TINGKAT KESULITAN GURU PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 1 PADANG DALAM MENYIAPKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KETERLAMBATAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT UNP DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

FACTORS THAT ENCOURAGE STUDENTS CHOOSING EDUCATION PROGRAM BUILDING TECHNIQUES FT-UNP

PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

KESIAPAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH SEBELUM PRAKTEK KERJA INDUSTRI ABSTRACT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELARAN MATERI: PENYUSUNAN RPP

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

ANALISIS HAMBATAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU KELAS X SMA/SEDERAJAT DI KECAMATAN RAMBAH SAMO

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 1, Maret

Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENYELESAIAN TUGAS BESAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH GAMBAR PERENCANAAN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

PROFIL KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MEMBUAT RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. bidang keahlian ini terdapat jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). memuat materi pengalamatan jaringan dan subnetting.

Edu Elektrika Journal

FACTOR AFFECTING THE IMPLEMENTATION OF CLASS MANAGEMENT EDUCATIONAL PROGRAM STUDENTS FIELD EXPERIENCE (PPLK)

Journal of Physical Education and Sports

EFEKTIFITAS LEMBAR KEGIATAN SISWA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA KELAS X DI SMA NEGERI 3 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

STUDI EKSPLORASI KESULITAN GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA DALAM PENILAIAN PEMBELAJARAN IPS BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Eka Fajar Pramono S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

PERSEPSI MAHASISWA PPLK TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG TERHADAP BIMBINGAN GURU PAMONG

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Oleh: Efri Nurianti, Mulyati, Renny Risdawati

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

OLEH : RENDI OKTA SELGA NPM

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SOLOK

PROFIL PEMAHAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI TENTANG KURIKULUM 2013 DI KECAMATAN ILIR BARAT 1 KOTA PALEMBANG

PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN ALAM, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

STUDI PEMANFAATAN INTERNET DALAM PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP

PERSEPSI GURU BIOLOGI MENGHADAPI KURIKULUM 2013 PADA TINGKAT SATUAN SEKOLAH MENENGAH NEGERI DI KOTA PEKANBARU

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

METODE PENELITIAN. Negeri yang menggunakan kurikulum 2013 di Kecamatan Tanjungkarang. (Pusat, Timur, Barat) Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014.

Edu Geography 4 (1) (2016) Edu Geography.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

ANALISIS RPP BIOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN ACEH SELATAN

Unnes Physics Education Journal

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

CIVED ISSN Vol. 3, Nomor 2, June ANALYSIS TEACHERS NEEDS PRODUCTIVE AREAS OF EXPERTISE ENGINEERING BUILDING IN PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

METODE PENELITIAN. Negeri 1 Pengajaran, Bandar Lampung, tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah guru kelas V Sekolah Dasar di

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No.2, pp , May 2015

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

Kesiapan Guru SMK (Akhsin Huluqi.)1

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

ANALISIS PENGETAHUAN DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TENTANG VIRUS DI KELAS X SMA NEGERI 2 TANJUNGBALAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

Instructional Design

Analisis Keterkaitan antar Komponen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah Dasar Kota Sumedang

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR PRAKTEK LAS TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DI BIDANG PENGELASAN SISWA SMK

PEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: RIZKI RANDA RASYID A1C109022

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

DEVELOPMENT OF PHYSICS-ORIENTED LEARNING DEVICE INQUIRY APPROACH ON THERMODYNAMIC MATERIALS OF CLASS XI SMA BASED ON CURRICULUM 2013

EVALUASI KETERCAPAIAN TUJUAN PROGRAM BEASISWA BIDIKMISI MAHASISWA FT UNP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

ANALISISRENCANAPELAKSANAANPEMBELAJARAN (RPP)BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XISMAN UNTUKSTANDARISASI RPP DI KAB. TANAH DATAR

MEDIA DEVELOPMENT LEARNING INSTRUCTIONAL GAMES MACROMEDIA FLASH-BASED IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL. Triska Yeti Evrianis, Azrita 1), M.

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA Research of Science and Informatic

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian. Mengamati. Menanya. Mengumpulkan data/eksplorasi.

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol. 2, No. 1, Mei 2015

PENERAPAN PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

Transkripsi:

TINGKAT KESULITAN GURU PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 1 PADANG DALAM MENYIAPKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 Wandesfri Wahyuni *, Azwar Inra **, Rijal Abdullah *** Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang E-mail: Wandesfriwanda@gmail.com ABSTRACT The aim of this study was to know the level of teachers difficulty in preparing learning material especially the lesson plan for 2013 curriculum. The design of the research is descriptive research. The population of this research is 21 Engineering teachers at SMK N 1 Padang, the sample is of 17 teachers that were taken by purposive sampling technique. Data were collected using a questionnaire with Likert scale that used four answer choices for positive and negative statements. The numbers of statements in the questionnaire were 55 point statement. The results showed that in preparing the lesson plan (RPP) the teachers had high level of difficulty. Every indicator in preparing a learning material showed the result as followed: 1) The Formulation of indicators was in high difficulty level category; 2) The Formulation of the goal of teaching was in difficulty level category; 3) The selection of the teaching material was in high difficulty level category; 4) the Selection of teaching method was in high difficulty level category; 5)The Selection of media was in high difficulty level category; 6) The Development of learning process was in very high difficulty level; 7) attitude evaluation was very high difficulty level; 8) Ratings knowledge with a high difficulty level category; and 9) Skills evaluation was in high difficulty level. Keywords: Difficulty, Teacher, Curriculum 2013 Learning Materials * ** Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2015 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP Pendahuluan Pembangunan merupakan suatu proses yang terjadi secara bertahap dan menyeluruh mencakup berbagai aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan yang memiliki peranan penting dalam pembangunan adalah pendidikan. Indonesia sabagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang giatnya membenahi kurikulum. Hal ini disebabkan pentingnya peranan pendidikan dalam suatu negara. Melalui pendidikan, suatu negara dapat mewujudkan manusia-manusia yang

CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 837 berkualitas dan dapat diandalkan di masa yang akan datang. Perkembangan pendidikan dapat dilihat dari sisi kurikulum. Sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2014, kurikulum yang digunakan pada satuan pendidikan sudah mengalami tiga kali perubahan. Pada tahun 2004, kurikulum yang digunakan disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). KBK berjalan selama dua tahun kemudian diganti menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006. Kurikulum terakhir yang digunakan sekarang adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk melakukan lima kegiatan dalam proses pembelajaran yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan hasil. Kurikulum 2013 menuntut siswa lebih aktif dalam belajar. Dengan sering terjadinya perubahan kurikulum, guru bingung dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas. Hal yang mendasar pada kurikulum 2013 bisa dilihat dari tujuannya. Tujuan Kurikulum 2013 yang tercantum dalam Permendikbud No. 70 Tahun 2013 adalah untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Menurut Tuti (2014) dalam Margaret (2014), masih banyak guru yang merasa kesulitan dalam menerapkan pendekatan scientific approach, demikian pula dalam menentukan penilaian. Kesulitan lain yang dialami oleh guru adalah membuat siswa aktif. Berdasarkan kesulitan yang dijelaskan sebelumnya, penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana dengan SMK N 1 Padang dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Maka penulis melakukan wawancara dengan Kepala Bidang Studi Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Padang. Secara garis besar beliau menjelaskan bahwa masih banyak guru yang kurang memahami dengan baik bagaimana cara mengimplementasikan kurikulum 2013, tidak terkecuali dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dari 17 orang guru dasar program keahlian dan guru paket keahlian yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS), 40 % guru dapat menyelesaikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tepat waktu. sedangkan sisanya sebanyak 60 % masih kesulitan untuk menyelesaikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

838 Wandesfri Wahyuni Langkah-langkah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah: 1. Mengkaji Silabus Setiap materi pokok pada silabus memiliki empat Kompetensi Dasar yang dijabarkan dari Kompetensi Inti (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan sikap terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar proses. Kegiatan peserta didik terdiri dari: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dijabarkan di dalam RPP, Dalam bentuk langkahlangkah yang dilakukan guru dalam pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap silabus juga meliputi perumusan indikator Kompetensi Dasar dan penilaiannya. 2. Menentukan Alokasi Waktu Alokasi waktu merupakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dengan memperhatikan minggu efektif per semester, alokasi waktu mata pelajaran dan jumlah kompetensi per semester. 3. Merumuskan Indikator Menurut Admin Guru Pembaharu (2013), indikator hasil belajar harus memenuhi tiga kriteria utama yaitu dirumuskan dalam kalimat yang jelas, mengandung kepastian makna, dan dapat diukur. Kejelasan pernyataan mengandung konsekuensi bahwa guru dan siswa memaknai kalimat dengan makna yang sama. Kepastian mengandung pengertian tidak menimbulkan makna ganda dan dapat diukur jika pencapaian perilaku dapat diamati atau diukur dengan menggunakan instrumen. 4. Menentukan Tujuan Pembelajaran Menurut Agus (2013), tujuan pembelajaran berisi penguasaan kompetensi operasional yang ditargetkan/dicapai dalam RPP. Tujuan pembelajaran berarti juga sesuatu yang diharapkan muncul pada siswa setelah proses pembelajaran, misalnya mengidentifikasi, menjelaskan, menunjukan, dan kata operasional lainnya. Tujuan pembelajaran dikembangkan dari KD dan mengacu pada indikator serta mencakup empat aspek: Audience (peserta didik), Behavior (aspek kemampuan), Condition (kondisi), dan Degree (perbandingan/bandingan).

CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 839 5. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran Materi ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (Majid 2008:173). Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat bergantung pada keberha-silan guru merancang materi ajar. 6. Menentukan Metode/ Model Pembelajaran Metode pembelajaran adalah teknik atau cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di ruang kelas. Teknik atau cara yang digunakan guru sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). 7. Menentukan Media Pembelajaran Media adalah alat bantu, yang berfungsi sebagai daya dukung proses pembelajaran secara efektif dan efesien, sehingga memu-dahkan peserta didik menyerap informasi materi secara mudah dan cepat. 8. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian KD. Pengalaman belajar dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar perlu dikuasai peserta didik untuk keseharian dan penerapannya. 9. Penilaian Menurut Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003), Evaluation The systematic process of collecting, analyzing, and interpreting information to determine the extent to which pupils are achieving instructional objectives. (Artinya: Evaluasi adalah proses sistematis pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan sejauh mana siswa yang mencapai tujuan instruksional). Sejalan dengan itu Zainul, Asmawi dan Noehi

840 Wandesfri Wahyuni Nasution (2001), mengartikan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian berupa tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Berdasarkan permasalahan dan kajian teori, lebih lanjut dirumuskan ke dalam kerangka konseptual. Tingkat kesulitan yang Kurikulu dihadapi Guru m 2013 dalam menyiapkan perangkat pembelajaran Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat kesulitan Guru Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Padang dalam menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah SMK N 1 Kota Padang. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah guru dasar keahlian Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Padang. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini berupa angket yang disebar kepada responden. Variabel pada penelitian ini adalah guru dasar program keahlian dan guru peket keahlian Program Keahlian Teknik. Sedangkan data pada penelitian ini adalah guru dasar program keahlian dan guru peket. Untuk mengetahui tingkat kesulitan guru Program Keahlian Teknik Bangunan SMKN 1 Padang dalam menyiapkan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 pada setiap indikator, dipergunakan kategori menurut Azwar (2012) Pembahasan/Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkat kesulitan Guru Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Padang dalam menyiapkan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013. Hasil pengolahan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh guru dilihat dari pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel berikut.

CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 841 Tabel 1. Kategori Tingkat Kesulitan dalam Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kategori Tingkat Kesulitan No. Indikator Sangat Sangat Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi 1 Perumusan indikator 0 % 0 % 17,65 % 47,06 35,29 % % 2 Perumusan Tujuan 0 % 0 % 5,88 % 41,18 % 52,94 % 3 Pemilihan Materi 0 % 0 % 5,88 % 35,29 % 58,82 % 4 Pemilihan Metoda/Model 0 % 0 % 11,76 % 41,18 % 47,06 % Pembelajaran 5 Pemilihan Media 0 % 11,76 % 5,88 % 58,82 23,53 % % 6 Pengembangan Kegiatan 0 % 0 % 11,76 % 41,18 % 47,06 % Pembelajaran 7 Penilaian Sikap 0 % 0 % 17,65 % 17,65 % 64,71 % 8 Penilaian Pengetahuan 0 % 17,65 % 5,88 % 52,94 23,53 % % 9 Penilaian Keterampilan 0 % 0 % 11,76 % 47,06 % 41,18 % Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan peranan penting yang harus disiapkan oleh seorang pendidik untuk melakukan proses belajar mengajar di kelas. Berikut pembahasan masing-masing indikator dalam menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 1. Perumusan Indikator terdapat 5 pernyataan untuk mengetahui tingkat kesulitan perumusan indikator. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 47,07 % dengan kategori tingkat kesulitan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar program keahlian dan guru paket keahlian Program Keahlian Teknik tinggi dalam perumusan indikator. Ini terlihat bahwa guru kesulitan untuk merumuskan indikator yang dikembangkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar. Terutama perumusan indikator yang dikembangkan sesuai dengan tingkat penguasaan teori yang meliputi factual, konseptual, procedural, dan metakognitif. 2. Perumusan Tujuan terdapat 6 pernyataan untuk mengetahui tingkat kesulitan perumusan tujuan. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 52,94 % dengan

842 Wandesfri Wahyuni kategori tingkat kesulitan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar sangat tinggi dalam perumusan tujuan. Tingkat kesulitan sangat tinggi ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dalam menuliskan tujuan pembelajaran, merumuskan tujuan sesuai alokasi waktu, sarana dan prasarana yang tersedia, dan merumuskan tujuan pembelajaran dengan unsur ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree) atau paling tidak mengandung unsur Audience dan Behaviour. 3. Pemilihan Materi terdapat 4 pernyataan untuk mengetahui tingkat kesulitan pemilihan materi. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 58,82 % dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar sangat tinggi dalam pemilihan materi. Tingkat kesulitan sangat tinggi ini karena tidak tersedianya buku ajar guru dan siswa. Sehingga materi pembelajaran hanya ditulis singkat dan apa adanya saja, tidak memilih materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan tidak memilih materi pembelajaran sesuai dengan waktu dan sarana yang mendukung. 4. Pemilihan Metoda/Model Pembelajaran terdapat 7 pernyataan untuk pemilihan metoda/model pembelajaran. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 47,06 % dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar sangat tinggi dalam pemilihan metoda/model pembelajaran. Tingkat kesulitan sangat tinggi ini disebabkan guru dasar program keahlian dan guru paket keahlian Program Keahlian Teknik Bangunan SMK N 1 Padang kesulitan dalam mengidentifikasi metoda/model pembelajaran yang sesuai dengan mata

CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 843 pelajaran yang diajarkan dan hanya ditulis pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Terutama model pembelajaran inquiry learning, discovery learning, problem based learning, dan project based learning. 5. Pemilihan Media terdapat 5 pernyataan untuk pemilihan media. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 58,82 % dengan kategori tingkat kesulitan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar tinggi dalam pemilihan media pembelajaran. Tingkat kesulitan tinggi ini disebabkan kurangnya sarana komputer dilengkapi dengan wifi yang akan digunakan untuk mencari media pembelajaran. 6. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran terdapat 6 pernyataan untuk pengembangan kegiatan pembelajaran. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 47,06 % dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar sangat tinggi dalam pengembangan kegiatan pembelajaran. Tingkat kesulitan sangat tinggi ini bila guru pengembangkan kegiatan pembelajaran yang terkait dengan lima aktifitas dalam kegiatan inti yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan hasil. Hal tersebut dikarenakan guru tidak mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, tidak mengajukan pertanyaan menantang untuk memancing siswa dan menyampaikan manfaat materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran tidak selalu disampaikan. 7. Penilaian Sikap terdapat 7 pernyataan untuk penilaian sikap. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 64,71 % dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi.

844 Wandesfri Wahyuni Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar sangat tinggi dalam mengolah penilaian sikap. Tingkat kesulitan sangat tinggi ini disebabkan kurangnya pemahan guru dalam mengolah penilaian sikap. 8. Penilaian Pengetahuan terdapat 9 pernyataan untuk penilaian pengetahuan. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 52,94 % dengan kategori tingkat kesulitan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar program keahlian dan guru paket keahlian Program Keahlian Teknik tinggi dalam mengolah penilaian pengetahuan. Tingkat kesulitan tinggi ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dalam mengolah penilaian pengetahuan yang dituangkan dalam bentuk angka dan huruf. 9. Penilaian Keterampilan terdapat 6 pernyataan untuk penilaian keterampilan. Dengan responden 17 orang, setelah diolah didapatkan persentase terbesar 47,06 % dengan kategori tingkat kesulitan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa guru dasar program keahlian dan guru paket keahlian Program Keahlian Teknik tinggi dalam mengolah penilaian keterampilan. Tingkat kesulitan tinggi ini disebabkan kurangnya pemahaman guru dalam mengolah penilaian keterampilan yang dinilai melalui penilaian kerja peserta didik. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengungkapkan tingkat kesulitan yang dihadapi guru Program Keahlian Teknik dalam menyiapkan perangkat pembelajaran khususnya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Maka hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan kategori tingkat kesulitan tinggi, dengan rincian setiap indikator dalam menyiapkan perangkat pembelajaran: 1) Perumusan indikator dengan kategori tingkat kesulitan tinggi; 2) Perumusan tujuan dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi; 3) Pemilihan materi dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi; 4)

CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 845 Pemilihan metoda/model pembelajaran dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi; 5) Pemilihan Media dengan kategori tingkat kesulitan tinggi; 6) Pengembangan kegiatan pembelajaran dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi; 7) Penilaian sikap dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi; 8) Penilaian pengetahuan dengan kategori tingkat kesulitan tinggi; dan 9) Penilaian keterampilan dengan kategori tingkat kesulitan sangat tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti menyarankan kepada guru untuk menjadi pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran kurikulum 2013, khususnya dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Bagi Kepala Sekolah disarankan untuk menyediakan sarana dan prasarana yang berguna untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam merencanakan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. Bagi Dinas Pendidikan untuk dapat memberikan pembekalan bagi guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terutama untuk mengolah penilaian sikap, pemilihan materi, perumusan tujuan, pemilihan metoda/model pembelajaran dan pengembangan kegiatan pembelajaran. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Drs. Azwar Inra, M.Pd dan Pembimbing II Dr. Rijal Abdullah, M.T Daftar Pustaka Admin Guru Pembaharu. (2013). Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi pada Kurikulum 2013. (Online) http://gurupembaharu.com/home/perumu san-indikator-hasil-belajar-padakurikulum-2013/. Diakses tanggal 29 Juli 2015 Azwar, Saifuddin (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Frey, Barbara A., and Susan W. Alman. (2003). Formative Evaluation Through Online Focus Groups, in Developing Faculty to use Technology, David G. Brown (ed.), Anker Publishing Company: Bolton, MA. Kemendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud No. 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran: Pengembangan Standar

846 Wandesfri Wahyuni Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosda Karya Puspitarini, Margaret. (2014). Tiga Masalah Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 (Online) http://news.okezone.com/ read/2014/10/16/65/1052959/tiga-masalah-guru-dalam-implementasikurikulum-2013 diakses tanggal 13 Maret 2015 Rohman, Agus. (2013). Menulis Tujuan Pembelajaran RPP Format ABCD. (Online) https://mahirbelajar.wordpress.com/2013 /03/08/menulis-tujuan-pembelajaranrpp-format-abcd/ diakses tanggal 28 Juli 2015 Zainul, Asmawi dan Noehi Nasution. (2001). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional