TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management Jenis Koneksi Congestion Control QoS (Quality of Service) Metode Pengendalian Trafik (QoS) Simulasi Traffic Management
DEFINISI TRAFFIC MANAGEMENT
Traffic Map Sumber: Global Traffic Map (2010)- TeleGeorgraphy Apa yang ada dipikiran Anda tentang Gambar Trafik Jaringan tersebut?
Traffic Map Cont. Sumber: Global Traffic Map (2010)- TeleGeorgraphy
Perlu Manajemen Trafik? Suatu jaringan dapat dikatakan traffiknya padat atau tinggi, apabila banyak host yang melakukan koneksi ke server didalam jaringan tersebut. Jika trafik padat, hal yang bisa terjadi? Koneksi lambat Koneksi terputus Kerusakan pada perangkat jaringan
Beberapa Definisi Traffic Management Fungsi pengawasan terhadap unjuk kerja jaringan dan pengambilan tindakan untuk mengendalikan aliran trafik agar diperoleh kapasitas jaringan dengan pengoperasian yang maksimum. [CCITT] Upaya koordinasi dan distribusi sumber daya (resource) untuk melakukan rencana, analisa, evaluasi, desain, administrasi, dan pengembangan jaringan sehingga diperoleh kualitas layanan yang baik dan kapasitas yang optimal. [Kornel Terplan]
Traffic Management Manajemen lalu lintas jaringan adalah sebuah pekerjaan untuk memelihara seluruh sumber jaringan dalam keadaan baik. Sebagai contoh, komunikasi suara (seperti VoIP/IP Telephony) serta video streaming dapat membuat pengguna frustrasi ketika paket data aplikasi tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih. Bandwidth lebar pita untuk kecepatan data yang digunakan dalam perpindahan. Latency jumlah waktu yang diperlukan data untuk berpindah dalam suatu jaringan. Jitter perbedaan waktu antara DESTINATION dengan SOURCE.
Traffic Management Cont. Menurut pengertian tradisional, meliputi: Masalah kemacetan (kongesti) Beban berlebih (overload) Proses Routing Menurut pengertian yang lebih modern, selain 3 hal masalah trafik tersebut, juga meliputi: Proses pemeliharaan Proses perencanaan Proses administrasi Proses pengembangan Jaringan
JENIS KONEKSI
Jenis Koneksi Terdapat 2 jenis Koneksi, yaitu : Connection Oriented Connection Connectionless
Connection Oriented Connection Oriented adalah jalur komunikasi permanen (dedicated) secara fisik dibangun (set-up) antara 2 endterminal terlebih dahulu sebelum informasi dikirimkan. Peristiwa ini biasanya terjadi pada jaringan circuit switch.
Connection Connectionless Masing-masing paket akan dikirimkan ke jaringan secara independen (tidak tergantung pada rute paket sebelum atau sesudahnya). Paket yang berbeda dari pesan yang sama dapat melalui rute yang berbeda, istilah ini dinamakan Connectionless. Peristiwa ini biasanya terjadi pada pada jaringan packet switch seperti TCP/IP, Frame Relay, ATM, dsb.
Congestion Control
Ilustrasi Pernah melihat kejadian ini? Jika terjadi seperti ini? Apa yang akan dilakukan? Hal ini terjadi juga dengan jaringan komputer.
Congestion Kondisi yang terjadi akibat pemanggilan suatu layanan yang melebihi kapasitas yang dapat diterima sebuah jalur komunikasi data. Tanda-tanda dari kongesti: Kehilangan paket (buffer overflow pada router) Delay besar / Long delay (antrian pada buffer router) Penyebabnya: Packet data yang disalurkan melebihi kapasitas. Antrian yang terbatas. Terjadi kebuntuan beberapa paket yang ditransmisikan.
Efek Congestion Lambatnya proses transmisi data. Adanya packet data yang dibuang Penyebarkan congestion melalui jaringan Adanya proses penyimpanan pada buffer yang berlebih sehingga dapat berdampak pada peralatan jaringan (hang/down) Deadlock
Congestion Control metode yang digunakan untuk memantau proses mengatur jumlah data memasuki jaringan sehingga menjaga tingkat lalu lintas pada nilai yang dapat diterima. Ada dua protokol lapisan transport di mana kontrol kongesti dilaksanakan: Transmission Control Protocol User Datagram Protocol
Pendekatan terhadap congestion control End-system flow control cara untuk menjaga agar sender tidak mengirimkan paket berlebih kepada receiver. Network assisted congestion control Router menyediakan umpan balik ke end system. difokuskan untuk mengurangi kongesti pada jaringan, bukan pada receiver. Network-based congestion avoidance router mendeteksi kemungkinan terjadinya kongesti sehingga router memperkecil paket yang dikirim sebelum antrian menjadi penuh.
Mekanisme Pengendalian Congestion Control memiliki 2 (dua) mekanisme pengendalian, yaitu : Flow/congestion control di sumber pengirim data. Active Queue Management (AQM) di router. Ada dua kemungkinan mengatasi kelebihan beban dalam jaringan : Panggilan yang baru di blok, Menyesuaikan dengan situasi jaringan (membuat sumber- sumber baru atau dengan mengurangi perintah di dalam jaringan atau dengan mengurangi tambahan servis).
QoS (Quality of Service)
Keperluan User
Quality of Service (QoS) Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasiaplikasi berbasis jaringan.
Quality of Service (QoS) Cont. Quality of Service (QoS) dapat menjadikan bandwidth, latency, dan jitter dapat diprediksi dan dicocokkan dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan di dalam jaringan tersebut.
Gambaran QoS
Perbaikan yang dilakukan QoS
Parameter yang dilihat QoS Ada beberapa parameter yang diperhatikan dalam membuat QoS: Throughput Packet Loss Latency Jitter MOS (Mean Opinion Score) PDD (Post Dial Delay)
Throughput Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses, diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. kecepatan (rate) transfer data efektif diukur dalam satuan bps (bit per second).
Packet Loss Menggambarkan kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Mengurangi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun jumlah bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh, dan data baru tidak akan diterima.
Latency (Delay) Waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama.
Jitter perbedaan waktu antara DESTINATION dengan SOURCE. hal ini diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket di akhir perjalanan.
MOS (Mean Opinion Score) Kualitas sinyal yang diterima biasanya diukur secara subjektif dan objektif.
PDD (Post Dial Delay) gambaran umum terhadap waktu yang dibutuhkan system saat dialing digit terakhir sampai mendapat audible respon dari sentral yang menandakan terjadinya proses pembangunan saluran.
Penyebab Buruknya Kualitas Jaringan Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada media transmisi. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasinya kecepatan propagasi karena perbedaan bandwidth. Noise, gangguan karena faktor lingkungan. Thermal Noise (suhu) Intermodulation noise (ketidaklinieran komponen) Impulse noise (amplitude terlalu tinggi) Crosstalk, sambungan yang tidak diinginkan antar lintasan sinyal Echo, terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback) kepadanya.
Metode Pengendalian Trafik dengan QoS
Metode QoS Prioritas FIFO (First In First Out) Scheduling / Penjadwalan Shape & Drop Policy & Marking
1# Prioritas Memutuskan suatu permasalahan dengan memilih salah satu solusi yang perlu di laksanakan terlebih dahulu.
2# FIFO (First In First Out) Teknik antrian FIFO mengacu pada FCFS (First Come First Server), paket data yang pertama datang diproses terlebih dahulu.
3# Scheduling / Penjadwalan Memiliki kemampuan membagi paket data ke dalam ukuran yang sama besar kemudian memasukkan ke dalam beberapa antrian.
4# Shape & Drop Jika trafik melebihi nilai yang sudah ditentukan (set) maka paket data akan di masukan ke dalam antrian sehingga trafik menurun secara perlahan, metode ini disebut pemotongan bandwidth Jika trafik terus menerus melebihi nilai set maka paket data akan dibuang (drop).
5# Policy & Marking Paket data yang akan memasuki antrian melalui klasifikasi yang sebelumnya disaring (filter) terlebih dahulu, agar setiap paket bisa ditentukan jenisnya, alamat IP, alamat PORT disebut marking (diberi tanda). Filtering digunakan untuk mengarahkan suatu paket agar ke tujuan yang benar, ke klasifikasi paket sesuai dengan arah alirannya, hal ini termasuk policy.
5# Policy & Marking Cont. Contoh:
Simulasi Traffic Management
Peralatan yang dibutuhkan 1 PC/Laptop 1 Mikrotik RouterBoard (missal RB450) 2 kabel LAN (straight) 1 Wireless Access Point Aplikasi Winbox
Hal yang dilakukan Topologi Jaringan yang akan dibangun eth1 add: 10.11.11.2/24 eth2 addr : 10.11.12.1/24 gw : 10.11.11.1 dns: 8.8.8.8 ROUTER MIKROTIK SERVER FAMILY eth3 addr : 172.16.1.1/24 ACCESSPOINT HOTSPOT
Tugas Buatlah simulasi dengan vm-ware/virtual box, system monitoring jaringan. Silahkan memilih topik menggunakan: Cacti Nagios MRTG Etc, Buat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari maks/min. 4 anggota. Buat laporan berisi ulasan dan cara konfigurasi (beserta screenshot) dikumpulkan pada pertemuan ke 7 (sebelum UTS)