PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI



dokumen-dokumen yang mirip
Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal

BAB II BAHAN RUJUKAN

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Riyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan serangkaian aktivitas-aktivitas yang bersifat ekonomis, dimana dari

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk dapat menggunakannya secara efektif dan optimal.

PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)

BAB I PENDAHULUAN. mengabaikan satu hal penting, yaitu arus kas. Laba perusahaan memang hal yang

Siklus Akuntansi. Transaksi Bukti. Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal) Pencatatan ke Buku Besar. Neraca Lajur & Jurnal Penyesuaian.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

DESAIN LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA DAGANG SPAREPART MOTOR SETIAWAN MOTOR RANGKUMAN TUGAS AKHIR. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

REKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PT. ENVIRO JAYA GLOBAL. Indo Maharani Rizki Febriyanti Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan juga mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

AKUNTANSI PEMERINTAHAN SOAL PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA SIMPAN PINJAM PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) TRANSMIGRASI SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)

Akuntansi Keuangan Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam penyajian laporan keuangan. Didalam mencapai tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB I PENDAHULUAN. rugi laba. Salah satu pos dalam neraca adalah aktiva tetap. Aktiva tetap dalam

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. benar-benar sesuai dengan kebutuhan, sehingga investasi yang dilakukan terhadap

JAWABAN AKUNTANSI BISNIS PENGANTAR 1

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS AKTIVA TETAP BERDASARKAN PSAK 16 PADA YAYASAN BARUNAWATI BIRU SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam Undang-Undang. Di

Bab IV PEMBAHASAN. Sistematika pembahasan yang akan dilakukan terhadap objek penelitian adalah berdasarkan

BAB III OBJEK PENELITIAN. yang telah memenuhi karakteristik sebagai organisasi nirlaba seperti yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

ekonomi Sesi PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI A. AKUN a. Akun Riil

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN. akuntansi sewa pada PT. Seruni Inti Mandiri didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN GEREJA. Irena Septianita Kaomaneng. Abstrak

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI AKTIVA TETAP GUNA MENDUKUNG KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA X PG. NGADIREDJO KEDIRI)

5 BAB PENCATATAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN DAGANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:2) laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

Analisis Efisiensi Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi pada Koperasi Kredit Swasti Sari Kupang Nusa Tenggara Timur

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Laporan Keuangan Laporan Posisi Keuangan 1 Laporan Aktivitas 2 Laporan Arus Kas 3 Catatan atas Laporan Keuangan 4-15

BAGIAN XVII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaporan Keuangan RSUD Panembahan Senopati Bantul

BAB 11 MATEMATIKA LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN BAZIS PROVINSI PROVINSI DKI JAKARTA DENGAN ACUAN PSAK 109

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan tentu pada dasarnya selalu berusaha untuk mencapai. tujuan didirikannya perusahaan tersebut. Untuk menunjang agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN DASAR AKUNTANSI. Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :

IMPLEMENTASI PSAK NO. 45 DALAM PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN LEMBAGA PENDIDIKAN ZAINUDDIN

PERUSAHAAN MAJU MAKMUR NERACA SALDO PER 31 MEI 2013

PT. BPRS PUDUARTA INSANI NERACA 31 DESEMBER 2014 dan 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL PENYESUAIAN PERUSAHAAN JASA

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS ASET TETAP SESUAI SAP PADA KANWIL DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PROVINSI JAWA TIMUR RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH...

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Lampiran 1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN BADAN PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN KOTA MEDAN TAHUN ANGGARAN 2013 (dalam rupiah) NO.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber

PENGUNGKAPAN PELAPORAN KEUANGAN SEGMEN PADA PT INDONESIA PRIMA PROPERTY, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan perusahaan untuk berkembang sangat dipengaruhi oleh

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

LAPORAN ARUS KAS STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS TRANSAKSI DAN PENCATATAN AKUNTANSI UMKM* Oleh: Endra Murti Sagoro

Transkripsi:

PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 RANGKUMAN SKRIPSI Oleh : HENKIE PRIEMAADIENOVA BUDIRAHARDJO NIM : 2005310278 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS S U R A B A Y A 2009

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI Nama : Henkie Priemaadienova Budirahardjo Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 19 April 1987 N.I.M : 2005310278 Jurusan : Akuntansi Program Pendidikan : Strata 1 Konsentrasi Judul : Keuangan : PENERAPAN PELAPORAN KEUANGAN PADA YAYASAN NURUL HAYAT YANG SESUAI DENGAN PSAK NO.45 Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing, Tanggal : Sasongko Budisusetyo, S.E, M.Si, CPA, CPMA Ketua Jurusan Akuntansi, Tanggal : Sasongko Budisusetyo, S.E, M.Si, CPA, CPMA

RANGKUMAN SKRIPSI 1.1 Latar Belakang Masalah Kemunculan yayasan sebagai salah satu sektor keuangan di Indonesia merupakan hal yang tabu di masyarakat. Banyaknya elemen masyarakat belum mengetahui tentang organisasi yang bersifat nirlaba ini. Menurut UU No. 16 Tahun 2001, sebagai dasar hukum positif yayasan, pengertian yayasan adalah badan hukum yang kekayaannya terdiri dari kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut serta dalam suatu badan usaha. Selain itu apabila dilihat di dalam PSAK No 45 mengenai Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Ditunjukkan tentang bagaimana format bentuk dari laporan keuangan yang terdapat di dalam yayasan yang meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode laporan, dan catatan atas laporan keuangan. Disertakan pula tentang bagaimana model pencatatannya dan pelaporannya. Berdasarkan hasil diatas, mengenai suatu bentuk pengenalan organisasi nirlaba dilihat dari segi ekonomi khususnya dalam hal finansial, maka dalam penelitian ini penulis berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan didalam PSAK Nomor 45. Pada yayasan Nurul Hayat ini akan dilakukan penelitian berkaitan dengan penerapan PSAK Nomor 45 dalam penyusunan laporan keuangan yang menggambarkan aktivitas 1

2 dan kondisi finansial yayasan tersebut. Dimana yayasan ini memiliki pelaporan keuangan yang berbeda bentuknya. Dikarenakan kebutuhan akan yayasan yang bersangkutan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pemaparan yang telah dijelaskan oleh penulis dalam latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah Bagaimana penerapan PSAK Nomor 45 dalam pelaporan keuangan pada yayasan Nurul Hayat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui metode pencatatan, pengukuran, pengungkapan, dan pelaporan keuangan pada yayasan Nurul Hayat sebagai organisasi nirlaba sesuai dengan PSAK Nomor 45. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Yayasan Diharapkan dapat menjadi sebuah rangkuman yang akan menjadi sebuah wacana sebagai acuan bagi sebuah yayasan dalam penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK Nomor 45. 2. Pembaca Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berarti mengenai suatu bentuk pelaporan keuangan di luar bentuk konvensional organisasi bisnis yang biasa dijumpai.

3 3. Penulis Penelitian dapat memberikan pemahaman secara nyata untuk menguatkan teori yang telah didapat selama menempuh pendidikan mengenai organisasi nirlaba serta sistem pelaporan keuangannya. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini terbatas pada penyusunan laporan keuangan yang diterapkan berdasarkan PSAK No.45 baik dari segi subyek maupun objek. Subyek : Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi tentang penerapan PSAK No. 45 pada organisasi nirlaba atau sejenisnya, namun terbatas pada Yayasan Nurul Hayat di Surabaya. Objek : Untuk analisa penelitian yaitu laporan keuangan yayasan, membatasi penelitian pada pos-pos (akuntansi) yang tampak pada berbagai laporan keuangan yang digunakan oleh yayasan yang bersangkutan. Laporan keuangan yang digunakan sebagai unit analisis adalah laporan keuangan periode tahun kerja 2008, mengingat adanya Revisi PSAK No. 45 terbaru mulai berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 januari 2007. 1.6 Metode Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Survey pendahuluan, bertujuan untuk mengetahui dan memproleh gambaran umum situasi dan kondisi permasalahan umum yang terjadi di dalam perkembangan lingkungan bisnis serta subyek utamanya (yayasan) dan menentukan kerangka berpikir dalam mencari

4 pemecahan masalah. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap yayasan secara umum untuk kemudian akan lebih dkhususkan pada permasalahan yang terjadi di dalam yayasan tersebut yang berkaitan dengan topic penelitian. 2. Wawancara, melakukan wawancara dengan narasumber terkait yang berada di yayasan yang akan diteliti. Bertujuan untuk mengetahui atau memperoleh informasi yang lebih detail dan jelas untuk objek penelitian. 3. Studi kepustakaan, bertujuan untuk mendapatkan landasan teori yang relevan berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas yaitu tentang penerapan penggunaan PSAK no 45 terhadap laporan keuangan yayasan serta analisis laporan keuangan yayasan tersebut. Pada tahap ini dikumpulkan literatur-literatur yang berisi konsep dasar serta teori-teori dan aplikasi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 4. Metode dokumen, bertujuan untuk mengumpulkan data-data dari yayasan bersangkutan yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Adapun data yang digunakan adalah laporan keuangan yayasan. 1.7 Teknik Analisis Adapun teknik analisis data yang dapat dilakukan adalah dengan cara : a. Mengumpulkan data baik kuantitatif maupun kualitatifdan mempelajari latar belakang yayasan, kebijakan yang ada dalam yayasan, aturan

5 pencatatan akuntansi, perhitungan akuntansi, pengakuan dan kebijakan atau metode pelaporan keuangan yang ada baik dari hasil wawancara maupun dokumentasi. b. Membandingkan penerapan akuntansi dalam menyusun laporan keuangan organisasi dengan PSAK No. 45. 1.8 Pembahasan Di dalam penelitian terdapat beberapa hal yang akan dibahas berkaitan dengan fungsi pencatatan, pengakuan dan perhitungan, serta pelaporan keuangan pada yayasan Nurul Hayat sebagai berikut : 1. Pencatatan a. Aktiva 1) Aktiva Lancar Pada pos ini dicatat segala bentuk aset organisasi yang tingkat likuiditasnya tinggi. Akun-akun pada pos ini di golongkan dalam akun Kas dan Setara Kas, yaitu dalam bentuk Kas di tangan dan Kas di Bank 2) Piutang Pada pos ini mencatat segala pengeluaran organisasi dalam bentuk hutang yang harus dilunasi pihak ketiga pada organisasi. Akun-akun yang terdapat pada pos ini adalah Piutang Karyawan, dan Sewa Dibayar Dimuka 3) Aktiva Tetap Aktiva tetap yayasan dicatatkan sesuai dengan harga perolehannya b. Passiva

6 1) Kewajiban Pada pos ini Yayasan mencatatkan ada atau tidaknya kewajiban baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang terhadap pihak di luar yayasan atau pihak ketiga atau pada kreditor 2) Ekuitas Pada pos ini yayasan mencatatkan adanya modal awal yang dicatat sebesar investasi yang diberikan pemilik, selain itu terdapat akun Surplus/Defisit tahun berjalan dan surplus s.d tahun lalu yaitu akumulasi surplus/defisit dari tahun pelaporan keuangan yayasan pertama kali hingga tahun sebelum tahun berjalan. c. Pendapatan Dalam pos pendapatan ini dicatatkan segala macam bentuk penghasilan atau pendapatan yang diperoleh yayasan baik dari unit usaha, program yayasan, dan dari sumbangan donatur. d. Biaya Pada pos ini dicatat berbagai macam pengeluaran yayasan yang menjadi beban seperti beban operasional yayasan, beban program yayasan, maupun beban anak cabang yayasan. 2. Pengakuan dan Perhitungan a. Aktiva 1) Aktiva Lancar Pada pos Kas dan setara Kas dihitung secara terpisah antara kas dari unit usaha, program, dan kas dari sumbangan atau donatur, serta kas

7 dari anak cabang yang dihitung sendiri oleh anak cabang tersebut. Penggunaan cash basic mempengaruhi pengakuan Kas yayasan, karena terjadinya kas masuk ataupun keluar hanya dapat dilakukan jika terdapat bukti fisik, atau telah terealisasi dalam bentuk riil. 2) Piutang Piutang yayasan untuk piutang karyawan dihitung berdasarkan kesanggupan karyawan tersebut dalam mengembalikan hutangnya, adapun perhitungannya jika tidak terlunasi maka terdapat kebijakan pemotongan gaji pada saat pembayaran gaji. Sedangkan pada akun Sewa Dibayar Dimuka yayasan hanya memperhitungkan nilai sisa masa pakai sewa, dikarenakan pada awal perjanjian yayasan membayar biaya sewa secara tunai dari masa awal hingga masa akhir sewa. 3) Aktiva Tetap Pada Aktiva Tetap yayasan juga memperhitungkan penyusutan aktiva tetap tersebut dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Adapun jika pemakaian aktiva tetap tersebut melebihi masa taksiran maka oleh pihak yayasan diungkapkan sebagai bentuk aktiva tetap yayasan yang tidak perlu disusutkan kembali. b. Passiva 1) Kewajiban Pada kewajiban yayasan hanya terdapat akun hutang kendaraan. Akun ini dihitung berdasarkan nilai jumlah kredit yang diajukan yayasan pada pihak penjual. Dan mengurangi jumlah hutang setelah terjadi pelunasan

8 angsuran kredit dengan indikasi adanya pengeluaran kas untuk pelunasan tersebut. Adapun pengungkapan yang terjadi saat kendaraan diperoleh maka kendaraan tersebut dimasukkan kedalam aktiva tetap sebesar harga perolehan keseluruhan bukan harga saat membayar angsuran pertama atau uang muka, serta disusutkan seperti ketentuan pada pos aktiva tetap. Jika pelunasan telah terjadi maka pos hutang akan dihapus seiring dengan pelunasan tersebut, dan kendaraan akan tetap disusutkan hingga masa manfaatnya habis. 2) Ekuitas Pada akun modal awal, yayasan mengungkapkan modal yang di investasikan pemilik sejak berdirinya yayasan tersebut hingga tahun berjalan. Adapun perhitungan modal awal tersebut akan berkurang apabila terjadi penarikan prive ole pemilik atau pada saat yayasan sangat membutuhkan dana tambahan untuk menghindari terjadinya kepailitan. Sedangkan pada surplus s.d tahun lalu dihitung dengan mengakumulasikan jumlah surplus/defisit sejak tahun awal pelaporan keuangan hingga tahun sebelum tahun berjalan. Dan pengungkapan surplus/defisit pada tahun berjalan untuk tahun berikutnya atau akan datang juga diakumulasikan ke dalam akun surplus s.d tahun lalu. c. Pendapatan Pendapatan yayasan dihitung tiap-tiap kelompok divisi sehingga tidak ada pencampuran antara pendapatan yayasan dari program, unit usaha, sumbangan donatur maupun dari anak cabang. Pendapatan yayasan dari

9 sumbangan donatur diungkapkan dalam laporan keuangan sebagai pendapatan yang harus dialokasikan seluruhnya untuk operasional program yayasan, bukan untuk kepentingan yayasan pribadi. d. Biaya Pada pos ini semua akun-akun yang berkaitan dengan biaya telah dipisahkan seperti halnya pada pos pendapatan. Adapun pengungkapan pada biaya program dilakukan oleh tiap-tiap divisi yang menjalankan sebagai panitia program tersebut. Dan keseluruhan biaya program tersebut adalah sebagai bentuk nyata pengalokasian sumbangan donatur. 3. Pelaporan Dalam penyajian pelaporan keuangan yayasan Nurul Hayat telah melaporkan informasi aset dan kewajibannya berdasarkan likuiditasnya. Dan pelaporan pendapatan berdasarkan jumlah pendapatan yang diterima pada saat tahun berjalan. Pada pelaporan biaya berdasarkan realisasi pengeluaran yayasan, sedangkan pada biaya yayasan melaporkan untuk biaya program disesuaikan dengan anggaran yang telah dibuat setiap awal periode. 1.9 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisis kesesuaian fungsi pencatatan, pengukuran, pengakuan, dan pelaporan keuangan pada yayasan Nurul Hayat terhadap PSAK No.45 sebagai pedoman. Dalam kaitannya tersebut maka dari beberapa pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan yayasan Nurul Hayat dalam hal fungsi :

10 1. Pencatatan, yayasan belum melakukan pencatatan jumlah nilai aset bersih sebagai penggolongan dalam nilai ekuitas, selebihnya yayasan telah melakukan pencatatan sesuai dengan ketentuan yang tercantum di dalam PSAK. 2. Pengukuran atau Perhitungan, yayasan telah memberikan pengukuran secara tepat dan diperbolehkan oleh aturan di dalam PSAK. Tetapi yayasan tidak melakukan perhitungan yang sesuai dengan PSAK No.45 khususnya dalam hal yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya. 3. Pengungkapan, yayasan tidak mengungkapkan nilai aset bersih sebagai salah satu faktor utama dalam pembuatan laporan keuangan yayasan yang sesuai dengan PSAK No. 45. 4. Pelaporan, yayasan tidak memiliki Laporan Arus Kas sebagai bentuk laporan yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan keluar. Dari beberapa kesimpulan tersebut diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa pelaporan keuangan dalam yayasan belum sesuai dengan PSAK 45, hal ini dikarenakan salah satu faktor penting dalam PSAK 45 yaitu penggolongan aset bersih dalam ekuitas tidak dolakukan. Dan peneliti telah memberikan contoh bentuk laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 45. 1.10 Saran Setelah melakukan penelitian maka dengan ini peneliti memberikan saran terbaik untuk pihak-pihak yang terkait dengan penelitian maupun bagi pengembangan ilmu selanjutnya.

11 1. Pelaporan keuangan agar diperlengkap dan diganti judulnya, karena judul laporan neraca dan laba-rugi dirasa tidak mencerminkan yayasan sebagai organisasi nirlaba. Diganti dengan Laporan Posisi Keuangan untuk Neraca, Laporan Aktivitas untuk Laba-Rugi, dan ditambahkan Laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan yang disesuaikan di dalam PSAK 45, untuk membantu pengguna laporan keuangan untuk membaca informasi yang terdapat di dalamnya. 2. Perlu diadakan audit terhadap laporan keuangan yayasan, mengingat perkembangan unit usaha yayasan Nurul Hayat yang telah maju pesat dan juga bertambahnya cabang yang dimiliki oleh yayasan. Audit perlu dilakukan untuk menambah tingkat kepercayaan donatur dan masyarakat pada umumnya pada kinerja yayasan Nurul Hayat. 3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk dapat menguasai program akuntansi MYOB lebih baik lagi jika menggunakan yayasan Nurul Hayat sebagai obyek penelitian, selain itu juga diharapkan peneliti berikutnya dapat memahami alur sistem akuntansi yayasan.

DAFTAR PUSTAKA Bastian, Indra. 2007. Akuntansi Yayasan dan Lembaga Publik. Jakarta : Penerbit Erlangga. Beams, Floyd A. 2000. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.45, tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Indonesia Ikatan Akuntan Indonesia. Indriantoro, dan Supomo. 1999. Studi Kasus (Desain dan Metode). Cetakan Ketiga. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Nainggolan, Pahala. 2005. Akuntansi Keuangan Yayasan dan Lembaga Nirlaba Sejenis. Edisi Pertama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Norpatiwi, AM.Vianey. Aspek Value Added Rumah Sakit Sebagai Badan Layanan Umum. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online) diakses melalui Google search engine (http://www.google.co.id, 19 September 2008) Republik Indonesia, Undang-Undang No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketiga. Bandung : Alfabeta.