BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL YAYASAN AL-IKHLAS KETINTANG SURABAYA

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU. Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat TPA Masjid Darussalam Kelurahan 20 Ilir Palembang

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

KEMENTERIAN AGAMA. Anggota : M. Samsul Ilmun N. Sekretaris : Qurrotu Ainin S. Wakil : M. Nabila Rosikh. Ketua : Dewi Mutmainah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB II GAMBARAN UMUM MASJID AL-MUHAJIRIN. Manunggal, kemudian peresmian pada tanggal 25 februari Oleh kepala kantor Urusan

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

TPQ DARUL FALAH PEKUNCEN

TAKMIR MASJID AL-MUHAJIRIN - TAMAN BOSTON RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN RINCIAN PENDAPATAN DAN BELANJA

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH. jalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006

BAB II PROFIL WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan watak agama Islam yang dibawanya semenjak lahir.banyak cara. kesempatan untuk meninggikan syi ar Islam.

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

BAB III PENYAJIAN DATA

MAJELIS MUSYAWARAH RW 05

PROPOSAL SATU CINTA. 17 November 2010

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

A. Analisis Situasi. Jalan Raya kalibening. Masjid Al Iman. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Pemukiman Warga. Jalan Raya kalibening

MENUMBUHKAN RASA SOLIDARITAS ANTARA UMAT BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL TERBUKA. Disusun Oleh: Universitas Airlangga 2012/2013

Permohonan Donatur Untuk Santunan Anak Yatim Dan Jompo

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

mm] BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON T E N T A N G GERAKAN MASYARAKAT MAGHRIB MENGAJI Dl KABUPATEN CIREBON PERATURAN BUPATI CIREBON

4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai.

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :

APLIKASI PROGRAM SELEKSI MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH PERCONTOHAN (UNGGULAN) TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisiologis: makan, minum, kebutuhan rasa aman, rasa kasih sayang,

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

Nomor : 05/TPQ-ATT/II/2018 Lampiran : - Perihal : Permohonan Bantuan Dana Hibah. Kepada Yth, Bapak Wali Kota Tangerang Di Tempat

Nama Pesantren AR-RABWAH. Lokasi Gampong Krueng Lamkareung Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Pimpinan Tgk.H.

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

Hasil Observasi Lapangan di Pondok pesantren al-madani

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG ISLAMIC BOARDING SCHOOL FOR YOUNG MUSLIMAH

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

BAB III KONDISI OBJEKTIF PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya MI Nurul Huda Negeri Ratu Baru Kab.OKUT

BAB V PENUTUP. tentang Studi Komparasi Pelaksanaan Metode At-Tartil di TPQ Asy- Syafi iyah Candi Sidoarjo dan TPQ Ar-Roisiyah Gedangan Sidoarjo.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Strategi Pembentukan Jiwa Kewirausahaan Santri di Pondok Pesantren Al-Ittifaq

URUSAN WAJIB 1. URUSAN SOSIAL

BAB IV FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PERKEMBANGAN YAYASAN NURUL AMANAH AL MAKKY BASANAH TANAH MERAH BANGKALAN

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

A. KEGIATAN SISWA-SISWI SMP SMA SEKAR KEMUNING

PERGURUAN DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

KAPASITAS KELEMBAGAAN MUSHOLLA KHOIRUS SUBBAN

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota

P R O F I L YAYASAN NURUL BAROKAH AL-ISLAMI

Perbedaan Bukan Suatu Masalah

I. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

KOP LKS ..., Kepada Yth. BUPATI CILACAP c.q. Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap di - C I L A C A P

PROPOSAL PERPUSTAKAAN KRANGGAN DESA KRANGGAN KECAMATAN GALUR

Dayah Nurul Hikmah Al-Aziziyah

PROPOSAL BUKA PUASA BERSAMA ANAK YATIM

YAYASAN KITA MUSLIM MA HAD AL-IKHLASH JL. PASIR IMPUN BARAT NO. 124 BANDUNG [PENDIDIKAN BEBAS BEBAN BIAYA]

BAB II GAMBARAN UMUM MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH AL-HIDAYAH KOMPLEK TAMAN CIRUAS PERMAI KECAMATAN CIRUAS SERANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. piatu dan dhuafa. Salah satu lembaga non-formal dalam mewujudkan generasi

Transkripsi:

BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN A. Sarana dan Prasarana Usia Yayasan Al-Ikhlas hingga saat ini telah mencapai 16 tahun sejak awal berdirinya, yaitu pada tanggal 20 Oktober 1998. Selama 16 tahun Yayasan Al-Ikhlas turut serta dalam mengentaskan anak-anak yatim, fakir dan para janda dari garis kemiskinan, serta memberikan keterampilan dan juga pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal kepada mereka sebagai bekal mereka di masa mendatang. Yayasan Al-Ikhlas memulai awal perjalananya sebagai organisasi yang bergerak di bidang sosial masyarakat yang bermula dari sebuah langgar wakaf (musholla) hingga menjadi yayasan yang cukup besar sampai saat ini. Yayasan Al-Ikhlas yang pada awalnya merupakan sebuah kepanitiaan kecil pembangunan langgar (musholla) yang akan dibangun menjadi sebuah masjid, sebagai tempat ibadah dan tempat menimba ilmu agama bagi warga Ketintang RW 01 kelurahan Wonokromo Surabaya, agar dapat menampung lebih banyak jumlah jamaah, yang pada saat itu masyarakat Ketintang RW 01 merasa sangatlah perlu untuk merenovasi musholla dan diubah menjadi sebuah masjid di wilayah Ketintang agar dapat menampung jumlah jamaah Ketintang 32

RW 01 yang mayoritas warga NU (Nahdlatul Ulama) yang menganut aliran ahlussunnah wal jamaah. Seperti yang telah diterangkan pada bab sebelumnya bahwasannya di Ketintang pada saat itu hanya ada satu masjid yaitu masjid Al- Mufida yang merupakan masjid dari kelompok Muhammadiyah. Pada awal berdirinya yayasan Al-Ikhlas memiliki dua orang anak asuh yang merupakan anak dari almarhum bapak Saroji, dia merupakan salah seorang pekerja pembangunan masjid Al-Ikhlas yang meninggal dunia akibat terjatuh pada saat melaksanakan pekerjaanya. Berawal dari dua orang anak yatim ini, panitia pembangunan masjid Al-Ikhlas memutuskan untuk mendirikan Yayasan Al-Ikhlas, mengingat pada saat itu di lingkungan RW 01 Ketintang kelurahan Wonokromo masih terdapat anak-anak yatim piatu, dan fakir miskin yang tidak tertampung di Yayasan Rifa tus Sholiha dan masih membutuhkan uluran tangan dari para dermawan 17. Pada perkembangan selanjutnya Yayasan Al-Ikhlas memiliki 25 orang anak asuh dan 15 janda miskin yang menjadi tanggung jawab dari Yayasan Al- Ikhlas. Pada saat itu Yayasan Al-Ikhlas belum memiliki gedung panti asuhan sendiri, sebab pada saat itu yayasan ini masih melanjutkan pembangunan masjid. Untuk menampung anak asuh dari Yayasan Al-Ikhlas, maka pengurus yayasan berinisiatif untuk menyewa sebuah rumah sebagai tempat sementara untuk kantor kesekretariatan sekaligus panti asuhan bagi anak-anak asuh 17 Oentadi, Wawancara, Surabaya, 5 Juni 2014. 33

Yayasan Al-Ikhlas yang bertempat di jalan Ketintang gang II No 25 sebelah utara dari masjid Al-Ikhlas, kurang lebih selama 7 tahun yayasan menempati tempat itu. Di tempat ini para anak asuh dari Yayasan Al-Ikhlas diberikan pendidikan non formal, seperti pelajaran mengaji, pembentukan karakter, serta pendidikan akhlaq yang menjadi fokus untuk membentuk pribadi sang anak agar menjadi anak yang cerdas dan sholeh. Pada tahun 2009 Yayasan Al-Ikhlas telah memiliki gedung panti asuhan sendiri yang bertempat di jalan Ketintang Gg 1 no 30 B Surabaya. Selain itu juga memiliki masjid sebagai tempat ibadah. Adapun sarana dan prasarana yang termasuk di dalam masjid itu adalah: 1. Perlengkapan, seperti: a. Speaker b. Microvon c. Terminal microvon d. Kipas angin e. Bedug dan kentongan (alat yang digunakan untuk penanda waktu masuk sholat yang menjadiciri khas masjid NU) f. Almari untuk menyimpan sajadah, sarung mukena, beserta sajadah. g. Kotak amal 2. Alat perlengkapan ibadah, seperti: a. Mimbar b. Sajadah 34

c. Sarung dan mukena d. Al-Qur an 3. Alat perlengkapan kegiatan TPQ, seperti: a. Buku-buku mengaji metode UMMI b. Meja kecil untuk mengaji c. Almari administrasi d. Buku induk, untuk mencatat identitas dari santri TPQ e. Alat peraga Untuk sarana dan prasarana yang berada di dalam gedung Yayasan Al-Ikhlas adalah: 1. Alat perlengkapan kantor, seperti: a. Almari administrasi b. Meja dan kursi beserta alat-alat perlengkapan administrasi seperti buku tamu, bulpen dll. c. Komputer dan printer beserta modem 2. Perlengkapan panti asuhan, seperti: a. Kamar beserta tempat tidur b. Kamar mandi c. Gudang d. Dapur e. Televisi f. Kulkas 35

g. Sound system 3. Tranportasi pendukung: a. Sepeda b. mobil B. Upaya Yayasan Al-Ikhlas untuk Memberikan Santunan kepada Anak Asuhnya. 1. Sumber Dana Untuk memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan oleh suatu lembaga dalam menjalankan programnya, maka diperlukan anggaran dana sebagai pendukung segala kegiatan yang menjadi visi misi dari sebuah lembaga sosial masyarakat. Dengan adanya sumber dana yang memadai maka dapat terpenuhi segala keperluan yang dibutuhkan oleh suatu lembaga sosial. Dalam melakukan segala kegiatan yang menjadi visi dan misi dari Yayasan Al-Ikhlas Ketintang Surabaya, maka diperlukan sumber dana yang sangat besar demi mencukupi segala keperluan yang menjadi tujuan dan cita-cita dari yayasan diantaranya adalah untuk pembangunan masjid, pembangunan panti asuhan, penyantunan anak asuh Yayasan Al-Ikhlas serta bidang pendidikan TPQ. Adapun dana tersebut dapat diperoleh dari: a. Penerimaan donatur tetap dari warga muslim RW 01 Ketintang maupun dari luar warga RW 01 Ketintang. 36

b. Penerimaan kotak amal dari jamaah masjid Al-Ikhlas, dan pengajian ibu-ibu warga RW 01. c. Dari hasil keuntungan penjualan hewan Qurban ataupun qurban kolektif sapi setiap hari raya Idul Adha. d. Penerimaan dana melalui proposal yang disampaikan kepada para simpatisan atau segenap dermawan. e. Penerimaan sumbangan dari perusahaan swasta maupun yayasan yang mengelola bidang sosial 18. Setiap bulannya Yayasan Al-Ikhlas mendapatkan dana yang berasal dari donatur tetap Yayasan Al-Ikhlas kurang lebih sebesar 3 juta rupiah, untuk donatur tetap ini ada dua orang petugas dari yayasan yang ditugaskan untuk mengambil uang sumbangan yang diberikan oleh para donatur setiap bulannya 19. Dana untuk keperluan yayasan juga di dapat dari hasil penjualan hewan qurban setiap tahunnya menjelang hari raya Idul Adha. Hampir setiap tahun Yayasan Al-Ikhlas menjual hewan qurban yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat sekitar RW 01 Ketintang untuk ikut serta berkurban, namun beberapa tahun terakhir ini yayasan tidak lagi menjual hewan qurban melainkan diganti dengan diadakannya qurban kolektif sapi. 18 Panitia Pembangunan Yayasan Al-Ikhlas, Proposal Yayasan Al-Ikhlas (Surabaya: Yayasan Al- Ikhlas, 1999). 19 Poniran, Wawancara, Surabaya, 25 Mei 2014. 37

Dimana, setiap orang yang ingin ikut berkurban dikenakan biaya yang ditentukan oleh yayasan, dan setelah semua dana terkumpul pihak yayasan membelikan seekor sapi untuk tujuh orang, dan keuntungan dari hasil penjualan hewan qurban dan juga kolektif qurban sapi dimasukkan ke dalam kas yayasan untuk keperluan yayasan 20. 2. Pengelolaan Dana Dengan adanya sokongan dana yang sangat memadai maka diperlukanlah pengelolaan yang baik pula agar dapat mengoptimalkan hasil kerja di berbagai bidang agar tercapai segala tujuan dari yayasan itu sendiri. Dalam mengelola keuangannya yayasan memiliki aturan dalam membelanjakan uang umat ini. Seluruh hasil sumbangan dan juga keuangan yang didapatkan dari berbagai sumber dana seperti yang diterangkan diatas di setorkan kepada bendahara umum Yayasan Al-Ikhlas. Setiap bulan masing-masing bidang yang tercantum di dalam struktur organisasi yayasan mengajukan DURK (Daftar Usulan Rencana Kerja) untuk rencana kerjanya dalam satu bulan ke depan. Setiap daftar usulan rencana kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan dari ketua yayasan terlebih dahulu. Setelah itu diserahkan kepada bendahara umum yayasan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan sesuai dengan apa yang tercantum di dalam daftar usulan rencana kerjanya dalam satu bulan ini. 20 Wahyudi, Wawancara, Surabaya, 23 Mei 2014. 38

Untuk bidang yatim piatu dan fakir miskin sendiri setiap bulannya membutuhkan dana kurang lebih sebesar 11 juta rupiah. Dana sebesar itu digunakan untuk pemberian santunan, uang makan harian, pembelian sembako dan lain-lain. Daftar usulan rencana kerja bidang yatim piatu dapat dilihat pada lampiran yang akan dicantumkan sebagai pelengkap data. C. Upaya Yayasan Al-Ikhlas untuk Memberikan Pendidikan serta Keterampilan Kepada Anak Didiknya Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya melalui pengajaran pelatihan atau penelitian 21. Pendidikan bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan fitrah manusia. Oleh karena itu manusia mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dirinya sendiri agar dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Melihat betapa pentingnya pendidikan bagi setiap individu manusia maka Yayasan Al-Ikhlas juga turut serta dalam usaha mencerdaskan bangsa seperti yang tercantum dalam tujuan yayasan Al-Ikhlas diantaranya ikut serta untuk mencerdaskan masyarakat dan membangun generasi muda yang siap mengahadapi tantangan zaman dengan berlandaskan pada al-qur an dan al-hadits. Hal ini ditempuh dengan cara mendirikan dan 21 http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan (15 Oktober 2014). 39

mengelola sarana pendidikan agama diantaranya melalui bidang TPQ, dan Diniyah. Untuk saat ini Yayasan Al-Ikhlas hanya memiliki Taman Pendidikan Al-Qur an sebagai tempat untuk belajar Al-Qur an (TPQ), dan juga pengajian setiap dua minggu sekali yaitu mengaji Al-Qur an dan maknanya yang dibina oleh KH.Yahya Chozin (pengasuh PONPES Shunnaul Hayat). 1. Pengajian Umum Pengajian umum yang dilakukan oleh Yayasan Al-Ikhlas sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat dan juga memberikan andil dalam upaya mencerdaskan masyarakat agar tidak buta akan agama Islam. Pengajian umum ini dilakukan setiap dua minggu sekali tepatnya pada hari sabtu ke-2 dan juga sabtu ke-4 setelah ba da maghrib sampai dengan Isya. Sebelum acara pengajian ini dimulai diawali dengan sholat maghrib berjamaah kemudian dilanjutkan dengan mengaji al-qur an lan maknane (mengaji al-qur an dan artinya) 22. Pada mulanya para peserta diberikan al-quran dalam bentuk buku yang di dalamnya terdapat ayat al-qur an dan dibawahnya ada tulisan arab pegon. Di sini audien disuruh untuk menyimak dan bila perlu mencatat apa yang telah diterangkan oleh KH. Yahya Chozin selaku penyaji. 22 Akhiyat Ustman, Wawancara, Surabaya, 13 juli 2014. 40

Pengajian ini berlangsung kurang lebih 45 menit sampai menjelang waktu sholat Isya tiba, setelah itu pengajian ini ditutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh KH.Yahya Chozin dan dilanjutkan dengan sholat isya berjamaah. 2. Taman Pendidikan Al-Qur an (TPQ) Sedangkan untuk kegiatan taman pendidikan al-qur an (TPQ) dilakukan setiap hari mulai hari senin sampai dengan Jumat. Sedangkan sabtu minggu semua murid diliburkan dan diganti dengan pembinaan terhadap guru-guru TPQ Al-Ikhlas pada hari sabtu ke-3. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan juga pembinaan pengelolaan dalam kelas. Agar pada saat belajar mengajar tidak menyebabkan anak didik menjadi bosan dan mengupayakan suasana pada saat belajar mengajar lebih kondusif agar para santri lebih mudah memahami apa yang telah disampaikan oleh ustad dan ustadzah. Kegiatan belajar mengajar di TPQ Al-Ikhlas diikuti kurang lebih sebanyak 200 santriwan santriwati. Para santri kebanyakan adalah warga dari RW 01 Ketintang dan juga tidak sedikit dari luar RW 01 Ketintang. Kegiatan belajar mengajar di TPQ Al-Ikhlas dilaksanakan pada pukul 03.30-05.00 WIB bertempat di masjid Al-Ikhlas, dan dilanjutkan untuk para santri yang menginginkan mengaji pada malam hari selepas sholat maghrib sampai dengan selepas sholat isya yang bertempat di rumah ustadzah Dewi Noor Miftachu Choirum. 41

Ustadzah Dewi atau yang lebih dikenal dengan ustadzah Oing ini merupakan kepala TPQ sekaligus pengajar di TPQ Al-Ikhlas. Jumlah keseluruhan guru di TPQ ini sebanyak 13 orang, guru-guru yang mengajar di TPQ ini ada yang berasal dari perguruan tinggi Islam dan lulusan dari SMA atau pondok pesantren yang memiliki kemampuan untuk mengajar dan mengamalkan ilmu yang diperolehnya dari berbagai pendidikan. 3. Keterampilan dan Kesenian Para anak didik dari panti asuhan Al-Ikhlas juga turut serta mengaji di TPQ Al-Ikhlas akan tetapi meski tidak semua anak didik dari panti asuhan Al-Ikhlas mengikuti belajar mengajar di TPQ Al-Ikhlas, semua anak didik dari panti asuhan Al-Ikhlas diwajibkan untuk belajar mengaji karena diharapkan setelah lepas dari panti asuhan semua anak didik dari panti asuhan Al-Ikhlas minimal dapat membaca Al-Qur an seperti yang telah disampaikan oleh ketua yayasan Al-Ikhlas bapak H. Farid Thohir. Para anak asuh dari panti asuhan Al-Ikhlas ini selain diajarkan untuk belajar membaca Al-Qur an mereka juga diajarkan berbagai macam kegiatan lain yang diantaranya adalah: sholawat rebana, berpidato, membaca sholawat diba, Qori, dan sari tilawah. Mereka diajarkan berbagai macam kegiatan, diharapkan kelak setelah keluar dari yayasan mereka sanggup untuk memimpin atau berani tampil di depan umum dengan ilmu yang telah mereka dapatkan selama menjadi anak asuh di Yayasan Al-Ikhlas. 42

Kegiatan ini dilakukan setiap hari minggu dimana setiap hari minggu semua anak asuh yayasan berkumpul di panti asuhan untuk melakukan berbagai kegiatan yang telah di jadwalkan oleh pengurus panti asuhan Al-Ikhlas. Seperti yang telah di jadwalkan semua anak asuh panti asuhan Al-Ikhlas datang ke yayasan tepat pada pukul delapan pagi, setelah semua anak asuh yayasan telah datang mereka semua bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah yang dipimpin oleh ustad Ma sum. Kegiatan sholat berjamaah ini rutin dilakukan oleh anak asuh Yayasan Al-Ikhlas bertujuan untuk membiasakan mereka agar selalu melaksanakan sholat dhuha. Selepas sholat dhuha dilanjutkan dengan berdzikir dan berdoa. Adapun setelah melaksanakan sholat dhuha berjamaah kegiatan selanjutnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pengurus bidang pendidikan yayasan Al-Ikhlas seperti yang terdapat di dalam tabel dibawah ini: Jam Minggu ke-1 Minggu ke-2 Minggu ke-3 08.00 08.30 Sholat Dhuha berjamaah Sholat Dhuha berjamaah Sholat Dhuha berjamaah 08.30 09.15 Baca Yasin & Tahlil bersama Sholawat Rebana Istighosah 09.15 10.00 Latihan membaca Diba Latihan MC & Sari tilawah Qori Qoriah 43

Jam Minggu ke-4 Minggu ke-5 08.00 08.30 Sholat Dhuha berjamaah Sholat Dhuha berjamaah 08.30 09.15 Sholawat Rebana 09.15 10.00 Latihan Pidato Tadarus Al-Qur an Sumber data dari Yayasan Al-Ikhlas Berdasarkan tabel jadwal kegiatan rutin mingguan yang telah disusun oleh ketua devisi bidang pendidikan Yayasan Al-Ikhlas, maka semua kegiatan yang dilakukan oleh anak asuh Yayasan Al-Ikhlas dapat terkontrol dengan baik. Semua kegiatan yang telah disusun dilaksanakan disetiap pertemuan di hari minggu. Untuk minggu ke-1 kegiatan yang dilakukan oleh anak asuh Yayasan Al-Ikhlas mulai pagi pukul delapan adalah kegiatan sholat dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan membaca yasin dan tahlil bersama yang dipimpin langsung oleh bapak H. Sutrisno selaku ketua bidang Pendidikan, setelah itu dilanjutkan dengan latihan membaca Diba atau kumpulan sholawat nabi yang disampaikan oleh ustadzah Nurul. Setelah semua kegiatan selesai anak-anak langsung berpamitan pulang kerumah dan akan kembali lagi pada sore hari tepatnya pada pukul 15.00 Wib bersama dengan orang tua atau wali mereka untuk mendapatkan santunan disetiap awal minggu pertama. Sekaligus dengan penyantunan 44

terhadap para janda yang juga mendapatkan jatah santunan dari Yayasan Al-Ikhlas setiap bulannya. Dengan adanya jadwal kegiatan rutin mingguan yang telah disusun oleh divisi pendidikan Yayasan Al-Ikhlas semua kegiatan yang diajarkan kepada anak asuh yayasan dapat lebih terkontrol dan dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua anak asuh yayasan dapat mengamalkan apa yang telah mereka peroleh selama menjadi anak didik dari Yayasan Al- Ikhlas 45