PERANCANGAN PARAMETER PROSES PEMURNIAN NIRA DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI (Studi Kasus pada PG. Madukismo Yogyakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMASI PROSES ELEKTROPLATING MENGGUNAKAN TAGUCHI MULTIRESPON (Studi kasus pada perusahaan pelapisan logam) Eko Nursubiyantoro

APLIKASI DESAIN EKSPERIMEN TAGUCHI UNTUK PERBAIKAN KUALITAS AIR PDAM TIRTA MON PASE LHOKSUKON ACEH UTARA. Halim Zaini 1

REKAYASA KUALITAS DALAM PENENTUAN SETTING MESIN DENGAN METODE TAGUCHI (PRODUK KAIN POLYESTER) Rudy Wawolumaja, Lindawati

KOMBINASI DAN KOMPOSISI BAHAN BAKU UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PAVING RUMPUT DI CV. X SURABAYA. Irwan Soejanto ABSTRACT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK OPTIMALISASI HASIL PRODUKSI ROTI DI USAHA ROTI MEYZA BAKERY, PADANG SUMATERA BARAT

SETTING KOMBINASI LEVEL FAKTOR OPTIMAL PEMBUATAN PRODUK TOPLES MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

OPTIMALISASI PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERANCANGAN TOLERANSI TAGUCHI PT Jasa Marga ro) C. abang Semarang

Penerapan Taguchi Parameter Design dalam Penentuan Level Faktor. Produksi Batako untuk Memaksimumkan Kekuatan Tekan

Oleh Didik Samanhudi Teknik Industri FTI-UPV Veteran Jatim ABSTRAK

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si.

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN LEVEL YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

ABSTRAK. Kata kunci: Daya Serap Air, Metode Taguchi, Smaller The Better, Genteng Magasil.

Penerapan Metode Taguchi Untuk Meningkatkan Kualitas Kain Tenun Pada Sentra Industri Kain Tenun Kabupaten Pemalang

ABSTRAK. Kata kunci: roster, serbuk kayu, kuat tekan, metode Taguchi.

PENERAPAN METODE TAGUCHI PADA PENINGKATAN KUALITAS HASIL PEMBUBUTAN

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

(D.1) MEMBENTUK PRODUK BERKUALITAS MELALUI RANCANGAN FRACTIONAL FACTORIAL SPLIT-PLOT TAGUCHI

Optimasi Proses Injeksi dengan Metode Taguchi

PENENTUAN KONDISI PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN BUMBU RAWON INSTAN BUBUK DENGAN METODE TAGUCHI

Mengelola Eksperimen. 17 Oktober 2013

OPTIMASI KUALITAS HALLOW BLOCK DENGAN METODE TAGUCHI INTISARI

Peningkatan Kualitas melalui Desain Eksperimen (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Krupuk, Blitar)

OPTIMALISASI PROSES PRODUKSI YANG MELIBATKAN BEBERAPA FAKTOR DENGAN LEVEL YANG BERBEDA MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI SKRIPSI

USULAN KOMBINASI TERBAIK FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PEMBUATAN PREFORM UNTUK MENGURANGI JUMLAH CACAT DENGAN METODE TAGUCHI DI PT.

Penentuan Nilai Parameter Mesin Las untuk Menghasilkan Kualitas Pengelasan yang Terbaik dengan Desain Eksperimental Taguchi 1.

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Rudy Wawolumaja dan Ridani Faurika. Abstract. Tabel 1 Data Kuat Tekan Salah Satu Produsen Padalarang

Abstrak. Abstract. 1. Pendahuluan. Rudy Wawolumaja 1, Ridani Faurika 2 r1d

Pengantar.

PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN BAKU OPTIMAL PRODUK KECAP X DENGAN METODE TAGUCHI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SETTING PARAMETER PROSES PEMASANGAN LID CUP AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DENGAN METODE TAGUCHI

1(PS19rtCJ!V XN (]).J8{ S}l~ (B}W30/1

DESAIN LABEL KEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN METODE TAGUCHI

Penentuan Setting Optimal Dengan Menggunakan Metode Taguchi Dalam Proses Produksi Gypsum Interior Berdasarkan Pengujian Kuat Desak

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP KEKUATAN TARIK BENANG KARUNG PLASTIK PADA MESIN EXTRUDER DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT

BAB IV HASIL PENELITIAN

Perbaikan Kualitas Dock Fender Menggunakan Metode Taguchi Parameter Design. at PT AGRONESIA INKABA

PENERAPAN METODE SPC DAN TAGUCHI DALAM IDENTIFIKASI FAKTOR KECACATAN PRODUK RIM

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

ABSTRAK. Optimisasi Proses Freis dengan Nicholas Baskoro. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung

USULAN PERBAIKAN KUALITAS KUAT TEKAN PRODUK BATA BETON PAVING BLOCK DENGAN TAMBAHAN TRASS MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI BALAI BESAR KERAMIK *

PERBAIKAN MUTU PADA PROSES PENGELOLAAN BENTONIT MURNI MENJADI BENTONIT NANO KOMPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI. Ridwan 1 1 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MULTIRESPON PCR-TOPSIS

PENENTUAN PARAMETER KOMPOSISI CAIRAN PRODUK VIVELLE BODY SPRAY MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI DI PT EASTON KALERIS INDONESIA

PERBAIKAN MUTU PADA PROSES DAN PRODUKSI SPUN-PILE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

PENENTUAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS PRODUK DENGAN METODE TAGUCHI

OPTIMASI MULTI RESPON DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI-GREY PADA PROSES FOAMING PRODUK SPONGE SHEET SLAA UNTUK MENURUNKAN BIAYA KERUGIAN

OPTIMASI KUAT TEKAN DAN DAYA SERAP AIR DARI BATAKO YANG MENGGUNAKAN BOTTOM ASH DENGAN PENDEKATAN RESPON SERENTAK

Proses Desain.

(D.4) DESAIN PARAMETER UNTUK DATA DISKRIT PADA ROBUST DESIGN. Oleh Budhi Handoko 1), Sri Winarni 2)

ANALISIS KUALITAS TUAS REM BELAKANG SEPEDA MOTOR DI INDUSTRI KECIL PT.X DENGAN METODE TAGUCHI. Oleh : Iwan Nugraha Gusniar

Saufik Luthfianto, Siswiyanti, Ahmad Farid Program Studi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal

Setting Parameter Mesin Ring Spinning Untuk Meningkatkan Kekuatan Tarik Benang PE 30/1 Dengan Menggunaka Metode Taguchi

PENDEKATAN SIX SIGMA-TAGUCHI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Spinning Mill Tegal)

Bab IV Data Pengujian

PENENTUAN PARAMETER PERMESINAN TERBAIK UNTUK MEMINIMASI PENYIMPANGAN GEOMETRI KESILINDRISAN BAUT SEGIENAM J-01 DENGAN METODE TAGUCHI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PENDEKATAN METODE SIX SIGMA-TAGUCHI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK (Studi Kasus PT. Asaputex Jaya Spinning Mill Tegal)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah kompor induksi type JF-20122

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus Pada PT. Asam Jawa)

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN SAMPUL DALAM... HALAMAN PRASYARAT... HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN... HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS...

Analisis Setting Parameter Mesin Thermoforming. Analysis of Thermoforming Machine Parameters Setting

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 LANDASAN TEORI

PENENTUAN SETTING LEVEL

PROPOSAL PENELITIAN. Oleh : Randi Nugraha Putra ( )

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

Kata kunci: Waste Water Treatment, Taguchi Method, TOPSIS, Orthogonal Array

BAB 2 LANDASAN TEORI

Desain Eksperimen Untuk Pengendalian Kadar Air Jamu Simplisia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman tebu, jika digiling akan menghasilkan air dan ampas dari tebu,

Kata kunci: Taguchi method, Multirespon, Combined Array, TOPSIS

Orthogonal Array dan Matriks Eksperimen. Pertemuan Oktober 2015

Studi Performansi Air Bersih Pada Peta Kendali Untuk Minimasi Fungsi Kerugian Waste

PERBAIKAN KUALITAS CORAN PROPELLER PADA INDUSTRI KECIL DENGAN METODE TAGUCHI RINGKASAN

ABSTRACT. TAGUCHI ANALYSIS IN UTILITIES INCREASEAS PRODUCTION AT PT. TALANG JERINJING SAWIT INDRAGIRI HULU by: VENI AZELYA

I Gambaran umum Pengendalian dan Jaminan Kualitas. Pengendalian Kualitas TIN-212

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan kecil, menengah atau perusahaan besar

PERBAIKAN KUALITAS BERKESINAMBUNGAN DENGAN MENGINTEGRASIKAN PENGEMBANGAN FUNGSI-FUNGSI KUALITAS DAN METODE TAGUCHI KE MODEL SIX SIGMA

PRODI S1 STATISTIKA FMIPA-ITS RENCANA PEMBELAJARAN Perancangan Kualitas Kode/sks : SS141413/ (2/1/0 ) Dosen : SS Semester : V

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TAGUCHI. Pengertian metode penelitian secara umum adalah membahas bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

DESAIN EKSPERIMEN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MINYAK KELAPA MENTAH DI PT. MULTI NABATI SULAWESI (LUWUK)

Analisis Kebenaran Pengukuran Pompa Ukur BBM Dengan Metode Taguchi

PENENTUAN KOMPOSISI WAKTU OPTIMAL PRODUKSI DENGAN METODE TAGUCHI

Quality Engineering & management ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BATAKO DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

STRATEGI PERBAIKAN KUALITAS GULA BERDASARKAN KEMAMPUAN PROSES KONTROL

Pemetaan Korosi pada Stasiun Pemurnian di Pabrik Gula Watoe Toelis Krian, Sidoarjo. Adam Alifianto ( )

PE I GKATA KUALITAS PRODUK SUCTIO RUBBER DI LI I PRODUKSI PU CHI G OUTSIDE DE GA METODE TAGUCHI

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK KUALITAS DAN PENENTUAN KOMPOSISI BAHAN BAKU SAMBAL PECEL MADIUN

Journal of Industrial and Manufacture Engineering

Transkripsi:

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) PERANCANGAN PARAMETER PROSES PEMURNIAN NIRA DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI (Studi Kasus pada PG. Madukismo Yogyakarta) Eko Nursubiyantoro Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT Quality influence the consumer choice and of vital importance because cycle live the product can become briefer because other; dissimilar product appearance which relative newly. One of way of maintaining and upgrading product is improve; repair the workmanship process from the product. This research aim to determine the factors influencing clear quality cane-juice, determining parameter process the purification cane-juice by reckoning factor noise, and also give the parameter proposal process the better purification cane-juice. Eperiment eecuted in PG. Madukismo and Laboratory of Majors of Chemical Engineering UPN " Veteran" Yogyakarta, pursuant to matri of orthogonal of array L 27 (3 13 ) with si factor in control and evaluate the interaction two factor and also entangle two factor noise to design the proposal which robust. Analyse the data of result of eperiment use the enumeration of signal-to-noise ratio (SNR) of pursuant to characteristic of larger the better. Taft proposal device conclusion is combination of level of factor of A 2 B 2 AB (1)1 AB (2)1 C 3 AC (1)2 AC (2)1 BC (1)2 D 1 E 2 BC (2)3 F 3, Repair process at proposal device done/conducted by degrading ph react the neutral defecate and improve fast turn around squealer in defecator I and II, so that with this condition quality of epected by clear cane-juice of robust to noise. Keyword : Quality, purification cane-juice, taft proposal device PENDAHULUAN Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan rancangan faktorfaktor yang berpengaruh guna mengendalikan dan meningkatkan mutu adalah pendekatan metode Taguchi. Metode ini diperkenalkan pertama kali pada tahun 1980 oleh Prof. Genichi Taguchi, seorang konsultan pengendalian kualitas berkebangsaan jepang. Keunggulan metode ini adalah menggunakan jumlah eksperimen yang minimum tanpa mengurangi keakuratan hasil eksperimen tersebut. Ditinjau dari segi biaya dan waktu dalam melakukan eksperimen guna memperoleh kesimpulan hasil eksperimen metode Taguchi dipandang lebih efektif. Tahapan proses pemurnian nira dalam industri gula merupakan tahapan yang cukup penting dalam menghasilkan mutu gula produk (Sukadarti, 1999). Dalam tahap ini nira dibersihkan dari kotoran-kotoran yang berasal dari dalam (bukan gula) maupun kotoran ikutan berupa tanah, trash dan lain-lain. Kotoran-kotoran yang terkandung dalam nira perlu dipisahkan agar tidak membawa gula dalam tetes, tidak mengganggu proses lanjut dan menghasilkan gula yang bermutu tinggi. Kondisi proses dalam proses pemurnian sangat berpengaruh terhadap hasil mutu kemurnian nira yang dihasilkan. Apabila kondisi proses tidak sesuai maka akan 311

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 menyebabkan kadar sukrose yang terkandung dalam nira akan rusak sehingga menyebabkan gula yang terbentuk mutunya rendah. Sejauh mana pengaruh kondisikondisi proses pemurnian nira tersebut terhadap mutu kemurniannya, perlu dilakukan penelitian sehingga diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemurnian nira, agar dihasilkan produk (nira jernih) yang bermutu (kokoh) terhadap faktor-faktor terkendali maupun faktor tidak terkendali. Sehingga permasalahannya adalah bagaimana merancang parameter proses pemurnian nira agar dihasilkan produk nira jernih yang lebih bermutu? Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu nira jernih pada proses pemurnian nira, dan menentukan parameter proses pemurnian nira dengan memperhitungkan faktor noise. Sehingga akan bermanfaat untuk memberikan usulan proses pemurnian nira yang lebih baik, agar dapat meningkatkan karakteristik mutu kemurnian nira jernih. PEMURNIAN NIRA Nira jernih adalah nira mentah yang berasal dari proses penggilingan tebu yang telah dilakukan pembersihan dan pemisahan zat-zat bukan gula yang ikut terkandung didalamnya. Nira mentah yang berasal dari tebu masih mengandung zat-zat pengotor, baik zat pengotor yang berasal dari dalam (bukan gula), maupun kotoran ikutan yang berupa tanah, trash dan lain-lain. Zat pengotor nira ini perlu dipisahkan agar tidak membawa gula dalam tetes, sehingga menghasilkan gula yang bermutu tinggi. Proses pemisahan zat pengotor dari nira mentah dalam proses pembuatan gula disebut proses pemurnian nira. Tahapan proses pemurnian nira pada industri gula merupakan tahapan yang menentukan mutu gula, karena secara teoritis pemurnian nira merupakan tahapan proses pemisahan dan penghilangan sebanyak mungkin zat pengotor yang terbawa oleh nira. Kondisi lingkungan nira mentah yang akan dimurnikan harus diatur agar sukrosa dan zat gula reduksi tidak rusak, dan sebanyak mungkin zat gula bisa dikeluarkan. Kondisi lingkungan yang perlu diatur ini antara lain (Soerjadi, 1995) : 1) ph 2) Temperatur 3) Waktu Reaksi KARAKTERISTIK MUTU NIRA JERNIH Nira jernih adalah nira yang telah dipisahkan dari zat-zat bukan gula yang terikut didalamnya melalui proses pemurnian nira pada industri-industri gula. Nira jernih yang dihasilkan dari proses pemurnian ini kemudian akan diproses pada stasiun penguapan, sehingga untuk mendapatkan mutu gula yang baik diperlukan nira jernih yang bermutu. Karakteristik mutu nira jernih diharapkan memiliki kadar harkat kemurnian (HK) yang tinggi atau semakin tinggi kadar kemurnian nira jernih semakin bermutu. PERSEPSI MUTU ATAU KUALITAS Mutu atau kualitas merupakan sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan, seringkali mutu atau kualitas adalah persepsi dari perasaan kepuasan (Fowlkes, 1995). 312

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) Konsep seperti biaya rendah, keandalan tinggi, dan performansi yang konsisten merupakan ketentuan dari kualitas. Definisi kualitas dari Taguchi (Bellavendram, 1995) adalah : The quality of a product is the (minimum) loss imported by the product to society from the time the product is shipped. Bahwa kualitas suatu produk itu adalah mengambil kerugian yang paling kecil dari satu periode produksi tertentu. Sehingga terdapat sudut pandang baru, kualitas tidak hanya dilihat pada proses produksi saja tetapi mengkaitkan pula dengan biaya dan kerugian kepada masyarakat (produsen dan konsumen). FUNGSI KERUGIAN MUTU ( QUALITY LOSS FUNCTION ) Fungsi kerugian mutu bertujuan untuk mengevaluasi kerugian kualitas secara kuantitatif yang disebabkan adanya variasi. Kerugian konsumen tidak saja terkait dengan biaya yang berhubungan dengan proses produksi yang tidak baik, tetapi termasuk didalamnya biaya perbaikan, dan kegagalan usaha. Fungsi kerugian mutu dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut ini : L(y) = kd 2... (1) dengan : L(y) = kerugian k = konstanta D 2 = deviasi kuadrat dari nilai target Mutu suatu produk dikatakan baik apabila masih berada didalam suatu range spesifikasi yang diijinkan, dan dianggap memiliki kerugian nol. Sebaliknya apabila keluar dari range yang diijinkan, maka mutu tersebut dianggap jelek dan mempunyai kerugian yang besarnya sama dengan L(y). QLF Larger- the- better Fungsi kerugian mutu kuadratik jenis semakin besar semakin baik ini digunakan apabila jenis karakteristik mutu yang dituju mempunyai nilai target semakin besar nilainya akan semakin baik. Persamaan fungsi kerugian mutu kuadratik jenis semakin besar semakin baik ini dirumuskan sebagai berikut : L(y) = k ( y 1 ) 2... (2) dimana : y L(y) k = nilai respon dari karakteristik mutu = kerugian mutu = konstanta Pada gambar 1 berikut ini menunjukkan bahwa kerugian mutu akan semakin meningkat seiring dengan semakin kecil nilai respon karakteristik mutu dari nilai targetnya. 313

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 L(y) ο 0 ο Gambar 1. Grafik fungsi kuadratik untuk karakteristik kerugian mutu jenis Larger-the-better Fungsi kerugian mutu kuadratik ini dapat ditransformasi menjadi signal-tonoise ratio (SNR), mutu produk atau proses akan semakin baik jika nilai SNR semakin tinggi (Nur Indrianti, 2001). Taguchi menggunakan SNR ini sebagai alat utama untuk menentukan rancangan parameter yang optimal. Ukuran besarnya nilai karakteristik kualitas (variable respon) secara umum dapat dibedakan menjadi tiga tipe (Belavendram, 1995) yaitu : 1) Nilai nominal tertentu adalah terbaik (nominal-the-best) atau disebut karakteristik nominal dengan nilai target yang tertentu, misalnya voltase keluaran dari televisi berwarna buatan Sony Amerika dan Sony Jepang mempunyai nominal nilai target 115 ± 20 volt. 2) Semakin kecil semakin baik (smaller-the-better) atau disebut karakteristik mengecil, idealnya nol dan tidak negatif. Misalnya : waktu proses produksi, jumlah cacat produk, radiasi monitor komputer dan sebagainya. 3) Semakin besar semakin baik (larger-the-better) atau disebut karakteristik membesar, misalnya : hasil proses produksi, keandalan, kekuatan dan sebagainya. Taguchi menggunakan istilah signal-to-noise ratio untuk mengukur kepekaan karakteristik mutu yang sedang diteliti dalam kondisi pengendalian terhadap pengaruh faktor noise (noise factor) yang tidak dapat dikendalikan. Karakteristik membesar (larger-the-better), yaitu karakteristik mutu yang memiliki nilai tujuan terbesar atau dengan kata lain semakin besar nilainya semakin baik mutunya. Sebagai contoh adalah kekuatan workabality, efisiensi dan lain-lain. Untuk karakteristik mutu Y i, (i = 1,2,3,...n), SNR dapat dihitung dengan persamaan : n 1 1 SNR= log 10 n i= 1 yi 2 10... (3) y 314

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) Taguchi telah memberikan daftar tabel orthogonal array standar dan beberapa orthogonal array yang telah dimodifikasi, serta tabel-tabel penempatan faktor-faktor dan interaksi-interaksi. Tabel 1 Orthogonal Arrays L 27 (3 13 ) dengan interaksi faktor A B A B A C A C B C D E B C F G A B C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1 6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 2 8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 10 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 11 2 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 12 2 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 13 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 3 1 2 14 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 15 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 16 2 3 1 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 17 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 18 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 19 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 20 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 3 21 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 22 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 1 23 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 24 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 3 25 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 1 3 26 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 27 3 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2 315

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 Tabel 2 Interaksi faktor antara dua kolom L 27 (3 13 ) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 (1) 3 2 2 6 5 5 9 8 8 12 11 11 4 4 3 7 7 6 10 10 9 13 13 12 (2) 1 1 8 9 10 5 6 7 5 6 7 4 3 11 12 13 11 12 13 8 9 10 (3) 1 9 10 8 7 5 6 6 7 5 2 13 11 12 12 13 11 10 8 9 (4) 10 8 9 6 7 5 7 5 6 12 13 11 13 11 12 9 10 8 (5) 1 1 2 3 4 2 4 3 7 6 11 13 12 8 10 9 (6) 1 4 2 3 3 2 4 5 13 12 11 10 9 8 (7) 3 4 2 4 3 2 12 11 13 9 8 10 (8) 1 1 2 3 4 10 3 5 7 6 (9) 1 4 2 3 8 7 5 5 (10) 3 4 2 6 5 7 (11) 1 1 13 12 (12) 1 11 316

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) ANALISA DATA Analisa data eksperimen perlu dilakukan untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat dipercaya, sehingga tidaklah cukup melakukan beberapa kali pengambilan data eksperimen tetapi banyak faktor yang harus diperhatikan. Uji yang biasa digunakan sebelum data eksperimen dianalisa untuk mengambil suatu kesimpulan atau rekomendasi diantaranya adalah uji kecukupan, uji keseragaman, uji kenormalan dan uji homogenitas variansi data eksperimen (Purnomo, 1997). METODOLOGI PENELITIAN Data yang diperlukan Data Primer Data-data primer yang dibutuhkan meliputi : 1) Tahapan proses pemurnian nira PG Madukismo. 2) Karakteristik mutu (performansi) nira jernih/murni. 3) Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik mutu nira jernih. 4) Data hasil eksperimen. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari riset kepustakaan dan telaah hasil penelitian sejenis. Data sekunder inii meliputi : 1) Standar mutu nira jernih. 2) Hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Eksperimen Taguchi. Karakteristik Sistem Proses Pemurnian Nira Proses pemurnian nira yang dilaksanakan PG. Madukismo secara umum terdiri dari 4 tahapan proses, yaitu : 1) Proses Penimbangan 2) Proses Defekasi 3) Proses Sulfitasi 4) Proses Pengendapan Skema proses pemurnian gula PG. Madukismo adalah sebagai berikut : Gambar 2. Proses pemurnian nira PG. Madukismo 317

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 Perencanaan Eksperimen Tahap-tahap yang dilakukan dalam fase perencanaan eksperimen adalah sebagai berikut : 1) Mengidentifikasi dan memilih faktor-faktor kendali proses pemurnian nira yang dapat mempengaruhi karakteristik mutu nira jernih. Faktor-faktor ini merupakan variabel bebas dari eksperimen. Diagram sistem input dan output dapat dilihat pada gambar 3. berikut ini : Noise - Suhu pemanasan pada voor warmer I dan II Input - ph reaksi. defekasi netralis. defekasi alkalis - Waktu reaksi. defekasi netralis. defekasi alkalis - Kecepatan rpm pengadukan.. defekasi netralis. defekasi alkalis Proses Output - Harkat Kemurnian Nira (% HKPol) Gambar 3. Sistem input-output proses pemurnian nira 2) Menentukan faktor-faktor kendali (controllable factors) dan faktor noise (Uncontrollable factors). a. Faktor-faktor yang mungkin berpengaruh terhadap mutu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu faktor kendali dan faktor noise. Faktor kendali yang dilibatkan dalam eksperimen ini adalah : ph reaksi defekasi netralis ; Waktu reaksi defekasi netralis; Laju putar pengadukan pada defekator I; ph reaksi defekasi alkalis; Waktu reaksi defekasi alkalis; Laju putar pengadukan pada defekator II; Faktor noise yang dilibatkan dalam eksperimen ini adalah suhu pemanasan pada voor warmer I dan II b. Memilih karakteristik yang diukur Karakteristik yang diukur sebagai variable terikat (dependent variable) dari eksperimen, dan fungsi obyektif yang dioptimalkan. Variable terikat dalam eksperimen ini adalah kadar harkat kemurnian (% HKPol, sedang fungsi obyektif yang dituju (target oriented) untuk kadar kemurnian nira (%HKPol) semakin tinggi harkat kemurniannya maka mutu nira jernih yang dihasilkan semakin baik (largerthe-better). c. Memilih level-level dan taraf-taraf setiap faktor kendali dan faktor noise. 318

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) Pada tahap ini, untuk faktor kendali dibuat 3 level agar didapatkan range spesifikasi yang lebar seperti yang ditunjukkan pada tabel 3 dan perubahan nilai dari level-level ditunjukkan pada tabel 4 Sedangkan untuk faktor noise dibuat 2 level yang berkisar diatas dan dibawah nilai targetnya seperti terlihat pada tabel 5. Tabel 3. Level faktor kendali Faktor kendali Level 1 2 3 A. ph reaksi defekasi alkalis Dikurangi Op.Perusahaan Ditambah B. Waktu reaksi defekasi alkalis Dikurangi Op.Perusahaan Ditambah C. Laju putar pengadukan di DF II Dikurangi Op.Perusahaan Ditambah D. ph reaksi defekasi netral Dikurangi Op.Perusahaan Ditambah E. Waktu reaksi defekasi netral Dikurangi Op.Perusahaan Ditambah F. Laju putar pengadukan di DF I Op.Perusahaan Ditambah Ditambah Tabel 4 Perubahan Nilai Level Faktor Kendali Faktor kendali Level 1 2 3 A 7,5 8,6 9,4 B 20 detik 25 detik 30 detik C 80 Rpm 150 Rpm 200 Rpm D 7,0 7,2 7,4 E 3,5 menit 4,0 menit 4,5 menit F 80 Rpm 150 Rpm 200 Rpm Tabel 5 Level/taraf faktor noise Faktor kendali Level 1 2 G. Suhu reaksi 65-70 C 71-75 C H. Suhu pengendapan 94-99 C 100-105 C Berdasarkan pada jumlah percobaan inner array yang dikombinasikan dengan outer array, jika p menunjukkan jumlah kondisi percobaan dari faktor kendali dan q menunjukkan jumlah kondisi percobaan dari faktor noise, maka total percobaan yang harus dilakukan adalah sebanyak : p q = 27 4 = 108 kali. Secara lengkap matrik kombinasi antara inner array dan outer array ditunjukkan dalam Tabel 6. berikut ini : 319

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 Tabel 6 Matrik kombinasi faktor kendali (Orthogonal Arrays L 27 (3 13 ) inner array) dan faktor noise (Orthogonal Array L 4 (2 3 ) outer array) A B A B A B C L 27 (3 13 ) inner array (faktor kendali) A A B C C C D E B C F e L 4 (2 3 ) outer array (faktor noise) e 1 2 2 1 G 1 1 2 2 H 1 2 1 2 Data hasil Percobaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Y1 Y2 Y3 Y4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 # # # # 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 # # # # 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 # # # # 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 # # # # 5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1 # # # # 6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 # # # # 7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 2 # # # # 8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 # # # # 9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 # # # # 10 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 # # # # 11 2 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 # # # # 12 2 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 # # # # 13 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 3 1 2 # # # # 14 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 # # # # 15 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 # # # # 16 2 3 1 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 # # # # 17 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 # # # # 18 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 # # # # 19 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 # # # # 20 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 3 # # # # 21 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 # # # # 22 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 1 # # # # 23 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 # # # # 24 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 3 # # # # 25 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 1 3 # # # # 26 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 # # # # 27 3 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2 # # # # 320

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Uji Data Pendahuluan Uji data pendahuluan meliputi uji kecukupan data, uji keseragaman data, uji normalitas data dan uji homogenitas variansi dengan hasil uji data eksperimen selengkapnya adalah sebagai berikut : Macam Uji Data Data Eksperimen Data teoritis Kesimpulan Uji Kecukupan 108 12,213 Data cukup Uji Kenormalan 5,142 9,488 Data normal Uji Homogenitas 29,513 38,885 Data homogen Uji keseragaman data 90,4 Control Chart: HKPOL 82,5 74,6 HKPOL 66,7 UCL = 89,2769 Average = 74,6322 58,8 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 67 73 79 85 91 97 103 LCL = 59,9876 Sigma level: 3 Gambar 4. Hasil diagram kontrol pengujian keseragaman data Kesimpulan : Dari Gambar 4. dapat dilihat tidak terdapat data yang keluar dari peta kontrol, sehingga data eksperimen kemurnian nira (%HKPol) disimpulkan berdistribusi seragam. 321

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 Perhitungan Signal-to-noise ratio (SNR) Perhitungan SNR dilakukan untuk karakteristik mutu nira jernih yang diamati yaitu kemurnian nira (%HKPol). Tabel 7. Tabel hasil perhitungan SNR karakteristik mutu nira jernih Faktor kendali SNR = No. A A A A A B B n B D E F e 1 10 log C 10 B B C C C C 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 % HKPol 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37,978 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38,036 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 37,705 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 3 38,215 5 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 1 1 37,308 6 1 2 2 2 3 3 3 1 1 1 2 2 2 37,451 7 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 2 2 2 35,871 8 1 3 3 3 2 2 2 1 1 1 3 3 3 36,524 9 1 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 36,128 10 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 36,314 11 2 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 38,150 12 2 1 2 3 3 1 2 3 1 2 3 1 2 38,332 13 2 2 3 1 1 2 3 2 3 1 3 1 2 38,929 14 2 2 3 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 38,251 15 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 2 3 1 37,782 16 2 3 1 2 1 2 3 3 1 2 2 3 1 38,250 17 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 3 1 2 37,691 18 2 3 1 2 3 1 2 2 3 1 1 2 3 37,464 19 3 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 36,896 20 3 1 3 2 2 1 3 2 1 3 2 1 3 36,950 21 3 1 3 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 37,342 22 3 2 1 3 1 3 2 2 1 3 3 2 1 37,878 23 3 2 1 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 36,964 24 3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 1 3 37,766 25 3 3 2 1 1 3 2 3 2 1 2 1 3 36,299 26 3 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1 36,735 27 3 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 3 2 37,211 1 2 n i= 1 yi Perhitungan Efek Setiap Faktor Perhitungan efek setiap faktor kendali yang ditunjukkan pada Tabel 7 (hasil perhitungan SNR karakteristik mutu nira jernih) hasil perhitungan efek setiap faktor dan interaksi faktor selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8. 322

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) Pada Tabel 8 efek setiap faktor dapat diketahui bahwa pengaruh terbesar terhadap mutu kemurnian nira jernih adalah faktor B, kemudian faktor A dan interaksi faktor AB (1). Hal tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan rangking selisih efek setiap faktor, rangking 1 merupakan selisih terbesar sehingga memberikan efek terbesar terhadap mutu. Berturut-turut pengaruh setiap faktor dan interaksi faktor ditunjukkan dari rangking masing-masing. Tabel 8 Efek setiap faktor untuk SNR kemurnian nira S/N efek faktor A B AB1 AB2 C AC1 AC2 BC1 D E BC2 F Level 1 37,246 37,523 37,748 37,658 37,403 37,366 37,608 37,237 37,647 37,456 37,168 37,487 Level 2 37,907 37,838 37,335 37,507 37,401 37,520 37,391 37,662 37,197 37,623 37,395 37,260 Level 3 37,116 36,908 37,186 37,103 37,465 37,383 37,270 37,369 37,425 37,190 37,706 37,522 Selisih 0,791 0,930 0,562 0,555 0,064 0,154 0,339 0,425 0,450 0,433 0,537 0,262 Rangking 2 1 3 4 12 11 9 8 6 7 5 10 Grafik Respon Setiap Faktor Berdasarkan pada hasil perhitungan efek setiap faktor tersebut dapat dibuat grafik respon setiap faktor untuk karakteristik mutu kemurnian nira jernih yang ditunjukkan pada Gambar 5. 38,1 37,9 37,7 37,5 37,3 37,246 37,1 37,907 37,116 37,523 37,838 37,748 37,186 37,335 37,608 37,658 37,465 37,520 37,507 37,401 37,403 37,366 37,383 37,103 37,270 37,391 37,237 37,662 37,369 37,647 37,425 37,197 37,456 37,623 37,190 37,706 37,487 37,522 37,395 37,168 37,260 36,9 36,908 36,7 A1 A2 A3 B1 B2 B3 AB11 AB12 AB13 AB21 AB22 AB23 SNR % HKPol C1 C2 C3 AC11 AC12 AC13 AC21 AC22 AC23 BC11 BC12 BC13 D1 D2 D3 E1 E2 E3 BC21 BC22 BC23 F1 F2 F3 Faktor/level Gambar 5. Grafik respon/efek setiap faktor untuk karakteristik kemurnian nira Pada Gambar 5. grafik respon setiap faktor dan interaksi faktor menunjukkan bahwa faktor B memberikan pengaruh paling besar, hal ini dapat dilihat dari bentuk dan panjang grafik. Berturut-turut respon terbesar diberikan oleh faktor A dan interaksi faktor AB, untuk melihat kombinasi interaksi faktor AB yang mana yang memberikan kontribusi besar dapat dilihat pada grafik breakdown interaksi faktor. Kombinasi yang memberikan pengaruh besar terhadap interaksi faktor AB dilihat dari nilai terbesar setiap kombinasi, sehingga kombinasi yang paling besar diberikan oleh interaksi faktor A 2 B 2. Pengaruh kombinasi interaksi yang lain untuk AC adalah A 2 C 2, dan untuk BC adalah B 2 C 1. 323

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 Perhitungan ANOVA (Analysis of Variance) Perhitungan anova untuk SNR dilakukan untuk mengestimasikan efek setiap faktor kendali dari karakteristik yang diamati. Hasil perhitungan ANOVA selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Analysis of Variance SNR karakteristik kemurnian nira (HKPol) Sumber Variasi SS df Mq F- ratio F tabel ρ % Faktor A 3,239 2 1,620 11,117 19,00 20,832 B 4,027 2 2,013 13,818 19,00 25,900 C 0,023 2 0,012 0,080 19,00 0,148 D 0,913 2 0,457 3,133 19,00 5,872 E 0,819 2 0,430 2,948 19,00 5,268 F 0,363 2 0,182 1,246 19,00 2,335 Interaksi faktor AB 3,011 4 0,753 5,166 19,25 19,366 AC 0,659 4 0,165 1,130 19,25 4,238 BC 2,162 4 0,540 3,709 19,25 13,905 Error 0,291 2 0,146 1,872 Jumlah total 15,548 26 100 Rancangan Usulan dan Validasinya Rancangan usulan yang berdasarkan pada perhitungan efek setiap faktor dan grafik respon pada eksperimen ini adalah sebagai berikut : Karakteristik mutu kemurnian nira (% HKPol) adalah larger-the-better artinya semakin tinggi nilai prosentase kemurniannya mutu nira semakin baik, sehingga berdasarkan grafik respon (Gambar 4) rancangan usulan yang tangguh terhadap noise dapat dipilih menurut peringkatnya adalah : B 2 A 2 AB (1)1 AB (2)1 BC (2)3 D 1 E 2 BC (1)2 AC (2)1 F 3 AC (1)2 C 3. Validasi rancangan usulan dilakukan dengan cara melakukan eksperimen rancangan usulan kemudian data rancangan usulan ini dibandingkan dengan data aktual perusahaan berdasarkan uji kesamaan dua rata-rata. Tabel 10. Hasil uji t data aktual dan rancangan usulan Data yang dianalisa t hitung t tabel Kesimpulan Kemurnian Nira ( % HKPol ) 13,821 ± 2,145 Ada perbedaan Berdasarkan pada perhitungan t hitung = 13,821 > 2,145 berarti ada perbedaan yang signifikan antara hasil eksperimen rancangan usulan dengan data aktual perusahaan. Perbedaan yang signifikan tersebut adalah nilai t hitung jatuh disebelah kanan nilai batas penerimaan H 0, sehingga disimpulkan bahwa rata-rata data hasil eksperimen 324

ISSN 1693 2102 Perancangan. (Eko N) lebih besar dari rata-rata data aktual perusahaan yang berarti rancangan usulan lebih baik jika dibandingkan dengan aktual perusahaan. Berdasarkan pada eksperimen ini maka rancangan usulan B 2 A 2 AB (1)1 AB (2)1 BC (2)3 D 1 E 2 BC (1)2 AC (2)1 F 3 AC (1)2 C 3 layak untuk diaplikasikan ke perusahaan karena dapat meningkatkan mutu nira jernih, yaitu terjadi perbaikan harkat kemurnian nira. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil eksperimen dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu nira jernih pada proses pemurnian nira adalah : ph reaksi defekasi alkalis, waktu reaksi defekasi alkalis, laju putar pengadukan di defekator II, ph reaksi defekasi netral, waktu reaksi defekasi netral dan laju putar pengadukan di defekator I, interaksi faktor ph reaksi defekasi alkalis dan waktu reaksi defekasi alkalis, interaksi faktor ph reaksi defekasi alkalis dan laju putar pengadukan didefekator II, interaksi faktor waktu reaksi dan laju putar pengadukan di defekator II. 2) Guna meningkatkan mutu produk nira jernih maka diusulkan rancangan parameter yang tangguh dari Taguchi dengan kombinasi level faktor A 2 B 2 AB (1)1 AB (2)1 C 3 AC (1)2 AC (2)1 BC (1)2 D 1 E 2 BC (2)3 F 3, yaitu faktor A 2 : ph reaksi defekasi alkalis sebesar 8,6 ; faktor B 2 : waktu reaksi defekasi alkalis adalah 25 detik ; faktor C 3 : laju putar pengadukan di defekator II adalah 200 rpm ; faktor D 1 : ph reaksi defekasi netral sebesar 7,0 ; faktor E 2 : waktu reaksi defekasi netral adalah 4 menit ; faktor F 3 : laju putar pengadukan di defekator I adalah 200 rpm. 3) Perbaikan proses pada rancangan usulan dilakukan dengan menurunkan ph reaksi defekasi netral serta meningkatkan laju putar pengadukan di defekator I dan II, sehingga diharapkan kondisi ini menghasilkan mutu nira jernih yang robust terhadap noise (suhu pemanasan). Saran Penelitian yang dilakukan masih terbatas pada 6 faktor kendali dengan 2 faktor noise, untuk menyempurnakan hasil penelitian ini selanjutnya penelitian dapat dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Mengikut sertakan faktor-faktor kendali lain yang belum diperhatikan dalam penelitian ini, misalnya : kadar phosphat, waktu pengendapan dan sebagainya. 2) Merancang eksperimen dengan level faktor yang lebih banyak sehingga kesimpulan hasil lebih meyakinkan. 3) Melakukan eksperimen secara kontinu dengan skala laboratorium. 325

ISSN 1693 2102 OPSI, Vol. 2, No. 1, Agustus 2004 : 311-326 DAFTAR PUSTAKA Belavendram, N., 1995, Quality By Design : Taguchi Techniques for Industrial Eperimentation, Prentice Hall, New York. Feigenbaum, A.V., 1992, Kendali Mutu Terpadu, jilid I (terjemahan oleh Ir. Hudaya Kandahjaya, M. S.), edisi ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Indrianti, N,.2001, Rancangan Eksperimental untuk meningkatkan Kualitas Produk Ready Mi-Concrete, Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian UPN Veteran Yogyakarta. Leksono, E.B., 2002, Penentuan kombinasi level faktor optimal yang berpengaruh pada kualitas produk dengan metode Taguchi berdasarkan respon teknik pada analisis quality function deployment, Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Sistem Manufaktur Dalam Era Teknologi Informasi, Yogyakarta. Peace, Glen Stuart, 1993, Taguchi methods : a hands-on approach, Addison-Wesley Publishing Company, Inc. Ross J. Phillip, 1996, Taguchi Techniques for Quality Engineering, 2nd Edition, Mc.Graw Hill International Inc, New York. Ruby Utami Varalyn, 2001, Proses Produksi Gula Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta, Laporan kerja praktek, Konsentrasi Teknologi Kimia Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Soerjadi, Ir, 1985, Dasar-dasar teknologi gula : saduran bebas dari buku The Principles of sugar Technology, Seri 1, Lembaga Pendidikan Perkebunan, Yogyakarta. Soerjadi, Ir, 1985, Dasar-dasar teknologi gula : saduran bebas dari buku The Principles of sugar Technology, Seri 2, Lembaga Pendidikan Perkebunan, Yogyakarta. Sudjana, 1975, Metoda Statistika, Penerbit PT Tarsito, Bandung. Sukadarti, S., IGS Budiaman, Wahyudi B. S., 1999, Study sulphitation process of cane juice at cane sugar factory, Laporan Hasil Penelitian, Eksergi Majalah ilmiah Fakultas Teknologi Industri Nomor 2 tahun I tahun 1999, UPN Veteran Yogyakarta. Susilo Dwi A., 2002, Pendekatan metode Taguchi untuk meningkatkan kualitas produk berdasarkan perancangan parameter yang tangguh (Robust Design), Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Sistem Manufaktur Dalam Era Teknologi Informasi, Yogyakarta. Walpole, Ronald E., 1986, Ilmu peluang dan statistika untuk insinyur dan ilmuwan, Penerbit ITB Bandung. 326