BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf

Abstrak. Kata kunci: perempuan, bekerja, sektor publik, adat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk berpengaruh positif apabila perekonomian dapat menyerap tambahan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting dalam suatu kegiatan

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA TAJEN KABUPATEN TABANAN

Abstrak. Kata Kunci :Curahan Jam Kerja, Umur, Pendidikan, Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan.

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan tenaga kerja. Keterlibatan SDM dalam pembangunan tidak hanya, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. antar individu dengan individu, individu dengan kelompok dan

ALOKASI WAKTU PEKERJA PEREMPUAN PADA SEKTOR INFORMAL PERDAGANGAN DI DESA DANGIN PURI KLOD DENPASAR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adang nutu. Syair yang terjemahan bebasnya berbunyi ; Balada kue putu, lelaki

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakatnya. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan berlangsungnya proses demografis. Pada tahun 2004, di Jawa. 1,07 persen bila dibanding tahun 2003 (BPS, 2004).

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berdasarkan pada jenis kelamin tentunya terdiri atas laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya yang terus

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Statistik Ketenagakerjaan Provinsi Bali (2012:10) konsep dan definisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. faktor produksi yang penting karena manusia merupakan pelaku dan sekaligus

V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara maritim, dimana 70 persen dari luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

Abstrak. Kata kunci: pemberdayaan, kesejahteraan, potensi, koperasi wanita

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2013

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pembangunan telah mengantarkan negara-negara sedang berkembang

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DALAM KETENAGAKERJAAN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA, FEBRUARI 2012 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,09 PERSEN

Nama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berarti meningkatkan tanggung jawab wanita sebagai pribadi yang mandiri

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Agama Hindu meyakini bahwa Tuhan itu bersifat Monotheisme. Transendent, Monotheisme Imanent, dan Monisme. Monotheisme Transendent,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar belakang Dampak dari krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997 adalah pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun drastis.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja sangatlah terbatas (Suratiyah dalam Irwan, 2006)

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V GAMBARAN UMUM RESPONDEN PENELITIAN

PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR DOMESTIK DAN PUBLIK DI KOTA YOGYAKARTA

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN FEBRUARI 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

Laki-laki, Perempuan, dan Kelompok Masyarakat Rentan dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran

PELUANG WANITA BERPERAN GANDA DALAM KELUARGA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG KEMITRASEJAJARAN PRIA DAN WANITA DI KABUPATEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. buku berjudul Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Kartini

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

laporan penelitian ini dan menyajikan hipotesis. dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. (Sukirno, 2001:20). Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI DIY PADA FEBRUARI 2011 SEBESAR 5,47 PERSEN

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. terhadap keberhasilan pembangunan bangsa. Ahmadi (2004:173) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengubah keadaan tertentu menjadi kondisi yang lebih baik. Perubahan itu harus

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah adalah ayah, namun seiring dengan berkembangnya zaman, tidak

I. PENDAHULUAN. dihasilkan dan paling banyak menyerap tenaga kerja. Devisa yang dihasilkan oleh

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai orang, yang terdiri atas orang lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi memiliki

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Curahan Waktu Kerja Istri Nelayan. sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah, dilakukan dalam

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 45.

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, PENDAPATAN DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembicaraan mengenai mikro ekonomi,sub sistem yang utama adalah rumah tangga. Rumah tangga merupakan produsen dan sekaligus juga konsumen. Dengan demikian rumah tangga merupakan elemen strategis dalam perekonomian, karenanya dalam perkembangan selanjutnya muncul pembahasan khusus mengenai ekonomi rumah tangga (household economic) atau ekonomi keluarga (Hardjanto2002;69). Demikian juga (Jhingan2004;37) menyatakan keluarga merupakan unit sosial dan unit ekonomi utama. Lebih lanjut(hardjanto 2002;69) menekankan keadaan delematis sering dihadapi keluarga khususnya antara pilihan melakukan produksi rumah tangga, utamanya bagi wanita atau ibu rumah tangga. Menurut (Muhammad Taufiq2008),wanita yang terlibat dalam pekerjaan mencari nafkah akan mempengaruhi pola kerja rumah tangga, dengan demikian akan mempengaruhi pula fungsi wanita itu sendiri. Wanita yang di satu sisi bekerja mencari nafkah tetapi tetap menjadi orang pertama dalam kegiatan rumah tangga disebut denganberperan ganda. Begitu juga menurut (Fadah dan Yuswanto 2004;139) menyebutkan fungsi pokok dari wanita adalah sebagai istri dan ibu rumah tangga, melahirkan dan membesarkan anak. Karena itu partisipasi wanita dalam angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, ekonomi dan budaya. 1

Ada tiga faktor mengapa titik perhatian tertuju pada masalah wanita itu karena, (1) adanya asumsi bahwa wanita merupakan salah satu sumber daya manusia dalam pembangunan, (2) kuantitas wanita yang besar, lebih dari separuh jumlah penduduk, (3) dari segi kualitas wanita sebagai penerus nilai dan normanorma yang berlaku bagi generasi penerus;(tjokrowinoto dalam Indaryati (2010;90). Dengan ketiga faktor tersebut tugas wanita/ibu rumah tangga akan semakin berat. Dengan semakin beratnya beban ekonomi keluarga, tugas dan peran wanita dalam keluarga didalam masyarakat semakin diperlukan. Kondisi tersebut mendorong ibu rumah tangga yang sebelumnya hanya menekuni sektor domestik (mengurus rumah tangga keluarga), kemudian ikut berpartisipasi di sektor publik dengan ikut serta menopang perekonomian keluarga.wanita yang bekerja tidak hanya terdapat di golongan rendah atau menengah tetapi juga pada golongan atas. Mereka dari golongan rendah bekerja untuk menambah penghasilan keluarga, karena penghasilan suami tidak cukup untuk menopang kehidupan keluarga. Mereka dari golongan lebih tinggi bekerja agar dapat mengembangkan diri dan mereka inilah yang memperoleh kesempatan pendidikan lebih banyak(eliana dan Rita 2007 ; 8). Keterlibatan perempuan dalam mencari nafkah dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga, tetapi sekaligus menyebabkan waktu yang dicurahkan untuk kegiatan rumah tangga dan kehidupan sosial diluar rumah semakin berkurang, sehingga diperlukan pembagian waktu yang memungkinkan keduanya dapat berjalan tanpa ada yang harus dikorbankan. Oleh karena itu, diperlukan penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi alokasi waktu kerja dan kontribusi perempuan terhadap pendapatan keluarga.(suparyo Hugeng 2011;28). 2

Wanita Bali khususnya di Desa Tajen memandang bekerja sebagai Dharma sehingga masih tetap menjalankan peran gandanya disektor domestik. Mengingat masih adanya masalah diskriminasi dan gender, penting dilakukan evaluasi bersama mengenai peran wanita itu sendiri karena pada dasarnya wanita merupakan sumber daya yang kurang dimanfaatkan, yang sebenarnya dapat mempunyai kontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi, salah satunya dalam peran meningkatkan pendapatan keluarga. Bila dilihat pada Desa Tajen Kecamatan Penebel pada saat ini, Jumlah penduduk yang dirinci menurut jenis kelamin ditunjukkan pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan persentase di Kecamatan Penebel Tahun 2012 Desa Laki- Laki Perempuan Persentase penduduk perempuan terhadap lakilaki (%) Biaung 1339 1315 98,20 Pitra 1260 1161 92,14 Pesagi 1100 1004 91,27 Wangaya Gede 1782 1479 83,00 Buruan 900 892 99,11 Riang Gede 1500 1467 97,8 Senganan 2812 1491 53,02 Mangesta 1400 1349 96,35 Babahan 1850 1833 99,08 Rejasa 875 845 93,00 Tegalinggah 860 785 91,27 Tengkudak 1450 1303 89,86 Tajen 1443 1524 105,61 Jatiluwih 1612 1404 87,09 Jegu 1513 1474 97,42 Penatahan 1478 1358 92,00 Sangketa 1210 1110 85,00 Penebel 2034 1497 73,59 Sumber: Laporan Kependudukan,Kecamatan Penebel Tahun 2012 3

Berdasarkan Tabel 1.1 jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan persentase di Kecamatan Penebel Tahun 2012 menunjukkan bahwa perempuan di Desa Tajen lebih besar yaitu 1524 orang dibandingkan dengan Desa lainnya yang berada di Kecamatan Penebel. Persentasenya menunjukkan 105,61%, Kecamatan Penebel termasuk daerah pedesaan dimana peluang kerja perempuan di bidang pertanian masih sangat banyak, sehingga membantu perekonomian rumah tangga. Partisipasi perempuan dipasar tenaga kerja mengalami peningkatan yang cukup nyata, meskipun persentasenya kecil jika dibandingkan laki-laki. Perubahan ini menunjukkan adanya peningkatan peran perempuan yang sangat berarti dalam kegiatan ekonomi di Indonesia. Namun demikian, struktur angkatan kerja perempuan memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. Dengan demikian, sebagian besar perempuan masih berkiprah di sektor informal atau bekerja yang tidak memerlukan kualitas pengetahuan dan keterampilan canggih atau spesifik. Dalam perspektif gender, proporsi tenaga kerja perempuan dan laki-laki disektor informal adalah 40% perempuan dan 60% laki-laki. Menurut(Khotimah 2009;158) proporsi tenaga kerja perempuan disektor informal 70% dari keseluruhan tenaga adalah perempuan. Sesuai dengan pernyataan tersebut para ibu rumah tangga yang bekerja disektor informal dan formal di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan, sesuai dengan bidangnya masing-masing diperlihatkan pada Tabel 1.2 4

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa distribusi penduduk yang bekerja di sektor pertanian usaha tani dan buruh tani paling banyak terdapat di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. Tabel 1.2 JumlahWanita Menurut Jenis Pekerjaan di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan Tahun 2012 Jenis Pekerjaan PENDUDUK PEREMPUAN % PNS 35 3,29 PEG.Swasta 213 20,03 Petani dan Buruh Tani 369 34,71 Pedagang 81 7,61 Wiraswasta 14 1,31 IRT 325 30,57 Pensiunan 3 0,28 Veteran 3 0,28 Pelayaran 4 0,37 Buruh Bangunan 12 1,12 Pande Besi 4 0,37 JUMLAH 1063 100,00 Sumber: Kantor Desa Tajen,Tahun 2012 Kondisi ini dilihat apabila dibandingkan dengan Desa lainnya yang ada di Kecamatan Penebel. Hampir 60 persen penduduk yang bekerja, terserap di lapangan usaha pertanian. Ini mencerminkan bahwa bidang pertanian merupakan lapangan usaha paling menonjol di Desa Tajen. Disamping itu pula bekerja di bidang pertanian tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi, sehingga wanita yang pekerja sebagai buruh tani sangat membantu perekonomian keluarga. Dengan melihat jumlah penduduk perempuan dan jumlah pekerja perempuan menunjukkan angka persentase yang lebih besar dari jumlah penduduk laki-laki dan pekerja laki-laki, obyek dari penelitian ini adalah wanita petani dan buruh tani (pekerja) yang mendatangkan penghasilan untuk memenuhi 5

kebutuhan rumah tangga keluarga. Sebagai penopang keluarga, pekerjaan wanita sangatlah beragam dimasyarakat seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.2. Dengan demikian sangatlah perlu diteliti mengenai beberapa faktor seperti pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan rumah tangga, dan intensitas adat, hal-hal inilah yang mempengaruhi bahwa ibu rumah tangga menanggung beban yang sangat berat dimasyarakat. Disamping sebagai wanita petani dan buruh tani kegiatan sosial keluarga tidak boleh dilepaskan, oleh karena itu tanggungan keluarga, beban menyekolahkan anak, jumlah tanggungan anak sangat mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani dan buruh tani. Dengan demikian dalam penelitian ini, variabel variabel tersebutlah yang perlu di teliti. Perempuan mempunyai fungsi utama yang sangat berkaitan dengan kedudukan dan perannya, yaitu fungsi produksi dan reproduksi. Perempuan yang berfungsi sebagai faktor produksi disebut sebagai angkatan kerja perempuan, sebagian dari mereka dapat bekerja dengan memperoleh penghasilan. Perempuan disebut sebagai fungsi reproduksi terdiri dari fungsi reproduksi kodrati yang termasuk diantaranya adalah melahirkan, menyusui, dan fungsi rerproduksi non kodrati yang terdiri dari mendidik, mengasuh dan membimbing anak (Mustar, 2007 : 148). Ikut andilnya perempuan dalam ekonomi keluarga, urusan domestik seperti pekerjaan rumah tangga dan pengurusan anak terutama anak yang masih berumur balita juga mulai dilakukan bergantian dengan suami mereka, meski dalam kenyataannya perempuan masih melakukan peran ganda yaitu ibu rumah 6

tangga petani dan buruh di sektor informal dan mengurus rumah tangga. Sektor informal memiliki karakteristik khas yang tidak dimiliki oleh sektor formal, yaitu mudah keluar masuk pasar sehingga dapat dengan sesuka hati membuka atau menutup usahanya tanpa meminta ijin dari siapapun. Perempuan yang bekerja diluar rumah harus bisa membagi waktu antara mengurus rumah tangga dengan waktu untuk mencari nafkah. Pembagian waktu yang ada harus jelas agar tugas utama mengurus rumah tangga tidak terbengkalai(abdullahdalam Eka, 2009:7). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang menjadi pokok permasalahannya adalah 1. Apakah pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga, jumlah tanggungan rumah tangga dan intensitas adat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengeluaran ibu rumah tangga petani dan buruh tani di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan? 2. Bagaimanakah pengaruh pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga, jumlah tanggungan rumah tangga, dan intensitas adat secara parsial terhadap pengeluaran ibu rumah tangga petani dan buruh tani di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut dan pokok permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 7

1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan rumah tangga dan intensitas adat berpengaruh signifikan secara simultan terhadap pengeluaran ibu rumah tangga petani dan buruh tani di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. 2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan rumah tangga, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan rumah tangga, dan intensitas adat berpengaruh secara parsial terhadap pengeluaran ibu rumah tangga petani dan buruh tani di Desa Tajen Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.4.1 Secara teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan untuk menambah pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa di dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh pada perkuliahan. Demikian juga bila dikaitkan dengan para ibu yang bekerja di sektor informal untuk bisa meningkatkan pendapatan keluarga dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga ibu rumah tangga. 8

1.4.2 Secara praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pengambil kebijakan dan masyarakat lain, yaitu sebagai bahan pertimbangan dan bahan evaluasi untuk pemecahan masalah-masalah ketenagakerjaan bagi instansi terkait dalam pengembangan pekerja perempuan pada sektor informal. 1.5 Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai skripsi ini maka penulisannya disusun berdasarkan atas beberapa bab sistematis sehingga antar bab mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Secara ringkas diuraikan pokok permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian. BAB II : KAJIAN PUSTAKA dan RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini berisi tentang teori-teori dan konsep yang melandasi dan mendukung pokok masalah, hasil penelitian sebelumnya dan bagian akhir bab ini dirumuskan beberapa hipotesis sesuai dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. 9

BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini memuat identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini membahas gambaran umum perusahaan dan pembahasan hasil penelitian. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan dan saran saran yang ditujukan sebagai masukan. 10