BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODEI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran matematika di kelas IIIa MI Daarul Aitam Palembang

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini terfokus pada peserta didik SD Negeri 1 Gedong Tataan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Tindakan Kelas ( PTK ) atau classroom action reseaech, penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi, pendidikan di Indonesia masih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan observasi awal terhadap hasil belajar siswa di kelas IV SDN 3 Tabongo

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan paparan data, temuan data penelitian dan pembahasan. yang telah diuraikan maka dapat diambil kesimpulan :

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. Mei semester genap TA. 2011/2012 yang berlokasi di SDN No. 33 Kota Selatan

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN KELAS 7C

OLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Jumlah 21

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan bangsa,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom ction research) yang bersifat refleksi dan. Proses Penelitian Tidakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA PESERTA DIDIK KELAS VI SDN GUMELAR 03 BALUNG. Nanik Sudaryati 24

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru dalam pembelajaran di kelas. Guru diharapkan mampu lebih. pendidikannya atau yang akan terjun ke masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Data yang didapat sebelum melaksanakan penelitian, ditemukan permasalahan yang perlu diberikan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam penelitian yaitu bagaimana cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Data data nilai pada kondisi pra siklus menunjukkan sebagian besar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Data ketuntasan belajar kondisi awal dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus Siswa Kelas I SD Negeri 1 Genuksuran Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor KKM f % 65 Tuntas 9 25 < 65 Tidak Tuntas 27 75 Skor Skor Rata-rata Maksimal Minimal 80 50 58 Hasil tes pada kondisi pra siklus, ditunjukkan pada tabel 4.1 disebabkan karena cara guru dalam mengajar yang hanya masih menggunakan sumber bacaan dari buku paket saja dan belum memanfaatkan sumber belajar lain serta belum menggunakan model pembelajaran yang menarik minat siswa. 4.1.2 Deskripsi Kondisi Siklus I Hasil dari data pra siklus menjadi acuan untuk diambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil tes pra siklus menunjukkan masih banyak siswa yang skornya dibawah KKM yang telah ditetapkan sebesar 65. Peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus 1 antara lain pemilihan sumber belajar, metode dan model pembelajaran yang nantinya akan digunakan dalam rencana perbaikan pembelajaran pada siklus 1. 25

26 a. Perencanaan Pada tahap perencanaan pada siklus I, disusun instrumen yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. Guru membuat media kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Untuk mengamati proses pembelajaran pada setiap siklus, disusun lembar observasi yang digunakan untuk pengamatan pada saat proses pembelajaran. Hasil belajar siswa didapat melalui tes formatif siklus I dengan menggunakan butir-butir evaluasi dengan bentuk tipe soal pilihan ganda. Guru menyiapkan butir-butir evaluasi untuk mengadakan tes formatif siklus I pada siswa yang dilaksanakan untuk mengadakan evaluasi di siklus I. Butir-butir evaluasi pada tes formatif siklus I untuk siswa difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Matematika. Hal tersebut agar dapat memudahkan guru untuk mengevaluasi siswa. b. Tindakan 1. Guru memperlihatkan gambar keluarga 2. Secara klasikal siswa mengamati gambar yang disajikan oleh guru. 3. Guru menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban dan dibagikan kepada siswa 4. Setiap siswa mendapat satu buah kartu. 5. Tiap siswa memikirkan satu jawaban soal setiap siswa yang dipegang 6. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban) 7. Setiap siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 8. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya 9. Guru memberikan klarifikasi hasil diskusi siswa dan memberikan pemantapan 10. Guru memberi tugas rumah kepada siswa 11. Bersama sama siswa menyimpulkan hasil belajar sesuai dengan klarifikasi.

27 c. Hasil Pengamatan Pengamatan terhadap tindakan siklus 1 dilakukan selama proses kegiatan berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas V SD Negeri 1 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas I SD Negeri 1 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Pengamatan kemampuan siswa berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil skor tes formatif siklus I yang dikerjakan siswa pada akhir tindakan siklus I dan pengamatan terhadap proses belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan siklus I. Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas 1 sebanyak 36 siswa, yang sudah tuntas sebanyak 56 % atau 20 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 44% atau 16 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan skor siswa disajikan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus I Siswa Kelas I SD Negeri 1 Genuksuran Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor KKM f % 65 Tuntas 20 56 < 65 Tidak Tuntas 16 44 Skor Skor Rata-rata Maksimal Minimal 84 60 70 Berdasarkan tabel 4.2 skor maksimal yang diperoleh siswa sebesar 84 dan skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 60 dengan rata-rata sebesar 70. Pembelajaran yang dilakukan juga dilakukan pengamatan oleh rekan guru sejawat. Adapun hasil observasi yang telah dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut dan disajikan dalam tabel 4.3.

28 Tabel 4.3 Hasil Observasi Siklus I No Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN 1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 Mempersiapkan kartu soal dan kartu jawaban sesuai dengan materi yang akan dipelajari II KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 4 Membuka pembelajaran 5 Melakukan kegiatan presensi siswa 6 Memberikan kegiatan motivasi 7 Melakukan kegiatan apersepsi 8 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari 9 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe make a match III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 10 Membagi siswa kedalam dua kelompok (kelompok pemegang kartu soal dan pemegang kartu jawaban) 11 Menjelaskan peran setiap kelompok dengan jelas 12 Membagi kartu soal kepada kelompok pemegang kartu soal 13 Membagi kartu jawaban kepada kelompok pemegang kartu jawaban 14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan 15 Memberikan point kepada siswa yang dapat menemukan pasangan kartu soal dan kartu jawaban sesuai dengan waktu yang diberikan 16 Mengocok kartu soal dan kartu jawaban lagi dan dibagikan kembali kepada kelompok siswa IV KEGIATAN PENUTUP PEMBELAJARAN 17 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan melibatkan siswa 18 Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa Total 24 40 d. Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes kemampuan awal dan hasil tes siklus 1 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar, skor rata-rata kelas, dan ketuntasan belajar siswa, dari sebelum tindakan pada pra siklus dan sesudah pemberian tindakan pada siklus I. Pada pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 9 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 27 siswa

29 dari KKM yang telah ditetapkan sebesar 65. Pada kegiatan siklus I terjadi peningkatan ketuntasan sebanyak 20 siswa yang sudah tuntas dan sebanyak 16 siswa yang belum tuntas dari KKM yang telah ditetapkan sebesar 65. Hasil refleksi setelah proses perbaikan pembelajaran siklus I ditemukan masalahmasalah sebagai berikut: 1. Guru belum maksimal dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match 2. Pemantauan yang dilakukan oleh guru pada pelaksanaan pembelajaran masih terdapat kekurangan 3. Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I disebabkan oleh: a. Penggunaan sumber belajar yang belum dimanfaatkan secara optimal b. Siswa belum memahami konsep materi yang dipelajari dengan baik c. Peran guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran belum dilakukan dengan optimal Dari hasil refleksi pelaksanaan siklus I yang telah dilakukan, tindak lanjut yang akan dilakukan pelaksanaan siklus II dengan memperhatikan kekurangan-kekurangan yang terjadi yang dilakukan di siklus I dan juga melihat dari hasil siklus I yang belum memenuhi indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 70% siswa telah memenuhi KKM 65. Hasil dari Siklus I siswa yang memenuhi KKM 65 sebanyak 56%. Maka dari itu akan dilaksanakan perbaikan pembelajaran di siklus II 4.1.3 Deskripsi Kondisi Siklus II Hasil penelitian yang diadakan Siklus I ternyata masih terlihat kurang optimal. Dari hasil refleksi siklus I peneliti mengambil tindakan awal sebelum pelaksanaan siklus II. a. Rencana Tindakan Tahap perencanaan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut : 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2. Membuat kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang berbeda dengan kartu pertanyaan dan kartu jawaban di siklus I.

30 3. Menyusun soal-soal tes formatif siklus II yang akan diberikan kepada siswa pada saat evaluasi hasil belajar. 4. Menyusun lembar observasi pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran di siklus II ini langkah-langkah pelaksanaan tindakannya dengan mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Guru memberikan motivasi kepada siswa. 2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. 3. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu pertanyaan dan bagian lainnya kartu jawaban 4. Sebagai sesi review, setiap siswa memperoleh dua buah kartu yang berisi kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang bukan pasangannya. 5. Setiap siswa mencari kartu jawaban dari kartu pertanyaan yang dipegang yang berada pada teman satu kelompok atau dua kelompok lain yang telah ditentukan sebelumnya, jika seluruh anggota kelompok telah menemukan pasangan kartu yang cocok, maka kelompok tersebut memberi tanda. 6. Jika ada siswa yang tidak dapat mencocokkan kartunya, akan mendapat hukuman yang telah disepakati bersama, siswa juga boleh bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok. 7. Guru memberi tugas rumah kepada anak. 8. Guru mengevaluasi taraf serap siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dari hasil tes formatif siklus II 9. Pada akhir pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match yang telah dilaksanakan

31 c. Hasil Tindakan Pengamatan terhadap pemberian tindakan yang dilakukan di siklus II dilakukan selama proses kegiatan pembelajaaran berlangsung. Observer, yaitu teman sejawat yang mengajar di kelas V SD Negeri 1 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, mengikuti keseluruhan proses tindakan yang dilaksanakan di kelas I SD Negeri 1 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Pengamatan kemampuan siswa berupa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil skor tes formatif siklus I yang dikerjakan siswa pada akhir tindakan siklus I dan pengamatan terhadap proses belajar yang dilakukan oleh guru dan siswa selama kegiatan siklus I. Berdasarkan analisa tentang ketuntasan belajar tersebut dapat diketahui dari jumlah siswa kelas 1 sebanyak 36 siswa, yang sudah tuntas sebanyak 81 % atau 29 siswa dan yang belum tuntas sebanyak 19% atau 7 siswa. Adapun bila dianalisa berdasarkan perolehan skor siswa disajikan pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Belajar Siklus II Siswa Kelas I SD Negeri 1 Genuksuran Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 Skor KKM f % 65 Tuntas 29 81 < 65 Tidak Tuntas 7 19 Skor Skor Rata-rata Maksimal Minimal 92 64 75 Berdasarkan tabel 4.2 skor maksimal yang diperoleh siswa sebesar 92 dan skor minimal yang diperoleh siswa sebesar 64 dengan rata-rata sebesar 75. Pembelajaran yang dilakukan juga dilakukan pengamatan oleh rekan guru sejawat. Adapun hasil observasi yang telah dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut dan disajikan dalam tabel 4.5.

32 Tabel 4.5 Hasil Observasi Siklus II No Aspek yang Diamati Skor 1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN 1 Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa 3 Mempersiapkan kartu soal dan kartu jawaban sesuai dengan materi yang akan dipelajari II KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN 4 Membuka pembelajaran 5 Melakukan kegiatan presensi siswa 6 Memberikan kegiatan motivasi 7 Melakukan kegiatan apersepsi 8 Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari 9 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran kooperatif tipe make a match III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 10 Membagi siswa kedalam dua kelompok (kelompok pemegang kartu soal dan pemegang kartu jawaban) 11 Menjelaskan peran setiap kelompok dengan jelas 12 Membagi kartu soal kepada kelompok pemegang kartu soal 13 Membagi kartu jawaban kepada kelompok pemegang kartu jawaban 14 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari pasangan 15 Memberikan point kepada siswa yang dapat menemukan pasangan kartu soal dan kartu jawaban sesuai dengan waktu yang diberikan 16 Mengocok kartu soal dan kartu jawaban lagi dan dibagikan kembali kepada kelompok siswa IV KEGIATAN PENUTUP PEMBELAJARAN 17 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan melibatkan siswa 18 Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa Total 6 64

33 d. Evaluasi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi tes formatif siklus I dan hasil tes formatif siklus II dapat dilihat adanya peningkatan perolehan nilai nilai rata-rata kelas dan ketuntasan hasil belajar siswa dari pemberian tindakan di siklus I dan sesudah pemberian tindakan di siklus II. Dari hasil siklus II yang telah dilaksanakan, terlihat sudah tercapai indikator kinerja yang telah ditentukan yaitu 70% siswa memenuhi KKM 65 yaitu sebesar 81%. Oleh karena itu, siklus dihentikan karena indikator kinerja telah terpenuhi. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Pembahasan Siklus I Pada siklus I pembelajaran yang dilakukan adalah mengamati gambar-gambar tentang keluarga. Dari hasil observasi diperoleh terlihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan dan belum sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Hal ini diduga karena siswa belum dapat memanfaatkan media gambar yang digunakan dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada Siklus I, ternyata proses pembelajaran yang dilaksanakan belum mencapai indikator yang akan dicapai. Siswa belum dapat memanfaatkan hasil pengamatannya untuk memahami konsep yang dipelajari dengan baik. Dalam kegiatan mencari pasangan, guru harus siap dengan berbagai macam pertanyaaan yang diajukan siswa, sehingga penjelasan yang diberikan guru kepada siswa akan lebih mengena dan mendalam dalam diri siswa. Berdasarkan hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan di kegiatan siklus I, pada kegiatan siklus II diperbaiki dengan menyediakan media gambar yang lebih menarik agar siswa dapat lebih termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. 4.2.2 Pembahasan Siklus II Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada perbaikan pembelajaran di siklus II menunjukkan hasil yang baik dan memuaskan. Hasil nilai tes formatif siswa mengalami peningkatan, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang hasil tes formatifnya tidak memenuhi ketuntasan belajar yang telah ditentukan yaitu sebesar 65. Meningkatnya hasil belajar siswa pada proses pembelajaran di siklus II karena guru telah melaksanakan

34 kegiatan pembelajaran yang baik dan mendukung terhadap berlangsungnya proses pembelajaran antara lain : 1. Pemberian motivasi oleh guru sudah mampu untuk membangkitkan semangat belajar siswa. 2. Penyampaian materi dilakukan dengan pelan dan rinci sehingga siswa dapat memperhatikan informasi yang disampaikan oleh guru dengan baik 3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match berjalan lebih baik dibandingkan sebelumnya, penggunaan media gambar yang lebih menarik dapat membangkitkan minat belajar siswa. 4. Bimbingan yang diberikan oleh guru sudah mencapai sasaran sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika melakukan kegiatan mencari pasangan 5. Guru mengajak dan melibatkan siswa dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, ternyata hasil belajar siswa pada siklus II terjadi peningkatan yang sangat memuaskan. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari hasil tindakan pada siklus I. Pada siklus II ini nilai tes formatif yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan yang signifikan.