BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, salah satu industri yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. menjaga produktifitas dari setiap individu, maka media internet sangat

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber: Techinasia, (2014) 1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut segala informasi dapat diakses secara cepat dan

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman ini, perkembangan teknologi khususnya smartphone memang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian a. Profil Tokopedia.com

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan internet di Indonesia saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Prediksi Pengguna Ponsel Populasi Global Sumber: E-Marketer (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan teknologi di dunia telah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi sangat berdampak pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. menonjol dan berperan penting dalam komunikasi. Melalui internet setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

Usia Pengguna Internet

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan itu ditandai dengan semakin meluasnya keberadaan internet di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menjadi negara ke-4 setelah China, India dan Jepang dalam penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. lebih ringkas. Ini didorong juga karena semakin tinggi mobilisasi masyarakat di

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perlu melakukan perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang saling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. satu pemicunya adalah ditemukan WWW (World Wide Web) yang mudah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN. dunia (International Telecommunication Union, 2014). Berdasarkan data dari

BAB I PENDAHULUAN. permainan hiburan dengan koneksi internet, bisa juga sebagai alat komunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi. penting bagi keberhasilan perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun organisasi (Hanson, 2000 :7 9). Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Informasi Top 8 Sistem Operasi Mobile dan Tablet pada bulan Februari 2015 sampai dengan Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. berkembang perekonomiannya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan telekomunikasi dan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada umumnya para remaja sekarang senang berbelanja tertutama

I. PENDAHULUAN. Saat ini, teknologi telah memegang peranan yang signifikan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pasar penjualan handphone berkembang dengan cepat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian antarsemua jenis aktor:

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

3 Sumber: pada 1

BAB I PENDAHULUAN. memberikan banyak kemudahan dalam berkomunikasi, telah mampu mengubah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi smartphone maka pasar

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan internet tersebut. Alat telekomunikasi seperti handphone pada era

1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern saat ini, perubahan tren gaya hidup khususnya dalam bidang teknologi yang terjadi di lingkungan membuat masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih baik. Teknologi telah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel, ataupun internet mempunyai dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat sekarang ini. Negara berkembang seperti Indonesia turut merasakan dampak positif dari penggunaan internet saat ini. Setiap hari masyarakat Indonesia melakukan akses melalui internet untuk kepentingan pribadi, bersosialisasi maupun berbisnis. Internet dapat menjadi alat komunikasi dengan orang lain melalui dunia maya, selain itu internet juga dapat memudahkan setiap orang untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan. Selain itu, internet juga berperan sebagai media hiburan untuk diri sendiri seperti mendengarkan musik, main game, streaming video atau mengakses jejaring sosial. Namun demikian, selain dampak positif yang dirasakan, internet juga membawa dampak negatif seperti penipuan, perjudian online, penculikan melalui jejaring sosial dan hal negatif lainnya yang dapat merugikan penggunanya. Jumlah pengguna internet aktif di seluruh dunia tahun 2015 mencapai 31,7 miliar user, dengan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 7,6%. Dalam peringkat negara dengan pertumbuhan global paling tinggi, Indonesia menduduki 1

peringkat keempat sebagai pengguna aktif dari seluruh negara di dunia. Posisi pertama diduduki oleh India, diikuti Tiongkok, Myanmar, dan menyusul Indonesia dengan peringkat dibawah ada Jepang, Nigeria, dan Amerika Serikat (Bohang, 2015). Berdasarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna aktif internet di Indonesia mengalami kenaikan pada tahun 2014 menjadi 88,1 juta user dengan penetrasi sebesar 34,9%. Tingginya angka pengguna internet tersebut disesuaikan dengan jumlah penduduk di Indonesia tahun 2014 berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sejumlah 252,5 juta penduduk. Pengguna internet di Indonesia jika dilihat dari sisi jumlah penduduk, mengalami pertumbuhan sebesar 16,2 juta user di tahun 2014 dibandingkan tahun sebelumnya (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 2015). Tingginya penggunaan internet juga didukung dengan pertumbuhan perangkat mobile seperti, smartphone, laptop, tablet, serta PC. Pada tahun 2014, akses internet menggunakan smartphone mencapai 85% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya mencapai 65% (Maulana, 2015). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat dan Haryanto (2015), mengutip pernyataan dari Veronica Utami selaku Head of Marketing Google Indonesia, semakin tinggi penetrasi atas jumlah user smartphone, maka semakin banyak perusahaan smartphone menjual smartphone dengan harga di bawah satu juta rupiah, sehingga akses internet melalui perangkat mobile semakin tinggi. Dengan pertumbuhan penggunaan smartphone yang semakin meningkat, kesempatan baru dalam pasar aplikasi mobile semakin terbuka. Dikutip dari dailysocial.net menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar aplikasi 2

mobile terpenting di dunia dimana semakin banyak peluncuran aplikasi mobile asing yang sukses digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sumber: www.id.techinasia.com Gambar 1.1 Jumlah Aplikasi tahun 2010-2014 Pada gambar 1.1 terlihat bahwa pertumbuhan aplikasi mobile dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan terutama pada toko aplikasi yang lebih banyak digunakan yaitu App Store dan Google Play Store. Jumlah aplikasi yang ada di Google Play Store pada tahun 2014 yaitu sebanyak 1,43 juta, jumlah tersebut mengalahkan jumlah aplikasi yang ada di App Store sebanyak 1,2 juta aplikasi. Dari data tersebut membuktikan bahwa konsumen membutuhkan suatu aplikasi untuk memudahkan kehidupannya. Bermacam-macam kategori aplikasi diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, diantaranya aplikasi 3

untuk pendidikan, kesehatan, permainan, fotografi, video, lifestyle, produktivitas, berita, dan kategori lainnya. Faktor kenyamanan dan efisien yang diberikan oleh smartphone mendorong konsumen untuk membeli berbagai kebutuhan mereka melalui media online. Hasil survey Nielsen menyatakan bahwa sebanyak 87% user di tahun 2013 melakukan kegiatan belanja online melalui smartphone. Tren belanja online ini naik 8% jika dibandingkan tahun 2012 (Wirarti, 2015). Lebih lanjut, berdasarkan penelitian Putri (2015) yang mengutip hasil survey yang dilakukan oleh Google, 67% pengguna smartphone di Indonesia lebih menyukai menggunakan smartphone untuk melakukan belanja online. Hasil survey APJII mengungkapkan bahwa di tahun 2014 tercatat sebanyak 11% dari 2000 responden di 43 kota di Indonesia telah melakukan aktivitas jual beli secara online, presentase tersebut meningkat drastis jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 6% (Maulana, 2015). Bahkan hasil presentase dari segmentasi jual beli itu lebih tinggi dibanding segmen berita online dan email. Melihat data tersebut mendorong sejumlah pemilik toko online untuk menciptakan layanan aplikasi belanja online agar dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin hari semakin tinggi. Aplikasi mobile kini telah memiliki banyak pengguna, semakin banyak perusahaan memanfaatkan aplikasi mobile untuk mempermudah transaksi jual beli dan untuk menambah pendapatan. Beberapa nama perusahaan besar yang sudah menggunakan aplikasi mobile sebagai sarana jual beli yaitu Bhinneka, Kaskus, Tokopedia, Lazada, Zalora, OLX, BukaLapak, dan Elevenia (Cosseboom, 2015). Sampai saat ini, jumlah aplikasi mobile untuk sarana jual beli tersebut terus bertambah. Kemudahan dalam bertransaksi menjadi salah satu faktor konsumen 4

untuk belanja melalui aplikasi mobile dengan menggunakan smartphone. Konsumen berbelanja untuk beragam kebutuhan seperti elektronik, fashion, buku, kosmetik, ataupun kebutuhan pokok. Salah satu aplikasi mobile terbaru yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari adalah aplikasi Happy Fresh. Happy Fresh pertama kali diluncurkan di Kuala Lumpur pada tanggal 10 Maret 2015 dan di Jakarta pada tanggal 23 Maret 2015 (Anjungroso, 2015). Happy Fresh merupakan perusahaan start-up sebagai penyedia layanan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari melalui aplikasi mobile. Aplikasi ini menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam berbelanja. Dimana konsumen hanya perlu men-download aplikasi di smartphone kemudian mengklik bahan makanan yang diinginkan, setelah itu kurir akan mengantarkan pesanan tersebut ke lokasi konsumen. Untuk saat ini, cakupan wilayah yang didukung oleh Happy Fresh di Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, dan Surabaya. Aplikasi ini bisa di download melalui perangkat berbasis Android dan ios. Untuk biaya layanan berbelanja, Happy Fresh mengambil besarnya biaya tergantung dari nilai belanja konsumen, yaitu biaya pengiriman sebesar Rp 15.000 untuk belanja kurang dari Rp 300.000. Sedangkan untuk total belanja diatas Rp 300.000, pihak Happy Fresh akan membebaskan biaya pengiriman. Adapula gratis biaya pengiriman selama satu bulan sejak customer pertama kali melakukan sign up untuk pesanan di atas Rp 100.000 dengan syarat satu hari satu pesanan. 5

Sumber: www.id.techinasia.com Gambar 1.2 Mobile Application Happy Fresh Kemunculan Aplikasi Happy Fresh menjadi salah satu solusi masyarakat kaum urban yang mempunyai kebutuhan akan makanan segar dan keterbatasan waktu yang dimiliki untuk mencari makanan yang berkualitas. Akan tetapi, jika dilihat dari periode kemunculan Happy Fresh yang baru diluncurkan beberapa bulan lalu, masih banyak masyarakat yang belum menyadari akan kemunculan aplikasi ini. Mengingat konsumen sekarang ini yang lebih kritis dan tidak mudah mempercayai hal baru apalagi yang menyangkut dengan kebutuhan sehari-hari mereka seperti makanan, maka aplikasi Happy Fresh ini harus memberikan manfaat yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Persepsi konsumen terhadap suatu aplikasi pastinya berbeda-beda satu sama lain, dimana salah satunya masalah harga produk yang dirasakan oleh konsumen dalam menggunakan aplikasi ini berbeda dengan harga pada toko fisik yang menjual produk yang sama, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi sikap dan niat 6

konsumen untuk menggunakan aplikasi Happy Fresh. Hal inilah yang membuat penulis memilih aplikasi Happy Fresh. Oleh karena itu, penelitan ini diharapkan dapat membantu Happy Fresh untuk meneliti faktor-faktor apa yang mempengaruhi sikap konsumen untuk menggunakan aplikasi Happy Fresh dan niat untuk menggunakannya. Penulis berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan masukan untuk membantu meningkatkan jumlah pengguna aplikasi mobile Happy Fresh. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dimana pertumbuhan teknologi di Indonesia yang semakin tinggi, mempunyai dampak terhadap jumlah pengguna internet yang meningkat. Sehingga membuat setiap orang dapat memperoleh suatu informasi melalui internet. Media yang dugunakan untuk melakukan akses internet yaitu salah satunya smartphone. Tren belanja online lewat smartphone yang semakin banyak diminati oleh masyarakat, membuat pelaku usaha melihat kesempatan tersebut untuk menciptakan aplikasi mobile. Semakin banyak pelaku usaha dari berbagai kategori beramai-ramai meluncurkan aplikasi mobile, akan tetapi masih banyak yang belum sepenuhnya mengetahui bagaimana cara memanfaatkan tool tersebut dalam komunikasi pemasarannya (Ayu, 2013). Banyak diantara pelaku usaha yang meluncurkan aplikasi mobilenya akan tetapi tidak difungsikan dengan benar dan akhirnya merugi diantara banyak aplikasi lain yang terus tumbuh setiap harinya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi pelaku bisnis untuk memanfaatkan setiap faktor dalam aplikasi mobilenya, sehingga pada akhirnya customer memiliki niat untuk menggunakan aplikasi mobile tersebut. Niat customer 7

dipengaruhi secara langsung oleh sikap. Sikap atau attitude didefinisikan sebagai evaluasi pengguna dari keinginan menggunakan sistem tertentu (Akturan & Tezcan, 2012). Hasil dari evaluasi tersebut biasanya pengguna akan merasakan dampak positif atau negatif nya sehingga dapat mempengaruhi keinginan untuk menggunakan sistem tersebut. Attitude to use mobile application diharapkan dapat mempengaruhi intention to use mobile application. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi attitude konsumen dalam menggunakan aplikasi mobile, salah satunya adalah personal motivation. Davis et al (1992) menyatakan personal motivation adalah perilaku dimana pengguna mau melakukan suatu kegiatan karena adanya dorongan yang kuat untuk melakukan kegiatan tersebut dibanding melakukan kegiatan lainnya. Dapat dikatakan bahwa suatu individu akan menerima sebuah sistem informasi apabila dalam penggunaannya sistem tersebut menarik untuk digunakan. Dengan kata lain, orang-orang akan lebih termotivasi untuk membuat sebuah keputusan (misalnya mendownload aplikasi mobile tertentu) dan keputusan tersebut akan membuat mereka merasa bahwa keputusan tersebut tepat (Hsu dan Lin, 2008). Faktor lainnya yang berpengaruhi terhadap attitude konsumen adalah self efficacy. Menurut Wang et al (2006) self efficacy adalah penilaian individu berdasarkan kemampuannya untuk mengatur dan menjalankan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai performa yang spesifik. Sedangkan menurut Bandura (1977) dalam Wu et al. (2015) menyatakan bahwa self efficacy merupakan penilaian tentang apa yang dapat dilakukan individu dengan keterampilan mereka sendiri dan bukan dengan keterampilan yang sebenarnya mereka miliki. 8

Selain itu, faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap attitude konsumen adalah perceived price. Perceived price adalah sudut pandang dari pengguna atas harga dari produk tertentu (Jacoby & Olson, 1977 dalam jurnal Wu, Kang, dan Yang,2015). Konsumen sering membandingkan harga ketika membuat keputusan pembelian. Biasanya pengguna akan membandingkan harga menggunakan aplikasi mobile jika ternyata harganya lebih mahal maka pengguna tidak akan membeli produk tersebut melalui aplikasi mobile. Perceived ease of use juga mampu mempengaruhi attitude konsumen dalam menggunakan aplikasi mobile. Menurut Davis et al (1989) perceived ease of use adalah tingkatan dimana pengguna percaya bahwa menggunakan sistem tertentu tanpa harus mengeluarkan usaha yang lebih. Pengertian ini membuktikan bahwa sebuah aplikasi mobile dibuat agar dapat memberikan kemudahan dalam penggunaannya untuk bertransaksi. Selain faktor-faktor diatas, faktor terakhir yang tidak kalah penting untuk mempengaruhi attitude konsumen dalam menggunakan aplikasi mobile adalah perceived usefulness. Perceived usefulness menurut Davis et al (1989) adalah bahwa tingkatan dimana pengguna percaya jika menggunakan sistem aplikasi tertentu akan meningkatkan kinerja pekerjaannya dalam konteks tertentu. Pengguna akan menggunakan aplikasi mobile tertentu jika pada saat yang bersamaan aplikasi tersebut memiliki manfaat yang dapat membantu pengguna dalam melakukan sesuatu. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penulis ingin meneliti mengenai pengaruh personal motivation, self efficacy, perceived price, perceived ease of use, dan perceived usefulness terhadap attitude to use mobile 9

application serta implikasinya terhadap intention to use mobile application pada Happy Fresh Indonesia 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Apakah Personal Motivation memiliki pengaruh positif terhadap Attitude To Use Mobile Application? 2. Apakah Self Efficacy memiliki pengaruh positif terhadap Attitude To Use Mobile Application? 3. Apakah Perceived Price memiliki pengaruh negatif terhadap Attitude To Use Mobile Application? 4. Apakah Perceived Ease Of Use memiliki pengaruh positif terhadap Attitude To Use Mobile Application? 5. Apakah Perceived Usefulness memiliki pengaruh positif terhadap Attitude To Use Mobile Application? 6. Apakah Attitude To Use Mobile Application memiliki pengaruh positif terhadap Intention To Use Mobile Application? 1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Personal Motivation terhadap Attitude To Use Mobile Application? 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Self Efficacy terhadap Attitude To Use Mobile Application? 10

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh negatif Perceived Price terhadap Attitude To Use Mobile Application? 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived Ease Of Use terhadap Attitude To Use Mobile Application? 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Perceived Usefulness terhadap Attitude To Use Mobile Application? 6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh positif Attitude To Use Mobile Application terhadap Intention To Use Mobile Application? 1.5 Manfaat Penelitian melalui penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berupa manfaat akademis dan manfaat praktis. Adapun harapan penulis bagi berbagai pihak, sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Penelitian ini dibuat agar dapat memberikan kontribusi berupa informasi dan pengetahuan serta menjadi referensi bagi kalangan akademis dalam bidang ilmu manajemen pemasaran mengenai personal motivation, self efficacy, perceived price, perceived ease of use, dan perceived usefulness terhadap attitude to use mobile application serta implikasinya terhadap intention to use mobile application Happy Fresh Indonesia. 2. Manfaat Kontribusi Praktis Penelitian ini dapat memberikan gambaran informasi, pandangan, serta hal-hal yang berhubungan dengan mobile application. Dan juga saran yang berguna bagi para pelaku bisnis dalam memanfaatkan mobile application, 11

sehingga dapat mengetahui dan mengerti personal motivation, self efficacy, perceived price, perceived ease of use, dan perceived usefulness terhadap attitude to use mobile application yang timbul sehingga dapat mempengaruhi intention to use mobile application. 1.6 Batasan Penelitian Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian berdasarkan variabel dan pemilihan konteks penelitian. Pembatasan penelitian yang dipilih dapat diuraikan sebagi berikut : 1. Penelitian ini dibatasi pada variabel Personal Motivation, Self Efficacy, Perceived Price, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude to Use Mobile Application, dan Intention to Use Mobile Application. 2. Penelitian ini menggunakan responden yang memiliki kriteria : a) Pria maupun wanita dengan usia minimal 30 tahun keatas yang berdomisili di wilayah Jakarta dan Tangerang, dimana responden mengetahui bahwa aplikasi Happy Fresh bekerja sama dengan Ranch Market dan Farmers Market. Responden sudah pernah men-download aplikasi Happy Fresh, serta pernah mengoperasikannya, akan tetapi belum pernah melakukan pembelian di Happy Fresh. b) Penelitian ini mengambil responden yang berdomisili di Jakarta dan Tangerang karena cakupan wilayah gerai Ranch Market dan Farmers Market ada pada dua lokasi tersebut. c) Ruang lingkup wilayah penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel di wilayah Jakarta dan Tangerang. 12

1.7 Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan proposal ini terbagi atas lima bab, dimana antara bab satu dengan bab lainnya terdapat ikatan yang erat. Adapun sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut : BAB I: PENDAHULUAN Bagian ini berisi latar belakang yang memuat hal-hal yang mengantarkan pada pokok permasalahan, rumusan masalah yang dijadikan dasar dalam melakukan penelitian ini, tujuan dari dibuatnya skripsi ini yang akan dicapai, dan manfaat yang diharapkan serta terdapat sistematika penulisan skripsi. BAB II: LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang dirumuskan, yaitu tentang Personal Motivation, Self Efficacy, Perceived Price, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude to Use Mobile Application, dan Intention to Use Mobile Application. Serta konsepkonsep yang melatarbelakangi hubungan antara variabel pada setiap hipotesis yang diajukan. Uraian tentang konsep-konsep di atas diperoleh melalui studi kepustakaan dari literatur yang berkaitan, buku, dan jurnal. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini peneliti akan menguraikan tentang metode-metode yang akan digunakan, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik analisa dengan yang akan digunakan untuk menjawab semua pertanyaan penelitian. 13

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bagian ini berisi gambaran secara umu mengenai objek dan setting dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, kemudian paparan mengenai hasil kuesioner tentang mobile application. Hasil dari kuesioner tersebut akan dihubungkan dengan teori dan proporsi yang terkait di bab II. Selain itu, peneliti juga akan memberikan analisis terkait dengan hasil penelitian ini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini memuat kesimpulan dari peneliti yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian yang menjawab pertanyaan penelitian serta membuat saran-saran yang terkait dengan penelitian ini. 14