TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II BREAKDOWN NASKAH : BELENGGU Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.S.n

dokumen-dokumen yang mirip
MENENTUKAN TEKNIK EDITING DENGAN STORYBOARD MELALUI NASKAH FILM BELENGGU

STORY BOART FILM BELENGGU SCENE Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

MENGIDENTIFIKASI ASPEK EDITING PADA BREAKDOWN NASKAH FILM BELENGGU

MENGIDENTIFIKASI CUT DAN TRANSISI NASKAH BELENGGU

MENGIDENTIFIKASI CUTTING DAN TRANSISI

IDENTIFIKASI TRANSISI SHOT PADA EDITING VIDEO

MENGIDENTIFIKASI CUTTING TRANSITION PADA FILM DAN KESAN YANG DITIMBULKAN

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT. Untuk Memenuhi Tugas Penyuntungan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

TUGAS BROADCASTING SINOPSIS NASKAH PENDEK KUDA LAUT

BREAKDOWN TRANSISI DALAM FILM BELENGGU

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT & CUTTING. Untuk memenuhi tugas Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT PADA SEBUAH VIDEO SERTA KESAN YANG DITIMBULKAN

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Pria tua yang kehilangan kepercayaannya bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya selamanya.

Hidup adalah sebuah pilihan. Hiduplah

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II REVIEW KARYA AUDIO VISUAL TAUHID DALAM HATI

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

LAPORAN EDITING TEASER KAMPUNG SENI 2015

FADE OUT FADE IT SLOWLY

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Primer Amor. One could fall in love many times during the course of lifetime, but the first rush of love always holds a special place in our hearts

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Matahari dan Kehidupan Kita

Sang Pangeran. Kinanti 1

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

TILL DEATH DO US PART

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Foto itu. Foto Dazi bersama dua orang yang telah menyelamatkan hidupnya. Tentang langkah pertama untuk masa lalunya. *** 9 tahun yang lalu, Dazi yang

Belajar Memahami Drama

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

kenapa bar ini bernama CLOS E. Spasi sebelum huruf E itu Aku tahu kenapa, kata perempuan itu. Aku punya cerita menarik untuk anda.

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

BAB 4 METODE PERANCANGAN

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

SATU. Plak Srek.. Srek

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

Alifia atau Alisa (2)

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Produksi Media PR AVI

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

TUGAS BROADCASTING. Naskah Film Setengah Sendok Teh

MENGIDENTIFIKASI TRANSISI SHOT

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB IV PENYAJIAN DATA

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL

BigPut. FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

BAB 4 METODE PERANCANGAN

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

TUGAS UJIAN PERANCANGAN FILM KARTUN NASKAH FILM. Disusun Oleh :

Ruang Rinduku. Part 1: 1

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Kriteria Penilaian Skrip CVC

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

LAPORAN VIDEO TRAILER KAMPUNG SENI #2 ISI SURAKARTA

2. Gadis yang Dijodohkan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Anak kecil memiliki sifat yang polos dan lugu. Banyaknya orang yang berprasangka negatif terhadap orang yang tidak dikenalnya

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

wanita dengan seribu pesona yang ada disebelahku. Terkadang Rini berteriak dan memeluk erat lenganku. Lucu rasanya jika memikirkan setiap kali ia

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

REVIEW TUGAS AKHIR AUDIO VISUAL PROGRAM DOKUMENTER SOLO ECO-CITY TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II

Coffee Break : Kegalauan Raya

Transkripsi:

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL II BREAKDOWN NASKAH : BELENGGU Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.S.n Disusun Oleh : Sekar Manik Pranita 14148159 Intan Yulia Febbyu Fenda 14148169 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015

12.INT.RUMAH SUSUN, KAMAR ELANG - MALAM Elang duduk di pinggir tempat tidurnya. Elang lalu merebahkan diri ditempat tidur. Menutup matanya. Tiba-tiba terdengar samar-samar suara anak perempuan tertawa. OS ANAK PEREMPUAN (tertawa) Aku mau dibacain dongeng Elang membuka matanya. Ia terdiam sejenak mendengar gelak tawa orang. Ia lalu bangkit dari tempat tidurnya. CUT TO: 13.INT.RUMAH SUSUN, DEPAN PINTU KAMAR ANAK SIANG Elang berjalan pelan menuju ke sebuah pintu kamar. Di ruangan yang temaram, tampak sinar terang terpancar dari bawah pintu kamar menembus lantai diluar. OS PEREMPUAN (baca cerita tentang Timun Mas) OS ANAK PEREMPUAN (tentang Timun Mas) Elang berdiri ragu dan bingung didepan pintu. Pelan ia membuka pintu itu. 14.INT.RUMAH ELANG, KAMAR ANAK SIANG CUT TO: Suasana kamar anak itu tampak terang. Kamar itu tampak rapih dan penuh hiasan anak-anak. Tampak seorang perempuan duduk di lantai membelakangi Elang, bersama seorang anak perempuan sambil membaca buku dongeng. OS PEREMPUAN + ANAK (dongeng Timun Mas) Djenar menoleh ke arah Elang dan tersenyum. Ia bicara pada Senja dan menunjuk kearah Elang. Senja tersenyum.

ELANG Bagaimana kalian bisa ada disini? DJENAR Sini Elang sini.. Ayo temenin kita mendongeng.. Elang tampak ragu. DJENAR Ayo..! Elang melangkah mendekat. Tiba-tiba muncul sosok Kelinci seukuran manusia dibelakang tubuh Djenar dan Senja. Kelinci itu tersenyum bengis. Ia mengangkat tangannya yang menggenggam sebuah pisau besar berkilat. Elang menatap ketakutan. Tiba-tiba dia diserang kepanikan yang besar. Elang memejamkan matanya. Lalu kemudian membukanya. Tapi tiba-tiba dihadapannya kini berubah. Djenar dan Senja terkapar di lantai bermandikan darah. Elang terbelalak. Kelinci itu menertawai Elang. Suara tawanya membahana diseluruh ruangan. Kelinci itu lalu mengangkat pisaunya tinggi-tinggi dan siap dihujamkan ke tubuh Djenar yang merangkak kearah Elang. DJENAR Elang Tolong..kami Pisau ditangan Kelinci siap menghujam punggung Djenar. CUT TO: 15.INT.RUMAH SUSUN, R.MAKAN DJENAR PAGI Elang mendobrak masuk ruangan Djenar sambil terengah-engah pucat. Dihadapannya tampak Djenar duduk di meja makan bersama Guntur dan Senja. Keduanya tampak kaku seperti ketakutan akan sesuatu. Kesemuanya menatap dingin dan bertanya kearah Elang. ELANG Ma..maaf.., saya.. saya.. pikir kalian dalam bahaya.. GUNTUR Siapa yang dalam bahaya?

Djenar tampak kaku ketakutan yang misterius. ELANG Maafkan saya, (Elang mengusap kepalanya) Sepertinya saya hanya bermimpi maafkan saya sudah mengganggu waktu sarapan kalian.. Elang buru-buru pergi. Guntur menatap tajam kearah Elang. 16.INT.KEDAI KOPI SIANG CUT TO: Suasana tidak begitu ramai. Ana menghampiri Elang. ANA Gimana kopinya? ELANG Ah, eh Seperti biasa. ANA Kamu sepertinya gelisah? Kelinci itu datang lagi? ELANG Ya. ANA Tapi itu kan cuma mimpi. Elang menggeleng ragu. ELANG Entahlah.. Ana menghela nafas. Penyelidik masuk dan melintas sambil menatap Elang. Ibu pemilik kedai tampak tidak suka melihat Ana terlalu lama bicara pada Elang.

IBU PEMILIK KEDAI Ana! Ana menoleh kebelakang dan menatap Elang dengan bingung lalu pergi. Elang melirik kearah penyelidik. Penyelidik sedang menghirup kopi. Tiba-tiba mata penyelidik menatap tak berkedip pada dua orang perempuan yang baru masuk. Elang memperhatikan hal itu. Si penyelidikpun tersadar jika Elang memperhatikannya. Ia kembali meneguk kopinya. Keduanya bertatapan dan Elang kembali mengalihkan pandangannya. 17.INT.CLUB PINGGIRAN SORE CUT TO: Satu buah botol bir ditaruh dengan keras beradu dengan meja hingga suaranya menyentak lamunan Elang. Seorang pengunjung mabuk menatap pada Elang. PENGUNJUNG Tambah bir-nya lagi! Elang seperti tersadar, mengambil botol bir kosong itu dan mengambil dengan yang baru. Seorang pelayan bicara pada pemilik club diujung sambil memperhatikan Elang. PELAYAN Kayaknya ada yang salah Bos, sama anak itu. Pemilik club tampak mengamati Elang. CUT TO: Suasanan club seperti biasa diisi dengan para lelaki berwajah kasar dan perempuan murahan. Di bar Elang tampak punggung sedang membersihkan gelas. Tiba-tiba ia merasakan sesuatu dan namanya dipanggil seseorang. OS PEREMPUAN Elang.

Elang terkesiap sejenak. Ia lalu membalikkan badannya pelan. Matanya lalu mencaricari asal suara. Di satu meja itu kosong hanya 1 botol bir serta asbak dengan asap yang mengebul dari rokok yang menyala dengan bekas lipstik merah dipucuknya. Elang merasakan ada sesuatu. Ia menoleh kearah kirinya. Dari arah kamar mandi tampak seorang perempuan cantik bergaya murahan dengan lipstik merah tebal berjalan ke arahnya. Elang seperti terhipnotis dengan aura perempuan itu. Semuanya seperti berjalan pelan (slowmotion). Perempuan itu menatap dingin tapi penuh arti pada Elang. Ia lalu duduk dan menghisap rokok yang diambilnya dari asbak. Elang seperti terhipnotis melihat perempuan itu. Di meja bar pria albino tersenyum misterius memperhatikan Elang. CUT TO:

DESKRIPSI KONSEP TEKNIK EDITING FILM BELENGGU SCENE 12 SHOT 1 menunjukan suasana yang sepi. Pada pengambilan gambar ini menggunakan kamera still dari atas kepala elang lalu adegan selanjutnya elang merebahkan diri tanpa merubah pengambilan gambar. Untuk menuju ke shot selanjutnya menggunakan teknik editing match cut karena pada shot ini masih menunjukan satu kesatuan yang sama. SHOT 2 adegan pada shot ini menggunakan pengambilan gambar extreme close up pada telinga kemudian menggunakan teknik editing straight cut untuk menunjukan pergerakan mata Elang yang mencari-cari asal suara anak kecil. Teknik ini digunakan karena perpidahan adagen secara langsung.

SHOT 3 pada adegan ini menunjukan suasana tegang, Elang merubah posisinya dari shot 1 (merebahkan diri) lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan keluar menuju pintu. Suara anak kecil yang tertawa tetap terdengar namun tidak nampak oranganya, maka dari itu pada yang digunakan untuk shot selanjutnya menggunakan teknik editing L-Cut. SCENE 13 SHOT 1 langkah kaki Elang mencoba menunjukan suasana disekitar rumah susun sangat sepi, derap langkah Elang terdengar memenuhi ruangan. Ia berjalan sangat pelan. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah panning mengikuti kaki elang. Teknik editing yang digunakan untuk menuju shot selanjutnya menggunakan teknik match cut karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.

SHOT 2 pada adagen ini masih menunjukan suasana tegang, Elang tiba didepan pintu kamar dimana suara anak kecil itu berasal. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah over the shoulder. Pergerakan kamera menggunakan teknik follow mengikuti Elang dari belakang. Untuk menuju shot selanjutnya, menggunakan teknik editing match cut karena masih menunjukan satu kesatuan shot yang sama. SHOT 3 pada adegan ini menunjukan raut wajah elang yang ragu dan bingung didepan pintu kamar dimana suara anak kecil itu berasal. Pengambilan gambar yang digunakan adalah medium close up. Teknik editing yang digunakan untuk menuju shot selanjutnya adalah match cut karena menunjukan adegan yang berkesinambungan.

SHOT 4 adegan yang ditunjukan adalah Elang membuka pintu secara perlahan. Pergerakan kamera yang digunakan adalah panning dari tangan (close up) menuju setengah badan (medium close up). Teknik editing yang digunakan adalah contrast cut karena menunjukan perbedaan pencahayaan dari gelap ke terang. SCENE 14 SHOT 1 adegan yang ditunjukan adalah suasana kamar yang rapi dan terang penuh hiasan anak-anak. Pergerakan kamera yang digunakan adalah subjektif shot, karena kamera diposisikan menjadi mata Elang. Teknik editing yang digunakan adalah straight cut karena perubahan adegan dilakukan secara langsung. SHOT 2 adegan yang ditunjukan adalah Elang sedang melihat seorang perempuan dan anak kecil yang sedang membaca buku. Pengambilan gambar yang digunakan adalah over the shoulder. Teknik editing untuk menuju shot selanjutnya adalah match cut karena menunjukan satu kesatuan adegan.

SHOT 3 adegan yang ditunjukkan adalah Djenar mengajak Elang untuk ikut membaca dongeng. Pengambilan gambar yang digunakan adalah over the shoulder. Teknik editing yang digunakan adalah match cut supaya tidak terlihat adanya cutting. SHOT 4 adegan Elang menunjukkan suasana yang tegang. Pengambilan gambar yang digunakan adalah zoom out dari tangan kelinci yang membawa pisau menuju over the souldier Elang. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya straight cut karena menunjukan perpindahan gambar secara langsung. SHOT 5 Pengambilan gambar yang ditunjukan adalah medium close up kelinci yang sedang mengangkat tangannya membawa sebuah pisau. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya adalah contras cut karena menunjukan perbedaan dari muka kelinci ke muka Elang.

SHOT 6 adegan ini menunjukan wajah Elang yang sangat ketakutan. Pengambilan gambar yang digunakan adalah close up pada wajah Elang. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya match cut karena masih satu kesatuan. SHOT 7 Pengambilan gambar yang digunakan adalah close up dan wajah yang ditunjukan sangat panik kemudian Elang menutup matanya. Teknik yang digunakan dalam adegan ini match cut karena masih dalam kesatuan yang sama atau masih berkesinambungan, SHOT 8 Pengambilan gambar yang digunakan masih sama dengan adegan pada shot yang sebelumnya hanya saja adegan Elang yang semula menutup mata lalu membuka matanya. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya adalah straight cut karena menunjukan perubahan langsung.

SHOT 9 Pangambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing yang digunakan straight cut karena menunjukan perubahan secara langsung. SHOT 10 pengambilan gambar yang digunakan medium close up dari belakang Elang. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya adalah match cut karena menunjukan perubahan gambar yang masih berkesinambungan. SHOT 11 Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editng gambar yang digunakan untuk shot berikutnya adalah mutch cut karena adanya perubahan adegan yang masih berkesinambungan.

SHOT 12 Pada adegan ini menunjukan suasana yang sangat tegang karena pisau yang semula ditangan kelinci menghujam punggung Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing yang digunakan adalah contras cut karena perbedaan adegan yang di dalam kamar lanjut di luar ruangan. SCENE 15 SHOT 1 Pada adegan ini menunjukan suasana yang sangat tegang karena Elang mendobrak pintu dan masuk ke ruangan Djenar. Pengambilan gambar yang digunakan Long Shot. Teknik editing yang digunakan untuk shot selanjutnya adalah contras cut karena menunjukan perbedaan adegan. SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang dan tampak Djenar duduk di meja makan bersama Guntur dan Senja. Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan secara langsung.

SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang, Guntur dan Senja tampak kaku seperti ketakutan akan sesuatu. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan suasana yang tegang dan menatap dingin dan bertanya kepada Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan wajah Djenar tampak ketakutan misterius. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.

SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan Elang mengusap kepalanya. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Guntur menatap wajah tajam Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SCENE 16 SHOT 1 Pada adegan ini menunjukan suasana tidak begitu ramai, kemudian Ana menghampiri Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan.

SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan Elang yang sedang menggelengkan kepala. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena karena menunjukan cutting langsung adegan dari medium long shot ke Elang kemudian medium close up ke wajah Elang. SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan penyelidik masuk dan menatap Elang (di dalam kedai kopi). Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan. SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan ibu pemilik kedai tidak suka melihat Ana lama berbicara dengan Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium long shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena karena perubahan yang dilakukan secara langsung.

SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan Ana menoleh kebelakang saat dipanggil ibu pemilik kedai. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan Ana meninggalkan Elang. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder dari ana dan long shot dari Elang. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena karena perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Elang menyelidik kearah penyelidik. Pengambilan gambar yang digunakan over the sholdier. Teknik editing untuk berpindah ke shot selanjutnya menggunakan jump cut adanya teknik cutting yang menghilangkan durasi asli waktu.

SHOT 8 Pada adegan ini menunjukan penyelidik melihat 2 wanita yang baru masuk. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder dari penyelidik dan long shot dari 2 wanita itu. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan. SHOT 9 Pada adegan ini menunjukan mata Elang yang memperhatika penyidik. Pengambilan gambar yang digunakan extreme close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena karena menunjukan adegan yang masih berkesinambungan. SHOT 10 Pada adegan ini menunjukan Elang dan penyidik bertatapan, kemudian Elang mengalihkan pandangan. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan contras cut karena menunjukan perpindahan gambar dari dalam kedai ke depan club.

SCENE 17 SHOT 1 Pada gambar dibawah ini menunjukan club pinggiran. Pengambilan gambar yang digunakan long shot. Teknik editing untuk berpindah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukan perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 2 Pada adegan ini menunjukan ekspresi Elang yang terkejut dari lamunanya karena botol yang ditaruh dengan keras diatas meja. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpindah ke shot selanjutnya menggunakan l-cut karena menunjukan suara pengunjung yang ingin meminta tambahan bir tetapi pada gambar ini hanya ditunjukan tanganya. SHOT 3 Pada adegan ini menunjukan pengunjung meminta tambahan bir yang digambar berikut hanya menunjukan tangannya. Pengambilan gambar yang digunakan close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukan perpindahan gambar secara langsung.

SHOT 4 Pada adegan ini menunjukan Elang mengambil botol yang kosong dan menggantikannya dengan bir yang baru. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan contras cut karena menunjukan adegan yang berbeda. SHOT 5 Pada adegan ini menunjukan pemilik club dan seorang pelayan yang sedang berbincang di pojok club. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukan bahwa perubahan yang dilakukan secara langsung. SHOT 6 Pada adegan ini menunjukan suasana di dalam club. Pengambilan gambar yang digunakan high angle. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukkan perpindahan secara langsung.

SHOT 7 Pada adegan ini menunjukan Elang membersihkan gelas. Pengambilan gambar yang digunakan medium over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan match cut karena menunjukkan adegan yang masih berkesinambungan. SHOT 8 Pada adegan ini menunjukan Elang membalikan badan. Pengambilan gambar yang digunakan medium close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukkan perpindahan adegan secara langsung. SHOT 9 Pada adegan ini menunjukan diatas meja ada botol dan asbak dengan asap yang mengepul dari rokok dan bekas lipstik. Pengambilan gambar yang digunakan high angle. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straigh cut karena menunjukkan perpindahan secara langsung.

SHOT 10 Pada adegan ini menunjukan Elang menoleh kea rah kiri. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straigh cut karena menunjukkan perpindahan secara langsung. SHOT 11 Pada adegan ini menunjukan wanita dari kamar mandi berjalan menuju arah Elang. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan jump cut karena menunjukkan teknik cutting yang menghilangkan durasi asli waktu. SHOT 12 Pada adegan ini menunjukan wanita berjalan menuju arah Elang. Pengambilan gambar yang digunakan medium shot. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan jump cut karena menunjukkan teknik cutting yang menghilangkan durasi asli waktu.

SHOT 13 Pada adegan ini menunjukan wanita menatap dingin ke Elang. Pengambilan gambar yang digunakan over the shoulder. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukkan perpindahan secara langsung. SHOT 14 Pada adegan ini menunjukan wanita menghisap rokok yang diambil dari asbak. Pengambilan gambar yang digunakan middle close up. Teknik editing untuk berpidah ke shot selanjutnya menggunakan straight cut karena menunjukkan perpindah secara langsung. SHOT 15 Pada adegan ini menunjukan pria Albino tersenyum misterius memperhatikan Elang. Pengambilan gambar yang digunakan middle close up.