Sesuai Peruntukannya Jalan Umum Jalan Khusus Jalan umum dikelompokan berdasarkan (ada 5) Sistem: Jaringan Jalan Primer; Jaringan Jalan Sekunder Status: Nasional; Provinsi; Kabupaten/kota; Jalan desa Fungsi: Arteri; Kolektor; Lokal; Lingkungan Kelas (sesuai bidang lalu lintas dan angkutan jalan) : I; II; IIIA; IIIB; IIIC Spesifikasi penyediaan prasarana: 1) jalan bebas hambatan; 2) jalan raya; 3) jalan sedang; 4) jalan kecil.
Publikasi Ditjen Bina Marga Versi tahun 1997 (ditanda tangan Dirjen Bina Marga)
American Association of State Highways and Authority Offeceses (AASHTO, 1994): A policy design of highways and streets. Dipublikasikan oleh AASHTO, Washington DC. AASHTO 2001, ada yang baru! Puslitbang Jalan (1996, 1997, 1998): Pengukuran Elemen Geometrik Jalan. Laporan Litbang, Bandung. Puslitbang Jalan (1996, 1997, 1998): Penelitian Faktor K dan VDF. Laporan Litbang, Bandung.
No Jenis Medan Notasi Kemiringan Medan 2 Datar D < 3% 3 Perbukitan B 3%-25% 4 Pegunungan G > 25%
Kendaraan Rencana Equivalent Mobil Penumpang Volume Lalu-lintas Kecepatan Rencana
Dimensi & Radius putar sbg dasar penyediaan ruang jalan 3 Kategori: Kendaraan Kecil: mobil penumpang Kendaraan Sedang: Truk 3 As tandem atau TBus Besar 2 As Kendaraan Besar: Truk Tempelan (Semi Trailer) Ruang manouver kendaraan saat membelok di tikungan atau persimpangan sbg dasar penyediaan ruang
Lapak Kendaraan (Proyeksi dimensi kendaraan rencana pada saat membelok ke atas perkerasan jalan, untuk menentukan ruang jalan yang perlu disediakan) KENDARAAN KECIL
Jalan Sedang dan Jalan Kecil??
Ngacu ke Tata cara perencanaan geometrik jalan perkotaan
+ Jarak pandang Henti (Stopping sight distance, ssd) + Jarak Pandang Mendahului (Overtaking Sight Distance, osd) + Jarak kebebasan pandang di tikungan
V R, Km/Jam 120 100 80 60 50 40 30 20 J H minimum (m) 250 175 120 75 55 40 27 16 Jarak pandang Mendahului, J D V R, Km/Jam 120 100 80 60 50 40 30 20 J D minimum (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
-Bagian Lurus -Bagian Lengkung (Tikungan) -Tikungan gabungan
Fungsi Panjang Bagian Lurus Maximum (m) Datar Perbukitan Pegunungan Arteri 3000 2500 2000 Kolektor 2000 1750 1500 Lokal 1500 1200 750
Mengimbangi gaya sentrifugal Daerah bebas pandang disamping Bentuk: Spiral Circle Spiral Full circle Spiral-Spiral Superelevasi, e e MAX = 10%
R min = V R2 / {127 (e max f )} F = 0,14 0,24 e max = superelevasi max V R (Km/Jam) 120 100 80 60 50 40 30 20 R min (m) 800 670 550 350 250 200 150 100
Sisipan antar bagian lurus dan lengkung Bentuk Spiral atau Parabola Panjang lengkung peralihan, L S ditetapkan: Waktu tempuh max 3 detik Antisipasi gaya sentrifugal Tingkat perubahan kelandaian r e-max VR <80 Km/jam, r e-max = 0,035 m/m/detik VR 80 Km/jam, r e-max = 0,025 m/m/detik Gunakan tabel L S
1. L S = (V R /3,60) T 2. L S = 0,022 V R3 /(R.C) 2,727 V R. E / C 3. L S = (e max -e n ) V R / (3,60 r e ) T = waktu tempuh lengkung peralihan V R =Kecepatan rencana, Km/jam C = perubahan percepatan, 1 s.d. 3 m/detik 3 R =iari-jari tikungan, m E n = superelevasi normal, 2% s.d. 2,5% r e = tingkat perubahan pencapaian superelevasi (m/m/detik)
V R (Km/Jam) 120 100 80 60 50 40 30 20 R TLP (m) 2500 1500 900 500 350 250 130 60
V R (Km/Jam) 120 100 80 60 50 40 30 20 R TSe (m) 5000 2000 1250 700 - - - -
P = L S2 /(24R C ), R C =jari-jari circle. P<0,25m tidak perlu lengkung peralihan
Pencapaian secara Linear Pada tikungan SCS: Dari superelevasi normal pd bagian lurus s.d. TS: dari (2%- 2,5%) s.d. (0%) dari TS s.d. SC: 0% s.d. superelevasi penuh (e%) Pada tikungan fc: 2/3 L S pada bagian lurus 1/3 L S pada bagian Circle Pada tikungan SS: Superelevasi seluruhnya dilakukan pada bagian Spiral
Konsistensi geometrik, di tikungan sama dgn di bagian lurus Kendaraan tetap pada lajurnya Penambahan pelebaran karena gerak melingkar membutuhkan ruang lebih Mengikuti kendaraan rencana Pelebaran <0,60m, dapat diabaikan
Aplikasi pelebaran di tikungan
Tipe: TG searah TG Balik Arah R 1 /R 2 2/3, TG searah harus dihindari R 1 /R 2 < 2/3, TG harus dilengkapi bagian lurus (atau clothoide) sepanjang 20m Setiap TG Balik arah HARUS dilengkapi bagian lurus sepanjang 30m
Bagian Landai: positif (tanjakan) dan negarif (turunan) Bagian Lengkung vertikal: Cekung dan Cembung
Memelihara kecepatan kendaraan (ukurannya) truk bermuatan penuh, Truk semi Trailler penurunan kecepatan < separuh kecepatan awal (TCPGJAK 97) V R (Km/Jam) 120 110 100 80 60 50 40 <40 g max (%) 3 3 4 5 8 9 10 10
Mempertahan kecepatan dgn penurunan V 50%V R penurunan kecepatan < 15 Km/Jam (AASHTO 2001) Lama perjalanan < SATU menit V AWAL (Km/Jam) Kelandaian (%) 4 5 6 7 8 9 10 Cttn 80 630 460 360 270 230 230 200 60 320 210 160 120 110 90 80 AASHTO 94 40?
Perbedaan hasil hitungan panjang kritis dgn TTPGJAK (AASHTO 1994) versus AASHTO 2001
Mengurangi goncangan kendaraan dan menyediakan jarak pandang henti Bentuk parabola sederhana Penampilan, kenyamanan, dan J H L Lmin =
Memfasilitasi kendaraan yang berjalan lebih lambat dari rata-rata kecepatan kendaraan lain (Truk berat) agar tidak menghalangi. Utk kelandaian yg besar, menerus, lalulintas relatif padat Pada Jalan arteri atau kolektor dengan VLHR>15000smp/hari dan Truk >15%
Jangan menyimpan lengkung tajam pada bagian yang besar