III HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
MAKSIMISASI LABA PERUSAHAAN DAN EKUILIBRIUM OLIGOPOLI SAAT PERUBAHAN TINGKAT PRODUKSI LAWAN TAKKONSTAN DEWI ANDIKA YULIA LESTARI

Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

B A B VII. Jika TC = TC(Q), maka. Dan jika TR = TR(Q), maka

Pengantar Ekonomi Mikro

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

BAB 3.Penerapan Diferensial Fungsi Sederhana dalam Ekonomi

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

BAB VII APLIKASI TURUNAN FUNGSI DALAM EKONOMI DAN BISNIS. Sifat-sifat yang sering digunakan untuk turanan fungsi dalam ekonomi dan bisnis:

Kuliah ke-9. Persaingan Monopolistik & Oligopoli

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

Definisi 4.1 Fungsi f dikatakan kontinu di titik a (continuous at a) jika dan hanya jika ketiga syarat berikut dipenuhi: (1) f(a) ada,

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

BAB VI Struktur Pasar

MODUL 2 OPTIMISASI OPTIMISASI EKONOMI EKONOMI. SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP. Ari Darmawan, Dr., S.AB, M.AB

VII. STRUKTUR PASAR Pasar Persaingan Sempurna

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi

Struktur pasar dan karakteristik pasar persaingan sempurna

Apakah yang disebut dengan oligopoli?

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

Pasar Oligopoli & Arsitektur Perusahaan. Dr. Muh. Yunanto, MM Pertemuan ke-8

Terdapat Banyak Penjual dan. Barang yang ditawarkan pejual sangat mirip. ii. Keluar pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA / MURNI

PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoly Duopoly.

Ekstremum relatif dan absolut Titik kritis Uji turunan pertama Uji turunan kedua

Bab 11 Struktur Pasar : Pasar Oligopoli

M AT E M AT I K A E K O N O M I KALKULUS TURUNAN I N S TITUT P ERTA N I A N BOGOR

Tugas Tersturtur Mata Kuliah Ekonomi Manajerial. Resume Bab Optimasi Ekonomi. Kelompok 2

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

Materi 8 Ekonomi Mikro

TEORI PASAR. Materi Presentasi. Pasar Persaingan Sempurna Pasar Monopoli Pasar Monopolistis Pasar Oligopoli. Sayifullah, SE., M.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan Minggu ke Keterdiferensialan 2. Derivatif berarah dan gradien 3. Aturan rantai

Bentuk-Bentuk Pasar. Categories : Bentuk-Bentuk Pasar. ekonomi.

MA3231 Analisis Real

OPTIMISASI EKONOMI. Dr. Muh. Yunanto, MM. Kuliah Minggu ke-2

III HASIL DAN PEMBAHASAN

TERAPAN TURUNAN. Bogor, Departemen Matematika FMIPA IPB. (Departemen Matematika FMIPA IPB) Kalkulus I Bogor, / 61

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

D. OPTIMISASI EKONOMI DENGAN KENDALA - Optimisasi dengan metode substitusi - Optimisasi dengan metode pengali lagrange

Nilai Ekstrim. (Extreme Values)

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB IV. PENGGUNAAN TURUNAN. Departemen Teknik Kimia Universitas Indonesia

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

PENGANTAR EKONOMI MIKRO DEWI TAURUSYANTI, MM.,SE. STRUKTUR PASAR -PASAR PERSAINGAN SEMPURNA-

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

asimtot.wordpress.com BAB I PENDAHULUAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

TEORI PASAR (STRUKTUR PASAR)

Referensi utama: Modern Industrial Organization Carlton and Pertloff 4 th ed Chapter 4, # 88 -

Pasar adalah tempat atau sarana bertemunya penjual dan pembeli baik secara langsung maupun tidak langsung untuk melakukan transaksi jual/beli

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

KED PENGGUNAAN TURUNAN

TEORI PASAR. Pengantar Ilmu Ekonomi

KATA PENGANTAR. Bandar Lampung, 15 Mei Penulis

Teori Pasar Persaingan.

Kuliah VI-Maksimisasi Profit

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

MODEL OLIGOPOLI DASAR

PENGGUNAAN TURUNAN. Maksimum dan Minimum. Definisi. Andaikan S, daerah asal f, memuat titik c. Kita katakan bahwa:

Pertemuan Minggu ke Bidang Singgung, Hampiran 2. Maksimum dan Minimum 3. Metode Lagrange

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

LIMIT DAN KEKONTINUAN

Nilai mutlak pada definisi tersebut di interpretasikan untuk mengukur jarak dua

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA, MONOPOLI, DAN MONOPOLISTIK

Matematika Ekonomi /Bisnis Differensial / turunan. Dosen : D. Rizal Riyadi SE,.ME

Elastisitas Permintaan

monopolistik - Pasar oligopoli

BAB 2 LANDASAN TEORI

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

Berikut merupakan alur penyelesaian masalah nyata secara matematik. pemodelan. penyelesaian

Materi 11 Ekonomi Mikro

STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLI

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

II. TINJUAN PUSTAKA. lim f(x) = L berarti bahwa bilamana x dekat tetapi sebelah kiri c 0 maka f(x)

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAB 5 PENGGUNAAN TURUNAN

DEFINISI PASAR OLIGOPOLI Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri dari beberapa produsen saja. Jika hanya dua perusahaan disebut dengan

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya

Ekonomi Mikro OLIGOPOLI

LIMIT KED. Perhatikan fungsi di bawah ini:

STRUKTUR PASAR & LABA MAKSIMUM

LABORATORIUM MANAJEMEN DASAR MODUL MATEMATIKA EKONOMI 2 ATA 2014/2015

II LANDASAN TEORI. ii. Constant returns to scale, yaitu situasi di mana output meningkat sama banyaknya dengan porsi peningkatan input

Bahan ajar Pengantar ekonomi dan manajemen 2. Nur RACHMAD [STRUKTUR PASAR] Pertemuan 8 dan 9

STRUKTUR PASAR I. Beberapa asumsi yang diperlukan dalam menganalisa struktur pasar : PRICE MAKERS

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

BEGITU PENTINGNYA PERAN BIAYA PRODUKSI, MAKA BIAYA PRODUKSI HRS DIKENDALIKAN STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI

Telkom University Alamanda

Transkripsi:

atau perusahaan mana yang menjualnya. Jika produk dijual dengan harga yang berbeda, maka konsumen akan bergegas membeli produk tersebut ketika harganya lebih murah dan hasil produksi suatu perusahaan tidak akan terjual jika harganya lebih mahal. Hal ini dengan sendirinya cenderung menyamakan harga produk.kondisi seperti ini sering disebut hukum satu harga. Definisi 0 (Fungsi reaksi) Fungsi reaksi adalah persamaan yang menentukan tingkat laba maksimum pada output tertentu dari satu perusahaan karena dipengaruhi oleh tingkat output perusahaan lain. Definisi (Ekuilibrium Nash) Ekuilibrium Nash merupakan suatu situasi sehingga para pelaku ekonomi saling berinteraksi atau berperilaku sedemikian rupa sehingga salah satu pihak memilih strategi terbaik berdasarkan perkiraannya tentang strategi terbaik yang akan ditempuh oleh pihak lawan dengan tidak satupun pelaku ekonomi dapat menemukan strategi yang lebih baik. (Mankiw 000). Teori Kalkulus Berikut ini diberikan beberapa teori kalkulus menurut Stewart (00) yang perlu diketahui. Definisi (Nilai maksimum dan minimum lokal) Fungsi f mempunyai maksimum lokal (maksimum relatif) di c jika f(c) f(x) bilamana x dekat dengan c. [Ini berarti bahwa f(c) f(x) untuk semua x di dalam suatu selang terbuka yang mengandung c]. Secara serupa, f mempunyai minimum lokal di c jika f(c) f(x) bilamana x dekat dengan c. Definisi (Bilangan kritis) Bilangan kritis dari suatu fungsi f adalah suatu bilangan c di dalam daerah asal f sedemikian sehingga f (c) = 0 atau f (c) tidak ada. Teorema Jika f(x) g(x) pada waktu x dekat dengan a (kecuali mungkin di a) dan limit f dan g keduanya ada untuk x mendekati a, maka lim f(x) lim g(x). Teorema (Teorema Fermat) Jika suatu fungsi f memiliki maksimum atau minimum lokal di c dan f (c) ada maka f (c) = 0, dengan c merupakan bilangan kritis. Teorema (Uji turunan kedua) Andaikan f" kontinu dekat c. Jika f (c) = 0 dan f (c) > 0, maka f mempunyai minimum lokal pada c. Jika f (c) = 0 dan f (c) < 0, maka f mempunyai maksimum lokal pada c. Teorema (Aturan Rantai) Jika f dan g keduanya dapat didiferensialkan, dan F = f g adalah fungsi komposisi yang didefinisikan oleh F(x) = f(g(x)), maka F dapat didiferensialkan menjadi F yang diberikan oleh F (x) = f (g(x))g (x). III HASIL DAN PEMBAHASAN Pasar oligopoli merupakan pasar yang identik dengan persaingan. Setiap perusahaan bersaing untuk memaksimumkan laba perusahaannya. Oleh karena itu setiap perusahaan pasti memiliki strategi dalam menghadapi setiap lawannya. Formula untuk memaksimumkan laba suatu perusahaan dijabarkan pada subbab.. Strategi yang dilakukan oleh perusahaan diasumsikan sebagai strategi permainan Cournot-Nash yaitu persaingan yang terjadi akan berakhir pada titik ekuilibrium Nash. Tingkat produksi perusahaan dalam pasar oligopoli sangat berpengaruh pada laba setiap perusahaan dan ekuilibrium pasar. Akibatnya laba maksimum perusahaan pada tingkat output tertentu juga dipengaruhi oleh tingkat produksi perusahaan lain. Kondisi ini biasa dinyatakan dalam suatu fungsi yang disebut fungsi reaksi. Titik potong antarfungsi reaksi setiap perusahaan dianggap sebagai titik ekuilibrium pasar. Pembahasan mengenai persaingan dan ekuilibrium pasar diawali dengan kondisi pada pasar duopoli dalam subbab. dan dilanjutkan untuk pasar oligopoli pada subbab.. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut tidak ada biaya transaksi maupun biaya informasi sehingga berlaku hukum satu harga dan perusahaan bertindak sebagai price-taker, tidak ada kesepakatan antarprodusen dalam pasar (noncollusive market),

pemerintah tidak memiliki kebijakan untuk mengendalikan harga, ada halangan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar ini, setiap perusahaan menganggap perubahan tingkat produksi lawan takkonstan.. Maksimisasi Laba Perusahaan Saat Perubahan Tingkat Produksi Lawan Takkonstan Setiap perusahaan dalam pasar oligopoli menyadari bahwa keputusannya turut memengaruhi ekuilibrium pasar maka perlu diasumsikan bahwa perubahan tingkat produksi perusahaan lawan takkonstan. Namun dalam tulisan ini dibatasi hanya untuk perubahan tingkat produksi dengan laju = 0, j i dengan q adalah tingkat produksi perusahaan i, q adalah tingkat produksi perusahaan j, n adalah banyaknya perusahaan dalam pasar oligopoli sehingga n merupakan bilangan bulat positif dan E adalah elastisitas permintaan produk (Keen & Standish 00). Setiap perusahaan dalam pasar oligopoli dianggap memiliki tujuan utama untuk memaksimumkan labanya. Seperti dalam definisi fungsi laba pada subbab. maka fungsi laba suatu perusahaan, misalkan perusahaan i, (π ) dapat dirumuskan sebagai fungsi dari nilai keluaran dan nilai masukan. Nilai keluaran berupa tingkat produksi perusahaan i (q ) dikalikan dengan harga produk yang berlaku di pasar (P), sedangkan nilai masukan adalah biaya total untuk memproduksi sebanyak q (TC(q )). Jadi π = q P TC(q ). (.) Fungsi permintaan produk dinyatakan sebagai f(q) dengan Q = q dan fungsi ini juga menunjukkan harga pasar, P yaitu, P = f(q) = f(q + q + + q ) (Nicholson 999). Tujuan perusahaan i adalah memaksimumkan π. Menurut teorema Fermat, π mencapai maksimum jika π = [Pq TC(q )] = 0, P q + q P TC(q ) = 0, Karena TC(q ) = MC(q ), maka P q + P MC(q ) = 0. (.) Karena P = f(q) dengan Q = q + q + + q dan i =,,, n, maka berdasarkan aturan rantai P = f(q) = f(q)., Karena P = () (q + q + + q ), = + + + + q, = [ + ( + + = + + q )], + = = +., j i, maka, + = + + + +, = + (n ), = +. (.) Pq = P q + q P, = + q + P. (.a) Dari persamaan (.), persamaan (.) menjadi P q + P MC(q ) = 0, + q + P MC(q ) = 0. (.) Persamaan (.) adalah kondisi orde pertama untuk fungsi laba pada persamaan (.). Kondisi ini biasa disebutsebagai syarat perlu bagi π agar mencapai maksimum. Nilai q yang akan mengoptimumkan fungsi laba dapat ditentukan menggunakan persamaan tersebut. Untuk memastikan bahwa nilai q yang diperoleh dalam persamaan (.) memaksimumkan laba maka selanjutnya akan dibahas mengenai kondisi orde kedua atau syarat cukup bagi q agar π maksimum. π(q ) < 0, [Pq TC(q )] < 0, Pq < TC(q ), Pq < TC(q ), Pq < [MC(q )]. Berdasarkan persamaan (.a) diperoleh + q + P < [MC(q )]. Penurunan + q sebagai berikut, + q + P = + + q (.) + P adalah + P,

= + + q + P. (.) Karena P = f(q) dengan Q = q + + q dan i =,,, n, maka berdasarkan aturan rantai = () = ()., = () (q + q + + q ), = + + + + q, = [ + ( + + = Karena = = + + q )], +, j i, maka +., + = + + + +, ne ne ne = d P + (n ), dq = d P dq +. (.7) Dari persamaan (.) dan (.7), persamaan (.) menjadi + + q + (P) = + + n ne, = + +, + q n + + ne + + q + = + q + + Pertaksamaan (.) menjadi + q + +. < q i [MC(q )]. (.) Jika nilai titik kritis dalam persamaan (.) memenuhi pertaksamaan (.) maka dijamin bahwa keuntungan perusahaan akan maksimum saat perusahaan memproduksi sebanyak q sesuai dengan persamaan (.). Persaingan antarperusahaan dalam menentukan jumlah produksi memaksa setiap perusahaan untuk memiliki strategi tertentu dalam menghadapi perusahaan saingannya, khususnya strategi untuk menambah atau mengurangi jumlah produksi pada periode selanjutnya.. Aplikasi Maksimisasi Laba Perusahaan Saat Perubahan Tingkat Produksi Lawan Takkonstan dalam Pasar Duopoli Pasar duopoli merupakan pasar oligopoli dengan dua perusahaan penyedia produk. Duopoli adalah bentuk oligopoli yang paling sederhana. Namun, pada dasarnya oligopoli yang memiliki tiga atau lebih perusahaan menghadapi persoalan yang sama seperti duopoli, sehingga tidak akan ada informasi yang hilang saat pembahasan ini dimulai dengan kasus duopoli (Mankiw 000). Konsumen dalam pasar duopoli diasumsikan akan membeli produk dengan harga lebih rendah dalam pasar dan meninggalkan produk dengan harga lebih tinggi, sehingga perusahaan yang memasang harga lebih tinggi di pasar berakibat pada tidak terjualnya produk perusahaan tersebut. Jadi agar produk perusahaan tersebut tetap terjual maka ia harus menyamakan harga produknya dengan produk perusahaan saingannya. Asumsi inilah yang menyebabkan hukum satu harga dalam pasar berlaku. Stuktur pasar ini merupakan pasar oligopoli, sehingga setiap keputusan perusahaan akan memengaruhi keputusan perusahaan, begitu pula sebaliknya. Salah satu keputusan yang harus diambil oleh suatu perusahaan adalah mengenai penentuan jumlah produksi jangka pendek. Hal ini berkaitan erat dengan penentuan laba maksimum kedua perusahaan. Ilustrasi dari kondisi tersebut paling mudah dilihat pada kasus pasar duopoli ini. Kondisi tersebut biasa digambarkan sebagai fungsi reaksi. Fungsi Reaksi Perusahaan dalam Pasar Duopoli Kurva permintaan pasar mengikuti persamaan P = a bq, yaitu P = a b(q + q ) dengan a adalah konstanta dan b adalah koefisien pengarah atau slope (Putong 00), sedangkan fungsi biaya jangka pendek setiap perusahaan ialah TC(q ) = c q, i =, dengan c adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit keluaran. Berdasarkan persamaan (.) syarat perlu agar laba perusahaan maksimum adalah + q + P MC(q ) = 0, + q + P = MC(q ). Seperti dalam prinsip optimasi, syarat agar laba perusahaan maksimum adalah MC = MR maka MR(q ) = + q + P.

Penerimaan total, penerimaan marjinal, dan biaya marginal perusahaan adalah TR(q ) = Pq, = [a b(q + q )]q. Karena MR(q ) = + q + P, maka MR(q ) = + q (b) + [a b(q + q )], = bq + a bq bq, = a bq bq, = a b + q bq. (.9) Karena TC(q ) = c q, maka MC(q ) = c. (.0) Penerimaan total, penerimaan marjinal, dan biaya marginal perusahaan adalah TR(q ) = Pq = [a b(q + q )]q. Karena MR(q ) = + q + P, maka MR(q ) = + q (b) + [a b(q + q )], = bq + a bq bq, = a bq bq, = a b + q bq. (.) Karena TC(q ) = c q, maka MC(q ) = c. (.) Berdasarkan persamaan (.9) dan (.0) diperoleh a b + q bq = c, b + q = q = a c bq, q. (.) Berdasarkan persamaan (.) dan (.) diperoleh a b + q bq = c, b + q = a c bq, q = q. (.) Persamaan (.) merupakan persamaan yang menunjukkan reaksi perusahaan terhadap perubahan tingkat produksi perusahaan, sedangkan persamaan (.) adalah persamaan yang menunjukkan reaksi perusahaan terhadap perubahan tingkat produksi perusahaan. Oleh karena itu kedua persamaan tersebut sering disebut sebagai fungsi reaksi. Kasus : Persaingan dalam pasar duopoli saat biaya produksi sama Misalkan terdapat suatu produk yang hanya diproduksi oleh perusahaan dan. Andaikan untuk produk tersebut diketahui a =, b =, c = c = dan E = maka dari persamaan (.) dan (.), fungsi reaksi perusahaan dan perusahaan dalam menentukan tingkat produksinya adalah, q = q q () q, () = q. (.) q = () q, () = q. (.) Grafik persamaan (.) dan (.) adalah sebagai berikut. Fungsi reaksi Fungsi reaksi 0..0..0 q q Gambar Fungsi reaksi perusahaan dan dalam pasar duopoli dengan c = c =. Saat perusahaan tidak memproduksi sama sekali maka jumlah produksi perusahaan adalah q yaitu jumlah produksi saat perusahaan memonopoli pasar. Hal serupa juga berlaku untuk perusahaan saat perusahaan tidak memproduksi sama sekali yaitu pada q. Namun tentu pada titik tersebut profit kedua perusahaan tidak maksimum dalam waktu yang sama. Pilihan yang mungkin diambil untuk memaksimumkan laba kedua perusahaan adalah bekerja sama atau tidak. Namun karena dalam tulisan ini telah diasumsikan bahwa dalam pasar oligopoli tidak terdapat perusahaan yang berkolusi atau bekerja sama maka setiap perusahaan berdiri sendiri. Akibatnya keputusan untuk menentukan tingkat produksi merupakan keputusan internal setiap perusahaan. Hal inilah yang menjadi penyebab persaingan dalam pasar oligopoli. Saat setiap perusahaan menentukan tingkat produksinya sendiri tanpa ada yang mengatur maka perusahaan akan cenderung mementingkan kepentingannya sendiri. Perilaku perusahaan yang mementingkan kepentingan sendiri ini menyebabkan pencapaian tingkat produksi

7 optimum sulit dilakukan. Tapi bukan berarti persaingan akan terus berlangsung dan terus menjauhi titik optimum. Terdapat batasan dimana perusahaan sudah tidak berkenan lagi untuk mengubah tingkat produksinya agar laba maksimum yang disebut sebagai ekuilibrium oligopoli atau lebih dikenal sebagai ekuilibrium Nash. Sebelum melangkah pada penentuan titik ekuilibrium oligopoli, akan dibahas terlebih dahulu bagaimana setiap perusahaan menentukan laba maksimumnya dan persaingan yang terjadi sebelum titik ekuilibrium dapat dicapai. Setiap perusahaan dianggap memaksimumkan labanya mengikuti rumusan seperti dalam subbab.. Kondisi orde pertama dan kedua agar laba perusahaan maksimum berturut-turut mengikuti persamaan (.) dan pertaksamaan (.). Kondisi orde pertama untuk perusahaan dalam pasar duopoli telah diketahui berupa fungsi reaksi antarperusahaan sesuai persamaan (.) dan (.). Selanjutnya akan dibahas kondisi orde kedua yang memaksimumkan laba setiap perusahaan. Berikut adalah kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum. + q + + < [MC(q )], (.7) dengan P = (q + q ), =, = 0, n =, E =, Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0. Pertaksamaan (.7) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Hal yang sama terjadi pada perusahaan, sehingga q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Andaikan perusahaan memproduksi sebanyak,. Perusahaan sebagai lawan tentu akan menanggapinya dengan memproduksi lebih dari, agar laba perusahaannya lebih tinggi dari perusahaan. Berdasarkan fungsi reaksi,saat perusahaan memproduksi sebanyak, maka perusahaan akan memproduksi sebanyak,. Perusahaan beranggapan bahwa saat memproduksi sebanyak, maka harga yang akan berlaku di pasar adalah 9, sehingga pendapatan yang akan diperoleh sebesar, dan laba sebesar,7 sedangkan perusahaan hanya memperoleh laba sebesar,. Walaupun laba total turun menjadi,7, hal ini tidak dipedulikan oleh perusahaan selama laba perusahaannya lebih tinggi dari perusahaan. Setelah mengetahui tingkat produksi perusahaan lebih tinggi maka perusahaan juga meningkatkan produksinya pada periode kedua. Saat perusahaan memproduksi sebanyak, satuan, maka perusahaan akan memproduksi sebanyak,. Perusahaan memilih untuk tidak melebihi tingkat produksi perusahaan agar harga yang berlaku di pasar tidak terlalu rendah. Peningkatan jumlah produk yang ditawarkan mengakibatkan penurunan pada tingkat harga produk. Kini harga produk yang berlaku di pasar menjadi 9, maka laba perusahaan meningkat menjadi, sedangkan laba perusahaan turun menjadi,. Hal ini akan terus berlangsung hingga kedua perusahaan merasa penambahan jumlah produksi justru menurunkan laba, sehingga produksi akan tetap pada tingkat sebelumnya. Tingkat produksi sesuai pernyataan di atas untuk kasus ini adalah saat tingkat produksi setiap perusahaan sebesar,7. Saat tingkat produksi perusahaan berada pada titik tersebut, laba setiap perusahaan adalah,. Jika perusahaan menambah tingkat produksinya misalkan menjadi, dan menganggap perusahaan masih memproduksi sebanyak,7, maka laba yang akan diperoleh perusahaan adalah,09. Laba dengan penambahan jumlah produksi kali ini lebih rendah dari pada laba sebelumnya. Perusahaan memutuskan untuk tidak menambah produksinya yakni tetap memproduksi sebanyak,7. Hal yang sama terjadi pada perusahaan. Kondisi seperti inilah yang disebut sebagai ekuilibrium oligopoli atau lebih dikenal dengan ekuilibrium Nash. Ekuilibrium Nash adalah suatu situasi dimana para pelaku ekonomi saling berinteraksi atau berperilaku sedemikian rupa sehingga salah satu pihak memilih strategi terbaik berdasarkan perkiraannya tentang strategi terbaik yang akan ditempuh oleh pihak lawan dan tidak seorangpun dapat menemukan strategi yang lebih baik. Tingkat produksi dalam kondisi ekuilibrium Nash merupakan titik potong

antara kedua fungsi reaksi perusahaan (Mankiw, 000). Titik ekuilibrium pasar duopoli untuk kasus terjadi saat tingkat produksi perusahaan sebesar,7 dan laba perusahaan sebesar,0.titik potong antarfungsi reaksi tersebut ditentukan menggunakan konsep sistem persamaan linear. Solusi sistem persamaan linear untuk kasus duopoli ini diselesaikan menggunakan software Mathematica 7.0 seperti pada Lampiran. Penggunaan sistem persamaan linear ini juga berlaku untuk pasar oligopoli dengan lebih dari perusahaan. Pengaruh perubahan jumlah produksi terhadap laba perusahaan saat kondisi ekuilibrium diberikan dalam grafik-grafik berikut. π 0..0..0..0. q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus. π 0 0..0..0..0. q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus. π π 0 Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan kasus. Grafik pengaruh perubahan tingkat produksi terhadap laba kedua perusahaan sama. Hal ini dikarenakan kedua perusahaan menghadapi tingkat biaya produksi yang sama. Saat perusahaan menghadapi tingkat biaya produksi yang sama maka reaksi yang dilakukan perusahaan juga sama. Pengaruh perubahan tingkat produksi terhadap laba perusahaannya sendiri berupa grafik kuadratik. Berdasarkan Gambar dan Gambar ditunjukkan bahwa kedua perusahaan akan mencapai laba maksimum pada tingkat produksi sebanyak,77. Pengaruh perubahan tingkat produksi lawan terhadap laba perusahaan adalah linear seperti pada Gambar dan Gambar. Semakin tinggi tingkat produksi lawan maka semakin rendah laba yang diperoleh perusahaan. Kasus : Persaingan dalam pasar duopoli saat biaya produksi berbeda Misalkan untuk kasus ini diketahui a =, b =, c =, c = dan E = maka dari persamaan (.) dan (.), fungsi reaksi perusahaan dan perusahaan dalam menentukan tingkat produksinya adalah, q = = 0..0..0..0. () () q, q. (.) q = () q, () = q (.9) Grafik persamaan (.) dan (.9) adalah sebagai berikut. q 0..0..0..0. Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus. q

9 q Gambar Fungsi reaksi perusahaan dan dengan c = dan c =. Selanjutnya akan dibahas kondisi orde kedua yang memaksimumkan laba setiap perusahaan. Kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum adalah + + + q < [MC(q )], (.0) dengan P = (q + q ). =. = 0. n =. E =. Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0. Pertaksamaan (.0) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum adalah + q + + < [MC(q )], (.) dengan P = (q + q ). =. Fungsi reaksi Fungsi reaksi 0..0..0 q = 0. n =. E =. Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0. Pertaksamaan (.) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.9) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Persaingan yang terjadi pada kasus juga terjadi dalam kasus ini. Misalkan pada awal periode perusahaan memproduksi sebanyak,. Laba yang diperoleh perusahaan adalah,7. Perusahaan menanggapi dengan memproduksi sebanyak,. Tingkat produksi ini diperoleh berdasarkan fungsi reaksi pada persamaan (.) dan (.9) serta Gambar. Laba yang diperoleh dengan memproduksi sebanyak, adalah,7. Laba ini masih lebih tinggi dibandingkan jika perusahaan memproduksi dengan jumlah yang sama dengan perusahaan. Jika perusahaan memproduksi sebanyak, seperti perusahaan, maka laba yang akan diperoleh hanya sebesar,. Menanggapi jumlah produksi perusahaan yang lebih tinggi, perusahaan juga mengubah tingkat produksinya menjadi sebanyak,. Laba perusahaan meningkat menjadi 9,7. Persaingan dalam penentuan tingkat produksi tersebut berakhir saat tingkat produksi mencapai ekuilibrium Nash. Berdasarkan titik potong fungsi reaksi kedua perusahaan, sesuai Lampiran, ekuilibrium terjadi saat tingkat produksi perusahaan sebanyak,907 dan tingkat produksi perusahaan sebanyak,09. Laba perusahaan saat kondisi ekuilibrium adalah 0,, sedangkan laba perusahaan adalah,99. Pengaruh dari perubahan tingkat produksi terhadap laba perusahaan saat kondisi ekuilibrium lebih lanjut ditunjukkan oleh grafikgrafik berikut. 0 π Gambar 7 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus. q

0 π 0 q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus. π 0 q Gambar 9 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus. π Perbedaan biaya produksi dalam kasus ini mengakibatkan perbedaan pula pada penanggapan terhadap lawan. Perbedaan penanggapan strategi ini terlihat dari grafik pada Gambar 7 dan Gambar yang berbeda dengan grafik pada Gambar 9 dan Gambar 0. Berdasarkan Gambar 7 dan Gambar 9 diperoleh tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan dan saat kondisi ekuilibrium berturut-turut adalah,09 dan,7.. Analisis Pasar Oligopoli Saat Perubahan Tingkat Produksi Lawan Takkonstan Menggunakan hasil pembahasan untuk kasus duopoli pada subbab., selanjutnya akan dibahas bagaimana tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan, titik ekuilibrium oligopoli serta pengaruh ukuran oligopoli terhadap hasil pasar. Perbedaannya adalah pembagian tingkat produksi untuk setiap perusahaan, karena kini jumlah perusahaan dalam pasar bukan hanya dua tetapi n perusahaan dengan n anggota bilangan bulat positif dan n. Persaingan seperti yang telah digambarkan dalam subbab. juga terjadi dalam pasar ini. Berikut adalah penjabaran fungsi reaksi setiap perusahaan yang menggambarkan persaingan pasar oligopoli tersebut. Gambar 0 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus. q

Tabel Fungsi pendapatan total, pendapatan marjinal, biaya total dan biaya marjinal saat perubahan produksi perusahaan lawan takkonstan Perusahaan ke- Pendapatan Total (TR(q )) aq bq (q + q + q + + q ) aq bq (q + q + q + + q ) aq bq (q + q + q + + q ) aq bq (q + q + q + + q ) aq bq (q + q + q + + q ) Pendapatan Marjinal (MR(q )) a bq bq bq bq () a bq bq bq bq () a bq bq bq bq () a bq bq bq bq bq () a bq bq bq bq bq bq () Biaya Total (TC(q )) c q c q c q c q c q Biaya Marjinal (MC(q ))............... aq n bq (q + q a bq bq bq bq + q + + q ) bq bq () c q c c c c c c Setelah formula pendapatan marjinal dan biaya marjinal diketahui, maka kondisi orde pertama agar laba setiap perusahaan maksimum yang juga merupakan fungsi reaksi setiap perusahaan dapat ditentukan sebagai berikut. q = q = q =... q = q = () () () () () () () (q + q + q + + q ). (q + q + q + + q ). (q + q + q + + q ). () (q + q + q + + q + q ). () () (q + q + q + + q ). Kondisi orde kedua agar fungsi laba setiap perusahaan maksimum masih menggunakan pertaksamaan (.) yaitu, + q + + < q i [MC(q )], dengan i =,, n. Penentuan ekuilibrium dipengaruhi oleh banyaknya perusahaan dalam pasar karena titik ekuilibrium oligopoli diperoleh dengan menentukan titik potong antara fungsi reaksi setiap perusahaan. Secara umum menurut Mankiw (000) ekuilibrium oligopoli sangat dipengaruhi oleh jumlah perusahaan yang berada dalam pasar. Pengaruh ini berlaku karena dalam pengambilan keputusan untuk meningkatkan produksi menurut suatu perusahaan menghadapi dua dampak berikut: Dampak output (output effect): karena harga yang mereka tetapkan lebih tinggi dari pada biaya marjinal, maka penjualan produk lebih banyak akan memperbesar laba. Dampak harga (price effect): peningkatan produk akan memperbesar total penjualan namun cenderung menurunkan harga, dan pada akhirnya akan menurunkan laba dari setiap produk yang dijual. Apabila dampak output lebih besar dari pada dampak harga, maka perusahaan akan meningkatkan produknya. Sebaliknya, jika dampak harga lebih besar dari pada dampak output, maka perusahaan tidak akan menaikkan produksi (bahkan sebenarnya dalam kasus itu akan lebih menguntungkan jika mereka

menurunkan produksi). Setiap oligopolis ini akan terus meningkatkan produksinya sampai dua dampak marjinal tersebut benar-benar seimbang, dan pada saat itu setiap perusahaan tidak akan saling memedulikan tingkat produksi pihak lain. Selain pengaruh karena peningkatan produksi, jumlah perusahaan dalam pasar oligopoli juga ikut berpengaruh dalam dampak marjinal. Semakin banyak jumlah penjual, semakin kecil setiap penjual berupaya menjaga pasar. Itu berarti, semakin banyak jumlah oligopolis, semakin besar kecenderungan penurunan harga. Ketika oligopolis sudah sedemikian besar, maka dampak harga akan hilang sama sekali dan yang ada hanyalah dampak output. Menghadapi kasus ekstrim seperti ini, setiap perusahaan akan tetap meningkatkan produksi selama harga masih lebih tinggi dari pada biaya marjinal. Contoh pasar oligopoli dengan tiga perusahaan Misalkan diketahui a =, b =, c =, c =, c = dan E =. Kondisi orde pertama agar laba perusahaan maksimum berupa fungsi reaksi yang dibahas sebelumnya. Menggunakan rumusan umum fungsi reaksi seperti pada subbab. maka fungsi reaksi perusahaan, perusahaan, dan perusahaan dalam menentukan tingkat produksinya adalah sebagai berikut, q = (q + q ), = () () () () (q + q ), = (q + q ). (.) q = = () () () = (q + q ), () (q + q ), (q + q ). (.) (q + q ), q = = () () () () (q + q ), = (q + q ). (.) Grafik persamaan (.), (.), dan (.) adalah sebagai berikut. Gambar Fungsi reaksi perusahaan, perusahaan dan perusahaan dalam pasar oligopoli. Syarat orde kedua agar laba perusahaan maksimum adalah + q + + < [MC(q )], (.) dengan P = (q + q + q ). =. = 0. n =. E =. Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0. Pertaksamaan (.) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum adalah + + + q < [MC(q )], (.) dengan P = (q + q + q ). =. = 0. n =. E =. Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0.

Pertaksamaan (.) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum adalah + q + + < [MC(q )], (.7) dengan P = (q + q + q ). =. = 0. n =. E =. Karena TC(q ) = q, maka MC(q ) = dan [MC(q )] = 0. Pertaksamaan (.7) menjadi < 0. Pernyataan < 0 benar, sehingga kondisi orde kedua agar laba perusahaan maksimum terpenuhi. Jadi q yang memenuhi persamaan (.) merupakan tingkat produksi yang memaksimumkan laba perusahaan. Misalkan tingkat produksi perusahaan dan pada awal periode berturut-turut sebanyak, dan,. Berdasarkan fungsi reaksi, perusahaan akan menanggapi dengan memproduksi sebanyak 0,7. Laba yang diperoleh perusahaan, dan berturut-turut adalah,0,,77 dan,70. Periode berikutnya andaikan perusahaan yang mengubah tingkat produksinya dengan menganggap tingkat produksi perusahaan dan tetap. Perusahaan meningkatkan produksinya menjadi,709. Laba perusahaan naik menjadi,. Laba perusahaan dan turun menjadi, dan,7. Hal serupa juga dilakukan oleh perusahaan dan sehingga persaingan dalam menentukan tingkat produksi untuk memaksimumkan laba perusahaan terus terjadi. Namun seperti dalam kasus duopoli, persaingan dalam pasar oligopoli tiga perusahaan ini juga akan berakhir pada kondisi ekuilibrium Nash. Tingkat produksi setiap perusahaan saat kondisi ekuilibrium dapat diperoleh dengan menentukan titik potong antarfungsi reaksi ketiga perusahaan. Penentuan titik potong ini diselesaikan menggunakan sistem persamaan linear dengan bantuan software Mathemathica 7.0 yang dapat dilihat di Lampiran. Titik potong ketiga fungsi reaksi terletak pada tingkat produksi perusahaan sebanyak,77, perusahaan sebanyak,77 dan perusahaan sebanyak 0,77. Saat kondisi ekuilibrium, laba perusahaan sampai berturut-turut adalah 7,7,,00 dan,799. Saat kondisi ekuilibrium, perubahan tingkat produksi setiap perusahaan masih saling memengaruhi laba perusahaan. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh grafik-grafik berikut. π π 0 q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus oligopoli. π 0 q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. Ketiga grafik pada Gambar sampai Gambar merupakan grafik yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memaksimumkan labanya. Saat kondisi ekuilibrium, berdasarkan Gambar laba maksimum

perusahaan dicapai pada tingkat produksi,97. π π q q 0 Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus oligopoli. π Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap labanya pada kasus oligopoli. π q q Gambar Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. π Gambar 9 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. π q Gambar 7 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. Ketiga grafik pada Gambar sampai Gambar 7 merupakan grafik yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memaksimumkan labanya. Saat kondisi ekuilibrium, berdasarkan Gambar laba maksimum perusahaan dicapai pada tingkat produksi,7. q Gambar 0 Pengaruh perubahan tingkat produksi perusahaan terhadap laba perusahaan pada kasus oligopoli. Ketiga grafik pada Gambar sampai Gambar 0 merupakan grafik yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memaksimumkan labanya. Saat kondisi ekuilibrium, berdasarkan Gambar laba maksimum perusahaan dicapai pada tingkat produksi,7.