2015 Dropped Object Prevention Procedure DROPS TEAM PT. Huabei Petroleum Service
PROCEDURE DROPPED OBJECT Document Document Status MASTER COPY NO : Effective date Revision date Revision no. 09 -Mar- 2015 00 00 Description Prepared by Checked by Approved by Signature Name Misterdiun / Rizki OD Andy Ferdian Atang HS Classification HSE Coord / RE HSE Supt Area Manager Date 09-03-2015 09-03-2015 09-03-2015 List of Document distribution Copy Authority Status 1. - Secretary of Occupational Safety & Health Management System Master 2. 1 Area Manager Controlled copy 3. 1 HES Dept Controlled copy 4. 1 Maintenance Dept Controlled copy 5. 1 Transport Dept Controlled copy 6 1 Logisitic Dept Controlled copy 2
Daftar Halaman 1. Latar Belakang... 4 2. Tujuan... 4 3. Ruang Lingkup... 4 4. Peran dan Tanggung Jawab... 4 5. Tinjauan dan Referensi... 5 6. Definisi... 5 7. Proses dan Interaksi... 6 7.1. pengelolaan Potensi Benda Jatuh... 6 7.2. Daftar Benda Jatuh... 6 7.3. Pemeriksaan... 7 7.4. Klasifikasi Resiko Benda Jatuh... 7 7.5. Tindakan Perbaikan... 8 7.6. Hirarki Pengendalian Bahaya... 8 3
1. Latar Belakang Dengan memperhatikan kebijakan K3L PT. Huabei Petroleum Service, salah satu tujuan perusahaan yaitu nihil kecelakaan, dan mengingat kecelakaan yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang disebabkan oleh benda jatuh yang memiliki dampak mulai dari pertolongan pertama, cacat tubuh bahkan hingga kematian, manajemen menilai perlu menetapkan prosedur penanggulangan bahaya benda jatuh untuk mengidentifikasi, mencegah, menilai dan mengendalikannya 2. Tujuan Untuk menggambarkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencegah terjadinya benda jatuh, sesuai dengan praktek standar terbaik dan memenuhi persyaratan perusahaan dan pemerintah 3. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup pengelolaan objek yang memiliki potensi untuk jatuh dari ketinggian dan bahaya terhadap cedera pada manusia atau kerusakan pada peralatan selama operasi yang dilakukan saat bekerja dilingkungan operasi perusahaan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan strategi: 1. Penilaian bahaya pada tahap perencanaan 2. Penilaian bahaya pada tahan perizinan sesaat sebelum melakukan aktifitas 3. Pemeriksaan langsung di lokasi operasi kerja 4. Perencanaan mitigasi yang tepat 4. Peran dan Tanggung Jawab Peran Tim Pengendali Benda Jatuh Tanggung Jawab Mengembangkan strategi penanggulangan benda jatuh dan rencana tindakannya. Mengidentifikasi dan menilai wilayah aktifitas/kerja yang memiliki potensi benda jatuh Membuat daftar peralatan yang bepotensi jatuh (Drops Register) Mengembangkan rencana pemeriksaan penanggulangan benda jatuh dan memastikan pemeriksaan dilakukan secara rutin Mengidentifikasi dan/atau melakukan: - Penyingkiran benda/peralatan yang tidak 4
Koordinator Tim Pengendali Benda Jatuh Kepala Kerja Karyawan/Pekerja dibutuhkan - Meningkatkan maintenance rutin yang harus dilakukan - Memberikan instruksi yang sesuai dan pelatihan personil Meningkatkan kesadaran anggota kerja mengenai Benda jatuh dan tindakan pengendaliannya diwilayah kerja Mereview tindakan secara teratur Personil Yang bertugas untuk mengkoordinir tim, memberikan instruksi dan pelatihan kepada personil, memfasilitasi pertemuan tim, mentracking close-out dari setiap temuan, mengkomunikasikan pembelajaran dari setiap insiden Melaporkan setiap hasil aktifitas tim Pengendali Benda Jatuh kepada Manajer Operasional. Bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses yang telah ditetapkan didalam program pengendalian benda jatuh dilaksanakan dan dipatuhi Bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan terhadap semua benda yang berpotensi jatuh 5. Tinjauan dan Referensi DROPS Object Management Guideline, PT. Chevron Pasific Indonesia. 6. Definisi Drop Object (Benda Jatuh) Setiap benda yang jatuh dari posisi semula ke bawah yang berpotensi menyebabkan cedera bahkan kematian pada manusia, kerusakan peralatan dan lingkungan Drop Object Control Team (Tim Pengendali Benda jatuh) Sebuah tim yang terdiri dari orang dengan kemampuan pemahaman daa analisa baik terhadap Benda Jatuh (DROPS), dan dipimpin oleh orang yang paling mengerti dan memiliki kompetensi yang cukup Tim ini bertujuan untuk melakukan verifikasi terhadap proses Pengendalian Benda Jatuh. 5
Secondary Safety Systems (Sistem Keamanan Sekunder/Kedua) Sistem keamanan sekunder adalah sistem yang dihubungkan ke peralatan yang bertujuan untuk memastikan keamanan bahwa bila terjadi kegagalan pada sistem pengaman utama, maka sistem keamanan sekunder akan bekerja. Contoh : lampu yang terpasang pada peralatan dillengkapi dengan penutup transparan Secondary Securing Device (Perangkat Pengaman Sekunder/Kedua) Adalah metode pengamanan komponen yang berada diketinggian bila terjadi kegagalan pada metode pengamanan utama. Perangkat pengaman sekunder dapat berupa jaring pengaman, safety cable (kawat pengaman) ataupun metod rekayasa lainnya. 7. Proses dan Interaksi 7.1. Pengelolaan Potensi Benda Jatuh Pengelolaan potensi benda jatuh didasarkan pada identifikasi dan pemeriksaan semua wilayah kerja yang berpotensi memiliki benda dapat terjatuh dari ketinggian. Pemeriksaan wilayah kerja secara rutin harus dilakukan untuk memastikan bahwa benda-benda yang berpotensi jatuh tetap aman ditempatnya. Dan memastikan bahwa perangkat pengaman sekunder telah digunakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tindakan mitigasi yang tepat harus diterapkan untuk semua item yang terdaftar didalam Daftar benda Jatuh. 7.2. Daftar Benda Jatuh Menyusun daftar benda yang berpotensi jatuh dari ketinggian a. Mengidentifikasi peralatan, sarana pengaman/ikatan dan lokasi b. Mengidentifikasi penilaian resiko benda berpotensi jatuh berdasarkan tinggi/ menengah/ rendah. c. Mengidentifikasi frekuensi pemeriksaan yang dibutuhkan dari masing-masing benda berpotensi jatuh d. Melakukan dokumentasi dari setiap temuan yang digunakan untuk mentracking close-out e. Secara konsisten melakukan review terhadap daftar benda jatuh 6
7.3. Pemeriksaan Pemeriksaan benda jatuh harus dimasukan kedalam rencana pemeliharaan dan dilakukan oleh para pekerja Pemeriksaan harus dijadwalkan berdasarkan jenis kegiatan untuk mengidentifikasi potensi benda jatuh lepas atau rusak selama proses operasi/pekerjaan Pemeriksaan harus meliputi pemeriksaan terhadap pengaman utama, pengaman sekunder. Jika salah satu dari metode pengaman tersbut tidak sesuai atau rusak segera laporkan dan lakukan penghentian pekerjaan untuk kemudian dilakukan mitigasi yang tepat. Hasil pemeriksaan harus dicatat dan dikomunikasikan kepada seluruh personil. Jika dapat melakukan penyelesaian rekomendasi dari temuan, segera lakukan. Personil/pekerja yang akan melakukan pemeriksaan harus dibekali dengan informasi yang sesuai dan petunjuk tentang cara mengidentifikasi serta cara tepat untuk melakukan pengendalian benda jatuh. 7.4. Klasifikasi Resiko Benda Jatuh Resiko Tinggi Item peralatan yang memiliki probabilitas tinggi untuk jatuh semula. Berlokasi dimana pekerja lebih sering berada dibawahnya. Hal ini dapat terjadi pada: Metode pengamanan yang buruk atau tidak tepat Secara terus menerus terkena dampak dari lingkungan atau getaran yang signifikan Secara terus menerus terkena dampak dari radius getaran mesin/kendaraan berat sekitar Resiko Menengah Item peralatan yang memiliki probabilitas sedang untuk jatuh dari tempat semula. Berlokasi dimana pekerja sesekali berada dibawahnya. Hal ini dapat terjadi pada: Metode pengaman yang kurang baik Kemungkinan terkena dampak dari lingkungan atau getaran yang signifikan Kadang-kadang terkena dampak dari radius getaran mesin/kendaraan berat sekitar 7
PROCEDURE DROPS Resiko Rendah Item peralatan yang memiliki probabilitas rendah untuk dapat jatuh dari tempat semula. Berlokasi dimana pekerja jarang berada dibawahnya. Hal ini dapat terjadi pada: Metode pengaman yang baik. Tidak terkena dampak dari lingkungan atau getaran yang signifikan. Tidak terkena dampak dari radius getaran mesin/ kendaraan berat sekitar. 7.5. Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan harus dilakuakn setelah dilakukan pemeriksaan. Tindakan perbaikan harus selalu dikontrol dan dikelola dengan metode yang tepat hingga close-out. Tindakan perbaikan harus mengikuti hirarki pengendalian bahaya. 7.6. Hirarki Pengendalian Bahaya Ketika menerapkan tindakan perbaikan untuk mengurangi resiko tinggi/ mengengah/ rendah harus mempertimbangkan urutan sebagai berikut: 1. Eliminiasi. Potensi benda jatuh harus benar-benar dihilangkan 2. Subtitution. Objek benda berpotensi jatuh diganti dengan yang kurang/tidak berbahaya 3. Engineering Control. Memasang atau menggunakan solusi rekayasa tambahan, seperti memperkuat/mengencangkan atau menambah jarring/safety cable 4. Administrative Control. Dengan memberikan warning sign atau barikade pada wilayah dimana benda berpotensi akan jatuh. 8