BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11. tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari kegiatan tersebut dan juga mengharapkan dana yang diinvestasikan akan

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga menciptakan lingkungan persaingan yang semakin ketat hal ini. kesejahteraan masa tua karyawan dengan mengikuti

Pokok-pokok Perubahan PMK Investasi Dana Pensiun. Mulabasa Hutabarat Kepala Biro Dana Pensiun - Bapepam-LK

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Industri Dana Pensiun saat ini mempunyai peranan yang makin besar

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang memiliki siitem perekonomian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus kehidupan seseorang ada tiga tahapan kehidupan yang harus

Statistik Dana Pensiun Kupas Tuntas Permasalahan Dana pensiun Menuju Stabilitas Industri

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Umur dan produktifitas manusia pada akhirnya ada batasnya, tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan lembaga perantara (intermediary) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pasif dan investor aktif. Investor pasif menganggap bahwa pasar modal adalah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. Berinvestasi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai indikator utama perekonomian (leading indicator of economy) mengurangi beban negara (Samsul, 2006: 43).

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang

I. PENDAHULUAN. menguntungkan bagi pemulihan perekonomian pasca krisis seperti isu terorisme

BAB I PENDAHULUAN. Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

MEMILIH INVESTASI REKSA DANA TAHUN 2010

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN

DAFTAR TABEL. kelas aset investasi

BAB I PENDAHULUAN. reksadana. Perubahan Nilai Aktiva Bersih ini dapat dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu badan hukum yang mengelola dan. menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dana untuk membiayai berbagai proyeknya. Dalam hal ini, pasar

I. PENDAHULUAN. Pada tahun 1997 kondisi perekonomian Indonesia mengalami krisis yang

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

LAMPIRAN VI SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

Seminar Economic Outlook 2017

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STRUKTUR ORGANISASI DANA PENSIUN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan yang sangat penting dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan antara pihak yang memiliki

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA INSTRUMEN REKSA DANA SYARIAH MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya pasar uang (money market) dan pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

I. PENDAHULUAN. suatu jawaban, sekaligus tantangan akan kebutuhan masyarakat dunia terhadap

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

BAB I PENDAHULUAN. dimasa yang akan datang. Seorang investor yang ingin melakukan investasi bisa

BAB I PENDAHULUAN. penawaran asset keuangan jangka panjang (Long-term financial asset).

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

BAB I PENDAHULUAN. bersifat hutang dikenal dengan nama obligasi (Husnan, 2001:4).

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mendorong sebagian calon tenaga kerja berkeinginan

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Jakarta, Oktober Dumoly F. Pardede Kepala Biro Dana Pensiun

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun lebih dari itu, kegiatan mengelola

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

LAPORAN DEWAN PENGAWAS DPLK PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK Semester II

BAB I PENDAHULUAN. mendatang (Tandelilin, 2001). Seorang investor apabila ingin berinvestasi akan

RENCANA INVESTASI DANA PENSIUN PERHUTANI TAHUN 2009

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. banyak industri yang mengalami kebangkrutan karena inflasi yang tinggi. Di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 296/KMK.017/2000 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN SUKU BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dana Pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan pembayaran manfaat pensiun. Terdapat dua jenis Dana Pensiun menurut Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Kedua jenis Dana Pensiun itu adalah Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Jenis program pensiun yang diselenggarakan oleh DPPK dapat berbentuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) atau Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Sedangkan DPLK jenis program pensiun yang dapat diselenggarakannya adalah PPIP. Sesuai dengan laporan terakhir dari Biro Dana Pensiun Bapepam LK, jumlah peserta Dana Pensiun telah mencapai 2.817.988 orang. Jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang telah berpenghasilan. Sementara itu, dari 272 Dana Pensiun, sebanyak 4.584 pemberi kerja tercatat memiliki program pensiun berbasis sukarela, baik sebagai pendiri DPPK, Mitra Pendiri DPPK maupun masyarakat serta karyawan pada DPLK (http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun) 1

Total dana kelolaan Dana Pensiun di Indonesia sebesar Rp130,34 triliun. Sebanyak Rp128,68 triliun terserap dalam bentuk investasi seperti Surat Berharga Negara, Obligasi, Saham, Reksadana, dll. (http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun). Deskripsi dari masingmasing jenis Dana Pensiun, dikategorikan menjadi tiga Grup yaitu; Grup I adalah Dana Pensiun dengan kepemilikan investasi di atas Rp1 triliun, Grup II adalah Dana Pensiun dengan kepemilikan investasi antara Rp100 miliar-rp 1 triliun, dan Grup III adalah Dana Pensiun dengan kepemilikan investasi di bawah Rp100 miliar. Setelah terjadi krisis keuangan global di tahun 2008, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan perbaikan pada tahun 2009. Perbaikan ini terus berjalan dengan didukung perekonomian global yang semakin kondusif. Kondisi perekonomian global yang kondusif berpengaruh pada perekonomian Indonesia yang terus mengalami perbaikan dan pertumbuhan yang dicerminkan dari beberapa indikator makroekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, suku bunga Bank Indonesia, nilai tukar rupiah, Produk Domestik Bruto/ PDB, cadangan devisa dan Indeks Harga Saham Gabungan/ IHSG. Salah satu peran Dana Pensiun dalam ekonomi makro adalah sebagai penstabil pasar modal. Peran ini telah mulai nampak dilakukan oleh Dana Pensiun sebagai Investor Institusi. Sejak tahun 2006 hingga saat ini, telah terjadi pergeseran investasi Dana Pensiun dari investasi yang didominasi oleh instrumen investasi jangka pendek ke instrumen 2

investasi jangka panjang. Hingga laporan terakhir dari Biro Dana Pensiun Bapepam LK, porsi investasi jangka panjang Dana Pensiun mencapai 70,96% dari total investasi Dana Pensiun Peran penstabil pasar modal ini belum dapat dilakukan dengan maksimal oleh Dana Pensiun dikarenakan jumlah kekayaan yang masih kecil dibandingkan dengan kapitalisasi pasar bursa efek di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa masih terbuka peluang untuk mengembangkan industri Dana Pensiun agar mempunyai peran yang lebih siginifikan dalam perekonomian Indonesia. Pengembangan ini terus dilakukan oleh Biro Dana Pensiun Bapepam LK melalui kegiatan promosi dan edukasi kepada masyarakat, penyusunan regulasi berdasarkan kebutuhan dan pengembangan industri, serta pengembangan industri Dana Pensiun berdasarkan prinsip syariah. Salah satu elemen yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan industri Dana Pensiun adalah besarnya dana yang dihimpun dan dikembangkan oleh Dana Pensiun. Di dalam laporan keuangan Dana Pensiun, besarnya kekayaan Dana Pensiun terlihat pada nilai aktiva bersih yang terdiri atas investasi dan non investasi. Data terakhir dalam www.bapepam.go.id/danapensiun menunjukkan total kekayaan Dana Pensiun di Indonesia telah mencapai Rp130,34 triliun. Investasi merupakan komponen pokok didalam penyelenggaraan Dana Pensiun. Sebagian besar alokasi kekayaan Dana 3

Pensiun ditempatkan dalam bentuk investasi. Menurut ketentuan mengenai investasi di Indonesia, terdapat 19 jenis investasi yang dapat dipilih oleh Dana Pensiun. Data terakhir menunjukkan, nilai investasi Dana Pensiun adalah sebesar Rp125,68 triliun atau setara dengan 96,42% dari total kekayaan Dana Pensiun. Karena porsi investasi merupakan bagian terbesar dari kekayaan Dana Pensiun, maka peningkatan investasi Dana Pensiun sejalan dengan peningkatan yang terjadi pada kekayaan Dana Pensiun. Diantara 19 jenis investasi oleh Dana Pensiun yang diperkenankan Menteri Keuangan, terdapat empat jenis investasi yang mendominasi portofolio investasi Dana Pensiun di Indonesia, yaitu Surat Berharga Negara/ SBN, Obligasi, Deposito dan Saham. Proporsi investasi Dana Pensiun pada keempat jenis instrumen investasi tersebut di tahun 2010, masing-masing adalah sebesar 24,66%, 22,94%, 20,78% dan 17,39%, serta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Investasi Dana Pensiun dalam bentuk Surat Berharga Negara/ SBN selalu berada di posisi teratas dari jenis investasi lainnya dengan sedikit tren penurunan yang stabil dari waktu ke waktu. Sementara itu instrumen investasi pada Saham dan Obligasi menunjukkan peningkatan. Pergerakan yang cukup dinamis tampak terjadi pada instrumen investasi Deposito dimana sempat menunjukan tren kenaikan tetapi kemudian turun menjelang akhir tahun. Sementara itu, 4

untuk instrumen investasi lainnya seperti tanah dan bangunan, reksadana, dan Sertifikat Bank Indonesia/ SBI menunjukkan kenaikan perlahan. Lebih lanjut portofolio investasi Dana Pensiun selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 terlihat pada Tabel 1.1: Tabel 1.1 Portofolio Investasi Dana Pensiun di Indonesia Tahun 2006-2010 (Rp milyar) Jenis Investasi 2006 2007 2008 2009 2010 Deposito SBI 22.311,23 21.002,52 20.926,34 23.691,75 27.966,14 SBN 17.320,88 19.195,84 25.153,99 29.735,31 30.991,14 Obligasi 19.494,71 22.640,56 21.903,63 25.988,67 28.826,71 Saham 7.432,01 13.989,46 8.473,74 16.002,31 21.854,11 Reksadana 2.360,40 4.938,11 3.345,55 5.405,65 7.390,35 Tanah Bangunan Sukuk Tabungan 2.813,16 3.003,42 3.355,11 3.477,99 3.935,55 - - - - 769,14 Lain-lain 3.235,31 3.134,95 3.390,00 3.760,16 3.918,10 TOTAL 74.967,70 87.904,87 86.548,36 108.061,85 125.678,23 Sumber: Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun Bapepam LK Tabel 1.1 tersebut memperlihatkan bahwa investasi di Indonesia dapat terus berkembang. Investasi Dana Pensiun juga meningkat dari tahun ke tahun. Tabel tersebut menunjukkan delapan jenis instrumen investasi yang sering dipilih oleh lembaga Dana Pensiun yaitu; Deposito SBI, SBN, Obligasi, Saham, Reksadana, Tanah bangunan, Sukuk, Tabungan, dll. Salah satu alat untuk mengukur kinerja 5

investasi Dana Pensiun adalah dengan menghitung besar kecilnya tingkat Return On Investment (ROI) yang diperoleh Dana Pensiun. Besar kecilnya nilai ROI yang diperoleh Dana Pensiun tersebut dipengaruhi oleh komposisi investasi atau nilai penempatan yang dilakukan oleh masing-masing Dana Pensiun (Bandi, 2009). Berdasarkan Laporan Tahunan terakhir dari Biro Dana Pensiun Bapepam-LK, rata-rata ROI yang diperoleh Dana Pensiun secara keseluruhan adalah sebesar 15,48%; dengan rata-rata ROI untuk DPPK PPMP sebesar 16,11%; DPPK PPIP sebesar 16,91%; dan DPLK sebesar 10,96%. Rata-rata ROI kedua jenis Dana Pensiun terlihat pada Tabel 1.2: Tabel 1.2 Kinerja Investasi (ROI) Dana Pensiun di Indonesia Jenis Dana Pensiun Jumlah Dana Pensiun Rata-rata ROI DPPK-PPMP 208 16,11% DPPK-PPIP 40 16,91% DPLK 24 10,96% Sumber: Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun Bapepam LK Pengukuran kinerja investasi Dana Pensiun berbeda dengan pengukuran kinerja perusahaan Investasi pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan karakteristik keputusan pemilihan instrumen investasi Dana Pensiun dibatasi oleh aturan perundang-undangan tentang Lembaga Dana Pensiun oleh Menteri Keuangan. Proses pembuatan strategi portofolio yang optimal bagi Dana Pensiun juga terikat dengan peraturan dari Departemen Keuangan. Keterbatasan ini terdapat pada pemilihan instrumen investasi dan 6

juga sistim pengelolaan keuangan internal Dana Pensiun. Dewan Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun berlaku konservatif atau sangat hati-hati dalam mempertimbangkan keputusan investasi yang dipilih (Allen, 1997). Keterbatasan-keterbatasan ini tidak boleh menjadi penyebab portofolio yang dilakukan tidak dapat optimal. Pengurus Dana Pensiun dituntut cermat dalam mengamati perkembangan pasar investasi, situasisituasi perekonomian nasional maupun global serta isu-isu strategis yang dapat berpengaruh secara signifikan terhadap iklim investasi. Dalam teori portofolio yang dikembangkan oleh Markowitz, risiko dalam portofolio dapat diukur. Akan tetapi pengukuran risiko atas portofolio yang dilakukan Dana Pensiun tidak bisa diasumsikan sama. Hal ini disebabkan portofolio Dana Pensiun tidak hanya terdiri dari instrumen investasi yang sejenis, akan tetapi terdiri dari berbagai jenis instrumen investasi. Dana Pensiun UMM termasuk Lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yaitu Dana Pensiun yang dibentuk oleh Universitas Muhammadiyah Malang yang mempekerjakan karyawan dan dosen, selaku pendiri untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawan, dosen tetap yayasan, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja. Dana Pensiun UMM terdaftar pada Biro Dana Pensiun Bapepam LK dan masuk dalam kategori Group III dengan kepemilikan investasi dibawah Rp 100 miliar. Dana Pensiun UMM berdiri pada tahun 2007. Aktivitas investasi Dana Pensiun dikelola secara langsung 7

oleh dosen dan karyawan Universitas Muhammadiyah Malang yang dalam strukturnya terbagi menjadi Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas. Selain dibatasi oleh peraturan perundang-undangan tentang Dana Pensiun oleh pemerintah, keputusan investasi Dana Pensiun UMM juga dibatasi oleh kebijakan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dewan Pengawas dan Pengurus berlaku konservatif atau sangat hati-hati dalam mempertimbangkan keputusan investasi yang dipilih oleh Pengurus Lembaga. Sikap tersebut mendominasi dalam proses portofolio investasi. Dengan mencermati kinerja portofolio investasi Dana Pensiun UMM tiga tahun terakhir yang diukur berdasarkan ROI, dengan rata-rata ROI adalah sebesar 9,36% hampir menyamai rata-rata dari seluruh ROI DPPK-PPMP Group ke III yang terdaftar pada Biro Dana Pensiun Bapepam LK sebesar 9,79%, akan tetapi potensi kinerja ROI yang baik masih dapat dimaksimalkan. Penjelasan secara rinci tampak pada Tabel 1.3 dan Tabel 1.4: Tabel 1.3 Data Keuangan Dana Pensiun UMM (Rp Milyar) Keterangan 2010 2011 2012 Semester I Semester II Semester I Semester II Semester I Semester II Aset Bersih Rp 7.520 Rp 7.700 Rp 10.357 Rp 12.217 Rp 10.250 Rp 13.730 Total Investasi Rp 6.771 Rp 7.544 Rp 8.347 Rp 10.436 Rp 9.797 Rp 11.947 Hasil Usaha Rp 703 Rp 741 Rp 905 Rp 915 Rp 805 Rp 889 ROA (%) 9,36 9,63 8,74 7,49 7,86 6,48 ROI (%) 10,39 9,83 10,85 8,77 8,22 7,44 Sumber : Dana Pensiun UMM Tabel 1.4 menunjukkan rata-rata ROI Dana Pensiun PPMP oleh Biro Dana Pensiun Bapepam-LK, tiga tahun terakhir. DPPK PPMP terbagi menjadi tiga group, dengan total rata-rata ROI sebesar 11,33%. Sedangkan 8

khusus group ke tiga dari DPPK PPMP, rata-rata ROI sebesar 9,79%. Dana Pensiun UMM termasuk dalam group ke tiga dengan kinerja rata-rata ROI selama tiga tahun terakhir sebesar 9,36%. Dana Pensiun UMM masih memiliki potensi kinerja investasi yang lebih baik lagi. Tabel 1.4 Kinerja Investasi DPPK PPMP di Indonesia Tahun 2010-2011 Kriteria DPPK PPMP Jumlah Dana Pensiun Rata-rata ROI 2010 Rata-rata ROI 2011 Rata-rata ROI 2012 Group I 18 16,07% 9,33% 12,97% Group II 76 13,02% 9,11% 12,08% Group III 114 11,31% 7,77% 10,31% ROI DPPK PPMP 208 11,33% Sumber : Laporan Tahunan Biro Dana Pensiun Bapepam LK Jumlah aset bersih atau dana kelolaan Dana Pensiun UMM mengalami peningkatan dari tahun berdirinya ditahun 2007 hingga tahun 2012. Meningkatnya jumlah aset bersih, berkaitan secara positif dengan hasil usaha Dana Pensiun UMM. Akan tetapi peningkatan hasil usaha setiap tahunnya, belum menjadi ukuran kinerja investasi yang baik. Dalam penelitian ini, difokuskan pada tiga tahun terakhir, karena keterbatasan data dan peraturan pengelolaan data oleh Biro Dana Pensiun Bapepam-LK baru terstandarisasi di tahun 2010. Peneliti tertarik untuk mengetahui kinerja portofolio investasi Dana Pensiun hingga dapat dikatakan optimal dengan tingkat risiko tertentu, dengan data tiga tahun terakhir, dan membuat beberapa skenario desain portofolio yang optimal bagi Dana Pensiun UMM untuk tiga periode kedepan 9

(tahun 2013-2015). Optimalisasi Investasi Dana Pensiun UMM difokuskan pada pencapaian ROI yang setara, atau lebih tinggi dari rata-rata industrinya, dengan imbal hasil cukup tinggi dan risiko tertentu, melalui berbagai perencanaan skenario agar visi dan fungsi lembaga dapat optimal sebagaimana mestinya. Peneliti memfokuskan pada analisis Imbal Hasil dan risiko masing-masing instrumen investasi Dana Pensiun UMM yang akan bermuara pada optimalisasi kinerja investasi hingga membuat skenario desain portofolio. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Apakah keputusan Portofolio investasi Dana Pensiun UMM tahun 2010-2012 telah optimal? 2. Bagaimana desain portofolio investasi yang optimal bagi Dana Pensiun UMM untuk tahun 2013, 2014 dan 2015? C. Batasan Masalah Untuk menghindari bias dalam hasil penelitian ini, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Evaluasi kinerja investasi Dana Pensiun UMM dilakukan pada tiga tahun sebelumnya dikarenakan keterbatasan data yang tersedia. 2. Peneliti membentuk desain portofolio investasi untuk mencapai nilai yang optimal, sesuai dengan arahan investasi. Portofolio yang 10

efisien, adalah portofolio yang menghasilkan tingkat pengembalian terbesar untuk tingkat risiko tertentu. 3. Rancangan desain baru portofolio investasi Dana Pensiun UMM berlaku untuk tahun 2013, 2014 dan 2015. Penggunaan tiga tahun mendatang dimaksudkan agar tidak terjadi bias yang terlalu jauh atas hasil peramalan imbal hasil investasi. 4. Asumsi siatuasi/ kondisi ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kondisi yang normal, tidak ada perubahan kondisi kenaikan atau penurunan secara seignifikan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah diuraikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui optimalisasi keputusan Portofolio investasi Dana Pensiun UMM tahun 2010-2012 2. Membuat desain portofolio investasi yang optimal periode tahun 2013, 2014 dan 2015 bagi Dana Pensiun UMM. E. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini memberikan sumbangan bagi perkembangan Teori portofolio yang dikemukakan oleh Markowitz dan Teori pengukuran kinerja portofolio oleh Sharpe. Hasil penelitian ini akan menjelaskan bagaimana teori tersebut 11

digunakan pada lembaga Dana Pensiun yang terikat dengan peraturan-peraturan spesifik mengenai alokasi investasinya. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini memberikan gambaran desain portofolio yang Optimal bagi Dana Pensiun UMM untuk tahun 2013-2015 12