STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

STUDIO TUGAS AKHIR DOSEN PEMBIMBING : Dr. ANDI HARAPAN S., S.T., M.T. BAB IV ANALISIS. Tabel 4.1. Kuesioner untuk menentukan keinginan pengunjung

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Seni dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

Judul... i Halaman Pengesahan... ii Prakata... ii Pernyataan Keaslian... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... v Daftar Tabel... vi Abstrak...

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

banyaknya peninggalan sejarah dan kehidupan masyarakatnya yang memiliki akar budaya yang masih kuat, dalam kehidupan sehari-hari seni dan budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus Proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SKEMA DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAKSI PENDAHULUAN 1

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB VI HASIL PERANCANGAN

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

DAFTAR ISI. Halaman Judul. DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL Bagian 1 Penelusuran Persoalan Perancangan dan Pemecahannya...

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam mengumpulkan data harus dilakukan studi lapangan, survei atau. observasi ke tapak secara langsung.

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini banyak penelitian yang dilakukan, baik

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode yang digunakan dalam perancangan Sentral Wisata Kerajinan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olehnya. Bahkan kesenian menjadi warisan budaya yang terus berkembang dan maju.

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

KOMPLEK GEDUNG KESENIAN SOETEDJA PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB III METODE PERANCANGAN

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

BAB VI HASIL RANCANGAN

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Pengertian Judul Penataan dan Pengembangan Wisata Kampung Rebana di Tanubayan, Bintoro, Demak. I.1.1.

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada perancangan pusat seni tradisi Sunda ini banyak metode yang

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

XIANG SHAN MEDITATION CENTER (HEALING ARCHITECTURE) ANTON HERMAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat potensial dari segi sumber daya alam, sumber daya manusia, hingga keseniannya. Kesenian Jawa Barat sangat beraneka ragam, diantaranya adalah seni tari, seni karawitan, dan upacara adat. Pada umumnya Kesenian tradisional umumnya hanya ditampilkan pada hajatan dan acara besar kedaerahan. Sehingga memunculkan kerapuhan dan dan kehilangan budaya. Dalam upaya melestarikan kesenian Jawa Barat, Pemerintah rutin mengadakan acara yang menampilkan beragam kesenian Jawa Barat. Acara tersebut umumnya diadakan di tempat tempat umum, seperti kawasan Monumen Perjuangan Rakyat, Alun alun Ujung berung, kawasan Dago Car Free day, dan tempat umum lainnya. Lokasi penyelenggaraan event ini biasanya tidak menetap, karena kota Bandung tidak memiliki tempat untuk memfasilitasi kesenian tradisional. Meskipun hingga saat ini kegiatan kesenian, seperti seni tari masih ada, namun kegiatan kesenian di kawasan ini sudah tidak seramai dahulu. Bandung memiliki satu tempat pelestarian kesenian Jawa Barat yang bernama Saung Angklung Udjo, yang merupakan tempat pelestarian salah satu kesenian Jawa Barat yaitu kesenian angklung. Di tempat ini pengunjung dapat melihat pertunjukkan angklung, cara bermain angklung, hingga workshop pembuatan angklung. Saung Angklung Udjo sudah sangat terkenal hingga mancanegara akan tetapi tempat ini lebih banyak diminati oleh wisatawan mancanegara dibandingkan dengan wisatawan lokal. Salah satu penyebabnya adalah kurang tertatanya fasilitas dan daya dukung lingkungan sekitar yang kurang baik. IWAN SETIAWAN 104 08 005 1

Untuk itu perlu dilakukan penataan fasilitas dan kawasan untuk mewujudkan fasilitas seni yang layak dan memberikan input positif bagi masyarakat. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari perancangan ini adalah untuk : - Melestarikan, pemberdayaan, pengembangan, dan pemanfaatan seni dan budaya dari keberagaman kebudayaan Bangsa Indonesia. - Menghasilkan desain saung angklung udjo sesuai dengan fungsi yang sesuai dengan kebutuhan - Menjadikan saung angklung udjo sebagai pusat kebudayaan sunda. 1.3. Masalah Lingkungan dan Perancangan fasilitas Saung Angklung Udjo Sedangkan Pembagian aspek masalah yang sangat berpengaruh terhadap perancangan Redesain Saung Angklung Udjo adalah sebagai berikut : Aspek-Onsite - Fungsi ruang ruang pendukung kurang efektif Penglolaan fungsi fungsi bangunan yang terdapat di Saung Angklung Udjo banyak yang mempunyai fungsi bangunan yang merangkap ( bangunan double fungsi ), sehingga sering terjadi penumpukan dan croosing pada fungsi-fungsi ruang yang bukan seharusnya berada di ruang tersebut. - Alur sirkulasi sangat tidak efektif Sirkulasi pengunjung Pergerakan-pergerakan sirkulasi pengunjung sangat tidak efektif dengan sering terjadinya crossing antara pengelola dan pengunjung, pengunjung juga tidak diarahkan untuk dapat menikmati indahnya ruang-ruang terbuka dan ruang-ruang yang sudah disediakan pengelola Saung Angklung udjo tetapi pengunjung hanya diarahkan langsung pada theater. Sirkulasi Pengelola IWAN SETIAWAN 104 08 005 2

Pergerakan sirkulasi pengelola kurang terkonsep dengan baik sehingga sirkulasi pengelola sering terjadi crossing dengan pengunjung, pengelola tidak bisa secara langsung mencapai kantor tempat pengelola bekerja. - Kebutuhan ruang kurang mendukung Kebutuhan ruang yang terdapat di Saung Aangklung Udjo kurang tercipta dengan baik sehingga bangunan yang tercipta kurang terpenuhi dengan baik untuk pengelola. - Pemanfaatan lahan kurang efektif Gambar 1.1 Ruang rangkap fungsi Sumber : Data pribadi, diakses 2013, jam 08.52 WIB Aspek-Neighberhood Gambar 1.2 Ruang rangkap fungsi Sumber : Data pribadi 2013, jam 08.52 WIB Gambar 1.3. Pentaan lansekap Sumber : data pribadi 2013, jam 08.52 WIB - Kurangnya kepedulian pengelola terhadap masyarakat dalam mengelola potensi potensi yang terkandung dalam masyarakat. Pengelola Saung Angklung Udjo terlalu egois dalam mengelola Objek wisatanya sehingga masyarakat di sekitar Saung Angklung Udjo kurang mendapat perhatian sehingga potensi-potensi yang terdapat dimasyarakat tidak terkelola, potensi tersebut dapat menjadi pendapatan untuk Objek Wisata dan pendapatan untuk masayarakat itu sendiri. - Tidak ada Integrasi antara pengelola Saung Angklung Udjo dan pemukiman sekitar IWAN SETIAWAN 104 08 005 3

Masyarakat di sekitar Saung Aangklung Udjo dan pihak pengelola Saung Angklung Udjo tidak terjalin hubungan yang baik sehingga tidak terjadi integrasi. Hubungan ini sangat buruk dalam sebuah konteks objek wisata yang berada di sebuah lingkungan masayarakat. - Masyarakat terganggu dengan kebisingan pertunjukan angklung pada malam hari. Kenyamanan masyarakat yang berhubungan langsung dengan Objek wisata Saung Angklung udjo sering merasa terganggu dengan adanya pertunjukan khususnya pada malam hari. Kebisingan yang dihasilkan oleh pertunjukan menjadi keluhan masyarakat karena masyarakat tidak mendapat naungan dari pihak pengelola sehingga sedikit kesalahan dari objek wisata Saung Angklung udjo akan menjadi masalah bagi pengelola Saung Angklung Udjo. Gambar 1.4. Gang Gambar 1.5. Sungai Gambar 1.6. Ruang terbuka Gambar 1.5. Ruang terbuka Gambar 1.6. Ruang terbuka Gambar 1.7. Ruang terbuka IWAN SETIAWAN 104 08 005 4

- Menata kampung di lingkungan sekitar Saung Angklung Udjo. - Menata Pola sirkluasi di Saung Angklung Udjo dan di masyarakat sekitar - Menjadikan Saung Angklung Udjo yang berintegrasi dengan masyarakat sekitar. - Mengamati permasalahan-permaslahan yang tumbuh di masyarakat. - Mengamati permasalahan-permasalahan yang tumbuh di Saung Angklung Udjo. - Memberdayakan potensi-potensi sumber daya manusia masyarakat. - Menciptakan hubungan yang harmonis antar Saung Angklung udjo dan masyarakat. - Memanfaatkan ruang-ruang terbuka yang berada di masyarakat. - Kebutuhan area parkir yang besar untuk menampung pengunjung. - Penataan sirkulasi pengunjung dan pengelola. - Penataan sirkulasi kendaraan pada area publik. - Penataan zona-zona bangunan. 1.4. Pendekatan Pendekatan yang dilakukan dari perancangan Redesain Saung Angklung Udjo ini adalah sebagai berikut : - Studi lapangan terhadap lahan proyek mencakup kondisi sekitar lahan, studi lingkungan fisik, bangunan dan suasana yang ada di sekitar tapak. - Studi literatur tentang wisata kampung. - Studi literatur mengenai kegiatan objek wisata. - Membuat variabel variabel yang akan memepengaruhi perencanaan dan perancangan meliputi antara lain perilaku, karakteristik tentang masyarakat dan pengunjung. - Mengamati karakteristik masyarakat di lingkungan sekitar proyek. - Mengamati kondisi-kondisi eksisting Saung Angklung udjo. - Mengamati karakteristik kampung. - Mengamati kegiatan-kegiatan di objek wisata Saung Angklung udjo. - Pengumpulan data, dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya : IWAN SETIAWAN 104 08 005 5

a. Mengelompokkan variabel variable Mengelompokkan variabel variabel, seperti perilaku pengunjung dan aktivitas pemain kebutuhan dari para pemain. b. Studi Analisa Dengan menganalisa hasil dari survey, studi literatur, dan studi banding untuk dijadikan sebagai acuan proses desain dan proses perancangan. c. Proses Desain - Merupakan penjabaran dari semua proses diatas secara visual dan grafis kedalam bentuk gambar sketsa yang dicerminkan dan diterapkan pada desain bangunan yang nyaman sesuai dengan karakteristik masyarakat dan pengunjung. 1.5. Ruang Lingkup atau Batasan Ruang lingkup dan batasan Redesain Saung Angklung Udjo meliputi fungsi-fungsi bangunan dalam site, pengolahan lingkungan yang berada di sekitar Saung Angklung Udjo adalah sebagai berikut : - Fasilitas publik meliputi parkir kendaraan, Bambu Garden, dan Toilet umum. Fasilitas ini dapat digunakan oleh setiap orang khususnya pengunjung. - Fasilitas pengelola meliputi kantor, ruang pengepakan, ruang informasi. - Fasilitas ini hanya digunakan oleh pengelola saja karena bersifat private - Fasilitas Wisata meliputi theater, Workshop, galeri, saung souvenir, G. Penginapan, tepas, pelatihan angklung dan kesenian sunda lainnya. Fasilitas ini dapat digunakan oleh pengunjung dan bisa dinikamti oleh masyarakat sekitar. - Pengolahan gang-gang di pemukiman sekitar, pengolahan area-area terbuka dan pemberdayaan SDM masyarakat. Batasan-batasan Redesain Saung Angklung Udjo ini adalah berupa desain Saung Angklung udjo dan pengolahan lingkungan sekitar yang hanya berdekatan dengan objek wisata ini yaitu hanya terdiri dari 1 RW dan 7 RT. IWAN SETIAWAN 104 08 005 6

Gambar 1.7. Site dan Lingkungan seitarnya Sumber : data pribadi IWAN SETIAWAN 104 08 005 7

Feed back REDESAIN 1.6. Kerangka Pemikiran REDESAIN ADAPTIF TERHADAP MASYARAKAT Maksud dan tujuan Proyek Permasalahan SURVEY LAPANGAN Lingkup Studi literatur Kerangka Data Studi Banding Pengumpulan Data Pembahasan dan Analisa Program Ruang Alur Kegiatan Kebutuhan Besaran Ruang Hubungan Zoning KONSEP PERANCANGAN Zoning Sirkulasi Bentuk masa Struktur Utilitas Rancangan skematik Desain akhir IWAN SETIAWAN 104 08 005 8

1.7 Sistematika Penulisan Sistematika laporan dari perancangan Redesain Saung Angklung Udjo ini adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Pada Bab I, memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, lingkup dan batasan, kerangka berpikir dalam perancangan Redesain Saung Angklung Udjo serta sistematika dari laporan tugas akhir. BAB II. DESKRIPSI PROYEK DAN ANALISIS Pada Bab II, memuat penjelasan mengenai proyek secara umum, program kegiatan, kebutuhan ruang, dan studi banding terhadap proyek sejenis. BAB III. ELABORASI TEMA Pada Bab III, memuat tentang pengertian tema, hubungan tema dengan rancangan proyek yang dikerjakan yaitu menyangkut fungsi dan bentuknya (interpretasi tema), serta studi banding terhadap kasus yang sejenis. BAB IV. ANALISA Pada Bab IV, memuat tentang analisa fungsi bangunan dan analisa terhadap kondisi lingkungan. BAB V. KONSEP RANCANGAN Pada Bab V, memuat proses perencanaan dan perancangan bangunan mulai dari konsep dasar, rencana tapak (landscape), rencana fungsi bangunan utama dan fungsi fasilitas pendukung serta penyelesaian ruang luar dan sistem utilitasnya baik bangunan maupun lansekap. BAB VI. HASIL RANCANGAN Pada Bab VI, memuat dan menjelaskan hasil perancangan Redesain Saung Angklung Udjo, meliputi site plan, block plan, bentukan 3d massa dan tapak bangunan, 3d suasana, baik interior maupun eksterior bangunan. IWAN SETIAWAN 104 08 005 9