Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

dokumen-dokumen yang mirip
Agus Buono 1 dan Irmansyah 2. 2 Departemen Fisika, FMIPA, IPB, Kampus IPB Darmaga, Jawa Barat, Indonesia.

Apa itu is K-Nearest Neighbor (KNN) Algorithm?

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

Klasifikasi Belimbing Menggunakan Naïve Bayes Berdasarkan Fitur Warna RGB

KLASIFIKASI BUAH BELIMBING BERDASARKAN CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN KNN DAN LDA ABSTRAK ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

IDENTIFIKASI BUAH BELIMBING BERDASARKAN CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN ADAPTIF NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISA PENGUKURAN SIMILARITAS BERDASARKAN JARAK MINIMUM PADA PENGENALAN WAJAH 2D MENGGUNAKAN DIAGONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI BUNGA EUPHORBIA BERDASARKAN KELOPAK DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PULPITIS MENGGUNAKAN METODE WATERSHED

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

APLIKASI PENGENALAN KARAKTER HURUF HIJAIYAH UNTUK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) SKRIPSI

SISTEM PENGENALAN KUALITAS INDUK GURAME DENGAN METODE WAVELET DAN K-NN

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM)

SISTEM PINTU OTOMATIS BERDASARKAN PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE NEAREST FEATURE LINE

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE EIGENFACE DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST)

Perbandingan Metode Ekstraksi Ciri Histogram dan PCA untuk Mendeteksi Stoma pada Citra Penampang Daun Freycinetia

Jurnal Komputer Terapan Vol. 3, No. 2, November 2017, Jurnal Politeknik Caltex Riau

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA

IMPLEMENTASI METODE ANT COLONY OPTIMIZATION UNTUK PEMILIHAN FITUR PADA KATEGORISASI DOKUMEN TEKS

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK MENGKLASIFIKASI GOLONGAN KENDARAAN DENGAN METODE PARAMETER DASAR GEOMETRIK

Principal Component Analysis

BAB II SISTEM KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA PROPAGASI BALIK. Bab ini akan membahas tentang ekstraksi fitur dengan Principal Componen

Identifikasi Tanda Tangan Dengan Ciri Fraktal dan Perhitungan Jarak Euclidean pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015

PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA)

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

Implementasi Principal Component Analysis (PCA) Untuk Pengenalan Wajah Manusia

ANALISIS TEKSTUR DAN EKSTRAKSI FITUR WARNA UNTUK KLASIFIKASI APEL BERBASIS CITRA. Arie Qur ania, Lita Karlitasar, Sufiatul Maryana

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

Implementasi Pengenalan Wajah Berbasis Algoritma Nearest Feature Midpoint

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PCA-RBPNN DENGAN INISIALISASI CENTER ALGORITMA K-MEANS PADA DATA MULTIVARIAT

K NEAREST NEIGHBOR INFORMATION RETRIEVAL (SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI)

Beberapa sampel tanda tangan setiap orang pada umumnya identik namun tidak

IDENTIFIKASI WAJAH SESEORANG BERDASARKAN CITRA BIBIR MENGGUNAKAN METODE EIGEN FUZZY SET ABSTRAK

Identifikasi Daun Shorea menggunakan KNN dengan Ekstraksi Fitur 2DPCA. Shorea Leaves Identification using KNN with 2DPCA Feature Extraction

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Data Mining

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL SISTEM IDENTIFIKASI CITRA TANDA TANGA MENGGUNAKAN METODE 2D-PCA (TWO DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENT ANALISYS)

ABSTRAK. Kata kunci: Citra wajah manusia, Principal Component Analysis (PCA), Eigenfaces, Euclidean Distance. ABSTRACT

SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL

IMPLEMENTASI K NEAREST NEIGHBOR (KNN) PADA KLASIFIKASI ARTIKEL WIKIPEDIA INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA)

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REDUKSI DIMENSI INPUT PADA JARINGAN SYARAF PCA-RBF DENGAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

KLASIFIKASI KANSEI MULTI LABEL DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN KOMBINASI FITUR WARNA, TEKSTUR, DAN BENTUK

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BERBASIS SMS UNTUK MENENTUKAN STATUS GIZI DENGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

Agus Buono' dan Irmansyah' Abstrak

1. Pendahuluan Perumusan Masalah Dari latar belakang yang dipaparkan di atas, masalah yang dapat dirumuskan adalah:

Pengenalan Jenis Pempek Menggunakan Metode Canny & K-Nearest Neighbor (KNN) Berdasarkan Bentuknya

TEKNIK PENGENALAN WAJAH DENGAN ALGORITMA PCA BERBASIS SELEKSI EIGENVECTOR

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN METODE ZONING DAN SUPPORT VECTOR MACHINE

PROGRAM BANTU PREDIKSI PENJUALAN BARANG MENGGUNAKAN METODE KNN Studi Kasus: U.D. ANANG

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INTELEGENSI BUATAN. Mesin Pembelajaran (Machine Learning)

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F

Transkripsi:

PENGENALAN KADAR TOTAL PADAT TERLARUT PADA BUAH BELIMBING BERDASAR CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBORHOOD (KNN) Aries Maesya 1) Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor Proses pemilihan feature dari citra RGB (Red-Green-Blue) dilakukan untuk memprediksi buah belimbing yang dicirikan dengan kandungan TPT (Total Padat Terlarut). Dari feature terpilih, dilakukan transformasi komponen utama satu dimensi (1D-PCA) dan dua dimensi (2D-PCA) untuk mereduksi dimensi citra dengan proses pengenalan tingkat kemanisan yang dikelompokkan menjadi tiga, yaitu manis, sedang, dan asam. Dari 300 citra buah belimbing diperoleh hasil bahwa secara akurasi, teknik 1D-PCA maupun 2D-PCA memberikan hasil yang relatif sama. Namun dari segi kecepatan, 2D-PCA jauh lebih cepat dibanding 1D-PCA, khususnya pada bagian pembentukan sumbu. Model hubungan tingkat kemanisan sebagai fungsi dari nilai RGB memberikan tingkat determinasi terbesarnya 69.9%. Percobaan menunjukkan bahwa 1D-PCA maupun 2D-PCA mampu menerangkan sekitar 95% model hubungan tersebut yang dikembangkan pada ruang asal. Teknik PCA digabungkan dengan teknik klasifikasi KNN untuk pengenalan mampu mengenali buah kelompok manis dan asam dengan akurasi 100%. Sedangkan untuk kelompok sedang memiliki akurasi 83%. Kata Kunci : RGB, Total Padat Terlarut (TPT), PCA, KNN, Belimbing. PENDAHULUAN Sortasi buah atau pemilihan buah berdasarkan mutu yang diinginkan memerlukan waktu relatif lama jika dilakukan secara manual atau konvensional. Salah satu cara pemilihan mutu buah adalah dengan memisahkan berdasarkan tingkat kemanisan. Buah belimbing atau disebut juga starfruit digolongkan pada 3 kelas mutu buah belimbing yaitu kelas super, kelas A, dan kelas B [1]. Pada kasus pemilihan mutu buah belimbing dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan laboratorium kandungan Total Padat Terlarutnya (TPT). Analisis TPT akan menyebabkan kecacatan dan kerusakan kepada buah. Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka diperlukan suatu metode yang mampu mengenali kelas buah belimbing sesuai dengan mutunya. Penelitian image processing untuk pengklasifikasian mutu buah telah dilakukan antara lain, probabilistic neural networks (PNN) untuk pemutuan buah belimbing manis [2]. Sortasi buah belimbing dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) multi-layer perceptron [3]. Masing-masing menghasilkan klasifikasi sebesar 90,86% dan 90,5%. Ektraksi ciri menggunakan Principal Component Analysis (PCA), pemisahan berdasarkan komponen Red (R), Green (G), dan Blue (B). Teknik klasifikasi yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan K-Nearest Neigbor (K-NN). KNN adalah metode klasifikasi objek berdasarkan data pembelajaran yang jaraknya paling dekat dengan objek tersebut. Jarak yang digunakan adalah jarak euclidean. Tujuan penelitian ini yaitu melakukan Pengenalan Total Padat Terlarut (TPT) buah belimbing berdasarkan nilai RGB dengan ekstraksi ciri menggunakan PCA dan klasifikasi dengan K-NN. Ruang lingkup sistem yang dikembangkan ini adalah Data diambil dari data penelitian disertasi Departemen Keteknikan Pertanian [4], berjumlah 135 buah gambar yang terdiri dari 4 tahap pemanenan (usia 40, 50, 60, dan 70 hari), masing-masing 45 buah. Hasil keluaran sistem berupa prediksi kelas manis, sedang, dan asam. Principle Component Analysis (PCA) Principal Component Analysis (PCA) merupakan salah satu metode pre-processing data yang akan melakukan dekomposisi data sehingga menghasilkan koefisien-koefisien

yang tidak berkorelasi. Tujuan PCA adalah menangkap variasi total pada citra latih dan merepresentasikan variasi tersebut dalam variabel-variabel yang jumlahnya lebih sedikit. PCA dikenal juga dengan sebutan transformasi Karhunen-Loeve dan transformasi Hotteling. Berikut ini adalah algoritma PCA yang digunakan dalam penelitian ini [5]. 1. Mengumpulkan data dalam sebuah matriks (matriks ensamble). Tiap data disimpan dalam bentuk vektor kolom. Kolom menunjukkan jumlah percobaan dan baris menunjukkan titik ciri dari tiap percobaan. 2. Membuat data normal dengan mengurangi setiap titik ciri dari data dengan mean. Mean tiap titik ciri dihitung dengan mencari rata-rata dari seluruh kolom data untuk setiap titik cirinya. 3. Menghitung matriks kovarian dari data normal 4. Menghitung nilai dan vektor eigen dari matriks kovarian. 5. Membuat principal component (PC). Nilai eigen disusun secara terurut menurun. Kemudian vektor eigen disusun sesuai dengan nilai eigennya. Vektor eigen yang tersusun itulah yang disebut sebagai PC. 6. Membentuk data baru. Data baru dihasilkan dengan mengalikan vektor transpose dari principal component dengan data normal. K-Nearest Neighbour (KNN) Algorithm K-Nearest Neighborhood (KNN) adalah metode klasifikasi instance-based yang merupakan pengembangan dari 1-NN. 1-NN Dari sekumpulan objek latih,1-nn akan memilih satu objek latih yang memiliki sifat ketetanggaan (neighborhood) yang paling dekat. Sifat ketetanggaan ini didapatkan dari perhitungan nilai kemiripan ataupun ketidakmiripan. Tetangga terdekat adalah objek latih yang memiliki nilai kemiripan terbesar ataupun ketidak-miripan terkecil. Perbedaannya KNN dengan 1-NN terletak pada jumlah tetangga yang dipilih. 1-NN hanya akan memilih satu tetangga terdekat. Sedangkan KNN akan memilih K-tetangga terdekat. Dari K-tetangga itu, KNN akan menentukan hasil klasifikasi dengan melihat jumlah kemunculan dari kelas dalam K- tetangga yang terpilih. Kelas yang paling banyak muncullah yang akan menjadi kelas hasil klasifikasi. Berikut ini adalah algoritma KNN [6]. 1. Menghitung nilai kemiripan atau ketidakmiripan similarity/dissimilarity distance). Metode perhitungan yang digunakan ada tiga, yaitu Euclidean distance, Square euclidean distance dan Manhattan distance 2. Mengurutkan hasil dari perhitungan nilai kemiripan/ketidakmiripan secara terurut menurun. 3. Menentukan nilai K dan mengambil K- jumlah tetangga dari hasil langkah 2. 4. Menentukan kelas dari data uji berdasarkan kelas yang paling banyak muncul dari hasil langkah 3. Gambar 1 Ilustrasi nearest neighbour terhadap data baru (x). Untuk mendefinisikan jarak antara dua titik yaitu titik pada data training (x) dan titik pada data testing (y) maka digunakan rumus Euclidean. Dengan d adalah jarak antara titik pada data training x dan titik data testing y yang akan diklasifikasi, dimana x=,,, dan y=,,, dan I merepresentasikan nilai atribut serta merupakan dimensi atribut HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi ciri Proses awal ekstraksi ciri adalah dengan pemisahan warna red (R), green (G), dan blue (B), proses ini untuk mengetahui unsur warna yang lebih dominan untuk masing-masing kelas belimbing. Gambar 2 adalah contoh data testing belimbing pada kelas asam, sedang, dan manis.

Gambar 2. contoh RGB data testing kelas asam Hasil pemisahan warna RGB menunjukkan bahwa unsur warna merah (red) memiliki nilai dominan pada kelas sedang dan manis. Proses selanjutnya adalah PCA 1 dimensi dan PCA 2 dimensi. Gambar 3 adalah contoh hasil PCA 1 dimensi dan PCA 2 dimensi untuk kelas asam. Klasifikasi dengan KNN Setelah data di bagi menjadi data training dan data testing, kemudian data testing diklasifikasi menggunakan KNN. Algoritma KNN diuraikan sebagai berikut : 1. Tentukan parameter K = jumlah tetangga terdekat. 2. Hitung jarak antara data baru dengan semua data training. 3. Urutkan jarak tersebut dan tetapkan tetangga terdekat berdasarkan jarak minimum ke-k. 4. Periksa kelas dari tetangga terdekat. 5. Gunakan mayoritas sederhana dari kelas tetangga terdekat sebagai nilai prediksi data baru. Klasifikasi kelas belimbing menggunakan KNN dengan jarak euclidean. Gambar 4 adalah hasil TPT, jarak euclinean, dan hasil kelas belimbing asam dengan nilai K = 2. Gambar 4. Hasil klasifikasi untuk kelas asam Gambar 3. Hasil PCA 1 dan 2 dimensi Penentuan Data Training dan Data Testing Seluruh data hasil praproses di bagi menjadi data training dan data testing. Data training digunakan sebagai masukan pelatihan menggunakan K-NN sedangkan data testing digunakan untuk menguji model hasil pelatihan menggunakan KNN. Jumlah data training sebanyak 99 gambar belimbing, masing-masing kelas yaitu asam, manis, dan sedang sebanyak 33 gambar. Data testing berjumlah 36 gambar belimbing, masingmasing kelas yaitu asam, manis, dan sedang sebanyak 12 gambar. Percobaan dengan KNN Hasil pengujian pada 36 data testing yaitu 12 data asam, 12 data manis, dan 12 data sedang ditunjukkan pada tabel 1 berikut : Tabel 1. Hasil pengujian Data ke Kelas Real Prediksi Kelas 1 asam Asam 2 asam Asam 3 asam Asam 4 asam Asam 5 asam Asam 6 asam Asam 7 asam Asam 8 asam Asam 9 asam Asam 10 asam Asam 11 asam Asam 12 asam Asam 13 manis Manis 14 manis Manis 15 manis Manis 16 manis Manis 17 manis Manis 18 manis Manis

Real Real 19 manis Manis 20 manis Manis 21 manis Manis 22 manis Manis 23 manis Manis 24 manis Manis 25 sedang sedang 26 sedang sedang 27 sedang sedang 28 sedang sedang 29 sedang sedang 30 sedang sedang 31 sedang sedang 32 sedang sedang 33 sedang Sedang 34 sedang Manis 35 sedang Sedang 36 sedang Manis Hasil prediksi untuk kelas asam dan manis adalah 100% sedangkan untuk kelas sedang adalah 83%. Hasil pengujian validitas sistem untuk kelas belimbing direpresentasikan menggunakan single decision threshold (one feature), fiturnya berupa kelas belimbing (asam, manis, dan sedang), dijelaskan sebagai berikut : Prediksi + - + TP FN - FP TN Penjelasan TP, TN, FP, dan FN adalah : a. TP (True Positive), apabila nilai real dan prediksi menghasilkan nilai positif, yaitu jika : - Real asam, maka prediksi memutuskan asam. - Real manis, maka prediksi memutuskan manis. - Real sedang, maka prediksi memutuskan sedang. b. TN (True Negative), apabila nilai real dan prediksi menghasilkan nilai negatif, yaitu jika : - Real tidak asam, maka prediksi memutuskan tidak asam. - Real tidak manis, maka prediksi memutuskan tidak manis. - Real tidak sedang, maka prediksi memutuskan tidak sedang. c. FP (False Positive), apabila nilai real negatif tetapi prediksi menghasilkan nilai positif, yaitu jika : - Real tidak asam, maka prediksi memutuskan asam. - Real tidak manis, maka prediksi memutuskan manis. - Real tidak sedang, maka prediksi memutuskan sedang. d. FN (False Negative), apabila nilai real positif tetapi prediksi menghasilkan nilai negatif, yaitu jika : - Real asam, maka prediksi memutuskan tidak asam. - Real manis, maka prediksi memutuskan tidak manis. - Real sedang, maka prediksi memutuskan tidak sedang. Perbandingan jumlah kelas asam, manis, dan sedang antara real dan prediksi disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Perbandingan jumlah kelas antara real dan prediksi Prediksi Kelas Asam Manis Sedang Asam 12 0 0 Manis 0 12 0 Sedang 0 2 10 Validitas sistem dinilai dengan cara menghitung nilai TP, TN, FP, dan FN dari tabel 2. TP = 12+12+10 = 34 TN = (12+10)+(12+10)+(12+12) = 68 FP = (0+0)+(0+2)+(0+0) = 2 FN = (0+0)+(0+0)+(0+2) = 2 Kinerja sistem = TP + TN x 100% TP+TN+FP+FN = 34+68 x 100% 34+68+2+2 = 96,23 % SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1. Metode ekstraksi ciri dengan PCA dengan pemisahan warna red, green, dan blue (RGB) dan klasifikasi dengan K- Nearest Neighbor (K-NN) dapat digunakan untuk mengklasifikasi kelas belimbing asam dan manis dengan nilai akurasi 100% dan kelas sedang 83%

2. Hasil keseluruhan kinerja sistem untuk prediksi kelas belimbing mencapai 96,23% Untuk penelitian selanjutnya diharapkan kinerja sistem dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode klasifikasi yang lain. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Pertanian, Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Buah Belimbing Manis (Averrhoa Carambola L.), http://agribisnis.deptan.go.id/pustaka/bel imbing-1.htm [diakses pada Februari 2008], 2007. 2. Zaki F, Pengembangan probabilistic neural networks untuk penentuan kematangan belimbing manis, Skripsi Jurusan Ilmu Komputer, tidak dipublikasikan, 2009. 3. Abdullah M.Z., M. Saleh J., F. Syahir, dan M. Azemi, Discrimination and classification of fresh-cut starfruits (Averrhoa carambola L) using automated machine vision system, Journal of Food Engineering, 2005. 4. Irmansyah, Evaluasi mutu belimbing dengan pengolahan citra dan logika fuzzy, [Disertasi]. Departemen Keteknikan Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor, 2008. 5. Jonathon Shlens, 2005, A Tutorial on Principal Component Analysis, California, Univeristy of California. 6. Parades, Roberto dan Enrique Vidal, 2005, Learning Weighted Metrics to Minimize Nearest - Neighbor classification Error, Spanyol, Institut Teknologi Informatika Spanyol.