BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mendengarkan, berbicara/ bercerita, membaca, dan menulis/mengarang.

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

TATA CARA PENULISAN KARYA ILMIAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berpikir & Menulis Ilmiah

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

Teknis Penulisan Karya Ilmiah

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

Jenis Karya Tulis Ilmiah. Makalah Laporan Buku Anotasi Bibliografi Skripsi Tesis Disertasi Artikel

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Intelektual dan Penulisan Karya Ilmiah

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)

, 2015 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA RAGAM TULIS DALAM SURAT PRIBADI MAHASISWA KOREA DI YOUNGSAN UNIVERSITY

BAB I LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

MATERI KARYA TULIS ILMIAH

Bab 1 Konsep Karya Ilmiah [

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

MENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tugas dan Kompetensi Guru. 1. Pengertian Guru. Menurut UU No.14 tahun 2005 pasal 1 ayat 1, guru adalah pendidik

ASEP HIDAYATULLAH, 2016 PENGARUH SIKAP BERBAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN ( RPP ) Mata Kuliah BAHASA INDONESIA

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAHASA INDONESIA. Karakteristik Bahasa Indonesia. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan seni. Peningkatan pengetahuan berbahasa Indonesia berhubungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuma Yudhayana, 2015 Efektivitas Teknik Examples Non-Examples Dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Pengantar Penulisan Ilmiah U M M I K A L S U M

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan ujaran atau ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan ini dapat diperoleh dengan latihan yang intensif dan bimbingan yang

A. Konsep Dasar Karya Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN MEDIA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS X 5 SMA NEGERI 2 PATI TESIS

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

Pengembangan Strategi Pemanfaatan Inkubator Akademik Untuk Meningkatkan Karya Akademik Mahasiswa di Lingkungan Fakultas Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara

Penulisan Kerangka Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sifat dan tata laku

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menerangkan bahwa mata kuliah bahasa Indonesia adalah mata kuliah wajib dan diberikan di semua jalur pendidikan. Secara umum, sturuktur kajian bahasa Indonesia meliputi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, menulis, membaca untuk menulis, dan berbicara untuk keperluan akademik. Sebagai salah satu kajian dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks apabila dibandingkan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Menurut Heaton (dalam Sadhono dan Slamet, 2014: 98), kompleksitas menulis dikarenakan membutuhkan kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan (1) gramatikal, (2) penuangan isi, (3) stilistika, (4) mekanis, dan (5) memutuskan. Sehubungan dengan kompleksitas menulis, maka menulis harus dipelajari secara sungguh-sungguh agar tulisan yang dihasilkan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Keterampilan menulis yang paling banyak dibutuhkan oleh mahasiswa adalah keterampilan menulis ilmiah. Mahasiswa melaksanakan kegiatan atau penerapan keterampilan menulis ilmiah dalam seluruh proses pembelajarannya selama di perguruan tinggi. Pada setiap semester, mahasiswa harus menulis makalah untuk memenuhi tugas sebagian besar mata kuliah yang ditempuh. Pada 1

digilib.uns.ac.id 2 akhir program studi dan sebagai salah satu syarat mendapat gelar akademik mahasiswa harus menulis tugas akhir, skripsi, tesis, ataupun disertasi yang didahului penulisan proposal penelitian. Selain itu, keterampilan menulis ilmiah dapat dijadikan sebagai sarana pengembangan diri mahasiswa. Keterampilan menulis ilmiah akan membuat mahasiswa dapat mengenali kemampuan dan potensi dirinya, terus belajar secara aktif, mencari serta menyerap informasi sebanyak-banyaknya sehubungan dengan topik yang ditulis. Keterampilan menulis ilmiah juga dapat digunakan sebagai salah satu sarana untuk memajukan pendidikan. Berbagai macam ilmu pengetahuan didokumentasikan kemudian diinformasikan kepada khalayak melalui tulisan ilmiah. Tulisan ilmiah yang sering disebut dengan karya ilmiah atau karangan ilmiah merupakan hasil dari menulis ilmiah. Menurut Dwiloka dan Riana (2012: 1), tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seninya yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Ada berbagai jenis tulisan ilmiah, antara lain buku, makalah (untuk jurnal, seminar, dan sebagainya), skripsi, tesis, dan disertasi (Suwandi 2006: 10). Buku yang termasuk tulisan ilmiah adalah buku berisi fakta umum yang ilmiah ditulis dengan sistem penulisan yang standar. Sementara itu, makalah adalah tulisan ilmiah yang membahas satu permasalahan tertentu sebagai hasil kajian pustaka ataupun kajian lapangan. Skripsi adalah tulisan ilmiah hasil penelitian dan percobaan yang disusun oleh mahasiswa sebagai syarat

digilib.uns.ac.id 3 memperoleh gelar sarjana. Tesis adalah tulisan ilmiah yang memiliki bobot ilmiah lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi dan disusun sebagai syarat mendapat gelar magister. Disertasi adalah tulisan ilmiah yang disusun untuk mencapai gelar doktor. Keterampilan menulis ilmiah sangat penting dan harus dikuasai mahasiswa. Namun demikian, menulis ilmiah masih menjadi hal yang dianggap sulit oleh mahasiswa. Sebagian besar mahasiswa pun merasa enggan jika diminta untuk menulis ilmiah. Hal itu dibuktikan oleh sedikitnya karya ilmiah mahasiswa Indonesia yang diterima di ranah internasional bila dibandingkan dengan negara maju lain di dunia atau bahkan di Asia tenggara. Berdasarkan data Scimago Journal and Country Rank hingga tahun 2012 terdata 3.231 karya ilmiah dari Indonesia yang dapat terbit di ranah internasional, sangat tertinggal jauh dari Malaysia yang sudah 20.838, Singapura 16.02 dan Thailand 10.824 karya ilmiah. Salah satu jenis tulisan ilmiah adalah makalah, keterampilan menulis ilmiah mahasiswa dapat diukur melalui hasil tulisan mahasiswa dalam bentuk makalah. Apabila mahasiswa memiliki keterampilan menulis ilmiah yang baik, maka mahasiswa akan lancar dalam menulis makalah. Begitu sebaliknya, mahasiswa yang tidak memiliki keterampilan menulis ilmiah maka ia akan mengalami kendala pada saat menulis makalah. Berdasarkan pengamatan penulis, keterampilan menulis ilmiah pada mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Pekalongan belum sesuai dengan harapan. Hal itu terbukti ketika mahasiswa diberi tugas menyusun makalah ternyata masih kurang memadai. Kekurangmemadainya itu terlihat pada (1) ketidakmampuan mahasiswa memilih

digilib.uns.ac.id 4 dan menata gagasan dengan pikiran yang logis dan sistematis, (2) ketidakmampuan mahasiswa menuangkan gagasannya ke dalam bentuk-bentuk tuturan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia, (3) ketidakmampuan mahasiswa menulis sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, dan (4) ketidakmampuan mahasiswa memilih ragam bahasa Indonesia sesuai dengan konteks komunikasi. Banyak hal yang menyebabkan rendahnya kualitas menulis ilmiah mahasiswa, salah satunya adalah kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap pentingnya keterampilan menulis ilmiah. Hal ini terlihat ketika mahasiswa mendapat tugas menyusun makalah sebagian besar mahasiswa malas untuk mengerjakan. Selain itu, rasa kepercayaan diri mahasiswa dalam menulis ilmiah masih kurang, banyaknya mahasiswa yang menyerah meskipun belum mencoba menulis. Kurangnya kegiatan praktis dalam membina dan meningkatkan keterampilan menulis ilmiah menyebabkan kurangnya kebiasaan menulis ilmiah oleh mahasiswa sehingga mahasiswa kesulitan dalam menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan yang efektif. Sementara itu, penelitian Koorki, Mahjub, dan Sheikh (2008: 59-63) yang berjudul Study of the Academic Members Attitude about Main Factors of Not Approaching to Scientific Writing in Hamadan University of Medical Sciences menunjukkan bahwa faktor utama mahasiswa tidak tertarik menulis artikel ilmiah adalah kurangnya praktik dalam pembelajaran menulis, hambatan melakukan riset asli dan menulis artikel, durasi panjang pengiriman dan akseptasi dari artikel dalam jurnal ilmiah Persia, serta kelemahan keterampilan berbahasa Inggris.

digilib.uns.ac.id 5 Menulis ilmiah merupakan proses kreatif yang melibatkan keterampilan yang sangat kompleks. Penulis harus memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan isi tulisan dan menggunakan bahasa yang tepat dalam menyampaikan gagasan. Tulisan dinilai ilmiah bukan dari isi tulisan saja, melainkan ditentukan pula oleh bahasa yang digunakan. Tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah yang mempunyai karakteristik cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif, ringkas dan padat, serta konsisten. Oleh karena itu, aspek kebahasaan seperti mengembangkan pikiran yang disajikan dalam kalimat efektif merupakan hal yang wajib dikuasai oleh penulis. Penggunaan kalimat tidak efektif sering ditemukan dalam tulisan ilmiah. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Murtono (2009: 10) tentang analisis kesalahan berbahasa laporan penelitian ilmiah, diperoleh data kurangnya kemampuan dan tidak sedikitnya kesalahan dalam menulis ilmiah para mahasiswa, kesalahan aplikasi ini terutama pada penggunaan kalimat yang tidak efektif. Padahal sebuah tulisan ilmiah yang baik perlu diungkapkan dalam kalimat yang efektif. Menurut Arifin (2004: 84), kalimat efektif merupakan kalimat yang jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. Dengan kata lain, kalimat dikatakan efektif apabila mencapai sasarannya dengan baik sebagai alat komunikasi. Agar dapat mencapai keeefektifan, kalimat harus memenuhi paling tidak enam syarat, yaitu adanya kesatuan, kepaduan, keparalelan, ketepatan, kehematan, dan kelogisan (Finoza, 2010:131). Kalimat efektif haruslah secara sadar disusun oleh penulis untuk mencapai informasi yang maksimal. Jika dalam

digilib.uns.ac.id 6 menulis ilmiah menggunakan kalimat efektif, maka maksud penulis akan tersampaikan kepada pembaca dengan tepat. Mengacu pada uraian di atas, penguasaan kalimat efektif merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam menentukan kualitas keterampilan menulis ilmiah mahasiswa. Sementara itu, aspek lain yang berhubungan dengan keterampilan menulis ilmiah adalah adanya konsep diri yang positif pada diri penulis. Menurut Rakhmat (2011: 104), ada lima hal yang menandai seseorang mempunyai konsep diri yang positif, yaitu (1) yakin akan kemampuan sendiri dalam mengatasi masalah; (2) merasa setara dengan orang lain; (3) menerima pujian tanpa rasa malu; (4) menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan, dan perilaku tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat; dan (5) mampu memperbaiki diri karena sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenangi dan berusaha mengubahnya. Dengan demikian, jika seseorang yang mempunyai konsep diri yang positif maka orang tersebut mempunyai perilaku yang baik. Karya ilmiah yang dihasilkan perorangan maupun secara kelompok, harus bebas dari unsur-unsur plagiarisme. Tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, sehingga Menteri Pendidikan Nasional menilai perlu adanya upaya penertiban guna menjaga kredibilitas dan martabat kaum intelektual Indonesia. Oleh karena itu, pada tahun 2010 Menteri Pendidikan Nasional menerbitkan Peraturan Menteri No. 17 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di perguruan tinggi. Peraturan Menteri tersebut diterbitkan bertujuan untuk

digilib.uns.ac.id 7 menumbuhkembangkan kreativitas akademik di kalangan dosen dan mahasiswa dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan etika akademik, terutama menghindarkan diri dari plagiarisme. Kegiatan menjiplak karya ilmiah oleh mahasiswa disinyalir karena konsep diri mahasiswa yang negatif. Menurut Calhoun dan Accocella (1990: 91), seseorang dengan konsep diri negatif memiliki ciri-ciri: pengetahuan yang tidak tepat tentang diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis, dan harga diri yang rendah. Oleh karena itu, mahasiswa dengan konsep diri negatif akan mengembangkan perasaan tidak mampu dan rendah diri, sehingga selalu merasa ragu dan kurang percaya diri. Mahasiswa dengan konsep diri positif akan menyukai dan menerima keadaan dirinya sehingga akan mengembangkan rasa percaya diri, harga diri, dan mampu melihat dirinya secara realistis. Mahasiswa dengan konsep diri realistis akan lebih mampu menentukan tujuan yang sesuai dengan kemampuannya, sehingga akan lebih mudah mencapai tujuan tersebut (Susana, 2006:45). Mahasiswa dengan konsep diri positif akan menghasilkan tulisan ilmiah yang asli dan mematuhi kode etik penulisan. Adanya konsep diri yang positif membuat penulis senantiasa berpedoman pada norma atau aturan dalam berbahasa. Penulis memiliki kejujuran sehingga akan menuliskan sumber rujukan ketika mengutip pendapat orang lain. Selain itu, penulis dengan konsep diri yang positif akan menggunakan kalimat efektif dalam menulis ilmiah, penulis akan bertanggung jawab agar hasil pemikiran tersebut tersampaikan secara tepat kepada pembaca. Perkiraan-perkiraan yang diketengahkan di atas, secara empiris belum teruji

digilib.uns.ac.id 8 kebenarannya. Oleh karena itu, untuk menguji ada tidaknya hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan konsep diri dengan keterampilan menulis ilmiah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Adakah hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan keterampilan menulis ilmiah? 2. Adakah hubungan antara konsep diri dan keterampilan menulis ilmiah? 3. Adakah hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan konsep diri secara bersama-sama dengan keterampilan menulis ilmiah? C. Tujuan Penelitian Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan keterampilan menulis ilmiah. 2. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara konsep diri dan keterampilan menulis ilmiah. 3. Mengetahui ada tidaknya hubungan antara penguasaan kalimat efektif dan konsep diri secara bersama-sama dengan keterampilan menulis ilmiah.

digilib.uns.ac.id 9 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoretis maupun praktis bagi pengajar (dosen) dan mahasiswa di lingkungan Universitas Pekalongan serta pembaca secara luas. 1. Manfaat Teoretis Dari segi teoretis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk: a. memberikan masukan atau informasi tentang ada tidaknya hubungan positif antara penguasaan kalimat efektif dan konsep diri dengan keterampilan menulis ilmiah, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama; b. memberikan informasi tentang kadar kekuatan hubungan antarvariabel bebas (penguasaan kalimat efektif dan konsep diri) dan variabel terikat keterampilan menulis ilmiah); c. memberikan sumbangan kepada teori pembelajaran menulis serta variabelvariabel yang berperan dalam hubungannya dengan keterampilan menulis ilmiah. Adapun sumbangan variabel-variabel yang berhubungan dengan keterampilan menulis tersebut, antara lain penguasaan kalimat efektif dan konsep diri; dan d. memperkaya khasanah ilmu, khususnya dalam bidang pengajaran dan mendorong peneliti lain untuk melaksanakan penelitian sejenis yang lebih luas dan mendalam.

digilib.uns.ac.id 10 2. Manfaat Praktis Dari segi praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak. a. Dosen 1) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan keterampilan menulis ilmiah mahasiswa, variabel penguasaan kalimat efektif dan konsep diri dapat diabaikan atau tidak. Hal ini dapat diketahui setelah dosen memperoleh informasi tentang seberapa besar kadar kekuatan hubungan antara kedua belah variabel tersebut. 2) Hasil penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan tentang besarnya sumbangan penguasaan kalimat efektif dan konsep diri kepada keterampilan menulis ilmiah. 3) Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada dosen bahasa Indonesia khususnya di Universitas Pekalongan dalam menentukan strategi pengajaran menulis yang tepat sehingga tercapai tujuan pengajaran menulis ilmiah. b. Mahasiswa Hasil penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengetahui keterampilan atau kondisi potensialnya dalam keterampilan menulis ilmiah, penguasaan kalimat efektif, dan konsep diri. Dengan mengetahui kondisi potensialnya, mahasiswa dapat mengukur keterampilan yang dimiliki. Apabila keterampilan potensialnya masih rendah, mahasiswa diharapkan mampu

digilib.uns.ac.id 11 meningkatkannya. Apabila keterampilam mahasiswa sudah tinggi maka perlu dipertahankan. c. Pengelola Pendidikan Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan atau informasi awal tentang kondisi faktual pengajaran keterampilan menulis ilmiah di Perguruan Tinggi, khususnya di Universitas Pekalongan. Melalui masukan informasi ini, pengelola pendidikan dapat mempertimbangkan metode pengajaran bahasa Indonesia yang tepat bagi prodi di luar Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan memotivasi dosen lain agar gemar meneliti. Selain itu, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun buku teks atau materi ajar yang sesuai dengan kondisi mahasiswa.