PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimasi Pengaktifan Motor Penggerak pada Prototipe Sepeda Motor Hibrid untuk Menurunkan Konsumsi Bahan Bakar

PERBANDINGAN UNJUK KERJA GENSET 4-LANGKAH MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG DENGAN PENAMBAHAN MIXER VENTURI

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

Hybrid electric-petroleum vehicles. Mobil hybrid adalah mobil yang berjalan dengan dua sumber tenaga, yaitu ICE dan motor listrik.

Studi Eksperimen Kinerja Traksi Kendaraan Hybrid Sapujagad

PENGENDALIAN OTOMATIK KOPLING MAGNETIK PADA SISTEM KERS SEPEDA MOTOR SUZUKI RC 110 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Oleh: Galih Priyo Atmojo. Dosen Pembimbing: Dr. M. Nur Yuniarto, S.T. JUMAT, 01 JULI 2011

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

M.FADHILLAH RIFKI ( ) Pembimbing: Dr.Ir. Bambang Sampurno, MT

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

BAB III PROSES MODIFIKASI DAN PENGUJIAN. Mulai. Identifikasi Sebelum Modifikasi: Identifikasi Teoritis Kapasitas Engine Yamaha jupiter z.

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

OPTIMALISASI SISTEM PENGAPIAN CDI (CAPASITOR DISCHARGE IGNITION) PADA MOTOR HONDA CB 100CC

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN HASIL PENGUJIAN

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

KARAKTERISTIK PERFORMA MOTOR BENSIN PGMFI (PROGAMMED FUEL INJECTION) SILINDER TUNGGAL 110CC DENGAN VARIASI MAPPING PENGAPIAN TERHADAP EMISI GAS BUANG

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PORTING SALURAN INTAKE DAN EXHAUST TERHADAP KINERJA MOTOR 4 LANGKAH 200 cc BERBAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

ANALISIS PENGARUH VARIASI CDI TERHADAP PERFORMA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR HONDA VARIO 110cc

PENGARUH JENIS BAHAN BAKAR TERHADAP UNJUK KERJA SEPEDA MOTOR SISTEM INJEKSI DAN KARBURATOR

P3 TESIS ME HYBRID (BATERAI DIESEL ELEKTRIK) MERAK-BAKAUHENI

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Penelitian Terkait

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

LATAR BELAKANG. Alternatif pengganti bahan bakar minyak. Nilai Emisi LPG. Converter Kit Manual yg Brebet. Converter Kit

Fahmi Wirawan NRP Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. H. Djoko Sungkono K, M. Eng. Sc

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

BAB II PERANCANGAN TEST BED SISTEM KONTROL KENDARAAN HYBRID

UPAYA PENINGKATAN DAYA MOTOR DENGAN MERUBAH BESARNYA LUBANG KELUARAN GAS BUANG

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS

PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI BUSI TERHADAP KARAKTERISTIK PERCIKAN BUNGA API DAN KINERJA MOTOR HONDA BLADE 110 CC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan Memanfaatkan Kecepatan Angin Rendah

BAB III METODE PENGUJIAN. Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) seperti Uji emisi, Akselerasi, dan. Kendaraan uji yang disiapkan adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Permasalahan krisis energi dan polusi udara merupakan permasalahan besar

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Selama ini sumber energi pada sektor transportasi didominasi oleh

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

RANCANG BANGUN KENDALI DIGITAL MOTOR BLDC UNTUK MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

ANALISA PENGARUH DURASI CAMSHAFT TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR HONDA TIGER 200 CC TUNE UP DRAG BIKE

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER EMPAT LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS LPG DAN BIOGAS

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

PENGARUH SUDUT PEDAL GAS TERHADAP BUKAAN THROTTLE SIMULATOR THROTTLE-BY-WIRE

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Andik Irawan, Karakteristik Unjuk Kerja Motor Bensin 4 Langkah Dengan Variasi Volume Silinder Dan Perbandingan Kompresi

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. 4.1 Pengujian Torsi Mesin Motor Supra-X 125 cc

KAJIAN EKSPERIMENTAL HIBRIDITAS DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA PENGGERAK HIBRID 2,8 HP TESIS

PERBEDAAN DAYA PADA MESIN PENGAPIAN STANDAR DAN PENGAPIAN MENGGUNAKAN BOOSTER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF PADA PREMIUM DENGAN VARIASI KONSENTRASI TERHADAP UNJUK KERJA ENGINE PUTARAN VARIABEL KARISMA 125 CC

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

Edi Sarwono, Toni Dwi Putra, Agus Suyatno (2013), PROTON, Vol. 5 No. 1/Hal

EXHAUST SYSTEM GENERATOR: KNALPOT PENGHASIL LISTRIK DENGAN PRINSIP TERMOELEKTRIK

ARTIKEL. Analisa Pengaruh Jenis Pegas, Roller Terhadap Torsi Dan Konsumsi Bahan Bakar Pada Sepeda Motor Matic

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC

Transkripsi:

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia 1* listijorini99@yahoo.com Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia 2 Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Indonesia 3 Abstrak Sistem hybrid pada kendaraan roda dua adalah suatu sistem yang menggunakan dua atau lebih sumber tenaga penggerak.pada tesis ini penulis akan mengembangkan sebuah prototipe pengembangan teknologi hybrid pada kendaraan roda dua dengan menggunakan mesin Yamaha Nouvo 110 cc dan motor listrik 48 Volt dc 12 Ampere. Sistem hybrid yang dirancang telah dikembangkan menjadi suatu sistem full hybrid sehingga pemindahan daya bekerja secara otomatis sesuai dengan kecepatan dengan mendesain suatu sistem pengendalian yang terintegrasi antara komponen-komponen hybrid dengan pengendalinya yang menggunakan suatu mikrokontroler yang berbasis program pengendali logic (Logic Control Programming). Hasil pengujian didapatkan penggunaan tenaga pengerak motor listrik terjadi pada kecepatan 0 30 km/jam dan diatas 50 km/jam. Sedangkan pengunaan tenaga,pengerak engine terjadi pada kecepatan antara 30 50 km/jam. Dengan demikian terjadi penurunan tingkat konsumsi bahan bakar pada kecepatan dibawah 30 km/jam dan diatas 50 km/jam. Kata kunci : Hybrid, Motor listrik, Logic Control Programming 1. Pendahuluan Kendaraan roda dua merupakan sarana transportasi paling populer di negara-negara berkembang seperti kebanyakan negara-negara di Asia. Namun demikian, gas buang dari jenis kendaraan ini menyebabkan polusi udara yang cukup serius, sehingga dikembangkan teknologi hybrid untuk mereduksi tingkat konsumsi bahanbakar, sehingga tingkat emisipun berkurang. Teknologi hybrid pada kendaraan roda dua di Indonesia baru di pasarkan oleh PT Fuboru Indonesia, dengan menggunakan mesin 50cc. Namun demikian terdapat beberapa kendala, yaitu split perpindahan dari penggunaan motor DC (pemakain awal / start atau pada pemakaian dengan kecepatan dibawah 30 kph) ke penggunaan mesin (engine) menggunakan manual switching dan masih menimbulkan hentakan pada saat perpindahannya, sehingga kendaraan ini masih belum full otomatis dan mempunyai akselerasi yang rendah. Mengacu pada permasalahan diatas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu switching control pada sistem hybrid kendaraan roda dua untuk mereduksi hentakan pada saat perpindahan mode dari motor listrik ke engine atau sebaliknya, sehingga didapatkan suatu rancangan sistem hybrid yang full otomatis. 2. Diagram Alir Penelitian Pada diagram alir penelitian dibawah ini akan ditentukan langkah langkah yang digunakan untuk merealisasikan prototipe switching control yang akan diterapkan pada sepeda motor dengan menggunakan microcontroller. Untuk mewujudkan hal tersebut maka pada penelitian ini dilakukan simulasi yang dijadikan dasar untuk membuat prototype pengendali switching atau switching control untuk diaplikasikan pada prototype sepeda motor hybrid yang dirancang. Gambar 1. Diagram alir perancangan pengendali switching pada prototype sepeda motor hybrid

3.1. Klasifikasi Sistem Hybrid Kendaraan hybrid adalah kendaraan yang menggabungkan dua atau lebih sumber tenaga penggerak. Penggabungan kedua sumber tenaga pada kendaraan hybrid dapat dilakukan dengan cara yang berbeda. Ada tiga bentuk sistem hybrid yang digunakan, yaitu hybrid seri, hybrid pararel dan hybrid seri-pararel (Gambar 2). Sistem Seri paralel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kebutuhan tenaga yang besar sehingga ukuran baterai dan motor lebih besar. Akibatnya, biaya hybrid seri lebih mahal dibandingkan hybrid paralel. Di samping itu, sistem seri ini juga tidak memerlukan kopling dan transmisi agar mobil bisa bekerja pada berbagai kondisi kerja. Mesin bensin baru bekerja bila energi pada baterai habis. Sistem Hybrid Paralel Pada sistem hybrid paralel mesin bensin dan motor listrik langsung menggerakkan roda. Tambahan pengendali dan transmisi memungkinkan komponen bekerja secara bersama-sama. Hybrid paralel dapat menggunakan baterai yang lebih kecil karena sebagian tenaga dibantu oleh mesin bensin/diesel. Tujuan utama dari konsep ini adalah memanfaatkan energi regeneratif. Ketika kebutuhan tenaga tidak terlalu besar hybrid paralel memanfaatkan tenaga mesin bensin untuk memutar generator untuk mengisi baterai atau digunakan sebagai charger tambahan. Sistem Hybrid Seri-Paralel Penggabungan antara kedua system sebelumnya, yaitu penggabungan antara sistem hybrid seri dan system hybrid paralel membentuk suatu sistem hybrid seri-paralel. Sistem hybrid seri-paralel memungkinkan pembagian sumber tenaga menjad fleksibel dan optimal sehingga mampu mencapai tingkat efisiensi maupun tingkat kehandalan performa yang mengagumkan. Sistem Paralel Sistem Seri-Paralel Gambar 2. Mekanisme berbagai sistem hybrid Sistem Hybrid Seri Sistem seri adalah konfigurasi hybrid paling sederhana. Pada hybrid seri, hanya motor listrik yang menggerakkan roda. Motor listrik menerima tenaga listrik dari baterai atau generator yang digerakkan oleh mesin bensin. Mesin biasanya berkapasitas kecil dan dihubungkan secara seri karena hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga rata-rata. Baterai biasanya lebih bertenaga dibandingkan pada hybrid 3.2. Kinerja Mesin (Engine) Kendaraan Kinerja dari mesin kendaraan umumnya ditunjukkan dalam tiga besaran penting, yaitu daya atau tenaga yang mampu dihasilkan, torsi yang dihasilkan, dan jumlah bahan bakar yang dikonsumsi (SFC) terhadap putaran mesin. Daya adalah kerja yang dihasilkan sebuah mesin yang dirumuskan sebagai berikut: P = 2 π.n.t 6000 (1) dimana : P = daya mesin (kw) n = putaran mesin (rpm) T = torsi (Nm) Torsi adalah perkalian gaya dengan jarak yang dapat dirumuskan seperti: T = F. l (2) = m. g. l (3) dimana: T = Momen torsi (Nm) F = Massa yang terukur dalam dynamometer (kg) g = Percepatan grafitasi (m/s 2 ) l = Panjang lengan pada dynamometer (m)

Konsumsi bahan bakar spesifik adalah jumlah bakar yang diperlukan untuk menghasilkan daya efektif sebesar 1 kw selama satu jam, dapat dirumuskan: Berikut simulasi diagram blok sistem pengujian mesin pembakaran / engine. SFC = mf (kg/kw.h) (4) P mf = b 3600 x fi bb (kg/h) (5) t 100 dimana: mf = Konsumsi bahan bakar (kg/h) P = Daya (kw) B = Volume buret yang dipakai dalam pengujian (cc) T = Waktu yang diperlukan untuk pengosongan buret (s). f i bb = massa jenis bahan bakar (kg/l) 4. Pemodelan dan Perancangan Sistem 4.1 Perancangan Sistem Hybrid pada Kendaraan Roda Dua Adapun perencanaan rancangan plant teknologi hybrid pada sepeda motor dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 5. Simulasi Diagram Blok Sistem Mesin Pembakaran / Engine Hub Motor Listrik Dalam sistem konfigurasi di kendaraan hybrid, jenis motor listrik yang digunakan adalah motor DC. Motor DC adalah motor arus searah dimana menggunakan arus langsung yang tidak langsung/ direct-undirectional. Jenis motor ini digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas. Dibawah ini adalah jenis hub motor dc yang biasa digunakan pada kendaraan listrik (electric vehicle.) Gambar 6. Bentuk Fisik Hub Motor Listrik.Berikut simulasi untuk pengujian rpm dengan masuka sudut dari throttle. Gambar 3. Rancangan Plant Sistem Hybrid pada Kendaraan Roda Dua 4.2 Penurunan Model Dinamik Komponen Sistem Hybrid Mesin Pembakaran Dalam / Engine Mesin Pembakaran Dalam sebagai tenaga penggerak utama menggunakan mesin Yamaha Nouvo 113cc. Gambar 7. Simulasi Diagram Blok Pengujian rpm Dengan Masuka Sudut Dari Throttle Baterai Penggunaan Motor Listrik sebagai tenaga penggerak pada kecepatan dibawah 30 km/jam didukung oleh baterai sebagai sumber energinya. Baterai yang digunakan adalah jenis Lead Acid Battery 12V/12A yang berjumlah 4 buah dan dipasang secara seri untuk menghasilkan tegangan 48 Volt dan arus 12 Ampere. Gambar 4. Karakteristik Daya-Torsi Mesin Nouvo Standar Optocoupler sebagai sensor kecepatan Kecepatan digunakan sebagai masukan untuk mengatur pemilihan sumber tenaga penggerak bagi sepeda motor hybrid yang dirancang. Sensor kecepatan yang digunakan adalah Optocoupler yang berfungsi sebagai pengukur kecepatan roda.

Gambar 8. Posisi Mekanis Sistem kerja dari optcoupler adalah dengan mendeteksi adanya pulsa yang dihasilkan oleh terdeteksinya lubang pada lempengan yang dipasang pada poros roda. Pulsa yang dideteksi oleh sensor adalah berupa pulsa high ( ). Banyaknya pulsa yang terdeteksi oleh sensor akan langsung dikonversi menjadi rpm dengan bantuan mikrokontroler. Rangkaian sensor kecepatan dapat dilihat pada gambar dibawah ini Gambar 11. Konversi Input dan Output Sensor baterai Mikrokontroler ATMega 8535 Mikrokontroler berfungsi mengendalikan perubahan kondisi sistem untuk memilih sumber tenaga pennggerak yang akan digunakan. Dalam hal ini bisa menggunakan motor listrik, motor engine, atau keduanya sesuai dengan kecepatan yang terbaca oleh sensor kecepatan. Susunan dan konfigurasi pin ATMega 8535 dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 9. Rangkaian Sensor Kecepatan Sensor mempunyai dua kondisi keluaran yaitu 0 volt dan 5 volt. Dari sistem yang telah dibangun, kondisi 0 volt itu merepresentasikan kecepatan putaran roda sebesar 0 km/jam dan 5 volt merepresentasikan kecepatan putaran roda sebesar 100 km/jam. Secara grafis, proses konversi dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 10. Konversi Input dan Output Optocoupler Ammeter sebagai Sensor Arus Baterai Dalam proses hybrid secara keseluruhan digunakan beberapa parameter untuk menentukan kondisi system yang akan berjalan salah satunya adalah parameter besaran arus. Besaran arus ini akan digunakan untuk menentukan status dari baterai apakah bisa digunakan untuk men-drive motor listrik. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa nilai minimal dari arus untuk men-drive motor listrik adalah sebesar 1.5 A dengan tegangan minimal sebesar 47.8 volt. Gambar 12.Susunan dan Konfigurasi Pin ATMega 8535 4.3 Pemodelan Diagram Blok Sistem Hybrid dengan Simulink Sistem hybrid memiliki kondisi ang sangat kompleks baik dari segi komponen maupun desain pengendalian sistem. Pada desain pemodelan ini logic control programming memegang peranan yang sangat penting karena berfungsi untuk menggantikan mikokontroler, yaitu untuk mengendalikan perubahan kondisi kinerja dari system dalam hal ini untuk pemilihan sumber daya penggerak roda yang akan digunakan. Desain pemodelan system secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13.Diagram Blok Logic Control Programming

5. Pembahasan Hasil 5.1 Pengujian Throtle dengan Konsumsi Bahan Baker pada Engine Motor Yamaha Nuovo memiliki karakteristik perbandingan antara rpm dengan throttle dan daya tersendiri berbeda dengan motor yang lain. Hal ini disebabkan adanya perbedaan sistem transmisi dan kapasitas ruang pembakaran bahan bakar dalam hal ini cc mesin. Dalam perancangan sistem hybrid ini, untuk kondisi awal bukaan valve engine adalah sebesar 20 persen dengan kondisi maksimum sebesar 100 persen. Untuk perubahan sudut throtle adalah 0 sampai dengan 75. Sehingga didapatkan gain sebesar 1.067. berikut simulasi hasil pengujiannya. Gambar 15. Grafik Perbandingan Input Konsumsi Bahan Bakar dengan Ouput Torsi Roda (Nm) Berdasarakan gambar di atas dapat dilihat bahwa kenaikan torsi roda berbanding lurus dengan kenaikan konsumsi bahan bakar. 5.3 Proses Switching sistem hybrid berdasarkan input Throtle Gambar 16. Grafik Simulasi Output Kalor Engine dengan Input Throtle sebanding dengan 47.8V Gambar 14. Grafik Perbandingan Input Throtle dengan Ouput Konsumsi Bahan Bakar Dari gambar simulasi hasil pengujian di atas dapat terlihat bahwa nilai keluaran sebanding dengan nilai masukan dari throttle. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai konsumsi bahan bakar per derajat throttle adalah sebesar 0.0425ml/s atau setara dengan 3.1025 x 10-5 kg/s. 5.2. Pengujian Konsumsi Bahan Baker pada Engine dengan Torsi Roda Dalam pengujian ini dilakukan dengan mengkondisikan motor pada akselerasi maksimum yaitu kecepatan engine sebesar 7000 rpm yang setara dengan akselerasi maksimum 100 km/jam adalah setara dengan 27.78 m/s dan waktu tempuhnya adalah 34.5 s. Berikut hasil simulasi simulink antara konsumsi bahan bakar dengan torsi. Gambar 17 Grafik Simulasi Output Kalor Engine dengan Input Throtle sebanding dengan 50V 6. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pengujian dapat disimpulkan bahwa : 1. Pada kecepata rendah antara 0 30 km/jam, tenaga penggerak yang digunakan adalah motor listrik yang sumber energinya didapat dari baterai 2. Untuk kecepatan menengah antara 30 50 km/jam tenaga penggerak yang digunakan adalah engine dengan sumber energinya dari bahan bakar (gasoline). 3. Sedangkan untuk kondisi kecepatan tinggi atau diatas 50 km/jam digunakan dua tenaga penggerak yaitu motor listrik dan engine. 4. Jika pada kecepatan rendah 0 30 km/jam ternyata kondisi baterai tidak mencukupi untuk menyuplai energi motor maka btenaga penggerak yang digunakan adalah engine.

7. Pustaka Automobiles Toyota, 2009. Toyota Hybrid System Series. Available from URL : http://www.toyota.co.id/hybrid_series.php. Automobiles Toyota, 2009. Toyota Hybrid System Parallel. Available from URL : http://www.toyota.co.id/hybrid parallel.php. Automobiles Toyota, 2009. Toyota Hybrid System Series-Parallel. Available from URL :http://www.toyota.co.id/hybrid_seriesparallel.php. Chau, K. T. Wong Y. S., 2001, Overview of Power Management in Hybrid Electric Vehicle, Science Direct Energy Conversion and Management 43 (2002) 1953-1968. Curtis D. Johnson, 2003. Process Control Instrumentation Technology, 7 th ed., John Wiley & Sons, Inc. Prius Toyota, 2009. Leading The Hybrid Revolution Shaping The Future Cars. Hybrid synergy drive. Kuo, Benjamin C., 2003. Automatic Control Systems, John Wiley & Sons (Asia) Pte.Ltd.,Singapore. Sutantra, I. N, 2002. Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya, Guna widya, Surabaya.