BAB III RANCANGAN PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sampel dalam penelitian ini adalah Kepala Bidang, Kepala Seksi dan Kasubbag. Keuangan atau Anggaran yang dianggap mampu serta mewakili untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

Analisis Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Cabang Terhadap Kinerja Operasional Karyawan pada PT. Taspen (Persero) Cabang Palembang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke pengurus koperasi yang ada di Bandar lampung.kuesioner yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

ANALISIS KESUKSESAN SISTEM BIMBINGAN ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode survey atas perusahaan jasa yaitu perbankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan kepala bagian di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Jasa Pengiriman Barang TIKI Di Perumahan Bumi Bekasi Baru, Rawalumbu. : Difa Dasa Putri NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

DAFTAR ISI. ABSTRAKSI... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL...viii BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian mengenai aplikasi Stikom Institutional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

STRUCTURAL EQUATION MODEL PARTIAL LEAST SQUARE (SEM-PLS) DENGAN SMARTPLS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

III. METODE PENELITIAN. pada rumah sakit se-bandar Lampung. Penulis tertarik mengambil Rumah Sakit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2010:13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu di Bank BRI Tamantirto Kasihan, di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kejaksaan Republik Indonesia yang saat ini menggunakan atau pernah menggunakan SIMKARI 2 atau telah mengikuti pelatihan teknis SIMKARI 2, baik pegawai tata usaha atau operator SIMKARI 2 maupun para Jaksa. Untuk mempermudah penelitian maka sampel diambil dari seluruh pegawai Kejaksaan Republik Indonesia di wilayah Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta dengan alasan bahwa Kejati DKI Jakarta adalah daerah berpenduduk terpadat di Indonesia yang tentu saja memiliki jumlah kasus terbanyak dibanding daerah-daerah lain di Indonesia, sehigga apabila ternyata pelaksanaan SIMKARI 2 di wilayah Kejati DKI dinilai berhasil maka kejaksaan-kejaksaan lain di wilayah Republik Indonesia tinggal mengikutinya. Pengambilan sampel secara nonprobabilitas dilakukan dengan menggunakan metoda Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah pengumpulan sampel dari responden yang berasal dari referensi suatu jaringan (Jogiyanto, 2007), dalam hal ini kuesioner dikirimkan kepada Kejati DKI Jakarta dan setiap Kejaksaan Negeri (Kejari) yang berada dalam wilayahnya yang kemudian akan didistribusikan kepada pengguna SIMKARI 2. Hal ini dilakukan untuk mempermudah pemerolehan sampel serta penekanan biaya dan waktu. 3.2 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupkan strategi opini yaitu data dikumpulkan melalui pendapat-pendapat responden (Jogiyanto, 2007) untuk mendapatkan opini individu sehingga sumber datanya adalah responden individu. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Untuk mendapatkan data opini individu, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengumpulan data survei (Jogiyanto, 2007). Survei adalah metoda pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu 21

(Jogiyanto, 2007). Pertanyaan-pertanyaan tersebut disampaikan kepada responden menggunakan survei pos/surat (mail survey) dan survei kiriman komputer (computerdelivered survey). Survei Pos (mail survey) merupakan survei yang pertanyaan-pertanyaannya dikirimkan kepada responden lewat pos atau faksimil atau cara pengiriman lainnya (Jogiyanto, 2007). Survei kiriman komputer adalah menggunakan komputer misalnya intranet dan internet, untuk mengirimkan pertanyaan-pertanyaan (Jogiyanto, 2007). 3.2.1 Permasalahan survei dan cara mengatasinya Untuk meningkatkan kualitas survei baik melalui pos maupun komputer dilakukan caracara berikut. a. Pemberitahuan awal Pemberitahuan awal disampaikan kepada responden melalui surat, telepon dan e-mail sebelum kuesioner dikirimkan. b. Isi dari survei Isi kuesioner telah dimintakan pendapat kepada beberapa dosen dan beberapa orang periset kemudian dilakukan beberapa kali revisi agar pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab kurang dari sepuluh menit. Sponsor utama adalah Kejaksaan Agung Republik Indonesia. Pengiriman dilakukan melalui e-mail yang kemudian beberapa responden mengirimkan kembali melalui pos, dilakukan dengan diantarkan sendiri (drop-off delivery). Personalisasi dilakukan dengan menandatangani lembar kuesioner meskipun kemudian diperbanyak dalam bentuk fotokopian. Surat pengantar tesis diperoleh dari Pengelola Magister Elektro konsentrasi Chief Information Officer (CIO), Institut Teknologi Bandung disampaikan dalam bentuk pindaian untuk mempersingkat waktu kemudian aslinya dikirimkan melalui pos. Insentif yang diberikan bukan berupa uang namun berupa suvenir. Tanggal jatuh tempo disampaikan yaitu tanggal 1 Juli 2008. 22

c. Tindak lanjut Tindak lanjut dengan cara menghubungi Kejaksaan Negeri sehari setelah pengiriman kuesioner melalui e-mail untuk melakukan konfirmasi apakah kuesioner telah diterima oleh Kejaksaan Negeri atau belum. Kemudian Kejaksaan Negeri kembali dihubungi setelah dua minggu sejak kiriman dipastikan diterima oleh Kejaksaan Negeri. 3.3 Teknik Pengujian Data Setelah terjadi pengalihbahasaan atas pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang akan diajukan kepada responden kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut dikoreksi oleh beberapa dosen pada STMIK Mitra Karya Bekasi serta STMIK M.H. Thamrin Jakarta Timur dan oleh beberapa periset dari Insight Asia. Setelah dikoreksi dan diperbaiki maka pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner menjadi lebih mudah dipahami sehingga tidak akan membutuhkan waktu lebih dari sepuluh menit bagi responden untuk menjawabnya. Pertanyaan-pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini menggunakan tujuh poin skala semantic differential sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh Livari (2005). Teknik pengujian data adalah dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengujian data adalah SmartPLS yang dapat diunduh dengan gratis pada http://www.smartpls.de dengan terlebih dahulu mendaftarkan diri dengan data diri yang sebenarnya dan akan memperoleh kode aktivasi yang harus selalu diperbaharui setiap tiga bulan agar SmartPLS tetap dapat digunakan. 3.3.1 Uji validitas Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2007). Validitas dapat berupa validitas eksternal dan internal. Validitas eksternal menunjukkan bahwa hasil dari suatu objek dapat digeneralisasikan ke semua objek, situasi, dan waktu yang berbeda (Jogiyanto, 2007). Validitas internal menunjukkan kemampuan dari suatu instrumen riset mengukur apa yang seharusnya diukur dari suatu 23

konsep. Validitas internal terdiri dari validitas isi, validitas berhubungan dengan kriteria dan validitas konstruk. Uji validitas konstruk pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metoda analisis faktor. Uji validitas konvergen (convergent validity) untuk menunjukkan bahwa sebuah konstruk valid dalam memrediksi konstruk lainnya. Validitas konvergen dianggap cukup apabila nilai rata-rata variannya lebih besar dari 0,5 (Fornell dan Larcker, 1981). Uji validitas diskriminan (discriminant validity) untuk mengetahui validitas suatu konstruk dibandingkan dengan konstruk yang lain. Validitas diskriminan dianggap cukup apabila rata-rata varian bersama antara sebuah konstruk dan pengukur-pengukurnya harus lebih besar dari varian bersama konstruk tersebut dengan konstruk-konstruk lainnya pada model (Chin, 1998). 3.3.2 Uji reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur konsistensi dari suatu instrumen secara berurutan. Konsistensi menunjukkan seberapa baik item-item yang mengukur sebuah konsep bersatu menjadi sebuah kumpulan (Sekaran, 2006). Uji keandalan (reliabilitas) pada penelitian ini digunakan Cronbach s Alpha. Cronbach Alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Semakin dekat Cronbach s Alpha dengan 1 maka semakin tinggi pula konsistensi internalnya (Sekaran, 2006). 3.4 Pengukuran Konstruk 3.4.1 Konstruk Model DeLone dan McLean Berikut adalah konstruk-konstruk pada model DeLone dan McLean merupakan konstrukkonstruk yang dibentuk oleh variabel-variabel formatif dan dikaitkan dengan penelitian ini. a. Kualitas SIMKARI 2 Pertanyaan-pertanyaan pada konstruk Kualitas SIMKARI 2 diadopsi dari penelitian Livari (2005) yang diukur dengan enam skala sebagai berikut. 24

Fleksibilitas SIMKARI 2 (flexibility of the SIMKARI 2), diukur dengan skala semantic differential yaitu kaku-fleksibel, terbatas-serbaguna, tidak cukup-cukup, rendah-tinggi. Integrasi sistem (Integration of the SIMKARI 2), diukur dengan skala semantic differential yaitu tidak lengkap-lengkap, tidak cukup-cukup, tidak berhasilberhasil, buruk-baik. Waktu respon/perubahan (response/turnaround time), diukur dengan skala semantic differential yaitu lambat-cepat, buruk-baik, tidak konsisten-konsisten, aneh-masuk akal. Perbaikan kesalahan (error recovery), diukur dengan skala semantic differential yaitu lambat-cepat, parah-unggul, tidak lengkap-lengkap, rumit-sederhana. Kenyamanan Akses (Convenience of access), diukur dengan skala semantic differential yaitu tidak nyaman-nyaman, buruk-baik, sulit-mudah, tidak efisienefisien. Bahasa perintah (command language), diukur dengan skala semantic differential yaitu rumit-sederhana, lemah-kuat, sulit-mudah, sulit digunakan-mudah digunakan. b. Kualitas Informasi SIMKARI 2 Pertanyaan-pertanyaan pada konstruk Kualitas Informasi SIMKARI 2 diadopsi dari penelitian Livari (2005) yang diukur dengan enam item sebagai berikut. Isi (volume), diukur dengan skala semantic differential yaitu ringkas-berlebihan, tidak cukup-cukup, tidak diperlukan-diperlukan, aneh-masuk akal. Kelengkapan (completeness), diukur dengan skala semantic differential yaitu tidak lengkap-lengkap, tidak konsisten konsisten, tidak cukup-cukup, tidak memadai-memadai. Ketelitian (precision), diukur dengan skala semantic differential yaitu tidak cukup-cukup, tidak konsisten-konsisten, rendah-tinggi, tidak terpercayaterpercaya. 25

Akurasi (accuracy), diukur dengan skala semantic differential yaitu tidak akuratakurat, rendah-tinggi, tidak konsisten-konsisten, tidak cukup-cukup. Kekinian (currency), diukur dengan skala semantic differential yaitu buruk-baik, tidak tepat waktu-tepat waktu, tidak memadai-memadai, aneh-masuk akal. Bentuk dari keluaran (format of output), diukur dengan skala semantic differential yaitu buruk-baik, rumit-sederhana, tidak terbaca-terbaca, tidak berguna-berguna. c. Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya Pertanyaan-pertanyaan konstruk Penggunaan SIMKARI 2 Senyatanya diadopsi dari penelitian Livari (2005) yang diukur dalam bentuk item-item sebagai berikut. Penggunaan waktu harian (daily use time) diukur dari tidak pernah menggunakan SIMKARI 2 sama sekali hingga penggunaan lebih dari 3 jam. Frekuensi penggunaan (frequency of use) diukur dari menggunakan SIMKARI 2 kurang dari sebulan hingga penggunaan beberapa kali dalam sehari. d. Kepuasan Pengguna SIMKARI 2 Konstruk Kepuasan Pengguna SIMKARI 2 diukur dengan enam item yang diadopsi dari penelitian Livari (2005) dengan 7 skala semantic differential yaitu tidakbaiksangat baik, sulit-mudah, membingungkan-memuaskan, tidak memadai-memadai, menjemukan-menyenangkan, kaku-fleksibel. e. Dampak Individual Pertanyaan-pertanyaan pada konstruk Dampak Individual sebanyak 6 item diadopsi dari penelitian Livari (2005) dengan mengubah objeknya dari sistem menjadi SIMKARI 2. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini diukur dengan tujuh poin skala Likert, 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju). 26

f. Dampak Organisasional Dampak Organisasional tidak dilakukan dalam penelitian ini, karena sulitnya memisahkan dampak dari sistem informasi atau sistem kerja. g. Kesukarelaan Menggunakan SIMKARI 2 Pertanyaan-pertanyaan pada konstruk Kesukarelaan menggunakan SIMKARI 2 diadopsi dari penelitian Adrianto (2007) dengan mengubah objeknya dari e-filing menjadi SIMKARI 2. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini diukur dengan tujuh poin skala Likert, 1 (sangat tidak setuju) hingga 7 (sangat setuju). Pertanyaanpertanyaan pada konstruk ini berjumlah tiga buah. Untuk menjaga reliabilitas dari konstruk ini, pertanyaan nomor dua dan tiga, skala Likert dibalik menjadi 1 adalah sangat setuju hingga 5 adalah sangat tidak setuju. 3.5 Metoda Analisis Metoda analisis yang digunakan adalah menggunakan Partial Least Square (PLS). PLS adalah metoda Structural Equation Modelling (SEM) berbasis komponen yang bertujuan prediksi. Penelitian ini bertujuan prediksi dan menurut Seddon (1997) dukungan teori model DeLone dan McLean kurang kuat. Chin dan Newsted (1999) menyatakan bahwa model PLS cocok untuk aplikasi-aplikasi prediksi dan pembangunan teori. 3.6 Metoda Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis yang menyangkut pengaruh suatu konstruk terhadap konstruk yang lain digunakan uji t dan pengukuran hubungan koefisien korelasi digunakan koefisien jalur (path coefficients). Uji t yang dilakukan menggunakan tingkat kepercayaan 95% yaitu tingkat kepercayaan yang paling umum digunakan untuk kemudian diambil yang signifikan. Koefisien korelasi yang positif menunjukkan bahwa ada hubungan positif antar konstruk sedangkan koefisien korelasi yang negatif menunjukkan hubungan yang sebaliknya antar konstruk. Hubungan yang sebaliknya antar konstruk yang dimaksudkan 27

adalah jika suatu konstruk berkorelasi negatif terhadap konstruk actual use maka berarti konstruk yang bersangkutan tidak menggunakan teknologi yang dimaksud. 3.7 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi dilihat dengan melihat nilai R Square (R 2 ). Nilai dari R 2 adalah antara nol sampai dengan satu. R 2 bernilai nol berarti tidak dapat menjelaskan sedikitpun variansi terhadap variabel dependen. R 2 bernilai satu berarti variabel independen menjelaskan seratus persen variansi terhadap variabel dependen. 28