BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indra Irawan, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Indonesia (UPI), Jl. Dr. Setiabudhi 229, Bandung 40154, Indonesia ABSTRAK

2016 PEMODELAN ARUS TEROBOSAN PADA TRANSISTOR DWIKUTUB N-P-N ARMCHAIR GRAPHENE NANORIBBON (AGNR) MENGGUNAKAN METODE MATRIKS TRANSFER

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG...

BAB I PENDAHULUAN. dari perkembangan divais elektronik yang semakin mengecil secara ukuran namun

Mekatronika Modul 1 Transistor sebagai saklar (Saklar Elektronik)

ANALISIS DINAMIKA KUANTUM PARTIKEL MENGGUNAKAN MATRIKS TRANSFER

Transistor Efek Medan - Field Effect Transistor (FET)

1. Perpotongan antara garis beban dan karakteristik dioda menggambarkan: A. Titik operasi dari sistem B. Karakteristik dioda dibias forward

BAB II LANDASAN TEORI

SEMIKONDUKTOR oleh: Ichwan Yelfianhar dirangkum dari berbagai sumber

Mata kuliah Elektronika Analog L/O/G/O

Modul 03: Catu Daya. Dioda, Penyearah Gelombang, dan Pembebanan. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat. Reza Rendian Septiawan February 11, 2015

KARAKTERISTIK TRANSISTOR

struktur dua dimensi kristal Silikon

Semikonduktor. Sifat. (ohm.m) Tembaga 1,7 x 10-8 Konduktor Silikon pd 300 o K 2,3 x 10 3 Semikonduktor Gelas 7,0 x 10 6 Isolator

Karakteristik dan Rangkaian Dioda. Rudi Susanto

STRUKTUR CRISTAL SILIKON

ELEKTRONIKA. Bab 2. Semikonduktor

Dioda-dioda jenis lain

Pengertian Transistor fungsi, jenis, dan karakteristik

I. Tujuan Praktikum. Mampu menganalisa rangkaian sederhana transistor bipolar.

TRANSISTOR 1. TK2092 Elektronika Dasar Semester Ganjil 2012/2013. Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom

ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OPERASIONAL DALAM SIMULASI KARAKTERISTIK ARUS-TEGANGAN PADA DIODA Si MENGGUNAKAN FEMLAB SKRIPSI

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

Semikonduktor. Prinsip Dasar. oleh aswan hamonangan

Daerah Operasi Transistor

Mekatronika Modul 3 Unijunction Transistor (UJT)

6.8 Daerah Saturasi ( Saturation Region ) CE

Cutoff Region Short-Circuited Base Open-Circuited Base Cutin Voltage

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

TRANSISTOR BIPOLAR. Oleh : Danny Kurnianto,S.T.,M.Eng. 1. IDE DASAR TRANSISTOR Gambaran ide dasar sebuah transistor dapat dilihat pada Gambar 1.

BAB I PENDAHULUAN. orang untuk berpacu dalam meraih apa yang menjadi tuntutan dari zaman

BAB V Simulasi Electronic Charged State Individual Quantum dot Berbasis Silikon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bagian 4 Karakteristik Junction Dioda

TRANSISTOR EFEK-MEDAN (FIELD-EFFECT TRANSISTOR)

Pertemuan 10 A. Tujuan 1. Standard Kompetensi: Mempersiapkan Pekerjaan Merangkai Komponen

Analisis Numerik Resonansi Tunneling Pada Sruktur Lapis Tiga GaAs / Al x Ga 1-x As Menggunakan Algoritma Numerov.

PERTEMUAN 2 TEORI DASAR (DIODA)

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PENGUKUR KARAKTERISTIK I-V SEL SURYA DALAM KEADAAN PENYINARAN DAN TANPA PENYINARAN

hubungan frekuensi sumber tegangan persegi dengan konstanta waktu ( RC )?

1 DC SWITCH 1.1 TUJUAN

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

Karakterisasi XRD. Pengukuran

DELTA LOW COST LINE FOLLOWER

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

MODUL 1 KULIAH SEMIKONDUKTOR

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

Mekatronika Modul 2 Silicon Controlled Rectifier (SCR)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I GAMBARAN UMUM. Gambar 1. Peralatan elektronik (Electronic Device)

Nama Anggota Kelompok: 1. Ahmad Samsudin 2. Aisyah Nur Rohmah 3. Dudi Abdu Rasyid 4. Ginanjar 5. Intan Dwi 6. Ricky

ANALISIS LANJUTAN. Tingkat Energi & Orbit Elektron. Pita Energi Semikonduktor Intrinsik. Pita Energi Pada Semikonduktor Ter-Doping

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (PHOTOTRANSISTOR, PHOTODIODA, LDR)

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

Prinsip kerja transistor adalah arus bias basis-emiter yang kecil mengatur besar arus kolektor-emiter.

Alat Pengukur Tegangan Pengisian dan Pengosongan untuk Baterai Isi Ulang

Pendahuluan. 1. Timer (IC NE 555)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat khususnya pada bidang

BAB II Transistor Bipolar

TUGAS AKHIR ANALISIS PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PANEL SURYA BERDASARKAN MATERIAL PENYUSUN DAN INTENSITAS CAHAYA. Diajukan untuk memenuhi persyaratan

TRANSISTOR. Pengantar Teknik Elektronika Program Studi S1 Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Purwokerto

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Arus Terobosan Pada Transistor Dwikutub Struktur Hetero Si/Si 1-x Ge x /Si Anisotropik Melewati Basis Tergradasi (Graded Base)

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 9 RANGKAIAN BIAS TRANSISTOR (LANJUTAN)

5.1. Junction transistor. Bagian 5 KARAKTERISTIK TRANSISTOR. Transistor Open-Circuit

BAB III PERANCANGAN ALAT

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Karakteristik Transistor. Rudi Susanto

12-9 Pengaruh dari Kapasitor Pintas Emiter pada Tanggapan Frekuensi-Rendah

KATA PENGANTAR. FisikaKomputasi i -FST Undana

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Modul 05: Transistor

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

BAB VII ANALISA DC PADA TRANSISTOR

STUDI PARAMETER PADA DIODA P-N

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

Pengkonversi DC-DC (Pemotong) Mengubah masukan DC tidak teratur ke keluaran DC terkendali dengan level tegangan yang diinginkan.

BAB 2 TEORI DASAR. Gambar 2.1 Skematik Perangkat Pelayangan Magnetik Bola

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MATERI II TINGKAT TENAGA DAN PITA TENAGA

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

BAB III PERANCANGAN. Power Supply. Microcontroller Wemos. Transistor Driver TIP122. Gambar 3.1 Blok Rangkaian sistem

BAB 2 PN Junction dan Dioda. Oleh : Unang Sunarya, ST.,MT

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

TRANSISTOR 9.1 Dasar-dasar Transistor

MK UMUM KURIKULUM 2017 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH PITA ENERGI. Di susun oleh, Pradita Ajeng Wiguna ( ) Rombel 1. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika dan Teknologi Semikonduktor

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNIK ELEKTRO ( IB) MATA KULIAH / SEMESTER : TEKNOLOGI SEMIKONDUKTOR / 5 KODE MK / SKS / SIFAT: IT / 3 SKS / MK LOKAL

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

Gambar 1 Tampilan alat

KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN SEL SURYA

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern yang semakin canggih ini, ketergantungan terhadap penggunaan peralatan elektronik sudah tidak dapat dihindari lagi. Seperti penggunaan handphone dan komputer yang sudah tidak asing lagi. Karena kebutuhan terhadap peralatan elektronik semakin meningkat maka perkembangan dari peralatan elektronik tersebut pun semakin meningkat. Peralatan elektronik seperti handphone semakin canggih dan mudah digunakan. Handphone yang awalnya hanya digunakan untuk berkomunikasi lewat pesan singkat dan suara sekarang lebih dikenal sebagai smartphone yang kegunaannya lebih banyak dengan teknologi yang lebih canggih. Perkembangan peralatan elektronik ini tidak dapat dilepaskan dari perkembangan komponen-komponen yang menyusunnya seperti salah satunya adalah transistor. Transitor adalah suatu komponen elektronik aktif yang salah satu fungsinya untuk merubah suatu isyarat lemah pada masukan menjadi isyarat kuat pada keluaran di dalam suatu rangkaian. Transistor dibagi menjadi dua macam, yaitu transistor dwikutub dan transistor efek medan (Sutrisno,1986). Bahan yang sering digunakan dalam fabrikasi transistor adalah silikon meskipun pada awalnya bahan yang digunakan dalam fabrikasi transistor adalah germanium. Hal ini karena silikon merupakan material yang paling murah untuk teknologi mikroelektronik dalam rangkaian terpadu yang lebih dikenal sebagai Integrated Circuit (Paul, 2004). Transistor dapat dioperasikan dalam beberapa mode operasi yaitu mode operasi aktif-maju, cut off, saturasi, dan aktif mundur. 1

Usaha untuk meningkatkan kinerja suatu peralatan elektronik salah satunya adalah dengan memperbanyak jumlah transistor dalam IC yaitu dengan cara memperkecil ukuran transistor. Akan tetapi, ukuran transistor tidak dapat terus diperkecil karena suatu saat akan mencapai batas ukurannya sedangkan kinerja peralatan elektronik harus tetap meningkat. Oleh karena itu telah banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan kinerja transistor dengan mencari material penyusun transistor yang lebih baik. Salah satu material yang sering diteliti sebagai bahan penyusun transistor adalah SixGe1-x karena memiliki kemampuan untuk mengatur celah pita dan regangan (strain) pada lapisan silikon yang kemudian diharapkan dapat mengatasi kelemahan-kelemahan silikon tetapi tetap mempertahankan proses fabrikasi yang maju dan murah (Paul, 2004). Topik penelitian yang menjadi perhatian dalam usaha untuk meningkatkan kinerja transistor melalui material penyusunnya adalah dengan mengetahui gambaran umum karakteristik material tersebut melalui nilai transmitansi elektronnya. Transmitansi elektron adalah peluang dari sebuah elektron untuk menerobos sebuah penghalang potensial yang dikenal sebagai efek terobosan (tunneling effect). Elektron yang berhasil menerobos ini kemudian menghasilkan arus yang dikenal sebagai arus terobosan (tunneling current) dimana menurut mekanika klasik hal ini tidak mungkin terjadi jika energi elektron lebih kecil daripada tinggi potensialnya. Tetapi menurut mekanika kuantum elektron yang berenergi lebih kecil dari potensial memiliki peluang untuk menerobosnya (Beisser,1999). Penelitian secara teoritik melalui simulasi untuk mencari nilai transmitansi elektron telah banyak dilakukan karena selain biayanya lebih murah juga dapat diprediksi hasil yang akan didapatkan pada eksperimen. Salah satu simulasi yang telah dilakukan adalah perhitungan transmitansi elektron untuk mendapatkan nilai rapat arus terobosan dari transistor dwikutub sambungan hetero berbasis Si1-xGex anisotropik (Hasanah. et al,2008). Pada penelitian tersebut dimodelkan pengaruh kecepatan elektron terhadap arus 2

terobosan pada transistor dwikutub sambungan hetero Si/Si1-xGex/Si anisotropik secara analitik pada mode aktif-maju. Dalam melakukan perhitungannya dibutuhkan nilai massa efektif elektron pada material penyusunnya dimana massa efektif elektron adalah massa elektron ketika berada dalam sebuah material di pita energinya yang mengalami gaya atau percepatan (Agustino. dkk,2013). Karena massa elektron ini dipengaruhi oleh gaya atau percepatan maka nilai massa efektif elektron ini dapat berbeda meskipun pada material yang sama. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan rapat arus terobosan pada transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik menggunakan metode matriks transfer (MMT) pada mode aktif-maju dan mode aktif-mundur untuk dua nilai massa efektif yang berbeda. MMT ini dipilih karena dalam pengerjaannya lebih sederhana dan mudah bagi pemula, kemudian metode ini lebih mudah diimplementasikan pada hampir semua jenis perangkat lunak bahasa pemrograman (Monsoriu. et al., 2005). MMT adalah metode semi numerik yang membagi daerah solusi sembarang menjadi sejumlah n bagian dan telah dibuktikan juga bahwa metode ini lebih akurat dibandingkan metode beda hingga konvensional (Hasanah. dkk., 2008). Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan pada mode operasi aktif mundur juga kerena mode operasi aktif mundur ini sangat jarang diperhatikan. Analisis karakteristik dari transistor dwikutub berbasis SixGe1-x lebih banyak terfokus pada karakteristik untuk mode aktif maju. Akan tetapi, dalam beberapa kasus baik disengaja atau tidak peralatan elektronik dalam sirkuit nyata dioperasikan pada mode aktif-mundur (Rieh. et al, 2005). Pada mode aktif-mundur, sambungan basisemitor diberikan tegangan panjar mundur dan sambungan basis-kolektor diberikan tegangan panjar maju. Dalam moda operasi ini fungsi dari emitor dan kolektor ditukar. Karena konsentrasi dadah kolektor lebih rendah daripada konsentrasi dadah emitor dan juga lebar area basis-kolektor lebih besar dari pada daerah basis-emitor sehingga hanya sedikit elektron dari kolektor mampu mencapai emitor. Hal ini 3

menyebabkan nilai penguatan arus lebih kecil dan efisiensi emitor lebih kecil dari transistor pada moda operasi aktif-maju (Zeghbroeck,2011). 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran karakteristik transmitansi dan rapat arus terobosan pada transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik yang dikerjakan menggunakan MMT dan metode analitik untuk massa efektif elektron yang berbeda? 2. Bagaimana karakteristik transmitansi dan rapat arus terobosan pada transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik pada mode operasi aktif-maju dan aktif-mundur? 1.3 Batasan Masalah Hasil gambaran karakteristik rapat arus terobosan berupa kurva I-V dari hasil perhitungan transmitansi yang dikerjakan secara numerik menggunakan MMT, lalu dari hasil transmitansi tersebut dihitung rapat arus terobosannya menggunakan Metode Gauss Legendre Quadrature. Besar konsentrasi germanium pada penelitian adalah x = 0.5. Pemodelan ini dilakukan menggunakan pemrograman Wolfram Mathematica versi 7. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui karakteristik transmitansi dan rapat arus terobosan pada transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik yang dikerjakan menggunakan MMT dan metode analitik untuk massa efektif elektron yang berbeda. 4

2. Mengetahui hasil dari karakteristik transmitansi dan rapat arus terobosan pada transistor dwikutub Si1-xGex anisotropik pada moda operasi aktif-maju dan aktif-mundur. 1.5 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Diperoleh hasil model perhitungan rapat arus terobosan transistor dwikutub berbasis Si1-xGex anisotropik pada moda aktif-maju dan aktifmundur. 2. Sebagai rujukan sebagai penelitian selanjutnya terhadap transistor dwikutub Si1-xGex anisotropik untuk penggunaan massa efektif yang berbeda. 5