BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai guru,sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI An-Nuriyah 2

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

Supervisi KBM Kurikulum 2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa kelas II yang berjumlah 24 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Uwie, Kecamatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas yang menyajikan materi pemahaman konsep

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KELAS MICRO TEACHING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini terbagi atas 3 bagian sebagaimana berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al Manar adalah sebagai berikut. Al Manar adalah 8 ruang sekolah, terdiri dari ruang kepala sekolah,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRPSI HASIL PEMBAHASAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilakukan di SMK Negeri 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah yang bernama MIS HAYATUSY. Madrasah ini terletak di Desa Panyiuran Jalan Amutai Alabio

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat MI Miftahul Khairiyah Cempaka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Biru 1 (RSBI) Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian difokuskan pada siswa kelas VIII dengan jumlah siswa 26 orang, yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, masing-masing siswa memiliki latar belakang dan tingkat pemahaman materi yang berbeda. Peneliti adalah penulis dan guru mitra adalah guru Pkn kelas VIII di MTs.Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong dimana tempat dilaksanakannya penelitian tindakan kelas ini. Penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model pembelajaran cooperative script. Melalui model pembelajaran ini diharapkan pemahaman siswa dapat meningkat dalam mata pelajaran Pkn. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan 2x pertemuan. Setiap pertemuan berdasarkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan alokasi waktu 2 x 45 menit. Sebelum melakukan penelitian ini terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal terhadap subjek penelitian tujuannya untuk mendapatkan data awal yang menjadi dasar untuk melihat hasil penelitian. Dalam observsi awal ini terlihat hasil belajar siswa sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative

script menyatakan bahwa pemahaman siswa tergolong rendah sehingga nilai yang di dapat oleh siswa kurang memuaskan. Hasil penilaian pembelajaran tersebut di sajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 1 Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran cooperative script No Ketuntasan Frekuensi Siswa Presentase ( % ) 1 Tuntas 3 Orang 11,5% 2 Tidak Tuntas 23 Orang 88,5% Jumlah 26 Orang 100% Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata adalah,34. Terdapat 3 siswa (11,54%) telah mencapai ketuntasan belajar individu karena pemahaman mereka terhadap materi yang diajarkan sudah baik dan hanya mereka yang aktif selama proses pembelajaran, dan sebanyak 23 siswa (88,46%) belum mencapai ketuntasan belajar individu karena mereka kurang memperhatikan penjelasan guru sehingga pada saat evaluasi nilai yang didapat tidak sesuai dengan yang telah di tetapkan 75. Berdasarkan hasil tersebut perlu diadakan perbaikan mutu pembelajaran oleh karena itu peneliti dalam penelitian ini mencoba menerapkan model pembelajaran cooperative script sebagai alternative pemecahan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran selama ini dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Pkn.

4.1.1 Hasil Penelitian siklus 1 a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan pada Siklus I meliputi kegiatan yaitu; menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP), menyiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan materi yang akan disajikan dalam pembelajaran, menyiapkan guru pendamping sebagai mitra penelitian dan pengamat serta menyiapkan Instrumen Pengamatan. Rencana pembelajaran yang disiapkan berisi skenario pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan model pembelajaran cooperative script. Guru pendamping yang disiapkan bertugas sebagai pengamat dalam kegiatan pembelajaran yaitu Guru PKn Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran dengan instrumen pengamatan baik lembar pengamatan guru maupun lembar pengamatan pemahaman siswa yang memuat indikator-indikator pemahaman siswa. b.tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berpedoman pada skenario yang telah ditetapkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kegiatan Pendahuluan 10 menit a) Guru menyampaikan salam membimbing siswa berdoa b) Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti 60 menit a) Guru melakukan eksplorasi dengan mengemukakan masalah yang akan didiskusikan siswa b) Guru membagi siswa secara berpasangan c) Guru melakukan elaborasi dengan memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok d) Guru melakukan konfirmasi dengan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 3) Kegiatan Penutup 20 menit a) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran b) Guru melakukan evaluasi pembelajaran selanjutnya berdoa dan menyampaikan salam. c.tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan merupakan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan oleh Guru Mitra terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Pengamatan menggunakan dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan terhadap aspek-aspek yang dilaksanakan peneliti dan siswa. Lembar pengamatan kegiatan guru berisi langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai skenario dengan model pembelajaran cooperative script dalam rencana pembelajaran yaitu; membuka pembelajaran, menyampaikan tujuan, menyampaikan apersepsi, membimbing siswa dalam bertanya, mengarahkan siswa menjawab pertanyaan, membimbing kelompok berdiskusi,

membimbing presntasi hasil kerja siswa, membimbing siswa menyimpulkan materi, memberikan evaluasi dan menutup pembelajaran Lembar pengamatan pemahaman siswa, berisi aspek-aspek kemampuan sesuai indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian yaitu kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan gurua dan kemampuan siswa dalam berdiskusi. d.tahap Analisis dan Refleksi 1). Analisis Data a) Hasil Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran pada Siklus 1 Dari observasi awal, didapatkan hanya 3 siswa atau hanya 11,54% dari total 26 siswa yang sudah mendapatkan nilai baik atau telah mencapai batas ketuntasan belajar. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka peneliti menerapkan model cooperative script. Dalam penerapan model pembelajaran cooperative script pengambilan data pengamatan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra. Pengamatan dilakukan selama proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disusun.

Tabel 2. Aspek Pengamatan Kegiatan Guru Siklus 1 Pertemuan 1 No Indikator /Aspek Yang Diamati Kategori Penilaian SB B C K I PRA PEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 4. Membimbing siswa dalam bertanya 5. Membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran 6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 14. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 15. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 16. Memantau kemajuan belajar selama proses 17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 18. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 19. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

III PENUTUP 20. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 21. Melaksanakan tindak lanjutdengan memberikan Arahan. Jumlah 1 5 10 5 Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari uraian tabel tersebut nampak bahwa dari 21 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 1 aspek (4,77%) meliputi menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar dengan kriteria sangat baik (SB),5 aspek (23,81%) meliputi (1).mempersiapkan siswa untuk belajar, (2).menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (3).membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran, (4).melaksanakan pembelajaran secara runtut, (5).melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, dengan kriteria baik (B), 10 aspek (47,61%) meliputi (1).melakukan kegiatan apersepsi, (2).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa, (3).menguasai kelas, (4).melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (5).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (6).menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, (7).memantau kemajuan belajar selama proses, (8).melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), (9).menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, (10).melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan dengan kriteria cukup (C), dan 5 aspek (23,81%) meliputi (1).membimbing siswa dalam bertanya, (2).mengaitkan materi

dengan realitas kehidupan, (3).melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (4).menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, (5).menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, dengan kriteria nilai kurang (K). Aspek pengamatan kegiatan guru ini belum optimal sehingga perlu diperbaiki pada pertemuan berikutnya. Tabel 3 Aspek Pengamatan Kegiatan Guru pada siklus 1 pertemuan 2 No Indikator /Aspek Yang Diamati Kategori Penilaian SB B C K I PRA PEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 4. Membimbing siswa dalam bertanya 5. Membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran 6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

14. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 15. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 16. Memantau kemajuan belajar selama proses 17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 18. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 19. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 20. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 21. Melaksanakan tindak lanjutdengan memberikan arahan. Jumlah 2 9 9 1 Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari uraian tabel tersebut nampak bahwa dari 21 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 2 aspek (9,53%) meliputi (1).mempersiapkan siswa untuk belajar, (2).menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, dengan kriteria sangat baik (SB), 9 aspek (42,85%) meliputi (1).melakukan kegiatan apersepsi, (2).membimbing siswa dalam bertanya, (3).membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran, (4).melaksanakan pembelajaran secara runtut, (5).melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (6).menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, (7).menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, (8).menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, (9).melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, dengan kriteria baik (B), 9 aspek (42,85%) meliputi (1).menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki

belajar dan karakteristik siswa, (2).mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, (3).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa, (4).menguasai kelas, (5).melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (6).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (7).memantau kemajuan belajar selama proses, (8).melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), (9).melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, dengan kriteria cukup (C), dan 1 aspek (4,77%) meliputi (1).menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan kriteria nilai kurang (K). Berdasarkan pada tabel 2 dan tabel 3 diperoleh rekapitulasi pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar seperti nampak pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4 Rekapitulasi Pengamatan KBM Siklus I Pertemuan Sangat Baik Cukup Kurang Persentase Baik I 4,77 % 23,81 % 47,61 % 23,81 % 100 II 9,53 % 42,85 % 42,85 % 4,77 % 100 Jumlah 14,3 %, % 90,46 % 28,58 % - Rata-rata 7,15 % 33,33 % 45,23 % 14,29 % - Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 21 aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar rata-rata presentase sangat baik (7,15%) ditambah dengan rerata

kriteria baik (33,33%) hasilnya hanya 40,48% karena masih banyak aspek-aspek pengamatan kegiatan guru yang pelaksanaannya belum optimal. b) Hasil pengamatan pemahaman siswa Sebagai objek penelitian maka sangat perlu untuk dilakukan pengamatan terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan metode penelitian. Dalam hal kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa, hal ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana penelitian dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script tersebut telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar. Tabel 5 Hasil pengamatan peningkatan pemahaman siswa pada siklus 1 No Aspek Krieria Pengamatan Baik Cukup Kurang F % F % F % 1. Kemampuan 13 50 6 23,07 7 26,93 Bertanya 2. Kemampuan 10 38,46 10 38,46 6 23,07 Menjawab 3. Kemampuan 7 26,93 11 42,30 8 30,77 Berdiskusi Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Pada tabel di atas sangat tampak bahwa tingkat pemahaman siswa pada materi Pelajaran yang di ajarkan khususnya mata pelajaran PKn sangat rendah. Untuk Kriteria Baik Kemampuan bertanya siswa hanya memperoleh presentase 50%, Kemampuan menjawab siswa hanya memperoleh presentase 38,46% dan kemampuan berdiskusi memperoleh presentase 26,93%. Pada Kriteria Cukup

kemampuan bertanya siswa memperoleh presentase 23,07%, kemampuan menjawab memperoleh presentase 38,46% dan kemampuan berdiskusi memperoleh presentase 42,30%. Sedangkan pada Kriteria Kurang Kemampuan bertanya siswa memperoleh presentase 26,93%, untuk kemampuan menjawab siswa memperoleh presentase 23,07% dan kemampuan berdiskusi siswa memperoleh presentase 30,77%. Dengan melihat hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman siswa masih rendah dan perlu diadakan perbaikan pada siklus berikutnya. c) Hasil belajar siswa pada siklus I Tabel 6 Data hasil belajar siswa pada siklus 1 No Ketuntasan Frekuensi Siswa Presentase ( % ) 1 Tuntas 10 Orang 38,46% 2 Tidak Tuntas 16 Orang 61,54% Jumlah 26 Orang 100% Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script di lihat dari 26 siswa ada 10 orang (38,46%) yang pemahamannya mulai meningkat dan dikategorikan tuntas dan 16 orang (61,54%) yang pemahamannya masih rendah dan dikategorikan tidak tuntas. Sehingga belum mencapai target 80% sesuai dengan indikator kerja.

2). Refleksi Refleksi merupakan kegiatan setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Setelah diadakan tindakan, selanjutnya peneliti dan guru mitra mengadakan diskusi tentang hasil pelaksanaan tindakan. Hal yang perlu direfleksi adalah semua yang berkaitan dengan hasil pemantauan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran siklus I yang disebabkan oleh beberapa aspek dalam proses pembelajaran, baik yang menyangkut kegiatan guru dalam melaksanakan pengajaran maupun pemahaman siswa pada materi yang diajarkan, sehingga berdampak terhadap hasil belajar siswa. Dengan melihat tabel pada siklus I tentang kegiatan guru dan tabel peningkatan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran serta dampaknya bagi hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa capaian pada pembelajaran siklus I belum sesuai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu, setelah melakukan refleksi maka peneliti bersama guru mitra sepakat untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya.

4.1.2 Hasil Penelitian siklus II a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan pada Siklus II meliputi kegiatan yaitu; menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP), menyiapkan model pembelajaran yang akan digunakan, menyiapkan materi yang akan disajikan dalam pembelajaran, menyiapkan guru pendamping sebagai mitra penelitian dan pengamat serta menyiapkan Instrumen Pengamatan. Rencana pembelajaran yang disiapkan berisi skenario pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan model pembelajaran cooperative script. Guru pendamping yang disiapkan bertugas sebagai pengamat dalam kegiatan pembelajaran yaitu Guru PKn Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu yang bertugas mengamati kegiatan pembelajaran dengan instrumen pengamatan baik lembar pengamatan guru maupun lembar pengamatan pemahaman siswa yang memuat indikator-indikator pemahaman siswa. b.tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan berpedoman pada skenario yang telah ditetapkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Kegiatan Pendahuluan 10 menit a. Guru menyampaikan salam membimbing siswa berdoa b. Guru menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti 60 menit a. Guru melakukan eksplorasi dengan mengemukakan masalah yang akan didiskusikan siswa b. Guru membagi siswa secara berpasangan c. Guru melakukan elaborasi dengan memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja kelompok d. Guru melakukan konfirmasi dengan memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif 3) Kegiatan Penutup 20 menit a. Guru membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran b. Guru melakukan evaluasi pembelajaran selanjutnya berdoa dan menyampaikan salam. c.tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan merupakan kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan oleh Guru Mitra terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti. Pengamatan menggunakan dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan terhadap aspek-aspek yang dilaksanakan peneliti dan siswa. Lembar pengamatan kegiatan guru berisi langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai skenario dengan model pembelajaran cooperative script dalam rencana pembelajaran yaitu; kegiatan pra pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup. Lembar pengamatan pemahaman siswa, berisi aspek-aspek kemampuan sesuai indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian yaitu kemampuan siswa

dalam mengajukan pertanyaan, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan gurua dan kemampuan siswa dalam berdiskusi. d.tahap Analisis dan Refleksi 1). Analisis Data a) Hasil pengamatan kegiatan guru Tindakan siklus II ini merupakan perbaikan tindakan yang terlaksana pada siklus 1. Berdasarkan refleksi pada siklus 1 pada tindakan siklus II ini guru membuat perencanaan penyempurnaan aspek-aspek kegiatan belajar mengajar yang belum terlaksana pada siklus 1, baik yang menyangkut aspek-aspek kegiatan guru, dan aspek-aspek kegiatan siswa yang belum tuntas. Pengambilan data pengamatan kegiatan guru dalam siklus II dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru pengamat. Tabel 7 Aspek Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 1 No Indikator /Aspek Yang Diamati Kategori Penilaian SB B C K I PRA PEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 4. Membimbing siswa dalam bertanya 5. Membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran 6. Mengaitkan materi dengan realitas

kehidupan 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 14. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 15. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 16. Memantau kemajuan belajar selama proses 17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 18. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 19. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 20. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 21. Melaksanakan tindak lanjutdengan memberikan arahan. Jumlah 7 11 3 - Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari uraian tabel diatas, nampak bahwa dari 21 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai mengalami peningkatan dimana dalam 21 aspek tersebut 7 aspek (33,33%) meliputi (1).mempersiapkan siswa untuk belajar, (2).melakukan

kegiatan apersepsi, (3).membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran, (4).melaksanakan pembelajaran secara runtut, (5).memantau kemajuan belajar selama proses, (6).menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, (7).menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, memperoleh nilai pengamatan yang sangat baik(sb), 11 aspek (52,38%) meliputi (1).menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (2).membimbing siswa dalam bertanya, (3).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa, (4).menguasai kelas, (5).melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (6).melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (7).menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, (8).menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, (9).menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, (10).melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), (11).melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria baik(b), 3 aspek ( 14,28%) meliputi (1).mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, (2).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (3).melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, memperoleh kriteria cukup (C). Presentase ini belum optimal karena masih ada beberapa aspek yang harus diperbaiki.

Tabel 8 Aspek Pengamatan Kegiatan Guru Siklus II Pertemuan 2 No Indikator /Aspek Yang Diamati Kategori Penilaian SB B C K I PRA PEMBELAJARAN 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 3. Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 4. Membimbing siswa dalam bertanya 5. Membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran 6. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 7. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa 8. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9. Menguasai kelas 10. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 14. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 15. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar 16. Memantau kemajuan belajar selama proses 17. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) 18. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar 19. Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai III PENUTUP 20. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 21. Melaksanakan tindak lanjutdengan memberikan arahan. Jumlah 12 8 1 - Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari uraian tabel diatas, nampak bahwa dari 21 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai mengalami peningkatan dimana dalam 21 aspek tersebut 12 aspek (57,14%) meliputi (1).mempersiapkan siswa untuk belajar, (2).melakukan kegiatan apersepsi, (3).menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa, (4).membimbing siswa dalam bertanya, (5).membimbing siswa dalam penerapan model pembelajaran, (6).melaksanakan pembelajaran secara runtut, (7).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan, (8).memantau kemajuan belajar selama proses, (9).melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan), (10).menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar, (11).menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, (12).melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, memperoleh nilai pengamatan yang sangat baik(sb), 8 aspek (38,09%) meliputi (1).mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, (2).melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakaterstik siswa, (3).menguasai kelas, (4).melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual, (5).melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif, (6).menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa, (7).menumbuhkan

keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar, (8).melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria baik(b), 1 aspek (4,77%) yaitu menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, memperoleh kriteria cukup (C), sedangkan untuk kriteria kurang memperoleh 0%. Berdasarkan pada tabel 7 dan tabel 8 diatas diperoleh rekapitulasi pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar seperti pada tabel 9 berikut ini Tabel 9 Rekapitulasi Pengamatan KBM Siklus II Pertemuan Sangat Baik Baik Cukup Persentase I 33,33 % 52,39 % 14,28 % 100 II 57,14 % 38,09 % 4,77 % 100 Jumlah 90,47 % 90,48 % 19,05 % - Rata-rata 45,23 % 45,24 % 9,52 % - Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 21 aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar rata-rata presentase baik sekali 45,23% ditambah dengan ratarata kriteria baik 45,24% mendapatkan hasil sebesar 90,47%. Dengan demikian, maka presentase guru ini dapat dikatakan optimal karena telah mencapai indikator kerja yang ditetapkan.

b) Hasil pengamatan pemahaman siswa Pengamatan pemahaman siswa pada proses pembelajaran siklus II dilakukan secara klasikal selama pembelajaran berlangsung. Tabel 10 Hasil pengamatan peningkatan pemahaman siswa pada siklus II No Aspek Pengamatan 1. Kemampuan Krieria Baik Cukup Kurang F % F % f % 21 80,77 3 11,53 2 7,70 Bertanya 2. Kemampuan 20 76,92 4 15,38 2 7,70 Menjawab 3. Kemampuan 22 84,61 2 7,70 2 7,70 Berdiskusi Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Berdasarkan hasil yang ada pada tabel di atas tampak bahwa telah terjadi peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Terlihat pada Kriteria (Baik), kemampuan bertanya siswa memperoleh presentase 80,77%, Kemampuan Menjawab siswa memperoleh presentase 76,92% dan kemampuan berdiskusi memperoleh presentase 84,61%. Pada Kriteria (cukup), kemampuan bertanya siswa memperoleh presentase 11,53%, kemampuan menjawab siswa memperoleh presentase 15,38% dan kemampuan berdiskusi memperoleh presentase 7,70%. Sedangkan untuk Kriteria (Kurang), Kemampuan bertanya siswa memperoleh presentase 7,70%, untuk kemampuan menjawab siswa memperoleh presentase 7,70% dan kemampuan

berdiskusi memperoleh presentase 7,70%. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar yang di lakukan peneliti untuk meningkatkan pemahaman siswa sudah berhasil, tingkat pemahaman siswa bertambah dimana dengan di tandai dengan adanya peningkatan dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran PKn dan siswa pun termotivasi untuk mengikuti pembelajaran berikutnya. c) Hasil belajar siswa Untuk melihat keberhasilan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, dalam hal ini hasil belajar siswa di ambil dari hasil evaluasi pada akhir pertemuan dalam pemberian materi. Tabel 11 Hasil belajar siswa pada siklus II No Ketuntasan Frekuensi Siswa Presentase ( % ) 1 Tuntas 22 Orang 85 % 2 Tidak Tuntas 4 Orang 15% Jumlah 26 Orang 100% Sumber : Hasil Penelitian Kelas VIII MTs.Alkhairaat Lobu Dari tabel di atas dapat di lihat terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi siswa yang tuntas pada siklus I hanya 10 orang (38,46%) dan pada siklus II frekuensi siswa yang tuntas mencapai 22 orang(85%). Hal ini berarti bahwa upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Pkn di kelas VIII MTs.Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong melalui model pembelajaran

Coopreative Script telah berhasil pada siklus II dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 2). Refleksi Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan kegiatan pada siklus II, baik pengamatan kegiatan pembelajaran maupun hasil belajar siswa pada aspek yang telah diuraikan sebelumnya, ternyata telah terjadi peningkatan yang signifikan. Dari setiap indikator penentu keberhasilan penelitian berupa peningkatan pemahaman siswa terhadap materi dengan menggunakan model cooperative script menunjukkan hasil yang baik. 4.2 Pembahasan Hasil penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada siswa kelas VIII MTs.Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong menunjukkan bahwa pemahaman siswa dalam proses belajar mengajar meningkat setelah melalui tindakan yang dilakukan baik pada siklus I maupun pada siklus II. Meskipun kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan telah berdampak pada peningkatan pemahaman siswa, namun masih perlu pengembangan lebih lanjut. Dalam penerapan model pembelajaran cooperative sript, sesuai analisis data hasil penelitian pada siklus I kegiatan guru dan pengamatan peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran masih terdapat beberapa aspek pembelajaran yang memperoleh nilai pengamatan cukup dan kurang Meningkatkan pemahaman siswa merupakan kewajiban guru dalam upaya mengembangkan kognitif siswa. Menurut Benyamin S.Bloom, dkk ( Arifin

2009:21) menyatakan bahwa pemahaman ( comprehension) adalah jenjang kemampuan yang menuntut siswa untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkan dengan hal-hal lain. Memperhatikan indikator keberhasilan peneliti yang ditetapkan, maka dengan hasil tersebut berarti tindakan kelas yang dilakukan belum mampu meningkatkan pemahaman siswa kelas VIII MTs.Alkhairat Lobu. Oleh karena itu, dalam refleksi yang dilakukan melalui konsultasi dengan guru pengamat disepakati bahwa tindakan kelas dilanjutkan kesiklus II dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap aspek-aspek kegiatan guru dan aspek pemahaman siswa yang belum optimal. Dari hasil penelitian peningkatan kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa erat kaitannya dengan kemampuan guru menggunakan model pembelajaran cooperative script dalam proses belajar mengajar, dimana apabila penggunaan model pembelajaran cooperative script dilakukan secara efektif agar dapat memberikan pemahaman bagi siswa sehingga siswa memperoleh hasil yang baik. Dari siklus I dapat dilihat bahwa kegiatan belajar mengajar belum terlaksana dengan optimal, baik itu pengelolaan pembelajaran oleh guru, aspek pemahaman siswa maupun hasil belajar siswa. Pelaksanaan siklus I sudah sesuai dengan tahapan-tahapan dalam prosedur penelitian tindakan kelas dan langkahlangkah dalam model pembelajaran cooperative script, hanya saja masih ada beberapa aspek-aspek yang dianggap belum maksimal.

4.2.1 Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I dan II Hasil analisis data siklus I memberikan gambaran bahwa nilai pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I untuk kategori sangat baik pada siklus I pertemuan I yaitu 4,77%, sedangkan pada siklus II pertemuan I yaitu sebesar 33,33%. Untuk kategori baik pada siklus I pertemuan I yaitu 23,81%, sedangkan pada siklus II pertemuan I yaitu 52,39%. Untuk kategori cukup pada siklus I pertemuan I yaitu 47,61%, sedangkan pada siklus II pertemuan I yaitu 14,28%. Untuk kategori kurang pada siklus I yaitu 23,81%, sedangkan pada siklus II pertemuan I sudah tidak ada kekurangan lagi dalam aspek-aspek yang diamati. Untuk kategori sangat baik pada siklus I pertemuan II yaitu 9,53%, sedangkan pada siklus II pertemuan II yaitu 57,14%. Untuk kategori baik pada siklus I pertemuan II yaitu 42,85%, sedangkan pada siklus II pertemuan II yaitu 38,09%. Untuk kategori cukup pada siklus I pertemuan II yaitu 42,85%, sedangkan pada siklus II pertemuan II yaitu 4,77%. Untuk kategori kurang pada siklus I pertemuan II yaitu 4,77%, sedangkan pada siklus II pertemuan II sudah tidak ada lagi kekurangan dalam setiap aspek. Dari analisis data diatas dapat dilihat setelah dilakukan perbaikan terhadap aspek-aspek pengamatan kegiatan guru yang belum terlaksana dengan baik pada siklus I, maka pada siklus II terjadi peningkatan dimana dalam pengamatan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar sudah memenuhi kriteria yang diharapkan peneliti.

4.2.2 Hasil Pengamatan Pemahaman Siswa Siklus I dan II Hasil analisis data pemahaman siswa pada siklus I dapat dilihat Untuk Kriteria Baik Kemampuan bertanya siswa yaitu 50%, sedangkan pada siklus II kemampuan bertanya siswa meningkat menjadi 80,77%. Kemampuan menjawab siswa pada siklus I 38,46%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 76,92%. Kemampuan berdiskusi pada siklus I 26,93%, sedangkan pada siklus II menjadi 84,61%. Pada Kriteria Cukup kemampuan bertanya siswa pada siklus I 23,07%, sedangkan pada siklus II menjadi 11,53%. Kemampuan menjawab siswa pada siklus I 38,46%, sedangkan pada siklus II menjadi 15,38%. Kemampuan berdiskusi pada siklus I 42,30%, sedangkan pada siklus II menjadi 7,70%. Sedangkan pada Kriteria Kurang Kemampuan bertanya siswa pada siklus I 26,93%, sedangkan pada siklus II menjadi 7,70%. Kemampuan menjawab siswa 23,07%, sedangkan pada siklus II menjadi 7,70%. Kemampuan berdiskusi pada siklus I 30,77%, sedangkan pada siklus II menjadi 7,70%. Dari hasil analisis siklus I dan siklus II diatas dapat dilihat telah terjadi peningkatan pemahaman siswa. 4.2.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II Analisis data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pada siklus I dari 26 siswa hanya 10 orang atau 38,46% yang dikategorikan tuntas dan 16 orang atau 61,54% yang dikategorikan tidak tuntas. Pada siklus II frekuensi siswa yang tuntas mencapai 22 orang atau 85%.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yakni jika guru melaksanakan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pkn menggunakan model pembelajaran cooperative script dengan baik maka pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn akan meningkat dengan demikian hipotesis ini dapat diterima.

4.3 Matrik Hasil Penelitian Tabel 12 Rumusan Masalah Apakah dengan menggunakan model pembelajaran cooperative script dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn di kelas VIII MTs. Alkhairaat Lobu? Identifikasi Masalah 1. Kurangnya model atau metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran 2. Kurangnya pemahaman siswa pada proses pembelajaran 3.Masih rendahnya hasil belajar siswa. Indikator Kinerja Sebagai indikator kinerja pada pelaksanaan tindakan kelas ini adalah pemahaman siswa akan meningkat dari 30% kemudian menjadi 50% dan hasil terakhir menjadi 80% Hipotesis Jika menggunakan model pembelajaran cooperative script, maka pemahaman siswa pada mata pelajaran PKn di kelas VIII MTs. Alkhairaat Lobu Kec Moutong Kab Parigi Moutong akan meningkat Hasil Penelitian Siklus I 1. Hasil pengamatan aspek kegiatan guru pada siklus I mencapai presentase 40,48%. 2. Hasil pengamatan pemahaman siswa pada siklus I mencapai presentase 61,54% atau 16 orang siswa yang paham. 3.Hasil pengamatan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai presentase 38,46% atau 10 orang yang tuntas. Hasil Penelitian Siklus II 1. Hasil pengamatan aspek kegiatan guru pada siklus II mencapai presentase 90,47%. 2.Hasil pengamatan pemahaman siswa pada siklus II mencapai presentase 88,46% atau 23 orang siswa yang paham. 3.Hasil pengamatan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II mencapai presentase 85% atau 22 orang yang tuntas. Teori Yang Mendasari Menurut Fajri dan Senja (2008) pemahaman berarti proses perbuatan cara memahami. Menurut Hamzah B. Uno (2009:15) belajar adalah suatu proses atau interaksi yang dilakukan seseorang dalam memperoleh sesuatu yang baru dalam bentuk perubahan perilaku sebagai hasil dari belajar.