MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Orang tua dan guru belum memahami akan perkembangan potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan selanjutnya. Pendidikan memegang peranan yang sangat

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan kualitas diri bagi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA KELOMPOK B MELALUI PENGEMBANGAN PERMAINAN KURSI MUSIK

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. l.1 Latar Belakang. Golden age atau masa keemasan anak adalah masa paling penting pada

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuti Kartini, 2014 Meningkatkan motorik kasar anak melalui pembelajaran dengan bermain media bola

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MEMBUTSIR DENGAN MENGGUNAKAN PLAYDOUGH DI PAUD KAMBOJA KOTA GORONTALO JURNAL OLEH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK KASAR MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) OUTDOOR

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

BAB I PENDAHULUAN. hal ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 alinea ke empat

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Millatulhaq, 2014

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri OLEH :

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015

ANALISIS MATERI. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditunjukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B TK ABA GONDANG SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI KEGIATAN SENAM IRAMA PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL KORIPAN PONCOSARI SRANDAKAN BANTUL

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Dari uraian diatas jelas pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting, bahwa pendidikan jasmani memiliki nilai-nilai yang positif untuk

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD.

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK DI GUGUS SIDO MULYO KECAMATAN MANTRIJERON KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN MANIPULATIF ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Pada rentang usia ini anak mengalami the golden years yang. perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING GAMBAR IKAN KELOMPOK A TK DHARMA WANITA TANJUNGSARI KECAMATAN KARANGREJO

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

CENING PUJIATI NIM. A. 53H111051

Hakikat Perkembangan Motorik Anak

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN FUNGSI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI PAUD Al-FATHONAH

PENERAPAN AKTIVITAS RITMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK ANAK KELOMPOK A TK IT AISYIYAH LABAN KEC. MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Isa Ansori dan Sukardi PGSD FIP UNNES

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio- emosional (sikap dan perilaku serta agama),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KETANGKASAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ARROHMAN KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN

KEGIATAN LATIHAN GERAK DAN LAGU (JERUK BALI) UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA DINI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK SEHAT CERDAS CERIA DI KELOMPOK B PAUD DAHLIA DESA KABAN JATI KECAMATAN ULU MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Disusun oleh : WINDITA FITRI ILHAMI A

KESESUAIAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR DAN GERAK MANIPULATIF PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SEGUGUS II KECAMATAN GALUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak- Kanak termasuk jenjang Pendidikan Anak Usia

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO Juriyati Ahmad Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Setiyo Utoyo, Meylan Saleh ABSTRAK Juriaty Ahmad.NIM 153 411 102 Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Teknik Lokomotor Pada Anak Kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Skripsi Program Studi SI PAUD Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Dibawah bimbingan I, Dr. Setiyo Utoyo M.Pd dan bimbingan II, Meylan Saleh S.Pd, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kec. Sipatana Kota Gorontalo dapat ditingkatkan melalui teknik lokomotor? Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kec. Sipatana Kota Gorontalo melalui teknik lokomotor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Dengan jumlah anak sebanyak 20 orang anak didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik kasar pada observasi awal yaitu terdapat 20% tetapi pada siklus I pertemuan I terdapat 40% anak yang memperoleh kualifikasi mampu, sehingga dilanjutkan pada siklus I pertemuan II terdapat 60% memperoleh kualifikasi mampu, namun belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan, yakni 80%. sehingga dilanjutkan pada siklus II pertemuan I menunjukkan bahwa meningkatkan kemampuan berbicara anak terdapat 75% yang memperoleh kualifikasi mampu, sehingga dilanjutkan pada siklus II pertemuan II yakni terdapat 80% yang memperoleh kualifikasi mampu sehingga dapat di buktikan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B dapat ditingkatkan melalui teknik lokomotor. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat di simpulkan bahwa melalui teknik lokomotor dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Kata kunci : Kemampuan Motorik Kasar, Teknik Lokomotor Juriyati Ahmad, Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo, Dr. SetiyoUtoyo, M.Pd, Dosen Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo Meylan SalehS.Pd, M.Pd, Dosen Jurusan PG PAUD Universitas Negeri Gorontalo

1. Latar Belakang Jika seorang anak sudah diberi kesempatan dan arahan serta bimbingan untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halusnya maka berarti secara fisik anak diarahkan untuk menjadi semakin sehat, hal ini sesuai dengan bunyi kalimat bijak berikut, yaitu didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kesehatan fisik seorang anak akan mempengaruhi pula kesehatan jiwanya sehingga anak akan menjadi anak yang riang, positif dan senang melakukan berbagai aktivitas lainnya. Motorik kasar merupakan gerakan motorik yang melibatkan aktivitas otot tangan, kaki, dan seluruh tubuh anak, gerakan ini mengandalkan kematangan dalam koordinasi, berbagai gerakan motorik kasar yang dicapai anak tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Misalnya, anak dibiasakan untuk terampil berlari atau memanjat jika ia sudah lebih besar ia akan senang berolahraga, untuk melatih gerakan motorik kasar maka dapat dilakukan misalnya dengan melatih anak berdiri diatas satu kaki, jika anak kurang terampil berdiri diatas satu kakinya berarti penguasaan kemampuan lain, seperti berlari akan terpengaruh karena berarti anak tersebut masih belum dapat mengontrol keseimbangan tubuhnya. Gerakan ataupun teknik lokomotor adalah aktivitas gerakan dengan cara memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain, beberapa gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah melangkah, berjalan, berlari, melompat, meloncat, merangkak, merayap, berjingkat dan berguling, menurut Sujiono (2007:12.3). Kegiatan jasmani di Taman Kanak-kanak mengarah pada kegiatan melatih motorik kasar mencakup bagian dari aktifitas atau keterampilan dari otot-otot besar seperti otot, otak, dan syaraf contohnya pada gerakan lokomotor. Untuk melatih keterampilan motorik kasar guru harus mencontohkan setiap gerakan dan anak diberi kesempatan melaksanakan bersama guru secara bertahap sehingga gerakannya dikuasai anak didik, menurut Yudha (2005:2). Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, menunjukkan bahwa masih ada beberapa anak yang belum mampu melakukan gerakan motorik kasar antara lain melakukan gerakan dengan cara berlari, melakukan gerakan dengan cara melompat dan melakukan gerakan dengan cara berjingkat sehingga guru mengalami kesulitan pada saat proses pembelajaran sementara guru sangat menginginkan keberhasilan pada anak pada setiap kegiatan pembelajaran, Hal tersebut ditemui di TK Negeri

Pembina khususnya kelompok B Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo yang berjumlah 20 anak, dan masih terdapat 16 anak atau 80% yang belum memiliki kemampuan motorik kasar seperti anak belum mampu melakukan gerakan dengan cara berlari, anak belum memiliki kemampuan melakukan gerakan dengan cara melompat serta tidak mampu melakukan gerakan dengan cara berjingkat. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, maka berdasarkan uraian tersebut peneliti sangat tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Teknik Lokomotor di TK Negeri Pembina Kecamatan Kota Sipatana Kota Gorontalo. Adapun yang menjadi tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah Untuk meningkatan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B melalui teknik lokomotor di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Dan manfaat secara praktis Dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti dalam mengenalkan teknik lokomotor kepada anak-anak didik dan dapat diterima di lingkungan sosialnya. 2. KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1. Pengertian Motorik Kasar Motorik kasar adalah aktivitas anak yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot besar. Saputra (2005:11), mengatakan bahwa motorik merupakan suatu perubahan dari kematangan makhluk dan lingkungannya. Perkembangan motorik mempunyai fungsi sebagai penguasa keterampilan yang tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu. Prinsip perkembangan motorik anak merupakan adanya suatu perubahan baik fisik maupun psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya, Sumantri (2005:12). Berdasarkan uraian teori diatas dapat disimpulkan bahwa motorik kasar adalah perubahan yang di terjadi pada anak saat melakukan suatu kegiatan yang melibatkan fisik pada fase fase pertumbuhannya. 2. Fungsi dan Tujuan kemampuan motorik kasar pada Anak Usia Dini Menurut Bambang sujiono (2007:55) bahwa kemampuan Motorik Kasar bertujuan untuk mengembangkan perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan untuk meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar.

3. Karakteristik Kemampuan Motorik Kasar Pada Anak Usia Dini Hurlock (2004:17) mengatakan bahwa, segi pertumbuhan fisik anak dapat dilihat dari perkembangannya. Anak usia 4-5 tahun mengalami pertumbuhan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti kelenturan dalam melakukan gerakan senam, kemampuan dalam melompat pada gerakan senam, serta kemampuan dalam melakukan lari-lari kecil. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan motorik kasar anak usia dini Menurut Baradja (2005:65) faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu terdiri dari : a) faktor hereditas, dan b) lingkungan. a). Faktor Hereditas Seberapa besar dan cepatnya suatu perkembangan itu berproses, tergantung dari kualitas faktor dasar dari lingkungan yang mempengaruhi. Faktor diri terjadi dan bagaimana kualitas hereditas (keturunan) mempengaruhi, baik sebagai bentuk struktur fisiologis maupun bentuk psikologis. Tetapi pada umumnya faktor hereditas akan mempengaruhi perkembangan seseorang sebesar 20% yang berpusat dari bentuk struktur dan genetik saja. b) Lingkungan Lingkungan keluarga merupakan suatu bentuk masyarakat kecil yang akan memberikan peran sangat penting dalam mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang. Dalam keluarga akan muncul suatu perilaku kerjasama antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, suatu kemampuan mengadakan toleransi, menghargai orang lain. 2. Pengertian Gerakan Lokomotor Menurut Bambang Sujiono (2007:12.3-12.4) bahwa gerak lokomotor adalah aktivitas geakan dengan cara memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat lain. Beberapa gerakan yang termasuk pada gerakan lokomotor adalah : (1). Melangkah, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain dengan menggerakkan salah satu kaki kedepan, belakang, samping atau serong dengan diikuti kaki yang satunya lagi. (2). Berjalan, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat yang lain dengan melangkahkan kaki secara berulang-ulang dan bergantian, dimana salahsatu kaki pasti menginjak bumi.

(3). Berlari, yaitu mirip berjalan, namun dengan jangkauan yang lebih jauh dan ada waktu, dimana kedua kaki tidak menginjak bumi. (4). Melompat, yaitu memindahkan tubuh kedepan dengan bertumpu pada salah satu kaki dan mendarat dengan kedua kaki. (5). Meloncat, yaitu memindahkan tubuh kedepan atau keatas dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat dengan kedua kaki. (6). Merangkak, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan, kedua lutut dan kedua ujung kaki. (7). Merayap, yaitu menggerakkan tubuh dengan bertumpu pada telapak tangan sampai siku dan badan bagian depan mulai dari dada sampai ujung kaki. (8). Berjingkat, yaitu memindahkan tubuh kedepan dengan cara bertumpu pada salah satu kaki baik kiri maupun kanan dan mendarat pada kaki yang sama. (9). Berguling, yaitu memindahkan tubuh dari satu tempat ketempat lain dengan cara merebahkan diri lalu menggulingkan seluruh badan kekanan atau kekiri. 3. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, penulis menetapkan sekolah TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada beberapa alasan sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu, data yang akan di gunakan sebagai bahan penelitian cukup memadai dan mudah untuk memperolehnya, baik di lihat dari segi waktu, biaya dan tenaga yang di perlukan. Pada penelitian ini peneliti merencanakan beberapa tahap penelitian yakni a) Tahap Persiapan : pada tahap ini peneliti Menghubungi kepala sekolah untuk memperoleh izin pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, Berkonsultasi dengan dosen pembimbing, Melakukan observasi awal terhadap subyek penelitian, Mendiskusikan rencana kegiatan dengan guru mitra tentang kegiatan yang akan dilakukan. b) Tahap Pelaksanaan Tindakan : tahap ini penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru kelas lain. Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan lancar, c) Tahap Pemantauan dan Evaluasi : Tahap ini meliputi Pemantauan dan evaluasi berlangsung dalam setiap siklus, dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi atau pengamatan kegiatan guru dan anak dengan indikator penilaian, d)tahap Analisis dan Refleksi adalah Tahap Pada tahap ini analisis dan refleksi kegiatan yang dilakukan peneliti adalah memproses data yang diperoleh dari tahap pemantauan dan evaluasi. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan dianalisis. e)teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman

observasi yang mengacu pada aspek yang nanti akan di amati pada anak didik. f ) Teknik Analisis Data Analisa data yang digunakan berdasarkan kriteria penilaian yang berlaku ditaman kanak-kanak, yakni kriteria M (Mampu), BM (Belum mampu), TM (Tidak mampu). Nilai tersebut diberikan tanda centang ( ). Maka dari itu peneliti menggunakan rumus seperti dibawah ini untuk mengadakan penilaian pada anak. P = x / n x 100 %. 4.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo dengan jumlah anak yang diamati 20 orang. Penelitian ini dibantu oleh pengamat I dan pengamat II. Penelitian ini di- laksanakan dalam II siklus, masing-masing siklus 2 kali pertemuan. Sebelum tindakan dilaksanakan peneliti melakukan observasi awal untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang permasalahan. Peneliti mengamati masih kurangnya kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B, yakni :a) Anak belum mampu melakukan gerakan pada saat berlari, b) Anak belum mampu melakukan gerakan pada saat melompat. c) Anak belum mampu melakukan gerakan pada saat berjingkat. 2. PEMBAHASAN Pembahasan Berdasarkan data hasil observasi awal diketahui bahwa pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. yang terdiri dari 20 anak, dimana pada observasi awal terdapat 4 anak yang memperlihatkan kemampuan motorik kasar, sementara sisanya 15 anak masih menunjukkan kemampuan yang rendah. Penelitian ini adalah merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo Tahun Ajaran 2014/2015 dengan jumlah anak 20 orang, pada saat observasi awal untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui teknik lokomotor pada anak kelompok B ditinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berlari pada observasi awal masih terdapat terdapat 4 anak (20%) yang mampu setelah dilakukan tindakan kelas siklus I pertemuan I terdapat peningkatan yaitu 8 anak (40%) yang mampu dan setelah dilaksanakan kegiatan siklus I pertemuan II meningkat menjadi 12 anak (60%) yang mampu. Meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak diobservasi awal yang di tinjau dari aspek

kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berlari terdapat 8 anak (40%) yang mampu pada kegiatan tindakan kelas I pertemuan I meningkat menjadi 9 anak (45%) pada pertemuan II. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak kelompok B pada kegiatan tindakan kelas siklus I pertemuan I yang dinilai dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara melompat pada observasi awal terdapat 6 anak (30%) yang mampu, setelah dilakukan pertemuan II belum dapat di tingkatkan. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B setelah dilakukan kegiatan tindakan kelas siklus I belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan karena belum terdapat 16 anak (80%) yang mampu sehingga harus dilaksanakan kegiatan tindakan kelas siklus II. Meningkatkan Kemampuan motorik kasar melalui teknik lokomotor pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo, pada kegiatan siklus II pertemuan I dan II mengalami perubahan. Ditinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berlari setelah dilakukan tindakan kelas siklus II pertemuan I terdapat 15 anak (75%) yang mampu dan setelah dilaksanakan kegiatan siklus II pertemuan II meningkat menjadi 16 anak (80%) yang mampu. Meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak yang ditinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara melompat terdapat 13 anak (65%) yang mampu pada kegiatan tindakan kelas siklus II pertemuan I meningkat menjadi 15 anak (75%) pada pertemuan II. Untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada kegiatan tindakan kelas siklus II pertemuan I yang dinilai dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berjingkat terdapat 11 anak (55%) yang mampu, setelah dilakukan pertemuan II meningkat menjadi 15 anak (75%). Dari hasil capaian ini dapat dikatakan bahwa setelah dilaksanakan kegiatan tindakan siklus II terjadi perubahan yang baik pada kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B dan dapat mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yakni minimal terdapat 14 anak (70%) yang memiliki kemampuan motorik kasar melalui teknik lokomotor. Sehubungan dengan hasil pembahasan maka dapat di simpulkan bahwa dengan teknik lokomotor dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. Jadi hipotesis yang menyatakan Jika Guru menggunakan teknik lokomotor pada

anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana maka kemampuan motorik kasar dapat ditingkatkan diterima. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan teknik lokomotor maka kemampuan motorik kasar pada anak di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo yaitu sebagai berikut; (a) setelah dilaksanakan kegiatan tindakan kelas siklus I dan II maka untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar dapat di tinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berlari menjadi 16 anak (80%) yang mampu. (b) setelah di laksanakan kegiatan tindakan kelas siklus I dan II maka kemampuan motorik kasar dapat ditinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara melompat menjadi 15 anak (75%) yang mampu, (c) setelah di laksanakan kegiatan tindakan siklus I dan II maka kemampuan motorik kasar dapat di tinjau dari aspek kemampuan anak yang belum mampu melakukan gerakan dengan cara berjingkat, menjadi 15 anak (75%) yang mampu. (d) teknik lokomotor dapat di gunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri Pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. 2. Saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan beberapa saran kepada beberapa pihak sebagai berikut : 1) Guru Guru harus bisa memberikan penjelasan yang mudah dipahami anak sebelum menerapkan metode pembelajaran. Guru harus dapat menggunakan media pembelajaran yang disenangi anak, Guru harus memperhatikan anak-anak yang belum dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok B di TK Negeri pembina Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo. 2) Sekolah Pihak sekolah harus bisa menambah fasilitas berupa media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. DAFTAR PUSTAKA Baradja, 2005. Psikologi Perkembangan, Studio Press Hurlock. 2004, Child Development.Tokyo

Kamtini, dkk. 2005. Bermain Melalui Gerak dan Lagu ditaman Kanak-kanak. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Saputra, M Yudha, 2005. Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta : Debdikbud Sujiono Bambang, 2007. Metode Pengembangan Fisik, Universitas Terbuka, Jakarta