NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng. Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

dokumen-dokumen yang mirip
NAMA : Rodika NRP : DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng TESIS (TM ) RANCANG BANGUN SEPEDA PASCA STROKE

PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

TUGAS AKHIR. Oleh : Erick Rinaldi ( ) : Prof. Dr. Ing. I Made Londen Batan, M.Eng

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN KABIN MOBIL PICK UP YANG ERGONOMIS DALAM RANGKA PENGEMBANGAN MOBIL GEA

Sumber :

RANCANG BANGUN KURSI RODA YANG BISA NAIK TANGGA

Pengembangan Penyangga Box Mobil Pick Up Multiguna Pedesaan

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

PENGEMBANGAN PENYANGGA BOX MOBIL PICK UP MULTIGUNA PEDESAAN

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Perancangan Kabin Mobil Pick Up yang Ergonomis dalam Rangka Pengembangan Mobil GEA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Stabilitas dan Kekuatan Pengait Bak Angkut Kendaraan Multiguna Pedesaan

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI GOKAR LISTRIK

PENGEMBANGAN DESAIN SEPEDA UNTUK PASIEN PASCA STROKE

Analisis dan Pengujian Stabilitas Saat Kondisi Berbelok pada Kendaraan Bermotor Roda Tiga sebagai Alat Bantu Transportasi bagi Penyandang Disabilitas

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

11 Firlya Rosa, dkk;perhitungan Diameter Minimum Dan Maksimum Poros Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

PERANCANGAN MEKANISME DAN PENGATUR POSISI DUDUKAN KURSI RODA PADA KEMIRINGAN LINTASAN 30 0

RANCANG BANGUN SEPEDA MULTI GENDER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

PERANCANGAN DONGKRAK DAN JACK STAND 2IN1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

Rancang Bangun Sepeda Pasca Stroke

Analisa Kinematik secara spatial untuk Rack and pinion pada Kendaraan hybrid roda 3 Sapujagad 2

Berlatih Pengoperasian Forklift Oleh Operator

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

Rancang Bangun Kendaraan Roda Empat Bermotor Bagi Penyandang Cacat Kaki Dengan Penggerak Motor Stasioner

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

Perancangan Sistem Transmisi Untuk Penerapan Energi Laut

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KEGAGALAN LENGAN AYUN ASTREA SUPRA 100 AKIBAT MELEWATI JALAN BERLUBANG

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN TEGANGAN DAN SIMULASI SOFTWARE

ANALISA PENGARUH STA TERHADAP ENERGI KAYUH DAN ENERGI BIOMEKANIK PENGENDARA PADA 3 JENIS SEPEDA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisa Tegangan dan Deformed Shape Pada Rangka Sepeda Fixie

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Tugas Akhir TM

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Analisa Perilaku Arah Kendaraan dengan Variasi Posisi Titik Berat, Sudut Belok dan Kecepatan Pada Mobil Formula Sapuangin Speed 3

Bab I Pendahuluan. Latar Belakang

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

PERANCANGAN MEKANISME UJI KARAKTERISTIK SISTEM KEMUDI

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

Pengujian Prototipe Multipurpose Wheelchair

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

Perancangan dan Proses Pembuatan Inner Door Panel Mobil Pick Up Multiguna

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai motor penggerak utama Forklift ini digunakan mesin diesel 115

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka

PerancanganMekanisme UjiKarakteristikSistem Kemudi

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

Biltek Vol. 4, No. 013 Tahun 2015 Sekolah Tinggi Teknik Harapan 1

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

MESIN PEMINDAH BAHAN

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN MULTIGUNA PEDESAAN (GEA)

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2)

PENGEMBANGAN KURSI RODA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN RUANG GERAK PENDERITA CACAT KAKI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. PS, dengan putaran mesin 1500 rpm dan putaran dari mesin inilah yang

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

Rizqi An Naafi Dosen Pembimbing: Ir. J. Lubi

PERENCANAAN ALAT BANTU PENGANGKAT DAN PEMINDAH KERTAS GULUNG

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Tugas Akhir PERANCANGAN SEPEDA PASCA STROKE NAMA : JOKO PAMBUDIANTO NRP : 2107100075 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Ing. Ir. I Made Londen Batan, M. Eng PROGRAM SARJANA BIDANG KEAHLIAN SISTEM MANUFAKTUR JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Stroke merupakan penyakit mematikan yang menduduki posisi ke tiga setelah kangker dan jantung. Stroke berulang lebih berbahaya dari serangan yang pertama, dapat menyebabkan kematian..

Alat Terapi Treadmill Alat bantu terapi fisik yang ada bersifat statis Alat bantu tersebut tidak dapat bergerak bebas sebagaimana sepeda pada umumnya karena memang didesain untuk diam di tempat Sepeda Statis platinum Dibutuhkan alat fisioterapi sekaligus sebagai alat mobilitas Sepeda statis

Fungsi latihan yang dilakukan pasien pasca stroke dapat meningkatkan fungsi, kebugaran dan kesehatan jantung. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka untuk membantu proses terapi bagi penderita pasca stroke, dibutuhkan sebuah alat bantu terapi.

Tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah merancang sepeda pasca stroke yang aman, stabil dan ergonomis. Manfaat Desain sepeda pasca stroke digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dalam pengembangan desain sepeda pasca stroke Tersedia desain sepeda yang aman, stabil dan nyaman sekaligus berfungsi sebagai alat fisioterapi untuk mempercepat pemulihan kesehatan penderita dari serangan stroke

Teknik Mesin FTI-ITS Lab. P3 Daftar kebutuhan produk Sepeda Pasca Stroke ITS Perubahan S/H Uraian Kebutuhan Fungsi: a.sepeda digerakkan dengan tangan S dan atau kaki b. Sepeda dapat berbelok ( stabil ) Ergonomis : S a. Nyaman digunakan b. Resiko cedera tubuh kecil c. Posisi mengayuh duduk normal S Dilengkapi rem H Memiliki keranjang H Dilengkapi dengan bell listrik Kuat dan Aman: a. kuat menahan beban sepeda S dan pengendara b.tidak mudah rusak Halaman 1 Dari 1 Penanggun g jawab Keterangan: S = Syarat H = Harapan

dengan penggerak roda belakang

Dengan penggerak roda depan

Kekuatan Rangka 1. Penentuan Titik Berat Y T1 T5 T3 T2 T4 T8 T6 O T9 T10 T7 X Keterangan : Gambar 5.4 Titik berat setiap batang X = jarak titik berat batang terhadap titik refrensi ( titik 0) pada sumbu x Y= jarak titik berat batang terhadap titik refrensi ( titik 0) pada sumbu y Menentukan titik berat Σx. v 198626450,1 x = = = 629, 4cm Σv 315566,86 Σy. v 100777940 y = = 319, 4cm Σv 315566,86 = Halaman 43-44

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa tegangan terbesar terjadipada batang T 9 sebesar 26,33 MPa. Untuk perhitungan faktor keamanan. data yang diketahui yaitu : S yp = 96,75 MPa σ y = 26,33 MPa σ x = 0 MPa (asumsi tidak ada tegangan dalam arah melintang) τ xy = 0 MPa( asumsi tidak ada tegangan geser) N = 2,5 (Safety Factor untuk Beban Dinamis) Dengan menggunakan metode Maximum Shear Stress Theory (MSST). Perhitungan kekuatan material dengan mempertimbangkan faktor keamanan adalah sebagai berikut : Tegangan Ijin Material : τy = 96,75 = 2 x 2,5 = 19,35 Tegangan Geser Maksimum : τ max = 2 (0Mpa 26,33) 2 1/ 2 = [ + 0 ] = 18,6Mpa 2 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa tegangan geser maksimum (τ max) yang terjadilebih kecil dari pada tegangan ijin material (τ y ), sehingga perancangan ini aman.

Konsep 2 1. Penentuan Titik Berat Y T1 T2 T3 T8 T4 T5 T6 O T7 T7 X Gambar 5.7 Titik berat setiap batang Keterangan : X = jarak titik berat batang terhadap titik refrensi ( titik 0) pada sumbu x Y= jarak titik berat batang terhadap titik refrensi ( titik 0) pada sumbu y Σx. v 100159526,5 x = = = 547, 08cm Σv 183077,66 Σy. v 53206920,6 y = = 290, 62cm Σv 183077,66 = Halaman 54-55

Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui bahwa tegangan terbesar terjadipada batang T 8 sebesar 18,65 MPa. Untuk perhitungan faktor keamanan. data yang diketahui yaitu : S yp = 96,75 MPa σ y = 18,65 MPa σ x = 0 MPa (asumsi tidak ada tegangan dalam arah melintang) τ xy = 0 MPa( asumsi tidak ada tegangan geser) N = 2,5 (Safety Factor untuk Beban Dinamis) Dengan menggunakan metode Maximum Shear Stress Theory (MSST). Perhitungan kekuatan material dengan mempertimbangkan faktor keamanan adalah sebagai berikut : Tegangan Ijin Material : τy = 96,75 = 2 x 2,5 = 19,35 Tegangan Geser Maksimum : τ max = 2 (0Mpa 18,65 ) 2 1/ 2 = [ + 0 ] = 13,18Mpa 2 Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa tegangan geser maksimum (τ max) yang terjadilebih kecil dari pada tegangan ijin material (τ y ), sehingga perancangan ini aman.

Analisa dengan bantua Software Catia V5R20 σ maksimum t S ut N N = faktor keamanan S ut = tegangan tarik maksimum material σ t = Tegangan tarik maksimum desain Dalam perhitungan analisa tegangan, dimana berdasarkan tabel 2.2 untuk material baja lunak dengan mild shock, faktor keamanan yang digunakan adalah 3, sehingga perhitungan tegangan pada rangka yang terjadiadalah sebagai berikut: σ 3,7x10 N / m 3 8 2 t maksimum = 8 2 1,23x10 N / m Hasil simulasi dengan menggunakan software CATIA tegangan maksimum yang terjadipada r angka s ebesar 1,04369 x 10 8 N/m 2, lebih kecil dari tegangan maksimum m aterial yakni sebesar 1,23 x 10 8 N/m 2. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rangka aman untuk digunakan.

Konsep 2 σ maksimum t Sut N N = faktor keamanan S ut = tegangan tarik maksimum material σ t = Tegangan tarik maksimum desain Dalam perhitungan analisa tegangan, dimana berdasarkan tabel 2.2 untuk material baja lunak dengan mild shock, faktor keamanan yang digunakan adalah 3, sehingga perhitungan tegangan pada rangka yang terjadiadalah sebagai berikut: σ 3,7x10 N / m 3 8 2 t maksimum = 8 2 1,23x10 N / m Hasil simulasi dengan menggunakan software CATIA tegangan maksimum yang terjadipada r angka s ebesar 7,6x 10 7 N/m 2, lebih kecil dari tegangan maksimum material yakni sebesar 1,23 x 10 8 N/m 2. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rangka aman untuk digunakan.

δ f a β b Persamaan utk sudut belok ideal sbb: R ack θ id 0 Persamaan utk kecepatan max sbb: Hasil yang didapat untuk kecepatan maksimum sepeda saat belok agar tidak guling adalah: Konsep 1 sebesar 26 km/jam Konsep 2 sebesar 24 km/jam

Analisa Risiko Cedera Tubuh dengan Metode RULA konsep 1 Analisa RULA Gerakan Kayuh Tangan Posisi kemudi di belakang Posisi kemudi di depan 2 Analisa RULA Gerakan Kayuh Kaki Posisi pedal vertikal Posisi pedal horizontal

Analisa RULA Gerakan Tangan Saat Belok Analisa RULA Sebelah Kanan Analisa RULA Sebelah Kiri Dari analisa RULA pada masing-masing posisi tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa desain sepeda pasca stroke adalah nyaman, karena bisa dilihat dari nilai masing resiko cederanya masih dalam batas nyaman yaitu 2 dan 3

Analisa Risiko Cedera Tubuh dengan Metode RULA konsep 2 Analisa RULA Gerakan Kayuh Tangan Posisi kemudi horizontal Posisi kemudi vertikal Posisi pedal vertikal Analisa RULA Gerakan Kayuh Kaki Posisi pedal horizontal

Analisa RULA Gerakan Tangan Saat Belok Analisa RULA Sebelah Kanan Analisa RULA Sebelah Kiri Dari analisa RULA pada masing-masing posisi tersebut diatas, maka dapat diketahui bahwa desain sepeda pasca stroke adalah nyaman, karena bisa dilihat dari nilai masing resiko cederanya masih dalam batas nyaman yaitu 2 dan 3

No Kriteria Konsep 1 Konsep Keterangan 2 1 Fungsi Baik Baik Kedua konsep dapat memenuhi fungsi 2 Pengoprasian Mudah Sulit Konsep 2 mengalami kesulitan ketika berbelok 3 Stabilitas saat belok 26 km/jam 24 km/jam 4 Kenyamanan (RULA) -kayuh tangan dibelakang 2 3 Dari analisa -kayuh tangan didepan 3 3 RULA -kayuh kaki pos isi pedal 3 3 konsep 1 lebih mendatar nyaman -kayuh kaki pos isi pedal 2 3 daripada mendatar konsep ke2 -Gerakan belok pada tangan kanan -Gerakan be lok pa da tangan kiri 3 3 3 3

4 3 1 6 1 7 8 9 5 11 10 9 Gambar 5.29 Detail Gambar Teknik No Nama Komponen Jumlah Keterangan 1 Kemudi 1 2 Rem 1 3 Tuas engkol 1 4 Roda depan 1 Ukuran 20 5 Bearing 4 Ukuran roda 20 6 Sproket eksentrik 1 7 Rangka 1 8 Sadel 1 9 Roda Belakang 2 Ukuran 20 10 Gear 1 11 Pedal 1 Ukuran roda 20 12 Rantai 1 13 Gear belakang 1 14 setang 1

1 7 10 5 3 4 2 1000mm 8 9 6 1276mm 1040mm

Kesimpulan 1. Dari dua buah konsep yang dikembangkan maka analisa kekuatan rangka secara manual dengan faktor keamanan 2,5 pa da konsep 1 didapatkan tegangan geser maksimum sebesar 18,6 M Pa, sedangkan pada konsep 2 tegangan geser maksimumnya sebesar 13,18 MPa. Kedua konsep memiliki tegangan geser maksimum yang lebih kecil dari pad tegangan ijin material (19,35 MPa). Sehingga rangka untuk kedua konsep dinyatakan aman. Sedangkan dari hasil analisa kekuatan rangka dengan bantuan software CATIA pada konsep 1 terjadi tegangan maksimum sebesar 1,04369 x 10 8 N/m 2, sedangkan pada konsep 2 tegangan maksimum yang terjadi sebesar 7,6x 10 7 N/m 2 lebih kecil dari pada tegangan ijin material ( 1,23 x 10 8 N/m 2 ) sehingga dari analisa dengan bantuan software CATIA kedua konsep juga aman. 2. Analisa kesetabilan pada konsep 1 m emiliki radius belok (Rack) sebesar 2,66 meter dengan kecepatan maksimum agar tidak guling adalah 26 km/jam sedangkan pada konsep 2 m emiliki radius belok (Rack) sebesar 2,38 meter dengan keceptan maksimum agar tidak guling adalah 24 km/jam. 3. Nilai tingkat resiko cedera tubuh pengendara pada kedua konsep adalah berkisar antara 2-3 artinya sepeda masih dalam kategori nyaman untuk digunakan. 4. Dari perbandingan kedua konsep disimpulkan konsep 1 dipilih.

Agar sepeda dapat dibawa dengan mudah, misalnya dimasukkan kedalam bagasi mobil, maka disarankan untuk itu dikembangkan sepeda pasca stroke yang dapat dilipat