134 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
Perpustakaan Unika LAMPIRAN 190

PEDOMAN OBSERVASI. Observasi penelitian ini mengungkap : a. Kesan umum : kondisi fisik, penampilan dan perilaku subyek

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. langgeng hingga akhir hayat mereka. Namun, dalam kenyataannya harapan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. kasus seperti keluarga yang telah bercerai. Latar belakang keluarga yang bercerai

BAB V PEMBAHASAN. dan memiliki gangguan somatoform tipe konversi sejak tiga tahun yang. setalah subjek mengalami gangguan somatoform, subjek mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Kecemasan Terhadap Kematian

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga menurut Lestari (2012) memiliki banyak fungsi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

LAMPIRAN 1 RINCIAN ALAT UKUR 1. Persepsi remaja awal tentang pola asuh otoriter orangtua

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penurunan kondisi fisik, mereka juga harus menghadapi masalah psikologis.

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

Bagan 2. Konflik Internal Subyek. Ketidakmampuan mengelola konflik (E) Berselingkuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

COPING REMAJA AKHIR TERHADAP PERILAKU SELINGKUH AYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap orang lain, khususnya terhadap lawan jenis. Perasaan saling mencintai,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manusia, ditandai dengan perubahan-perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

ANGKET SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS SS S TS STS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua penduduk di dunia ini hidup dalam unit-unit keluarga. Setiap

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN / PERKEMBANGAN KELUARGA

BAB V HASIL PENELITIAN

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diri dan lingkungan sekitarnya. Cara pandang individu dalam memandang dirinya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STRATEGI COPING PADA REMAJA PASCA PUTUS CINTA NASKAH PUBLIKASI

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua :

Konsep Krisis danangsetyobudibaskoro.wordpress.com

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL PENELITIAN

Lampiran 1 : Data Penunjang dan Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres. Kuesioner Strategi Penanggulangan Stres

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa

LAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang ditandai dengan berbagai problematika, seperti perubahan kondisi

BAB V PENUTUP. menjadi tidak teratur atau terasa lebih menyakitkan. kebutuhan untuk menjadi orang tua dan menolak gaya hidup childfree dan juga

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN. maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kebahagiaan seperti misalnya dalam keluarga tersebut terjadi

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

PETUNJUK PENGISIAN. 4. Jawablah dengan jujur sesuai dengan keadaan diri Anda. Kerahasiaan jawaban Anda serta Identitas Anda akan di jamin sepenuhnya.

BAB V ANALISI DATA DAN HASIL PENELITIAN

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB I PENDAHULUAN. 40 tahun dimana terjadi perubahan fisik dan psikologis pada diri individu, selain itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

******* Dedicated for God,pap,mum,brother and sister..

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai macam hal yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Stres merupakan kata yang sering muncul dalam pembicaraan masyarakat

Perawan / Menikah / Janda Cerai / Janda Meninggal * Jumlah Anak : Orang * Coret yang tidak perlu C A R A P E N G E R J AAN

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupannya, individu sebagai makhluk sosial selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Ditinjau dari sudut perkembangan manusia, kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. orangtua, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua pasangan dikarunia anak. merasa bangga dan bahagia ketika harapan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kebahagiaan. mengacu pada emosi positif yang dirasakan individu serta aktivitas-aktivitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. mengenal awal kehidupannya. Tidak hanya diawal saja atau sejak lahir, tetapi keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. mengurangi distres. Menurut J.P.Chaplin (Badru, 2010) yaitu tingkah laku

BAB I PENDAHULUAN. dan suami, ibu dan ayah, anak perempuan dan anak laki-laki, saudara perempuan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang tidak dapat diperkirakan waktu terjadinya. Sehingga kematian

Pengertian Kehilangan adalah perubahan dari sesuatu yang ada menjadi tidak ada atau situasi yang diharapkan terjadi tidak tercapai. Kehilangan dapat d

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

DATA SUBJEK SUBJEK I SUBJEK II SUBJEK III

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

BAB I PENDAHULUAN. asuhan, sebagai figur identifikasi, agen sosialisasi, menyediakan pengalaman dan

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa.

Transkripsi:

LAMPIRAN 134

135 LAMPIRAN A OBSERVASI DAN WAWANCARA

136 PEDOMAN OBSERVASI i. Kesan Umum : Kondisi Fisik dan Penampilan Subyek ii. Perilaku yang cenderung ditampilkan iii. Kegiatan Sehari-hari iv. Lingkungan Sekitar v. Interaksi Sosial Subyek PEDOMAN WAWANCARA 1. Identitas Subyek Nama Tempat Tanggal Lahir Umur Pendidikan Anak ke Domisili 2. Latar Belakang (kondisi keluarga) 3. Kehidupan Masa Kecil a. Pengalaman masa kecil b Bentuk pola asuh yang diterapkan sewaktu kecil 3. Kehidupan Masa Remaja a. Persepsi subyek tentang dirinya b. Bagaimana persepsi subyek terhadap kedua orangtua

137 c. Pengalaman masa remaja d. Permasalahan yang sering muncul dengan orangtua e. Hubungan dengan Orangtua Kandung f. Hubungan dengan Teman dan Lingkungan Sekitar g. Aktivitas di luar rumah subyek 4. Hal-Hal yang Berhubungan dengan Pola Asuh Otoriter a. Pendidikan yang diterapkan oleh orangtua b Aturan-aturan yang berlaku untuk subyek c Hukuman yang diberlakukan untuk subyek d Nilai/hasil apa yang diambil dari pola pengasuhan otoriter e Perasaan subyek dengan pola pengasuhan otoriter b. Hal-Hal yang Berhubungan dengan Stres dan Terhadap Pola Asuh Otoriter a Bentuk stres yang ditampilkan b Gejala stres yang dirasakan c Tingkat stres yang dirasakan subyek d yang dilakukan untuk menghadapi stres e Hal yang mendukung usaha subyek untuk f Hal yang menghambat usaha subyek untuk g Tingkat keberhasilan subyek dalam mengatasi subyek c. Harapan Subyek 1. Rencana untuk mewujudkan harapan subyek ke depan

Sumber Stress Sumber Stress dari situasi Pola Asuh Otoriter - Pendidikan kaku ( - Aturan dan Kontrol yang kaku - Hukuman Fisik - Kurang saling pengertian - Kurang Kesempatan Berpendapat Kebutuhan Personal - Keinginan untuk bebas menentukan tindakan serta dalam memilih sekolah - Keinginan untuk dihargai, diterima dan perhatian kasih sayang - Keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis Gejala Stres Gejala Fisikal - Pusing - Sulit tidur - Maag Acute Gejala Emosional - Marah - Sedih - Kecewa - Memusuhi Gejala Intelektual - Sulit konsentrasi pelajaran Gejala Interpersonal - Acuh dengan keadaan - Berbuat semaunya Perilaku Acuh dan bertindak semaunya Menganggap seolah tidak terjadi apa-apa Berpura-pura tegar Berdoa pada Tuhan Berusaha menerima kenyataan Menerima dengan pasrah Strategi Tujuan Pengurangan beban Mengingkari Religiusitas Penerimaan diri Jenis Emosional Sumber stress dari peristiwa Tidak nyaman dan Tertekan Bicara baik-baik dengan ayah Tindakan instrumental & Negosiasi Masa Kanak-kanak - Peceraian kedua orangtua Masa Remaja - Ayah memutuskan menikah lagi - Pacar meninggal dunia Bercerita, minta nasihat pada ibu Curhat dengan pacar Mencari dukungan Problem Gambar 2. Strategi dengan Pola Asuh Otoriter (Subyek1)

Sumber Stress Sumber Stress dari situasi Pola Asuh Otoriter - Pendidikan kaku ( - Aturan dan Kontrol yang kaku - Hukuman Fisik - Kurang saling pengertian - Kurang Kesempatan Berpendapat Kebutuhan Personal - Keinginan untuk bebas menentukan tindakan serta dalam memilih sekolah - Keinginan untuk dihargai, diterima dan perhatian kasih sayang - Keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis Gejala Stres Gejala Fisikal - Pusing kepala sebelah - Sulit tidur - Badan pegal-pegal - Mens tidak lancar Gejala Emosional - Marah - Sedih - Kecewa Gejala Intelektual - Sulit konsentrasi pelajaran - Mudah lupa Gejala Interpersonal - Acuh dengan keadaan - Berbuat semaunya - Mengunci diri di kamar Perilaku Membayangkan hal yang menyenangkan Berbelanja Menyibukkan diri seolaholah tidak terjadi apa-apa Berdoa pada Tuhan Menerima kenyataan Menuruti kemauan ayah Strategi Tujuan Pelarian diri Mengingkari Religiusitas Penerimaan diri Jenis Emosional Sumber stress dari peristiwa Masa Kanak-kanak Subyek mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung dari orangtua yang merawatnya. Tidak nyaman dan Tertekan Meminta penjelasan masalah pada ayah Bercerita, minta nasihat pada ibu, adik perempuannya Tindakan instrumental & Negosiasi Mencari dukungan Problem Mengadu ke orangtua Gambar 3. Strategi dengan Pola Asuh Otoriter (Subyek 2)

Sumber Stress Sumber Stress dari situasi Pola Asuh Otoriter - Pendidikan kaku ( - Aturan dan Kontrol yang kaku - Hukuman Fisik - Kurang saling pengertian - Kurang Kesempatan Berpendapat Kebutuhan Personal - Keinginan untuk bebas menentukan tindakan serta dalam memilih sekolah - Keinginan untuk dihargai, diterima dan perhatian kasih sayang - Keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis Gejala Stres Gejala Fisikal - Pusing - Tangan berkeringat Gejala Emosional - Marah - Khawatir - Gelisah - Kecewa - Takut Gejala Intelektual - Kebingungan menghadapi masalah Gejala Interpersonal - Acuh dengan keadaan Perilaku Nonton DVD film, baca majalalah Main Game Komputer Menyibukkan diri dengan kegiatan kampus Berdoa pada Tuhan Bersikap santai Menuruti kemauan ayah Strategi Tujuan Pelarian diri Mengingkari Religiusitas Penerimaan diri Jenis Emosional Sumber stress dari peristiwa Masa Kanak-kanak - Berpindah-pindah sekolah Masa Remaja - Dijodohkan dengan laki-laki pilihan ayahnya Tidak nyaman dan Tertekan Mmembantah dan meminta penjelasan masalah pada ayah Bercerita, minta nasihat pada ibu Tindakan instrumental & Negosiasi Mencari dukungan Problem Gambar 2. Strategi dengan Pola Asuh Otoriter (Subyek3)

Strategi EMOSIONAL FOCUSED COPING Sumber Stress Sumber Stress dari situasi Pola Asuh Otoriter - Pendididikan bersifat kaku - Aturan dan kontrol yang kaku - Hukuman yang lebih banyak diberikan dari pada pujian - Kurangnya saling pengertian - Kurangnya kesempatan anak dalam menyampaikan pendapat Kebutuhan Personal Remaja Gejala-Gejala Stres 1. Gejala Fisikal Pusing, Sulit tidur,badan pegal-pegal, Maag acute, Tangan berkeringat 2. Gejala Emosional Marah, kecewa, gelisah, takut, sedih, memusuhi, khawatir 3. Gejala Intelektua Kebingungan menghadapi masalah, mudah lupa, sulit konsentrasi 4. Gejala Interpersonal Acuh dengan keadaan, berbuat semaunya, mengunci diri di kamar. Mengingkari - Berpura-pura tegar - Menyibukkan diri Pengurangan Beban Acuh, bertindak semaunya dan seolah tdk tjd apa-apa Pelarian diri - Nonton DVD film - Main Game computer - Baca majalah - Membayangkan hal yg menyenangkan - Berbelanja Religiusitas Berdoa dan pasrah pada Tuhan Penerimaan Diri Bersikap santai, Menerima kenyataan, menerima dengan pasrah, menuruti kemauan ayah Sumber stress dari peristiwa - Perceraian kedua orangtua - Ayah memutuskan menikah lagi - Pacar meninggal dunia (kecelakaan) - Kenyataan bahwa bukan anak kandung dari orangtua yang merawatnya - Pindah sekolah berkali-kali - Dipaksa dijodohkan orangtua Tidak nyaman dan Tertekan PROBLEM FOCUSED COPING Keaktifan diri, Tindakan Instrumental & Negosiasi - Bicara baik-baik dgn ayah - Membantah dan minta penjelasan pada ayah Mencari Dukungan - Bercerita dan minta nasehat pd ibu - Mengadu ke orangtua angkat - Curhat dengan pacar - Cerita pada adik perempuan Gambar 5. Strategi Pada Remaja Putri Dengan Pola Asuh Otoriter