BAB III METODE PENELITIAN. masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. data, teknik pengolahan data dan tahap-tahap penelitian.

BAB III METODE PENLITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Surakhmad (Marpaung, 2009:42), Metode penelitian adalah cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses pembelajara, sampai pada hasil belajarnya. (Sutedi, 2009 : 25).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui efektivitas media schedule board dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah yang dilaksanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Metode ini sangat erat kaitannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sudaryanto, metode adalah cara yang harus dilaksanakan atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III. METODE PENELITIAN Berikut ini merupakan penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian yang akan dilakukan, diantaranya yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah quasi experiment. Dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Beberapa definisi operasional dalam menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode Pair Respons

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006:160). Sehingga penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENEITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Eksperiment), di mana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Desain ini sama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode True Eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 Febuari 3 Maret 2014, pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan terdapat dua jenis penelitian. Yaitu penelitian kependidikan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

multimedia, sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode adalah cara yang harus dilaksanakan. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. (Sudaryanto dalam Sutedi, 2009:53) Penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya mengkaji, memahami, dan menemukan jawaban dari suatu masalah. (Sutedi, 2009:16) Penelitian ini berupaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam penghafalan kosakata nomina bahasa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menguasai kosakata nomina bahasa. Selain itu, untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga dalam proses pembelajaran berlangsung siswa dapat menikmati pembelajaran tersebut tanpa ada rasa tertekan. Dengan begitu siswa dapat menyerap materi yang diajarkan dengan baik. Agar semua hal yang telah dijelaskan diatas dapat terwujud, penulis menggunakan metode eksperimen dalam penelitian ini. Metode eksperimen adalah suatu metode yang di dalamnya peneliti menyelidiki pengaruh suatu teratment terhadap sekelompok subjek. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu True Experimental Post-test Only Control Design. Dalam desain ini, terdapat dua

36 kelompok, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas yang diberi perlakuan (treatment) disebut kelas ekspeimen, dan kelas yang tidak diberi perlakuan (treatment) disebut kelas kontrol. Dalam penelitian ini, kelas eksperimen adalah kelas yang menggunakan teknik permainan menemukan gambar dalam pembelajaran nomina bahasa, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan cara konvensional. Diagram untuk True Experimental Post-test Only Control Design, yaitu sebagai berikut: Treatment group R X 1 O Control group R O Keterangan : R : Pengambilan sampel secara acak X 1 : Pembelajaran dengan teknik permainan menemukan gambar O : Pemberian post-test Pada desain ini, terlihat bahwa setelah kedua kelas mendapatkan pembelajaran, maka dilakukan post-test untuk mengukur adanya pengaruh perlakuan atau tidak. B. Teknik Pengumpulan Data 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:13). Sutedi (2009:179) mengemukakan bahwa populasi penelitian memiliki pengertian yaitu manusia yang dijadikan sumber data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Pasundan 2 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Alasan sekolah ini dijadikan populasi penelitian, karena peneliti

37 pernah mengajar di sekolah ini sehingga peneliti lebih mengenal karakteristik sekolah serta siswanya. Dan yang paling utama, peneliti menemukan masalahmasalah yang berhubungan dengan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kosakata nomina bahasa. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan menemukan gambar untuk meningkatkan hafalan kosakata nomina bahasa. 2. Sampel Untuk penelitian ini adalah 40 orang dari kelas XI yang berbeda. Samplenya adalah kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Jumlah masing-masing sample dari kedua kelas adalah sebanyak 20 orang. Alasan memilih kelas XI sebagai subjek penelitian, karena siswa kelas XI baru mengenal dan melakukan pembelajaran bahasa tingkat SMA. 3. Teknik Penyampelan Teknik yang digunakan yaitu teknik penyampelan secara purposif. Teknik purposif merupakan teknik penyampelan yang didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri, dengan maksud atau tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sutedi, 2009:49). Teknik ini dipilih karena penelitian yang akan dilakukan mengenai permainan menemukan gambar untuk meningkatkan kemampuan hafalan kosakata siswa. Berdasarkan hal tersebut, maka kelas XI layak dijadikan sebagai sampel penelitian.

38 4. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel (X) yaitu penguasaan hafalan kelas eksperimen dalam menguasai hafalan kosakata bahasa dengan menggunakan permainan menemukan gambar. 2. Variabel (Y) yaitu penguasaan hafalan kelas kontrol dalam menguasai hafalan kosakata bahasa tanpa mengggunakan permainan menemukan gambar. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian (Sutedi, 2009:125). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket. 1) Tes Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pembelajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Tes sering digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Artinya alat ukur seperti tes digunakan untuk mengorek informasi dari siswa, tentang kemampuannya setelah mengalami suatu proses pembelajaran.

39 Dalam penelitian ini tidak dilakukan pre-test terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, berdasarkan pengamatan pendahuluan peneliti, kemampuan siswa terhadap materi kosakata khususnya nomina baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen di SMA Pasundan 2 Bandung dianggap memiliki kemampuan yang sama. Soal post-test merupakan instrumen tes yang digunakan untuk mengukur hasil belaajar siswa dalam penelitian ini. Post-test yang diberikan kepada kelas eksperimen dimaksudkan untuk mengetahui penguasaan kosakata nomina setelah memperoleh perlakuan (treatment). Sedangkan post-test yang diberikan kepada kelas kontrol dimaksudkan untuk dijadikan suatu pembanding sehingga dapat melihat ada-tidaknya pengaruh yang dihasilkan dari pemberian treatment. Soal tes yang dipergunakan adalah soal tes yang berbentuk essai dan menjodohkan yang terdiri dari 40 soal. Soal-soal ini berupa soal-soal menerjemahkan kosakata bahasa ke dalam bahasa Indonesia atau menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa. Agar tes yang digunakan dapat mengahsilkan data yang akurat maka terlebih dahulu harus melakukan uji coba soal kepada siswa yang telah belajar materi tentang kosakata nomina dasar. Setelah hasil uji instrumen itu didapat, kemudian di analisis yaitu dengan menguji validitas butir soal, realibilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukarannya untuk menentukan soal-soal yang baik yang digunakan untuk post-test.

40 Tabel 3.1 Kisi Kisi Penulisan Soal Kompetensi Dasar Indikator Jumlah soal - Menentukan kosakata yang sesuai dengan Mengidentifikasi kosakata makna. sesuai arti yang tepat. 20 Soal - Menentukan kosakata yang tepat sesuai dengan gambar. Mengidentifikasi arti dari kosakata. Jumlah - Siswa dapat menerjemahkan kosakata bahasa Indonesia ke dalam bahasa. - Siswa dapat menerjemahkan kosakata bahasa ke dalam bahasa Indonesia. 20 Soal 40 Soal 2) Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertayaan atau pertayaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2008:199). Pengisian angket dilaksanakan di akhir pertemuan setelah post-test. Hal ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan

41 menemukan gambar. Dengan demikian angket hanya diberikan pada siswa kelas exsperimen (kelas XI IPA 3). Tabel 3.2 Kisi Kisi Angket No Kategori Pertayaan Jumlah No. Pertayaan Pertayaan 1 Pendapat siswa tentang 5 1,2,3,4,5 kesan pembelajaran menggunakan teknik permainan menemukan gambar 2 Saran siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan teknik permainan menemukan gambar 1 6 C. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Uji kelayakan instrumen berupa analisis butir soal, validitas serta realibilitasnya. Analisis butir soal mencakup Tingkat Kesukaran (TK), Daya Pembeda (DP), uji validitas dan realibilitas. 1. Analisis Tingkat Kesukaran Data untuk analisis butir soal, diperoleh dari tes yang dilakukan terhadap 10 orang sampel (diluar kelas eksperimen dan kelas kontrol dan yang sedang belajar bahasa ) yaitu, kelas XII IPA 3 SMA Pasundan 2 Bandung. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis butir soal adalah sebagai berikut:

42 1. Mengurutkan jawaban siswa berdasarkan pada skor yang diperoleh dari hasil uji coba, mulai dari skor tertinggi sampai skor terendah. 2. Tentukan 27 % kelompok atas dan 27 % kelompok bawah. 3. Menyajikan jumlah jawaban benar dan salah dari kelompok atas dan bawah secara lengkap. Rumus untuk menghitung tingkat kesukaran setiap butir soal adalah sebagai berikut: Keterangan : TK : Tingkat kesukaran TK = BA : Jumlah jawaban benar kelompok atas BA + BB N BB : Jumlah jawaban benar kelompok bawah N : Jumlah sample kelompok atas dan kelompok bawah Tabel 3.3 Penafsiran Tingkat Kesukaran Rentang Angka Penafsiran 0,00 ~ 0,25 Sukar 0,26 ~ 0,75 Sedang 0,76 ~ 1,00 Mudah (Sutedi, 2009:214) (Sutedi, 2009:214)

43 Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran terhadap soal tes, dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal untuk setiap butir soalnya terletak pada kategori sedang. Hasil analisisnya terdapat pada lampiran. 2. Analisis Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membendakan kemampuan siswa yang pandai dengan kemampuan siswa yang kurang pandai. Rumus untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal adalah sbagai berikut: Keterangan : DP : Daya pembeda DP = BA : Jumlah jawaban kelompok atas BB : Jumlah jawaban kelompok bawah BA BN N N : Jumlah sampel kelompok atas atau kelompok bawah

44 Tabel 3.4 Penafsiran Daya Pembeda Rentang Angka Penafsiran 0,00 ~ 0,25 Rendah (lemah) 0,26 ~ 0,75 Sedang 0,76 ~ 1,00 Tinggi (kuat) (Sutedi, 2009:214) Berdasarkan dari analisis soal data, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar soal tersebut memiliki daya pembeda berkategori sedang. Adapun hasil analisisnya terdapat pada lampiran. 3. Uji Validitas dan Reabilitas a. Uji Validitas Menurut Sutedi (2007:218) instrumen yang baik yaitu instrumen yang memiliki validitas dan reabilitas. Sebelum instrumen penelitan digunakan, maka harus diketahui terlebih dahulu apakah baik dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan atau tidak. Pada penelitian ini, validitas instrumen dinilai langsung oleh pakar setelah sebelumnya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen pembimbing, yang dibuktikan dengan Expert Judgement (terlampir). Pernyataan Expert Judgement dari pakar yang bersangkutan menyatakan bahwa instrumen tes yang diberikan kepada sampel terbukti valid.

45 b. Uji Reabilitas Perangkat tes dikatakan memiliki reliabilitas jika dapat mengukur secara ajeg, artinya meskipun berkali-kali tes tersebut digunakan pada sampel yang sama dengan waktu yang tidak terlalu lama, akan menghasilkan data yang sama pula (Sutedi, 2009:220). Terdapat dua macam reabilitas, yaitu reabilitas eksternal dan internal. Reabilitas eksternal dapat dilakukan dengan cara cara tesulang, atau membandingkan dengan perangkat tes lain (ekuivalensi), sedangkan reabilitas internal dapat diukur dengan cara teknik belah dua atau dengan menggunakan KR 20 dan KR 21 (Sutedi, 2009:220). Pada penelitian ini, dilakukan uji reabilitas eksternal dengan cara tes ulang pada sampel yang sama, yaitu siswa kelas XII IPA 3 sebanyak 10 orang. Tes pertama yang hasilnya dilambangkan dengan (X), dilakukan pada tanggal 9 September 2012 pada pukul 14.30 WIB. Tanggal 12 September 2012 pukul 14.30 WIB dikelas yang sama dilakukan tes ulang yang hasilnya dilambangkan dengan (Y). Hasil kedua tes tersebut, dicari angka korelasinya untuk selanjutnya ditafsirkan. Rumus Korelasi Product Moment dapat digunakan untuk mencari angka korelasi. Adapun rumus tersebut adalah sebagai berikut. Mencari angka korelasi berdasarkan skor asli: rxy = N XY ( X)( Y) [N X2 X 2][N Y2 Y 2]

46 Tabel 3.5 Klasifikasi Reabilitas Rentang Angka Korelasi Tafsiran 0,00 ~ 0,20 Sangat Rendah 0, 21 ~ 0,40 Rendah 0,41 ~ 0,60 Sedang 0,61 ~ 0,80 Kuat 0,81 ~ 1,00 Sangat Kuat (Sutedi, 2009:220) Setelah dihiutng dengan rumus Korelasi Product Moment di atas, diperoleh angka korelasi 0,85 yang termasuk dalam kategori sangat kuat. Oleh karena itu, setelah soal tes ini diuji dengan teknik tes ulang, dapat dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi dan layak dijadikan sebagai instrumen untuk mengambil data dalam penelitian ini (lihat lampiran). D. Teknik Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Tes Langkah langkah berikut dilakukan untuk mengolah data yang sebelumnya diperoleh melalui tes. a. Mencari mean dari kedua variabel tersebut dengan rumus: Mx = X N1 My = Y N2 b. Mencari standar deviasi dari kedua variabel tersebut dengan rumus: Sdx = x2 N1 Sdx = y2 N2

47 c. Mencari standar eror dari kedua variabel tersebut dengan rumus: SEMx = sdx N1 1 SEMy = sdy N2 1 d. Mencari standar eror perbedaan mean X dan mean Y, dengan rumus: e. Mencari nilai t hitung dengan rumus: SEMxy = SEMx2 + SEMy2 to = Mx My SEMxy f. Setelah mendapakan nilai t hitung, maka menguji kebenarannya dengan membandingkan nilai t tabel. df atau db = (N1+N2) 2 df atau db = Derajat kebebasan N 1 = Jumlah sampel variabel X N 2 = Jumlah sampel variabel Y (Sutedi, 2009:195) 2. Pengolahan Data Angket Teknik pengumpulan data angket yang peneliti lakukan yaitu dengan membagikan angket tersebut kepada responden. Pembagian angket tersebut dilakukan setelah pemberian post-test kepada kelas eksperimen. Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam mengolah data angket, yaitu: a. Seleksi Data Setelah data terkumpul, maka dilakukan pemilihan data yang represtantif dan menjawab masalah penelitian.

48 b. Klasifikasi Data Kualifikasi data dilakukan dengan mengelompokkan data yang telah diseleksi berdasarkan tujuan untuk mempermudah pengolahan data dan pengambilan keputusan berdasarkan persentase yang dijadikan pegangan. c. Penyajian Data Data disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi setiap alternatif jawaban dan mempermudah membaca data. d. Penafsiran Data Sebelum melakukan penafsiran, terlebih dahulu data yang diperoleh dipersentasekan dengan menggunakan rumus angket sebagai berikut: P = f N X 100% Keterangan : P : Persentase frekuensi dari tiap jawaban responden f : Frekuensi tiap jawaban dari responden N : Jumlah responden Setelah itu, sebagai tahap akhir dilakukan penafsiran atau interpretasi dengan merujuk pada kategori yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:211) pada tabel berikut ini:

49 Tabel 3.6 Presentase dan Interpretasi Interval Presentasi Keterangan 0,00 % Tidak ada 01,00 05,00 % Hampir tidak ada 06,00 25,00 % Sebagian kecil 26,00 49,00 % Hampir setengahnya 50,00 % Setengahnya 51,00 75,00 % Lebih dari setengahnya 76,00 95,00 % Sebagian besar 96,00 99,00 % Hampir seluruhnya 100 % Seluruhnya