BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan studi (state of the art) Berikut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : 1. Penelitian dilakukan oleh Sigit Sugiyanto Feri Wibowo (2015), menjelaskan tentang klasifikasi tingkat kematangan buah pepaya (Carica Papaya) dalam ruang HSV algoritma K-Nearest Neighbors. Buah pepaya diidentifikasi tingkat kematangannya berdasarkan analisa warna kulit buah secara visual mata manusia yang memiliki keterbatasan. Proses identifikasi ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya adalah tingkat persepsi kematangan buah yang berbeda, tingkat konsistenan manusia dalam hal menilai kematangan buah tidak menjamin. Maka dengan sebuah aplikasi berbasis teknologi pengolahan citra digital mengguanakan algoritma K-Nearest Neighbors (K-NN). Pengujian dengan jumlah K tetangga 5 jumlah data citra 12 data, didapatkan keakuratan algoritma K-NN 83,34% [2]. 2. Penelitian dilakukan oleh Febri Muni Mulato (2015), menjelaskan klasifikasi kematangan buah jambu biji merah (psidium guajava) dengan menggunakan model Fuzzy Logic. Buah jambu biji merah memiliki keterbatasan umur simpan yaitu antara 1-2 minggu setelah pascapanen. Daya simpan buah jambu dilakukan pada saat jambu biji merah yang relatif singkat mengharuskan pemanenan jambu biji merah yang relatif singkat mengharuskan pemanenan jambu dilakukan saat jambu masih mentah untuk keperluan industri lokal. Oleh seba itu dibutuhkan pegklasifikasian yang tepat untuk memperoleh mutu buah yang baik. Proses yang dilakukan adalah mengubah tipe gambar jambu dari RGB ke Greyscale mengklasifikasi menggunakan metode Fuzzy mendapatkan keakuratan data uji 94,67% data sampel 83,3% [1] 3. Penelitian dilakukan oleh Retno Nugroho Widhiasih, Sugi Guritman, Prapto Tri Suprio (2012) menjelaskan tentang klasifikasi tingkat kematangan buah manggis ekspor lokal berdasarkan warna tekstur menggunakan 4

2 5 Penelitian ini dilakukan oleh Retno Nugroho Widhiasih, Sugi Guritman Prapto Tri Suprio (2012) yang menjelaskan tentang klasifikasi tingkat kematangan buah manggis ekspor. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model klasifikasi buah manggis segar secara non-destruktif dengan menggunakan FNN. Hasil pemodelan FNN menjadi 2 kelas target klasifikasi (ekspor lokal) mendapatkan model terbaik dengan fitur penduga indeks warna merah, hijau, biru, value, a*, u*, v*, entropi dengan 5 neuron pada lapisan tersembunyi menghasilkan akurasi 90% [5]. 4. Penelitian dilakukan oleh Sarngadi Palgunadi Yulandita Almandatya (2014) menjelaskan tentang klasifikasi kualitas kesehatan daun mangga berdasarkan warna citra daun. Daun mangga mudah terjangkiti macam-macam penyakit, salah satu penyakit daun mangga adalah mengalami perubahan warna. Perubahan warna terjadi akibat kekurangan klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau melainkan kuning, disebut klorosis. Klasifikasi dilakukan menggunakan Complete Linkage Clustering dengan Dendogram. Hasil klasifikasi dari beberapa cluster yang mewakili tingkat kesehatan daun, selanjutnya akan dibuat vektor ciri dari masing-masing cluster. Proses klasifikasi ini mendapatkan akurasi 90% untuk index warna green [6]. 5. Penelitian ini dilakukan oleh Suastika Yulia Riska (2015) menjelaskan tentang klasifikasi level kematangan tomat berdasarkan perbedaan perbaikan citra menggunakan rata-rata RGB index pixel. Tomat merupakan salah satu buah yang memiliki proses kematangan relative cepat, sehingga klasifikasi level kematangan tomat memiliki peran yang penting untuk mengurangi resiko pembusukan tomat. Sebelum proses klasifikasi dilakukan pada tahap preprocessing dilakukan perbaikan citra untuk meningkatkan kualitas citra. Tahap selanjutnya adalah segmentasi untuk memisahkan objek tomat background. Hasil klasifikasi level kematangan tomat menunjukkan akurasi berdasarkan perbaikan citra dengan rata-rata RGB sebesar 86,7% [7].

3 6 Dari literatur diatas dapat diterapkan algoritma K-Nearest Neighbor untuk mengklasifikasi tingkat kematangan buah jambu biji merah (psidium guajava). Untuk memperjelas literatur, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 State of the art No Peneliti Tahun judul Metode Hasil 1 Sigit 2015 Klasifikasi tingkat Ruang HSV Pengujian dengan sugiyanto kematangan buah jumlah K Feri pepaya (carica algoritma K- tetangga 5 Wibowo papaya) dalam Nearest jumlah data citra ruang HSV Neighbor 12 algoritma K- data,didapatkan Nearest Neighbor. keakuratan algoritma K-NN 83,34% 2 Febri muni 2015 klasifikasi Rata-rata Proses yang mulato kematangan buah RGB ke dilakukan adalah jambu biji merah greyscale mengubah tipe (psidium guajava) K-Means gambar jambu dengan Clustering dari RGB ke menggunakan Greyscale model Fuzzy Logic mengklasifikasi menggunakan metode Fuzzy mendapatkan keakuratan data uji 94,67% data sampel 83,3%

4 7 3 Retno 2012 klasifikasi tingkat RGB Hasil pemodelan Nugroho kematangan buah fuzzy neural FNN menjadi 2 Widhiasih, manggis ekspor network kelas target Sugi lokal berdasarkan klasifikasi Guritman, warna tekstur (ekspor Prapto menggunakan lokal) Tri Suprio Fuzzy Neural mendapatkan Network model terbaik dengan fitur penduga indeks warna merah, hijau, biru, value, a*, u*, v*, entropi dengan 5 neuron pada lapisan tersembunyi menghasilkan akurasi 90% 4 Palgunadi 2014 klasifikasi kualitas RGB Proses klasifikasi Yulandita kesehatan daun complete ini mendapatkan Almandatya manggaberdasarkan linkage akurasi 90% warna citra daun. clustering untuk index clustering warna green dengan dendrogram

5 8 5 Suastika 2015 klasifikasi level Rata-rata Hasil klasifikasi Yulia Riska kematangan tomat RGB level kematangan berdasarkan Multi SVM tomat perbedaan menunjukkan perbaikan citra akurasi menggunakan rata- berdasarkan rata RGB index perbaikan citra pixel dengan rata-rata RGB sebesar 86,7% 2.2 Tinjauan Pustaka Jambu Biji Jambu biji adalah buah tropis yang berasal dari Brazil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu biji memiliki buah yang berwarna putih atau merah. Buah jambu biji kaya akan vitamin, sehingga sangat cocok dikonsumsi setiap hari untuk menjaga kesehatan. Buah jambu biji dapat meningktakan imunitas tubuh, mencegah kanker menjaga tekanan darah [1] Pengolahan Citra Digital Pengolahan citra digital merupakan ilmu yang mendalami teknik mengubah citra. Citra yang dimaksud adalah gambar statis dari sensor vision berbentuk webcam citra merupakan fungsi kontinyu berdasarkan intensitas cahaya pada bilang dua dimensi[15]. Langkah-langkah pengolahan citra dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Akuisisi Citra Akuisisi citra merupakan proses awal agar menghasilkan citra digital. proses ini bertujuan untuk menetukan data yang diperlukan metodeperekaman citra digital. proses pertama pada objek yang akan diamil gambarnya, persiapan alat-alat, citranya.

6 9 2. Preprocessing Preprocessing membutuhkan tahap untuk menjamin kelancaran pada proses berikutnya, antara lain : a. Peningkatan kualitas citra (kontras, kecerahan, dll). b. Menghapus citra. c. Pembaruan citra. d. Transformasi citra. 3. Segmentasi Proses segmentasi memiliki tujuan mempartisi citra menjadi bagian pokok yang berisi informasi penting, seperti pemisahan objek latar belakang. 4. Representasi deskrpsi Representasi merupakan proses representasi wilayah sebagai daftar titik koordinat pada kurva tertutup, dengan deskripsi luasan parameternya. Seleksi ciri bertujuan untuk memilih informasi kognitif ciri yang ada membedakan kelas objek dengan baik. 5. Pengenalan Interpretasi Proses identifikasi bertujuan memberi label pada sebuah objek yang informasinya disiapkan descriptor, berbeda dengan proses interpretasi yang bertujuan memberi arti makna pada kelompok objek yang di kenali. 6. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan memiliki tujuan memadu operasi masing-masing proses mengontrol interaksi antar modul tersebut.

7 Citra Digital Citra digital merupakan suatu citra yang dapat diolah dapat disimpan di dalam komputer. Sebuah citra dapat disimpan di dalam memori komputer setelah citra tersebut diubah menjadi citra digital. Membentuk citra menjadi digital dapat dilakukan dengan beberapa perangkat, seperti kamera, scanner, handycam. Citra yang disimpan pada komputer mempunyai angka-angka yang menunjukkan intensitas pada masing-masing piksel. Dengan angka-angka dari citra tersebut, komputer dapat mengolah suatu citra digital. Setiap warna citra pada masing-masing piksel memiliki warna tertentu Gambar 2.1 Citra RGB Sebuah warna dalam suatu citra merupakan gabungan dari tiga warna yaitu merah (red), hijau (green) biru (blue). Model RGB terdiri dari tiga kombinasi warna yaitu merah (red), hijau (green), biru (blue) warna ini disebut juga tiga dasar warna. Sejumlah macam warna dapat diatur dengan kombinasi dari tiga jalur nilai-nilai kecerahan[8].

8 Ruang Warna HSV HSV kepanjangan dari Hue, Saturation, value. HSV memiliki karakteristik pokok hue, saturation, value dimana hue menunjukkan warna sebenarnya, sperti merah, violet kuning, saturation disebut juga kemurnian atau kekuatan warna segkan value adalah kecerahan warna. Dalam model HSV dapat ditunjukkan oleh hexacone piramida terbalik. Gambar 2.2 Piramida terbalik HSV Karakteristik model ruang warna dari HSV adalah tiga unsur yang bersifat independen. Dalam piramida terbalik HSV menjelaskan bahwa Hue digambarkan seperti lingkaran roda, arah horisontal mengindikasikan saturation arah vertikal mewakili value[9]. Selain itu HSV dapat digunakan untuk mengklasifikasi macam-macam warna dasar, dimana warna dasar digunakan pada penelitian sebagai warna identifikasi jambu. Ruang warna HSV memiliki keunggulan, yaitu mampu menoleransi terhadap perubahan intensitas cahaya apabila dibandingkan dengan ruang warna lainnya [10] K-Nearest Neighbor K-Nearest Neighbor merupakan metode klasifikasi terhadap sekumpulan data yang sudah terklasifikasi sebelumnya yang bertujuan mengklasifikasi objek baru menurut atribut uji sample. Uji sample diproyeksikan pada ruang berdimensi banyak, masing-masing dimensi merepresentasikan fitur dari data. Prinsip kerja K-Nearest Neighbor (K-NN) adalah proses mencari tetangga paling dekat terhadap sampel data yang diuji. Jika tetangga terdekatnya masuk pada

9 12 kategori A, maka sample dapat disebut kelas A. Jarak tetangga biasanya dihitung berdasarkan jarak Euclidean dengan rumus sebagai berikut : d i = (1) Definisi: d i = jarak Euclidean, x1 = sampel data, x2 = data uji, i = variabel data, dist = jarak, p = dimensi data. Pada tahap pengkajian, algoritma ini menyimpan vektor-vektor fitur pada data pembelajaran. Pada klasifikasi fitur yang sama dihitung untuk data set. Jarak seluruh vektor data pembelajaran yang baru dihitung, jumlah k buah paling dekat diambil. Nilai k yang baik untuk K-NN bergantung pada data, dengan nilai k yang tinggi dapat mengurangi efek noise pada klasifikasi. Untuk menentukan nilai k yang baik dapat menggunakan optimasi parameter seperti cross-validation.[11]. Keunggulan dari K-Nearest Neighbor dibandingkan dengan metode klasifikasi lain adalah tangguh terhadap data yang terdapat noise efektif apabila jumlah data besar[10] Confusion Matrix Confusion matrix merupakan metode yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan akurasi pada konsep data mining. Evaluasi menggunakan confusion matrix menghasilkan angka accuracy, precision, recall. Confusion matrix mendapatkan hasil yang didapatkan dalam data training testing serta penilaian perfomance klasifikasi berlandaskan entitas benar atau salah. Berikut contoh persamaan model confusion matrix untuk menghitung akurasi[12]. Tabel 2.2 Persamaaan model confusion matrix Nilai sebenarnya Benar Salah Nilai Benar BP (Benar Positif) SN (Salah Negatif) Prediksi Salah SP (Salah Positif) BN (Benar Negatif)

10 13 Keterangan : Benar Positif : jumlah record positif yang diklasifikasi sebagai positif. Salah Positif : jumlah record negatif yang diklasifikasi sebagai negatif. Salah Negatif : jumlah record positif yang diklasifikasi sebagai negatif. Benar Negatif : jumlah record negatif yang diklasifikasi sebagai negatif. Setelah mendapatkan hasil klasifikasi, kemudian menghitung nilai accuracy dengan confusion matrix. Berikut rumus perhitungan nilai accuracy. Accuracy = (2) Keterangan : BP = jumlah Benar Positif. BN = jumlah Benar Negatif. SN = jumlah Salah Negatif. SP = jumlah Benar Positif. Nilai accuracy merupakan presentase dari hasil record data yang diklasifikasi oleh algoritma dapat membuat klasifikasi setelah dilakukan pengujian pada hasil klasifikasi tersebut. [13] Matlab Matlab merupakan suatu program untuk menganalisa mengolah data numerik pada sebuah komputer. Matlab juga dapat diartikan suatu bahasa pemrograman matematika lanjut, yang dibentuk dengan dasar pemikiran yang menggunakan sifat bentuk matriks[14].

11 Kerangka Pemikiran Problem Mengklasifikasi tingkat kematangan jambu biji merah berdasarkan fitur warna Technical Problem algoritma K-Nearest Neighbor dapat mengklasifikasi kualitas jambu biji berdasarkan fitur warna Tujuan Dapat menerapkan teknik klasifikasi dengan metode K-Nearest Neighbor dalam mengukur tingkat kematangan jambu biji merah.mengetahui tingkat akurasi metode K-Nearest Neighbor dalam mengukur tingkat kematangan jambu biji merah. Eksperimen Data Metode Tools Citra jambu Citra RGB di konversi ke HSV Rata-rata citra HSV K-Nearest Neighbor Matlab r2010a Hasil Mengetahui keakuratan algoritma K-Nearest Neighbor dalam mengklasifikasi tingkat kematangan buah jambu biji berdasarkan fitur warna. Manfaat Dari hasil klasifikasi tingkat kematangan buah jambu, dapat menambah wawasan masyarakat agar dapat memilih jambu biji mengurangi angka kecurangan penjualan jambu biji. Gambar 2.3 Kerangka pemikiran

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS

KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS KLASIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN BUAH PEPAYA (CARICA PAPAYA L) CALIFORNIA (CALLINA-IPB 9) DALAM RUANG WARNA HSV DAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORS Sigit Sugiyanto*, Feri Wibowo Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Praproses Data Kegiatan pertama dalam penelitian tahap ini adalah melakukan pengumpulan data untuk bahan penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2) ISSN : 1693 1173 Abstrak Pengenalan obyek pada citra merupakan penelitian yang banyak dikembangkan. Salah satunya pengenalan

Lebih terperinci

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B)

Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP : Kelas :2D4 IT(B) Pengolahan Citra untuk Bidang Pertanian(Menentukan Kematangan Buah) Oleh Nama:Wahyu Abid A. NRP :2110151042 Kelas :2D4 IT(B) Latar Belakang Buah pisang dan alpukat sangatlah familiar dengan warga asia,

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR Eko Subiyantoro, Yan Permana Agung Putra Program Studi Teknik

Lebih terperinci

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor Puspa Rizky Trisnaningtyas 1, Maimunah 2 Program Studi Teknik Komputer Universitas Islam 45 Bekasi, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Buah-buahan merupakan salah satu kelompok komoditas pertanian yang penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi. Permintaan domestik terhadap

Lebih terperinci

Pengolahan citra. Materi 3

Pengolahan citra. Materi 3 Pengolahan citra Materi 3 Citra biner, citra grayscale dan citra warna Citra warna berindeks Subject Elemen-elemen Citra Digital reflectance MODEL WARNA Citra Biner Citra Biner Banyaknya warna hanya 2

Lebih terperinci

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Sistem Optik dan Proses Akuisisi Citra Digital 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Bisa dilihat pada slide berikut. SISTEM OPTIK MANUSIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Digital [3] Citra atau gambar didefinisikan sebagai sebuah fungsi dua dimensi, f(x,y), di mana x dan y adalah koordinat bidang datar, dan harga fungsi f di setiap

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Meter Air. Gambar 2.1 Meter Air. Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus BAB II DASAR TEORI 2.1 Meter Air Gambar 2.1 Meter Air Meter air merupakan alat untuk mengukur banyaknya aliran air secara terus menerus melalui sistem kerja peralatan yang dilengkapi dengan unit sensor,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TAHAP KEMATANGAN PISANG AMBON BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN NAIVE BAYES

KLASIFIKASI TAHAP KEMATANGAN PISANG AMBON BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN NAIVE BAYES Jurnal Penelitian Ilmu Komputer, Sistem Embedded & Logic 5(2) : 60-67 (2017) KLASIFIKASI TAHAP KEMATANGAN PISANG AMBON BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN NAIVE BAYES Dwi Yulianto, Retno Nugroho Whidhiasih,Maimunah

Lebih terperinci

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK

PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I Made Satria Wibawa 2 ABSTRAK Jurnal Dinamika, April 2017, halaman 18-29 P-ISSN: 2087-889 E-ISSN: 2503-4863 Vol. 08. No.1 PENERAPAN SEGMENTASI MULTI KANAL DALAM MENDETEKSI SEL PARASIT PLASMODIUM SP. I Made Agus Wirahadi Putra 1, I

Lebih terperinci

Histogram Warna Pada Image

Histogram Warna Pada Image Histogram Warna Pada Image Konsep Ruang Warna P(r,g,b) Setiap pixel mempunyai warna yang dinyatakan dalam RGB, sehingga merupakan gabungan nilai R, nilai G dan nilai B yang tidak bisa dipisahkan satu dengan

Lebih terperinci

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II TEORI PENUNJANG BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai

Lebih terperinci

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.9, No.2, Agustus 2015 ISSN: 0852-730X Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner Nur Nafi'iyah Prodi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Text Mining Text Mining merupakan penerapan konsep dan teknik data mining untuk mencari pola dalam teks, proses penganalisaan teks guna menemukan informasi yang bermanfaat untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

Model Citra (bag. 2)

Model Citra (bag. 2) Model Citra (bag. 2) Ade Sarah H., M. Kom Resolusi Resolusi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Resolusi spasial 2. Resolusi kecemerlangan Resolusi spasial adalah ukuran halus atau kasarnya pembagian kisi-kisi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 15 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Desember 2007 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Citra atau gambar merupakan salah satu komponen penting dalam dunia multimedia karena memiliki peranan penting dalam hal menyajikan suatu informasi dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

Kata kunci: Selada Air, Hidroponik, K-Means Clustering

Kata kunci: Selada Air, Hidroponik, K-Means Clustering SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN TANAMAN SELADA AIR HIDROPONIK LAYAK JUAL DENGAN DATA GAMBAR DENGAN METODE K-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS : DI KABUPATEN JEMBER) Reinaldi Yulian Prabowo Program

Lebih terperinci

Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015

Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015 Scientific Journal of Informatics Vol. 2, No. 1, Mei 2015 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 JUDUL ARTIKEL Identifikasi Kualitas Beras dengan Citra Digital Arissa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM) Rima Tri Wahyuningrum *) Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya IMAGE COLOR FEATURE Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Materi: 1. Image Color Feature 2. Application Using Image Color Feature 3. RGB-Cube 4. Histogram RGB Gabungan Layer Color Indeks

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA Naser Jawas Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Jl Raya Puputan No.86 Renon, Denpasar, Bali 80226

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan sebagai langkah awal dari suatu penelitian. Mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan proses penelitian ditunjukkan pada Gambar 15 berikut. Mulai 96 citra stomata Ekstraksi fitur - RGB & Skala Keabuan Ekstraksi fitur - Wavelet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mulai menopang kehidupan manusia. Teknologi merupakan sebuah hasil

BAB I PENDAHULUAN. mulai menopang kehidupan manusia. Teknologi merupakan sebuah hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan teknologi semakin meningkat seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Kemajuan teknologi dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah citra atau image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi kontinyu dari intensitas cahaya pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka, berikut beberapa contoh penelitian telapak kaki yang sudah dilakukan oleh para peneliti yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menginterprestasi sebuah citra untuk memperoleh diskripsi tentang citra tersebut melalui beberapa proses antara lain preprocessing, segmentasi citra, analisis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Rekomendasi 2.1.1 Pengantar Sistem Rekomendasi Proses memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat dipercaya, dapat juga merekomendasikan diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan penjelasan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan

Lebih terperinci

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pembentukan Citra. Bab Model Citra Bab 2 Pembentukan Citra C itra ada dua macam: citra kontinu dan citra diskrit. Citra kontinu dihasilkan dari sistem optik yang menerima sinyal analog, misalnya mata manusia dan kamera analog. Citra diskrit

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan

Gambar 3.1 Contoh Citra yang digunakan BAB III DATASET DAN RANCANGAN PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan tentang dataset citra yang digunakan dalam penelitian ini serta rancangan untuk melakukan penelitian. 3.1 DATASET PENELITIAN Penelitian

Lebih terperinci

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV

Deteksi dan Klasifikasi Citra Berdasarkan Warna Kulit Menggunakan HSV Jati Sasongko Wibowo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank email : jatisw@gmail.com Abstrak Dalam model HSV (Hue Saturation Value) ini digunakan untuk segmentasi warna kulit manusia dan

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC Hanjaya Mandala (1).EkoRudiawan,S.ST (2).HendawanSoebhakti,ST.,MT (3). (1) (2) (3) Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas langkah-langkah dari implementasi dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang klasifikasi aktivitas menggunakan algoritma k-nearest neighbor

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk

BAB III PEMBAHASAN. arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk BAB III PEMBAHASAN Bab III merupakan pembahasan yang meliputi proses penelitian yaitu arsitektur, prosedur, dan hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk klasifikasi stadium kanker payudara,

Lebih terperinci

5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN. Pendahuluan

5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN. Pendahuluan 5. IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN Pendahuluan Tujuan aplikasi berbasis sensor adalah melakukan penyemprotan dengan presisi tinggi berdasarkan pengamatan real time, menjaga mutu produk dari kontaminasi obat-obatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

BAB 4 HASIL DAN ANALISA BAB 4 HASIL DAN ANALISA 4. Analisa Hasil Pengukuran Profil Permukaan Penelitian dilakukan terhadap (sepuluh) sampel uji berdiameter mm, panjang mm dan daerah yang dibubut sepanjang 5 mm. Parameter pemesinan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dimana metode ini bekerja dengan memanipulasi dan melakukan kontrol pada objek penelitian

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN

PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN PENGENALAN POLA BENTUK BUNGA MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS DAN K-NN Herfina 1) 1) Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA Universitas Pakuan Jl. Pakuan PO BOX 452, Ciheuleut Bogora email : herfinario@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

SEGMENTASI BUAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING DAN IDENTIFIKASI KEMATANGANNYA MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN KADAR WARNA

SEGMENTASI BUAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING DAN IDENTIFIKASI KEMATANGANNYA MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN KADAR WARNA SEGMENTASI BUAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING DAN IDENTIFIKASI KEMATANGANNYA MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN KADAR WARNA Andri 1, Paulus 2, Ng Poi Wong 3, Toni Gunawan 4 STMIK Mikroskil andri@mikroskil.ac.id

Lebih terperinci

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh

Lebih terperinci

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi

1.1 Intensitas. 1.2 Luminansi. 1.3 Lightness. 1.4 Hue. 1.5 Saturasi 1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Tahapan penelitian yang dilaksanakan ditunjukan pada Gambar 6. Akusisi Citra INPUT Citra Query Preprocessing Citra Pre processing Citra Ekstraksi Fitur

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali objek 3 dimensi. Sistem penglihatan manusia dapat membedakan berbagai macam objek 3 dimensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor PENGENALAN KADAR TOTAL PADAT TERLARUT PADA BUAH BELIMBING BERDASAR CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBORHOOD (KNN)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Pengolahan citra digital dapat melakukan identifikasi berbagai citra hasil capture, dalam hal ini salah satu objek yang digunakan yaitu buah. Yulia (2010) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-6198du CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.40GHz b.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS Matriks merupakan sebuah susunan segiempat siku-siku dari bilanganbilangan, dalam baris dan kolom. Bilangan-bilangan tersebut disebut entri atau elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam bidang pertanian. Iklimnya yang tropis dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun serta tanah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) dua dimensi, dimana x dan y adalah koordinat spasial dan f(x,y) adalah disebut dengan intensitas atau tingkat keabuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada proses penelitian ini dilakukan beberapa tahapan mulai dari tahap awal yaitu tahap inisiasi, pengembangan model, dan tahap terakhir pengembangan prototipe. Dalam tahapan inisiasi

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengolahan Citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus dan intensitas cahaya pada bidang dwimatra

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil BAB IV PEMBAHASAN Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk diagnosa kanker otak, hasil klasifikasi, dan ketepatan hasil klasifikasinya.

Lebih terperinci

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16 Pengolahan Citra : Representasi Citra Universitas Gunadarma 006 Pengolahan Citra : Representasi Citra /6 Representasi Citra dalam File (/3) Pertama-tama seperti halnya jika kita ingin melukis sebuah gambar,

Lebih terperinci

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK Wiratmoko Yuwono Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-ITS Jl. Raya ITS, Kampus ITS, Sukolilo Surabaya 60111

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di IT Telkom mengakibatkan semakin banyak buku buku Tugas Akhir yang dibuat. Dengan semakin banyaknya buku

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengukuran Parameter Mutu Jeruk Pontianak Secara Langsung Dari Hasil Pemutuan Manual Pemutuan jeruk pontianak secara manual dilakukan oleh pedagang besar dengan melihat diameter

Lebih terperinci

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F

Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing. Avicienna Ulhaq Muqodas F Laporan Akhir Praktikum Mempelajari Karakterisitk Visual Citra Tomat Menggunakan Image Processing Avicienna Ulhaq Muqodas F14110108 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining adalah salah satu teknik dan proses untuk menemukan suatu pola dan pengetahuan dari data yang berjumlah besar (Han dkk., 2011). Proses yang dilakukan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi tentu sudah tidak asing lagi didengar oleh telinga, transportasi merupakan salah satu hal yang sangat melekat dengan berbagai macam kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS Ikhwan Ruslianto KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS IKHWAN RUSLIANTO Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

SEGMENTASI WARNA PADA BATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN HSV DENGAN TEKNIK LINKAGE

SEGMENTASI WARNA PADA BATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN HSV DENGAN TEKNIK LINKAGE SEGMENTASI WARNA PADA BATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN HSV DENGAN TEKNIK LINKAGE Widi Hapsari 1,Nugroho Agus Haryono 2 1 Prodi Teknik Informatika, Universitas Kristen Duta Wacana, Indonesia 1 widi@staff.ukdw.ac.id

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KEMATANGAN BUAH MANGGA HARUM MANIS BERDASARKAN NORMALISASI WARNA MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS WEB

KLASIFIKASI KEMATANGAN BUAH MANGGA HARUM MANIS BERDASARKAN NORMALISASI WARNA MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS WEB KLASIFIKASI KEMATANGAN BUAH MANGGA HARUM MANIS BERDASARKAN NORMALISASI WARNA MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC BERBASIS WEB Niki Nurdayani, Prihastuti Harsani, Arie Qur ania Email :niki.nurdayani26@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

Febrianty Winda Pratiwi¹, Bambang Hidayat², Gelar Budiman³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Febrianty Winda Pratiwi¹, Bambang Hidayat², Gelar Budiman³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom DETEKSI KEMATANGAN DAN KELAYAKAN BUAH PEPAYA MENGGUNAKAN WEBCAM DENGAN PENGOLAHAN CITRA SECARA REAL-TIME DETECTION OF MATURITY AND FEASIBILITY OF PAPAYA USING WEBCAM WITH IMAGE PROCESSING FOR REAL-TIME

Lebih terperinci

PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA ABSTRAK

PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA ABSTRAK PENENTUAN KUALITAS IKAN BANDENG MENGGUNAKAN ALGORITMA NAIVE BAYES BERDASARKAN TEKSTUR PADA CITRA Rahmanika Ratna Sari 1, Hanny Haryanto 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

SKRIPSI. PEMUTUAN BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis (L) Osbeck) MENGGUNAKAN ALGORITMA PENGOLAHAN CITRA. Oleh: MARIA YUSTINA TAMPUBOLON F

SKRIPSI. PEMUTUAN BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis (L) Osbeck) MENGGUNAKAN ALGORITMA PENGOLAHAN CITRA. Oleh: MARIA YUSTINA TAMPUBOLON F SKRIPSI PEMUTUAN BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis (L) Osbeck) MENGGUNAKAN ALGORITMA PENGOLAHAN CITRA Oleh: MARIA YUSTINA TAMPUBOLON F14101109 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION

PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 590~595 PENERAPAN ALGORITMA K MEANS UNTUK PENENTUAN PENCOCOKAN PEWARNAAN CLUSTERING SECARA OTOMATIS PADA PRODUK FASHION 590 Indra Gunawan

Lebih terperinci

Klasifikasi Kematangan Buah Manggis Ekspor dan Lokal Berdasarkan Warna dan Tekstur Menggunakan Fuzzy Neural Network

Klasifikasi Kematangan Buah Manggis Ekspor dan Lokal Berdasarkan Warna dan Tekstur Menggunakan Fuzzy Neural Network Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php.jika Volume 1 Nomor 2 halaman 71-77 ISSN: 2089-6026 Klasifikasi Kematangan Buah Manggis Ekspor dan Lokal Berdasarkan Warna dan Tekstur Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness 753 GLOSARIUM Adaptive thresholding (lihat Peng-ambangan adaptif). Additive noise (lihat Derau tambahan). Algoritma Moore : Algoritma untuk memperoleh kontur internal. Array. Suatu wadah yang dapat digunakan

Lebih terperinci

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK Benedictus Yoga Budi Putranto, Widi Hapsari, Katon Wijana Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika Universitas Kristen Duta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan tersebut. Lembaga keuangan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Oleh: RIDHO ARY SUMARNO 13.1.03.02.0092 Dibimbing oleh : 1. Hermin Istiasih M.T., M.M. 2. Mochammad Bilal S.kom.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja Sistem Prinsip kerja sistem diawali dengan pembacaan citra rusak dan citra tidak rusak yang telah terpilih dan dikumpulkan pada folder tertentu.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 41 Analisa Analisa merupakan tahap paling utama dalam melakuakan penelitian Tahapan analisa digunakan untuk menganalisa permasalahan yang berhubungan dengan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang terkait dengan Content Based Image Retrieval, ekstraksi fitur, Operator Sobel, deteksi warna HSV, precision dan

Lebih terperinci