MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1991 TENTANG PENYUSUNAN, PENERAPAN, DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

PERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II

Manajemen laboratorium. by Djadjat Tisnadjaja

KISI-KISI SOAL UJI PENGETAHUAN UJI KOMPETENSI MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU MATA UJI : TEKNIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG LABORATORIUM LINGKUNGAN.

Kriteria kompetensi evaluator sertifikasi ekolabel

PERANCANGAN PENGAWASAN MUTU - BAHAN BAKU OBAT - SEDIAAN JADI

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. analgetik dan antipiretik disamping jenis obat lainnya. Jenis obat tersebut banyak

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

III. BAHAN DAN METODE

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, beberapa produk susu dan olahannya yang berasal dari Cina

STANDARDISASI DAN KEGIATAN YANG TERKAIT ISTILAH UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

SNI Standar Nasional Indonesia

SNI PANGAN SEKARANG INI A BASRAH ENIE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB III LANDASAN TEORI

ADOPSI STANDAR AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIAL MENJADI STANDAR NASIONAL INDONESIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

UNJUK KERJA METODE FLAME ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY (F-AAS) PASCA AKREDITASI

Validasi dan Verifikasi Metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bahan Ajar PANDUAN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh

Perkembangan pengujian toksisitas akut oral

Air dan air limbah Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (ph) dengan menggunakan alat ph meter

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

Pendahuluan 12/17/2009

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

Penerapan skema sertifikasi produk

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG MANAJEMEN PENUAAN INSTALASI NUKLIR NONREAKTOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

EVALUASI KINERJA ANALIS LABORATORIUM MUTU BENIH DENGAN TREND ANALYST

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BERITA NEGARA. No.655, 2012 BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Manajemen. Penuaan. Nuklir Nonreaktor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN MANAJEMEN PENUAAN REAKTOR NONDAYA

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR TEKNIK dan MANAJEMEN (3) Dr. Dian Kemala Putri

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

Air dan air limbah Bagian 54 : Cara uji kadar arsen (As) dengan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) secara tungku karbon

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

VALIDASI & VERIFIKASI METODA MIKROBIOLOGI

ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Univ ersitas Indonesia

BAB V ANALISA DATA. Sampel uji diterima oleh Manajer Teknis. Kaji ulang terhadap permintaan pemeriksaan Permintaan Ditolak NOT OK

GOOD LABORATORY PRACTICE (PRAKTEK LABORATORIUM YANG BENAR) Hasil pemeriksaan laboratorium digunakan untuk :

POM CFM.01 PELAYANAN PENGUJIAN

VALIDASI DAN PENGEMBANGAN PENETAPAN KADAR TABLET BESI (II) SULFAT DENGAN METODE TITRASI PERMANGANOMETRI DAN SERIMETRI SEBAGAI PEMBANDING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

BAB VI IMPLEMENTASI MODUL STUDI WARNER-PRESTON DAN INSTRUMENTASI PENGAMATAN

Buku Panduan ISTA tentang Benih Perdu Tanaman Tropis dan Subtropis Edisi pertama

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

Tabel 1. Metode pengujian logam dalam air dan air limbah NO PARAMETER UJI METODE SNI SNI

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

Unjuk Kerja Metode Flame -AAS Page 1 of 10

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

Komite Akreditasi Nasional

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan terpenting bagi manusia sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel diambil di tempat sampah yang berbeda, yaitu Megascolex sp. yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

2 ekspor Hasil Perikanan Indonesia. Meskipun sebenarnya telah diterapkan suatu program manajemen mutu terpadu berdasarkan prinsip hazard analysis crit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : ACUAN STANDAR METODE PENGUJIAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 2013

BAB I PENDAHULUAN I.1. Deskripsi Singkat Dalam Modul ini dibahas tentang pengenalan acuan standar metode pengujian. Metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu untuk melakukan pengujian yang harus benar-benar dikarakterisasi agar jelas menetapkan bidang penerapannya dan menjamin kehandalan data yang dihasilkannya. Metode yang digunakan di laboratorium pemilihan metode yang akan digunakan harus memenuhi beberapa ketentuan. Karakterisasi metode melalui validasi atau verifikasi tergantung dari sumber metodenya (metode resmi, metode pustaka, dan lain-lain). Penerapan parameter validasi tergantung kategori penetapan analitiknya. I.2. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) Setelah mempelajari modul ini para peserta diharapkan mampu : - memahami tentang pengertian metode pengujian serta metode yang dapat digunakan di laboratorium - memahami tentang penggolongan metode pengujian, yaitu metode standar, resmi, dikembangkan oleh organisasi profesional, pustaka, dikembangkan oleh laboratorium dan penapisan cepat - memahami bahwa pemilihan metode pengujian dapat berdasarkan permintaan pelanggan atau ditentukan oleh laboratorium - memahami dasar atau faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan metode pengujian - memahami pengertian, tujuan, kriteria metode, parameter serta unsur data yang dipersyaratkan dalam validasi dan verifikasi metode pengujian. I.3. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah mempelajari modul ini, para peserta ujian diharapkan dapat menyelesaikan soal ujian yang berhubungan dengan prinsip umum acuan standar pengujian, penggolongan metode pengujian, pemilihan metode pengujian, pengkodean metode standar, faktor pertimbangan metode, validasi dan verifikasi. I.4. Materi Bahasan Materi bahasan mata pelajaran ini mencakup beberapa pokok bahasan yaitu: 1. prinsip umum acuan 2. penggolongan metode pengujian 3. pemilihan metode pengujian 4. pengkodean metode standar 5. faktor pertimbangan metode 6. validasi dan verifikasi. Acuan Standar Metode Pengujian 2

BAB II ACUAN STANDAR METODE PENGUJIAN Prinsip Umum Dalam laboratorium pengujian, pengujian didefinisikan sebagai kegiatan teknis yang terdiri dari penetapan satu atau lebih karakteristik dari suatu produk, proses atau pelayanan tertentu sesuai dengan metode pengujian yang telah ditetapkan. Sedangkan metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu untuk melakukan pengujian. Metode pengujian yang diterapkan oleh laboratorium terakreditasi harus benar-benar dikarakterisasi agar jelas menetapkan bidang penerapannya dan menjamin kehandalan data yang dihasilkannya. Metode yang dapat digunakan di laboratorium harus memenuhi beberapa ketentuan, antara lain: 1. metode harus divalidasi 2. metode harus tersedia dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh semua analis 3. laboratorium harus menggunakan metode sesuai ruang lingkupnya 4. manajer teknis harus bertanggung jawab untuk memastikan agar isi metode atau ringkasannya lengkap, mutakhir, dan telah dikaji ulang sepenuhnya 5. semua metode yang digunakan harus mendapat persetujuan/ pengesahan 6. analis harus diberitahu perihal metode yang tidak disetujui dan/atau tidak divalidasi tidak boleh digunakan dalam laboratorium. Penggolongan Metode Pengujian Metode pengujian digolongkan berdasarkan sumbernya: a. Metode standar yaitu metode yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu organisasi atau badan standarisasi nasional suatu negara dan atau badan internasional. Metode standar tersebut diinvestigasi melalui studi kolaboratif secara mendalam oleh banyak inidividu profesional dan divalidasi oleh banyak laboratorium sebelum diberi status metode standar. Metode standar tidak perlu divalidasi lagi, akan tetapi jika metode tersebut baru pertama kali digunakan, hendaknya diverifikasi terlebih dahulu dan rekaman verifikasi hendaknya disimpan. Contoh metode standar: - Metode Standar Nasional Indonesia (SNI) ditetapkan oleh Badan Standarisasi Nasional. - Metode ASTM dikembangkan dan ditetapkan oleh American Society for Testing and Materials. - Metode BSI dikembangkan dan ditetapkan oleh British Standard Institution. - Metode ISO dikembangkan dan ditetapkan oleh International Organization for Standardization. - Metode CEN dikembangkan dan ditetapkan oleh European Committee for Standardization. - dan lain-lain Acuan Standar Metode Pengujian 3

b. Metode resmi yaitu metode yang dipublikasi atau ditetapkan oleh lembaga pemerintah. Metode tersebut merupakan metode yang wajib digunakan oleh lembaga/pemerintah dan/atau swasta dalam kasus pengujian bahan produk tertentu untuk kesesuaian dengan peraturan/standar yang ditetapkan pemerintah. Karena pentingnya dan telah diteliti dengan saksama oleh suatu komisi atau badan hukum bersama-sama dengan berbagai organisasi profesional yang diakui atau yang berkepentingan, metode ini pada umumnya telah divalidasi sepenuhnya sebelum diterbitkan untuk digunakan. Laboratorium yang terlibat dalam jenis pengujian ini tidak perlu memvalidasi metode ini, tetapi jika metode ini baru pertama kali digunakan hendaknya diverifikasi untuk memastikan bahwa laboratorium tersebut dapat menerapkannya dengan baik. Contoh metode resmi: - Farmakope Indonesia - Farmakope Negara lain : USP,BP, dll - Metode yang diterbitkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) - Metode yang diterbitkan oleh National Institute of Occupational safety and Health (NIOS) c. Metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional adalah metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional sesuai dengan bidang disiplin keilmuan profesional tersebut. Metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional mempunyai reputasi nasional dan internasional sehingga dapat dianggap sebagai metode standar. Metode tersebut biasanya telah divalidasi antar laboratorium secara nasional dan atau antar negara. Laboratorium yang akan menggunakan metode tersebut hendaknya memverifikasi terlebih dahulu agar laboratorium tersebut mencapai karakteristik unjuk kerja yang ditetapkan dalam metode, terutama kebenaran, akurasi dan presisinya untuk membuktikan bahwa metode sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan. Tingkat dan sifat verifikasi metode demikian tergantung pada persyaratkan customer. Jika metode tersebut dapat memberi presisi 1% sedang yang diperlukan hanya 5%, biasanya sudah cukup jika laboratorium mampu menunjukkan bahwa presisi 5% tercapai. Contoh metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional: - Metode yang diterbitkan oleh Association of Official Analytical Chemist (AOAC) USA - Metode yang diterbitkan oleh The Royal Society of Chemistry (Analytical Methods Committee) d. Metode pustaka adalah metode yang dipublikasikan dalam pustaka ilmiah terbuka yang terspesialisasi, seperti kimia analitik, analisis plastik, mikrobiologi, dan lain-lain. Acuan Standar Metode Pengujian 4

Sebelum digunakan metode pustaka harus divalidasi karena penulis artikel asli sering kali melakukan bias dalam asesmen pada penggunaan, presisi dan akurasi. Contoh metode pustaka: - The Analyst Journal AOAC International - Journal of Chromatography e. Metode yang dikembangkan laboratorium (in house method) yaitu metode yang dirancang, diuji coba dan divalidasi berdasarkan parameter yang luas sedemikian oleh laboratorium itu sendiri agar metode itu sesuai dengan kebutuhan pengujian, handal serta memberikan hasil yang akurat dan dipercaya. Metode yang dikembangkan oleh laboratorium dapat merupakan karya asli laboratorium sendiri atau hasil modifikasi dari metode baku, metode resmi, metode pustaka, atau metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional. Modifikasi umumnya dilaksanakan untuk menyederhanakannya atau untuk mengakomodasikannya bagi jenis sampel dengan matriks yang berbeda dari sampel asli atau untuk menghilangkan zat pengganggu yang tidak umum. Semua metode modifikasi harus divalidasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Pemilihan Metode Pengujian Pemilihan metode pengujian adalah kritis untuk unjuk kerja laboratorium, tetapi pada kenyataannya tidak ada formula pemilihan atau kriteria yang ditetapkan untuk itu. Penggunaan metode dalam pengujian untuk suatu sampel tertentu adalah: a. Metode pilihan customer. Metode pilihan customer dapat mencakup metode standar atau metode non standar. Jika metode tersebut metode non standar, metode tersebut hendaknya edisi mutakhir dan wajib divalidasi terlebih dahulu. Laboratorium harus memberi tahu customer jika metode yang diajukan oleh customer sudah tidak sesuai atau sudah kadaluarsa. b. Metode pilihan laboratorium. Jika customer tidak mengkhususkan metode yang digunakan, laboratorium harus memilih metode yang sesuai. Metode pilihan laboratorium tersebut harus dievaluasi dengan memverifikasinya terlebih dahulu agar memberikan hasil yang memuaskan sebelum digunakan untuk pengujian sampel customer tersebut. Urutan pemilihan metode pengujian laboratorium adalah: 1. metode standar (baku), seperti SNI 2. metode standar nasional yang diterbitkan badan standarisasi negara lain 3. metode standar regional ( misalnya standar yang diterbitkan/diakui oleh negara ASEAN) 4. metode standar yang ditetapkan suatu badan internasional, seperti FAO, WHO atau ISO 5. metode yang dikembangkan oleh organisasi profesional, seperti AOAC Acuan Standar Metode Pengujian 5

6. metode in-house 7. metode pustaka (jurnal atau buku teks). Pengkodean Metode Standar Sistem pengkodean untuk menunjukkan Standar Nasional Indonesia dapat dilihat pada contoh di bawah ini : SNI 13-3647.2-2000 (1) (2) (3) (4) Kode (1) : terdiri dari tiga karakter abjad SNI. Karakter ini menunjukkan Standar Nasional Indonesia. Kode (2) : terdiri dari 2 digit bilangan Arab yang menunjukkan kode Kelompok. Kode (3) : terdiri dari paling sedikit 4 digit bilangan Arab untuk menyatakan nomor standar. Jika SNI tersebut terdiri dari beberapa bagian, maka nomor standar tersebut diikuti tanda titik dan nomor bagiannya. Kode (4) : terdiri dari 4 digit bilangan Arab untuk menyatakan tahun penetapan sebagai standar Nasional Indonesia. Kode kelompok SNI : 01 Petanian dan Pangan 02 Bahan dan Peralatan yang digunakan dalam Pertanian 03 Bangunan dan Konstruksi 04 Rekayasa Elektronik 05 Rekayasa Mekanik 06 Rekayasa Kimia 07 Logam 08 Tekstil 09 Rekayasa Otomotif 10 Perkapalan 11 Rekayasa Perkeretaapian 12 Barang-barang Rumah tangga 13 Pertambangan 14 Pulp dan Kertas 15 Keramik 16 Obat-obatan, Kosmetika dan Peralatan Kedokteran 17 Pesawat Terbang dan Penerbangan 18 Sumber daya dan Radioaktif 19 Standar Dasar dan Serbaneka Faktor Pertimbangan Pemilihan Metode Pertimbangan dalam pemilihan metode pengujian perlu dilakukan mengingat sifat dan komposisi sampel yang akan diuji sangat bervariasi. Acuan Standar Metode Pengujian 6

Disamping itu metode analisis yang akan digunakan juga mempunyai tingkat akurasi, presisi, spesifisitas yang berbeda. Tidak selalu mungkin atau diperlukan sekali untuk mengoptimasi semua faktor-faktor tersebut selama analisis tertentu. Oleh karena itu, laboratorium harus mengevaluasi semua informasi yang tersedia dan dengan mempertimbangkan waktu analisis, biaya, resiko kesalahan dan kompetensi analis dalam pemilihan metode pengujian. Sesuai dengan uraian di atas, pemilihan metode pengujian dapat didasarkan atas pertimbangan berbagai faktor berikut: - metode yang dibuktikan oleh data validasi antar laboratorium atau sudah dilakukan uji kolaborasi - metode yang telah diterapkan pada matriks yang sesuai - metode yang telah diuji dan divalidasi pada rentang konsentrasi analit tertentu - metode yang digunakan secara luas - metode yang sederhana, ekonomis serta cepat - metode yang telah direkomendasikan atau diadopsi oleh organisasi internasional yang relevan - metode yang dapat digunakan pada berbagai analit. Validasi dan Verifikasi Validasi suatu metode adalah menetapkan dengan percobaan laboratorium yang sistematik, pemenuhan karakteristik unjuk kerja metode terhadap spesifikasi yang dikaitkan dengan penggunaan hasil pengujian yang dimaksudkan. Karakteristik unjuk kerja (parameter) yang ditetapkan mencakup presisi, akurasi, selektivitas, spesifisitas, batas deteksi, batas kuantitasi, rentang, linearitas, sensitivitas dan kekasaran. Tujuan dilakukannya validasi metode adalah bahwa metode yang digunakan harus dikarakterisasi dengan benar untuk menetapkan dengan jelas bidang penerapannya dan kehandalan mutlak yang diberikannya. Verifikasi metode dilakukan pada semua metode standar atau metode yang telah divalidasi pada saat akan digunakan dan pada waktu tertentu secara berkala. Tujuan dari verifikasi metode, antara lain: 1. untuk memastikan bahwa laboratorium/analis dapat menerapkan metode tersebut dengan baik (ketersediaan peralatan, fasilitas, pereaksi, penguji, keterampilan dan kompetensi) 2. untuk menjamin mutu hasil pengujian. Kriteria metode yang divalidasi atau diverifikasi: 1. metode yang telah divalidasi penuh (melalui uji kolaborasi) verifikasi 2. metode yang telah divalidasi penuh (melalui uji kolaborasi), tetapi digunakan untuk matriks baru atau instrumen baru validasi atau verifikasi terhadap akurasi, presisi dan batas deteksi 3. metode divalidasi tetapi tidak dilakukan uji kolaborasi verifikasi ditambah dengan validasi terbatas berkaitan dengan reprodusibilitas dan batas deteksi Acuan Standar Metode Pengujian 7

4. metode yang dipublikasikan dalam pustaka ilmiah dengan mencantumkan karakteristik verifikasi ditambah dengan validasi terbatas berkaitan dengan presisi dan reprodusibilitas 5. metode yang dipublikasikan dalam pustaka ilmiah tetapi tanpa mencantumkan karakteristik validasi dan verifikasi penuh 6. metode yang telah divalidasi penuh, kemudian dimodifikasi validasi dan verifikasi penuh. 7. metode yang dikembangkan in house validasi dan verifikasi penuh 8. metode yang tidak baku dan telah divalidasi validasi dan verifikasi penuh. Berbagai parameter validasi: 1. Presisi adalah derajat kesesuaian diantara hasil uji individu jika metode uji diterapkan berulang-ulang terhadap multi sampling dari suatu sampel homogen. 2. Akurasi adalah ukuran ketepatan dari suatu metode pengujian, atau kedekatan antara nilai hasil uji yang diukur dan nilai benar, atau nilai konvensional atau nilai acuan yang dapat diterima. 3. Spesifisitas adalah kemampuan untuk mengukur dengan akurat dan secara spesifik adanya analit atau berbagai komponen yang mungkin terdapat dalam matriks sampel, seperti ketidakmurnian, produk degradasi dan komponen matriks. 4. Batas deteksi adalah jumlah analit terendah dalam suatu sampel yang dapat dideteksi, dibawah kondisi percobaan yang ditetapkan, tetapi tidak perlu dikuantitasi. 5. Batas kuantitasi adalah suatu karakteristik penetapan kuantitatif untuk senyawa konsentrasi rendah dalam matriks sampel seperti ketidakmurnian dalam bahan ruah dan hasil degradasi dalam produk akhir. 6. Linearitas adalah kemampuan metode memperoleh hasil uji yang berbanding lurus dengan konsentrasi analit dalam suatu rentang yang ditetapkan. 7. Rentang adalah interval antara tingkat konsentrasi tinggi dan konsentrasi rendah dengan tingkat presisi, akurasi dan linearitas yang sesuai menggunakan metode tersebut. 8. Kekasaran adalah derajat reprodusibilitas hasil uji yang diperoleh dengan analisis sampel yang sama pada kondisi beragam, seperti laboratorium berbeda, instrumen yang berbeda, lot pereaksi berbeda, waktu pelaksanaan analisis yang berbeda, suhu analisis yang berbeda, hari yang berbeda, dan lain-lain. 9. Ketahanan adalah ukuran dari kapasitasnya untuk tetap tidak terpengaruh oleh perbedaan (variasi) hasil tetapi disengaja dalam parameter metode dan memberikan petunjuk kehandalannya selama penggunaan yang normal. Unsur data yang dipersyaratkan untuk validasi metode pengujian Mengingat keragaman penetapan analitik adalah logis bahwa metode uji yang berbeda mensyaratkan pola validasi yang berbeda. Bagian ini mencakup kategori penetapan analitik yang paling umum dipersyaratkan untuk data validasi. Acuan Standar Metode Pengujian 8

Kategori I Metode pengujian untuk kuantisasi komponen utama bahan ruah atau bahan aktif (termasuk pengawet) dalam produk akhir. Kategori II Metode pengujian untuk penetapan ketidakmurnian dalam bahan ruah atau senyawa degradasi dalam produk akhir. Metode ini mencakup penetapan kuantitatif dan uji batas. Kategori III Metode pengujian untuk penetapan karakteristik unjuk kerja (misalnya disolusi, pelepasan zat aktif obat). Kategori IV Metode pengujian identifikasi. Untuk tiap kategori, diperlukan informasi analitik yang berbeda. Tabel 1. Unsur data yang dipersyaratkan untuk uji validasi Karakteristik Uji Uji kategori II Uji unjuk kerja analitik kategori I Kuantitatif Kualitatif kategori III Uji Kategori IV Akurasi Ya Ya - - Tidak Presisi Ya Ya Tidak ya Tidak Spesifisitas Ya Ya Ya - Ya Batas Tidak Tidak Ya - Ya Deteksi Batas Tidak Ya Tidak - Tidak Kuantitasi Linearitas Ya Ya Tidak - Tidak Rentang Ya Ya - - Tidak Acuan Standar Metode Pengujian 9