Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

dokumen-dokumen yang mirip
TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

Titrasi IODOMETRI & IOdimetri

MAKALAH KIMIA ANALITIK 1. Iodo Iodimetri

TITRASI IODOMETRI DENGAN NATRIUM TIOSULFAT SEBAGAI TITRAN Titrasi redoks merupakan jenis titrasi yang paling banyak jenisnya. Terbaginya titrasi ini

MAKALAH KIMIA ANALIS TITRASI IODIMETRI JURUSAN FARMASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2. Titrasi Permanganometri. Selasa, 6 Mei Disusun Oleh: Yeni Setiartini. Kelompok 3: Fahmi Herdiansyah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

KIMIA KUANTITATIF. Makalah Titrasi Redoks. Dosen Pembimbing : Dewi Kurniasih. Disusun Oleh : ANNA ROSA LUCKYTA DWI RETNONINGSIH

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MAKALAH KIMIA ANALITIK I TITRASI REAKSI OKSIDASI DISUSUN OLEH : A. NURUL ANA HUSAIN PENDIDIKAN KIMIA

Tugas Kelompok Kimia Analitik I PERMANGANOMETRI

Sophie Damayanti / SF ITB

Metodologi Penelitian

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENRUAN KADAR VITAMIN C MENGGUNAKAN TITRASI IODOMETRI. Senin, 28 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH

TITRASI IODOMETRI Oleh: Regina Tutik Padmaningrum Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Analisis Vitamin C. Menurut Winarno (1997), peranan utama vitamin C adalah dalam

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

TITRASI IODIMETRI PENENTUAN KADAR VITAMIN C. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Metode titrimetri dikenal juga sebagai metode volumetri

A. JUDUL PERCOBAAN Pembuatan Larutan Standar KmnO4 dan Penetapan Campuran Fe 2+ dan Fe 3+. B. TUJUAN PERCOBAAN Pada akhir percobaan mahasiswa dapat

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II TITRASI IODOMETRI. KAMIS, 24 April 2014

Soal ini terdiri dari 25 soal PG (50 poin) dan 6 soal essay (88 poin)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Untuk mengetahui kadar Fe (II) yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan titrasi oksidimetri.

TITRASI IODOMETRI. Siti Masitoh. M. Ikhwan Fillah, Indah Desi Permana, Ira Nurpialawati PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

VOLUMETRI / TITRIMETRI

Reaksi Dan Stoikiometri Larutan

TES PRESTASI BELAJAR. Hari/tanggal : Senin/7 Mei 2012 Mata Pelajaran: Kimia Waktu : 90 menit

BABII TINJAUAN PUSTAKA. dioksida, oksidol dan peroksida, dengan rumus kimia H 2 O 2, ph 4.5, cairan

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium

PERMANGANOMETRI. A. HARI, TANGGAL PRAKTIKUM Hari, tanggal : Maret 2011 Tempat : Laboratorium Kimia Analitik

Review I. 1. Berikut ini adalah data titik didih beberapa larutan:

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT 1 KOMPETISI KIMIA NASIONAL 2017

TES PRESTASI BELAJAR

Standarisasi Larutan

ANION TIOSULFAT (S 2 O 3

30 Soal Pilihan Berganda Olimpiade Kimia Tingkat Kabupaten/Kota 2011 Alternatif jawaban berwarna merah adalah kunci jawabannya.

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

TITRASI REDOKS. Oleh: Sunarto,M.Si. Kompetensi Dasar: Dapat menghitung konsentrasi analit menggunakan cara titrasi permanganometri dan Iodometri

TITRASI PERMANGANOMETRI

MODUL Dasar-Dasar Kimia Analitik. Kelompok 2 :

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

LOGO TEORI ASAM BASA

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

TITRASI PERMANGANOMETRI

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

Emas yang terbentuk sebanyak 20 gram, jika ArAu = 198, maka tentukan Ar M!

REAKSI REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Oksidasi dan Reduksi

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI

REDOKS dan ELEKTROKIMIA

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REAKSI REDOKS)

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

So 4, K 3, HCO 3-, Br -, dan

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Pemberian larutan kimia ke dalam contoh air laut.

Soal-soal Redoks dan elektrokimia

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

Titrasi Pengendapan. Titrasi yang hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut

Reaksi dalam larutan berair

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

LOGO. Analisis Kation. By Djadjat Tisnadjaja. Golongan V Gol. Sisa

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Sulistyani, M.Si.

BAB 3 BAHAN DAN METODE. - Buret 25 ml pyrex. - Pipet ukur 10 ml pyrex. - Gelas ukur 100 ml pyrex. - Labu Erlenmeyer 250 ml pyex

PENENTUAN KADAR VITAMIN C METODE IODIMETRI BAB V PEMBAHASAN

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

MODUL 2 PENENTUAN KADAR ASAM ASKORBAT DALAM YOU C Kurnia Sandwika Henry Liyanto Ignatio Glory

BAB III TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

Gambar IV. 1 Kurva titrasi redoks garam Mohr dengan oksidator K 2 Cr 2 O 7

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

Penentuan Kesadahan Dalam Air

LOGO Analisis Kation

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

PERCOBAAN VI. A. JUDUL PERCOBAAN : Reaksi-Reaksi Logam

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

KELOMPOK 5 BILANGAN OKSIDASI NITROGEN

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS FARMASI

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

Transkripsi:

Macam-macam Titrasi Redoks dan Aplikasinya

Macam-macam titrasi redoks Permanganometri Dikromatometri Serimetri Iodo-iodimetri Bromatometri

Permanganometri

Permanganometri adalah titrasi redoks yang menggunakan KMnO 4 sebagai titran. Kalium permanganat adalah oksidator kuat. KMnO 4 dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal dan tidak membutuhkan indikator kecuali untuk larutan yang sangat encer.

Mangan mempunyai bilangan oksidasi +2, +3+, +4, +6, dan +7. MnO 4- + e- MnO 42 - MnO 4- + 4H + + 3e- MnO 2 + 2H 2 O MnO 4- + 8H + + 4e- Mn 3+ + 4H 2 O MnO 4- + 8H + + 5e- Mn 2+ + 4H 2 O Reaksi yang paling umum ditemukan di laboratorium MnO 4- + 8H + + 5e- Mn 2+ + 4H 2 O Eo = +1,51 V Asam yang dapat digunakan adalah H 2 SO 4 encer dan HClO 4

Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak zat pereduksi berdasarkan reaksi tersebut, namun ada yang perlu pemanasan atau penggunaan katalis untuk mempercepat reaksi.

PEMBUATAN LARUTAN KMnO4 Pada pembuatan larutan KMnO4, dilakukan pemanasan dan penyaringan menggunakan medium penyaring yang tidak mereduksi, misalnya wol kaca atau krus saring dari kaca masir Larutan disimpan ditempat gelap atau botol berwarna dan tidak diasamkan 4MnO 4- + 4H+ 4MnO 2 (s) + 3O 2 (g) + 2H 2 O Reaksi ini lambat di dalam larutan-larutan encer pada suhu ruangan.

Langkah-langkah pembuatan larutan 1. Timbang kalium permanganat 2. Larutkan dalam aquades 3. Didihkah 15 30 menit 4. Biarkan sampai tercapai suhu kamar 5. Saring dengan glasswool 6. Simpan dalam botol yang berwarna

Standarisasi larutan permanganat Larutan kalium permanganat bukan larutan standar primer karena sukar mendapatkan yang murni, selain itu sifatnya mudah terurai oleh cahaya, suhu tinggi, asam/basa dan zat organik Larutan permanganat dapat distandarisasi antara lain dengan: Arsen (III) Oksida Natrium Oksalat

Arsen (III) Oksida, As 2 O 3 Senyawa ini adalah standar primer yang sangat baik untuk larutan permanganat. Senyawa ini stabil, nonhigroskopik, dan tersedia dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Oksida ini dilarutkan dalam Natrium hidroksida kemudian diasamkan dengan asam klorida dan dititrasi dengan permanganat: 5HAsO 2 + 2MnO 4- + 6H + + 2H 2 O 2Mn2+ + 5H3AsO4 Reaksi ini berjalan lambat pada suhu ruangan kecuali ditambahkan katalis, misalnya KI, KIO3,

Natrium Oksalat Na 2 C 2 O 4, merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. Asam yang digunakan adalah asam sulfat encer. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian yang tinggi, stabil pada saat pengeringan, dan nonhigroskopik. Reaksinya berjalan lambat dalam suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar 60 o C, mangan (II) bertindak sebagai katalis 5C 2 O 4 2- + 2MnO 4- + 16H + 2Mn 2+ + 10CO 2 + 8H 2 O

Penggunaan titrasi permanganometri a. Penentuan besi dalam bijih-bijih besi Penentuan besi dalam bijih-bijih besi adalah aplikasi terpenting dari permanganometri Mula-mula bijih besi dilarutkan dalam asam klorida, lalu besi direduksi menjadi Fe 2+. Setelah semua besi berada sebagai Fe 2+b,kadarnya ditentukan dengan cara titrasi 5Fe 2+ + MnO 4- + 8H + -- 5Fe 3+ + Mn 2+ + 4H2O b. Hidrogen perioksida Peroksida bertindak sebagai zat pereduksi 2MnO 4- + 5H 2 O 2 + 6H + 2Mn 2+ + 5O 2( g) + 8H2O c. Kalsium (secara tak langsung) Mula-mula kalsium diendapkan sebagai CaC 2 O 4. Setelah penyaringan dan pencucian, endapan dilarutkan dalam asam sulfat dan oksalatnya dititrasi dengan permanganat

Standarisasi larutan permanganat Larutan kalium permanganat bukan larutan standar primer karena sukar mendapatkan yang murni, selain itu sifatnya mudah terurai oleh cahaya, suhu tinggi, asam/basa dan zat organik Larutan permanganat dapat distandarisasi antara lain dengan: Arsen (III) Oksida Natrium Oksalat

Contoh soal Dalam suasana asam besi (II) dititrasi dengan larutan kalium permanganat 0,0206 M, larutan KMnO 4 yang diperlukan 40,20 ml. Hitunglah mg besi dalam larutan tersebut?

Penyelesaian Dalam suasan asam: MnO 4- + 8H + + 5e - Mn 2+ + 4H 2 O X1 Fe 2+ -- Fe 3+ + e X5 MnO 4- + 8H + + 5Fe 2+ - Mn 2+ + 4H 2 O + 5Fe 3+ Pada titik ekivalen: Mol KMnO4 = M.V

Mol KMnO 4 = M.V = 0,0206 M x 40,2 ml = 0,828 mmol 5 mol Fe 1 mol KMnO 4 mol Fe yang diperlukan = 5 x 0,828 mmol = 4,14 mmol Banyaknya Fe yang diperlukan adalah: = 4,14 mmol Ar.Fe. = 231,8 mgram

TUGAS 0,2121 gram sampel natrium oksalat murni dititrasi dengan 43,31 ml kalium permanganat. Hitunglah normalitas kalium permanganat

Dikromatometri

Dikromatometri adalah titrasi redoks yang menggunakan senyawa dikromat sebagai oksidator. Ion dikromat direduksi menjadi ion Cr 3+ yang berwarna hijau. Senyawa dikromat merupakan oksidator kuat tetapi lebih lemah dari permanganat. Cr 2 O 7 2- + 14H + + 6e- 2Cr 3+ + 7H 2 O

Keuntungan dikromat sebagai oksidator adalah harganya tidak mahal, larutannya sangat stabil dan tersedia dalam bentuk yang cukup murni, Merupakan standar primer kelemahannya adalah reaksinya lambat. Penggunaan utama titrasi dikromatometri adalah untuk penentuan kadar besi (II) dalam larutan asam klorida. Cr 2 O 7 2- + 14H + + 6e - 2Cr 3+ + 7H 2 O

Titrasi dengan Iodium

Titrasi dengan iodium dibedakan menjadi 1. Iodimetri (cara langsung) 2. Iodometri (cara tidak langsung) Reaksi dasar pada titrasi ini adalah: I 3- + 2e - 3I - Eo = +0,54V

TAT : didasarklan pada terdapatnya I 2 1. Dengan kanji iodometri : tidak berwarna - biru iodometri : biru -- tidak berwarna 2. Dengan pelarut organik sumber kesalahan terjadinya penguapan I 2 dari larutan dan oksidasi iodida oleh udara 4I - + O 2 + 4H + 2I 2 + 2H 2 O

Iodimetri (cara langsung) adalah titrasi yang dilakukan langsung dengan larutan standar iodium sebagai pengoksid, dilakukan dalam suasana netral atau sedikit asam. Beberapa Penggunaan Iodimetri

ANALIT dan REAKSI Arsen (III) HAsO 2 + I 2 + 2H 2 O - H 3 AsO 4 + 2H + + 2I - Ferosianida 2Fe(CN) 6 4- + I 2 2Fe(CN) 6 3- + 2I- Belerang (sulfida) H 2 S + I 2-2H + + 2I - + S Belerang (sulfit) H 2 SO 3 + I 2 + H 2 O - H 2 SO 4 + 2H + + 2I - Tiosulfat 2S 2 O 3 2- + I 2 - S 4 O 6 2- + 2I -

Iodometri (Cara tidak langsung) Pada iodometri zat yang akan ditentukan direaksikan dengan ion iodida berlebih biasanya digunakan KI berlebih. Zat pertama akan direduksi dengan membebaskan iodium yang ekivalen jumlahnya. Iodium yang dibebaskan ini kemudian dititrasi dengan larutan standar tiosulfat. Reaksi yang terjadi adalah: Oksidator + 2I--- I 2 + reduktor I 2 + S 2 O 3 2- -- 2I - + S 4 O 2-6

Tititk akhir titrasi ditetapkan dengan bantuan indikator kanji, yang ditambahkan sesaat sebelum titik akhir tercapai. Warna biru kompleks iodium kanji akan hilang pada saat titik akhir tercapai. Beberapa Penggunaan Titrasi Iodometri

ANALIT dan REAKSI Bromat BrO 3- + 6H + + 6I - - Br - + 3I 2 + 3H 2 O Klorin CI 2 + 2I - - 2CI - + I 2 Tembaga (II) 2Cu 2+ + 4I-- 2CuI(s) + I 2 Dikromat Cr 2 O 7 2- + 6I - + 14H + 2Cr 3+ + 3I 2 + 7H 2 O Hidrogen peroksida H 2 O 2 + 2H + + 2I - I 2 + 2H 2 O

Natrium tiosulfat umumnya dibeli sebagai pentrahidrat. Na 2 S 2 O 3.5H 2 O, dan larutan-larutannya distandarisasi oleh standar primer. Larutan tiosulfat tidak stabil pada jangka waktu yang lama, sehingga boraks atau natrium karbonat seringkali ditambahkan sebagai bahan pengawet. Selain itu larutan ini sifatnya tidak stabil terhadap oksidasi dari udara, asam dan adanya bakteri pemakan belerang yang terdapat dalam pelarut. Larutan Na 2 S 2 O 3 harus disimpan pada tempat yang tidak kena langsung matahari.

Standarisasi larutan tiosulfat antara lain dengan Kalium Dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) Kalium Iodat (KIO 3 )

Kalium Dikromat Senyawa ini dapat diperoleh dengan kemurnian yang tinggi, berat ekivalennya cukup tinggi, tidak higroskopik, dan padat serta larutan-larutannya amat stabil. Reaksi dengan iodida dilakukan di dalam asam sekitar 0,2 sampai 0,4 M. Cr 2 O 7 2- + 6I- + 14H + - 2Cr + + 3I 2 + 7H 2 O 3I 2 + 6S 2 O 3 2-- - - 3S 4 O 62 - Cr 2 O 7 2- + 14H+ + 6S2O32-3S4O62- + 2Cr3+ + 7H2O Berat ekivalen dari kalium dikromat adalah seperenam dari berat molekulnya, atau 49,03 g/eq.

Contoh soal Suatu larutan natrium tiosulfat distandarisasi dengan melarutkan 0,1210 g KIO 3 (214,00 g/mol) dalam air, ditambahkan KI berlebih dan diasamkan dengan HCl. Iodin yang dibebaskan memerlukan 41,64 ml larutan tiosulfat untuk memberikan warna biru kompleks kanji-iodin. Hitung molaritas Na 2 S 2 O 3.

Penyelesaian: Jumlah Na 2 S 2 O3 = 0,1210 g KIO3 x.. = 3,3925 mmol Na 2 S 2 O 3 Molaritas natrium tiosulfat = 0,0815 M

Kalium Iodat (KIO3) Garam ini mengoksidasi iodida secara kuantitatif menjadi iodin dalam larutan asam. Reaksi: IO 3- + 5I - + 6H + - 3I 2 + 3H 2 O 3I 2 + 6S 2 O 3 2- - 6I - + 3S 4 O 6 2- IO3 - + 6S 2 O 32 - + 6H + - I - + 3S 2 O 6 2- + 3H 2 O 1 mol IO 3-3 mol I 2 6 mol S 2 O 32 - Berat ekivalen dari kalium iodat ada;ah seperenam berat molekulnya yaitu 35,67

Contoh soal Suatu larutan natrium tiosulfat distandarisasi dengan melarutkan 0,1210 g KIO 3 (214,00 g/mol) dalam air, ditambahkan KI berlebih dan diasamkan dengan HCl. Iodin yang dibebaskan memerlukan 41,64 ml larutan tiosulfat untuk memberikan warna biru kompleks kanji-iodin. Hitung molaritas Na 2 S 2 O 3.

Penyelesaian: Jumlah Na 2 S 2 O 3 = 0,1210 g KIO 3 x = 3,3925 mmol Na2S2O3 = 0,0815 M

TUGAS 1. Asam askorbat adalah sustu reduktor yang bereaksi sebagai berikut: C 6 H 8 O 6 C 6 H 6 O 6 + 2H + + Ze - vitamin ini ditetapkan dengan oksidasi dengan suatu larutan standar Iod. Suatu sampel air jeruk sebanyak 200 ml diasamkan dengan asam sulfat dan ditambahkan 10 ml I 2 0,04 M. Setelah reaksi berjalan lengkapkelebihan I 2 dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,0100 M ternyata dibutuhkan 30,23 ml. Hitunglah berapa mg asam askorbat /ml air jeruk tersebut.

TUGAS 2. Serbuk pengelantang Ca(OCI)Cl bereaksi dengan Ion I - dalam suasana asam dan dibebaskan iodium. a. Tentukan persamaan reaksinya b. Bila 35,24 ml Na 2 s 2 O 3 0,1084 N diperlukan untuk melakukan titrasi Ion yang dibabaskan dari 0,600 gram contoh serbuk pengelantang. Hitung persentase Cl - dalam contoh tersebut?