MODUL: PENEBARAN NENER

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN

MODUL: PENYIAPAN TAMBAK

MODUL: PEMIJAHAN DAN PEMANENAN TELUR

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI UKURAN PASAR

MODUL: PEMIJAHAN INDUK IKAN TETRA

MODUL: PENETASAN Artemia

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN IKAN BANDENG

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

MODUL: PEMELIHARAAN LARVA SAMPAI BENIH

MODUL: PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN IKAN

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

MODUL: PENYIAPAN BAK DAN AIR

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

MODUL: BUDIDAYA Chlorella

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada 17 Januari 2016 di UD.

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

I. PENDAHULUAN. Potensi perairan pantai Indonesia yang cukup luas adalah merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

MODUL: PENYIAPAN KJA DAN PENEBARAN BENIH

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

MODUL PELATIHAN GARAM LANJUTAN

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

AKLIMATISASI BENUR UDANG WINDU (Penaeus Monodon) SEBAGAI UPAYA BUDIDAYA DI LUAR LINGKUNGAN HIDUPNYA: SEBUAH KASUS DI KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

Pengaruh salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, Chanos-chanos

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com

tersebut dengan baik, karena materi bahan ajar noncetak berisi uraian yang sifatnya pendalaman dan pengayaan dari materi bahan ajar cetak.

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Benur Udang Vannamei dan Pengemasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengujian Apilkasi Probiotik Pada Penggelondongan Calon Induk Bandeng Strain Barru Pada Bak Beton

PENETASAN ARTEMIA Laporan Praktikum Pakan Alami Program Studi Budidaya Perairan, Program Sarjana, Universitas Haluoleo ARDANA KURNIAJI (I1A )

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GABUS HARUAN

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

PEMBENIHAN TERIPANG PUTIH (Holothuria scabra)

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL XXIII 2015 SERPONG INFORMATION SHEET BIDANG LOMBA FISHERY

KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PRODUKSI SUMBERDAYA PERAIRAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Nomor 16/PRT/M/2011 Tentang PEDOMAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI TAMBAK

BUDIDAYA IKAN JILID 1

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

TINGKAT KELULUSAN HIDUP LARVA UDANG GALAH BERDASARKAN SUMBER GENETIK YANG BERBEDA

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan

MODUL: PEMELIHARAAN INDUK IKAN TETRA

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

KISI-KISI SOAL UKA 2014 PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

Pematangan Gonad di kolam tanah

MODUL: PENGELOLAAN AIR TAMBAK

TEKNIK PEMBENIHAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) Anak Agung.N.B.A.A, Adi Saputra, Andi Sandra.Z, Astian Asman, Fetria Januar, Finda Rosti.

Benih udang windu Penaeus monodon (Fabricius, 1798) kelas benih sebar

USAHA PENGGELONDONGAN IKAN KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT DI SULAWESI TENGGARA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2015 TENTANG

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat prioritas utama dalam pembangunan nasional karena. pembangunan ekonomi diharapkan dapat menjadi motor penggerak

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

PENTOKOLAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) SISTEM HAPA DENGAN UKURAN PAKAN BERBEDA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

Ikan bandeng (Chanos chanos, Forskal) Bagian 3: Produksi benih

Transkripsi:

BDI P/1/1.2 BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN PROGRAM KEAHLIAN IKAN AIR PAYAU PEMBESARAN IKAN BANDENG MODUL: PENEBARAN NENER DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

PEMBESARAN IKAN BANDENG MODUL PENEBARAN NENER PENYUSUN : MUHAMMAD ALIFUDDIN EDITOR : M.M. RASWIN DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

Penebaran Nener i KATA PENGANTAR Modul Penebaran Nener ini merupakan salah satu modul mata pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng. Modul ini harus dipelajari bersama dengan 3 modul lainnya yaitu Penyiapan Tambak, Pengelolaan Air Tambak, serta Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng. Modul Penebaran Nener merupakan modul kedua yang harus dipelajari setelah modul Penyiapan Tambak. Modul ini terdiri dari 2 unit kegiatan belajar, yaitu Pemilihan Nener dan Penebaran Nener. Dengan mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat melakukan penebaran nener dan meningkatkan serta menguasai kompetensi dalam bidang pembesaran ikan bandeng. Penyusun

Penebaran Nener ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii PETA KEDUDUKAN MODUL... iv PERISTILAH/GLOSARIUM... v I. PENDAHULUAN... 1 A. Deskripsi... 1 B. Prasyarat... 1 C. Petunjuk Penggunaan Modul... 1 D. Tujuan Akhir... 3 E. Kompetensi... 3 F. Cek Kemampuan... 4 II. PEMBELJARAN... 5 A. Rencana Belajar Siswa... 5 B. Kegiatan Belajar... 6 1. Kegiatan Belajar 1 : Pemilihan Nener... 6 a. Tujuan... 6 b. Uraian Materi... 6 c. Rangkuman... 9 d. Tugas... 9 e. Tes Formatif... 10 f. Kunci JawabanTes Formatif... 10 g. Lembar Kerja... 11 2. Kegiatan Belajar 2 : Penebaran Nener... 12 a. Tujuan... 12 b. Uraian Materi... 12 c. Rangkuman... 14 d. Tugas... 15

Penebaran Nener iii e. Tes Formatif... 15 f. Kunci Jawaban Tes Formatif... 15 g. Lembar Kerja... 16 III. EVALUASI... 18 A. Evaluasi Kognitif... 18 B. Evaluasi Psikomotorik... 19 C. Evaluasi Sikap... 20 D. Evaluasi Produk... 21 E. Kunci Jawaban Evaluasi Kognitif... 21 IV. PENUTUP... 22 DAFTAR PUSTAKA... 23

Penebaran Nener iv PETA KEDUDUKAN MODUL BDI P/1/1.1: Penyiapan Tambak Pembesaran Ikan Bandeng BDI P/1/1.2: Penebaran Nener Bandeng BDI P/1/1.3: Pengelolaan Air Tambak BDI P/1/1.3: Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng Budidaya Pakan Alami BDI-P/6/6.1: Budidaya Chorella BDI-P/6/6.2: Penetasan Artemia BUDIDAYA IKAN DI AIR PAYAU Pengelolaan Induk Udang Galah BDI-P/7/7.1: Persiapan Wadah dan Penebaran BDI-P/7/7.2: Pengelolaan Air dan Pakan BDI-P/7/7.3: Pemeliharaan Induk Matang telur BDI-P/7/7.3: Penetasan Telur dan Pemanenan larva Pengelolaan Larva Udang Galah BDI-P/8/8.2: Penebaran Larva BDI-P/8/8.3: Pengelolaan Air BDI-P/8/8.4: Pengelolaan Pakan Pendederan Bandeng BDI-P/8/8.5: Pemanenan BDI P/1/1.2: Penebaran Nener Bandeng = Modul yang sedang dipelajari

Penebaran Nener v PERISTILAHAN Air Payau Aklimatisasi Eurihalin Gelondongan : Percampuran antara air tawar dan air laut. : proses penyesuaian kondisi lingkungan daerah asal dengan kondisi lingkungan baru. : Toleransi terhadap salinitas dalam kisaran yang relatif luas : nener bandeng setelah dipelihara selama kurang lebih 1-2 bulan menjadi benih bandeng berukuran sekitar 5-7 cm Klekap : Pakan alami yang menjadi makanan ikan bandeng yang berupa lumut atau ganggang Nener bandeng : Larva ikan bandeng yang berukuran kurang dari 1 cm Padat tebar : Jumlah benih ikan yang ditebar per satuan luas tambak Pembesaran : Usaha membesarkan ikan bandeng di tambak pembesaran dengan menebar benih (nener atau gelondongan bandeng) menjadi bandeng ukuran konsumsi. Pendederan : Usaha memelihara ikan bandeng dari nener menjadi benih bandeng berukuran 1-7 cm. Produktivitas : Kemampuan perairan dalam menghasilkan organisma perairan (ikan) dalam luasan dan waktu tertentu, dengan satuan misalnya kg/ha/th. Salinitas : Kadar garam, jumlah gram garam yang terdapat dalam satu kilogram air laut dengan satuan O / OO (permil). Tambak bandeng: Wadah budidaya yang terletak di daerah pantai (dekat laut) berisi air payau dan digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng.

Penebaran Nener 1 I. PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini merupakan modul pertama yang diberikan pada Program Keahlian Ikan Air Payau, mata pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng. Modul lainnya pada mata pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng adalah Penebaran Nener Bandeng, Pengelolaan Air Tambak, serta Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng. Penyiapan wadah (tambak) merupakan langkah awal pada semua kegiatan budidaya ikan, termasuk juga didalam kegiatan budidaya ikan air payau ini. Diharapkan, setelah mempelajari modul ini, siswa dapat mengawali kegiatan budidaya ikan bandeng dengan baik, mampu menyiapkan petakan tambak pembesaran bandeng sebagai langkah awal yang menentukan keberhasilan usaha pembesaran ikan bandeng ditambak dan memiliki kompetensi dalam pembesaran ikan bandeng. B. Prasyarat Sebagai modul yang berlandaskan aplikasi biologi, maka persyaratan untuk mengikuti dan mempelajari modul ini adalah siswa diharapkan telah mengikuti, mempelajari dan memahami tentang kimia, fisika dan biologi sehingga tidak menemui kesulitan mengikuti dan menjalankan semua kegiatan yang terdapat dalam modul ini. C. Petunjuk penggunaan modul 1. Bagi Siswa a. Modul Penebaran Nener ini merupakan salah satu modul yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi Pembesaran Ikan Bandeng. Modul lain adalah Penyiapan Tambak, Pengelolaan Air Tambak, serta Pemanenan dan Pengangkutan Ikan Bandeng.

Penebaran Nener 2 b. Modul terdiri dari 2 Kegiatan Belajar dan setiap Kegiatan Belajar memerlukan waktu 4-5 kali pertemuan @ 5 jam pelajaran (teori dan praktek). c. Kegiatan Belajar tersebut adalah Memilih Nener Bandeng dan Menebar Nener Bandeng. d. Setiap Kegiatan Belajar berisi kegiatan teori dan paktek. Landasan teori tentang materi kegiatan dapat dipelajari dalam Lembar Uraian Materi dan panduan mengenai pelaksanaan praktek dapat dibaca dalam Lembar Kerja. e. Pahami dahulu Lembar Tugas sebelum melaksanakan Lembar Kerja f. Pada lembar lain terdapat Lembar tes formatif. Baca dahulu Lembar uraian materi, lalu dilanjutkan dengan mengerjakan soalsoal pada Lembar tes formatif. Janganlah melihat Kunci Jawaban sebelum Anda selesai menjawab semua soal test formatif. g. Apabila Anda telah membaca Lembar Uraian Materi dan mampu menjawab semua soal Test Formatif dengan benar, berarti Anda telah memahami konsep dan landasan teori tentang materi kegiatan belajar yang bersangkutan dengan baik. Sekarang Anda boleh melanjutkan pada bagian Lembar Kerja. h. Diskusikan dengan guru saat anda mengalami kesulitan dalam memahami perintah dan pelaksanaan lembar kerja i. Soal soal pada lembar latihan adalah instrumen untuk menguji kemampuan kognitif. Kemampuan psikomotorik (keterampilan) dan afektif (sikap) diukur langsung pada saat kegiatan praktek berlangsung. Lembar Kriteria Penilaian Kinerja pada halaman terakhir dapat dijadikan acuan untuk melakukan penilaian kinerja siswa dalam pembelajaran ini. j. Apabila ditemukan istilah istilah yang tidak dimengerti di dalam paket pembelajaran ini, silakan baca Lembar Peristilahan.

Penebaran Nener 3 2. Peran Guru a. Membantu siswa dalam merencanakan pelatihan memilih nener bandeng dan menebar nener bandeng. b. Membimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam kegiatan belajar. c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktek baru dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa d. Membantu siswa menentukan dan mengakses sumber tambahan informasi yang diperlukan untuk belajar. e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok. f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan. g. Merencanaan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya h. Melaksanakan penilaian. i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap, pengetahuan dan keterampilan dari suatu kompetensi dan merencanakan rencana pembelajaran selanjutnya mencatat pencapaian kemajuan siswa. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini, siswa diharapkan mampu melakukan penebaran nener bandeng ke tambak pembesaran dengan kriteria nener terpilih dengan baik dan sehat, padat penebaran sesuai dengan daya dukung tambak serta setelah penebaran nener, tingkat mortalitas nener yang ditebar rendah. E. Kompetensi Kompetensi Subkompetensi : Pembesaran Ikan Bandeng : Menebar Nener Bandeng

Penebaran Nener 4 Kriteria unjuk kerja : Mengidentifikasi nener bandeng Memilih nener sehat Menentukan padat penebaran Melakukan adaptasi dan penebaran nener Pengetahuan : Ciri anatomi ikan bandeng Indikator nener sehat Penyakit ikan bandeng Menghitung padat penebaran nener Keterampilan : Mengidentifikasi bener bandeng Menentukan kriteria nener Mencegah dan mengobati penyakit Menghitung padat penebaran nener Menebar nener bandeng (mengaklimatisasi dan melepas benih) Sikap : Untuk mencapai kompetensi ini diperlukan sikap yang cermat, teliti, tidak ceroboh, sabar, tanggap dan berdisiplin tinggi, terutama menyangkut keselamatan kerja. F. Cek Kemampuan 1. Sebutkan ukuran bandeng yang ditebar di tambak pembesaran! 2. Jelaskan manfaat pemilihan nener bandeng! 3. Mengapa padat penebaran harus sesuai dengan luasan tambak? 4. Bagaimana cara mencegah penyakit?

Penebaran Nener 5 II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Dalam mempelajari Program Keahlian Ikan Air Payau dilakukan dengan mempelajari beberapa mata pelajaran yang disampaikan dalam bentuk modul. Demikian juga Mata Pelajaran Pembesaran Ikan Bandeng disampaikan dalam bentuk modul dengan teori dan praktikum. Pada Modul ini disampaikan tentang Penebaran Nener Bandeng disajikan dalam 2 Unit Kegiatan Belajar (UKB); dalam UKB 1 dibahas tentang pemilihan nener bandeng dan pada UKB 2 dibahas tentang penebaran nener serta praktikum dalam bentuk lembar kerja pada masing-masing UKB. Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda tangan Guru Memilih Nener Bandeng Pengenalan nener bandeng Penentuan kesehatan nener Menebar Nener Bandeng Adaptasi nener bandeng Menghitung kebutuhan nener Melakukan pemeriksaan kesehatan ikan

Penebaran Nener 6 B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1 : Pemilihan Nener a. Tujuan Agar siswa dapat memilih nener yang baik dan sehat untuk dibesarkan di tambak pembesaran ikan bandeng. b. Uraian Materi Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan laut yang dapat dibudidayakan ditambak. Saat ini, ikan bandeng telah dibudidayakan juga di keramba jarring apung pada air tawar, hal ini dikarenakan sifat ikan ini yang eurihaline (tolerensi terhadap salinitas yang tinggi). Bandeng dewasa Nener bandeng Nener bandeng yang berasal dari alam merupakan hasil pemijahan ikan bandeng secara alami di laut. Ikan bandeng yang telah matang gonad akan memijah secara alami dan akan menghasilkan telur sebanyak 5.700.000 butir dalam tubuhnya. Pelepasan telur ini terjadi pada malam hari dan akan menetas dalam waktu 24 jam menjadi nener yang berukuran 5 mm. Nener ini akan terbawa oleh arus air mendekati pantai dan kemudian akan ditangkap oleh para penyeser. Nener yang ditangkap penyeser berukuran kurang lebih 13 mm.

Penebaran Nener 7 Nener ikan bandeng yang diperoleh dari alam ditangkap oleh pencari nener bergantung kepada musim, lokasi, cara dan waktu penangkapan. Pada musim nener jumlah nener Alat tangkap nener (saplad) cukup melimpah, sehingga dapat mengakibatkan menurunnya harga nener. Selain itu nener yang ditangkap pada awal musim penangkapan mempunyai daya tahan dan vitalitas yang tinggi dalam pengangkutan serta mempunyai harga jual yang Alat tangkap nener (seser dan blabar) lebih mahal. Namun demikian, nener dari alam ini tidak tersedia sepanjang tahun sehingga untuk mengusahakan pembesaran ikan bandeng secara intensif dibutuhkan nener bandeng yang berasal dari panti pembenihan (hatchery). Nener dari alam selain hanya bersifat musiman juga mempunyai ukuran yang sangat beragam. Oleh karena itu, nener yang berasal dari panti pembenihan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan nener ditambak-tambak pembesaran. Nener yang dihasilkan dari panti pembenihan mempunyai keunggulan, karena ukurannya relatif rata dan umurnya diketahui secara tepat. Nener yang berasal dari alam atau pembenihan, yang akan digunakan untuk usaha pembesaran ikan bandeng ditambak, harus nener yang sehat. Nener yang sehat dapat dilihat dari ciri-ciri umumnya yaitu :

Penebaran Nener 8 1. Tubuhnya mulus, tidak terdapat luka, kemerahan 2. Sirip-siripnya utuh; tidak cacat, patah-patah 3. Warnanya tidak kusam 4. Gerakannya aktif Secara anatomi, bentuk nener (larva ikan bandeng), gelondongan dan bandeng dewasa tidak berbeda; yang berbeda adalah ukurannya saja. Dengan menggunakan nener yang sehat, akan diperoleh target produksi yang sesuai dengan rencana. Hal ini disebabkan nener yang sehat memiliki ketahanan tubuh yang baik, sehingga tingkat mortalitas selama masa pengangkutan benih dan masa pembesaran rendah. Selain nener yang sehat dalam pemilihan benih ikan bandeng, juga harus diperhatikan ukuran nener tersebut. Ukuran benih yang akan ditebar ke dalam tambak pembesaran sebaiknya seragam agar pertumbuhan ikan selama pemeliharaan juga akan seragam. Ukuran ikan yang ditebar ke tambak pembesaran bisa dimulai dari ukuran nener sampai gelondongan, yang membedakannya adalah waktu pe-meliharaan ditambak pembesarannya. Jika yang ditebar adalah nener kecil maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi yaitu 4 6 ekor/kg bisa mencapai lebih dari 6 bulan, sedangkan jika yang ditebar adalah gelondongan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi berkisar antara 3 4 bulan. Dalam memilih nener yang berasal dari alam maupun panti benih dapat dilakukan dengan menghitung jumlah ruas tulang belakang. Nener yang berkualitas baik memiliki jumlah ruas tulang belakang antara 44 45. Jumlah ruas tulang belakang dapat dihitung menggunakan mikroskop sederhana pada pembesaran 10 kali ataupun kaca pembesar dengan nener ditempatkan pada sumber cahaya seperti lampu senter.

Penebaran Nener 9 Memilih benih bandeng dari petak gelondongan c. Rangkuman Pemilihan nener menentukan keberhasilan pembesaran bandeng di tambak pembesaran. Nener yang dibesarkan dapat diperoleh dari alam dan pembenihan harus sehat, tidak cacat. Ukuran ikan yang dibesarkan bisa dimulai dari ukuran nener sampai gelondongan. Dalam memilih nener yang berasal dari alam atau hatchery dapat dilakukan dengan menghitung jumlah ruas tulang belakang. Nener yang berkualitas baik memiliki jumlah ruas tulang belakang antara 44 45. Jumlah ruas tulang belakang dapat dihitung menggunakan mikroskop sederhana pada pembesaran 10 kali atau nener ditemaptkan pada sumber cahaya seperti lampu senter. d. Tugas 1. Periksalah kondisi bandeng di pertambakan yang berbeda! 2. Bandingkan perkembangan ikan bandeng yang dipelihara dari nener dan dari tahap gelondongan? 3. Apakah ikan bandeng yang akan dibesarkan perlu didederkan dalam petak pendederan? 4. Apakah ikan bandeng dapat diberi pakan buatan?

Penebaran Nener 10 e. Tes Formatif 1. Jelaskan bahwa ikan bandeng bersifat eurihalin! 2. Jelaskan perbedaan nener dari alam dan hatchery! 3. Sebutkan ciri-ciri nener yang sehat! 4. Bagaimana cara menghitung ruas tulang belakang nener bandeng? 5. Jelaskan hubungan antara ukuran benih tebar dengan masa pemeliharaan! f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Ikan bandeng bersifat eurihalin berarti bahwa ikan bandeng mempunyai toleransi yang luas terhadap salinitas. 2. Perbedaan nener alam dengan nener hatchery adalah : a. Nener alam mempunyai ukuran yang bervariasi sedangkan nener hatchery relatif seragam. b. Nener yang berasal dari hatchery mempunyai asal-usul yang jelas sedangkan nener alam tidak diketahui. c. Nener alam kontinuitas tidak bisa dibandingkan dengan nener hatchery yang kebutuhan dapat diprediksi untuk budidaya secara intensif. d. Umur nener dari alam tidak diketahui secara pasti; sedangkan umur nener dari panti benih (hatchery) dapat diketahui. 3. Ciri nener yang sehat : a. Tubuhnya mulus, tidak terdapat luka b. Sirip-siripnya utuh; tidak cacat, patah-patah c. Warnanya tidak kusam d. Gerakannya aktif 4. Cara menghitung ruas tulang belakang nener bandeng adalah dengan menggunakan mikroskop dengan pembesaran 10 kali atau nener bandeng tersebut ditempatkan pada sumber cahaya/lampu/senter.

Penebaran Nener 11 5. Semakin besar ukuran benih yang ditebar, maka semakin singkat waktu pemeliharaan. Jika yang ditebar adalah nener, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi (sekitar 4 6 ekor/kg) bisa mencapai lebih dari 6 bulan. Jika yang ditebar adalah gelondongan, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi berkisar antara 3-4 bulan. g. Lembar Kerja Kebutuhan Alat dan Bahan Baskom Seser Ember/baskom Aerator Kaca Pembesar Air payau Nener Bandeng Kantung plastik Keselamatan Kerja Hati-hati dalam menangani nener bandeng. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Ambil nener bandeng dengan menggunakan seser dan letakkan dalam baskom plastik yang berisi air payau dan diberi aerasi. 3. Seleksi ukuran nener bandeng dengan alat grading, nener yang sesuai dengan ukuran alat grading akan lolos dan nener yang tidak lolos segera pindahkan ketempat berbeda. 4. Kumpulkan nener yang telah dipilih berdasarkan ukuran dalam satu tempat. Lalu lakukan pemilihan nener yang sehat dan sakit. Nener yang sakit dapat dilihat dari gerakannya yang tidak aktif, warna tubuh kusam, terdapat cacat pada organ tubuh serta mungkin terdapat luka/lecet.

Penebaran Nener 12 5. Pisahkan ikan yang sehat dan sakit. 6. Kumpulkan nener yang sudah dipilih berdasarkan ukuran dan kesehatannya, dan siap ditebar ke dalam tambak pembesaran. 2. Kegiatan Belajar 2 : Penebaran Nener a. Tujuan Agar siswa dapat melakukan pembudidayaan ikan bandeng dengan padat penebaran yang sesuai dengan daya dukung lahan dan menghasilkan produk budidaya yang tinggi dan sehat. b. Uraian Materi Penebaran Nener Nener bandeng yang telah dipilih, selanjutnya ditebar ke dalam tambak pembesaran. Sebelum nener tersebut ditebar, harus ditentukan terlebih dahulu berapa padat penebaran nener ditambak pembesaran dan perlu dilakukan aklimatisasi. Padat penebaran adalah jumlah nener yang ditebar per satuan luas tambak. Dengan mengetahui padat penebaran pada awal pemeliharaan, beberapa manfaat akan diperoleh antara lain adalah : 1. Dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan 2. Dapat mengoptimalkan tambak pembesaran sesuai dengan daya dukung tambak pembesaran tersebut. 3. Dapat mengurangi timbulnya penyakit ditambak pembesaran. 4. Dapat menentukan target produksi pada akhir pemeliharaan. Masa pemeliharaan nener bandeng di tambak pembesaran sangat bergantung kepada ukuran nener yang ditebar pada awal pemeliharaan. Ukuran nener yang ditebar ke dalam tambak pembesaran bervariasi antara 1 15 cm. Padat penebaran nener ditambak pembesaran juga

Penebaran Nener 13 ditentukan oleh ukuran nener, lama pemeliharaan, mutu nener dan daya dukung kesuburan tambak pembesaran. Padat penebaran nener ditambak pembesaran berkisar antara 4-5 ekor/m 2 untuk ukuran nener bandeng 1-2 cm. Sedangkan untuk nener yang berukuran 1 3 cm, padat penebarannya berkisar antara 2 3 ekor/m 2. Untuk benih bandeng yang berukuran 12 15 cm yang disebut gelondongan ditebar ke tambak pembesaran dengan padat penebaran 1.500 ekor/ha. Banyaknya nener bandeng yang akan dibesarkan di tambak pembe-saran harus sesuai dengan daya dukung tambak dan luasan tambak. Setelah menghitung jumlah yang akan ditebar, nener diaklimatisasi dan selajutnya ditebarkan dalam tambak tersebut. Prosedur penebaran nener di tambak Nener bandeng diaklimatisasi selama satu hari dalam wadah plastik. Aklimatisasi ini bertujuan untuk menyesuaikan kondisi lingkungan dimana nener itu berada dengan kondisi lingkungan tambak pembesaran. Penyesuaian suhu, salinitas dan ph dapat dilakukan juga begitu nener bandeng yang dikemas dalam kantong plastik datang. Caranya kantong plastik yang terisi nener, dikurangi airnya secara bertahap dan digantikan dengan air yang ada dalam tambak pembesaran. Selanjutnya, secara perlahan-lahan nener bandeng yang ada didalam kantong platik

Penebaran Nener 14 akan keluar kedalam tambak pembesaran jika sudah terjadi penyesuaian. Penebaran nener ditambak pembesaran sebaiknya dilakukan, pada pagi atau sore hari pada saat matahari tenggelam. Hal ini untuk menghindari kematian nener akibat stress karena tingginya suhu dilingkungan. Lakukan penebaran nener dengan hati-hati! Adaptasi nener dalam petak pembesaran c. Rangkuman Nener bandeng setelah dipilih selanjutnya ditebar ke dalam tambak pembesaran. Sebelum nener ditebar harus dihitung terlebih dahulu padat penebaran nener ditambak pembesaran dan dilakukan aklimatisasi. Padat penebaran menentukan jumlah pakan yang akan diberikan, dapat mengoptimalkan tambak pembesaran, mengurangi timbulnya penyakit dan dapat menetukan target produksi pada akhir pemeliharaan. Masa pemeliharaan nener bandeng bergantung kepada ukuran nener yang ditebar pada awal pemeliharaanukuran nener, lama pemeliharaan, mutu nener dan daya dukung kesuburan tambak pembesaran. Nener bandeng yang akan ditebar diaklimatisasi selama satu hari dalam bak plastik dan penebaran nener di tambak pembesaran dilakukan pada pagi atau sore hari pada saat matahari tenggelam.

Penebaran Nener 15 d. Tugas 1. Lakukan persiapan penebaran nener yang meliputi perhitungan jumlah nener yang akan ditebar, jumlah nener yang telah tersedia, serta peralatan lainnya. 2. Lakukan aklimatisasasi terhadap nener yang baru datang di tambak yang akan ditebari nener. 3. Lakukan penebaran nener. e. Tes Formatif 1. Jelaskan pengertian padat penebaran! 2. Mengapa nener yang akan ditebar harus dihitung padat penebarannya? 3. Apa yang dimaksud dengan aklimatisasi dan bagaimana caranya? 4. Sebutkan padat tebar untuk benih bandeng! 5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi masa pemeliharaan nener! f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Padat penebaran adalah perbandingan jumlah ikan-ikan (nener) yang akan ditebar dengan luas tambak pembesaran. 2. Nener bandeng yang akan ditebar harus dihitung padat penebarannya, karena : a. Dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan. b. Dapat mengoptimalkan tambak pembesaran sesuai dengan daya dukung tambak pembesaran tersebut. c. Dapat mengurangi timbulnya penyakit ditambak pembesaran karena kepadatan yang tinggi. d. Dapat menentukan target produksi pada akhir pemeliharaan

Penebaran Nener 16 3. Aklimatisasi adalah penyesuaian kondisi lingkungan dimana cara yang dilakukan dalam aklimatisasi adalah memasukkan kantong plastik yang berisi nener bandeng ke dalam tambak pembesaran dan dimasukkan air tambak secara perlahan-lahan dan biarkan nener bandeng tersebut keluar dengan sendirinya. 4. Padat penebaran nener di tambak pembesaran adalah: a. 4-5 ekor/m 2 untuk ukuran nener bandeng 1-2 cm b. 2-3 ekor/m 2 untuk ukuran nener bandeng 2-3 cm c. 1.500 ekor/ha untuk ukuran gelondongan bandeng 5. Masa pemeliharaan nener bandeng bergantung kepada ukuran nener yang ditebar pada awal pemeliharaan, ukuran nener, mutu nener, daya dukung kesuburan tambak pembesaran, serta target ukuran produksi. g. Lembar Kerja Kebutuhan Alat dan Bahan Wadah/kantong plastik Tambak Pembesaran Seser Nener bandeng Air tambak Keselamatan Kerja Hati-hati dalam melaksanakan pekerjaan di tambak, terutama pada bagian-bagian tambak yang dalam serta terhadap ular air. Langkah Kerja 1. Siapkan alat dan bahan. 2. Hitunglah keperluan jumlah nener yang akan ditebar sesuai dengan padat penebaran yang telah ditetapkan.

Penebaran Nener 17 3. Hitung jumlah nener yang akan ditebar kedalam tambak pembesaran. 4. Ambil nener bandeng masukkan dalam wadah/bak plastik dengan menggunakan seser halus, jika nener bandeng diambil dari lokasi yang jauh dan masih dalam kemasan kantong plastik, masukkan kantong plastik/bak plastik ke dalam tambak pe*mbesaran. 5. Lakukan aklimatisasi kondisi lingkungan air tambak dengan cara masukkan air tambak ke dalam kantong plastik/bak plastik sedikit demi sedikit secara perlahan-lahan dan biarkan nener bandeng itu akan keluar dengan sendirinya. 6. Nener bandeng akan keluar dari kantong plastik/bak plastik dan siap untuk dipelihara ditambak pembesaran.

Penebaran Nener 18 III. EVALUASI A. Evaluasi Kognitif Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan melingkari pada huruf di depan jawaban soal di bawah ini. 1. Ikan bandeng dapat dipelihara di perairan yang mempunyai kisaran kadar garam yang cukup luas disebut : a. salinitas b. polihalin c. eurihalin d. halin 2. Nener bandeng dapat diperoleh dari alam atau panti pembenihan. Ukuran nener bandeng yang ditangkap dari alam berkisar sekitar : a. 5 mm b. 7 mm c. 10 mm d. 13 mm 3. Nener bandeng yang ditangkap sangat bergantung kepada : a. musim dan lokasi b. musim, lokasi dan cara penangkapan c. musim, lokasi, cara dan waktu penangkapan d. semua salah 4. Ciri ciri nener bandeng yang sehat adalah sebagai berikut kecuali: a. tidak terdapat luka/lecet b. tidak terdapat cacat pada organ tubuh c. warnanya kusam d. gerakannya aktif 5. Jumlah ruas belakang nener yang baik adalah : a. 30 35 b. 35 40 b. 40 44 d. 44 45

Penebaran Nener 19 6. Waktu yang dibutuhkan untuk memelihara nener bandeng yang kecil sampai berukuran konsumsi adalah : a. 3 bulan b. 4 bulan c. 4-6 bulan d. > 6 bulan 7. Penebaran nener bandeng sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari karena : a. Lebih mudah b. Suhu lingkungan relatif rendah c. Menghindari lelah d. Menghindari penyakit 8. Padat penebaran nener bandeng sangat bergantung kepada hal-hal dibawah ini kecuali : a. Ukuran nener b. Daya dukung tambak pembesaran c. Mutu nener d. Waktu tebar 9. Jumlah nener yang ditebar pada tambak pembesaran dengan ukuran gelondongan adalah : a. 500 ekor/ha b. 1.000 ekor/ha c. 1.500 ekor/ha d. 2.000 ekor/ha 10.Aklimatisasi terhadap nener bandeng yang akan ditebar ke dalam tambak pembesaran bertujuan untuk : a. Penyesuaian nener b. Penyesuaian lokasi tambak c. Penyesuaian tambak d. Penyesuaian kondisi lingkungan (suhu, salinitas, ph) B. Evaluasi Psikomotorik Dengan disediakan tambak pembesaran, nener bandeng, kantong plastik, bak plastik, alat grading, ember, seser, aerator. Lakukanlah penebaran nener bandeng yang akan dipelihara ditambak pembesaran sehingga memenuhi kriteria sebagai berikut :

Penebaran Nener 20 No Kriteria (90%) benar Ya Tidak 1 Memilih nener bandeng yang akan ditebar Nener dipilih berdasarkan ukuran Nener dipilih yang sehat Nener yang sakit dipisahkan dengan yang sehat Nener yang sehat dikumpulkan dan siap ditebar 2 Menebar nener Menghitung padat penebaran Menghitung jumlah nener Melakukan aklimatisasi Menebar nener pada pagi/sore hari Nener tidak ada yang stress Nener tidak ada yang mati C. Evaluasi Sikap Evaluasi terhadap sikap siswa meliputi: No. Sikap B C K 1 Hati-hati, cekatan, dan bersemangat dalam memilih nener 2 Hati-hati, cermat dan cekatan dalam menebar nener 3 Kerja sama yang baik dalam kerja kelompok Keterangan: B = Baik; C = Cukup; K = Kurang

Penebaran Nener 21 D. Evaluasi Produk Evaluasi terhadap produk siswa akhir meliputi: No. Produk Lulus Tidak Lulus 1 Nener dipilih dengan benar 2 Nener ditebar dengan benar E. Kunci Jawaban Evaluasi Kognitif 1. c 2. d 3. c 4. c 5. d 6. d 7. b 8. d 9. c 10. d

Penebaran Nener 22 IV. PENUTUP Modul ini berisi panduan bagi penebaran nener bandeng. Diharapkan setelah mengikuti modul ini dengan baik, siswa dapat menyiapkan persyaratan mengikuti uji kompetensi yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan yang berwenang untuk mendapatkan kompetensi dalam pemeliharaan ikan bandeng.

Penebaran Nener 23 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, T. 1998. Budidaya Bandeng Secara Insentif. Penebar Swadaya. Jakarta BBAP Jepara. 1985. Pedoman Budidaya Tambak. Ditjen Perikanan, BBAP Jepara. Hadi, W. Dan J. Supriatna. 186. Tehnik Budidaya Bandeng. Bharata Karya Aksara. Jakarta Idel, A. dan S. Wibowo. 1996. Budidaya Tambak Bandeng Modern. Gitamedia Press. Surabaya Soeseno, S, 1987. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. PT. Gramedia. Jakarta.