BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas istilah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini memungkinkan peneliti melakukan beberapa tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Annisa Rahmawati & Isroah 91-98

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran. sampai dengan Mei Tahun Pelajaran 2011/2012

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Septi Wuri Handayani 12-20

BAB III METODE PENELITIAN. bersama. Mulyasa (2009 : 10) mengartikan penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Istiningrum & Sukanti Halaman 64-79

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. prestasi belajar mengarang bahasa Indonesia dalam suatu kelas yang menjadi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research (CAR). Dilihat dari namanya sudah dapat menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Suharsimi, dkk (2008: 2-3) menyebutkan pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: 1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas, adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dan dari guru yang sama pula. Batasan yang tertulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami secara luas oleh umum dengan ruangan tempat guru mengajar. Kelas bukan wujud ruangan tapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Maka penelitian tindakan 37

38 kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk siklus, masing-masing siklus terdiri dari beberapa komponen, yakni tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi refleksi dan evaluasi serta kesimpulan hasil. Siklus atau putaran dalam PTK adalah satu kali proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah disusun (Wina Sanjaya, 2010: 77). Setiap siklus mencerminkan kondisi tertentu baik dilihat dari aspek permasalahan yang dikaji maupun hasil belajar. Menurut Sukardi (2005: 214-215) berikut ini adalah gambar siklus penelitian tindakan model Kemmis & Taggart dalam suatu sistem spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya yang secara singkat dapat digambarkan seperti berikut: Gambar 2. Proses Penelitian Tindakan Model Kemmis dan Taggart 1. Perencanaan Menurut Sukardi (2005: 212-214), tahap perencanaan merupakan serangkaian tindakan yang terencana untuk meningkatkan apa yang telah terjadi yang harus berorientasi ke depan dengan lebih menekankan pada

39 sifat-sifat strategik yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan sosial dan mengenal rintangan yang sebenarnya. 2. Tindakan Menurut Wina Sanjaya (2010: 79), tahap tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun dan berdasarkan fokus masalah. Kegiatan ini diawali dengan adanya hipotesis tindakan yang dipandang paling tepat atau dipercaya oleh peneliti dalam memecahkan masalah. 3. Observasi Menurut Susilo (2007: 22), tahap observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran, atau bisa dikatakan sebagai kegiatan merekam informasi dampak dari pelaksanaan tindakan baik dengan atau tanpa alat bantu. 4. Refleksi Menurut Sukardi (2005: 213), tahap ini merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Kegiatan ini menganalisis mengenai mengapa, bagaimana, sejauh mana tindakan berpengaruh pada siswa dan mampu memperbaiki masalah pembelajaran tersebut.

40 B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan untuk meneliti peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo yang berlokasi di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 14 Purworejo. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap yaitu bulan Januari 2013. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XI AK 2 SMK Batik Perbaik Purworejo yang berjumlah 30 siswa. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan pembelajaran Akuntansi pada Kompetensi Dasar Membukukan Data Persediaan Supplies ke Kartu Persediaan Supplies dengan Strategi Kooperatif Tipe Think Pair Share. D. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Akuntansi Prestasi Belajar Akuntansi adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam usahanya untuk menguasai mata pelajaran Akuntansi yang dilakukan dengan sengaja pada waktu tertentu yang diukur dengan secara langsung melalui tes dan dinyatakan dalam bentuk angka atau simbol. Prestasi Belajar Akuntansi yang kurang optimal sesuai hasil observasi awal di SMK Batik Perbaik Purworejo Kelas XI Ak 2 dapat diukur dari perolehan nilai sebagian besar siswa yang belum memenuhi KKM.

41 Prestasi Belajar Akuntansi dalam penelitian ini dibatasi pada ranah kognitif yang ditunjukkan oleh nilai tes siswa pada Kompetensi Dasar membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan II. Nilai tes memperlihatkan seberapa besar perubahan yang terjadi pada siswa setelah adanya tindakan yaitu penggunaan strategi tipe Think Pair Share dalam pembelajaran Akuntansi. 2. Think Pair Share (TPS) Think Pair Share (TPS) merupakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama yang dirancang untuk banyak berifikir, menjawab, dan saling membantu di mana siswa-siswa tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dengan anggota kelompok dua orang yang memiliki latar belakang berbeda, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun segi intelektualnya. Dengan Think Pair Share ini, siswa dapat bekerjasama dalam kelompok kecil untuk saling membantu dalam mempelajari materi akademis. Pada kelas yang kooperatif, siswa diharapkan saling membantu berdiskusi dan beragumentasi, melalui pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh dan saling mengisi kekurangankekurangan mereka sehingga diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memiliki solidaritas sosial yang kuat.

42 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu: 1. Catatan Lapangan Catatan lapangan digunakan untuk mengetahui rangkaian kegiatan yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Catatan ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai situasi dan kondisi saat proses pembelajaran dengan Think Pair Share. Proses pembelajaran dicatat dalam catatan lapangan sehingga dapat digunakan untuk membantu proses refleksi. 2. Dokumentasi Dokumen digunakan sebagai penguat data yang diperoleh selama observasi. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan adalah jumlah siswa sebagai dasar untuk menentukan jumlah peserta anggota-anggota kelompok dalam Think Pair Share, daftar nilai siswa, data-data administrasi sekolah dimanfaatkan oleh peneliti dalam rangka memperkaya informasi data yang dibutuhkan, foto-foto yang meggambarkan pelaksanaan pembelajaran. 3. Tes Tes digunakan untuk mengumpulkan data berupa nilai-nilai yang merupakan hasil kognitif yang dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar

43 Akuntansi siswa khususnya mengenai pemahaman atau penguasaan kompetensi dasar yang diajarkan dengan menggunakan Think Pair Share. F. Instrumen Penelitian 1. Catatan Lapangan Catatan lapangan berupa formulir yang digunakan sebagai pencatat berita acara pelaksanaan pembelajaran dengan teknik pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam catatan lapangan dituliskan berbagai kejadian yang berhubungan dengan penelitian yang terjadi di dalam kelas. Kejadian dapat berupa interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru, maupun interaksi antar siswa. 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk memberikan secara konkret mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Dokumen berupa dokumen tugas siswa, daftar nilai siswa, soal-soal tes, foto-foto yang mendiskripsikan pelaksanaan Think Pair Share. 3. Soal Tes Tes merupakan instrumen untuk mengukur kemampuan kognitif. Peneliti akan menggunakan pre test dan post test untuk mengukur peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi siswa dalam menguasai Kompetensi Dasar yang diajarkan dengan menggunakan Think Pair Share. Menurut Muhibbin Syah (2005: 143) pre test dilakukan setiap akan

44 memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post test yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Dalam penelitian ini, tes berupa soal essay yang dibuat oleh peneliti dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran Akuntansi. Penilaian dalam tes ini berdasarkan pedoman penskoran yang sudah dibuat oleh peneliti dimana nilai tertinggi untuk setiap siswa adalah 100 dan terendah adalah 0. Adapun kisi-kisi soal pre test dan post test yang akan digunakan sebagai berikut: Tabel 3. Kisi-kisi Soal Pre Test dan Post Test Siklus I Standar Kompetensi : Mengelola Kartu Persediaan Supplies Kompetensi Dasar : Membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies No Indikator No Soal Bentuk Soal Tingkat Taksonomi Kriteria Penilaian 1. Memverifikasi 1a, 1b Essay Aplikasi Jika benar data mutasi skor 100 persediaan supplies

45 Tabel 4. Kisi-kisi Soal Pre Test Dan Post Test Siklus II Standar Kompetensi : Mengelola Kartu Persediaan Supplies Kompetensi Dasar : Membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies. No Indikator No Soal Bentuk Soal 1. Melakukan 1a,1b,1c pembukuan 2a,2b,2c terhadap jumlah mutasi persediaan supplies (unit dan nominal) dalam kartu sediaan Tingkat Taksonomi Kriteria Penilaian Essay Aplikasi Jika benar skor 100 G. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari beberapa komponen, yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan yang diterapkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada langkah-langkah penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 138-141) adalah sebagai berikut: 1. Siklus I a. Perencanaan tindakan Pada tahap awal peneliti melakukan kesepakatan dengan guru mata pelajaran Akuntansi kelas XI Ak 2 di SMK Batik Perbaik

46 Purworejo tentang Kompetensi Dasar yang akan digunakan untuk penelitian yaitu membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies. Adapun kegiatan perencanaan pada siklus 1 adalah: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang Kompetensi Dasar membukukan data persediaan supplies ke kartu persediaan supplies dengan indikator memverifikasi data mutasi persediaan supplies yang akan diajarkan dengan menggunakan kombinasi Think Pair Share dan strategi pembelajaran lain seperti ceramah dan latihan soal. 2) Menyiapkan materi atau modul mengelola kartu sediaan barang supplies. 3) Menyusun soal pre tes. 4) Menyiapkan bahan diskusi terkait materi pencatatan sediaan sistem fisik dan sistem perpetual dalam jurnal umum. 5) Pembuatan kelengkapan administrasi antara lain catatan lapangan, daftar nilai dan lain sebagainya yang dibutuhkan oleh peneliti. 6) Merancang pembelajaran dengan membentuk kelompok belajar siswa, tiap kelompok beranggotakan 2 siswa. 7) Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan dibutuhkan dalam setiap pembelajaran.

47 8) Mempersiapkan soal post test untuk siswa yang akan diberikan pada akhir siklus. Soal tes disusun oleh peneliti dengan pertimbangan guru yang bersangkutan. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan untuk menerapkan rencana yang telah ditetapkan yaitu melaksanakan Think Pair Share. Langkahlangkah dalam proses pembelajaran kooperatif dengan tipe TPS adalah: 1) Pendahuluan Kegiatan diawali dengan salam, presensi, dan mengecek kesiapan siswa. Setelah itu apersepsi yaitu dengan menceritakan kejadiankejadian yang terkait dengan kompetensi dasar yang akan dibahas. Serta menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selanjutnya siswa diberikan soal pre test. 2) Kegiatan Inti Pembelajaran tipe TPS dibagi dalam tiga tahapan, yaitu tahap think, pair, dan share. Adapun penjelasan dari setiap tahap tersebut adalah: a) Tahap Think Guru menjelaskan materi pokok secara singkat, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok terdiri dari 2 orang. Setiap kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-

48 beda yaitu tinggi, sedang dan rendah. Guru mengajukan isu atau pertanyaan yang berkaitan dengan pencatatan sediaan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan diskusi. Selanjutnya siswa diminta untuk memikirkan jawaban dan memberi waktu pada siswa untuk mencari dan menghimpun informasi melalui proses berpikir atau pengamatan langsung. Tahap ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi kemampuan siswa secara individu. b) Tahap Pairing Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk mendiskusikan hasil pemikiran pada tahap thinking. c) Tahap Sharing Wakil dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Sementara kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya atau menyanggah. 3) Penutup a) Guru memberi kesimpulan materi pelajaran. b) Guru memberikan soal post test. c) Guru menyampaikan indikator dan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. d) Salam penutup.

49 c. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan lebih fokus pada proses pembelajaran dengan Think Pair Share. Peneliti mencatat semua hal yang terjadi selama tindakan berlangsung dengan menggunakan lembar catatan lapangan. d. Refleksi Proses refleksi dilakukan dengan diskusi bersama guru mata pelajaran mengenai catatan lapangan yang dibuat selama proses pembelajaran. Dari catatan lapangan tersebut, dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, kemudian dilakukan identifikasi permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran, dan selanjutnya menyusun rancangan perbaikan pada siklus II, untuk mencapai hasil yang optimal. 2. Siklus II a. Revisi perencanaan Dalam siklus II ini dilakukan sejumlah rencana baru untuk memperbaiki/merancang tindakan baru sesuai dengan pengalaman dan hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I. b. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan pada siklus II pada dasarnya sama dengan tindakan siklus I. Guru mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan indikator yang merupakan kelanjutan pada

50 siklus I yaitu melakukan pembukuan terhadap jumlah mutasi persediaan supplies (unit dan nomial). c. Pengamatan/observasi Pengamatan/observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas berlangsung, sama seperti pada siklus I. d. Refleksi Refleksi pada siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus 1 dengan hasil siklus II apakah ada peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi siswa atau tidak. Jika belum ada peningkatan, maka siklus dapat diulang kembali. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif kuantitatif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif kuantitatif ini digunakan untuk menghitung Prestasi Belajar Akuntansi pada ranah kognitif. Prestasi Belajar Akuntansi dinilai dari tes yang dilakukan di awal dan akhir siklus. Pada siklus satu dan dua diadakan pre test dan post test. Dari hasil pre test kemudian dibandingkan dengan hasil post test untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi selama proses pembelajaran berlangsung dengan implementasi Think Pair Share (TPS). Peningkatan Prestasi Belajar Akuntansi ditandai

51 dengan adanya peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM yaitu sebesar 75 dengan ketuntasan 75% dari jumlah keseluruhan siswa. Menurut Trianto (2011: 63-64) Penentuan ketuntasan belajar siswa berdasarkan penilaian acuan patokan, yaitu sejauh mana kemampuan yang ditargetkan dapat dikuasai siswa dengan cara menghitung proporsi jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 dibagi dengan jumlah siswa seluruhnya dikalikan 100%. Keterangan: KB = Ketuntasan belajar T = Jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 = Jumlah siswa seluruhnya

52 I. Kriteria Keberhasilan Tindakan Kriteria merupakan ukuran atau patokan dalam menentukan keberhasilan suatu kegiatan atau program. Suatu program dikatakan berhasil apabila mampu mencapai kriteria yang telah ditentukan dan gagal apabila masih jauh atau menyimpang dari kriteria yang telah ditentukan. Dengan kriteria tersebut berarti pengajaran bukan hanya mengejar hasil yang setinggitinginya dengan kata lain tidak semata-mata output oriented tetapi juga process oriented (Nana Sudjana, 2005: 34-35). Mulyasa (2006: 101) pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagain besar (75%) mencapai KKM. Adapun indikator keberhasilan penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan pihak SMK Batik Perbaik Purworejo. Keberhasilan tersebut dapat tercemin dengan tercapainya nilai KKM sebesar 75 untuk kompetensi dasar membukukan data persediaan barang supplies ke kartu persediaan bagi minimal 75% dari jumlah keseluruhan siswa. Apabila hasil tindakan sesuai dengan standar minimal yang ditentukan maka tindakan dinyatakan berhasil.