BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cangkol Kampung Cangkol Kelurahan Lemah Wungkuk Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon Jawa Barat. Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan April hingga Mei 2013. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Kapal (5 GT) : untuk menuju daerah penangkapan. Pancing ulur (2 unit) : alat tangkap untuk memancing ikan (Lampiran 2). Rumpon dasar Marine Luxmeter Environmentmeter Termometer GPS Timbangan digital Measuring board Alat tulis Jam/ stopwatch Kamera 3.2.2 Bahan : sebagai alat bantu penangkapan tempat berkumpulnya ikan (daerah penangkapan) (Lampiran 3). : untuk mengukur intensitas cahaya didalam perairan. : untuk mengukur suhu, intensitas cahaya dan kecepatan angin. : untuk mengukur suhu : untuk menentukan posisi daerah penangkapan ikan. : untuk mengukur bobot hasil tangkapan. : untuk mengukur ukuran panjang hasil tangkapan. : untuk mencatat data pada saat penelitian. : untuk mengukur waktu. : untuk dokumentasi kegiatan dan hasil penelitian. Udang : umpan pada saat pengoperasian pancing. 19
20 3.3 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey yaitu dengan membandingkan hasil tangkapan pancing ulur pada pagi dan siang hari Data yang diperoleh di uji dengan Uji-t atau t-student. Perlakuan yang diambil pada penelitian ini yaitu : - Perlakuan 1 = waktu operasi pancing ulur pagi hari pukul 06.00-08.00 WIB. - Perlakuan 2 = waktu operasi pancing ulur siang hari pukul 10.00-12.00 WIB. Data yang digunakan untuk analisis data adalah data hasil tangkapan sebanyak 15 kali ulangan. Data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh dari observasi langsung di lapangan meliputi : - Berat total hasil tangkapan. - Jumlah individu hasil tangkapan. - Komposisi ukuran hasil tangkapan (panjang cagak dan berat per individu hasil tangkapan). - Komposisi jenis ikan dan kelompok ikan hasil tangkapan. - Kondisi/parameter perairan. - Waktu yang efektif untuk mengoperasikan alat tangkap pancing ulur. - Daerah penangkapan ikan. Sementara data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah : - Keadaan umum lokasi penelitian. - Musim. - Hasil tangkapan di PPI Cangkol.
21 3.4 Prosedur Penelitian Operasi penangkapan ikan dengan pancing ulur umumnya dilakukan dari pagi hingga sore hari apabila cuaca sedang baik. Namun jika sedang musim pancaroba dengan kondisi perairan yang tidak stabil maka pengoperasian umumnya hanya dilakukan hingga siang hari. Berikut adalah tahapan-tahapan pengoperasian unit pancing ulur selama penelitian : 1. Persiapan Pengoperasian unit penangkapan dengan pancing ulur dimulai dengan persiapan perbekalan yang meliputi solar, perbekaan makanan, GPS, alat tangkap pancing dan umpan. Kapal yang digunakan adalah kapal 5 GT dengan satu mesin. 2. Keberangkatan Setelah semua persiapan tersedia, keberangkatan dilakukanantara pukul 00.00 01.00 WIB menuju lokasi rumpon. Penentuan lokasi daerah penangkapan dilakukan dengan menggunakan GPS. Setiap nelayan pada umunya telah memiliki rumpon sehingga memiliki koordinat daerah penangkapannya masing-masing. Waktu keberangkatan disesuaikan dengan jauhnya jarak rumpon yang akan dituju. Setiap 10 Km dapat ditempuh selama ± 1 jam dengan kecepatan 6 knot. Karena jarak rumpon yang akan menjadi lokasi tujuan dalam penelitian ini mencapai 50 Km, maka waktu yang diperlukan untuk mencapai lokasi sekitar 4,5-5 jam 3. Pengoperasian Pancing Ulur Setelah tiba di lokasi memancing, pelampung yang telah diberi pemberat dan bendera diturunkan. Pemancingan tidak dilakukan tepat di atas titik lokasi rumpon namun ± 20 m di sekitar rumpon. Hal ini untuk menghindari pancing tersangkut pada rumpon. Pancing lalu disiapkan dan umpan yang berupa umpan hidup (udang tambak) dikaitkan pada setiap mata pancingnya. Pancing yang digunakan adalah pancing ulur dengan dua mata pancing dengan mata pancing nomor sembilan..pancing lalu diturunkan hingga talinya menjadi kendur yang berarti ujung pancing telah mencapai dasar perairan. Hal ini karena target tangkapan utama pancing
22 ulur merupakan ikan demersal. Pada umumnya tidak memerlukan waktu lama untuk ikan menyerang atau merespon ikan, rata-rata kurang dari 5 menit ikan merespon umpan. Hauling dilakukan jika dirasa ada hentakan pada pancing yang berat ada ikan yang tertangkap oleh pancing. Hauling dilakukan dengan terus menarik tali pancing sampai diperoleh. ikan yang tertangkap oleh pancing ulur. 4. Pencatatan Data Pencatatan berat individu setiap hasil tangkapan, jumlah individu, komposisi hasil dan komposisi ukuran hasil tangkapan setiap waktu penangkapan (pagi dan siang hari) untuk setiap trip. Selain itu, juga dilakukan pengukuran parameter perairan yang meliputi pengukuran intensitas cahaya dipermukaan, intensitas cahaya didalam perairan dan suhu. 5. Analisis Data Analisis statistik menggunakan uji t-student maupun analisis deskriptif dilakukan terhadap berat total hasil tangkapan, jumlah individu hasil tangkapan, berat rata-rata individu, komposisi jenis dan ukuran ikan yang tertangkap pada setiap waktu penangkapan (pagi dan siang hari). 3.5 Parameter yang Diamati Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah berat hasil tangkapan, jumlah individu hasil tangkapan dan berat rata-rata hasil tangkapan. Parameter lainnya adalah komposisi hasil tangkapan meliputi jenis ikan yang tertangkap dan komposisi ukuran hasil tangkapan meliputi berat dan ukuran hasil tangkapan.
23 3.6 Analisis Data 3.6.1 Berat Total Hasil Tangkapan Jumlah hasil tangkapan dianalisis dengan analisis deskriptif untuk mengkaji jumlah hasil tangkapan setiap waktu operasi. Total hasil tangkapan setiap waktu operasi dan berat rata-rata individu akan disajikan dalam bentuk tabel, diagram atau grafik. Selain analisis deskriptif, perbedaan hasil tangkapan pancing ulur pada setiap waktu operasi juga dianalisis secara statistik. Hasil tangkapan yang diperoleh dihitung dalam jumlah berat. Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil tangkapan pancing ulur pada setiap waktu operasi ini dilakukan dengan menggunakan uji t student dengan 2 perlakuan dan 15 ulangan. Untuk mengetahui adanya perbedaan waktu terhadap berat total hasil tangkapan pancing ulur, maka dilakukan uji-t (Sudjana 1992) dengan dilakukan analisis variant terlebih dahulu dengan rumus :
24 Keterangan : = Perlakuan ke-1 = Perlakuan ke-2 = Rata-rata perlakuan ke-1 = Rata-rata perlakuan ke-2 S = Standar deviasi = Jumlah data perlakuan 1 = Jumlah data perlakuan 2 Untuk mengetahui analisis berat hasil tangkapan pancing ulur pada pagi dan siang maka pada penelitian ini diajukan hipotesis: H o = tidak terdapat perbedaan berat hasil tangkapan antara pagi dan siang hari; H 1 = terdapat perbedaan berat hasil tangkapan antara pagi dan siang hari; Jika T hit > Tt ab maka H o ditolak dan H i diterima, JikaT tab > T hit maka H 1 ditolak dan H o diterima. 3.6.2 Jumlah Individu dan Berat Rata-Rata Individu Hasil Tangkapan Jumlah dan berat rata-rata individu hasil tangkapan dinyatakan dalam jumlah ekor dan kg. Dianalisis dengan analisis deskriptif maupun statistik untuk setiap waktu operasi dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis statistik untuk jumlah individu hasil tangkapan dilakukan dengan menggunakan uji t- student dengan hipotesis : H o = tidak terdapat perbedaan jumlah individu/ berat rata-rata hasil tangkapan antara pagi dan siang hari; H 1 = terdapat perbedaan jumlah individu/ berat rata-rata hasil tangkapan antara pagi dan siang hari; Jika T hit > Tt ab maka H o ditolak dan H i diterima, JikaT tab > T hit maka H 1 ditolak dan H o diterima.
25 3.6.3 Komposisi Hasil Tangkapan Analisis komposisi hasil tangkapan meliputi jenis dan ukuran hasil tangkapan. Hasil tangkapan diidentifikasi berdasarkan spesies dan kelompok spesies (Ikan demersal dan ikan pelagis) yang tertangkap. Masing-masing proporsi ikan yang tertangkap berdasarkan kelompok spesiesnya tersebut dihitung menggunakan rumus (Jeujanan 2008): Keterangan : P = Proporsi satu jenis atau kelompok ikan yang tertangkap pada rumpon ni = Jumlah ikan jenis atau kelompok tertentu Ni = Jumlah seluruh hasil tangkapan Analisis terhadap data komposisi hasil tangkapan salah satunya bertujuan untuk mengetahui apakah hasil tangkapan dari alat pancing ulur termasuk hasil tangkapan yang sudah layak tangkap atau belum. Data komposisi yang diamati adalah ukuran panjang cagak (fork length) atau panjang total (total length) dari setiap ikan. Data panjang cagak atau total ikan kemudian dikelompokkan sehingga dapat diketahui pada selang ukuran mana ikan banyak tertangkap. Setelah dikelompokkan,masing-masing selang kelas dianalisis berdasarkan standar ukuran length at first maturity dari masing-masing jenis ikan, terutama ikan tangkapan utama pancing ulur.
26 Untuk menentukan selang dan lebar kelas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus (Gaspersz 1991): Keterangan : K = Jumlah kelas n = Jumlah data I = Lebar kelas