METODE PCA-RBPNN DENGAN INISIALISASI CENTER ALGORITMA K-MEANS PADA DATA MULTIVARIAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PCA-RBPNN DENGAN INISIALISASI CENTER ALGORITMA K-MEANS PADA DATA MULTIVARIAT"

Transkripsi

1 METODE PCA-RBPNN DENGAN INISIALISASI CENTER ALGORITMA K-MEANS PADA DATA MULTIVARIAT Hasnawati M 1, Oni Soesanto 2, Fatma Indriani 3 1,3 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM 2 Prodi Matematika FMIPA ULM Jl. A. Yani Km36 Banjarbaru, Kalimantan selatan hasnawati.m56@gmail.com Abstract In this research will be studied about PCA-RBPNN method for prediction of multivariate data. Principal Component Analysis method serves to reduce the input dimension by eliminating the minimum information. In this case the PCA method is used to reduce the input dimension of the RBPNN network. The initial process on the RBPNN network is to determine the initialization center and clustering using k- means algorithm. Furthermore, PCA-RBPNN method is used to predict multivariate data. The predicted results obtained in the simulation using PCA-RBPNN method is the greater the reduction value then the RMSE results are less but it can change due to the large number of clusters used. Keyword : Principal Component Analysis (PCA), Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN), PCA-RBPNN, K-Means Abstrak Pada penelitian ini akan dikaji tentang metode PCA-RBPNN untuk prediksi data multivariat. Metode Principal Component Analysis berfungsi untuk mereduksi dimensi input dengan menghilangkan informasi yang minimum. Dalam hal ini metode PCA digunakan untuk mereduksi dimensi input pada jaringan RBPNN. Proses awal pada jaringan RBPNN adalah menentukan inisialisasi center dan klustering menggunakan algoritma k-means. Selanjutnya metode PCA-RBPNN digunakan untuk prediksi data multivariate. Hasil prediksi yang didapatkan pada simulasi menggunakan metode PCA-RBPNN adalah semakin besar nilai reduksi maka hasil RMSE-nya semakin sedikit namun hal tersebut bisa berubah dikarenakan banyaknya jumlah kluster yang digunakan. Kata kunci : Principal Component Analysis (PCA), Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN), PCA-RBPNN, K-Means Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 112

2 1. PENDAHULUAN Data mining adalah istilah yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang tersembunyi dalam sebuah database. Tujuan dari data mining terbagi menjadi dua yaitu deskripsi dan prediksi [6]. Deskripsi berfungsi untuk memberikan informasi yang tergambar pada sebuah data yang ada, sedangkan prediksi berfungsi untuk memprediksikan nilai yang belum diketahui dengan menggunakan variabel yang terdapat pada database. Salah satu metode yang digunakan untuk memprediksi adalah Neural Networks. Neural networks (jaringan saraf tiruan) pada data mining memiliki kemampuan untuk meningkatkan nilai akurasi. Neural network (jaringan saraf tiruan) sangat sesuai digunakan untuk memecahkan masalah pada data mining karena memiliki karateristik ketahanan yang baik, bisa memproses secara paralel, memiliki tempat penyimpanan yang didistribusikan, memilki tingkat akurasi yang tinggi dibandingkan dengan metode statistik [2]. Neural network memiliki arsitektur komputasi yang kuat dan terdistribusi. Salah satu metode yang terdapat pada jaringan saraf tiruan adalah Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) yang merupakan penggabungan model RBFNN dan PNN berdasarkan pada keunggulan dari masing-masing model tersebut. RBFNN melibatkan dimensi tinggi pada lapisan tersembunyi (hidden layer) dan neuron hidden yang tak linier, namun metode ini memiliki struktur yang rumit, sedangkan model Probabilistic Neural Network (PNN) mempunyai kemampuan klasifikasi yang secara langsung bisa dicapai tanpa melatih vektor bobot. Namun PNN memiliki kelemahan yaitu tidak mempertimbangkan lingkungan dan overlapping antara vektor-vektor data training dari kategori yang berbeda sehingga berakibat bias. Selain itu pada PNN semua vektor data training digunakan sebagai center pada hidden layer yang berakibat rumit diterapkan pada data training yang berukuran besar sehingga kemampuan menjadi lambat [3]. Proses awal yang harus dilakukan pada RBPNN adalah proses clustering untuk menentukan inisialisasi center. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan center yaitu dengan menggunakan teknik clustering. Metode yang cukup populer yaitu algoritma K-means yang telah banyak memberikan hasil yang cukup baik. Ide dasar dari algoritma ini adalah mengumpulkan data ke dalam beberapa kelompok dan memilih center berdasarkan ukuran dari center-center dengan menggunakan jarak Euclide. Setiap titik kluster dihubungkan dengan inti tersembunyi Gaussian pada RBPNN [3]. Metode Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) memiliki kelemahan salah satunya adalah ketika dimensi input yang digunakan terlalu besar maka proses komputasi akan melambat sehingga diperlukan suatu metode untuk menyederhanakan sturktur jaringan. Sehingga salah satu metode yang digunakan untuk mereduksi dimensi input tersebut adalah Principal Componet Analysis (PCA) [4]. Principal Component Analysis (PCA) merupakan metode dalam statistika yang digunakan untuk mereduksi dimensi input dengan menghilangkan informasi yang minimum. Beberapa peneliti telah menggabungkan metode PCA dengan jaringan syaraf tiruan menggunakan model PCA neural pada processing untuk pemisahan noise pada signal [1]. PCA-RBFNN juga digunakan untuk klasifikasi [7] dan masalah Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 113

3 peramalan, hasil reduksi dengan PCA dan proses transformasinya menggunakan RBFNN yang menghasilkan prediksi yang akurat. Pada penelitian ini akan dilakukan kajian metode PCA-RBPNN dalam hal kemampuan prediksi. Metode PCA digunakan untuk mereduksi dimensi input pada RBPNN dan proses penentuan center menggunakan algoritma k-means. Metode PCA-RBPNN ini digunakan untuk memprediksi (tingkat akurasi) ketersedian air di Bendungan Sutami. 2. METODE PENELITIAN 2.1 DATA SIMULASI Data simulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah data ketersediaan air di bendungan sutami yang diambil dari Station Otomatis Flood Forecasting Warning (FFWS) Perum Jasa Tirtal I di Malang pada tahun Data ini berjumlah 1096 data yang terdiri dari 8 variabel yaitu inflow sutami, debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni, serta curah hujan (Sutami, Sengguruh, Poncokusumo, Tangkil dan Wagir). 2.2 REDUKSI VARIABEL INPUT DENGAN PCA Principal Component Analysis (PCA) adalah metode statistik yang digunakan untuk mereduksi variabel yang tidak berkorelasi. Tujuan penggunaan PCA adalah mereduksi variabel input menjadi komponen utama yang berdimensi lebih kecil dengan kehilangan informasi minimum, dimana komponen utama yang terbentuk tidak berkolerasi satu dengan yang lainnya. Karena mampu mengurangi input data maka penggunaan PCA pun seringkali digunakan terlebih dahulu pada jaringan saraf tiruan. Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan arsitektur dari jaringan saraf tiruan tersebut. Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk mereduksi variabel input menjadi beberapa komponen utama berdasarkan nilai eigen yang berdasarkan kumulatif keragaman mencukupi. Berdasarkan hasil pengurutan nilai eigen maka akan dipilih nilai eigen terbesar. Proses ini menghasilkan komponen utama yang pertama, selanjutnya proses yang sama untuk nilai eigen terbesar berikutnya. Proses pemilihan komponen utama ini akan dihentikan saat kumulatif keragaman komponen utama diasumsikan minimal 80%. Artinya dengan beberapa komponen utama yang dihasilkan tersebut bisa menjelaskan keseluruhan data sebesar 80%. Misalkan sebuah paket data dinyatakan dengan matriks X dimana ukuran kolomnya menyatakan banyak variabel sedangkan jumlah barisnya menyatakan banyak pengamatan. Sehingga apabila banyak variabel pada data ada n buah dan banyak pengamatan pada data adalah m buah, maka matriks X akan berukuran m n, dengan: (1) Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 114

4 Langkah awal pada metode PCA yaitu menghitung matriks kovarian. Berikut persamaan yang digunakan untuk mendapatkan hasil matriks kovarian. (2) Dengan, n adalah banyak data, X adalah seluruh data, dan X T adalah seluruh data yang ditranspose. Setelah matriks kovarian didapatkan kemudian menghitung nilai eigen dan vektor eigen menggunakan persamaan berikut. (3) Kemudian nilai eigen ini akan disubtitusikan satu per satu ke persamaan...(4) Kemudian menghitung kumulatif keragaman dengan menggunakan persamaan berikut. (5) PCA akan menghasilkan variabel pengganti (komponen utama) yang berdimensi lebih rendah dari data aslinya. Artinya setiap variabel dalam X sekarang dapat dinyatakan sebgai komponen utama. Nilai-nilai komponen utama tersebut akan digunakan sebagai input pada RBPNN. Namun sebelum dimasukkan ke jaringan RBPNN, nilai-nilai komponen utama tersebut akan di kluster untuk mengetahui variabel yang dominan pada setiap komponen utama. 2.3 INISIALISASI CENTER DENGAN ALGORITMA K-MEANS Inisialisasi center yang digunakan pada penelitian ini menggunakan algoritma k-means. Adapun langkah-langkah pada algoritma k-means adalah sebagai berikut [5]. a. Menentukan banyak K-cluster yang ingin dibentuk. b. Membangkitkan nilai random untuk pusat cluster awal (centroid) sebanyak k. c. Menghitung jarak setiap data input terhadap masing-masing centroid menggunakan rumus jarak Eucledian (Eucledian Distance) hingga ditemukan jarak yang paling dekat dari setiap data dengan centroid. Berikut adalah persamaan Eucledian Distance: n d X Y ( Xi Yi) (6) d. Mengklasifikasikan setiap data berdasarkan kedekatannya dengan centroid (jarak terkecil). e. Mengupdate nilai centroid. Nilai centroid baru diperoleh dari rata-rata cluster yang bersangkutan dengan menggunakan rumus: i 2 (7) f. Melakukan perulangan dari langkah (b) hingga (e) hingga anggota tiap cluster tidak ada yang berubah. Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 115

5 g. Jika langkah (f) telah terpenuhi, maka nilai rata-rata pusat cluster (Xj) pada iterasi terakhir akan digunakan sebagai parameter. Anggota tiap cluster yang tetap (tidak berubah) ini merupakan vektor target yang akan digunakan pada RBPNN. Target ini dinyatakan dengan matriks T, dimana: (8) dengan, k = banyak cluster Sedangkan hasil rata-rata pusat cluster pada iterasi terakhir merupakan center yang akan digunakan pada metode RBPNN. 2.4 PROSES LEARNING PADA PCA-RBPNN Dalam hal ini metode PCA berfungsi untuk mereduksi dimensi input pada jaringan Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN). Input yang pada jaringan RBPNN sebanyak 8 variabel. Namun nilai input tersebut direduksi menggunakan metode PCA agar arsitektur jaringannya menjadi lebih sederhana dan mempermudah proses komputasi. Tahapan pada PCA yaitu menghitung matriks kovarian, nilai eigen, vektor eigen dan kumulatif keragaman. Dari hasil kumulatif keragaman, maka dipilihlah 4 PC yang merupakan hasil reduksi dari 8 variabel terebut. Sehingga 4 PC inilah yang akan diproyeksi terlebih dahulu dengan normalisasi dan hasilnya proyeksinya menjadi nilai input pada jaringan RBPNN [4]. Pada RBPNN tedapat inisialisasi center dan algoritma yang digunakan untuk inisialisasi center adalah algoritma k-means. Berikut adalah arsitektur jaringan PCA-RBPNN. Gambar 1. Arsitektur PCA-RBPNN Sumber: Principal Component Analysis (PCA) Dan Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) dengan Inisialisasi Center Algortima K-Means untuk Prediksi Debit Aliran Sungai Pada pemodelan RBPNN, data yang digunakan adalah data training dan data testing. Pada data training, data harus direduksi terlebih dahulu menggunakan PCA. Sehingga data hasil reduksi inilah yang digunakan sebagai nilai input pada jaringan RBPNN. Nilai input layer pertama berisi 4 node yang akan diproses Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 116

6 langsung ke hidden layer pertama sehingga menghasilkan nilai center dan vektor target dari algoritma k-means. Kemudian nilai center tersebut dijumlahkan dengan data training sehingga menghasilkan hidden layer kedua yaitu matriks gaussian. Sedangkan untuk memperoleh output layer adalah dengan mengalikan hidden layer kedua yaitu matriks gaussian dengan nilai bobot yang diperoleh dari proses matriks pseudoinverse. Kemudian untuk proses pada data testing merupakan proses pengujian nilai center yang telah diperoleh pada proses training. Nilai center data training dijumlahkan dengan data testing sehingga menghasilkan matriks gaussian testing. Sedangkan untuk mendapatkan output testing diperoleh dengan mengalikan hasil matriks gaussian testing dengan nilai bobot sehingga didapatlah hasil output testing Training RBPNN Tahap awal dari proses Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) adalah menghitung nilai spread, menghitung matriks gaussian, nilai bobot dan nilai output. Nilai spread yang akan dicari yakni menghitung jarak Euclid maksimal dari sebuah data. Nilai spread dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. = (9) dengan, dmax adalah jarak Eucled maksimal dari kelompok data dan K adalah jumlah kelompok data. Setelah nilai spread dan nilai center di dapatkan kemudian menghitung matriks gaussian menggunakan persamaan berikut....(10) dengan, x adalan nilai normalisasi; c adalah nilai center dan adalah matriks Gaussian. Hasil matriks gaussian tersebut digunakan untuk menghitung nilai bobot menggunkan persamaan berikut: W = (H T H) -1 H T d (11) dimana H adalah nilai matriks gaussian, H T adalah nilai matriks gaussian yang di transpose dan d adalah vektor target. Vektor target tersebut didapat dari proses perhitungan inisialisasi center menggunakan algoritma k-means algoritma k- means. Kemudian hasil nilai bobot tersebut digunakan untuk menghitung nilai output menggunakan persamaan berikut. M y w h ( x) (12) dengan, w adalah nilai bobot dan h k (x) adalah matriks gaussian. k 1 ik k Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 117

7 2.4.2 Testing RBPNN Pada proses testing, vektor input untuk testing dimasukkan hasil reduksi dan hasil inisialisasi center pada data training unutk mendapatkan matriks gaussian. Selanjutnya matriks gaussian tersebut digunakan untuk mecari nilai output Y dengan menggunakan nilai bobot W yang diperoleh pada proses training. Data Uji Coba Data Training Data Testing Normalisasi Normalisasi PCA Proyeksi (Data Testing x PC) Proyeksi (Data Training x PC) Inisialisasi Center (K- Means) dan Spread Hitung Matriks Gaussian Hitung Matriks Gaussian Hitung Nilai Bobot Hitung Nilai Output Testing Hitung Nilai Output Training Denormalisasi Denormalisasi RMSE RMSE Gambar 2. Proses PCA-RBPNN Sumber: Principal Component Analysis (PCA) Dan Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) dengan Inisialisasi Center Algortima K-Means untuk Prediksi Debit Aliran Sungai HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Mereduksi variabel input menggunakan PCA Pada penelitian ini proses PCA dilakukan pada data asli untuk menguji bagaimana setiap variabel inflow Sutami, debit aliran Gadang dan debit aliran Tawangrajeni, serta curah hujan (Sutami, Sengguruh, Poncokusumo, Tangkil dan Wagir) saling berkolerasi satu sama lain sehingga dapat ditentukan kemungkinan reduksi dan digunakan dalam prediksi. Misalkan viriabel x1 adalah untuk data inflow Sutami, x2,x3 untuk debit aliran Gadang dan Tawangrajeni dan untuk curah hujan (Sutami, Sengguruh, Poncokusumo, Tangkil dan Wagir) adalah dengan variabel x4,x5,x6,x7,x8. Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 118

8 Tahapan PCA untuk mendapatkan hasil reduksi adalah menghitung matriks kovarian, nilai eigen, vektor eigen dan kumulatif keragaman. Berikut adalah hasil PC, nilai eigen dan kumulatif keragaman yang telah didapatkan. Tabel 1. Nilai PC untuk masing-masing variabel, nilai eigen dan kumulatif keragaman - PC1 PC2 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 PC8 x1 0,4620-0,1433-0,792-0,364-0,0145-0,054 0,034-0,016 x2 0,2147-0,9296 0,2977-0,014 0, ,0195-0,016-0,014 x3 0,8349 0,3332 0,4361-0,024 0, ,0221 0,0117 0,003 x4 0,0861-0,0451-0,131 0,4108 0, ,118 0,3039 0,760 x5 0,0577-0,0130-0,126 0,2128-0,2024 0,9369-0,054 0,115 x6 0,0849-0,0091-0,1227 0,2931 0, ,086-0,900 0,034 x7 0, ,0374-0,1549 0,6092-0,6903-0,299 0,0511-0,126 x8 0,0799-0,0236-0,1415 0,4419 0, ,0859 0,299-0,625 Nilai Eigen 5613,5 2474,6 590,55 493,51 166,90 60, ,48 70,31 Kumulatif keragama n 58,616 25,84 6,1666 5,1532 1,7428 0,6351 1,1118 0,734 Berdasarkan tabel 1 untuk PC1, PC2,PC3 dan PC4 dengan nilai eigen 5613,5; 2474,6; 590,55 dan 493,51 masing-masing mewakili 58,616 %, 25,84%, 6,1666 % dan 5,1532 % dari seluruh data dan secara kumulatif keempat PC tersebut menyatakan 95,775% dari total keragaman kedelapan variabel dari data asli. Selanjutnya keempat PC tersebut didefinisikan sebagai variabel pengganti dari kedelapan variabel asli. Keempat PC ini akan akan diproyeksikan dengan data normalisasi sehingga hasil proyeksi inilah yang akan digunakan sebagai input pada RBPNN. 3.2 Inisialisasi menggunakan algoritma k-means Proses awal pada RBPNN adalah penentuan center dan hasil klustering merupakan vektor target yang akan digunakan pada perhitungan nilai bobot. Pada proses k-means nilai center awal dipilih secara random. Nilai center awal tersebut kemudian di hitung dengan proses k-means sampai nilai cluster tidak berubah. Dan hasil dari nilai cluter tersebut merupakan nilai center yang akan digunakan pada RBPNN. Berikut adalah nilai center yang akan digunakan pada RBPNN. 3.3 Kemampuan prediksi metode PCA-RBPNN Untuk menguji metode PCA-RBPNN digunakan data ketersedian air di bendungan Sutami tahun dengan data traning sebanyak 730 data dan data testing sebanyak 366 data. Untuk mengetahui kemampuan dari metode PCA- RBPNN pada penelitian ini dilakukan perhitungan dan simulasi pada proses prediksi. Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 119

9 Untuk mengetahui performansi metode PCA-RBPNN pada penelitian ini dilakukan simulasi pada proses prediksi untuk data training dan testing. Adapun nilai input yang digunakan utntuk mengetahui hasil prediksi adalah dengan menggunakan banyak PC yaitu dari 2 sampapi dengan 7 yang akan digunakan untuk mewakili seluruh data tersebut dan banyak kluster yaitu dari 2 sampai dengan 5. Hasil prediksi yang didapatkan adalah berupa nilai Root Mean Squared Error (RMSE) pada masing-masing PC dan kluster. Berikut adalah tabel RMSE dan kumulatif pada debit aliran gadang dan tawangrajeni untuk data training dan testing. Debit Aliran Gadang Tabel 2. Hasil RMSE debit aliran gadang pada data training Kluster Jumlah PC ,979 26,914 23,308 20,836 19,014 7, ,985 10,549 9,2128 8,2869 7,5422 7, ,26 9,9029 8,6916 7,8154 7,1694 6, ,439 9,1102 8,5372 6,2017 7,1459 6,6298 Kumulatif Keragaman 84,456 90,622 95,776 97,518 98,15 99,264 Debit Aliran Tawangr ajeni Debit Aliran Gadang Tabel 3. Hasil RMSE debit aliran tawangrajeni pada data training Kumulatif Keragaman Kluster Jumlah PC ,755 21,932 19,03 17,029 15,555 24, ,140 18,925 16,363 14,606 13,296 12, ,26 17,432 15,098 13,499 12,316 11, ,815 5, ,358 13,301 11,5 10,568 84,456 90,622 95,776 97,518 98,15 99,264 Tabel 4. Hasil RMSE debit aliran gadang pada data testing Kluster Kumulatif Keragaman Jumlah PC ,252 8,3684 7, ,721 13,477 12, ,372 8,9301 7,8119 6,9893 6,3955 5, ,4038 4,5575 5,3392 4,8455 4,497 4, ,2043 3,8459 5,4663 3,0962 2,857 2, ,456 90,622 95,776 97,518 98,15 99,264 Debit Aliran Tawangr ajeni Tabel 5. Hasil RMSE debit aliran tawangrajeni pada data testing Kluster Kumulatif Keragaman Jumlah PC ,6414 9,544 8,2021 3,9165 3,5739 3, ,396 4,7685 4,0858 3,6606 3,3479 3, ,49 4,7085 3,994 3,581 3,2783 3, ,492 4,193 3,426 3,4691 2,857 3,015 84,456 90,622 95,776 97,518 98,15 99,264 Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 120

10 Berdasarkan tabel hasil RMSE di atas adalah semakin banyak PC yang digunakan maka akan semakin kecil hasil RMSE yang didapatkan, namun hasil tersebut bisa berubah karena dipengaruhi oleh banyaknya kluster digunakan. Pada data training untuk debit aliran gadang hasil RMSE terkecil adalah menggunakan 5 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 6,2017 sedangkan untuk debit aliran tawangrajeni adalah menggunakan 7 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 10,568. Pada data testing untuk debit aliran gadang hasil RMSE terkecil adalah 7 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 2,6953 sedangkan untuk debit aliran tawangrajeni adalah menggunakan 6 PC dan 5 kluster dengan hasil RMSE yang didapatkan adalah 2,857. Pada perhitungan dengan variabel pengganti yang menjelaskan 95,776% dari total keragaman variabel asli menggunakan 3 kluster didapatkan hasil RMSE pada data training untuk debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni adalah sebesar 9,2128 dan 16,363. Sedangkan pada data testing hasil RMSE yang didapatkan adalah 16,363 dan 7,8119 untuk debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dibuatlah grafik dengan kumulatif keragaman yang digunakan sebesar 95,776%. Berikut adalah grafik hasil prediksi debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni pada data training Gambar 3. Grafik Debit Aliran Gadang dan Debit Aliran Tawangrajeni Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 121

11 Berikut adalah grafik hasil prediksi debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni pada data testing. 4. SIMPULAN Gambar 4. Grafik debit aliran gadang dan debit aliran tawangrajeni Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Proses PCA-RBPNN yaitu data asli dinormalisasi terlebih dahulu kemudian masuk pada proses PCA dan RBPNN. Pada metode PCA terdapat perhitungan matriks kovarian, nilai eigen, vektor eigen, dan kumulatif keragaman. Setelah itu hasil perhitungan tersebut diproyeksikan. Kemudian menentukan center dan vektor target dengan menggunakan algoritma k- means. Pada RBPNN nilai center digunakan untk menghitung matriks gaussian, selanjutnya menghitung nilai bobot dan nilai output. Nilai output tersebut didenormalisasi sehingga didapatlah hasil RMSE. b. Kemampuan hasil prediksi menggunakan metode PCA-RBPNN yaitu semakin banyak PC yang digunakan maka akan semakin kecil hasil RMSE yang didapatkan, namun hasil tersebut bisa berubah karena dipengaruhi oleh banyaknya kluster digunakan. Pada data training untuk debit aliran gadang hasil RMSE terkecil adalah menggunakan 5 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 6,2017 sedangkan untuk debit aliran tawangrajeni adalah menggunakan 7 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 10,568. Pada data testing untuk debit aliran gadang hasil RMSE terkecil adalah 7 PC dan 5 kluster dengan RMSE yang dihasilkan adalah 2,6953 sedangkan untuk debit aliran tawangrajeni adalah menggunakan 6 PC dan 5 kluster dengan hasil RMSE yang didapatkan adalah 2,857. Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 122

12 c. Meskipun kehilangan beberapa informasi akibat PCA, namun hal tersebut memiliki keuntungan tersendiri bagi RBPNN yaitu nilai input menjadi lebih kecil sehingga struktur jaringannya jadi lebih sederhana. DAFTAR PUSTAKA [1] Diamantaras, K., Technological, A., & Instit, E. (2009). Applying PCA neural models for the blind separation of signals Applying PCA Neural Models for the Blind Separation of Signals, (December). [2] Gaur, P. (1956). Neural Networks in Data Mining, [3] Huang, D., & Zhao, W. (2005). Determining the centers of radial basis probabilistic neural networks by recursive orthogonal least, 162, [4] M, Hasnawati. (2017). Principal Component Analysis (PCA) dan Radial Basis Probabilistic Neural Network (RBPNN) dengan Inisialisasi Center Algortima K-Means untuk Prediksi Debit Aliran Sungai". Skripsi Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Lambung Mangkurat. [5] Sarwono, Y.T. (2004). Aplikasi Model Jaringan Syaraf Tiruan dengan Radial Basis Function untuk Mendeteksi Kelainan Otak (Stroke Infark) [6] Tewary, G. (2015). Effective Data Mining For Proper Mining Classification Using Neural, 5(2), [7] Tripathy, M. (2010). Simulation Modelling Practice and Theory Power transformer differential protection using neural network Principal Component Analysis and Radial Basis Function Neural Network. Simulation Modelling Practice and Theory, 18 (5), Metode PCA-RBPNN dengan Inisialisasi Algoritma K-Means pada Data Multivariat (Hasnawati M) 123

PCA-RBPNN UNTUK KLASIFIKASI DATA MULTIVARIAT DENGAN ORTHOGONAL LEAST SQUARE (OLS)

PCA-RBPNN UNTUK KLASIFIKASI DATA MULTIVARIAT DENGAN ORTHOGONAL LEAST SQUARE (OLS) PCA-RBPNN UNTUK KLASIFIKASI DATA MULTIVARIAT DENGAN ORTHOGONAL LEAST SQUARE (OLS) Oni Soesanto Program Studi Matematika Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. A. Yani km 35, 8 Banjarbaru Email: onis73@yahoo.com

Lebih terperinci

ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI

ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI ALGORITMA FUZZY C-MEANS (FCM) UNTUK PENENTUAN NILAI CENTER RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PADA KLASIFIKASI DATA PENYAKIT KARIES GIGI Nur Astuti 1, Oni Soesanto, Dwi Kartini 3 1,3 Prodi Ilmu Komputer FMIPA

Lebih terperinci

REDUKSI DIMENSI INPUT PADA JARINGAN SYARAF PCA-RBF DENGAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

REDUKSI DIMENSI INPUT PADA JARINGAN SYARAF PCA-RBF DENGAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION REDUKSI DIMENSI INPUT PADA JARINGAN SYARAF PCA-RBF DENGAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION Abdul Hakim Maulana, Oni Soesanto, Thresye Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat Email:

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU Risky Meliawati 1,Oni Soesanto 2, Dwi Kartini 3 1,3Prodi Ilmu Komputer FMIPA UNLAM 2 Prodi Matematika

Lebih terperinci

Penerapan Metode RBPNN untuk Klasifikasi Kanker Payudara

Penerapan Metode RBPNN untuk Klasifikasi Kanker Payudara Penerapan Metode RBPNN untuk Klasifikasi Kanker Payudara Fairudz Shahura, Oni Soesanto 2, Fatma Indriani 3,2,3 Prodi Ilmu Komputer FMIPA ULM Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan Email: irashahura@gmail.com

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan Abstract

Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan   Abstract ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) UNTUK OPTIMASI NILAI CENTER RADIAL BASIS PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (RBPNN) PADA KLASIFIKASI DATA BREAST CANCER Ela Nurmalasari 1, Oni Soesanto 2, Fatma Indriani

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor

Dosen Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pakuan Bogor PENGENALAN KADAR TOTAL PADAT TERLARUT PADA BUAH BELIMBING BERDASAR CITRA RED-GREEN-BLUE MENGGUNAKAN PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA) SEBAGAI EKSTRAKSI CIRI DAN KLASIFIKASI K-NEAREST NEIGHBORHOOD (KNN)

Lebih terperinci

PREDIKSI PRODUKSI PANEN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) SKRIPSI RINI JANNATI

PREDIKSI PRODUKSI PANEN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) SKRIPSI RINI JANNATI PREDIKSI PRODUKSI PANEN KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) SKRIPSI RINI JANNATI 101402072 PROGRAM STUDI S1 TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan

BAB III PEMBAHASAN. FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini berisi mengenai FRBFNN, prosedur pembentukan model FRBFNN, Arsitektur FRBFNN, aplikasi FRBFNN untuk meramalkan kebutuhan listrik di D.I Yogyakarta. A. Radial Basis Function

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ANALISIS PERBANDINGAN METODE BACKPROPAGATION DAN RADIAL BASIS FUNCTION UNTUK MEM PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Abstrak Vinsensius Rinda Resi - NIM : A11.2009.04645 Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi BAB 3 METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Pengenalan ekspresi wajah adalah salah satu bentuk representasi kecerdasan manusia yang dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi emosi seseorang. Hal inilah yang

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA NEURAL NETWORK

PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA NEURAL NETWORK PERAMALAN HARGA MINYAK MENTAH DUNIA MENGGUNAKAN METODE RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK SKRIPSI Disusun oleh: Rahafattri Ariya Fauzannissa 24010211140092 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION SKRIPSI PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION (Studi Kasus : Harga Penutupan Saham Unilever Indonesia Tbk. Periode September

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

Combined for Time Series Forecasting

Combined for Time Series Forecasting RBF and ARIMA Combined for Time Series Forecasting Dian Tri Wiyanti Teknik Informatika Universitas Semarang Semarang, Indonesia deediy87@gmailcom Reza Pulungan Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika FMIPA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder berupa citra Magnetic Resonansi Image (MRI) yang diperoleh dari BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. A. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Levina Fitri Rahmawati, Isnandar Slamet, dan Diari Indriati Program

Lebih terperinci

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1

g(x, y) = F 1 { f (u, v) F (u, v) k} dimana F 1 (F (u, v)) diselesaikan dengan: f (x, y) = 1 MN M + vy )} M 1 N 1 Fast Fourier Transform (FFT) Dalam rangka meningkatkan blok yang lebih spesifik menggunakan frekuensi dominan, akan dikalikan FFT dari blok jarak, dimana jarak asal adalah: FFT = abs (F (u, v)) = F (u,

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ELMAN DENGAN ALGORITME GRADIENT DESCENT ADAPTIVE LEARNING RATE oleh BETA VITAYANTI M0110012 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diatur di dalam otak sebagai pengendali utama tubuh manusia. Otak manusia

BAB I PENDAHULUAN. diatur di dalam otak sebagai pengendali utama tubuh manusia. Otak manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia telah diciptakaan oleh Tuhan dalam bentuk kesempurnaan. Salah satu ciptaan yang menakjubkan adalah otak manusia dimana semua kecerdasaan diatur di dalam otak

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGGI MUKA AIR BENDUNGAN RIAM KANAN MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

PREDIKSI TINGGI MUKA AIR BENDUNGAN RIAM KANAN MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM Technologia Vol 9, No.1, Januari Maret 2018 11 PREDIKSI TINGGI MUKA AIR BENDUNGAN RIAM KANAN MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM Yusri Ikhwani Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk diagnosis penyakit jantung

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Feng PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK... 211 PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN Tan

Lebih terperinci

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 4, Oktober 2013 ISSN PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN BEBERAPA FUNGSI PELATIHAN BACKPROPAGATION (Studi Kasus: Stasiun Meteorologi Tabing Padang, Tahun 2001-2012) Cici Oktaviani, Afdal

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERTINGKAT PADA ARSITEKTUR JARINGAN SARAF FUNGSI RADIAL BASIS

PEMBELAJARAN BERTINGKAT PADA ARSITEKTUR JARINGAN SARAF FUNGSI RADIAL BASIS PEMBELAJARAN BERTINGKAT PADA ARSITEKTUR JARINGAN SARAF FUNGSI RADIAL BASIS Diana Purwitasari 1, Glory Intani Pusposari 2, Rully Sulaiman 3 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Institut

Lebih terperinci

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI

KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI KLASIFIKASI CITRA PARU MENGGUNAKAN MODEL SELF-ORGANIZING MAPS RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORKS (SOM-RBFNN) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Lebih terperinci

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Muh. Ishak Jumarang 1), Lyra Andromeda 2) dan Bintoro Siswo Nugroho 3) 1,3) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

PERAMALAN DERET WAKTU MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI BASIS RADIAL (RBF) DAN AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

PERAMALAN DERET WAKTU MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI BASIS RADIAL (RBF) DAN AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) Jurnal MIPA 35 (2):175-182 (2012) Jurnal MIPA http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jm PERAMALAN DERET WAKTU MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI BASIS RADIAL (RBF) DAN AUTO REGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PESERTA KB BARU DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE BACKPROPAGATION Restiana Putri Abstract - On a government agencies Badan Keluarga Berencana

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Penerapan Neural Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Klasifikasi citra penginderaan jarak jauh (inderaja) merupakan proses penentuan piksel-piksel masuk ke dalam suatu kelas obyek tertentu. Pendekatan

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Arsitektur Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) merupakan

BAB III PEMBAHASAN. 1. Arsitektur Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) merupakan BAB III PEMBAHASAN A. Fuzzy Radial Basis Function (FRBFNN) 1. Arsitektur Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) Fuzzy Radial Basis Function Neural Network (FRBFNN) merupakan gabungan dari

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 65-72 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE

Lebih terperinci

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION JIMT Vol. 4 No. Juni 207 (Hal 47-55) ISSN : 2450 766X PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION J.R. Mustakim, R. Ratianingsih 2 dan D. Lusiyanti 3,2,3 Program Studi

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil

BAB IV PEMBAHASAN. Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil BAB IV PEMBAHASAN Bab IV berisi pembahasan yang meliputi proses penelitian yakni hasil model Radial Basis Function Neural Network untuk diagnosa kanker otak, hasil klasifikasi, dan ketepatan hasil klasifikasinya.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM

PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION ALGORITHM JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Vol.6 No. 2, Desember 217 : 8-91 PERBANDINGAN BEBERAPA MODEL UNTUK KINERJA ALGORITMA BACKPROPAGATION COMPARISON OF SOME MODEL FOR PEFORMANCE IMPROVEMENT IN BACKPROPAGATION

Lebih terperinci

Neural Networks. Machine Learning

Neural Networks. Machine Learning MMA10991 Topik Khusus - Machine Learning Dr. rer. nat. Hendri Murfi Intelligent Data Analysis (IDA) Group Departemen Matematika, Universitas Indonesia Depok 16424 Telp. +62-21-7862719/7863439, Fax. +62-21-7863439,

Lebih terperinci

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, *

Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37 Jember, * PERAMALAN JUMLAH PERMINTAAN UDANG BEKU PND MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) BACKPROPAGATION Forecasting of PND Frozen Shrimp Demand Using Artificial Neural Network Method (ANN) Backpropagation

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Curah hujan merupakan faktor yang berpengaruh langsung terhadap perubahan cuaca yang semakin memburuk. Curah hujan merupakan total air hujan yang terjatuh pada permukaan

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Niska Ramadani Dosen Universitas Dehasen Bengkulu niskaramadani@gmail.com ABSTRAK Pertumbuhan penduduk harus

Lebih terperinci

Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine

Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine Sistem Deteksi Kebocoran pada Jaringan Pipa Air PDAM Menggunakan Analisis Tekanan dengan Metode Extreme Learning Machine Abstrak Muh.Taufiq Hardiyanto Umar 1 Ahmad Zaky Abbas 1, A. Ejah Umraeni Salam 2

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS PENGENALAN WAJAH DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA ADAPTIF K MEANS Disusun oleh: Juan Elisha Widyaya (0822014) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH, no. 65, Bandung, Indonesia

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada pertengahan tahun 1997 diawali di Thailand dan merembet ke berbagai negara di Asia lainnya seperti di Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION J~ICON, Vol. 3 No. 2, Oktober 2015, pp. 89 ~ 95 89 IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION Rini Miyanti Maubara 1, Adriana Fanggidae

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF)

PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF) PENGENALAN WAJAH DENGAN CITRA MASUKAN BERUPA CITRA SKETSA WAJAH SEBAGAI HASIL SINTESIS DENGAN TEKNIK MULTISCALE MARKOV RANDOM FIELD (MRF) Disusun oleh : Alvin Silajaya (0922018) Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing Tugas Ujian Sarjana. Penjelasan Learning Vector Quantization (LVQ) Learning

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK DALAM PREDIKSI HARGA KOMODITAS PERTANIAN

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK DALAM PREDIKSI HARGA KOMODITAS PERTANIAN ANALISIS DAN IMPLEMENTASI RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK DALAM PREDIKSI HARGA KOMODITAS PERTANIAN ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK IN FORECASTING OF AGRICULTURAL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Untuk Mengukur Efektivitas Produksi Berdasarkan Permintaan Pelanggan Dengan Metode Radial Basis Function

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Untuk Mengukur Efektivitas Produksi Berdasarkan Permintaan Pelanggan Dengan Metode Radial Basis Function 38 Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Untuk Mengukur Efektivitas Produksi Berdasarkan Permintaan Pelanggan Dengan Metode Radial Basis Function Bagus Sayekti Sujatmiko Program Studi Sistem Informasi BagusBayekGilbert@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

Peramalan Harga Minyak Mentah Dunia (Crude Oil) Menggunakan Metode Radial Basis Function Neural Network (RBFNN)

Peramalan Harga Minyak Mentah Dunia (Crude Oil) Menggunakan Metode Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Peramalan Harga Minyak Mentah Dunia (Crude Oil) Menggunakan Metode Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Crude Oil Price Forecasting Using Radial Basis Function Neural Network Method (RBFNN) Ayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

ANALISIS VARIASI PARAMETER LEARNING VECTOR QUANTIZATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA ODOR

ANALISIS VARIASI PARAMETER LEARNING VECTOR QUANTIZATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA ODOR Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS VARIASI PARAMETER LEARNING VECTOR QUANTIZATION ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TERHADAP PENGENALAN POLA DATA ODOR PARAMETER VARIATION ANALYSIS OF LEARNING VECTOR QUANTIZATION

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan clustering yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rismawan (2008). Pada penelitian ini, dibangun suatu

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

Penggunaan Deep Learning untuk Prediksi Churn pada Jaringan Telekomunikasi Mobile Fikrieabdillah

Penggunaan Deep Learning untuk Prediksi Churn pada Jaringan Telekomunikasi Mobile Fikrieabdillah ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol3, No2 Agustus 2016 Page 3882 Penggunaan Deep Learning untuk Prediksi Churn pada Jaringan Telekomunikasi Mobile Fikrieabdillah Ilmu Komputasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Syaraf Tiruan Artificial Neural Network atau Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah salah satu cabang dari Artificial Intelligence. JST merupakan suatu sistem pemrosesan

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks

Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Penyelesaian Masalah Syarat Batas dalam Persamaan Diferensial Biasa Orde Dua dengan Menggunakan Algoritma Shooting Neural Networks Dewi Erla Mahmudah 1, Ratna Dwi Christyanti 2, Moh. Khoridatul Huda 3,

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS KOMPRESI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN HEBBIAN BASED PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS 1 Sofyan Azhar Ramba 2 Adiwijaya 3 Andrian Rahmatsyah 12 Departemen Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 12 Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK

PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK PREDIKSI ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH DI JAWA TENGAH UMUR 16-18 TAHUN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMBATAN-BALIK R.Mh.Rheza Kharis *), R. Rizal Isnanto, Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran air Air merupakan salah satu komponen utama dalam lingkungan yang berperan penting dalam kehidupan (Warlina, 2004). Air, yang bersumber dari sungai, danau, gletser,

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT BERDASARKAN KUALITAS LAHAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN)

PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT BERDASARKAN KUALITAS LAHAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT BERDASARKAN KUALITAS LAHAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) (PREDICTION OF OIL PALM PRODUCTION BASE ON LAND QUALITY USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Oleh

Lebih terperinci

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMEN INVARIAN DAN RADIAL BASIS FUNCTION (RBF) AINUN JARIAH 1209201721 DOSEN PEMBIMBING 1. Prof. Dr. Mohammad Isa Irawan, M.T 2. Dr Imam Mukhlas, S.Si, M.T

Lebih terperinci

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan kasus/obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain.

Lebih terperinci

JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI

JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI JARINGAN FUNGSI BASIS RADIAL UNTUK MENENTUKAN RELASI FUZZY PADA PERAMALAN RUNTUN WAKTU FUZZY ORDE TINGGI Winita Sulandari 1, Titin Sri Martini 1, Nughthoh Arfawi Kurdhi 1, Hartatik 2, Yudho Yudhanto 2

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

MODEL FUZZY RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MODEL FUZZY RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MODEL FUZZY RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci