BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas

dokumen-dokumen yang mirip
Individualisme ini merupakan paham yang bertitik tolak dari sikap egoisme, mementingkan dirinya sendiri,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Table Frekuensi Responden. pendidikan. gender. Valid Percent. Cumulative. Cumulative. Percent. Frequency Percent.

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian menggunakan alat ukur berupa kuesioner, dengan penilaian 6 tingkat dengan norma sebagai berikut:

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN. Kepada Yth. Saudara/i para responden Di tempat. Dengan Hormat,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

Lampiran 1.Kuesioner Penelitian

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH STRES DAN KONDISI FISIK LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. DAYA BUDAYA CORPORATION YOGYAKARTA SKRIPSI

3. Berapa pengeluaran anda setiap membeli sepatu? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUISIONER PENELITIAN. Berilah tanda Check List ( ) pada jawaban yang sesuai.

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

Lampiran 1. Kuesioner

Lampiran 1 Tabel frekuensi responden. Valid Percent. Frequenc y Percent

PENGARUH FAKTOR EMOTION, HEDONIC PLEASURE, COGNITIVE DAN AFFECTIVE TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF DI CHANDRA SUPERSTORE TANJUNG KARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah proses yang sistematik, terencana, dan dan terkontrol

KUESIONER PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif ini peneliti melihat hubungan variable terhadap obyek yang diteliti lebih

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. penelitian yang berupa angket bersifat close-ended questionare (angket

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR ANALISIS FAKTOR

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

KUESIONER. 2. Berapa usia anda? a tahun c tahun b tahun d. > 26 tahun

KUESIONER PENELITIAN. Atas perhatian, bantuan dan dukungan Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Wanita

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35

Reliability. Case Processing Summary

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA PABRIK BERAS TRI JAYA DI KUNINGAN JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama: (boleh tidak diisi)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL

Lampiran 1. Kuesioner Achievement Goal Orientation dan Data Penunjang

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Kuesioner Penelitian PENGARUH NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN KESETIAAN PELANGGAN PADA PT. OVAL ENGINEERING INDONESIA

: Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi Terhadap Intensi Pembelian Air Minum Dalam Kemasan Botol 600ml Merek Aqua di Jakarta Barat

KUISIONER PENELITIAN

PENGKAJIAN PENERAPAN 5S DI PT.CONBLOC INDOTAMA SURYA

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT. BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Pemakai, Kompak, Jan-April, hal Imam Ghozali, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,

LAMPIRAN 1. (Aniisah Humairoh) BAGIAN 1 : DATA RESPONDEN. Jenis Kelamin : Umur :

A. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER

a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan Tinggi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

KUESIONER PENELITIAN. Berilah tanda (X) pada satu pilihan yang sesuai dengan jawaban anda. 1. Jenis Kelamin: : a. Laki laki b.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan jumlah sampel yaitu sebanyak 50 kuesioner. Kuesioner pada

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER

KUESIONER ANALISIS PENGARUH PELATIHAN SDM DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DIVISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

DAFTAR PUSTAKA. Amirullah, 2002, Perilaku Konsumen, Cetakan Pertama, Penerbit, Graha Ilmu, Jakarta.

LAMPIRAN 1: KUESIONER Astrin Inggar Mayanita

LAMPIRAN 1 KUESIONER. No :

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dengan analisis data statistik setelah data-data yang peneliti kumpulkan lengkap.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini, disajikan analisis terhadap data yang telah diperoleh selama

KUESIONER. NILAI PENILAIAN 1 Sangat Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 3 Netral 4 Setuju 5 Sangat Setuju

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

Jenis Peralatan * Usia * Jenis Kelamin Crosstabulation

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DENGAN SPSS 15 Oleh : Hendry PENDAHULUAN

BAB V PENUTUP. 2. Partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap goal commitment. 3. Goal commitment berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IZIN PEMDA

BAB III METODE PENELITIAN

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

BAB V PENUTUP. Pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN. Dengan Hormat,

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Lampiran: 1 SURAT PERNYATAAN. Kepada Yth.: Bpk/Ibu/Sdr/I. Di Tempat. Dengan Hormat,

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN

VALIDITAS DAN RELIABILITAS

KUESIONER PENELITAN. Universitas Esa Unggul

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.Proses berdirinya KSR PMI Unit FT IAIN Sunan Ampel Malang (sekarang KSR PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang)dimulai sejak November 1990 ketika Zaenal Abidin dan Mustofa yang pada saat itu ada di jajaran SEMA (Senat Mahasiswa) bidang minat dan bakat diminta mengisi materi P3K pada anggota baru pramuka FT S.A. Malang. Seiring bergulirnya waktu, pada September 1991 dua orang aktivis ini mengajukan pendirian KSR PMI Unit Perti yang terstruktur dengan SEMA untuk pertama kalinya pada lingkungan IAIN S.A. di wilayah C atau Indonesia bagian timur. Pengajuan pendirian KSR PMI Unit Perti (Perguruan Tinggi) ini juga dikonfirmasikan kepada PMI Cabang Kota Malang sebagai induk organisasi dan Pembina teknis kepalangmerahan di wilayah kota malang. Pada pelaksanaan DIKLATSAR I (Pendidikan dan Latihan Dasar) yang bekerja sama dengan SEMA FT S.A. Malang berhasil mengukuhkan Ahmad Shodiq sebagai Ketua Umum yang pertama. Pengukuhan pengurus yang pertama ini berlangsung pada 11 Januari 1992 sehingga pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahir KSR dan diperingati pada 47

48 setiap tahunnya. Hadirnya KSR PMI Unit FT S.A. Malang merupakan satu-satunya Organisasi kemanusiaan yang pertam kali di lingkup IAIN S.A. 1. Visi dan Misi Visi UKM KSR PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Menjadi organisasi yang berwawasan kebangsaan dan professional dalam bidang kepalangmerahan. Misi UKM KSR PMI Unit UIN Maulana Malik Ibrahim Malang: Membentuk kader yang beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur berketrampilan dan mempunyai solidaritas serta dedikasi tinggi pada sesama. 2. Dasar, Asas dan Fungsi Dasar: Al-Qur an, Al-Hadits, Pancasila, UUD 1945, Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Sapta Prinsip Palang Merah yang berwawasan almamater. Asas: Kemanusiaan, kekeluargaan, dan kemanfaatan. Fungsi: sebagai wahana untuk merencanakan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan kemahasiswaan di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang bersifat penalaran dan keilmuan, ketrampilan, minat dan bakat, kesejahteraan serta pengabdian pada masyarakat. B. Gambaran Umum Responden Pada bagian ini diuraikan dan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan faktor empati,

49 sukarela, dan keinginan membantu terhadap perilaku altruistik pada relawan bencana alam. Penulis menyebar kuisioner sebanyak 69, dimana responden merupakan relawan bencana alam. Profil responden yang ditanyakan pada kuesioner adalah nama, jenis kelamin, usia. Berikut ini adalah data yang penulis peroleh mengenai profil responden, yaitu : Gambar 4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Pria (34 responden) wanita (35 responden) Sumber : Data kuesioner yang telah diolah, 2014 Berdasarkan gambar 5.2, diketahui dari 69 responden terlihat bahwa 34 responden berjenis kelamin pria, sedangkan 35 responden berjenis kelamin wanita. Dari data tersebut terlihat bahwa relawan bencana alam pada KSR-PMI UIN MALIKI Malang diminati baik pria maupun wanita. Gambar 5Klasifikasi RespondenBerdasarkan Usia (sumber : Data kuesioner yang telah diolah)

50 Usia 19 tahun (10 responden) 20 tahun (15 responden) 21 tahun (20 responden) 22 tahun (25 responden) Berdasarkan gambar 5.3, diketahui dari 69 responden terlihat bahwa 10 responden berusia 19 tahun, 15 responden berusia 20 tahun, 20 responden berusin 21 tahun dan 25 responden berusia 22 tahun. Berdasarkan data tersebut, nampak bahwa usia para relawan di KSR-PMI UIN MALIKI malang rata-rata dari 19 tahun sampai dengan 22 tahun. C. Deskripsi Hasil Penelitian Penulis menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti. Jawaban ini dihitung berdasarkan hasil kuesioner yang telah disebarkan dimana terdiri dari 35 pernyataan yang berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku altruisme. 1. Uji Validitas Standar validitas yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,20 sehingga sebuah aitem valid apabila melebihi = 0,20 (>0,20) tersebut dianggap sahih, sebaliknya jika didapatkan koefisien validitas kurang dari 0,20 (<0,20) maka butir-butir tersebut tidak valid dan dianggap gugur (Natanael,

51 2013:56). Karena bila koefisien korelasinya rendah mendekati nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur tes dan daya bedanya tidak baik (Azwar, 2011:163). Tabel 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner NO Aspek No. Aitem Valid No. Aitem Gugur Jumlah 1. Memberikan perhatian terhadap oranglain 1, 2, 5, 6, 7, 8, 15, 17, 18, 26, 33, 34 32 12 2. Membantu oranglain 4, 9, 10, 22, 23, 24, 25, 35 13, 30, 31 11 3. Meletakkan kepentingan oranglain di atas kepentingan diri sendiri 3, 11, 16, 20, 27, 29 12, 14, 19, 21, 27 11 Jumlah 26 9 35 Dari hasil uji validitas instrumen dalam skala altruisme dapat diketahui bahwa terdapat 9aitem yang gugur, sedangkan jumlah aitem yang valid adalah 26aitem. 2. Uji Reliabilitas Sedangkan uji reliabilitas dimaksud untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur

52 tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Menurut Arikunto (1998:145) untuk uji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,60 atau lebih. Adapun hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian ini dapat dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 7 Hasil Analisis Reliabilitas No Butir Dalam Nilai Status Kuesioner Alpha 1. Memberikan 0,879 Reliabel perhatian terhadap oranglain 2. Membantu oranglain 0,738 Reliabel 3. Meletakkan 0,465 Cukup Reliabel kepentingan oranglain di atas kepentingan diri sendiri Sumber : Data primer yang diolah,2014

53 Teknik pengujian reliabilitas aitem menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai koefisien Alpha untuk variabel faktor memberikan perhatian terhadap orang lainsebesar 0,879 berarti reliabel, membantu orang lainsebesar0,738 berarti reliabel, meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendirisebesar0,465 berarti cukup reliabel. Hal tersebut dapat dikatakan nilai koefisien reliabilitas berkisar antara 0 sampai dengan 1, semakin mendekati 1 menunjukkan bahwa aitem semakin reliabel. Hal ini berarti bahwa aitem pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten dalam arti jika pernyataan tersebut diajukan lagi akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban pertama. Dari kedua uji diatas, dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian yang digunakan sudah valid dan reliabel, jadi dapat digunakan oleh peneliti untuk penelitian sebenarnya. 3. Analisa Data Analisa data pada umumnya,dalam suatu penelitian dilakukan untuk menjawab suatu rumusan masalah dan hipotesis, tidak hanya digunakan untuk itu saja analisis data digunakan untuk memenuhi tujuan suatu penelitian. Ada pun alat yang digunakan dalam menganalisa data statistik dalam penelitian ini adalah analisa faktor dimana pemanfaatan alat inidengan menggunakan bantuan

54 komputer program SPSS (Statistical Product And Service Solution) 20 for windows dengan hasil analisa secara berurutan sebagai berikut: a. Analisa deskriptif - Mean Dari perhitungan formula mean diperoleh mean sebesar 65, angka tersebut didapat dari: Mean = (skor rendah + skor tinggi). N =. 26 = = = 65 - Standar Deviasi Dari perhitungan standar deviasi hipotetik diperoleh bahwa standar deviasi sebesar 6,8, angka tersebut didapat dari perhitungan standar deviasi hipotetik sebagai berikut:

55 = 6,8 Deskriptif Mean dan standar Deviasi Empiris Tabel Descriptive Statistics Mean Std. Deviation Memberikan perhatian terhadap oranglain 41,3478 4,96999 Membantu oranglain 33,2464 3,68784 Meletakkan kepentingan oranglain di atas kepentingan diri sendiri 29,9710 2,92540 Dari tabel diatas, didapatkan descriptive statistics yang menyatakan bahwa rata-rata skor total dari variabel memberikan perhatian terhadap orang lain sebesar 41,4 dengan standar deviasi sebesar 4,96. Rata-rata total skor dari variabel membantu orang lain sebesar 33,3 dengan standar deviasi sebesar 3,67. Rata-rata total skor dari variabel meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri29,97 dengan standar deviasi sebesar 2,93.

56 Tabel Kriteria Analisis Deskriptif Kriteria Interval Nilai Tinggi X 116,2 Sedang 93,1 X 116,23 Rendah X 93,1 Berdasarkan dari hasil mean dan standar deviasi empiris dengan nilai total mean sebesar dan nilai standar deviasi sebesar 104,67 nilai standar deviasi 11,56 maka dapat disimpulkan bahwa relawan bencana alam di UKM KSR-PMI UIN Maliki Malangmemiliki altruisme atau berperilaku altruisme, namun dilihat dari hasil perbandingan mean dan standar deviasi hipotetik yaitu sebesar 104,67 dan dimana kategori sedang (93,1 X 116,23) maka tingkat altruisme pada relawan bencana alam di UKM KSR-PMI UIN Maliki Malangdikategorikan sedang. 1. Analisa Ketepatan Penggunaan Alat Untuk mendapat analisa faktor yang akurat, perlu digunakan model untuk menguji ketepatan analisa faktor, hal tersebut dapat dilihat dari barlett s test of sphericy untuk membandingkan ukuran

57 koefisien korelasi parsial. Berdasarkan uji alat diperoleh seperti pada tabel berikut: Tabel Hasil KMO dan Bartlett s KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.,678 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 73,726 df 3 Sig.,000 Pada tabel di atas, menunjukkan nilai KMO sebesar 0,678 yang lebih besar dari 0,5 sehingga dapat dilakukan analisa faktor cocok digunakan. Demikian juga nilai Bartlet s test of Sphericydengan nilai signifikan 0,000 disimpulkan bahwa faktor dapat digunakan untuk menganalisa matrik korelasi. 2. Metode Analisa faktor Dari hasil perhitungan analisa faktor, diketahui matrik dari komponen yang terbentuk sebagai berikut: Tabel

58 Component Matrix a Component Memberikan perhatian terhadap oranglain,899 Membantu oranglain,863 Meletakkan kepentingan oranglain di atas kepentingan diri sendiri,798 Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 1 components extracted. 1 Dan nilai eigen value dari masing-masing variabel yang digunakan sebagai berikut: Tabel Total Variance Explained Component Initial Eigenvalues Total % of Variance Cumulative % 1 2,189 72,966 72,966 2,526 17,534 90,500 3,285 9,500 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis. Dari hasil eigen value untuk faktor 1 sebesar 2,189 yang lebih besar dari 1, dari hasil tersebut menunjukkan hanya 1 faktor yang terbentuk karena eigen value faktor yang lain kurang dari 1. Dari tabel

59 component matrix didapatkan besar nilai loading faktor untuk masingmasing variabel, variabel memberikan perhatian terhadap orang lain sebesar 0,863, untuk variabel membantu oranglain sebesar 0,899, dan untuk variabel meletakkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri sebesar 0,798. Nilai loading faktor tertinggi pada variabel memebrikan perhatian terhadap oranglain yaitu sebesar 0,899 yang artinya bahwa dari ketiga variabel yang paling dominan dalam terbentuknya faktor 1 adalah Memberikan perhatian terhadap oranglain. 4.Pembahasan Berbagai bencana alam yang muncul di Indonesia ini menyebabkan banyak relawan yang bermunculan tak terkecuali dari relawan PMI (Palang Merah Indonesia) ataupun kelompok organisasi lainnya. Munculnya relawan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan akan faktor-faktor yang menyebabkan relawan tersebut ingin menolong sesama manusia yang terkena bencana alam. Munculnya dorongan dari dalam diri relawan secara tidak langsung dipengaruhi oleh kepribadian diri ataupun konsep diri yang dimiliki individu. Selain itu muncul perilaku altruisme itu sendiri juga bisa muncul akibat latar belakang seseorang. Begitu juga apakah munculnya perilaku altruisme tersebut hanya karena ikut-ikutan saja atau memang disebabkan oleh dorongan dari dalam diri. Dalam penelitian ini digunakan tiga faktor yang terdiri dari memberikan perhatian terhadap oranglain, membantu oranglain dan meletakkan kepentingan

60 oranglain diatas kepentingan diri sendiri untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap perilaku altruisme relawan bencana alam. Faktor tersebut antara lain : 1. Faktor Memberikan perhatian terhadap oranglain Faktor memberikan perhatian terhadap oranglain memiliki pengaruh terhadap perilaku altruisme relawan bencana alam. Faktor membreikan perhatian terhadap oranglain sangat penting karena merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar dijadikan keputusan untuk berprilaku altruisme relawan bencana alam. Memberikan perhatian terhadap orang lain ini merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perilaku altruisme. Individu yang memberikan perhatian terhadap oranglain tinggi cenderung peka terhadap perasaan orang lain terutama terhadap orang lain yang terkena musibah. Selain itu orang yang memberikan perhatian terhadap oranglain tinggi lebih peduli terhadap kepentingan orang lain daripada kepentingan sendiri. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa faktor memberikan perhatian terhadap oranglain merupakan faktor mendasar yang memunculkan perilaku altruistik. 2. Faktor Membantu oranglain Faktor membatu oranglain memiliki pengaruh terhadap perilaku altruisme relawan bencana alam. Dimana faktor ini meliputi rasa ikhlas tanpa mengharapkan imbalan orang lain. Faktor membantu oranglain merupakan faktor dominan kedua yang mempengaruhi perilaku altruisme, sehingga orang yang menolong orang lain yang dipengaruhi oleh faktor membantu

61 oranglain ini cenderung membantu tanpa mengharapkan imbalan maupun ganjaran dari orang lain. Akan tetapi, individu yang membantu dengan sukarela belum tentu memiliki empati tinggi. Sehingga dapat disimpulkan faktor membatu oranglain merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku altruistik. 3. Faktor Meletakkan kepentingan oranglain diatas kepentingan diri sendiri Faktor meletakkan kepentingan oranglain diatas kepentingan diri sendiri merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi perilaku altruistik. Pada dasarnya perilaku menolong diawali dengan faktor meletakkan kepentingan oranglain diatas kepentingan diri sendiri, akan tetapi faktor meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri ini biasanya hanya mucul pada saat menolong orang yang sudah dikenal ataupun orang yang berada di dekatnya. faktor meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri ini hanya muncul karena lingkungan yang digeluti oleh individu. Sehingga faktor meletakkan kepentingan oranglain diatas kepentingan diri sendiri ini tidak dapat mempengaruhi perilaku menolong seutuhnya. Karena orang menolong yang dipengaruhi faktor membantu belum tentu sukarela dan diikuti oleh sikap empati terhadap sesama. Sehingga, faktor meletakkan kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendri ini merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi perilaku altruistik.

62 Ketiga faktor diatas menjadi penentu untuk seseorang berprilaku altruisme dan menjadi seorang relawan. Relawan yang memiliki dorongan membantu dikarenakan sikap memberikan perhatian terhadap oranglain, membantu oranglain,dan meletakkan kepentingan oranglain diatas kepentingan diri sendiri menjadikan relawan tersebut menolong dimanapun bencana alam itu terjadi. Tetapi perilaku menolong relawan kadang kala juga muncul diakibatkan oleh identitas sosial yang ia miliki semisalnya menjadi seorang anggota PMI, secara tidak langsung identitas tersebut mengharuskannya untuk menjadi seorang relawan. Tetapi sebaliknya, ada individu yang menolong bukan karena identitas sosial ataupun minta imbalan semata akan tetapi karena adanya sikap memberikan perhatian terhadap oranglain (empati). Karena seseorang yang memiliki sikap empati merasakan kenyaman dan senang apabila dapat menolong orang lain yang terkena musibah. Jadi faktor memberikan perhatian terhadap oranglain merupakan faktor dasar yang memunculkan perilaku altruistik.