PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING PERATURAN GENERAL MANAGER PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING SISTIM PENGELOLAAN KINERJA (SPK) Tentang.

dokumen-dokumen yang mirip
TATA KERJA ORGANISASI PENGADAAN PEKERJA

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN PERALATAN PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN

TATA KERJA ORGANISASI

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-80/PJ/2011 TENTANG

TATA KERJA ORGANISASI PERJALANAN DINAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

Standard Operating Procedure Audit Internal Mutu

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

SOP-5 PELAKSANAAN PENUGASAN. Halaman 1 dari 11

PROSEDUR MUTU P E L A T I H A N

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PRAKTIKUM

Kode Dokumen Revisi 2 Tanggal 02 Nop Manual Prosedur Audit Internal Mutu

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENYUSUNAN RENCANA STUDI. NO. POB/FEM/ESL/03 Rev.01

Manual Prosedur Audit Internal

LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH

SOP/UJM-L/LM/002 AUDIT MUTU INTERNAL

PROSEDUR AUDIT INTERNAL SISTEM MUTU DAN SAFETY

.../KM/VI/2011. Tanggal Terbit : 7 Juni 2011

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

MG-01 (PROSES MEKANISME PENURUNAN BINUS SCORECARD) berakhir, Rektor akan membentuk Tim Perencanaan Strategis. Setelah tim terbentuk,

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Penilaian. Prestasi Kerja. PNS. Pedoman.

SOP AUDIT MUTU INTERNAL

-2- Geofisika Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PENGADAAN (RPP)

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SE-27/PJ/2013 TENTANG

PEMBERIAN NIK (NOMOR INDUK KARYAWAN) Kemudahan dan kelancaran proses administrasi karyawana di Personalia.

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA BIMA INSPEKTORAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN KHUSUS

Pembentukan Tim didasarkan pada :

KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN CIREBON

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Tanggal Pembuatan. Jumlah hal. 19 Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Taman Siswa Bima

Phase Siklus Hidup Proyek

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

- 1 - PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUTAKHIRAN DATA PEMILIH DAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SKRIPSI

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

kemudahan. (Undang Undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung)

R A N C A N G A N P E R AT U R A N K A P O L R I T E N TA N G

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP KAB. ) MALUKU TENGAH

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

Manual Prosedur Audit Internal

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Manual Prosedur Audit Internal

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

PANDUAN VALIDASI DAN VERIFIKASI PROGRAM DAN SATUAN PAUD DAN PNF TAHUN 2017

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

Manual Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

PROSEDUR PENELITIAN KOMPETITIF. Berlaku. 1 Desember 2Ot6. Revisi 0. Unit P.L2. Halaman LPPM 1. TUJUAN. Prosedur penelitian. bertujuan untuk: ini

Manual Prosedur Audit Internal

DAFTAR WAWANCARA RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) DRAFT BERKAS SERAH TERIMA AKHIR PEKERJAAN (FHO)

Manual Prosedur Audit Internal

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Program auditor operasional ditandatangani oleh: a. Direktur b. Internal Auditor c. Kepala Akuntansi dan Keuangan

TAHAPAN PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN PENILAIAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PELAKSANAAN SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 FARMASI

NOMOR SOP : TGL REVISI : TGL EFEKTIF : DISAHKAN OLEH. UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Dr. Yasser Abd Djawad, MSc NAMA SOP PERALATAN DAN PERLENGKAPAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENJAMIN PELAKSANA EMISI

OPERASIONAL PROSEDUR PERKULIAHAN

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL

PANDUAN KERJASAMA TENTANG PENYEDIAAN TENAGA AHLI, BAHAN PENGAJARAN, FASILITAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PT. TÜV NORD Indonesia. Prosedur Penanganan Keluhan dan Banding

TAHAPAN PEMERIKSAAN UKL-UPL DAN PENILAIAN PERMOHONAN IZIN LINGKUNGAN

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN

PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI ATAS IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

Manual Prosedur Audit Internal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SEMESTER PENDEK (SP)

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Standard Operating Procedure. Pelaporan Hasil Penelitian

OUTLINE LAPORAN KEGIATAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN MPSS PPSP TA KABUPATEN ACEH BESAR BULAN NOVEMBER

PANDUAN SELEKSI PROPOSAL PROGRAM HIBAH KOMPETISI PRIORITAS (PHK PRIORITAS)

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

JURUSAN/PRODI TEKNIK SIPIL

PEMERINTAH KOTA BIMA INSPEKTORAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN REGULER

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2012 Jl. Rasakunda Girimaya Pangkalpinang

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

OPERASIONAL PROSEDUR PERATIKUM

PROSEDUR AUDIT INTERNAL

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

DESKRIPSI JABATAN. Dewan Legislatif Oregon BAGIAN 1. INFORMASI JABATAN. Tanggal Efektif September 2007

Manual Prosedur Audit Internal

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

Transkripsi:

PERATURAN GENERAL MANAGER PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING Tentang SISTIM PENGELOLAAN KINERJA (SPK) Revisi : 0 Maret 2016 PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING

PERATURAN GENERAL MANAGER PHE RANDUGUNTING Tentang : Sistim Pengelolaan Kinerja (SPK) Berlaku tmt. : 01 Maret 2016 Revisi : 0 I. Tujuan Memberikan pedoman dalam pengelolaan kinerja pekerja berdasarkan pencapaian sasaran kerja yang merupakan komitmen bersama pekerja dan atasannya, serta perubahan perilaku dalam tahun berjalan, guna mendukung pencapaian target perusahaan. II. III. IV. Ruang Lingkup 1. Peraturan ini mencakup kegiatan penetapan sasaran kerja, bimbingan kinerja dan kompetensi, serta evaluasi kinerja pekerja. 2. Peraturan ini berlaku bagi pekerja waktu tidak tertentu dan pekerja waktu tertentu Pertamina Hulu Energi Randugunting. 3. Penilaian kinerja bagi pekerja waktu tertentu dipergunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk melakukan pengakhiran, perpanjangan atau pembaharuan kontrak kerja. Referensi 1. Undang- Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan 2. Pedoman dan Tata Kerja BPMIGAS No. 018 Tahun 2008 Revisi I 3. Joint Operating Agreement (JOA) dan Secondment Agreement PT Pertamina EP Randugunting. 4. Peraturan Perusahaan PHE Randugunting. 5. Peraturan General Manager PHE Randugunting. Dokumen Terkait 1. Formulir perencanaan dan penilaian kinerja pekerja staff. 2. Formulir perencanaan dan penilaian kinerja pekerja non staff. V. Pengertian dan Batasan A. Pengertian

Sistim Pengelolaan Kinerja (SPK) adalah suatu proses pencatatan dan pendokumentasian kegiatan pengelolaan kinerja pekerja yang meliputi penetapan sasaran kerja, bimbingan kinerja, evaluasi kinerja, dan rencana pengembangan pekerja. B. Batasan 1. Jadwal kegiatan/siklus Sistim Pengelolaan Kinerja: - 1 (satu) periode siklus SPK meliputi kegiatan perencanaan kinerja/penetapan sasaran kerja, bimbingan dan evaluasi kinerja yang berlangsung selama 12 (dua belas) bulan (Januari s/d Desember). - Sasaran kerja dibuat pada bulan Januari, bimbingan kinerja (formal) dilaksanakan pada bulan Juli (pertengahan tahun) dan evaluasi kinerja pada bulan Desember (minggu ke- 3 dan ke- 4). - Periode siklus SPK pekerja waktu tertentu disesuaikan dengan periode kontrak kerja. Sasaran kerja ditetapkan dan disepakati bersamaan dengan penandatanganan kontrak kerja. 2. Sasaran kerja: a. Merupakan target yang dibuat dan disepakati pekerja bersama atasannya, mengacu kepada program kerja Perusahaan berdasarkan rencana jangka panjang Perusahaan, WP&B, tugas pokok, uraian jabatan, dan tugas khusus lainnya, yang dapat dikategorikan kedalam aspek- aspek: pemecahan masalah, inovatif, tugas khusus/proyek, dan rutinitas. b. Perubahan sasaran kerja dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam satu periode penilaian sesuai kebutuhan operasional perusahaan setelah pekerja terkait berkonsultasi dengan atasan. c. Jumlah sasaran kerja minimal 4 (empat) buah yang dikelompokkan dalam empat sasaran kerja yang dituangkan dalam Formulir Perencanaan dan Penilaian Kinerja (F- PPK) dan disusun berdasarkan urutan bobot (b) masing- masing. d. Jumlah bobot (b) seluruh sasaran kerja ke- 1 sampai dengan ke- 4 adalah 10 (sepuluh). Besarnya bobot masing- masing sasaran kerja minimal 1 (satu) dan maksimal 4 (empat). Penetapan urutan dan bobot sasaran kerja dilakukan berdasarkan tingkat prioritas dan kontribusi sasaran kerja tersebut pada kinerja Department atau Perusahaan.

e. Untuk pemantauan proses pencapaian sasaran kerja dapat dibuat rencana tindakan (formulir bantu) oleh setiap pekerja yang memuat tahapan pencapaian sasaran kerja yang telah ditetapkan. f. Dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara pekerja dengan atasan pekerja mengenai penetapan sasaran kerja di awal tahun dan atau dalam evaluasi kinerja di akhir tahun, maka keputusan final dilakukan oleh atasan penilai. g. Penilaian untuk pencapaian sasaran kerja adalah 1, 2, 3, dan 4. Perbandingan antara sasaran kerja dan pencapaian sasaran kerja (hasil kerja) merujuk pada tolok ukur yang jelas seperti kuantitas/jumlah yang dihasilkan, kualitas, biaya, waktu, keselamatan (safety), tingkat kecenderungan, dan prosentase keberhasilan. Secara umum, penilaian sasaran kerja sebagai berikut: 1) Angka 1, jika pekerja tidak menghasilkan output yang jelas atau cenderung gagal dalam melaksanakan tugas (<70%). 2) Angka 2, jika pekerja telah melakukan upaya dan menghasilkan output namun belum mencapai jumlah atau kualitas target yang ditetapkan atau mencapai antara 70 89% dari target awal. 3) Angka 3, jika pekerja telah melakukan upaya- upaya dan berhasil mencapai target jumlah atau kualitas yang ditetapkan atau sekitar 90 109%. 4) Angka 4, jika pekerja berhasil melampaui target atau kualitas yang ditetapkan atau 110% yang dapat dibandingkan dengan pekerja lainnya di internal Department. 3. Kompetensi: a. Kompetensi yang dapat dinilai terdiri dari 10 (sepuluh) jenis. Kompetensi yang dinilai untuk pekerja staff maksimal 8 (delapan) jenis dan kompetensi yang dinilai untuk pekerja non staff maksimal 5 (lima) jenis. b. Penilaian kompetensi, masing- masing terdiri dari 4 (empat) tingkatan; 1, 2, 3, dan 4. c. Hasil penilaian kompetensi dapat digunakan sebagai dasar untuk perencanaan pembinaan pekerja berupa pelatihan atau mutasi jabatan. 4. Batasan tentang atasan/pembimbing/penilai dan atasan pembimbing/atasan penilai, adalah sebagai berikut: a. Atasan/pembimbing/penilai adalah atasan langsung pekerja yang dinilai. b. Atasan pembimbing/atasan penilai adalah Manager dan atau General Manager 5. Dalam melakukan penilaian akhir, atasan pekerja harus memperhatikan dan mempertimbangkan pencapaian sasaran kerja dan penilaian kompetensi rekan pekerja yang setara sehingga penilaian dapat diperbandingkan. 6. Penilaian akhir ditetapkan berdasarkan nilai paling rendah 3 dan paling tinggi 10.

7. Penilaian bagi pekerja waktu tidak tertentu yang masuk bekerja setelah bulan Januari, maka penilaian kinerjanya ditetapkan sebagai berikut: a. Apabila masa bekerja dalam tahun penilaian 6 bulan, maka Ybs. dapat dinilai bersama- sama dengan pekerja lainnya yang bekerja 1 tahun penuh. b. Apabila masa bekerja dalam tahun penilaian 6 bulan, maka penilaian kinerja Ybs. ditetapkan sebesar 5 (lima). c. Penilaian pada butir a & b berlaku bagi pekerja yang mengalami sakit sehingga tidak dapat melaksanakan tugas & tanggungjawabnya secara penuh. 8. Verifikasi hasil penilaian kinerja: a. Atasan wajib menandatangani penilaian kinerja pekerja. b. Atasan pekerja menyampaikan dan mendiskusikan rangkuman penilaian kinerja pekerja (RPKP) dengan atasannya. c. Pekerja wajib membubuhkan tanda tangan pada lembar penilaian kinerja. d. Guna mendapatkan penilaian kinerja yang lebih objektif, RPKP direview di dalam rapat manajemen untuk menetapkan penilaian final. VI. Prosedur 1. Department Admin & HR mendistribusikan F- PPK kepada seluruh Department. 2. Department terkait mendistribusikan F- PPK kepada pekerja untuk membuat rencana kegiatan pada tahun berjalan. 3. Atasan bersama- sama pekerja melakukan proses pengelolaan kinerja sepanjang tahun berjalan, sebagai berikut: a. Perencanaan kinerja. 1) Atasan pekerja menginformasikan sasaran kerja yang akan dicapai kepada pekerja. 2) Pekerja menyusun konsep sasaran kerja untuk disampaikan kepada atasan pekerja tentang apa yang ingin dicapai sepanjang tahun penilaian berdasarkan informasi yang diterima, rencana kerja, atau uraian pekerjaan. 3) Atasan melakukan tatap muka dengan pekerja untuk: a) Secara bersama- sama menetapkan apa yang ingin dicapai sepanjang tahun penilaian berupa sasaran kerja. b) Berdiskusi mengenai kompetensi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran kerja tersebut. 4) Pekerja dan atasan membubuhkan paraf dan tanggal sebagai tanda kesepahaman bersama dan komitmen untuk mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan. b. Bimbingan kinerja.

1) Pada dasarnya atasan melakukan bimbingan teknis operasional dan kompetensi sepanjang tahun penilaian. 2) Secara formal bimbingan dilakukan pada pertengahan tahun penilaian dengan mencatat hal- hal yang dipandang perlu untuk diperhatikan kedua belah pihak pada kolom yang disediakan. 3) Bila dipandang perlu, sasaran kerja dapat diubah untuk disesuaikan dengan tuntutan operasi perusahaan. 4) Perubahan sasaran kerja yang telah disepakati dicatat pada kolom bimbingan formal yang tersedia. c. Evaluasi kinerja 1) Penilaian hasil kerja a) Setiap akhir tahun penilaian, pekerja melakukan penilaian terhadap diri sendiri mengenai hasil pencapaian sasaran kerja berdasarkan tolok ukur yang jelas dan yang telah disepakati, ditinjau dari jumlah yang dicapai, kualitas, biaya, waktu, keselamatan, kecenderungan hasil pekerjaan atau prosentase keberhasilan. b) Atasan bersama pekerja mengevaluasi hasil kerja yang dicapai sepanjang tahun: (1) Menuliskan hasil kerja dan membandingkan dengan sasaran kerja pada awal tahun, lalu ditetapkan hasil (h) dengan memberi tanda silang (x) pada angka: (a) 1 jika sasaran kerja tidak tercapai (< 70%) (b) 2 jika sasaran kerja hampir tercapai (70 89%) (c) 3 jika sasaran kerja tercapai (90 109%) (d) 4 jika pencapaian melebihi sasaran kerja ( 110%) (2) Nilai kinerja (nk) masing- masing sasaran kerja dijumlahkan sehingga didapat Rangkuman Penilaian Sasaran Kerja (RPSK) dalam 2 digit. 2) Penilaian kompetensi Atasan pekerja melakukan penilaian kompetensi dengan menggunakan catatan indikator catatan perilaku pekerja sepanjang tahun (atasan harus membuat catatan). a) Dari catatan tersebut, atasan menetapkan penilaian kompetensi pekerja pada masing- masing aspek sesuai dengan perilaku yang umumnya ditunjukkan oleh pekerja dalam melakukan tugas sehari- hari (indikator perilaku) dengan memberi tanda silang (x) pada angka 1, 2, 3, atau 4. b) Menjumlahkan ke- sepuluh aspek penilaian tersebut menjadi Rangkuman Penilaian Kompetensi (RPK) dalam 2 digit.

3) RPSK dan RPK dirangkum menjadi rangkuman penilaian hasil kerja pekerja (RPKP) dan diberi angka yang sesuai dengan klasifikasi kinerja (3 sampai 10). d. Pembinaan 1) Atasan menuliskan/mengusulkan pembinaan untuk peningkatan kinerja pekerja antara lain pelatihan. 2) Pekerja menuliskan pendapat atas penilaian kinerja pekerja, juga menuliskan keinginan dan harapan tentang pengembangan atau pembinaan bagi dirinya. 4. Department terkait menghimpun F- PPK dari semua pekerjanya dan meneruskan ke Admin & HR. 5. Admin & HR Department melakukan verifikasi data klasifikasi kinerja berkoordinasi dengan fungsi pekerja. 6. Admin & HR Department menerima F- PPK yang telah diisi dan dinilai serta melakukan rekapitulasi: a. Klasifikasi kinerja b. Saran dan tanggapan pekerja c. Rekomendasi pembinaan (termasuk perpanjangan kontrak atau pengakhiran kontrak PWT) d. Rekomendasi terkait C & B. VII. Indikator dan Ukuran Keberhasilan 1. Tersedianya data penilaian atas kinerja dan kompetensi pekerja. 2. Meningkatnya kompetensi yang ditampilkan oleh pekerja. 3. Meningkatnya kesepahaman dan komitmen bersama antara pekerja dengan atasannya. 4. Tercapainya sasaran kerja yang telah ditetapkan yang ditunjukkan dengan tercapainya rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang telah ditetapkan. 5. Waktu yang diperlukan untuk mengadministrasikan kegiatan pengelolaan kinerja tidak lebih dari 15 (lima belas) hari kerja. VIII. Lampiran 1. Lampiran 1 - Diagram alir sistim penilaian kinerja (SMK) 2. Lampiran 2 - Contoh F- PPK pekerja staff 3. Lampiran 3 - Contoh F- PPK pekerja non staff

Disiapkan oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh: Admin & HR Supervisor, Manager Admin & HR, General Manager, Suhartono Hidayat Habibie Abdul Mutalib Masdar Tgl.: Tgl.: Tgl.: