi perhatian penting dalam menjaga kelangsungan proses supply chain management. ATTA Belitung Sport (ABS) merupakan satu-satunya distributor sepatu olahraga yang ada di Pulau Belitung. ABS bertanggung jawab untuk mendistribusikan sepatu olahraga ke semua agen penjualan sepatu olahraga yang 1

2 ada di Kabupaten Belitung dan Belitung Timur yang tercatat ada 19 retailer. Dalam proses pendistribusian barang, ABS masih memiliki permasalahan yaitu terbatasnya jumlah dan kapasitas angkut dari alat angkut yang tersedia. ABS melakukan pengiriman barang ke para retailer sebanyak 2x dalam sebulan, yaitu pada minggu pertama dan minggu ketiga setiap bulannya. Proses pendistribusian yang terjadi selama ini pada ABS seperti diperlihatkan pada Gambar 1.1, yaitu dengan mengirimkan barang secara langsung kepada retailer yang memiliki arah/area tujuan pengiriman yang sama tanpa memperhatikan kapasitas alat angkut dan kemungkinan penggabungan retailer dengan arah lain dalam sekali pengiriman. Untuk setiap proses distribusi, ABS akan melihat retailer-retailer yang memiliki arah pengiriman yang sama atau retailer yang berdekatan, untuk digabungkan dalam 1 kali proses pengiriman barang. Petugas angkut mempersiapkan barang sesuai permintaan retailer. Barang tersebut dimuat ke dalam alat angkut dan kemudian dikirimkan ke para retailer yang tergabung dalam satu rute. Apabila jumlah permintaan barang pada salah satu retailer untuk arah pengiriman yang sama melebihi kapasitas angkut, maka sisa permintaan akan dikirimkan pada kesempatan lain, sehingga untuk 1 retailer bisa terdapat 2 kali pengiriman barang. Rata-rata jumlah rute pengiriman yang dilakukan oleh ATTA Belitung Sport sebanyak 10-12 rute. Padahal upah tanaga angkut dibayarkan untuk setiap kali pengangkutan. Sehingga semakin banyak rute pengangkutan barang, maka akan semakin besar biaya yang dikeluarkan untuk proses distribusi. Proses pendistribusian seperti ini juga dirasa memiliki beban jarak yang besar, karena pengiriman barang tidak terorganisir dengan baik. Beban jarak yang besar akan berpengaruh terhadap biaya bahan bakar dan biaya-biaya penunjang lainnya yang timbul dalam proses pendistribusian. Semakin besar beban jarak yang ada, maka biaya bahan bakar dan perawatan yang dikeluarkan akan semakin besar.

3 Gambar 1.1 Mekanisme distribusi pada ATTA Belitung Sport Permasalahan distribusi barang melibatkan beberapa pertimbangan utama meliputi rute kendaraan, kendaraan sampai dengan minimal ongkos distribusi, sehingga dapat memperluas wilayah penyebaran retailer dengan armada yang terbatas (Ballou and Ronald, 1999). Masalah yang berkaitan dengan pendistribusian barang di antaranya membuat keputusan-keputusan mengenai rute pendistribusian barang. Penentuan rute distribusi akan mempengaruhi total jarak perjalanan kendaraan, sehingga akan berpengaruh pula kepada total biaya distribusi. Karakteristik permasalahan penentuan rute distribusi yaitu terdapat distributor sebagai pusat pendistribusian barang, setiap konsumen tepat dilayani satu kali dalam sebuah rute, jumlah barang yang diangkut dalam setiap rute tidak melebihi kapasitas angkut kendaraan (Fitria et al., 2009). Sehingga rute yang optimal adalah rute yang memenuhi kriteria tersebut. Tipe masalah vehicle

4 routing dapat digambarkan sebagai suatu kasus dengan tujuan mencari rute terpendek dari suatu depot (distributor) menuju sekumpulan titik-titik tertentu dengan batasan kapasitas angkut dari alat angkut yang tersedia. Pada umumnya solusi dari masalah vehicle routing diperoleh dengan metode heuristik, di antaranya menggunakan metode saving, algoritma sweep dan algoritma genetika (Sarwadi and Anjar, 2004). Berdasarkan uraian permasalahan yang ada pada ATTA Belitung Sport, karakteristik permasalah ini sama dengan karakteristik permasalahan pada kasus vehicle routing problem (VRP). Rute distribusi yang ideal adalah rute distribusi yang menggabungkan dua atau lebih pelanggan dengan melihat utilitas armada pada setiap pengangkutan (Rahmawati, 2013). Metode yang bisa digunakan untuk merancang rute pendistribusi yang ideal adalah metode saving matrix. Metode saving matrix merupakan metode yang digunakan dalam menentukan rute disribusi dengan cara menggabungkan titik-titik tujuan yang memiliki penghematan jarak paling besar dan memperhatikan volume permintaan tiap-tiap titik tujuan agar tidak melebihi kapasitas angkut kendaraan. Dengan metode seperti ini akan diperoleh jarak pendistribusian yang lebih kecil. Metode saving matrix ini juga telah banyak di manfaatkan di dalam penelitian. Nurwidiana and Miranti (2011) sudah melakukan penelitian dengan menggunakan metode saving matrix. Penelitian ini mencoba memecahkan masalah penentuan kebijakan distribusi dengan menentukan interval pengiriman yang optimal ke masing-masing outlet menggunakan Economic Order Interval (EOI). Selanjutnya pengiriman ke outlet-outlet yang memiliki interval pengiriman yang sama akan digabungkan dalam satu kendaraan. Rute pengiriman akan ditentukan dengan metode saving matrix dan pengurutan kunjungan menggunakan metode nearest neighbour untuk meminimalkan jarak tempuh kendaraan. Hasilnya motode ini dapat menghemat biaya transportasi sebesar 55,62%. Fahmi (2013) sudah membandingkan penggunaan metode saving matrix dengan metode generalized assignment dalam menentukan rute yang paling optimal. Hasilnya metode saving matrix menghasilkan rute distribusi yang optimal serta jarak yang minimum dari pada metode generalized assigment.

5 Berdasarkan uraian dari latar belakang permasalahan yang ada pada ATTA Belitung Sport (ABS), akan dilakukan penelitian untuk merancang rute pendistribusian barang dengan menggunakan metode saving matrix dengan harapan dapat dibentuk rute distribusi yang lebih efisien dibandingkan rute distribusi yang sekarang ada pada ABS sehingga dihasilkan biaya distribusi yang lebih rendah. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang rute distribusi barang yang dapat mengurangi jumlah rute dan jarak distribusi dengan menggunakan pendekatan saving matrix. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Parameter dalam pembentukan rute distribusi adalah jarak, kapasitas angkut dari kendaraan dan jumlah pasang sepatu yang dipesan oleh retailer. 2. Jarak antar titik retailer menggunakan data jarak dari peta online open street maps. 3. Masing-masing rute yang terbentuk harus berawal dan berakhir pada satu distributor. 4. Metode untuk menentukan urutan kunjungan menggunakan metode nearest insert dan farthest inser yang kemudian akan dipilih rute yang memiliki jarak paling kecil dari 2 metode tersebut. 5. Data waktu (lama perjalanan kendaraan mengunjungi para retailer) tidak dimasukan kedalam indikator pembentukan rute distribusi. 6. Data yang digunakan untuk uji kasus proses pembentukan rute distribusi menggunakan data distribusi dari distributor ATTA Belitung Sport. Tujuan Penelitian

6 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat rute distribusi barang yang dapat mengurangi jumlah rute dan total jarak distribusi dengan menggunakan pendekatan saving matrix. Manfaat Penelitian Manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini, yaitu bagi distributor, bisa mendapatkan rute distribusi yang dapat mengurangi pemborosan dari segi biaya, sehingga distirbutor dapat memaksimalkan keuntungan dari pengurangan pemborosan tersebut. Pembuatan rute ini juga akan menjamin distribusi barang sesuai dengan permintaan retailer, sehingga produk akan sampai ke retailer sesuai dengan permintaan dalam sekali kunjungan. Penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam bidang logistik dan distribusi, dengan dihasilkannya sebuah sistem dengan metode yang sudah diuji untuk menentukan jalur distribusi barang yang lebih efisien, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang masih memiliki permasalahan dalam bidang pendistribusian produk. Keaslian Penelitian Berdasarkan hasil studi pustaka, sudah ada beberapa peneliti yang melakukan penelitian mengenai metode saving matrix. Semua penelitian tersebut menggunakan peta administrasi suatu daerah untuk memetakan penyebaran retailer atau menggunakan metode Euclidean untuk menentukan jarak antar retailer yang dilihat sebagai sebuah kekurangan dari semua penelitian yang ada. Karena data yang dihasilkan dari peta administrasi tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan metode Euclidean digunakan untuk asumsi jalur keberangkatan dan pulang akan sama. Padahal keadaan di lapangan tidak seperti itu. Untuk menutupi kekurangan ini, penulis akan mengambil data jarak antar retailer dari peta online open street maps sehingga data jarak yang ada merupakan data yang mendekati keadaan sebenarnya. Selain itu juga, penelitian-penelitian sebelumnya hanya menggunakan satu metode pengurutan dari 3 jenis metode pengurutan yang ada untuk menentukan total jarak distribusi. Hal ini dilihat sebagai sebuah kekurangan dikarenakan tidak

7 adanya pembanding antara hasil pengurutan kunjungan metode yang satu dengan yang lain. Pada penelitian ini, akan digunakan 2 metode pengurutan kunjungan, yaitu metode nearest insert dan farthest insert dimana kedua metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam menentukan urutan kunjungan (berdasarkan hasil kajian dari tinjauan pustaka). Dari kedua metode ini kemudian akan dibandingkan dan dipilih urutan kunjungan yang memiliki jarak paling kecil sebagai solusi dari rute distribusi yang direkomendasikan. Metode Penelitian Secara garis besar, tahapan-tahapan yang di lakukan dalam penelitian ini digambarkan seperti Gambar 1.2. Gambar 1.2 Tahapan Penelitian Tahapan dalam penelitian ini meliputi: 1. Identifikasi Masalah

8 Tahapan ini akan menganalisis permasalahan yang ada pada ATTA Belitung Sport. Hasil dari analisis ini berupa rumusan masalah yang menjadi subject matter yang harus di selesaikan dalam penelitian ini. 2. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu studi pustaka, survei dan wawancara. a. Studi Pustaka Merupakan kegiatan untuk mencari literatur dan referensi yang mendukung penelitian. Literatur yang dipelajari mengenai konsep vehicle routing problem (VRP), metode saving matrix, teknik pengurutan nearest insert dan farthest insert. b. Wawancara Wawancara adalah suatu metode tanya jawab secara langsung kepada pihak yang memiliki kapasitas sebagai penyedia informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pihak distributor selaku pihak yang akan menjalankan sistem dan selaku pihak penyedia informasi yang dibutuhkan dalam penelitian untuk mendapatkan informasi mengenai: Jumlah alat angkut yang tersedia beserta kapasitas angkutnya. Jumlah retailer dan permintaannya. Lokasi para retailer. Unsur-unsur penentu biaya distribusi beserta besar biaya distribusi yang terjadi. c. Survei Proses survei dilakukan untuk mendapatkan data titik koordinat lokasi semua retailer yang nanti akan di masukan kedalam sistem. 3. Pembuatan Rute dengan Metode Saving Matrix a. Mencari nilai penghematan jarak antara 2 titik retailer. b. Mengurutkan nilai saving mulai dari nilai terbesar ke nilai terkecil.

9 c. Pembentukan rute dimulai dari penggabungan pasangan retailer dengan nilai penghematan terbesar dan melihat kapasistas alat angkut hingga semua retailer masuk kedalam rute pengangkutan. d. Membuat urutan kunjungan dengan menggunakan pendekatan nearest insert dan farthest insert. e. Memilih urutan kunjungan terbaik. 4. Menganalisa Sistem yang akan dibuat Sistem yang dibuat akan dijalankan oleh pihak distributor untuk membuat perencanaan rute pendistribusian barang. Sistem dapat memberikan keluaran berupa rute distribusi lengkap dengan volume barang yang akan dibawa dan jarak yang harus di tempuh setiap rute. Sistem yang dibuat bersifat dinamis, artinya rute yang di hasilkan sistem bisa berubah-ubah tergantung dari jumlah volume permintaan barang tiap retailer dan kemungkinan adanya penambahan retailer baru. Proses pembuatan rute distribusi ini akan dilakukan secara continue oleh pihak distributor, artinya sistem ini akan di gunakan sejalan dengan proses distribusi barang. Sehingga dimungkinkan apabila setiap kali melakukan distribusi, maka rute yang terbentuk juga akan berubah tergantung dari volume permintaan tiap-tiap retailer dan kapasitas angkut yang mengalami perubahan. 5. Implementasi Pada tahapan ini akan dibuat sebuah sistem untuk merancang rute distribusi barang dengan mengunakan bantuan tools NetBeans 8.0 dan parseapp sebagai sistem basis datanya. Sistem akan menggunakan data peta online dari open street map untuk mendapatkan data jarak tiap retailer. 6. Pengujian Pengujian dilakukan dengan membandingkan rute distribusi pada ATTA Belitung Sport dengan rute distribusi yang dihasilkan oleh sistem. Dari rute distribusi yang ada akan didapatkan total jarak distribusi barang. Dari total jarak inilah akan didapatkan total biaya transpotasi yang selama ini digunakan. Biaya transportasi yang dihasilkan akan dibandingkan sehingga akan mendapatkan persentase pengurangan biaya transportasi sebagai indikator keberhasilan dari penelitian ini.

10 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan Bagian ini berisi tentang latar belakang dan permasalahan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka Memuat uraian tentang informasi hasil penelitian sebelumnya yang disajikan dalam pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. BAB III Landasan Teori Memuat uraian tentang teori-teori yang digunakan dalam pembahasan yaitu, tentang teori distribusi, vehicle routing problem, dan teori saving matrix. BAB IV Analisis dan Rancangan Sistem Bagian ini menguraikan analisis sistem yang akan dibuat dan kebutuhan sistem. Rancangan Sistem meliputi rancangan gambaran umum sistem yang diusulkan, rancangan proses, rancangan data dan rancangan antar muka pengguna. BAB V Implementasi Bagian ini menguraikan tentang implementasi sistem sesuai dengan rancangan. BAB VI Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai pengujian sistem menggunakan contoh data real di lapangan, membahas langkah-langkah penyelesaian permasalahan menggunakan metode saving matrix dan melakukan analisa terhadap hasil penelitian. BAB VII Kesimpulan dan saran Bab ini berisi kesimpulan yang memuat secara singkat dan jelas tentang hasil penelitian yang diperoleh dan saran-saran yang digunakan untuk memberikan catatan terhadap penelitian lanjutan.