BigPut. FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES

Transkripsi

1 BigPut FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES

2 FINDING the LOST PRECIOUS MEMORIES Oleh: BigPut Copyright 2016 by BigPut Desain Sampul: Sf Studio Diterbitkan melalui: 2

3 Untuk adik dan ibuku tercinta, Mereka adalah orang yang tak pernah meninggalkanku, Di saat aku mengalami masa-masa sulit. 3

4 4

5 #PERHATIAN SEBELUM MEMBACA# Dalam penulisan novel ini, penulis menggunakan teknik penulisan alur campuran (maju-mundur). Penulis sengaja menyusun cerita dengan cara menyelipkan banyak potongan-potongan kejadian dari masa lalu di tengah menceritakan cerita yang sedang berlangsung. Dan agar tidak membingungkan pembaca, maka ada empat penanda sederhana yang perlu di perhatikan. Yaitu : 1. Keterangan tempat dan waktu bercetak tebal. Contoh: Sukabumi Rabu malam, 1 Januari 2014 Paragraf yang berada di bawah keterangan ini menceritakan tentang kejadian di masa yang sedang berlangsung, sampai pembaca menemukan penanda selanjutnya. 2. Keterangan tempat dan waktu bercetak tebal dan miring Contoh: Senin malam, 2 Februari 2004 Paragraf yang berada di bawah keterangan ini menceritakan tentang masa lalu, sampai pembaca menemukan penanda selanjutnya. 3. Empat titik yang berada di bawah pafagraf Contoh: 5

6 Sudah lama ia tak mendengarkan petikan gitar suaminya itu, dan ia benar-benar sangat merindukannya.. Tanda ini akan muncul ketika sedang menceritakan sebuah kejadian yang sedang berlangsung, lalu terpotong sejenak oleh potongan cerita yang menceritakan kejadian di masa lalu. Cerita akan dilanjutkan setelah pembaca menemukan penanda selanjutnya (tanda no 4). 4. Empat titik yang berada di atas paragrapf Contoh:. Bintang tak sedetik pun melepaskan pandangannya dari Bagas yang sedang bermain gitar di beranda kamar. Hatinya seketika diselimuti haru, melihat Bagas memetik gitar pemberian darinya sepuluh tahun lalu itu. Gitar yang mempunyai banyak makna untuknya. Karena dari gitar itu, kisah kedekatannya dengan Bagas dimulai. Paragraf yang berada di bawah tanda ini merupakan kelanjutan dari cerita yang terpotong sebelumnya (kelanjutan cerita dari penanda no 3) Sebagian dari orang yang telah membaca penjelasan ini pada awalnya memang mengaku bingung, namun pada prakteknya mereka mengatakan semua ini ternyata sangat mudah dan sederhana. Dua buah alur yang berbeda yang digabungkan menjadi sebuah cerita yang menarik dan tak mudah ditebak, menjadi salah satu kelebihan yang ingin ditonjolkan penulis dalam naskah novel ini. Penulis ingin 6

7 membawa pembaca seperti bermain puzzle waktu, menggiring rasa penasaran mereka untuk menyatukan puzzle itu satu per satu, dari chapter yang satu ke chapter yang lain. Karena semua puzzle itu terhubung, dan pembaca akan bisa mencerna keseluruhan isi cerita ketika mereka berhasil menyatukan semua puzzle itu. Dan tentu saja, penulis berusaha membuat puzzle itu tak mudah untuk ditebak hingga pembaca membacanya sampai pada halaman terakhir. SELAMAT MEMBACA & SEMOGA TERHIBUR 7

8 8

9 DAFTAR ISI Perhatian sebelum membaca ( 5 ) 1. Istri saya? ( 11 ) 2. Lumberjack ( 35 ) 3. Sukabumi, Solo, 11 tahun yang lalu ( 95 ) 4. Hal yang biasa dilakukan dulu ( 121 ) 5. Malam Pertama yang kedua ( 157 ) 6. Satu kesimpulan, satu jawaban ( 171 ) 7. How does their love begin? It s a secret that only them who know ( 219 ) 8. Janji yang tak bisa lagi ditepati ( 277 ) 9. Renovasi ( 329 ) 10. The letter, dari Bagas dan untuk Bagas ( 369 ) 9

10 10

11 1. Istri saya? Sukabumi Rabu malam, 1 Januari 2014 Mobil ambulan dengan suara sirine nyaring itu melaju dan berhenti tepat di depan ruang UGD. Pintu belakang ambulan terbuka, beberapa perawat langsung mengangkat dan memindahkan Bagas yang tak sadarkan diri ke atas tempat tidur beroda. Para perawat mendorong tempat tidur Bagas dengan langkah buru-buru melalui lorong-lorong rumah sakit yang berlantaikan kramik putih itu. Nampak dua orang Dokter mengikuti dari belakang dengan langkah yang tak kalah cepat. Perjalanan mereka menemui akhir, ketika mereka sampai di sebuah ruang operasi. Televisi di ruang tunggu Rumah sakit menyala, menayangkan seorang pembawa berita yang sedang tampil membawakan acara breaking news,... Sebuah kecelakaan terjadi di Jalan Raya R.A Kosasih, Sukabumi, Jawa Barat. Kecelakaan yang melibatkan sebuah motor dan sebuah mobil mini bus ini mengakibatkan kemacetan panjang di akses jalan utama dari dan menuju pusat kota Sukabumi. Menurut keterangan para saksi mata, kecelakaan terjadi akibat pengemudi 11

12 motor yang melajukan motornya dengan kecepatan tinggi di tengah licinnya jalan yang sedang diguyur hujan. Pengemudi motor kehilangan kendali, dan menabrak mobil mini bus yang datang dari arah yang berlawanan. Bagas, 27 tahun, pengendara motor yang menjadi satu-satunya korban dalam kecelakaan ini, mengalami luka serius akibat benturan keras di kepala. Korban langsung dilarikan ke Rumah sakit... Di sebuah kolam hotel yang letaknya beberapa kilo meter sebelah utara rumah sakit, di saat yang sama, seorang wanita berdiri di tengah hujan. Tangannya menggenggam handphone dan menempelkannya di telinga. Matanya seketika berubah merah, tatapannya kosong. Tangannya yang menggenggam handphone kemudian perlahan jatuh lemas. Ia menangis. Air matanya mengalir deras, sampai-sampai air hujan tak mampu untuk menyamarkannya. * * * Sebulan kemudian Minggu sore, 2 Februari 2014 Perlahan sepasang mata Bagas terbuka. Matanya yang masih terasa lengket, membuat apa yang tertangkap dalam pandangannya menjadi samar. Ia melihat ke sekeliling. Sebuah ruangan dengan seluruh dindingnya yang bercat putih. Kain perban melilit melingkar menutupi hampir seluruh bagian kepalanya. Ingin ia bangun, akan tetapi kepalanya terasa berat. Seakan-akan ribuan ton beban berada tepat di atas kepalanya. Gerakan 12

13 tangannya pun terbatasi oleh jarum dan selang infus yang terpasang di tangannya. Di dalam ruangan itu ia tak sendiri. Seorang lelaki berstelan kemeja biru gelap rapih beserta dasi merahnya yang menjuntai, dan seorang lelaki lain berjas putih dengan stetoskop menggantung di lehernya, berdiri di samping tempat tidurnya sambil memasang wajah cemas. Melihat matanya yang telah terbuka, kedua lelaki itu pun langsung cepat menghampirinya. Gas, lo sudah siuman? tanya lelaki berstelan kemeja biru gelap itu dengan nada khawatir. Syukurlah kalau lo udah sadar, kali ini giliran lelaki berjas putih yang berujar seraya menghela napas lega. Selamat dari kecelakaan kemaren, bisa dibilang kalau itu merupakan sebuah keajaiban. Bagas terdiam. Ia bingung. Dua lelaki yang berada di ruangan itu terlihat bersikap akrab padanya. Padahal, ia merasa sama sekali tak mengenali mereka. Ia lalu mencoba bersuara, namun yang keluar hanya gumaman tak jelas. Suaranya tertahan oleh masker oksigen yang terpasang menutupi mulutnya. Lelaki berjas putih lalu menurunkan masker itu, dan barulah suaranya dapat terdengar lebih jelas. Permisi, sekarang saya sedang ada di mana? Dan Mas berdua siapa? ia lalu bertanya dengan wajah penuh kebingungan pada dua lelaki yang bersamanya itu. Dalam keadaan kayak gini lo masih bisa bercanda, kayaknya luka di kepala lo nggak begitu parah, sahut lelaki berjas putih seraya tersenyum. 13

14 Tapi, sekarang saya nggak lagi bercanda, tegas Bagas. Saya bener-bener nggak kenal kalian berdua. Kedua lelaki itu terkejut. Wajah serius Bagas ketika berucap, sepertinya Bagas benar-benar tak bisa mengenali mereka berdua.. 14