mustofa PERUBAHAN MATERI A. PENGERTIAN MATERI Gambar apakah itu? Pengeboran minyak bumi selalu diikuti dengan pembakaran sisa pengeboran minyak bumi. Perubahan materi apakah yang terjadi pada pengeboran minyak bumi? Apakah pembakaran merupakan reaksi kimia? Apa ciri-ciri ciri reaksi kimia itu? Mari kita pelajari bersama. Gambar Pengeboran Minyak Bumi Sumber Gambar: http://www.wikipedia.org (2008) Segala sesuatu di alam ini tergolong materi. Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan sebagai materi. Sebagai contoh, batu dan air tergolong suatu materi, karena keduanya memiliki massa dan volume. Materi dapat berwujud padat, cair, dan gas. Materi berwujud padat mempunyai bentuk tertent tertentu, materi berwujud cair dan gas memiliki bentuk mengikuti bentuk wadahnya. Materi berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan gas memiliki volume yang tidak tentu, tergantung tempatnya. ya. Materi berwujud padat tidak dapat ditekan, materi cai cair sukar ditekan, tetapi gas dapat ditekan karena massa jenisnya kecil. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Materi adalah segala sega sesuatu yang menempati ruang (memiliki volume) dan mempunyai massa. massa Massa suatu materi tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Materi di alam dapat berupa zat tunggal (murni) atau berupa campuran. 1
B. SIFAT MATERI Materi memiliki dua sifat, yaitu : 1. Sifat ektensif Sifat ekstensif merupakan sifat materi yang tergantung pada jumla atau ukuran materi. a) Volume, semakin besar ukuran suatu materi, maka semain besar volume materi tersebut. b) Massa, semakin banyak jumlah materi, maka semakin beasar pula massa materi tersebut. 2. Sifat Intensif Sifat intensif merupakan sifat materi yang tidak tergantung pada jumlah maupun ukuran materi. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : a) Sifat fisis Sifat fisis suatu materi adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisis materi itu. Sifat fisis dapat digunakan untunk menerangkan penampilan sebuah benda. Sifat-sifat yang tergolong sifat fisis materi antar lain : 1) Warna Berhubungan dengan panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan materi. 2) Bau Berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh materi. 3) Rasa Berhubungan dengan komposisi zat dalam materi. 4) Kerapatan Yaitu banyaknya massa per satuan volume, dinyatakan dalam g/ml. Misalnya kerapatan suatu zat 0,5 g/ml, artinya tiap 1 ml zat tersebut mempunyai massa sebesar 0,5 gram. Hargaa kerapatan identik dengan harga massa jenis. 5) Titik didih Suhu terendah suatu zat cair ketikamulai mendidih. 2
6) Titik lebur Suhu terendah suatu zat padat ketika mulai melebur. 7) Titik beku Suhu terendah suatu zat cair ketika mulai membeku. 8) Daya hantar Berhubungamn dengan kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas atau arus listrik. 9) Kemagnetan Berhubungan dengan kemampuan suatu zat (biasanya logam) untuk dipengaruhi oleh suatu medan magnet. 10) Kelarutan Berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk melarut dalam suatu pelarut. 11) Kekerasan Berhubungan dengan keras lunaknya suatu materi. b) Sifat kimia Sifat kimia suatuu zat adalah sifat yang menunjukkann kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antar zat. Sifat yang tergolongg sifat kimia anatar lain : 1) Mudah tidaknyaa suatu zat terbakar alkohol mudah terbakar 2) Kestabilan ( mudah tidaknya suatu zat teruarai oleh pengaruh panas) air adalah contoh zat yang cukup stabil, air dapat berubah menjadi gas oksigen dan gas hidrogen pada suhuu 2000 C. 3) Kereaktifan (mudah tidaknya suatu zat unutk bereaksi dengan zat lain. zat asam dapat bereaksi dengan zat basa yang menghasilkan garam. 4) Perkaratan besi mudah berkarat pada tempat yanng lembab. 3
C. PERUBAHA AN MATERI 1. Perubah han fisika Perubahan fisika adalah perubahan suatu materi yang tidak disertai terbentuknya suatu materi baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat sementara. Pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah (tetap), yang berubah hanya wujudnya saja. Es yang mencair merupakan salah satu contoh perubahan wujud zat, yaitu dari wujud padat berubah menjadi wujud cair. Perubahan fisika zat meliputi a) Menguap dan mengembun Menguap adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud cair berubah menjadi wujud gas. Mengembun adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud gas berubah menjadi wujud cair. Air jika dipanaaskan akan menguap menjadi uap air. Uap air jika didinginkan akan mengembun dan kembali menjadi air. b) Mencair dan membeku Mencair adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud padat berubah menjadi wujud cair. membeku adalah perubahan wujud suatu zat dari cair padat berubah menjadi wujud padat. Jika es yang padat dipanaskan akan mencair. Air akan membeku dan membentuk es kembali jika didinginkan sampai suhu 0 C. c) Menyublim dan deposisi Menyublim adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud padat berubah menjadi wujud gas. deposisi adalah perubahan wujud suatu zat dari wujud gas berubah menjadi wujud padat. Kapur barus dan iodin merupakan zat padat, keduanya dapat berubah wujud menjadi zat gas. 4
d) Melarut dan mengkristal Saat kita memasukkan sesendok gula pasir kedalam gelas berisi air panas, kemudian diaduk beberapa kali, maka lamakelamaan butiran kristal tersebut akan hilang. Jika kita cicipi larutan tersebut, maka air akan berasa manis. Hal ini bahwa gula tidaklah benar-benar hilang, teyapi bercampur dengan air dalam gelas. Dapat dikatakan gula melarut dalam air. Campuran gula dengann air ini disebut dengan larutanngula. Dalam hal ini, gula adalah zat terlarut, sedangkan air adalah pelarutnya. Kita dapat memperoleh kembali butiran-butiran kristal gula dalam air dengan caraa menguapkan pelarutnya, yaitu air, melalui cara pemanasan. Saat semua air didalam larutan telah menguap, maka gula akan mengkristal kembali membentuk butiran-butiran gula. Prosesnya disebut pengkristalan atau kritalisasi. Proses pembuatan garam dari air laut dilakukan dengann cara pengkristalan, yaitu dengan cara menguapkan air laut hingga diperoleh kristal garam. e) Perubahan bentuk Batu menjadi kerikil Beras menjadi tepung Kayu menjadi kursi f) Perubahan fisis yang lain Ketika dipanaskan, lilin akan meleleh dan setelah didinginkan akan memadat kembali. Nasi menjadi bubur 2. Perubahan kimia Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang menghasilkan suatuu materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal. Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat-zat yang menyusun materi akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Perubahan kimia sering disebut juga sebagai reaksi kimia. 5
Proses-proses perubahan kimia antara lain : a) Pembakaran : kertas dibakar menjadi abu. b) Pembusukan oh : bahan makanan menjadi busuk tidak akan kembali ke asalnya. c) Karat atau korosi : bermacam-macam logam mengalami perkaratan. Ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia 1) Terjadinya perubahan warna : buah tomat yang belum masak berwarna hiajau, buah ini akan berubah warna menjadi merah saat sudah masak dan siap dipetik. Perubahan warna ini menunjukkan adanyaa perubahan komposisi zat dalam buah tomat yang masih muda dengan buah tomat yang sudah masak. 2) Terjadinya perubahan suhu : jika larutan asam klorida dalam tabung reaksi ditambahkan larutan natrium hidroksida, maka susu campuran akan naik, ditandai dengan tabung reaksi yang menjadi hangat. 3) Timbulnya gas : Jika sebutir telur kita rendam di dalam gelas berisi cuka, maka akan timbul gelembung-gelembung gas. Timbulnya gelembung gas ini menunjukkan terjadinya perubahan kimia yang terjadi pada telur dan cuka. 4) Terjadinya endapan : Larutan Timbel (II) sulfat direaksikan dengan kalium iodida akan dihasilkan endapan kuning timbel (II) iodide. Dengann demikian dapat dikatakan bahwa setiap materi akan mengalami perubhan sifat, baik sifat fisika atau sifat kimia. 6
Hukum dasar kimia yang mengatur tentang perubahan materi adalah Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier) hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa berbunyi massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap Zat A direaksikan dengan zat B menjadi zat C dan zat D, maka jumlah zat-zat massa sebelum reaksi akan sama dengan jumlah massa zat-zat setelah reaksi. Berdasarkan reaksi tersebut berlaku rumusan Massa (A+B) = massa (C+ +D) Hukum ini menjelaskan bahwa dalam setiap reaksi kimia, zat-zat hanya akan berubah susunan/komposisinya sedangkan massa /banyaknya zat adalah tetap. Jadi, tidak ada massa zat-zat yang hilang atau bertambah. 7