PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH KETEBALAN ACETABULAR CUP TERHADAP TEKANAN KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

Available online at Website

ANALISA KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

rekayasa. Sebuah perakitan antara poros dan bantalan adalah salah satu contohnya. Dalam

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SAMBUNGAN TULANG PANGGUL PRODUK INDONESIA

BAB III KONTAK PADA KOMPONEN ACETABULAR

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE

SIMULASI KONTAK KOMPONEN ACETABULAR PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH TEKSTUR PERMUKAAN MATERIAL UHMWPE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA BEBAN KONTAK STATIC, ROLLING DAN SLIDING

ANALISA KONTAK CERAMIC-ON- CROSSLINKED UHMWPE PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Tembalang, Semarang, Jl. Jend. Ahmad Yani No.157, Pabelan, Surakarta, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. akibat adanya kontak atau gesekan. Gesekan biasanya didefinisikan sebagai gaya

BAB II TEORI HIP JOINT

Analisa Gesekan Material Implantasi Prosthesis Pada Total Hip Joint Replacement Akibat Gerak Adduksi Abduksi Menggunakan Metode Elemen Hingga

III. METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN KEAUSAN PADA SISTEM KONTAK ROLLING-SLIDING MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT METHOD

SIMULASI DAN PEMODELAN METAL ON METAL BEARING MENGGUNAKAN ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB II TEORI HIP JOINT. Gambar 2.1. Bagian-bagian hip joint normal [4].

ANALISA KARAKTERISTIK KONTAK CAPSULE ENDOSCOPY DI DALAM USUS KECIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

SIMULASI PROSES DEEP DRAWING STAINLESS STEEL DENGAN SOFTWARE ABAQUS

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB III ANALISA TEGANGAN VON MISES

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

SIMULASI NUMERIK INJECTION MOLDING UNTUK PEMBUATAN SPESIMEN POLYPROPYLENE ACETABULAR CUP PADA PENGUJIAN SAMBUNGAN HIP

ANALISA SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN TITIK UNTUK MENENTUKAN JARAK OPTIMAL TITIK LAS PADA BAJA KARBON AISI 1045 DENGAN PENDEKATAN ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA STUDI PENGARUH KOEFISIEN GESEK PADA KONTAK SLIDING ANTARA SILINDER DENGAN FLAT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA.

Laporan Praktikum MODUL C UJI PUNTIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh variasi..., Agung Prasetyo, FT UI, 2010.

PEMODELAN ELEMEN HINGGA KONTAK SLIDING BERULANG ANTARA BOLA DENGAN PERMUKAAN KASAR

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

STUDI PEMODELAN OPTIMASI TUAS HANDLE REM DEPAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA. Tugas Akhir

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

ANALISA KEKUATAN MATERIAL PADA PROSTHESIS TOTAL KNEE JOINT REPLACEMENT

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

Gambar 2.1.(a) Geometri elektroda commit to Gambar user 2.1.(b) Model Elemen Hingga ( Sumber : Yeung dan Thornton, 1999 )

ANALISA KEAUSAN STEADY STATE PADA KONTAK PIN-ON-DISC DENGAN SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

Simulasi Dan Pemodelan Metal On Metal Bearing Menggunakan Elemen Hingga

PENGARUH IMPLANTASI ION NITROGEN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN STAINLESS STEEL 316L UNTUK APLIKASI SENDI LUTUT TIRUAN

TUGAS AKHIR SIMULASI HIP JOINT PROSTHESIS PADA ORGAN TUBUH MANUSIA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA ELASTIS-PLASTIS KONTAK ROLLING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

Optimasi Desain Tata Letak Fixture dengan Menggunakan Algoritma Genetika

PENGARUH SENSITIFITAS DIMENSI DAN PENULANGAN KOLOM PADA KURVA KAPASITAS GEDUNG 7 LANTAI TIDAK BERATURAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

Perubahan Faktor Keausan Die Drawn UHMWPE Akibat Tegangan Kontak untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan

OLEH : NATAN HENRI SOPLANTILA NRP.

BAB I PENDAHULUAN. Biomaterial adalah substansi atau kombinasi beberapa subtansi, sintetis atau

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

DISTRIBUSI TEMPERATUR AREA PEMOTONGAN PADA PROSES DRAY MACHINING BAJA AISI 1045

METODOLOGI PENELITIAN

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI KEAUSAN PIN PADA PIN-ON-DISC SLIDING CONTACT SYSTEM MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

Jumadi 1) M. Yusuf 2 : Hj. Vivi Bachtiar, ST. MT 2

Gambar 1.1. Anatomi sendi lutut normal (Jun, 2011)

STUDI ANALISIS PEMODELAN TULANGAN BAJA VANADIUM DAN TEMPCORE DENGAN SOFTWARE KOMPUTER

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH KETEBALAN SPECIMENT TERHADAP DEFORMASI PLASTIS PADA KONTAK SPHERE DENGAN SURFACE MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. (a) (b) (c)

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

ANALISA CERAMIC-ON-CERAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Transkripsi:

D.24. Pengaruh Pembebanan terhadap Tegangan dalam Sambungan PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN Sugiyanto, M. Tauviqirrahman, Rifky Ismail dan Jamari Laboratorium Perancangan Teknik dan Tribologi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang e-mail: mtauviq99@yahoo.com Abstrak Kerusakan permanen pada sendi memerlukan tindakan penggantian dengan sendi buatan (artificial hip replacement). Pemilihan sifat material pengganti komponen dan dimensi yang digunakan perlu dilakukan secara cermat untuk mendapatkan kemampuan maskimal sambungan tulang pinggul buatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh pembebanan sebagai model berat beban pada manusia terhadap tegangan yang terjadi dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan. Perangkat lunak berdasarkan metode elemen hingga digunakan untuk memodelkan berbagai lapisan komponen sambungan yang ada Berdasarkan studi ini, diketahui bahwa material viskoelastik berpengaruh terhadap distribusi tegangan yang terjadi pada tiap-tiap lapisan. Besarnya tegangan von Mises maksimum yang terjadi pada semua lapisan dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan yang dikembangkan untuk femoral head dengan diameter 33 mm terbukti memenuhi persyaratan secara keteknisan karena tidak melebihi tegangan luluh material pembentuknya. Kata kunci: Sambungan tulang pinggul buatan, Viscoelastik PENDAHULUAN Respon tiap material terhadap beban luar yang diberikan tergantung sifat material tersebut. Material dapat bersifat elastik, elastik-plastik, plastik, viskoelastik atau viskoplastik. Respon material yang menunjukkan karakteristik viskos dan elastik ketika terjadi deformasi dikatakan bersifat viskoelastik. Aplikasi material viskoelastik salah satunya ada pada bidang bio-engineering. Dalam bidang ini material viskoelastik dapat diaplikasikan pada sistem sambungan tulang pinggul buatan. Sifat viskoelastik merupakan suatu sifat material yang menunjukkan respon elastik dan viskos ketika terjadi deformasi. Tegangan dan regangan yang terjadi pada material viskoelastik merupakan suatu fungsi waktu. Beberapa material yang menunjukkan sifat viskoelastik adalah polymer, tubuh manusia, kayu, dan beberapa logam pada temperatur tinggi. Aplikasi polymer sebagai material yang memiliki sifat viskoelastik salah satunya ada pada bidang bio-engineering yaitu sebagai bearing di sistem sambungan tulang buatan. Sistem sambungan tulang buatan dibuat untuk menggantikan sambungan tulang manusia yang mengalami kerusakan akibat penyakit tulang (arthritis) atau kerusakan akibat faktor lain seperti kecelakaan dan kekurangan nutrisi (Smallman dan Bishop, 2000). Ada beberapa jenis sambungan tulang buatan seperti pada bahu, lutut, pinggul, jari, dan sendi-sendi lainnya. Di Indonesia, persediaan tulang pinggul buatan untuk kebutuhan masyarakat dalam negeri masih didatangkan dari luar negeri (import). Hal ini dikarenakan teknologi yang berkembang di Indonesia belum mampu memenuhi kriteria kualitas sambungan baik dari persyaratan teknis maupun medis. Permasalahan muncul ketika dimensi sambungan yang seharusnya diaplikasikan untuk ukuran orang-orang Eropa dan Amerika sebagai penyedia produk kemudian diterapkan untuk orang Indonesia yang lebih kecil ukurannya. Fenomena ini menuntut adanya keharusan untuk memodifikasi sambungan baik dari segi karakteristik fungsional, material, dan geometris agar dapat digunakan lebih layak untuk masyarakat Indonesia. Penelitian ini menfokuskan pada pemodelan kasus kontak berbagai lapisan komponen pada sambungan tulang pinggul buatan dengan menggunakan perangkat lunak berbasis metode elemen hingga ANSYS 9.0 yang menerima beban statik selama kurun waktu tertentu. Sistem sambungan tulang pinggul buatan yang dikembangkan terdiri dari dua bagian komponen yaitu komponen hip (acetabular) dan komponen leg (femoral) (Gb. 1). Komponen femoral head dimodelkan sebagai paduan cobalt-chrome-molebdenum, sedangkan komponen liner pada hip dimodelkan sebagai UHMWPE sebagai material viskoelastik. Kedua material ini merupakan salah satu pasangan yang paling banyak digunakan (Bale dan Dharmastiti, 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk D.130

mencari pengaruh pembebanan terhadap distribusi tegangan maksimum yang terjadi pada sambungan pinggul buatan dengan menvariasikan harga pembebanan pada diameter tertentu dalam femoral head. Gambar 1. Sambungan tulang pinggul buatan (Ghost, 2002) PROSEDUR PEMODELAN Dalam penelitian ini, model elemen hingga dikembangkan untuk sistem sambungan tulang pinggul buatan dengan menggunakan perangkat lunak simulasi berdasar metode elemen hingga. Perangkat lunak yang digunakan adalah ANSYS Multiphysis 9.0. Model sambungan yang dikembangkan yaitu sambungan dengan diameter dalam femoral head sebesar 33 mm. Untuk mensimulasikan efek berat terhadap sambungan, dipilih dua harga pembebanan, yaitu 80 kg dan 400 kg. Harga 80 kg diambil sebagai harga rata-rata berat normal orang Indonesia sedangkan 400 kg merupakan harga lima kali berat normal dengan memperhitungkan berbagai simulasi beban yang mungkin masih mampu ditahan oleh orang Indonesia kebanyakan. Kasus pembebanan yang dilakukan adalah beban statik selama 5 menit waktu pembebanan. Kurun waktu yang diberikan adalah untuk mengetahui pengaruh sifat UHMWPE sebagai material viskoelastik yang merupakan suatu fungsi waktu terhadap distribusi tegangan von Mises. Data material yang digunakan sebagai masukan dalam pemodelan di ANSYS dapat dilihat pada Tabel 1. Tipe elemen material yang digunakan dalam ANSYS adalah PLANE182 dan jenis kontak yang digunakan adalah TARGE169 dan CONTA172 sebagai pemodelan kontak surface-tosurface. Jenis kontak ini yang menghitung besarnya kekakuan elemen penyusun direkomendasikan untuk digunakan karena lebih akurat. Model elemen hingga yang dibangun terdiri dari 2,193 nodal dan 2,147 elemen (Gb. 2). Tabel 1. Data material empat lapis komponen model elemen hingga sambungan tulang (Lakes, 1998) Material Young modulus [GPa] Poisson's ratio Co-Cr-Mo 210 0.30 UHMWPE 1 0.45 Acrylic cement 2,944 0.38 Bone 17 0.30 Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2 Tahun 2011 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.131

D.24. Pengaruh Pembebanan terhadap Tegangan dalam Sambungan Bone UHMWPE Co-Cr-Mo sebagai femoral head y Acrylic cement x Gambar 2. Model elemen hingga untuk sistem sambungan tulang pinggul buatan HASIL DAN PEMBAHASAN Tegangan von Mises maksimum merupakan tegangan yang penting diketahui dalam analisa kegagalan menurut kriteria kegagalan von Mises. Bila besarnya tegangan von Mises maksimum yang terjadi dalam sambungan tidak melewati batas tegangan luluh jenis material tiap lapisan penyusun sambungan, maka dikatakan sambungan yang terbentuk aman. Tabel 2 menyajikan hasil tegangan von Mises untuk simulasi variasi beban yang diberikan (80 kg dan 400 kg). Dapat dilihat bahwa terjadi penuruan harga tegangan setelah lima menit pembebanan baik saat beban 80 kg maupun 400 kg. Penurunan tegangan von Mises maksimum dan penambahan kedalaman material viskoelastik setelah sekian waktu pembebanan dikarenakan ketika tegangan diberikan secara konstan, material UHMWPE sebagai material viskoelastik mengalami fenomena creep. Area kontak antara paduan Co-Cr-Mo dengan lapisan UHMWPE semakin meluas seiring dengan waktu sehingga tegangan semakin menurun. Tabel 2. Tegangan von Mises maksimum untuk berbagai beban dan diameter dalam femoral head Material Tegangan von Mises maksimum (MPa) 400 kg - 33 mm 80 kg - 33 mm awal akhir awal akhir Cr-Co-Mo 11.89 9.17 3.44 2.38 UHMWPE 9.86 6.35 3.01 1.81 Acrylic cement 5.87 6.13 2.13 1.85 Bone 5.44 3.46 1.8 1.08 Kedalaman (mm) 0.064 0.167 0.024 0.053 * Awal : awal pembebanan (t = 1 detik) ** Akhir : akhir pembebanan (t = 300 detik atau 5 menit) Gambar 3 sampai dengan 5 menunjukkan plot distribusi tegangan von Mises maksimum hasil pemodelan present model untuk kasus kontak sambungan tulang pinggul buatan ketika awal pembebanan dan setelah lima menit pembebanan secara statik untuk dua variasi harga pembebanan (400 dan 80 kg) untuk diameter dalam femoral head sebesar 33 mm. Dapat dilihat dari keseluruhan gambar bahwa tegangan von Mises maksimum terjadi di daerah femoral head. Untuk pembebanan yang lebih besar, posisi tegangan von Mises maskimum bergerak mendekat ke pusat head. Peranan UHMWPE sebagai material viskoelastik seperti terlihat dalam gambar adalah mampu mengurangi besarnya tegangan yang terjadi setelah pembebanan (baik untuk yang 80 kg D.132

maupun 400 kg) setelah sekian waktu pembebanan. Tegangan von Mises yang ada di lapisan UHMWPE pun relatif sama dengan tegangan yang ada di cement maupun yang ada di bone. Hal ini berarti bahwa pemilihan material viscoelastik UHMWPE sudah sesuai digunakan sebagai material liner pada sambungan tulang pinggul buatan untuk orang Indonesia dari persyaratan keteknisan. Kesimpulan ini diperkuat dengan grafik yang ditunjukkan pada Gambar 6 sampai dengan 7. Posisi 0 (nol) dimulai dari lapisan UHMWPE (Gb. 2). Seperti distribusi tegangan von Mises yang ditampilkan dalam gambar-gambar sebelumnya, besarnya tegangan von Mises semakin berkurang mendekati lapisan bone. Pada pergantian lapisan dalam sambungan tulang, terjadi lonjakan tegangan von Mises. Hal ini disebabkan perbedaan karakteristik material yang ada pada tiap lapisan. Tegangan von Mises melonjak ketika memasuki daerah lapisan cement. Tetapi nilai tegangan ini berangsur-angsur turun mendekati lapisan bone. Fenomena ini memperkuat alasan mengapa cement sering digunakan dalam sambungan diantara UHMWPE dan bone. Ini disebabkan karena selain berfungsi sebagai perekat, cement juga mampu meredam tegangan von Mises sama sebelum memasuki lapisan bone. (a) awal pembebanan (b) 5 menit pembebanan Gambar 3. Distribusi tegangan von Mises untuk beban 80 kg dengan diameter dalam 33 mm pada saat (a) awal pembebanan, (b) 5 menit pembebanan (a) awal pembebanan (b) 5 menit pembebanan Gambar 4. Distribusi tegangan von Mises untuk beban 400 kg dengan diameter dalam 33 mm pada saat (a) awal pembebanan, (b) 5 menit pembebanan Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi ke-2 Tahun 2011 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang D.133

Tegangan von Mises ( MPa) Tegangan von Mises (MPa) D.24. Pengaruh Pembebanan terhadap Tegangan dalam Sambungan 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 Awal Akhir 0 5 10 15 20 Posisi (mm) Awal : awal pembebanan ( t = 1 detik) Akhir : akhir pembebanan ( t = 300 detik atau 5 menit) Gambar 6. Tegangan von Mises untuk beban 80 kg dengan diameter dalam 33 mm 10 8 6 Awal Akhir 4 2 0 0 5 10 15 20 Posisi (mm) Gambar 7. Tegangan von Mises untuk beban 400 kg dengan diameter dalam 33 mm KESIMPULAN Hasil simulasi kontak pada sistem sambungan tulang pinggul buatan menunjukkan pengaruh material UHMWPE yang bersifat viskoelastik terhadap distribusi tegangan von Mises yang terjadi. Karena sifat viskoelastik UHMWPE ini, tegangan von Mises yang dialami tulang dapat tereduksi. Berdasarkan studi ini pula, diketahui bahwa besarnya tegangan von Mises maksimum yang terjadi pada semua lapisan dalam sistem sambungan tulang pinggul buatan yang dikembangkan terbukti memenuhi persyaratan secara keteknisan karena tidak melebihi tegangan luluh material pembentuknya. DAFTAR PUSTAKA Bale, J.S., dan Dharmastiti, R., Pengaruh Kecepatan Gesekan Terhadap Sifat Keasuan Die Drawn UHMWPE untuk Aplikasi Sendi Lutut Tiruan, Prosiding SNTTM VIII, M3-006, Agustus 2009, hal. 517-525. Ghost, P., Polymer Science and Technology, Mc.Graw-Hill, New Delhi, India, 2002. Lakes, R., Viscoelastic solids, CRC Press, Boca Raton, FL, 1998. Smallman, R. E. dan Bishop, R. J., Metalurgi Fisik Modern dan Rekayasa Material, PT.Erlangga, Jakarta, Indonesia, 2000. D.134