BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.7 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Bambang Herawan ( ) Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Proyek

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

Kasino Hotel di Bintan Kasino Hotel BAB I PENDAHULUAN. Suwanti Latar belakang

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

BAB I PENDAHULUAN. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pentingnya Transportasi Laut di Wilayah Batam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara. 1 lebih ini, tidak pernah beroperasi sebagai pelabuhan pelelengan ikan, sehingga. 1 Dirjen Perikanan 2000

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

REDESAIN TERMINAL PELABUHAN PENYEBERANGAN BENGKALIS-RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TERMINAL FERI DOMESTIK SEKUPANG - BATAM (ARSITEKTUR SIMBOLIS) DITA ANDIANI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

Universitas Sumatera Utara

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional. Salah satu bidang yang terus mengalami perkembangan yaitu Bidang

PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir Lolita Maharani ( ) Redesain Terminal Terboyo 1

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan Prasarana Transportasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

Gambar 1.1 Skema Aerotropolis

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

TERMINAL BUS PURWOKERTO (Pendekatan Konsep Post Modern)

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK Dengan penekanan desain Triple Zero, Werner Sobek

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97

PELABUHAN LINTAS BATAS NUNUKAN Dengan Penekanan Desain Arsitektur Modern Richard Meier

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT DI PELABUHAN TANJUNG EMAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan

Universitas Sumatera Utara BAB 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2.1 Kondisi Terminal Penumpang Kapal Laut Pelabuhan Teluk Bayur 10

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU RIAU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan transportasi akan terus bertambah seiring dengan semakin tingginya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

TERMINAL TIPE A KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan terjadinya pergeseran

I.PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang lebih dari 2/3 wilayahnya berupa perairan. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan. Sehingga sejak zaman nenek moyang dulu Indonesia dikenal dengan Negara maritim yang memiliki armada yang maju dan perkembangan transportasi laut semakin berkembang pesat. Seiring perkembangan zaman semakin banyak alat transportasi yang digunakan baik transportasi udara, darat dan laut. Walaupun semakin banyak alternatif transportasi lainnya, transportasi laut masih memegang peranan yang sangat penting bagi moda transportasi penumpang ataupun barang antar pulau. Salah satu pulau yang berada dalam wilayah Negara Republik Indonesia yaitu Pulau Batam dengan luas ± 415 Km2 (41.500Ha). Pulau Batam ini merupakan salah satu pulau dalam gugusan kepulauan Riau. Batam merupakan sebuah pulau di antara 329 pulau yang terletak antara Selat Malaka dan Singapura yang secara keseluruhan membentuk wilayah Batam. Oleh sebab itu, sarana transportasi laut menjadi hal yang sangat penting bagi Batam. Sebelum mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat, Batam merupakan sebuah pulau kosong berupa hutan belantara yang nyaris tanpa denyut kehidupan. Seiring perkembangan, pemerintah mulai memberi perhatian khusus untuk pengembangan infrastruktur di kota Batam. Beberapa tahun belakangan ini telah digulirkan penerapan Free Trade Zone Batam (FTZ Batam), Bintan, dan Karimun yang mengacu pada UU No 36 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dan kemudian dirubah beberapa kali melalui PERPU, sehingga di undangkan menjadi UU no 44 tahun 2007. 1 1 www.bpbatam.go.id

Karena letaknya yang strategis di kelilingi oleh gugusan pulau-pulau termasuk Singapore dan juga penetapan Free Trade Zone Batam (FTZ Batam), maka Batam yang semakin dikenal sebagai daerah industri yang berkembang pesat semakin banyak mengundang investasi pihak asing ataupun domestik. Hal ini secara langsung mengakibatkan Batam sebagai pintu gerbang bagi masuknya dan keluarnya barang serta orang yang semakin berkembang setiap tahunnya. Selain menggunakan transportasi udara, transportasi laut menjadi hal yang sangat penting bagi Batam (mengingat Batam dikelilingi gugusan pulau). Penggunaan jalur laut yang menghubungkan Batam dengan pulau-pulau disekitar maupun dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, membuat pembangunan dan sarana transportasi laut sangat diperlukan. Berdasarkan Master Plan Pelabuhan Kota Batam, pemerintah mulai mengembangkan dan membenahi fasilitas pelabuhan untuk mendukung program Free Trade Zone Batam (FTZ Batam). Tidak hanya pelabuhan khusus barang tetapi juga pelabuhan penumpang seperti terminal feri internasional maupun domestic. Adapun pelabuhan feri di batam yaitu, terminal feri domestic dan internasional Sekupang, terminal internasional Batam Center, terminal internasional Harbour Bay, terminal internasional Waterfront, terminal internasional Nongsapura dan terminal domestic Telaga punggur. Terminal yang direncanakan pemerintah berdasarkan Master plan pelabuhan Kota Batam salah satunya adalah terminal internasional dan domestic Sekupang. Pada saat ini tahap pembanguna terminal internasional telah selesai di kerjakan sedangkan terminal domestic belum memulai tahap pembenahan. Padahal dengan adanya Free Trade Zone (FTZ) maka arus keluar masuk dari terminal domestic ataupun internasional akan meningkat sehingga memerlukan terminal yang memiliki fasilitas dan daya tampung yang dapat mengakomodir jumlah penumpang hingga tahun 2030 (sesuai dengan Master plan pelabuhan Kota Batam).

Dengan adanya sebuah terminal domestik yang benar-benar mampu menampung peningkatan arus penumpang keluar dan masuk Pulau Batam maka dibutuhkan redesain terminal feri domestic Sekupang Batam dengan wajah baru serta lebih layak dengan dilengkapi sarana dan prasarana penunjang agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal, nyaman dan dapat menampung peningkatan jumlah penumpang. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan terminal feri domestic Sekupang Batam, yaitu: Menyediakan saran terminal ferry untuk memenuhi kebutuhan arus penumpang masuk dan keluar Pulau Batam Meningkatkan fasilitas kenyamanan transportasi laut (kapal Ferry khususnya) Menyediakan wadah untuk menampung arus penumpang setiap tahun yang terus meningkat I.3 Masalah Perancangan Masalah perancangan yang akan muncul dalam terminal feri domestic Sekupang Batam, yaitu: Sirkulasi arus kedatangan penumpang dan arus keluar penumpang di dalam terminal Terminal sebagai suatu titik simpul dari kegiatan angkutan-angkutan laut, darat (jalan raya/kereta api) dan udara akan memberikan kepadatan yang berlebihan pada situasi lalu lintas daerah tersebut Gangguan sirkulasi alur kapal ke fasilitas terminal atau keluar dari fasilitas terminal karena adanya gangguan angin, pasang surut dan perpaduan keduanya Penerapan struktur kawasan tepi pantai pada bangunan terminal I.4 Pendekatan

Untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang akan dihadapi dalam proses perencanaan dan perancangan Terminal Feri Domestik Sekupang Batam dilakukan berbagai pendekatan desain, yaitu: Pendekatan berdasarkan standar-standar ukuran ruangan yang mengakomodasi setiap jenis kegiatan di dalam ruangan maupun di luar bangunan melalui studi literature. Memperoleh data-data pendukung dari berbagai departemen yang berwenang tentang jumlah arus penumpang kapal ferry di Batam dan data statistik lainnya. Melakukan survey dalam memperoleh data-data dan gambaran bagaimana sebuah terminal ferry itu diselenggarakan, prosesnya dan juga menejemennya. Pendekatan berdasarkan fungsi bangunan. Pendekatan berdasarkan tema bangunan. Pendekatan berdasarkan sistem struktur bangunan. I.5 Lingkup / Batasan Seluruh aspek fisik yang berhubungan dengan pembahasan dan perancangan mengenai bangunan Terminal Ferry Domestik Batam yang mengabungkan fungsi utama dan fasilitas pendukung lainnya, menyangkut lingkungan tapak, masa bangunan dan besaran ruang. Penerapan tema simbolis ke dalam bentuk bangunan dan elemen-elemen arsitekturnya.

I.6 Kerangka Berfikir Latar Belakang Tema Sasaran Pendekatan Perancangan Maksud dan Tujuan Kerangka Survey Identifikasi Masalah Survey Kriteria Desain Perumusan Masalah Data Fisik Kriteria Perancangan Pengumpulan Data Wawancara Analisa Kriteria Studi Literatur Dokumentasi Analisa Masalah Potensi Prospek Konsep Pra Rancangan Desain Akhir Diagram 1.1 Kerangka Berfikir Sumber: Olah Data Sendiri

I.7 Sistematika Laporan BAB I PENDAHULUAN Berisi uraian latar belakang, manfaat dan tujuan, masalah perancangan, metodologi, kerangka berpikir dan sistematika laporan. BAB II DESKRIPSI PROYEK Berisi tentang tinjauan umum proyek, teminologi judul proyek, lokasi proyek, analisa pemilihan lokasi proyek, tinjauan fungsi proyek, serta studi banding arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis. BAB III ELABORASI TEMA Berisi kajian tentang pengertian tema, interpretasi dan keterkaitan tema dengan judul serta studi banding bangunan-bangunan yang menerapkan tema yang sama. BAB IV ANALISA PERANCANGAN Berisi analisa kondisi lingkungan, analisa tata bangunan dan analisa fungsional (pemakai, program kegiatan dan kebutuhan ruang). BAB V KONSEP PERANCANGAN Berisi konsep-konsep perancangan yang sesuai dengan tema lingkungan kajian digunakan dalam perancangan proyek tugas akhir ini. BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR Berisi gambar-gambar site plan, ground plan, denah, tampak, potongan, rencana rencana, detail, perspektif dan foto maket hasil perancangan. DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber literatur dalam proses perencanaan dan perancangan proyek.