ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA Apriyani Barus *), Satia Negara Lubis **), dan Sri Fajar Ayu **)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KESEIMBANGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN CABAI MERAH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

FAKTOR YANG MENENTUKAN HARGA REFERENSI DAERAH (HRD) JAGUNG DI SUMATERA UTARA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER DI KOTA MEDAN Helmi Mawaddah *), Satia Negara Lubis **) dan Emalisa ***) *)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN. Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN BERAS DAN JAGUNG DI PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAMPAK KENAIKAN HARGA DAGING SAPI TERHADAP KONSUMSI DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

ANALISIS KINERJA DAN PROSPEK SWASEMBADA KEDELAI DI INDONESIA. Muhammad Firdaus Dosen STIE Mandala Jember

PENDAHULUAN. setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA JAGUNG PIPIL DITINGKAT PRODUSEN SUMATERA UTARA

Alumni Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara HP ,

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija penting di Indonesia.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

ANALISIS PERMINTAAN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

ANALISIS PENAWARAN JAGUNG UNTUK PAKAN AYAM RAS DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Mukhlis 1) ABSTRACTS

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM RAS PEDAGING (BROILER) DI SUMATERA UTARA. Luthfi Ansyari*), Mozart B. Darus**), Lily Fauzia**) ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN IMPOR KEDELAI DI INDONESIA. Oleh : RIKA PURNAMASARI A

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kebijakan pangan nasional. Pertumbuhan ekonomi di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. Jagung merupakan komoditi yang penting bagi perekonomian Indonesia,

II TINJAUAN PUSTAKA. Juni 2010] 6 Masalah Gizi, Pengetahuan Masyarakat Semakin Memprihatinkan. [10

ELASTISITAS PERMINTAAN PRODUK PAKAN DARI KEDELAI DI INDONESIA 1)

PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SAMARINDA

Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan Terhadap Pendapatan Pedagang Pengumpul Ayam Potong

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA

PENDAHULUAN. dan tidak bisa dipisahkan yaitu pertama, pilar pertanian primer (on-farm

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SAYURAN DI PASAR TRADISIONAL

ANALISIS TIME SERIES PRODUKSI DAN KONSUMSI PANGAN UBI KAYU DAN UBI JALAR DI SUMATERA UTARA

I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ELASTISITAS HARGA DAN PENGARUH IMPOR KEDELAI TERHADAP PRODUKSI DALAM NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan. Sektor tanaman pangan adalah sebagai penghasil bahan makanan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS ELASTISITAS PENDAPATAN KONSUMEN TERHADAP PERMINTAAN TERHADAP DAGING SAPI DI KOTA MEDAN

ANALISIS FORECASTING KETERSEDIAAN PANGAN 2015 DALAM RANGKA PEMANTAPAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI PANGAN STRATEGIS DI SUMATERA UTARA ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

HUBUNGAN IMPOR BERAS DENGAN HARGA DOMESTIK BERAS DAN PRODUKSI BERAS DI SUMATERA UTARA

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN JERUK MANIS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN

Sartika Krisna Panggabean* ), Satia Negara Lubis** ) dan Thomson Sebayang** ) Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unversitas

I. PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia. Salah satu komoditas pangan yang penting di Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN DAN KONSUMSI KEDELAI DI SUMATERA UTARA ABSTRAK

ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP BIAYA INPUT DAN OUTPUT USAHATANI AYAM BROILER DI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pangan nasional. Menurut Irwan (2005), kedelai mengandung protein. dan pakan ternak serta untuk diambil minyaknya.

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ELASTISITAS PERMINTAAN BERAS ORGANIK DI KOTA MEDAN

ANALISIS PERAMALAN KONSUMSI KEDELAI (Glycine max L.) DI INDONESIA TAHUN

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA PASIR DI KOTA MEDAN ANALYSIS THE FACTORS THAT INFLEUENCE THE SUGAR DEMAND IN MEDAN CITY

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN PADI DAN JAGUNG KABUPATEN KARO SKRIPSI

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KEDELAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. [3 Desember 2009] 1 Konsumsi Tempe dan Tahu akan Membuat Massa Lebih Sehat dan Kuat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA TEH HITAM PTPN IV

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BERAS DI KABUPATEN WONOGIRI

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

rice in the North. GKP affect transmission rates by Government Purchase Price (HPP). Keywords: Availability of Food, Government Purchasing Price

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH FERTILITAS, MORTALITAS, DAN TRANSMIGRASI BINAAN TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI SUMATERA UTARA OLEH SITI HARIYATI

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

ANALISIS OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT PADA USAHA BUDIDAYA PERIKANAN

ANALISIS PERMINTAAN JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Oleh sebab itu produksi telur ayam ras diartikan sebagai proses untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

III. KERANGKA TEORI. sisi produksi maupun pasar, disajikan pada Gambar 1. Dari sisi produksi,

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS TREND PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA GULA KRISTAL PUTIH DI PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN DOMESTIK DAGING SAPI INDONESIA SKRIPSI ADITYA HADIWIJOYO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS LAHAN SAWAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI ABSTRAK

KINERJA PRODUKSI DAN HARGA KEDELAI SERTA IMPLIKASINYA UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PENCAPAIAN TARGET SUKSES KEMENTERIAN PERTANIAN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING SAPI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

ANALISIS USAHA TERNAK SAPI POTONG (Studi Kasus: Desa Ara Condong, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat)

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebesar 2,76% per tahun terutama didukung oleh pertumbuhan produksi yang cepat

METODE PENELITIAN. daerah yang prosfektif untuk mengetahui ketersediaan dan konsumsi pangan strategis

Transkripsi:

ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA Apriyani Barus *), Satia Negara Lubis **), dan Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp.085761787650, E-mail : barusapriyani@yahoo.com **) Staf pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran kedelai di Sumatera Utara, sehingga diperoleh keseimbangan pasar kedelai. Data yang digunakan adalah data sekunder periode tahun 1997-2012 yang bersumber dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan berbagai sumber lainnya. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi liniear berganda dengan alat bantu SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga kedelai, harga pakan ternak dan harga daging ayam berpengaruh tidak significant terhadap permintaan kedelai. Permintaan kedelai dipengaruhi oleh permintaan kedelai tahun sebelumnya; harga daging ayam tahun sebelumnya dan penawaran kedelai tahun sebelumnya menunjukkan ada pengaruh yang tidak significant terhadap penawaran kedelai. Penawaran kedelai dipengaruhi oleh harga kedelai tahun sebelumnya; keseimbangan pasar penawaran dan permintaan kedelai adalah konvergen (mengarah pada titik keseimbangan). Kondisi konvergen ini tidak merugikan petani karena petani dapat mengendalikan produksinya agar tidak terjadi produksi kedelai yang berlebihan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh harga terhadap penawaran tidak terlalu besar sehingga penambahan produksi sebagai respon atas kenaikan harga tidak berlebihan dan harga kedelai tetap stabil atau berada pada titik keseimbangan yang diharapkan petani kedelai. Kata kunci : kedelai, permintaan, penawaran, keseimbangan, analisis dinamis ABSTRACT The purpose of this study was to analyze the factors influencing the demand and supply of soybean in North Sumatra, in order to obtain the balance of the soybean market. The data used was the secondary data period of 1997-2012 obtained from the Central Statistics Agency of North Sumatra and several other resources. The method obtained were analyzed through multiple linear regression test by using SPSS program. The results of this study showed that the soybean prices, the price of animal feed and chicken meat prices had not significant influenced on the demand of soybean. The demand of soybean is influenced by the demand of soybean previous year; the price of chicken meat previous year and the supply of soybean previous year had not shown significant influence on the supply of soybean. Supply of soybean is influenced by the price of soybean previous year; market balance of supply and demand of soybean are convergent ( leading to the equilibrium point ). This convergent condition is not detrimental to farmers because farmers can control their production in order to avoid excessive of soybean production. This situation showed that the influnce of price on the supply is not too large, so the addition of production as a response to price increases is not excessive and price of soybean was remained stable or being in equilibrium point expected by soybean farmers. Keywords : soybean, demand, supply, equilibrium, dynamic analysis

PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu tanaman palawija dan komoditas strategis yang ada di Indonesia, karena kedelai merupakan komoditas pangan yang paling penting di Indonesia setelah padi dan jagung. Komoditas ini memiliki banyak kegunaan, terutama sebagai bahan baku industri makanan kaya protein nabati dan sebagai bahan baku industri pakan ternak. Selain sebagai sumber protein nabati, kedelai merupakan sumber lemak, mineral, dan vitamin serta dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, dan susu. Saat ini permintaan kedelai mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan bahwa kedelai memiliki banyak manfaat. Peningatan permintaan kedelai menyebabkan produsen harus meningkatkan jumlah produksi kedelai. Dilain pihak dapat kita lihat bahwa produksi kedelai lokal mengalami penurunan, hal ini terjadi karena kurangnya minat petani untuk menanam kedelai disamping tidak adanya lahan yang cukup untuk melakukan budidaya tanaman kedelai. Maka untuk memenuhi permintaan kedelai yang tidak terkendali itu, pemerintah melakukan impor kedelai. Hal tersebutlah yang menyebabkan ketergantungan impor kedelai di Indonesia semakin tinggi. Sumatera Utara merupakan salah satu daerah andalan yang dapat meningkatkan produksi kedelai di Indonesia agar dapat memenuhi peningkatan permintaan kedelai dalam negeri. Peningkatan permintaan kedelai yang terjadi di Sumatera Utara disebabkan karena bertambahnya jumlah penduduk dalam mengkonsumsi kedelai dalam bentuk olahan dan dipergunakan sebagai industri pakan ternak. Kedelai di Sumatera utara juga memiliki peranan penting bagi pemerintah, produsen kedelai, serta konsumen kedelai. Dimana peranan kedelai ini akan memberikan keuntungan bagi setiap masing-masing instansi. Dalam periode tahun 1997-2012 dapat dilihat se bahwa perkembangan penawaran dan permintaan kedelai di Sumatera Utara berfluktuasi. Dari sisi permintaan kedelai di Sumatera Utara dapat diketahui bahwa jumlah permintaan kedelai yang tertinggi adalah sebesar 84,056 ton yang terjadi pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2006 terjadi penurunan drastis jumlah permintaan kedelai yaitu sebesar 32,7 persen. Akan tetapi, pada tahun berikutnya jumlah permintaan kedelai mengalami peningkatan setiap tahunnya. Permintaan kedelai di Sumatera Utara yang terus meningkat ini tidak mampu diimbangi oleh produksi dalam negeri yang semakin menurun, sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut harus dilakukan impor dalam jumlah yang besar, disamping semakin berkembangnya industri pengolahan kedelai dan pakan ternak untuk industri perunggasan. Dari sisi penawaran kedelai di Sumatera Utara, jumlah penawaran kedelai tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 117.796 ton. Penawaran kedelai di Sumatera Utara dapat terpenuhi akibat adanya impor kedelai. Impor kedelai di Sumatera Utara yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu sebesar 110.075 ton, ini disebabkan karena rendahnya produksi lokal yang dihasilkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 5.420 ton, terjadi penurunan 52,5 persen dibandingkan tahun 2010, maka dari itu dilakukanlah impor kedelai untuk dapat memenuhi

permintaan kedelai tersebut. Penyebab utama terjadinya impor kedelai di Sumatera Utara adalah karena rendahnya produksi lokal, produktivitas yang masih rendah, menurunnya luas areal lahan pertanian, minat serta keterampilan petani yang masih rendah untuk produksi kedelai dan kebijakan perdagangan bebas (bebas tarif impor), sehingga harga kedelai impor lebih murah dari kedelai produksi dalam negeri. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka disusun permasalahan sebagai berikut: 1) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi permintaan kedelai di Sumatera Utara? 2) Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi penawaran kedelai di Sumatera Utara? 3) Bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran kedelai di Sumatera Utara? Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk: 1) Untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan kedelai di Sumatera Utara. 2) Untuk menganalisis faktor apa saja yang mempengaruhi penawaran kedelai di Sumatera Utara. 3) Untuk menganalisis bagaimana keseimbangan permintaan dan penawaran kedelai di Sumatera Utara. TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Permintaan (Demand) Dalam Sugiarto (2000), suatu barang dihasilkan oleh produsen karena dibutuhkan oleh konsumen dan karena konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau membeli barangbarang yang mereka perlukan itu bila harganya sesuai dengan keinginan mereka dan bila barang tersebut berguna bagi mereka. Permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan dapat dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga dalam jangka waktu tertentu dengan anggapan hal-hal lain tetap sama. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan rumah tangga, citarasa masyarakat, jumlah penduduk, kualitas komoditas, dan perkiraan harga di masa mendatang. Dalam Sugiarto (2000), permintaan akan suatu barang dan jasa yang tidak disertai dengan penawaran barang dan jasa tidak dapat mewujudkan transaksi di pasar. Permintaan baru dapat dipenuhi bila penjual menyediakan barang-barang maupun jasa yang diperlukan. Dengan kata lain penjual menawarkan barang dan jasa yang diperlukan oleh pihak yang membutuhkan. Penawaran adalah banyaknya komoditas pertanian yang ditawarkan oleh para

produsen/penjual. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran adalah harga barang itu sendiri, harga barang lain, teknologi, dan perkiraan harga di masa mendatang. Model Cobweb Dalam Analisis Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Menurut Simatupang (1995), model dinamis memakai waktu sebagai variabel independen (bebas/berpengaruh). Sebagai contoh di dalam setiap perekonomian senantiasa terdapat perubahan secara kontinu dan penyesuaiannya terhadap perubahan. Apabila ingin mempersoalkan waktu yang berhubungan dengan sesuatu gerakan kea rah keseimbangan, keterlambatan-keterlambatan waktu (time lags) pada penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan, maka secara eksplisit hal tersebut akan memperkenalkan waktu ke dalam sistem yang bersangkutan. Oleh sebab itu, hal tersebut bekerja dengan sebuah model dinamis (dynamic model). Penelitian Terdahulu M. Rifai 2010, menganalisis permintaan dan penawaran kedelai di Jawa Timur dengan model dinamis. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode permintaan dan penawaran domestik yang dibangun telah memenuhi kriteia ekonomi statistik dan ekonometrika dengan baik sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku ekonomi komoditas kedelai di Jawa Timur dengan baik. Perilaku penawaran kedelai dipengaruhi secara positif oleh peubah harga jagung, produktivitas dan luas panen. Variabel harga kedelai domestik, harga beras, harga pupuk dan harga kedelai dunia serta penawaran tahun yang lalu tidak berpengaruh terhadap penawaran kedelai. Perilaku impor kedelai dipengaruhin secara positif oleh pendapatan perkapita dan permintaan tahun sekarang, dan dipengaruhi secara negative oleh produksi tahun lalu dan nilai tukar rupiah. Harga kedelai domestik dan peubah impor tahun yang lalu dinyatakan tidak berpengaruh terhadap impor. Perilaku permintaan kedelai dipengaruhi secara positif oleh jumlah penduduk dan dipengaruhi secara negative oleh pendapatan perkapita. Peubah harga kedelai domestik, harga jagung dan permintaan tahun yang lalu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap permintaan kedelai. Harga kedelai domestik dipengaruhi secara nyata dan positif oleh penawaran dan nilai tukar rupiah US dollar serta harga kedelai domestik tahun yang lalu. Variabel permintaan dan harga kedelai domestik tidak berpengaruh nyata terhadap perilaku harga. METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu pada provinsi Sumatera Utara. Dasar pertimbangan penunjukkan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian adalah karena Provinsi Sumatera Utara memiliki potensi kedelai yang dapat dibudidayakan oleh petani. Selain itu lokasi tersebut juga sangat representatif dari segi akses dan peluang untuk mendapatkan data yang diinginkan oleh peneliti.

Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data time series tahunan selama 16 tahun yaitu periode tahun 1997-2012. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Dinas Pertanian Sumatera Utara, Dinas Peternakan Sumatera Utara, Badan Ketahanan Pangan, hasil penelitian, jurnal, literature, dan instansi terkait lainnya. Jenis data yang dikumpulkan antara lain luas areal kedelai, produksi kedelai, permintaan kedelai, daftar harga kedelai, harga pakan ternak, harga daging ayam, dan jumlah impor kedelai. Metode Analisis Data Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS. Data yang dibutuhkan adalah harga kedelai tahun sekarang,harga pakan ternak tahun sekarang, harga daging ayam tahun sekarang, dan permintaan kedelai tahun sebelumnya dengan menggunakan rumus: Qd t = a + b 1 P t + b 2 Pw t + b 3 Pay t +b 4 Qd t-1 + c Keterangan : Qd t = Permintaan kedelai (Ton) a = Koefisien intersep b 1,b 2,b 3,b 4 = Koefisian Regresi P t = Harga kedelai tahun sekarang (Rp/Kg) Pw t = Harga pakan ternak tahun sekarang (Rp/Kg) Pay t = Harga daging ayam tahun sekarang (Rp/Kg) Qd t-1 = Permintaan kedelai tahun sebelumnya (Ton) c = Konstanta regresi Hipotesis 2 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS. Data yang dibutuhkan adalah harga kedelai,harga daging ayam tahun sebelumnya, dan penawaran kedelai tahun sebelumnya dengan menggunakan rumus : Qs t = a + b 1 P t-1 + b 2 Pay t-1 + b 3 Qs t-1 + c Keterangan : Qs t = Penawaran kedelai (Ton) a = Koefisien intersep b 1, b 2, b 3 = Koefisian Regresi Pk t-1 = Harga kedelai tahun sebelumnya (Rp/Kg) Pay t-1 = Harga daging ayam tahun sebelumnya (Rp/Kg)

Qs t-1 = Penawaran kedelai tahun sebelumnya (Ton) c = Konstanta regresi Hipotesis 3 dianalisis menggunakan model Cobweb dengan fungsi permintaan dan penawaran yang dipengaruhi oleh faktor harga dengan formula sebagai berikut. yt = Ab t + yp dimana : Keseimbangan divergen atau menjauhi keseimbangan jika b > 1 Keseimbangan konvergen atau menuju keseimbangan jika b < 1 Defenisi Operasional 1. Penawaran kedelai tahun sebelumnya adalah seluruh produksi kedelai ditambah jumlah impor kedelai yang ditawarkan produsen kepada konsumen di pasar Sumatera Utara. 2. Permintaan kedelai tahun sebelumnya adalah besarnya konsumsi kedelai ditambah industri yang diminta oleh konsumen kepada produsen di pasar Sumatera Utara. 3. Keseimbangan harga kedelai adalah titik ekuilibrium jumlah kedelai yang ditawarkan dengan jumlah kedelai yang diminta oleh konsumen. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Kedelai di Sumatera Utara Tabel 1. Analisis Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Penduga Koefesien Sig t Sig F Tolerance VIF Regresi Konstanta Harga Kedelai Sekarang -6960,182-1,964 0,602 0,675 0,165 6,070 Harga Pakan Ternak -2,451 0,806 0,100 9,979 Sekarang Harga Daging Ayam 2,599 0,186 0,166 6,010 Sekarang Permintaan Kedelai 0,609 0,026 0,478 2,090 Sebelum R 2 0,702 0,006 Berdasarkan Tabel 1 maka diperoleh persamaan sebagai berikut. Qd t = -6960,182 1,964P t 2,451Pw t + 2,599Pay t + 0,609Qd t-1 Berdasarkan nilai R-Square (R 2 ) sebesar 0,702 bahwa variabel bebas (harga kedelai tahun sekarang, harga pakan ternak tahun sekarang, harga daging ayam tahun sekarang, dan permintaan kedelai tahun sebelum) mampu menjelaskan variabel terikat (permintaan kedelai tahun sekarang) sebesar 70,2% sementara 29,8% lagi dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Kedelai di Sumatera Utara Tabel 2. Analisis Regresi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Penduga Koefesien Sig t Sig F tolerence VIF Regresi Konstanta Harga Kedelai Tahun Sebelum 15676,676 11,984 0,260 0,080 0,123 8,111 Harga Daging Ayam -1,295 Tahun Sebelum 0,423 0,239 4,183 Penawaran Kedelai 0,318 0,329 0,280 3,573 Tahun Sebelum 0,001 R 2 0,737 Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh persamaan sebagai berikut. Qs t = 15676,676 + 11,984P t-1 1,295Pay t-1 + 0,318Qs t-1 Berdasarkan nilai R-Square (R 2 ) sebesar 0,737 artinya bahwa variabel bebas (harga kedelai tahun sebelum, luas areal kedelai tahun sebelum, dan penawaran kedelai tahun sebelum) mampu menjelaskan variabel terikat (penawaran kedelai) sebesar 73,7%, sementara 26,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Kedelai di Sumatera Utara Dari fungsi permintaan unlagged dan fungsi penawaran lagged, diperoleh model persamaan sebagai berikut Qd t = -6960,182 1,964P t Qs t = 15676,676 + 11,984P t-1 Berdasarkan asumsi keseimbangan maka diperoleh model keseimbangan sebagai berikut Qd t = Qs t-1 Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut. Pt = (P0 11525,895 ) (-6,102) t 832,31 13,848 yt = Ab t + yp b = -6,102 < 1 b < 1 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permintaan dan penawaran kedelai di Sumatera Utara adalah konvergen (menuju keseimbangan) atau kondisi keseimbangan model Cobweb yang terjadi di Sumatera Utara adalah siklus yang mengarah titik keseimbangan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai di Sumatera Utara adalah harga kedelai tahun sekarang, harga pakan ternak tahun sekarang, harga daging ayam tahun sekarang, dan permintaan kedelai tahun sebelumnya. Secara serempak, keempat faktor berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai. Secara parsial, harga kedelai tahun sekarang, harga pakan ternak tahun sekarang, dan harga daging ayam tahun sekarang berpengaruh tidak nyata terhadap permintaan kedelai, sedangkan permintaan kedelai tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap permintaan kedelai di Sumatera Utara. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran kedelai di Sumatera Utara adalah harga kedelai tahun sebelumnya, harga daging ayam tahun sebelumnya, dan penawaran kedelai tahun sebelumnya. Secara serempak, ketiga faktor berpengaruh nyata terhadap penawaran kedelai. Secara parsial, harga kedelai tahun sebelumnya berpengaruh nyata terhadap penawaran kedelai di Sumatera Utara, sedangkan harga daging ayam tahun sebelumnya dan penawaran kedelai tahun sebelumnya berpengaruh tidak nyata terhadap penawaran kedelai di Sumatera Utara. 3. Penawaran dan permintaan kedelai adalah konvergen (mengarah pada titik keseimbangan). Ini berarti bahwa pengaruh harga terhadap penawaran tidak terlalu besar sehingga penambahan produksi sebagai respon atas kenaikan harga tidak berlebihan. Saran 1. Kepada pemerintah disarankan agar dapat mengendalikan kedelai impor secara terbatas, sehingga ketika panen raya harga kedelai lokal tidak sampai merugikan petani dan pemerintah lebih giat lagi mensosialisasikan kebijakan pemerintah tentang harga kedelai minimum, sehingga petani senantiasa tertarik untuk bertanam kedelai. 2. Kepada petani diharapkan dapat senantiasa tertarik untuk bertanam kedelai, meningkatkan keterampilannya dalam pengelolaan usahatani kedelai,dan dapat menerapkan teknologi yang dianjurkan oleh Dinas Pertanian sehingga produktivitas tanaman kedelai dapat ditingkatkan guna meningkatkan produksi lokal dan mengurangi impor kedelai. 3. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian sampai mendapatkan harga keseimbangan kedelai yang terjadi di Sumatera Utara.

DAFTAR PUSTAKA BPS. 2009. Analisis Usaha Tani Tanaman Padi, Jagung, Kedelai, dan Tebu Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik : Sumatera Utara. Chiang, Alpha C. 2005. Dasar-dasar Matematika Ekonomi. Jakarta : Eerlangga Simatupang, Togar. M. 2005. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers Sugiarto dkk. 2000. Ekonomi Mikro Suatu Pendekatan Praktis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta