Lakip Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 KATA PENGANTAR 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN VISI : Menuju Sidoarjo Sejahtera, Mandiri, dan Berkeadilan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

BAB IV GAMBARAN UMUM. Kota Metro secara geoafis terletak pada 105, ,190 bujur timur dan 5,60-

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Pendahuluan. Bab. A. Latar Belakang

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

LAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH JEMBER TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KATA PENGANTAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

Jalan Pangeran Antasari No. 1 Telepon (0517) 21076/21526 Kandangan 71211

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BELITUNG TAHUN ANGGARAN 2013

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BUPATI SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

Visi Misi Gubernur DIY: Rancangan Cascade RPJMD DIY

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEPUTUSAN BUPATI LINGGA NOMOR : 30 / KPTS / I / 2015 TENTANG

BAB VII P E N U T U P

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BUPATI TOBA SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOBA SAMOSIR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH KOTA BIMA TAHUN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

Lampiran Meningkatnya cakupan

PERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Kata Pengantar menuju Bintan yang maju, sejahtera dan berbudaya

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KATA PENGANTAR 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013. LAKIP Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah beserta peraturan pelaksanaan lainnya. Dalam laporan ini menggambarkan penjabaran perencanaan strategik meliputi pengukuran, evaluasi, pencapaian kinerja, akuntabilitas keuangan dan evaluasi serta analisis tindak lanjut atas hasil-hasil yang telah dicapai sekaligus sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan perencanaan strategik tahun berikutnya dan rencana kinerja tahun 2014 guna penyusunan program dan kegiatan dalam mewujudkan sasaran yang ditetapkan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011-2015. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil mencapai sasaran program sesuai target kinerja yang yang telah ditetapkan. Walaupun demikian masih terdapat kendala yang bersifat teknis yang belum bisa diatasi, namun tidak sampai menghambat pelaksanaan program. Untuk itu diharapkan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah agar dalam membuat program perencanaan lebih teliti dan terencana dengan matang. KATA PENGANTAR ii

Diharapkan laporan ini dapat menjadi tolok ukur perencanaan dan pencapaian program kinerja sasaran dan target pencapaian tujuan di tahun depan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Demikian laporan ini dibuat, saran dan kritik kami harapkan untuk kesempurnaannya. Sei Rampah, Maret 2014. BUPATI SERDANG BEDAGAI, H. SOEKIRMAN KATA PENGANTAR iii

IHKTISAR EKSLUSIF Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil mencapai sasaran program yang ditetapkan sesuai target kinerja dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Secara umum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten dapat dilaksanakan sesuai target kinerja. 2. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berupaya secara optimal melaksanakan kewajibannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari enam sasaran yang dilaksanakan semuanya berhasil direalisasikan dengan ratarata capaian kinerja 98,93 persen, sebagaimana tabel berikut : No Sasaran Capaian 1 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik. 82,23 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. 104,77 3 Meningkatknya kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat 94,89 4 Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan. 104,96 5 Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan, penanggulangan kemiskinan dan masalah sosial 105,77 6 Meningkatnya kesadaran dan ketaatan hukum disetiap lapisan masyarakat 100,98 Walaupun secara keseluruhan sasaran dapat dicapai akan tetapi masih ada kendalakendala yang sifatnya teknis seperti : 1) Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sampai saat ini belum mampu meraih predikat yang memuaskan dalam pelaksanaan Sistem Akunbatilitas Kinerja Instansi IHKTISAR EKSLUSIF iv

Pemerintah (SAKIP). Hal ini terjadi lebih diakibatkan oleh rendahnya kemampuan SDM aparatur dalam menyajikan dan menganalisis data/informasi pada dokumendokumen penilaian SAKIP. 2) Belum berhasilnya Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap audit yang dilakukan BPK disebabkan beberapa hal, antara lain inventarisasi aset yang belum baik dan penatausahaan keuangan yang masih perlu diperbaiki. 3) Rendahnya pencapaian legislasi daerah pada Tahun 2013 disebabkan ketidaksiapan berbagai administrasi dalam rangka pengesahan Raperda menjadi Perda. 4) Beberapa indikator dalam rangka mendukung pelayanan publik yang berkualitas masih perlu ditingkatkan pencapaiannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain pemahaman masyarakat tentang prosedur pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah, jarak antara domisili masyarakat dengan pusat pelayanan masih jauh (karena beberapa jenis pelayanan masih ditangani di tingkat kabupaten) dan SDM aparatur yang masih perlu ditingkatkan terutama menyangkut integritas. 5) Angka partisipasi kasar PAUD masih cukup rendah di Kabupaten Serdang Bedagai. Angka ini salah satunya dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pada Kementerian Pendidikan Nasional, dengan dibentuknya Direktorat Jenderal PAUDNI, terjadi penambahan jenis kelompok PAUD sehingga menambah jumlah warga PAUD di Kabupaten Serdang Bedagai. Kemudian rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini dan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya pada lembaga yang representatif ikut mengakibatkan rendahnya jumlah siswa PAUD pada lembagalembaga PAUD yang ada. Selain faktor-faktor di atas, penyebaran lembaga PAUD yang tidak merata juga menjadi kendala. IHKTISAR EKSLUSIF v

6) Penyerapan tenaga kerja yang masih rendah dikhawatirkan akan mempengaruhi kembali TPT kabupaten Serdang Bedagai. Rendahnya SDM pencari kerja dan investasi baru menjadi permasalahan utama di kabupaten Serdang Bedagai. 7) Masih rendahnya koordinasi antar bidang yang menangani masalah pertanian Untuk menanggulangi hambatan-hambatan di atas terdapat beberapa usulan untuk pemecahan masalah yaitu: 1) Dalam rangka meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan lebih serius dalam meningkatkan SDM aparatur perencana melalui berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan sendiri ataupun dengan cara mengirim staf ke berbagai pelatihan yang diselenggarakan instansi lain. 2) Untuk mewujudkan keinginan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di bidang aset serta terus meningkatkan kemampuan aparatur dalam menerapkan Sistem aplikasi teknologi komputer yang terintegrasi (IT Related) dan Sistem perbendaharaan tunggal (Single Treasury Account). 3) Untuk meningkatkan kinerja legislasi daerah, pada masa yang akan datang akan dilakukan pendataan yang akurat terhadap Raperda yang akan diajukan. 4) Sesuai dengan arahan Badan Pemeriksa Keuangan, bahwa setiap jenis pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah agar menyediakan media informasi yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban Pemerintah dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik. Hal ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan menampilkan papan-papan pengumuman yang menjelaskan informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan. IHKTISAR EKSLUSIF vi

5) Untuk mengatasi permasalahan jarak pelayanan, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan berupaya membuat terobosan baru dalam pelayanan publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Beberapa jenis inovasi yang telah menjadi pertimbangan antara lain berupa pelayanan jemput-antar. 6) Dalam rangka peningkatan integritas aparatur pada unit-unit penyelenggara pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Inspektorat Daerah akan melakukan pengawasan aparatur. 7) Pembangunan gedung PAUD beserta seluruh perlengkapannya akan lebih ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang. Bantuan kepada lembaga PAUD non-pemerintah juga akan terus ditingkatkan guna menjamin keberlangsungan lembaga tersebut. Kemudian penyadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini serta peningkatan kualitas lembaga-lembaga PAUD juga menjadi prioritas untuk dilakukan. 8) Pembangunan kembali gedung-gedung sekolah khususnya tingkat menengah pertama dan kejuruan akan menjadi prioritas kabupaten Serdang Bedagai,sehingga akan lebih banyak siswa yang akan tertampung. Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk menjamin anak tidak dipekerjakan orang tua, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan berusaha menciptakan lapanganlapangan pekerjaan baru. Selain itu Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui penerapan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 31 Tahun 2007 tentang Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Serdang Bedagai, akan berusaha memberikan dana BOMM tidak hanya kepada unit sekolah menengah negeri. 9) Pelatihan-pelatihan keterampilan perlu lebih ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang. Materi keterampilan yang dilatih agar menyesuaikan dengan kebutuhan IHKTISAR EKSLUSIF vii

tenaga kerja, sehingga diperlukan kreatifitas SKPD dalam menentukan materi pelatihan. Kemudian perlu dilakukan semacam MoU dengan para calon investor untuk lebih mengutamakan pekerja lokal. 10) Upaya peningkatan koordinasi antar bidang yang menangani pertanian harus selalau ditingkatkan. 11) Reinventarisasi bantuan ke tingkat kelompok masyarakat dan melakukan analisa hubungan peningkatan kesejahreaan masyarakat yang mendapat bantuan. Kami menyadari bahwa LAKIP ini masih perlu penyempurnaan, oleh sebab itu kepada semua pihak yang membantu penyempurnaannya diucapkan terima kasih. Sei Rampah, Maret 2014. BUPATI SERDANG BEDAGAI, H. SOEKIRMAN IHKTISAR EKSLUSIF viii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii IHKTISAR EKSLUSIF... iv DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... 12 BAB I PENDAHULUAN... 13 Keadaan Geografis dan Demografis... 17 Geografis... 17 Demografi... 19 Kesejahteraan Sosial... 19 Pendapatan Perkapita... 20 Pemerintahan... 21 Kewenangan dan Tugas Pokok.... 21 Struktur Organisasi... 23 Maksud dan Tujuan Lakip... 28 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 30 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)... 30 Perjanjian Kinerja Tahun 2013... 35 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 49 Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2013... 49 Sasaran Pertama : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik... 49 Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah.... 53 Sasaran Ketiga : Meningkatknya kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat... 57 Sasaran Keempat : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan.... 65 Sasaran Kelima : Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan, penanggulangan kemiskinan dan masalah sosial... 78 Sasaran Keenam : Meningkatnya kesadaran dan ketaatan hukum disetiap lapisan masyarakat... 83 DAFTAR ISI ix

Analisis Capaian Kinerja... 84 Akuntabilitas Keuangan... 86 BAB IV PENUTUP... 88 DAFTAR ISI x

DAFTAR TABEL Tabel 1. Wilayah Administrasi Jumlah Desa dan Luas Wilayah per-kecamatan se Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013... 18 Tabel 2. Indikator Makro Sosial Kabupaten Serdang Bedagai... 20 Tabel 3. Predikat nilai capaian kinerjanya... 85 DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai...17 DAFTAR GAMBAR 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen Pemerintahan Daerah yang memiliki kinerja tinggi sangat dibutuhkan pada saat ini, sejalan dengan gagasan untuk meningkatkan daya saing daerah di tingkat global. Terdapat hubungan timbal balik yang erat antara peningkatan daya saing daerah dengan reformasi dalam manajemen pemerintahan, khususnya di institusi pemerintah. Agar dapat menjawab tantangan global, institusi pemerintah diharapkan melakukan perubahan yang positif, dinamis dan berkelanjutan. Disamping itu, institusi pemerintah juga harus mampu membangun strategi untuk mencapai visi dan misi yang berorientasi pada kualitas kinerja dan dapat memberikan pelayanan yang prima pada publik. Perubahan pada institusi Pemerintah saat ini lebih dikenal dengan sebutan Reformasi Birokrasi. Untuk menjamin konsistensi pelaksanaan Reformasi Birokrasi tersebut, maka pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara mendapat tugas tambahan dalam bidang Reformasi Birokrasi sehingga nomenklatur kementerian tersebut menjadi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Salah satu perhatian dalam pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah upaya peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Hal ini diakibatkan karena Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah masih lemah yang ditunjukkan dengan belum melembaganya sistem kinerja. PENDAHULUAN 13

Sebenarnya di awal era reformasi telah terdapat upaya untuk melakukan perbaikan kinerja instansi pemerintah melalui penerbitan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Terbitnya Instruksi Presiden tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan atau birokrasi pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan akuntabel. Instruksi Presiden tersebut memberikan gambaran mengenai perjalanan praktik berakuntabilitas yang komprehensif di Indonesia, sebagai bagian upaya reformasi manajemen pemerintah. Beberapa pokok pikiran yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 adalah kewajiban dari setiap instansi pemerintah untuk menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden, sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dan mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Menurut Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 bahwa setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah negara mulai dari pejabat eselon II ke atas wajib untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan rencana strategis (Renstra) yang telah dirumuskan sebelumnya melalui laporan akuntabilitas kinerja atau LAKIP. Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa Instruksi Presiden tersebut merupakan landasan dasar ditetapkannya kewajiban bagi setiap instansi pemerintah untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja di Indonesia atau lebih dikenal sebagai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi (SAKIP). Sistem ini merupakan suatu tatanan, instrument, metode pertanggungjawaban yang pada pokoknya meliputi tahapan perencanaan, PENDAHULUAN 14

pengukuran, pelaporan, dan pemanfaatan informasi kinerja yang membentuk siklus akuntabilitas kinerja yang tidak terputus dan terpadu. Implementasi SAKIP berimplikasi pada suatu keharusan untuk mengukur seluruh aktivitas dalam lingkungan instansi pemerintah dari sisi akuntabilitas kinerjanya, baik dari sisi kinerja individu, kinerja unit kerja maupun kinerja instansi. Di masa lalu, pengukuran kinerja di instansi pemerintah sebagian besar berfokus hanya pada masukan (input) dan keluaran (output) saja, misalnya berapa banyak dana yang dibelanjakan, berapa banyak orang yang dilayani, pelayanan apa yang diterima oleh tiap-tiap orang. Namun jarang sekali ada yang berfokus pada hasil (outcome). Outcome didefinisikan terlalu sempit sehingga menyebabkan pegawai hanya berkonsenstrasi pada sedikit hasil yang benar-benar ingin dicapai organisasi, atau pemerintah membuat ukuran yang terlalu banyak sehingga tidak dapat menunjukkan kepada pegawai apa yang harus diprioritaskan. Informasi yang banyak itu akan menghasilkan information load atau analysis paralysis yang berdampak pada penumpukan informasi yang tidak memberi manfaat. Oleh karena itu, penerapan manajemen yang berorientasi pada peningkatan kinerja di instansi pemerintah menjadi suatu keharusan mengingat manajemen ini dimaksudkan untuk mengukur kemajuan program atau aktivitas yang dilakukan organisasi publik/instansi pemerintah dalam mencapai hasil atau outcome yang diharapkan oleh masyarakat, klien, pelanggan, dan stakeholder lainnya. Pada setiap akhir periode, hasil pengukuran kinerja instansi pemerintah tersebut yang berupa pembandingan capaian kinerja dengan rencana kinerja dianalisis dan diungkapkan faktor penyebab dan langkah perbaikan yang telah dan akan dilakukan, untuk selanjutnya dilaporkan dalam LAKIP. LAKIP merupakan media utama untuk mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi pemerintah dalam suatu periode yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. Dalam hal ini, PENDAHULUAN 15

salah satu tujuan disusunnya LAKIP adalah mewujudkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan kolektif lembaga/instansi kepada pihak-pihak yang memberikan mandat atau amanah. Adanya laporan ini diharapkan tergambar relevansi materi yang disajikan sebagai cerminan capaian kinerja dengan visi dan misi organisasi setiap instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai saat ini masih belum optimal dalam mengimpelementasikan SAKIP dalam manajemen Pemerintahannya. Hal ini tergambar dari nilai SAKIP Kabupaten Serdang Bedagai yang tetap berada pada level C. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai agar seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menerapkan SAKIP dalam manajemen organisasinya. Beberapa rekomendasi dan sasaran dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi juga telah dilaksanakan guna meningkatkan kualitas AKIP Kabupaten Serdang Bedagai. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 disusun berdasarkan evaluasi Penetapan Kinerja (PK) Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 dengan tetap memperhatikan pencapaian sasaran strategis yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai 2010-2015. 1.2. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai adalah salah satu kabupaten yang dibentuk sebagai daerah otonom baru berdasarkan Undang-Undang Nomor : 36 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan pemekaran dari Kabupaten Deli Serdang dan sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun 2006, telah ditetapkan bahwa tgl 7 Januari 2004 sebagai hari jadi Kabupaten Serdang Bedagai, dan Sei Rampah sebagai ibukota Kabupaten. PENDAHULUAN 16

Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Pada saat pembentukan Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 11 kecamatan, pada perkembangan selanjutnya berdasarkan Perda No. 6 Tahun 2006 dan Perda No. 10 Tahun 2006 tanggal 17 Oktober 2006, Kabupaten Serdang Bedagai dimekarkan menjadi 17 kecamatan dengan 237 desa dan 6 kelurahan. Keadaan Geografis dan Demografis Geografis Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak antara 03 0 01 2,5 03 0 46 33 Lintang Utara dan 98 0 44 22 99 0 19 01 Bujur Timur dengan luas wilayah berkisar 1.900,22 km 2 atau 2,65 % dari luas Provinsi Sumatera Utara. Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan pantai timur Sumatera Utara. Batas batas wilayah meliputi Selat Malaka di sebelah Utara, PENDAHULUAN 17

Kabupaten Simalungun di sebelah Selatan, Kabupaten Asahan dan Simalungun di sebelah Timur, serta Kabupaten Deli Serdang di sebelah Barat. Serdang Bedagai secara umum terletak pada daerah bertopografi datar dan bergelombang dengan ketinggian berkisar anatara 0-500 meter di atas permukaan laut. Terdapat banyak sungai yang selain dapat dipergunakan untuk irigasi dan sumber energi, juga dikelola untuk bahan baku industri air mineral dan air minum. Iklimnya termasuk tropis dengan kelembaban udara perbulan sekitar 83 %, curah hujan berkisar antara 27 248 mm. Rata rata kecepatan angin berkisar 1,8 m/dt dengan tingkat penguapan sekitar 3,8 mm/hari. Temperatur udara perbulan minimum 23,7 0 C dan maksimum 34,2 0 C. Rincian wilayah administrasi Kabupaten Serdang Bedagai per-kecamatan, jumlah desa dan wilayah seperti pada tabel berikut : Tabel 1. Wilayah Administrasi Jumlah Desa dan Luas Wilayah per-kecamatan se Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 No. Kecamatan Jumlah Desa/Kelurahan Luas Wilayah (km 2 ) 1. Kotarih 11 Desa 78,024 2. Silinda 9 Desa 56,740 3. Bintang Bayu 19 Desa 95,586 4. Dolok Masihul 27 Desa/ 1 Kelurahan 237,417 5. Serba Jadi 10 Desa 50,690 6. Sipispis 20 Desa 145,259 7. Dolok Merawan 17 Desa 120,600 8. Tebing Tinggi 14 Desa 182,291 9. Tebing Syahbandar 10 Desa 120,297 10. Bandar Khalifah 5 Desa 116,000 11. Tanjung Beringin 8 Desa 74,170 12. Sei Rampah 17 Desa 198,900 13. Sei Bamban 10 Desa 72,260 14. Teluk Mengkudu 12 Desa 66,950 15. Perbaungan 24 Desa/ 4 Kelurahan 111,620 16. Pegajahan 12 Desa/ 1 Kelurahan 93,120 17. Pantai Cermin 12 Desa 80,296 J U M L A H 237 Desa/ 6 Kelurahan 1,900,220 PENDAHULUAN 18

Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 berjumlah 604.026 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 303.039 jiwa dan perempuan 300.987 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 adalah sebesar 318 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk terbesar adalah di Kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 910 jiwa/km 2, disusul Kecamatan Teluk Mengkudu 624 jiwa/km 2, kemudian Sei Bamban 602 jiwa/km 2. Sedangkan Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Kotarih 103 jiwa/km 2, dan Kecamatan Bintang Bayu 112 jiwa/km 2. Ditinjau dari persebaran penduduk, jumlah penduduk terbesar adalah di Kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 101.557 jiwa atau 16,81 persen dari seluruh penduduk Kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan Kotarih yaitu sebesar 8.104 jiwa atau 1,34 persen. Kesejahteraan Sosial Kesejahteraa sosial pada umumnya dapat dilihat melalui tingkat pendidikan, tingkat kesehatan masyarakat, serta sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini dapat dilihat pada pencapaian beberapa indokator makro sosial berikut : PENDAHULUAN 19

Tabel 2. Indikator Makro Sosial Kabupaten Serdang Bedagai No Uraian Capaian Taget Kinerja 2010 2011 2012 2013* 1 Penduduk Miskin 10,59 % 10,08% 9,72 % 8,99 % 2 IPM 73,25 73,34 74,07 3 Umur Harapan Hidup (Tahun) 68,89 69,68 70,6 71 4 Angka Partisipasi Murni - SD/MI 86,06 % 86,92 % 88,07 % 88,98 % - SMP/MTs 68,92 % 69,01 % 70,55 % 75,70 % - SM/MA 68,48 % 68,51 % 73,11 % 76,80 % 5 Angka Partisipasi Kasar - SD/MI 102,21 % 103,23 % 104,41 % 105,26 % - SMP/MTs 90,6 % 91,54 % 93,01 % 93,50 % - SM/MA 98,88 % 99,86 % 100,91 % 101,90 % 6 Rata-Rata Lama Sekolah 8,85 Tahun 8,67 Tahun 7 Angkatan Kerja 302.400 Jiwa 301.165 Jiwa 274.754 jiwa 301.165 Jiwa - Bekerja 283.291 Jiwa 286.425 Jiwa 259.149 jiwa 286.425 Jiwa - Menganggur 19.109 Jiwa 14.740 Jiwa 15.605 jiwa 14.740 Jiwa 8 Bukan Angkatan Kerja 138.153 Jiwa 107.534 Jiwa 107.534 Jiwa 9 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 68,64% 73,69 % 66,43 % 72,54 % 10 Tingkat Pengangguran 6,32% 4,89 % 5,68 % 4,96 % Terbuka Ket : * Target RKPD Kab. Serdang Bedagai Tahun 2013 Pendapatan Perkapita PDRB perkapita merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun. Pertumbuhan ekonomi dilihat dari pertumbuhan PDRB berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan. Indikator makro ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut : PENDAHULUAN 20

Tabel 3. Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai No Uraian Capaian Taget Kinerja 2010 2011 2012 2013* 1 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,14 5,98 6,00 6,58 % 2 PDRB Atas Harga Berlaku (Milyar 9.697,60 10.905,56 12.313,15 Rupiah) 3 PDRB Atas Harga Konstan (Milyar Rupiah) 4.550,68 4.822,99 5.112,21 4 PDRB Perkapita Atas Harga 16.315,41 18.177,72 20.385,14 Berlaku (Ribu Rupiah) 5 PDRB Perkapita Atas Harga 7.656,14 8.039,10 8.463,56 Konstan (Ribu Rupiah) Ket : * Target RKPD Kab. Serdang Bedagai Tahun 2013 Pemerintahan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003, maka Kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan telah resmi berdiri sebagai suatu daerah otonom. Daerah otonom mengandung pengertian sebagai masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia. Seperti disebutkan pula dalam Undang undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang sekaligus telah menjadi jiwa dan landasan bagi pelaksanaan keperintahan daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Kewenangan dan Tugas Pokok. Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sesuai amanat Undang undang otonomi daerah berkewenangan untuk melaksanakan otonomi seluas luasnya dengan menjalankan seluruh urusan pemerintahan selain urusan polotik luar negeri ; pertahanan ; keamanan ; yustisi ; moneter dan fiskal nasional serta agama yang merupakan urusan dari pemerintah pusat. PENDAHULUAN 21

Adapun urusan berskala kabupaten yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Serdang Bedagai meliputi urusan yang bersifat wajib dan pilihan. Urusan pemerintahan bersifat wajib umumnya berkaitan dengan pelayanan dasar, yakni : 1. Perencanaan dan Pengendalian pembangunan 2. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang. 3. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat 4. Penyediaan sarana dan prasarana umum 5. Penanganan bidang kesehatan 6. Penyelenggaraan pendidikan 7. Penanggulangan masalah sosial 8. Pelayanan bidang ketenagakerjaan 9. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha dan menengah 10. Pengendalian lingkungan hidup 11. Pelayanan pertanahan 12. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil 13. Pelayanan administrasi umum kepemerintahan desa 14. Pelayanan adminstrasi penanaman modal 15. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya 16. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan peraturan peruuan, Sedangkan urusan yang bersifat pilihan berkaitan dengan potensi unggulan dan kekhasan wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. Sejalan dengan pelaksanaan wewenang sebagai wujud prinsip otonomi daerah seluas luasnya, maka pemerintah kabupaten Serdang Bedagai mempunyai kewajiban yang menjadi tugas pokoknya dalam rangka pelaksanaan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab. PENDAHULUAN 22

Adapun kewajiban yang menjadi tugas pokok pemerintah kabupaten Serdang bedagai dalam menyelenggarakan otonomi daerah meliputi : 1. Melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional serta keutuhan NKRI; 2. Meningkatkan kehidupan demokrasi; 3. Mengembangkan kualitas kehidupan masyarakat; 4. Mewujudkan keadilan dan pemerataan; 5. Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; 6. Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; 7. Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; 8. Mengembangkan sistem jaminan sosial; 9. Menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; 10. Mengembangkan sumber daya produkif di daerah; 11. Mengelola administrasi kependudukan; 12. Melestarikan nilai sosial budaya; 13. Membentuk dan menerapkan peraturan perundang undangan sesuai dengan kewenangannya; dan 14. Kewajiban lain yang diatur dalam perundang undangan. Struktur Organisasi Penyelenggaraan pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2013 dipimpin oleh Bupati H.T Erry Nuradi dan H. Soekirman (H. Soekirman dilantik menjadi Bupati Serdang Bedagai pada tanggal 5 Juli 2013 untuk sisa masa jabatan 2010-2015) sebagai kepala daerah dan kepala pemerintahan, kepala daerah dibantu oleh unsur perangkat daerah dalam bentuk struktur organisasi. PENDAHULUAN 23

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2007 telah ditetapkannya Peraturan Daerah Serdang Bedagai Nomor 30 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi, kewenangan dan tugas dari unit-unit sesuai yang membantu kelancaran pelaksanaan tugastugas kepala daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Badan Daerah, Dinas Daerah, Kantor Daerah, Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Kelurahan Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab kepada Bupati. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana, pelayanan pembangunan dan pembinaan masyarakat serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh perangkat daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup: Melakukan pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh perangkat daerah dalam rangka penyelenggaraan administrasi pemerintahan; Menyelenggarakan administrasi pemerintahan; Melaksanakan pembinaan pembangunan ; Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan; Melaksanakan pembinaan administrasi, organisasi, dan tatalaksana serta memberikan pelayanan teknis administrasi kepada instansi vertikal; Melaksanakan koordinasi perumusan peraturan perundang-undangan dan pembinaan hukum yang menyangkut tugas pokok pemerintahan di daerah dan penyusun anggaran; Melaksanakan hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga; PENDAHULUAN 24

Mengelola sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan sarana Pemerintahan Daerah Kabupaten; Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya. Susunan organisasi Sekretariat Daerah sesuai Peraturan Bupati serdang Bedagai Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam menyelenggarakan tupoksinya Sekretaris Daerah dibantu : 1. Asisten Pemerintahan Umum a. Bagian Pemerintahan dan Kerjasama b. Bagian Hukum c. Bagian Humas 2. Asisten Ekonomi Pembangunan dan Sosial a. Bagian Pengendalian Pembangunan b. Bagian Perekonomian c. Bagian Sosial Budaya 3. Asisten Administrasi Umum a. Bagian Umum dan Perlengkapan b. Bagian Keuangan c. Bagian Organisasi 4. Sekretariat DPRD a. Bagian Umum, b. Bagian Persidangan, risalah dan perundang undangan. c. Bagian Keuangan, d. Bagian Humas dan Protokoler PENDAHULUAN 25

5. Sekretariat Dewan KORPRI Dinas Daerah Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Daerah sesuai Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. terdiri dari : 1. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga 2. Dinas Pendidikan 3. Dinas Kesehatan 4. Dinas Bina Marga 5. Dinas Kehutanan dan Perkebunan 6. Dinas Perikanan dan Kelautan 7. Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air 8. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar 9. Dinas Pertanian dan Peternakan 10. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Koperasi 11. Dinas Tarukim, Kebersihan dan Pertamanan 12. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset 13. Dinas Kependudukan dan Pencatatatan Sipil 14. Dinas Perhubungan Badan Badan merupakan Lembaga Teknis Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui PENDAHULUAN 26

Sekretaris Daerah. Lembaga Teknis Daerah sesuai Peraturan Bupati Serdang Bedagai Nomor 3 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan Pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Serdang Bedagai. terdiri dari : 1. Inspektorat Daerah 2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3. Badan Kepegawaian Daerah 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 5. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB 6. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan 7. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kantor 1. Kantor Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal 2. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat 3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 4. Kantor Lingkungan Hidup 5. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 6. Rumah Sakit Umum Sultan Sulaiman Kecamatan 1. Kacamatan Sei Rampah 2. Kacamatan Sipispis 3. Kacamatan Tanjung Beringin 4. Kacamatan Dolok Masihul 5. Kacamatan Perbaungan 6. Kacamatan Pegajahan PENDAHULUAN 27

7. Kacamatan Bintang Bayu 8. Kacamatan Dolok Merawan 9. Kacamatan Serbajadi 10. Kacamatan Pantai Cermin 11. Kacamatan Bandar Khalifah 12. Kacamatan Silinda 13. Kacamatan Teluk Mengkudu 14. Kecamatan Tebing Tinggi 15. Kecamatan Kotarih 16. Kecamatan Tebing Syahbandar 17. Kecamatan Sei Bamban Maksud dan Tujuan Lakip Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan PermenPAN No 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai atas capaian kinerja yang diperoleh selama tahun 2013. 2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP 2013 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bagi upaya-upaya perbaikan dimasa mendatang. LAKIP dapat memberikan dasar bagi pengambilan keputusan untuk perbaikan dalam mencapai PENDAHULUAN 28

penghematan, efesiensi dan efektifitas pelaksanaan tupoksi, dalam upaya mencapai misi dan visi serta memberi masukan untuk memperbaiki perencanaan (khususnya jangka pendek dan jangka menengah) PENDAHULUAN 29

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Serdang Bedagai periode 2010-2015 merupakan RPJM ke-2 dari RPJP Kabupaten Serdang Bedagai 2005-2025 yang memiliki fokus pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia Kabupaten Serdang Bedagai baik pada tingkat aparatur pemerintahan maupun anggota masyarakat terutama pada sektor produksi, dan distribusi/pemasaran khususnya pada pelaku usaha kecil, menengah/koperasi dan usaha mikro termasuk pembinaan pedagang kaki lima sehingga berkembang menjadi pengusaha kecil formal dengan tetap memelihara dan menunjang pertumbuhan sektor-sekor lain yang telah dicapai pada pembangunan RPJM-D ke-1. Adapun yang menjadi visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Serdang Bedagai periode 2010-2015 yang akan dilaksanakan dalam mewujudkan fokus pembangunan RPJM ke-2 ini, adalah : Visi : Mewujudkan Kabupaten Serdang Bedagai sebagai Kabupaten terbaik dengan masyarakat yang Pancasilais, Religius, Modern, Kompetitif dan Berwawasan Lingkungan. Penjabaran Visi : 1. Masyarakat Pancasilais adalah masyarakat yang beradab dan agamis yang tercermin dalam cara berpikir, bersikap, dan berprilaku yang berbudaya, menghargai ilmu PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 30

pengetahuan, terbuka, mengakui kemajemukan, toleransi, berkeadilan, dan demokratis sesuai yang tercantum dalam Pancasila. 2. Masyarakat Religius adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepercayaan yang dianutnya dan saling menghargai antar sesama. Bertindak atas dasar kebaikan dan toleransi yang tinggi, bekerja atas dasar keikhlasan dan prinsip-prinsip kemanusiaan sehingga akan tercipta kerukunan antar umat beragama secara rasional. 3. Masyarakat Modern adalah masyarakat yang berpikir dan bertindak secara positif serta mampu menerima nilai-nilai baru yang dinamis, inovatif, berpandangan luas dan berorientasi ke masa depan serta memiliki toleransi yang tinggi terhadap perbedaan dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya. 4. Masyarakat Kompetitif adalah masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya (need for achievement) untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri serta mempunyai motivasi dan prakarsa yang tinggi sehingga mampu mengelola dan mengembangkan potensi yang dimiliki dengan berpijak pada lingkungan budaya dan sosialnya. Sehingga mampu memberikan apresiasi kepada pihak lain yang benar-benar berkerja atas dasar kemampuannya. 5. Berwawasan Lingkungan yaitu selalu mengupayakan dan menjaga keseimbangan antara kelestarian sumber daya alam dan daya dukung lingkungan dalam mengisi pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Misi : 1. Mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan partisipatif berdasarkan prinsipprinsip keterbukaan (transparansi) dan pertanggungjawaban (akuntabilitas). 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang religius, berdaya saing, inovatif dan profesional. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 31

3. Mengembangkan perekonomian dalam wilayah pembangunan berdasarkan potensi sumber daya alam (SDA) yang berwawasan lingkungan. 4. Meningkatkan pembangunan pedesaan dengan pola partisipatif melalui gerakan pembangunan swadaya rakyat. 5. Mendorong terciptanya stabilitas keamanan dan ketertiban guna mewujudkan ketentraman masyarakat yang dinamis dengan menjunjung hak asasi manusia dan demokrasi. Sasaran Strategis : 1. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, Sesuai dengan perkembangan yang ada, kualitas kepemerintahan yang baik menjadi suatu dimensi yang sangat diperlukan khususnya untuk menjawab tuntutan peningkatan kebutuhan masyarakat yang meningkat sangat cepat. Oleh karena demikian, sasaran ini direncanakan kinerjanya melalui indikator yang ingin dicapai hingga periode pelaksanaan di akhir tahun 2015 seperti; Opini BPK WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), Ketepatan Pengesahan APBD (Tepat Waktu), Penyampaian penyelenggaran pemerintah daerah baik sesuai aturan dan ketetapan yang berlaku. 2. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Otonomi daerah mengamanahkan suatu pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai yang bermutu dan berkualitas. Dalam kerangka pelaksanaan upaya pembangunan daerah, tentunya tolok ukur pelaksanaan pelayanan haruslah benar-benar menjadi cerminan yang sesuai dengan keinginan masyarakat yang mencakup arti mutu dan kualitas pelayanan yang baik. Sasaran ini akan diwujudkan melalui berbagai indikasi capaian seperti Indeks Kepuasan Masyarakat PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 32

yang ditargerkan akan mencapai 95 % pada tahun 2015, data kependudukan yang telah berbasis NIK Nasional untuk seluruh wilayah kabupaten Serdang Bedagai, jaminan kesejahteraan pegawai yang terus ditingkatkan dan transparansi kebijakan melalui publikasi berbagai laporan keuangan maupun kinerja Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Meningkatknya kualitas SDM di semua strata masyarakat Aspek sumber daya manusia merupakan salah satu motor penggerak upaya pembangunan yang berkelanjutan bagi Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan kata lain, dalam aktivitas dan kegiatan membangun akan membutuhkan sumber daya manusia pelaku pembangunan yang memadai. Namun tidak hanya sebatas pelakunya saja, masa yang akan datang juga menuntut adanya sinkronisasi SDM pelaku pembangunan dengan aspek SDM yang tergambar di masyarakat. Dengan demikian upaya pembangunan akan membuahkan hasil yang maksimal dan bermanfaat. Untuk mewujudkan sasaran ini, pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai menargetkan peningkatan aspek SDM melalui capaian indikasi IPM yang menjadi 75,12 % pada akhir tahun 2015, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 75 % dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang direncanakan dapat ditekan ke level 4,52 %. 4. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan. Sasaran peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi rakyat membutuhkan peran yang solid dari berbagai sektor di Kabupaten Serdang Bedagai yang mencakup sektor pertanian, perkebunan, pariwisata, PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 33

industri dan beberapa sektor strategis lainnya. Hal ini tentunya juga dibarengi dengan semakin terjaminnya pendapatan usaha masyarakat hingga menyentuh seluruh lapisan yang terbawah. Pencapaian sasaran pembangunan ini pada tahun 2015 ditandai dengan Tingkat Pertumbuhan ekonomi 6.72%, Total PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 13,072.13 Milyar Rupiah, Pendapatan perkapita pertahun mencapai Rp. 17.665.882, adanya Penurunan jumlah penduduk miskin menjadi 7,39 %. Pencapaian sasaran di atas akan didukung oleh beberapa indikator, antara lain adalah dengan penetapan kawasan strategis (agromarinepolitan/minapolitan) yang diharapkan dapat memberikan efek multiplier pada seluruh wilayah kabupaten Serdang Bedagai, peningkatan produktifitas pangan yang direncanakan meningkat 2,85 % pertahun, target pencapaian swasembada daging pada tahun 2015, pemenuhan energi melalui pembangunan Pembangkit Linstrik Tenaga Terbarukan, kemudian peningkatan kualitas infrastuktur jalan dan irigasi yang direncanakan pada level 70 %. 5. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan perdesaan, penanggulangan masalah kemiskinan dan masalah sosial Kecendrungan masyarakat kurang berpartisipasi dalam proses pembangunan juga menjadi fokus kekhawatiran Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam upaya-upaya pembangunan di masa yang akan datang senantiasa ditingkatkan melalui pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan bagi kelancaran kegiatan hidup dan perekonomian masyarakat. Langkah ini tentunya sesuai dengan tujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Keberhasilan sasaran ini akan terlihat pada target capaian persentase swadaya masyarakat dalam pembangunan di kabupaten Serdang Bedagai yang ditargetkan mencapai 45 %, kemudian melalui berbagai kegiatan pemberdayaan akan dilakukan PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 34

rehabilitasi rumah-rumah tidak layak huni di 17 kecamatan, perbaikan kawasankawasan kumuh dan perbaikan infrastruktur dasar lainnya. 6. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan hukum di setiap lapisan masyarakat. Berbagai harapan yang telah digambarkan sebelumnya tentu tidak akan terwujud tanpa adanya ketentraman dalam kehidupan masyarakat yang stabil di Kabupaten Serdang Bedagai. Adanya indikasi penurunan tingkat kriminalitas serta penurunan tingkat pelanggaran hukum/ perda setiap tahunnya merupakan target capaian yang cukup logis bagi terwujudnya stabilitas keamanan, ketertiban dan ketentraman masyarakat yang demokratis dan menjunjung hak asasi manusia di Kabupaten Serdang Bedagai. Berkaitan dengan hal tersebut, hingga akhir tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bersama-sama unsur masyarakat dan stakeholder yang ada senantiasa berkomitmen untuk mencapai penurunan rata-rata tingkat kriminalitas menjadi 0.17 %. Adapun pembinaan yang dilakukan untuk menurunkan tingkat kriminalitas di kabupaten Serdang Bedagai adalah dengan menggalakkan berbagai kegiatan keagamaan, penyelenggaraan berbagai festival seni dan budaya sebagai wadah penyaluran minat dan bakat. Perjanjian Kinerja Tahun 2013 Perjanjian kinerja yang ditetapkan pada tahun 2013 didasarkan terhadap realisasi capaian kinerja tahun 2012 dan ketersediaan anggaran dalam mendukung pencapaian kinerja tahun 2013. Berikut ini target kinerja yang tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 sesuai dengan target sasaran strategis pada RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai periode 2010-2015 : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 35

Sasaran Pertama Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik, Tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu tuntutan masyarakat sejak era-reformasi. Terdapat beberapa tolok ukur yang dapat menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan pengelolaan Pemerintahan, antara lain kualitas dokumen perencanaan dan akuntabilitas suatu daerah. Adapun target yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran ini, antara lain adalah opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun 2013 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP) serta nilai SAKIP Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 ditargetkan B. Untuk mendukung target kinerja di atas, beberapa SKPD akan melakukan berbagai program/kegiatan. Beberapa target kinerja yang dibebankan kepada setiap SKPD, dapat terlihat di bawah ini : 1) Ketepatan waktu pengesahan APBD Tahun Anggaran 2013 ditargetkan selesai pada bulan Desember 2012. Indikator ini dibebankan kepada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah pada Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. 2) Jumlah Raperda yang akan disyahkan menjadi Perda ditargetkan 10 Perda. Indikator ini dibebankan kepada DPRD Kabupaten Serdang Bedagai (Sekretariat DPRD) pada Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. 3) Persentase PNS yang berpendidikan S-1 dan S-2 ditargetkan 50 % dan 1,5 %. Indikator ini dibebankan kepada Badan Kepegawaian Daerah pada Program Pendidikan Kedinasan dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 36

Sasaran Kedua Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Penyelenggaraan pelayanan publik selalu menjadi keluhan masyarakat karena masih dirasakan sangat rendah kualitasnya. Walaupun hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat yang dilakukan, kualitas pelayanan publik di kabupaten Serdang Bedagai masih tergolong baik, tetapi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanan-pelayanan yang diselenggarakan. Adapun target yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran ini adalah Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 adalah 80 %. Untuk mendukung target kinerja di atas, beberapa SKPD akan melakukan berbagai program/kegiatan. Beberapa target kinerja yang dibebankan kepada setiap SKPD, dapat terlihat di bawah ini : 1) Kepemilikan KTP Elektronik ditargetkan 385.000 jiwa, Kepemilikan Kartu Keluarga ditargetkan 150.203 KK, Kepemilikan Akte Kelahiran ditargetkan 295.354 jiwa. Indikator-indikator ini dibebankan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada Program Penataan Administrasi Kependudukan. 2) Transparansi data dan informasi ditargetkan 6 dokumen. Indikator ini dibebankan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Bagian Pemerintahan dan Kerjasama Sekretariat Daerah pada Program Perencanaan Pembangunan Daerah, Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. 3) Tingkat pelayanan kesehatan dengan beberapa target indikator, seperti berkurangnya prevalensi balita kekurangan gizi < 15 %, Tingkat Neo Natal KN2 90 %, Cakupan PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 37

penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC 80 %, Angka kesakitan DBD 51/100.000 penduduk, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 89%, Cakupan Universal Child Immunitation (UCI) Desa/Kelurahan 95 %, Terkendalinya prevalensi HIV dengan target 0,3 % per penduduk beresiko. Indikator-indikator di atas dibebankan kepada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana Prasarana; Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak; Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit; Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. Sasaran Ketiga Meningkatknya kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama dalam RPJMD kabupaten Serdang Bedagai periode 2010-2015. Pendidikan dan kesehatan merupakan bidang yang sangat menentukan dalam terciptanya SDM masyarakat kabupaten Serdang Bedagai yang berkualitas. Adapun target yang ditetapkan untuk mewujudkan sasaran ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kabupaten Serdang Bedagai ditargetkan 73,87 % pada tahun 2013. Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Tahun 2013 diharapkan hanya pada level 5,68 % dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) diharapkan menjadi 274.754 orang. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 38

Untuk mendukung target kinerja di atas, beberapa SKPD akan melakukan berbagai program/kegiatan. Beberapa target kinerja yang dibebankan kepada setiap SKPD, dapat terlihat di bawah ini : 1) APK PAUD ditargetkan 23,25 %. Indikator ini dibebankan kepada Dinas Pendidikan Nasional pada Program Pendidikan Anak Usia Dini. 2) APK SD/MI/Paket A ditargetkan 105,26 %, APK SMP/MTs/Paket B ditargetkan 93,50 %, APM SD/MI/Paket A ditargetkan 88,98 %, APM SMP/MTs/Paket B ditargetkan 75,7 %, Angka Putus Sekolah SD/MI ditargetkan 0,1 %, Angka Putus Sekolah SMP/MTs ditargetkan 0,15 %, Angka kelulusan SD/MI ditargetkan 100 %, Angka Kelulusan SMP/MTs ditargetkan 99,85 % dan Persentase melek aksara ditargetkan 316.279 orang. Indikator-indikator ini dibebankan kepada Dinas Pendidikan Nasional pada Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 3) APK SMA/SMK/MA/Paket C ditargetkan 101,90 %, APM SMA/SMK/MA/Paket C ditargetkan 76,80 %, Angka Putus Sekolah SMA/MA ditargetkan 0,3 % dan Angka Kelulusan SMA/MA ditargetkan 99,99 %. Indikator-indikator ini dibebankan kepada Dinas Pendidikan Nasional pada Program Pendidikan Menengah. 4) Guru yang memiliki kualifikasi S1/D4 ditargetkan 88 %. Indikator ini dibebankan kepada Dinas Pendidikan Nasional pada Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 5) Angka Harapan Hidup ditargetkan 71 tahun, Angka Kematian Ibu ditargetkan 127/100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi ditargetkan 24/1000 kelahiran hidup dan Cakupan kunjungan neonatal ditargetkan 90 %. Indikator-indikator ini PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 39

dibebankan kepada Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum pada Program Perbaikan Gizi Masyarakat; Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana Prasarana; Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak; Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak; Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit dan Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit. 6) Persentase perilaku hidup bersih dan sehat ditargetkan 63 %. Indikator ini dibebankan kepada Dinas Kesehatan pada Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Program Pengembangan Lingkungan Sehat. 7) Prevelansi peserta KB aktif ditargetkan 73,75 %, Laju pertumbuhan penduduk ditargetkan 1,25 % dan Persentase keluarga para sejahtera/sejahtera I ditargetkan 23,54 %. Indikator-indikator ini dibebankan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana pada Program Keluarga Berencana dan Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KS yang Mandiri. 8) Penyelesaian kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan ditargetkan 18 kasus dan Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas ditargetkan 97,10 %. Indikator-indikator ini dibebankan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana pada Program Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan. 9) Partisipasi angkatan kerja perempuan ditargetkan 93,45 %, Persentase perempuan dalam jabatan publik ditargetkan 59,75 % dan Partisipasi perempuan di lembaga PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 40