Bab III METODOLOGI PENELITIAN. SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. 32

BAB III METODELOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB II METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi ini pada Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB II METODE PENELITIAN. dan menggunakan rumus statistik dengan membantu menganalisa data dan fakta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subroto No.17 Taman Cibodas, Tangerang Banten. yang dinamakan Tip-Top Plaza. Pada tahun 1985 perusahaan ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel. ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif dilakukan untuk melihat hubungan status sosial ekonomi petani

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah pemeriksa BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung.

PENGARUH KONFLIK DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP TINGKAT STRES PEGAWAI (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Sindang Kabupaten Indramayu Tahun 2013)

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan administrasi publik yang baik menjadi

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Lana Maulana ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu faktor yang sangat penting dalam penelitian adalah masalah metode, hal

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA GURU DI SMK N 1 BANYUMAS

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Sentra Dana Cikokol merupakan salah satu cabang yang paling awal

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

Disusun oleh : ANISA ANGGO MARTANI A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Alamat Perusahaan : Gedung Wisma Kota BNI 46 Jl. Jendral Sudirman Kav.

BAB III METODE PENELITIAN. guru dalam pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan iklim lembaga

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA KARYAWAN MCDONALD S CABANG KARANG SATRIA, BEKASI

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sumber daya manusia sebagai obyek pembangunan, maka masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sanapiah Faisal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, kenapa di Biro Rektor? hal ini

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III METODE PENELITIAN. research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara penulis datang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan tertentu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Bab III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Tinjauan Tentang SMK Dewi Sartika SMK Dewi Sartika terletak di Jl. Tanjung Duren Barat 1 Komplek Green Ville blok AY no.1 Jakarta Barat. Situasi SMK Dewi Sartika sangat nyaman untuk belajar dan ditunjang pula oleh sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap yaitu dengan 14 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang guru, ruang TU, dan ruang kepala sekolah. Dengan sarana dan prasarana yang memadai tersebut memungkinkan para siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal di sekolah ini. Misi dan visi dari sekolah yang jelas sangat menjamin kelangsungan sekolah tersebut. Adapun misi dari SMK Dewi Sartika adalah a) menyiapkan tenaga yang berkualitas professional sehingga mampu berperan sebagai faktor keunggulan bagi industri Indonesia, b) memberikan bekal dasar kepada tamatan untuk mengembangkan dirinya secara berkesinambungan, c) menciptakan tenaga kerja untuk mengisi keperluan pembangunan, d) memberikan keahlian kepada tamatan yang dapat diandalkan sebagai bekal membuat dirinya produktif, dan mampu menjadi bekal keahlian profesi untuk meningkatkan martabatnya. Sedangkan visi dari SMK Dewi Sartika adalah a) mempersiapkan tamatan yang siap kerja dengan membekali keterampilan melalui pelatihan, b) menciptakan lingkungan kondusif sehingga seluruh keluarga besar SMK Dewi Sartika dapat belajar dan bekerja dengan tenang, c) meningkatkan mutu tamatan dengan 28

mengoptimalkan semua sarana dan prasarana yang dimilikinya dan mengikutkan siswa diberbagai lomba. Jumlah guru bidang studi yang mengajar di SMK Dewi Sartika hingga saat ini mencapai 35 guru. sedangkan jumlah tenaga tata usahanya sebanyak 8 orang. 3.1.2 Fasilitas Penunjang Kerja Guru Untuk menujang kinerja guru, SMK Dewi Sartika menyediakan fasilitasfasilitas material yaitu sebagai berikut 1) Tersedia gedung sekolah atau ruang tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar beserta perlengkapannya. 2) Tersedia ruang guru. 3) Ruang untuk kantor kepala sekolah. 4) Ruang untuk kantor tata usaha. 5) Laboratorium beserta perlengkapannya, yang merupakan laboratorium komputer. 6) Mushola. 7) Kamar mandi untuk guru dan siswa. 8) Tersedia alat-alat peraga untuk membantu penyampaian materi. 3.1.3 Tugas Kepala Sekolah Kepemimpinan Kepala Sekolah yang dilakukan di SMK Dewi Sartika antara lain: a. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab antara lain: 29

1) Mengatur proses belajar mengajar, yaitu: mengatur program tahunan dan semester, menyusun jadwal pelajaran, menyusun pembagian tugas, mengatur pelaksanaan program satuan pelajaran dan alokasi waktu, mengatur kenaikan kelas, dan mengatur usaha-usaha peningkatan perbaikan kelas. 2) Mengatur kesiswaan, yang mencakup: mengatur penerimaan siswa baru, mengatur pengelompokkan siswa, dan mengatur kegiatan OSIS. 3) Mengatur personalia, yang mencakup: merencanakan formasi guru dan karyawan, merencanakan pembagian tugas guru dan karyawan, mengatur promosi dan mutasi guru dan karyawan, dan mengatur kesejahteraan guru dan karyawan. 4) Mengatur peralatan pengajaran, yang mencakup: mengatur buku-buku pelajaran, mengatur perpustakaan, mengatur alat-alat laboratorium, mengatur perlengkapan keterampilan dan olahraga. 5) Mengatur dan memelihara gedung/ peralatan sekolah, yaitu mencakup: pemeliharaan kebersihan sekolah, mengatur pemeliharaan perlengkapan/perabot sekolah, dan mengatur penggunaan gedung dan perlengkapan sekolah. 6) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat, yang mencakup: memelihara hubungan sekolah dengan orang tua siswa, memeliharahubungan baik dengan komite sekolah, memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga lain baik pemerintah maupun swasta, dan memberi pengertian kepada masyarakat tentang fungsi sekolah. b. Kepala Sekolah sebagai pimpinan : 30

1) Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (Policy) sekolah 2) Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup: mengatur pembagian tugas dan wewenang, mengatur petugas pelaksana, menyelenggarakan kegiatan, dan kepala sekolah sebagai penengah perselisihan. 3.1.4 Tugas Pokok Guru Dalam usaha peningkatan kualitas SMK Dewi Sartika dalam persaingan pendidikan maka seorang guru diwajibkan untuk tahu tugas pokoknya. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar yaitu: 1) Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum yang belaku. 2) Datang mengajar di sekolah setiap hari keja mulai jam pertama sampai sekolah usai. 3) Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinyu sesuai dengan teknik evaluasi yang berlaku. 3.2 Desain Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu metode dalam meneliti untuk mengetahui keeratan hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya. 3.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diteliti dan kebenarannya perlu di uji secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 31

Di duga ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru SMK Dewi Sartika. Prosedur pengujian hipotesis dapat dinyatakan dalam ketentuan: Ho : p = 0 ( gaya kepemimpinan kepala sekolah tidak ada hubungan dengan kinerja guru). Ha : p > 0 (gaya kepemimpinan kepala sekolah ada hubungan positif dengan kinerja guru). 3.4 Variabel dan Skala Pengukurannya Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variable penelitian meliputi gaya kepemimpinan dan kinerja guru. 3.4.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variable adalah untuk memberikan batasan dan penjelasan mengenai variable-variabel yang akan dipakai dalam pembahasan ini. Skala pengukuran yg digunakan adalah skala ordinal, skala ordinal yaitu memungkinkan untuk pengurutan data dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. a. Gaya kepemimpinan Didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. 32

b. Kinerja Didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan dalam proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan/guru serta organisasi bersangkutan. Tabel 3.1 Variabel Indikator Pertanyaan a. Gaya 1.Kemampuan sebagai 1. Kemampuan untuk kepemimpinan pengawas. menjadi pengawas sangat baik. 2. Kepala sekolah mampu mengawasi seluruh kegiatan belajar/mengajar. 2. Keterampilan mengajar. 1. memberikan materi sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa. 2.. Mampu mengelola interaksi belajar mengajar; 1. Memiliki ketegasan 3. Ketegasan dalam mengambil keputusan. dalam mengambil keputusan sangat baik. 1. Memiliki keterampilan 33

4. Keterampilan social social yang baik. 1. Memiliki objektifitas 5. Objektifitas yang tinggi. b. Kinerja 1. Prestasi kerja. 1. Kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran, 2. Menguasai dan mengembangkan metode, 3. Bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, 2. Tanggung jawab. 4. Melakukan interaksi murid dengan untuk 3. Kerja sama. menimbulkan motivasi, 5.. Kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam 4.Kejujuran membimbing siswa Sumber : Retno Utami (digilib.unnes.ac.id/2006) 34

3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilaksanakan secara sistematis dengan prosedur yang standar. Untuk menunjang dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh data dan informasi. Cara mengumpulkan data penelitian yaitu dengan penelitian lapangan (field research) dan instrumen pengumpulan data adalah berupa kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dari responden mengenai kepemimpinan kepala sekolah, dan kinerja guru SMK Dewi Sartika. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa skala yaitu merupakan kumpulan dari pernyataan atau pertanyaan yang pengisiannya oleh responden dilakukan dengan memberikan tanda centang ( ) pada tempat yang sudah disediakan dengan alternatif jawaban yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya menggunakan keusioner (angket), setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor atau nilai yaitu: 1) skor 5 jika jawaban responden sangat setuju 2) skor 4 jika jawaban responden setuju 3) skor 3 jika jawaban responden ragu-ragu 35

3) skor 2 jika jawaban responden kurang setuju 4) skor 1 jika jawaban responden tidak setuju. 3.6 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data Primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui nara sumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data. Data primer dapat diambil dari individu atau perseorangan, seperti hasil pengisian kuesioner. 3.7 Populasi dan Sampel Populasi Penelitian adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. (Suharsimi, 2006:130). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua guru SMK Dewi Sartika. Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha sekolah, diketahui jumlah guru SMK Dewi Sartika keseluruhan berjumlah 35 orang. Karena populasi guru di SMK Dewi Sartika hanya berjumlah 35 orang, maka seluruh guru SMK Dewi Sartika dijadikan sampel dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh, sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini 36

sering dilakukan bila populasi relatif kecil,kurang dari 30 orang. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 3.8 Metode Analisis Data 3.8.1 Deskritif Kuantitatif, yaitu metode stastistik yang digunakan untuk mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. 3.8.2 Metode Koefisien Korelasi Koefisien korelasi adalah suatu alat statistika yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel tersebut. Adapun rumusnya adalah : 2 6 b r = 1-2 n( n 1) r = Koefisien korelasi spearman rank n = Jumlah responden 2 b = Selisih rank X dan rank Y X = Gaya kepemimpinan Y = Kinerja guru. Dari rumus diatas, dapat dijelaskan bahwa nilai r berada diantara -1 sampai dengan 1, dimana jika : Jika r =1 atau mendekati 1, maka ada hubungan yang kuat antara x dan y dan positif. Jika r = 0 maka hubungan antara x dan y sangat lemah atau tidak ada hubungannya sama sekali. 37

Jika r = -1 atau mendekati -1, maka ada hubungan yang kuat antara x dan y tetapi negative. 3.8.3 Analisis Uji Hipotesis Uji hipotesis adalah suatu anggapan atau dugaan yang belum tentu kebenarannya, dan untuk mengetahui dugaan itu benar atau tidak, maka digunakan uji t. Uji t (uji signifikan) adalah suatu prosedur memungkinkan seseorang mengambil keputusan, apakah keputusan tersebut dapat diterima atau tidak terhadap anggapan atau hipotesis yang diajukan untuk mencari t. hitung (th) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan berhubungan terhadap kinerja guru, maka penulis membuat analisis uji signifikan dengan tingkat resiko kesalahan (α) = 5%.Analisis signifikan berguna untuk mengetahui apakah variabel X secara individual mampu menjelaskan perubahan yang terjadi pada variable Y dilakukan menggunakan uji statistik t hitung dan selanjutnya dibandingkan dengan t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dengan DK = n-2, dalam uji dua pihak ini telah disesuaikan dengan bunyi kalimat dari hipotesis penelitian. Rumus Uji Signifikansi Korelasi = Thitung = r. n. 2 1 r 2 Keterangan : n = jumlah sampel r = Koefisien korelasi hal ini dapat digambarkan seperti gambar berikut ini : 38

Gambar 3.3 Daerah Penolakan dan Penerimaan Ho Daerah terima Ho Daerah tolak Ho t table Jika t hitung < t table,maka Ho diterima dan Ha dito lak. Berart i tidak ada hubungan antara variable X (gaya kepemimpinan) dengan variabel Y (kinerja guru) Jika t hitung > t table,maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada hubungan antara variabel X (ga ya kepemimpinan) dengan variabe l Y (kinerja guru). 39