METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / sumber

BAB III METODE PENELITIAN

Kategori Frekuensi Prosentase. Jenis kelamin Wanita 12 33,3 Jumlah % , ,6 Usia

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis (explanatory). Menurut Kerlinger (1973) dalam Shadrina

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada Direktori Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2015 yang berada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut metodenya penelitian ini adalah penelitian survey

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meneliti hubungan dua variabel atau lebih. Bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. di Inspektorat Kabupaten/Kota dan Provinsi di Lampung yang mendapatkan opini Wajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan staff yang membantu pekerjaan auditor yang terdaftar dan bekerja di Inspektorat

Bab III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Sleman yang

BAB III METODE PENELITIAN. beralamatkan di Komp. Pu Prosida Kota Tangerang.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KAP yang terdapat di Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dengan menggunakan kuisioner. Kuisioner berisi tentang persepsi

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB III METODE PENELITIAN. Inspektorat Kabupaten/Kota Magelang dan Pegawai SKPD di lingkungan. berkaitan dengan efektivitas audit internal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Kamparyang berlokasi di JalanPramuka no.16 Bangkinang,padabulan April

tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas dengan audit judgment. B. Definisi Operasional dan Pegukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan dalam perwujudan good governance yang semakin meningkat berimplikasi pada sistem pengelolaan keuangan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. menemukan ukuran variabel-variabel OCB dan bertujuan untuk menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independensi dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit atas pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN

VISI, MISI, TUJUAN, KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. Riau, jalan Jendral Sudirman Pekanbaru Riau. Untuk melakukan penelitian ini maka yang digunakan adalah:

PENGAUH KUALITAS PRODUK, HARGA, CITRA MEREK DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL JENIS MPV MEREK TOYOTA. Risnandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digambarkan lewat angka simbol, kode dan lain-lain. Data itu perlu dikelompokkelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menjawab rumusan masalah dan melakukan pengujian pada hipotesis.

Transkripsi:

METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal, Umar (2008) menyebutkan desain kausal berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independenya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya pada variabel dependennya secara langsung. Peneliti mengunakan desain peneliti ini untuk memberikan bukti empiris dan menganalisis keahlian, independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik sebagai variabel independen dan kualitas auditor sebagai variabel dependen pada Inspecção Geral do Estado, República Democrática de Timor Leste (RDTL). 1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah República Democrática de Timor Leste, Inspecção Geral do Estado, Rua Avenida Dos Direitos Humanos Dili, Timr Leste. Jangka Waktu Penelitian dari Bulan Desember 2014 sampai dengan Januari 2015. 1.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL yang berjumlah 36 orang. 1

Tabel 3.1 Populasi dan Sampel No Jurusan Jumlah 1 Magister Administrasi Negara 2 2 Ekonomi Akuntansi 8 3 Ekonomi Manajemen 9 4 Sosial Politik 4 5 Administrasi Negara 4 6 Hukum 2 7 Teknik Sipil 2 8 Teknik Informatika 1 9 Sarjana Mudah (D-III) 2 10 SLTA 2 Jumlah 36 Orang Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007) jika peneliti menggunakan seluruh elemen populasi relatif sedikit dan bersifat heterogen. Metode yang digunakan adalah metode survey, menurut Ghozaoli dan Ikhsan (2006) yaitu merupakan pengumpulan data primer diperoleh secara langsung dari sumber asli. 1.4 Data Primer Data primer dalam penelitian Syamsul H, (2006) dapat diteliti secara langsung dari obyek penelitian tampa melewati orang lain dan lembaga lain. Data yang didapat dari perpustakaan obyek penelitian atau data yang disediakan di situs obyek penelitian termasuk kelompok data primer. Data primer biasanya merupakan data mentah, validitas dan reliabilitas data yang didapatkan tersebut sangat tergantung pada keseriusan obyek penelitian dalam menjawab pertanyaan peneliti. 2

1.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan mengunakan kuesioner, seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah seluruh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL yang berjumlah 36 orang. Tahapan dalam penyebaran dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama melakukan penyebaran kuesioner kepada seluruh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL. Tahap yang kedua adalah pengambilan kuesioner yang telah diisi oleh auditor Inspecção Geral do Estado RDTL untuk dilakukan pengolahan data. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban responden atas kuesioner yang dikirim, sedangkan sumber data berasal dari jawaban para auditor Inspecção Geral do Estado RDTL. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner ini mengacu pada penelitian terdahulu Lubis (2009) dan Ashari (2011). Ada beberapa pertanyaan yang modifikasi dari indicator penelitian terdahulu. 1.6 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Penelitian ini mengunakan empat variabel independen yaitu Keahlian (X 1 ), Independensi (X 2 ), Kecermatan Profesional (X 3 ) dan Kepatuhan pada Kode Etik (X 4 ) yang merupakan faktor-faktor dari kualitas auditor pada Inspecção Geral do Estado RDTL dan satu variabel dependen yaitu Kualitas Auditor (Y). 3

Keahlian (X 1 ) dalam penelitian ini adalah auditor yang mempunyai tingkat pendidikan formal Strata Satu (S-1) atau yang setara, serta memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kompetensi lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan tanggung jawabnya, dengan indikatornya memiliki kompetensi teknis dibidang auditing, akuntansi, administrasi pemerintahan dan telah mempunyai sertifikat jabatan fungsional auditor (JFA) dan mengikuti pendidikan dan pelatihan profesional berkelanjutan (continuing professional education). Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala pengukuran interval, seperti yang dikemukakan Erlina dan Mulyani (2007 : 53) skala pengukuran yang menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sabagai titik awal perhitungan dan bukan skala bukan awal absolut. Independensi (X 2 ) dalam penelitian ini adalah auditor harus memiliki sikap yang netral dan tidak bisa serta menghindari komplik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan pekerjaan yang dilakukannya.auditor harus obyektif dalam melaksanakan audit. Prinsip obyektifitas mensyaratkan agar auditor melaksanakan audit dengan jujur dan tidak mengkompromi kualitas. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala pengukuran interval. Kecermatan profesional (X 3 ) dalam penelitian ini adalah auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan. Due professional care dapat diterapkan dalam pertimbangan profesional (professional judgment), yang dilakukan 4

pada berbagai aspek audit, diantaranya: (1) Formulasi tujuan audit, (2) Penentuang ruang lingkup audit, termasuk evaluasi risiko audit; (3) Pemilihan pengujian dan hasilnya; (4) Pemilihan jenis dan tingkat sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan audit; (5) Penentuan signifikan tidaknya resiko yang diidentifikasi dalam audit dan efek/dampaknya; (6) Pengumpulan bukti (7) Penentuan kompetensi, integritas dan kesimpulan yang diambil pihak lain yang berkaitan dengan penugasan audit. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala pengukuran interval. Kepatuhan pada kode etik (X 4 ) dalam penelitian ini adalah auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit harus mengacu kepada standar audit, dan auditor wajib mematuhi kode etik yang merupakan bagian yang tidak terpisah dari standar audit. Kode etik ini dibuat bertujuan untuk mengatur hubungan antara: (1) Auditor dengan rekan kerjanya; (2) Auditor dengan atasannya; (3) Auditor dengan objek pemeriksanya; (4) Auditor dengan masyarakat. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dengan mengunakan skala pengukuran interval. Kualitas auditor (Y) dalam penelitian ini adalah auditor yang melakukan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kertas kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tidak lanjut pemeriksaan, serta konsisten laporan audit. 5

Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel Defenisi operasional Indikator Variabel Dependen Kualitas Auditor (Y) (Lubis, 2009) Keahlian (X 1 ) (Ashari, 2011) Independensi (X 2 ) (Ashari, 2011) Adalah auditor yang 1. Auditor akan menemukan melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan KKP, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tidak lanjut audit, serta konsisten laporan audi. pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi 2. Auditor akan melaporkan pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi 3. Auditor akan memberikan rekomendasi tindaklanjuti pada auditee Variabel Independen Auditor harus mempunyai 1. Mengikuti pelatihan di bidang pengetahuan, ketrampilan, auditing dan kompetensi lainnya yang 2. Mengikuti pelatihan di bidang diperlukan untuk akuntansi sektor public melaksanakan tanggung 3. Mengikuti pelatihan di bidang jawabnya akuntansi keuangan daerah 4. Mengikuti ujian sertifikasi 5. Melakukan pemeriksaan terhadap kasus umum 6. Melakukan pemeriksaan terhadap kasus khusus Auditor harus memiliki sikap yang netral dan tidak bisa serta menghindari komplik kepentingan dalam merencanakan melaksanakan dan melaporkan pekerjaan 1. Bebas dari intervensi dan mendapat dukungan dari pimpinan tertinggi 2. Harus memiliki sikap netral dan tidak bias 3. Menghindari konflik 6

Kecermatan profesional (X 3 ) (Lubis, 2009) Kepatuhan pada kode etik (X 4 ) (Ashari, 2011) yang dilakukannya kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan dan melaporkan hasil audit 4. Tidak mempunyai hubungan yang dekat dengan auditi seperti hubungan sosial, kekeluargaan atau hubungan lainnya 5. Melaporkan kepada pimpinan mengenai situasi jika independensi atau objektifitas terganggu baik secara fakta maupun penampilan Auditor harus mengunakan 1. Menggunakan keahlian keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama (due professional care) dan secara hati-hati (prudent) dalam setiap penugasan Auditor harus mematuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit harus mengacu kepada Standar Audit dan wajib mematuhi profesionalnya dengan cermat dan seksama 2. Menggunakan keahlian profesionalisme secara hatihati (prudent) dalam setiap penugasan 3. Menerapkan pertimbangan profesional dalam mengembangkan keahlian profesionalnya 4. Menarik kesimpulan ketika audit dilakukan dengan seksama 1. Melaksanakan tugas mentaati peraturan perundangundangan dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab 7

kode etik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit. 2. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap organisasi intern 3. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap auditi 4. Bersikap dan berprilaku sesuai dengan kode etik terhadap organisasi masyarakat 1.7 Model dan Teknik Analisis Data 1.7.1 Model Analisis Data Model analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (Multiple Regresion Analysis). Menurut Sugianto (2004) analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e Y : Kualitas Auditor X 1 X 2 X 3 X 4 α β e : Keahlian : Independensi : Kecermatan Profesional : Kepatuhan pada Kode Etik : Konstanta : Koefisien Regresi : Eror 8

1.7.2 Teknis Analisis Data Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan mengunakan model regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup sering dalam mencocokan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimaksudkan ke dalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari uji kualitas data, pengujian asumsi klasik, statistik deskriptif, dan uji statistik untuk pengujian hipotesis. 1.7.3 Uji Kualitas Data Menurut Indrianto dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data yaitu reliabilitas dan validitas.kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. 1. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden atas seluruh butir pertanyaan atau pertanyaan yang digunakan. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah instrument yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama (Umar, 2000). Teknik statistic yang digunakan untuk pengujian tersebut dengan koefisien cronbach s alpha dengan bantuan software SPSS. Cronbach s Alpha merupakan uji reliabilitas untuk alternative jawaban lebih dari dua. Menurut Supramono dan Utami (2004) secara umum suatu instrumen dikatakan reliabel jika memiliki koefisien cronbach s alpha > o,6. 9

2. Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen penelitian yang telah disusun benar-benar akurat, sehingga mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (variabel kunci yang sedang diteliti). Menurut Umar (2000) uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan obyek pengujian berbeda (Ghozali dan ikhsan, 2006). Uji validitas dihitung dengan mengunakan korelasi person dan setelah dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua pertanyaan. Pengujian validitas instrument dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung> r tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid. 1.7.4 Uji Asumsi Klasik Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik sebagai persyaratan dalam analisis agar datanya dapat bermakna dan bermanfaat. Menurut Lubis (2007) dalam membuat uji asumsi klasik harus menggunakan data yang akan digunakan dalam uji regresi. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heterokesdastisitas. Adapun uji asumsi klasik yang dipakai yaitu uji Normalitas, uji Multikolinearitas, uji Heterokesdastisitas sedangkan uji Autokorelasi tidak digunakan karena data penelitian merupakan data primer dalam 10

bentuk kuesioner dan tidak berhubungan dengan model data yang memakai rentang waktu. 1. Uji Normalitas Menurut Umar (2000) uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan dua metode pengujian yaitu Normal p_plot dan diagram histogram. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis non parametric termasuk model-model regresi dapat digunakan. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebagaimana dikemukakan oleh Lubis (2007) data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal. Kenormalan data juga dapat dilihat dengan melihat diagram histogram dimana keputusan/pengambilan kesimpulan yaitu jika grafik histogram tidak condong ke kiri dan ke kanan maka data penelitian berdistribusi normal dan sebaliknya. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas berguna untuk mengetahui apakah pada model regresi yang diajukan telah ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Menurut Singgih Santoso (2000) model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi 11

antar variabel independen. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu: Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF= 1/Tolerance, jika VIF=0 maka Tolerance = 1/10 atau 0,1. Semaking tinggi VIF maka semaking rendah Tolerance. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heterokedastisitas. Menurut Umar (2000) model regresi yang baik adalah model yang heterokedastisitas. Cara memprediksinya adalah: a. Titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau disekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola (Lubis, 2007). 1.7.5 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga 12

mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang Ppaling utama dan data demografi responden. (Ghazali dan Ikhsan, 2006). 1.7.6 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-rata nilai variabel yang dipakai. Kuesioner diarahkan untuk jawaban positif atau negatif. Jawaban terdiri dari 1 sampai dengan 3, dan jawaban point 2 dan point 3 merupakan jawaban positif karena jawaban point 2 adalah kadang-kadang dan point 3 adalah selalu. Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh keahlian, independensi, kecermatan profesional dan kepatuhan pada kode etik secara parsial terhadap kualitas auditor digunakan hipotesis dengan uji F, dan secara parsial dengan uji t. 1. Uji F Uji F menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas yang akan berpengaruh persamaan regresi. 2. Uji T Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji t, yaitu menguji pengaruh parsial antara variabel independen, terhadap variabel dependen, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. 13