MAKALAH ISLAM. Fenomena Gerhana 2014

dokumen-dokumen yang mirip
GERHANA BULAN TOTAL 15 JUNI 2011 (16 JUNI 2011 DINI HARI DI INDONESIA)

Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 24 SEPTEMBER 2014 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 16 OKTOBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1433 H

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.7. Kedudukan matahari, bumi dan bulan pada gambar menunjukkan terjadinya peristiwa...

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 5 OKTOBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN DZULHIJJAH 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 12 MARET 2013 M PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 3 DESEMBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN SHAFAR 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 7 AGUSTUS 2013 M PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 13 OKTOBER 2015 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1437 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU, 14 NOVEMBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU DAN KAMIS, 1 DAN 2 JANUARI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1435 H

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 16 DAN RABU, 17 JUNI 2015 M PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 1 MARET 2014 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL ULA 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT, 31 JANUARI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AKHIR 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT DAN SABTU, 27 DAN 28 JUNI 2014 M PENENTU AWAL BULAN RAMADLAN 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SELASA, 29 APRIL 2014 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1435 H

Foto: Gerhana Bulan Total 28 Agustus Dipotret oleh Geoge Lonas

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM RABU DAN KAMIS, 10 DAN 11 APRIL 2013 M PENENTU AWAL BULAN JUMADITS TSANIYAH 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 29 MEI 2014 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 18 DAN SELASA, 19 MEI 2015 M PENENTU AWAL BULAN SYA BAN 1436 H

GERHANA MATAHARI TOTAL 9 MARET 2016

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 8 JULI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1434 H

indahbersamakimia.blogspot.com

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 4 NOVEMBER 2013 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1435 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SENIN, 22 DESEMBER 2014 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1436 H

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 19 JULI 2012 M PENENTU AWAL BULAN RAMADHAN 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 FEBRUARI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RABI UTS TSANI 1434 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM JUMAT, 20 DAN SABTU, 21 MARET 2015 M PENENTU AWAL BULAN JUMADAL AKHIRAH 1436 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 15 AGUSTUS 2015 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1436 H

KONSEP DAN KRITERIA HISAB AWAL BULAN KAMARIAH MUHAMMADIYAH

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM SABTU, 18 AGUSTUS 2012 M PENENTU AWAL BULAN SYAWWAL 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM KAMIS, 16 DAN JUMAT, 17 JULI 2015 M PENENTU AWAL BULAN SYAWAL 1436 H

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 19 APRIL 2015 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1436 H

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 16 SEPTEMBER 2012 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1433 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 DAN SENIN, 11 JANUARI 2016 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AKHIR 1437 H

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 23 JANUARI 2012 M PENENTU AWAL BULAN RABI UL AWAL 1433 H

MAKALAH ISLAM Waktu Praktis Penentuan Arah Kiblat

Bumi berotasi. Getak Harian - dari timur ke barat. - periodanya 24 jam. - sejajar ekuator langit.

SOAL EVALUASI. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar! 1. Peristiwa naiknya dan turunnya air laut disebut..

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1990 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TINGGI TATA USAHA NEGARA JAKARTA, MEDAN, DAN UJUNG PANDANG

GERHANA MATAHARI HJ SHA'ARI BIN OMAR JAB. SAINS IPG KOTA BHARU

MAKALAH PEMBELAJARAN IPA TENTANG SISTEM BUMI, BULAN DAN MATAHARI DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 3 DAN 4 APRIL 2011 M PENENTU AWAL BULAN JUMADIL ULA 1432 H

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x 2 x 35 menit

GERAK BUMI DAN BULAN

1 ZULHIJJAH 1430 HIJRIYYAH DI INDONESIA Dipublikasikan Pada Tanggal 11 November 2009

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN BUKIT WONOCOLO BOJONEGORO SEBAGAI TEMPAT RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN KAMARIAH

GERAK EDAR BUMI & BULAN

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

UNIT 13: GERAK BENDA LANGIT

GERHANA. Sukma Perdana Prasetya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS VI SD NEGERI BACIRO OLEH : ULFAH KHUMAYASARI

Klik. Korona pada Matahari

APLIKASI SISTEM KOORDINAT EKLIPTIKA DAN SISTEM KOORDINAT EQUATOR DALAM PREDIKSI WAKTU GERHANA BULAN

NAMA :... NIM :... KELAS :......

Awal Ramadan dan Awal Syawal 1433 H

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Luna. Pengikut Setia Bumi

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

Sabar Nurohman, M.Pd

GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

Avivah Yamani langitselatan. doi: /m9.figshare GERHANA BULAN di Indonesia. langitselatan.com gerhana.info

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN PANTAI UJUNG PANGKAH GRESIK SEBAGAI TEMPAT RUKYAT AL-HILAL. A. Latar Belakang Penggunaan Pantai Ujung Pangkah Sebagai Tempat

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 25 NOVEMBER 2011 M PENENTU AWAL BULAN MUHARRAM 1433 H

Kapan Idul Adha 1436 H?

Lampiran 1: Surat izin penelitian

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 27 DAN 28 SEPTEMBER 2011 M PENENTU AWAL BULAN DZULQO DAH 1432 H

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM TANGGAL 2 JUNI 2011 M PENENTU AWAL BULAN RAJAB 1432 H

MENGENAL GERAK LANGIT DAN TATA KOORDINAT BENDA LANGIT BY AMBOINA ASTRONOMY CLUB

Mam MAKALAH ISLAM. Pusat Observatorium Bulan (POB) Tgk. Chiek Kuta Karang Aceh

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

Shalat Gerhana Bulan Penumbral Tidak Disunnatkan

Rukyat Legault, Ijtimak Sebelum Gurub, dan Penyatuan Kalender Islam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Raja Kerajaan Tata Surya

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

The Double Planet. Nurul Hidayah A. M. ( ) M. Ali Sofyan ( ) Oleh

Seabad mencari ETI di MWC-349

PEMANTAUAN KUALITAS UDARA AMBIEN DENGAN METODE PASSIVE SAMPLER TAHUN 2016

BAB IV ANALISIS SISTEM HISAB AWAL BULAN QAMARIAH DR. ING. KHAFID DALAM PROGRAM MAWAAQIT. A. Analisis terhadap Metode Hisab Awal Bulan Qamariah dalam

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

Abdul Rachman dan Thomas Djamaluddin Peneliti Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Transkripsi:

MAKALAH ISLAM Fenomena Gerhana 2014 15 April 2014

Makalah Islam Fenomena Gerhana 2014 Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag (Kepala Subdit Binsyar dan Hisab Rukyat Kemenag RI Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia)

Femonena gerhana Bulan dan gerhana Matahari dapat berlangsung setiap tahun. Gerhana Bulan dapat disaksikan bila pada saat gerhana berlangsung Bulan berada di atas horizon. Di kawasan ekuator seperti Indonesia kondisi gerhana Bulan dapat disaksikan tidak dibatasi oleh bulan terjadinya gerhana seperti misalnya di Australia selatan bila terjadi gerhana Bulan pada bulan Desember tidak bisa menyaksikan gerhana Bulan, hanya negeri di kawasan Utara yang bisa menyaksikannya. Di kawasan kutub Utara gerhana tersebut tidak lagi di batasi oleh terbit dan terbenam, karena Bulan berputar sepanjang horizon dan akan terbenam bila posisi Bulan telah berpindah ke belahan langit Utara lagi. Di kawasan dekat ekuator seperti Indonesia Gerhana Bulan bisa mulai berlangsung dan berakhir pada waktu waktu saat Bulan terbit sore hari di kaki langit timur ketika Matahari terbenam di kaki langit barat hingga Bulan terbenam pada pagi keesokan hari kaki langit barat dan hampir bersamaan dengan terbit Matahari di kaki langit timur. Fenomena gerhana Bulan di suatu tempat bisa dalam kondisi Bulan terbit sudah dalam keadaan gerhana atau Bulan terbenam dalam keadaan gerhana. Bisa juga

gerhana Bulan di mulai atau di akhiri ketika Bulan masih berada di atas horizon. Sedang gerhana Matahari bisa berlangsung pada waktu Matahari terbit maupun pada waktu Matahari terbenam. Begitupula gerhana Matahari bisa berlangsung, berawal dan berakhir pada saat Matahari berada di atas horizon. Fenomena gerhana Matahari merupakan fenomena toposentrik, bergantung pada posisi pengamat, jadi walaupun posisi Bulan dan Matahari di arah yang berdekatan, namun tidak semua pengamat di permukaan Bumi menyaksikan gerhana Matahari. Kondisi gerhana tersebut memerlukan persaratan sudut pandang pengamat di Bumi. Bila gerhana Matahari berlangsung pada tanggal 22 Desember maka yang bisa mengamati di kawasan kutub Selatan. Bila gerhana Matahari berlangsung pada tanggal 21 Juni maka yang bisa mengamati di kawasan kutub Utara. Dalam astronomi dikenal Gerhana Bulan Penumbra, yakni bila Bulan dari awal hingga akhir gerhana hanya berada di kawasan Penumbra Bumi. Di kawasan Penumbra ini sorot cahaya Matahari ke

permukaan Bulan tidak lagi 100%, berkurang karena terhalang oleh planet Bumi. Pada waktu bersamaan bila ada pengamat di Bulan akan menyaksikan gerhana Matahari Sebagian. Pada saat Bulan memasuki kawasan Penumbra sebenarnya cahaya Bulan Purnama meredup sebanding dengan kedekatannya terhadap kawasan Umbra Bumi. Bagian Bulan yang berada lebih dekat dengan Umbra akan berkurang lebih banyak atau makin melemah cahayanya, hingga mencapai 100% bila Bulan memasuki kawasan Umbra Bumi. Bagian bundaran Bulan yang berada di kawasan Umbra nampak hitam, tanpa sorot langsung cahaya Matahari. Umumnya gerhana Bulan Penumbra relatif sulit dibedakan dengan Bulan Purnama bila hanya diamati dengan mata bugil, sehingga gerhana Penumbra diabaikan sebagai Gerhana oleh masyarakat umum. Selain itu juga terdapat gerhana Bulan Sebagian bila selama gerhana Bulan berlangsung, hanya sebagian bundaran Bulan memasuki kawasan Umbra Bumi. Sedang gerhana Bulan Total bila selama gerhana Bulan berlangsung, seluruh bundaran Bulan memasuki kawasan Umbra Bumi.

Selain gerhana Bulan juga terdapat gerhana Matahari, ada gerhana Matahari Total, gerhana Matahari Sebagian dan gerhana Matahari Cincin. Diameter sudut Matahari dan Bulan bervariasi bergantung pada jarak ke benda langit tersebut, oleh karena itu pada saat gerhana Matahari bisa mempunyai kondisi diameter sudut Bulan lebih besar dari diameter sudut Matahari, sehingga memungkinkan terjadi gerhana Matahari Total. Bila kondisi diameter sudut Bulan lebih kecil dari diameter sudut Matahari, memungkinkan terjadi gerhana Matahari Cincin. Gerhana Matahari Sebagian bila selam gerhana berlangsung arah pandang ke Matahari selalu di kawasan penumbra Bulan. Setiap Gerhana mempunyai keunikan dinamika bola gas pijar Matahari membuat korona Matahari yang selalu berbeda, begitu pula wajah Bulan dalam Umbra Bumi bergantung pada dinamika angkasa Bumi. Keunikan tersebut menjadi salah satu faktor mengapa gerhana Bulan dan Matahari menarik untuk diamati dan dibandingkan dengan gerhana sebelumnya. Perlu diingatkan bagi yang akan mengamati gerhana Matahari. Pengamatan Matahari maupun momen

gerhana Matahari Sebagian, gerhana Matahari Cincin dengan mata bugil maupun dengan teleskop harus menggunakan penapis cahaya Matahari. Pengamatan Bulan maupun gerhana Bulan secara langsung dengan mata bugil maupun teleskop tanpa penapis cahaya relatif aman. Bagi penghuni planet Bumi, posisi Bumi, Bulan dan Matahari pada tahun 2014 akan menghasilkan fenomena dua gerhana Bulan Total (GBT), yaitu GBT 15 April 2014 dan GBT 8 Oktober 2014. Selain itu posisi Bumi, Bulan dan Matahari pada tahun 2014 akan juga menghasilkan dua gerhana Matahari, yaitu gerhana Matahari Cincin pada tanggal 29 April 2014 dan satu gerhana Matahari Parsial/Sebagian pada tanggal 23 Oktober 2014. GBT 15 April 2014. Gerhana Bulan pertama pada tahun 2014 adalah gerhana Bulan Total (GBT) yang akan berlangsung pada hari Selasa tanggal 15 April 2014 (GBT 15 April 2014). Gerhana Bulan Total, GBT 15 April 2014 merupakan Gerhana Bulan ke 56 dari 75 gerhana dalam seri Saros

122. GBT 15 April 2014 akan berlangsung bertepatan dengan (pertengahan) 14 atau 15 Jumadil Akhir 1435 H. Bersamaan dengan GBT 15 April 2014, fasa Bulan Purnama akan berlangsung pada tanggal 15 April 2014 pada jam 14:42 wib. GBT 15 April 2014 dimulai dengan Bulan memasuki kawasan Penumbra pada jam 11:54 wib pertanda tahap gerhana Bulan Penumbra dimulai, sejam 4 menit kemudian disusul Bulan mulai memasuki kawasan Umbra Bumi pada jam 12:58 wib, dan seluruh permukaan Bulan memasuki Umbra Bumi pertanda momen GBT 15 April 2014 dimulai pada jam 14:07 wib, pertengahan Gerhana Bulan Total jam 14:46 wib, kemudian momen GBT berakhir jam 15: 25 wib, Bulan meninggalkan Umbra Bumi jam 16:33 wib dan Bulan meninggalkan kawasan Penumbra pada jam 17:38 wib. Jadi momen GBT berlangsung 1 jam 18 menit. Pada momen gerhana Penumbra sangat sulit dibedakan antara Bulan Purnama dengan Bulan dalam kawasanan Penumbra Bumi, yang sebenarnya sorot cahaya Matahari ke permukaan Bulan

berkurang, tidak 100% seperti sorot cahaya Matahari ke permukaan Bulan pada fase Bulan Purnama. Sebagian momen akhir gerhana Bulan Sebagian dari gerhana Bulan Total 15 April 2014 dapat disaksikan dari sebagian wilayah Indonesia Timur, di Irian Jaya pada momen bulan terbit menjelang akhir gerhana Umbra, di Sorong dan di Jayapura bulan dalam keadaan gerhana Umbra. Di daerah Jawa, Semarang, Yogyakarta, Bandung, Serang, Jakarta dan Pelabuhan Ratu tidak menyaksikan gerhana Bulan 15 April 2014, di daerah tersebut bulan terbit setelah gerhana Bulan berakhir. Di Surabaya bulan terbit hampir bersamaan dengan berakhirnya momen gerhana Penumbra GBT 15 April 2014. Di Kalimantan di Pontianak tidak bisa menyaksikan gerhana Bulan, di Plangkaraya dan Banjarmasin bulan terbit hampir bersamaan dengan berakhirnya momen gerhana Penumbra GBT 15 April 2014, sedang di Tanjung Selor dan Samarinda bulan terbit menjelang berakhirnya momen gerhana Penumbra GBT 15 April 2014, hanya momen gerhana Penumbra, pada momen bulan terbit, bulan dalam keadaan gerhana Penumbra.

Bali, Sulawesi dan Halmahera, Ambon pada momen bulan terbit di kawasan tersebut, bulan dalam keadaan memasuki momen akhir gerhana Penumbra. GBT 8 Oktober 2014 Gerhana Bulan Total (GBT) yang berlangsung pada hari Rabu, 8 Oktober 2014 (GBT-8 Oktober 2014) merupakan Gerhana Bulan ke 42 dari 72 gerhana dalam seri Saros 127. GBT 8 Oktober 2014 bertepatan dengan (pertengahan) 14 Dzulhijjah 1435 H. Bersamaan dengan GBT 8 Oktober 2014, fasa Bulan Purnama akan berlangsung pada tanggal 8 Oktober 2014 pada jam 17:51 wib. GBT 8 Oktober 2014 dimulai dengan Bulan memasuki kawasan Penumbra pada jam 15:16 wib pertanda tahap gerhana Bulan Penumbra dimulai, 59 menit kemudian disusul Bulan mulai memasuki kawasan Umbra Bumi pada jam 16:15 wib, dan seluruh permukaan Bulan memasuki Umbra Bumi pertanda momen GBT 8 Oktober 2014 dimulai pada jam 17:25 wib, pertengahan Gerhana Bulan Total jam 17:55 wib, kemudian momen GBT berakhir jam 18: 24 wib, Bulan meninggalkan Umbra Bumi jam 19:34 wib dan Bulan meninggalkan

kawasan Penumbra pada jam 20:34 wib. Jadi momen GBT berlangsung 59 menit. Pada momen gerhana Penumbra sangat sulit dibedakan antara Bulan Purnama dengan Bulan dalam kawasanan Penumbra Bumi, yang sebenarnya sorot cahaya Matahari ke permukaan Bulan berkurang, tidak 100% seperti sorot cahaya Matahari ke permukaan Bulan pada fase Bulan Purnama. Momen Gerhana Bulan Total dapat disaksikan hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Banda Aceh. Hampir di seluruh wilayah Indonesia Bulan terbit sebelum momen GBT 8 Oktober 2014 berakhir, kecuali di Aceh, bulan terbit di Aceh setelah GBT berakhir. Di seluruh wilayah Indonesia, Bulan terbit dalam keadaan gerhana, namun tidak ada yang bisa menyaksikan seluruh momen GBT 8 Oktober 2014 dari sejak Bulan mulai memasuki kawasan Penumbra maupun Umbra Bumi. Di Sorong dan Jayapura, Bulan terbit ketika Bulan sudah berada di kawasan Penumbra Bumi, di kedua tempat ini dapat menyaksikan paling banyak momen gerhana Bulan 8 Oktober 2014. Di kota kota Palangkaraya. Sumber : bimasislam.kemanag.go.id/informasi/opini