BAB 1 PENDAHULUAN. seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya.

dokumen-dokumen yang mirip
E. KOMPLEKS PEMAKAMAN ASTANA GUNUNG SEMBUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB 2 LANDASAN TEORI. terhadap beberapa sifat tertentu dari kebudayaan kelompok lain sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 ANALISIS DATA Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kompleks

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB. I PENDAHULUAN. wilayah III (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) serta dikenal dengan

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menguasai Nusantara, bangsa China telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di

Kemudian dari penelitian para ahli terdapat beberapa teori mengenai kemungkinan alur masuknya agama Islam ke Nusantara :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Novi Pamelasari, 2013

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

PENGEMBANGAN KAWASAN GUA SUNYARAGI SEBAGAI TAMAN WISATA BUDAYA DI CIREBON

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kaya di Asia Tenggara. Hal ini begitu tampak dari pakaian, makanan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Udkhiyah, 2013

ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. antarbudaya yang tidak terselesaikan. Dan lanjutnya, Umumnya orang menaruh

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

ORNAMEN MASJID AGUNG BAITURRAHMAN BANYUWANGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Judul

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN.

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB VII KESIMPULAN. dan berkembang di Kota Singkawang merupakan suatu fakta sosiologis yang tak

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi upacara panjang jimat keraton kasepuhan sebagai aset budaya lokal kota

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Budaya lokal menjadi media komunikasi di suatu daerah yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BEDAH BUKU: KONTIUNUITAS ISLAM TRADISIONAL DI BANGKA 1 Oleh: Janawi 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x. DAFTAR LAMPIRAN...xii. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

BAB I PENDAHULUAN. serta mudah dipahami oleh orang awam lantaran pendekatan-pendekatan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta LAMPIRAN

c. Preferensi Fiqih Dalam Beragama di Demak Dipengaruhi oleh Kondisi Lokal dan Keikutsertaan Pada Ormas Islam d. Budaya Ziarah Makam Wali yang

BAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kedatangan kaum Tionghoa dari dataran Tiongkok ke Indonesia sudah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG HARI JADI KABUPATEN SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

87 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

STRATEGI HUMAS YAYASAN HAJI MUHAMMAD CHENG HOO INDONESIA DALAM MEMBANGUN CITRA LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. Jawa menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Selain itu, masyarakat Jawa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan budaya lokal, telah menampilkan budaya yang lebih elegan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Kompetensi Dasar

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sri Ayu Yunuarti, 2014

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang mewakili daerahnya masing-masing. Setiap Kebudayaan

Kosmologi Elemen Lanskap Budaya Cirebon

MAKALAH TOUR PLANNING PAKET WISATA CIREBON THE GATE OF SECRET

I. Pendahuluan Bahasa adalah salah satu alat perhubungan paling utama untuk berkomunikasi karena dengan adanya bahasa seseorang akan mampu

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Kota Cirebon di Propinsi Jawa Barat, merupakan salah satu kota tua yang terletak di pesisir Utara Pulau Jawa yang kaya akan peninggalan budaya dan sejarah. Cirebon berasal dari kata Caruban yang berarti tempat pertemuan atau persimpangan jalan, ada juga yang meyakini bahwa Cirebon berasal dari kata Carub atau Choroboarn yang berarti campuran. Karena letaknya yang sangat strategis, dengan adanya dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, kota Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar yang memiliki pelabuhan penting dan dijadikan sebagai tempat persinggahan bangsa-bangsa luar seperti Arab, Melayu, China, Persia, India dan lain sebagainya. Dalam pertemuan antar bangsa tersebut, terjalin semacam jaringan kerjasama yang harmonis antara masyarakat Jawa dengan bangsa China dalam menjalankan misi politik, ekonomi dan keagamaan. Salah satu peran penting bangsa China dalam misi keagamaan adalah proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa pada abad ke-15 dan ke-16. Adanya partisipasi orang-orang Tionghoa dalam proses Islamisasi di kota Cirebon, menimbulkan adanya perpaduan budaya antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa. Pernikahan antara Syech Syarief Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ( 杜亞波 ), pelopor dan penggerak Islam di kota Cirebon dengan Puteri China bernama Tan Hong Tien Nio (Puteri 1

2 Ong Tien), merupakan sebuah wujud akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa pada masa proses Islamisasi di kota Cirebon Jawa Barat. Syech Syarief Hidayatullah merupakan salah satu anggota perkumpulan para Sunan dari Wali Songo, yang dibentuk oleh Sunan Ampel ( 溫瑞和 pada tahun 1474. Kesembilan Wali tersebut, mendapatkan gelar Sunan atau biasa disebut guru agama (Ustadz). Pada tahun 1479, Wali Songo mengutus Syech Syarief Hidayatullah yang dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati ( 杜亞波 ) untuk menetap di kota Cirebon, guna menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam diseluruh Jawa Barat. Sunan Gunung Jati yang dikenal sangat dekat dengan komunitas Muslim Tionghoa di kota Cirebon, bersama sang Sunan para Muslim Tionghoa tersebut saling bahu-membahu dalam menyebarkan agama Islam sekaligus memperluas teritorial kesultanan Kasepuhan sebagai pusat pengembangan ajaran Islam di kota Cirebon dan seluruh Jawa Barat. Satu hal yang menarik dari sejarah Sunan Gunung Jati adalah sikap akomodatifnya dalam menyebarkan agama Islam di kota Cirebon dan seluruh Jawa Barat. Dalam rangka menarik simpati bangsa China, Sunan Gunung Jati selalu menampilkan kesenian budaya yang mencerminkan 3 identitas, seperti kebudayaan Arab, India dan China. Bentuk perwujudan dari ketiga budaya tersebut, dapat dibuktikan dengan berbagai macam peninggalan sejarah yang mengisyaratkan adanya pengaruh budaya Islam Tionghoa yang cukup kuat. Sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China Jawa Islam) pada bangunan-bangunan tua di kota Cirebon, yang dapat dilihat pada bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Taman

3 Air Goa Sunyaragi, Kelenteng Talang serta Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung yang merupakan bangunan cagar budaya peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa yang memiliki peran penting dalam proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di kota Cirebon. Adanya fakta sejarah mengenai kontribusi Islam Tionghoa pada masa kesultanan Cirebon tersebut, menyebabkan hubungan masyarakat Jawa dan bangsa China berlangsung sangat harmonis. Sehingga akulturasi kebudayaan Islam Tionghoa pada masa itu menjadi semacam perekat budaya yang tidak dapat kita lupakan begitu saja. 1. 2. Identifikasi Permasalahan Akulturasi budaya terjadi dalam berbagai bidang, seperti pada kesenian, pendidikan, serta pada bentuk sebuah bangunan. Identifikasi permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah bentuk perwujudan akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa pada bangunan-bangunan tua di kota Cirebon Jawa Barat, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China Jawa Islam)?. 1. 3. Ruang Lingkup Dalam penelitian ini, dilakukan penelitian tentang proses terbentuknya akulturasi kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa serta bentuk perwujudan akulturasi dari dua kebudayaan tersebut yang terdapat pada bangunan-bangunan

4 tua peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa di kota Cirebon Jawa Barat, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China Jawa Islam) pada bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Taman Air Goa Sunyaragi, Kelenteng Talang dan Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung. 1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui perpaduan kebudayaan Islam dan kebudayaan Tionghoa di kota Cirebon, sehingga terjalin apa yang dinamakan Sino Javanese Muslim Culture (Kebudayaan China Jawa Islam ) pada bangunan-bangunan tua peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati beserta para Muslim Tionghoa di kota Cirebon Jawa Barat. Adapun manfaat diadakan penelitian ini adalah untuk menambah referensi atau informasi tentang adanya partisipasi Muslim Tionghoa dalam proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Pulau Jawa, khususnya di kota Cirebon. 1. 5. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kepustakaan dengan sifat Deskriptif Kualitatif yaitu dengan mencari referensi yang diperlukan melalui buku-buku, koran maupun media internet dan memusatkan pada satu fokus secara jelas. Selain itu, untuk memperoleh data sebagai konsep dan penyusunan data dalam skripsi, juga dilakukan penelitian lapangan yaitu dengan melakukan metode

5 wawancara terhadap narasumber serta pengamatan langsung ketempat yang akan diteliti. 1. 6. Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Permasalahan, Ruang Lingkup, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas landasan teori tentang : 2. 1. Teori Akulturasi Budaya 2. 2. Masuknya Bangsa China di Kota Cirebon 2. 3. Tokoh-Tokoh Muslim Tionghoa di Kota Cirebon 2. 3. 1. Sunan Gunung Jati dan Puteri Ong Tien 2. 3. 2. Haji Tan Eng Hoat (Maulana Ifdhil Hanafi) 2. 3. 3. Tan Sam Cai (Muhammad Syafi i) 2. 4. Identitas Kebudayaan China, Jawa dan Islam di Kota Cirebon BAB 3 ANALISIS DATA Bab ini membahas analisis tentang : 3. 1. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kompleks Keraton Kasepuhan 3. 1. 1. Sejarah Kompleks Keraton Kasepuhan 3. 1. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kompleks Keraton Kasepuhan

6 3. 2. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 2. 1. Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 2. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa 3. 3. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Taman Air Goa Sunyaragi 3. 3. 1. Sejarah Taman Air Goa Sunyaragi 3. 3. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Taman Air Goa Sunyaragi 3. 4. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kelenteng Talang 3. 4. 1. Sejarah Kelenteng Talang 3. 4. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kelenteng Talang 3. 5. Perpaduan Budaya Islam dan Budaya Tionghoa Pada Bangunan Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung 3. 5. 1. Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung 3. 5. 2. Unsur Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Tionghoa Pada Kompleks Pemakaman Astana Gunung Sembung BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan yang merupakan jawaban dari permasalahan penelitian serta berisi saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.

7 BAB 5 RINGKASAN Bab ini berisi ringkasan isi skripsi dari bab-bab sebelumnya.