SISTEMATIKAN HUKUM PERDATA. Andri Budi Santosa, Drh, MBA

dokumen-dokumen yang mirip
Benda??? HUKUM/OBYEK HAK Pengertian Benda secara yuridis : Segala sesuatu yang dapat menjadi obyek Hak Milik (Sri soedewi M.

PASAL-PASAL DALAM UNDANG-UNDANG YANG AKTA-AKTANYA HARUS DIBUAT DALAM AKTA NOTARIIL. A. Yang tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (BW)

BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA

HUKUM KEBENDAAN PERDATA

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

Pengantar Hukum Indonesia

Lex Crimen Vol. VI/No. 10/Des/201. HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM PERDATA 1 Oleh: Andhika Mopeng 2

HUKUM WARIS. Hukum Keluarga dan Waris ISTILAH

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) BUKU KESATU ORANG

HUKUM PERDATA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI, ANISAH SE.,MM.

BAB II SUBJEK DAN OBJEK HUKUM PERDATA

Pembebanan Jaminan Fidusia

Dr. Annalisa Y., S.H., M.Hum Program Magister Ilmu Hukum UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) BUKU KESATU ORANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GADAI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN PENGATURAN MENURUT KUH PERDATA. A. Pengertian Perjanjian dan Asas Asas dalam Perjanjian

ASPEK HUKUM PERSONAL GUARANTY. Atik Indriyani*) Abstrak

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI PERJANJIAN, JAMINAN DAN GADAI. politicon). Manusia dikatakan zoon politicon oleh Aristoteles, sebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HJ-3 MACAM-MACAM JAMINAN. Oleh Herlindah, SH, M.Kn

Pengantar Ilmu Hukum. Disampaikan oleh : Fully Handayani R, SH,M.Kn

PERBEDAAN ANTARA GADAI DAN FIDUSIA

BAB III HIBAH DALAM DALAM PASAL 1688 KUH PERDATA. A. Sekilas tentang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN 2 Hal Menolak Warisan

HUKUM PERDATA TENTANG ORANG DAN BENDA. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo. Kernel for Word to PDF Demo

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1961 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Seorang pria yang telah 18 tahun dan wanita yang telah 15 tahun boleh

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM. mempunyai sifat riil. Hal ini disimpulkan dari kata-kata Pasal 1754 KUH Perdata

HUKUM KELUARGA ANAK RAHMAD HENDRA FAKULTAS HUKUM UNRI

HAK TANGGUNGAN TANAH & BANGUNAN SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDITUR DAN DEBITUR. Dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

Pengantar. Hukum PERDATA. ÉÄx{M. Joeni Arianto Kurniawan, S. H. Joeni Arianto K - Pengantar Hukum Perdata

BAB II KEDUDUKAN CORPORATE GUARANTOR YANG TELAH MELEPASKAN HAK ISTIMEWA. A. Aspek Hukum Jaminan Perorangan Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK GUNA BANGUNAN. Hak guna bangunan dalam pengertian hukum barat sebelum dikonversi berasal dari hak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BALAI HARTA PENINGGALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Perbandingan Hukum Orang di Belanda dan Indonesia.

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG

BAB 2 KONOS EMEN S EBAGAI OBYEK JAMIN AN KEBENDAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

Sejarah Perkembangan Hukum Perdata di Indonesia

PENGERTIAN Hak Milik Hak Guna Usaha Hak Guna Bangunan Hak Pakai Hak Milik adalah hak turuntemurun,

BAB IV PEMBAHASAN. A. Kedudukan Hukum Karyawan Pada Perusahaan Pailit. perusahaan. Hal ini dikarenakan peran dan fungsi karyawan dalam menghasilkan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI

JENIS SITA. Sita Jaminan thdp barang milik Debitur/Tergugat (Conservatoir Beslag) Sita Jaminan thdp barang bergerak milik Penggugat :

BAB I PENDAHULUAN. suatu barang maupun jasa agar menghasilkan keuntungan.

Psl. 119 BW jo. Psl. 124 BW

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA DAN ANAK (ALIMENTASI) MENURUT K.U.H. PERDATA DAN U.U. NO.1 TAHUN 1974 SUNARTO ADY WIBOWO,SH.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

(van rechtswege nietig)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III WASIAT DALAM KUH PERDATA. perbuatan pewaris pada masa hidupnya mengenai harta kekayaannya apabila

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah perjanjian berasal dari bahasa Belanda overeenkomst dan verbintenis.

HAK MILIK ATAS RUMAH SEBAGAI JAMINAN FIDUSIA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN. tertulis atau dengan lisan yang dibuat oleh dua pihak atau lebih, masing-masing

BAB III MACAM-MACAM HAK ATAS TANAH. yang mutlak, tak terbatas dan tidak dapat diganggu gugat. Turun temurun dan dapat beralih.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengenai Hak Tanggungan. Sebagai Satu-Satunya Lembaga Hak Jaminan atas Tanah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DALUWARSA PENGHAPUS HAK MILIK DALAM SENGKETA PERDATA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN. TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

BAB II PERJANJIAN JAMINAN DALAM HUKUM POSITIF. Istilah jaminan dalam peraturan perundang-undangan dapat dijumpai

BAB II TINJAUAN UMUM AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN, SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN DAN OVERMACHT

Judul buku: Kebatalan dan pembatalan akta notaris. Pengarang: Dr. Habib Adjie, S.H., M.Hum. Editor: Aep Gunarsa

1. Pengertian Menurut ilmu pengetahuan hukum (Prof. Subekti) dibedakan dalam arti : a. Sempit meliputi semua yang bisa dilihat barang /goed b.

BAB II PERJANJIAN MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. tentang Pembuktian dan Kadaluwarsa/Bewijs en Verjaring.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN TENTENG LEVERING SEBAGAI CARA UNTUK MEMPEROLEH HAK MILIK DALAM JUAL BELI MENURUT HUKUM PERDATA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSEKUTUAN PERDATA, PERSEKUTUAN FIRMA, DAN PERSEKUTUAN KOMANDITER

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan perbuatan hukum. Peristiwa hukum pada hekekatnya adalah

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN HUTANG MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA. Istiana Heriani*

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BAB II TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HIPOTIK DAN HAK TANGGUNGAN. Hipotik berasal dari kata hypotheek dari Hukum Romawi yaitu hypotheca yaitu suatu jaminan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENAGIHAN SEKETIKA SEKALIGUS

B A B I P E N D A H U L U A N. Sebagaimana prinsip hukum perdata barat di dalam KUH Perdata tersebut, telah

PENGIKATAN PERJANJIAN DAN AGUNAN KREDIT

B U K U P E R T A M A O R A N G BAB I. MENIKMATI DAN KEHILANGAN HAK-HAK KEWARGAAN Pasal 1 s/d Pasal 3 BAB II. AKTA-AKTA CATATAN SIPIL Bagian 1.

EKSEKUSI OBJEK JAMINAN FIDUSIA

BAB II PERJANJIAN DAN WANPRESTASI SECARA UMUM

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kebutuhan modal bagi setiap masyarakat untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah perkembangan kehidupan, manusia pada zaman apapun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kerangka Teori

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

a PEMERINTAH KOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

Dimyati Gedung Intan: Prosedur Pemindahan Hak Atas Tanah Menuju Kepastian Hukum

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

HUKUM WARIS PERDATA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BAB IV. Putusan Pengadilan Agama Malang No.0758/Pdt.G/2013 Tentang Perkara. HIR, Rbg, dan KUH Perdata atau BW. Pasal 54 Undang-undang Nomor 7

1. Penikmatan hak-hak kewargaan tidak tergantung pada hak-hak kenegaraan.

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

Pertemuan ke-5 HAK-HAK PENGUASAAN ATAS TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

Transkripsi:

SISTEMATIKAN HUKUM PERDATA Andri Budi Santosa, Drh, MBA 1

Sistematika Hukum Perdata Menurut BW 1. Hk Orang (Van Personen ) 2. Hk Benda (Van Zaken ) 3. Hk Perikatan( Van Verbinsissen ) 4. Pembuktian dan Daluwarsa (Van Bevijs En Verjaring) Menurut Ilmu Pengetahuan 1. Hk Orang 2. Hk Keluarga 3. Hk Harta Kekayaan (benda dan perikatan) 4. Hk Waris 2

Van Personen ( mengenai orang ) 1. Tentang menikmati dan kehilangan hak-hak kewenangan 2. Tentang akta-akta catatan sipil 3. Tentang tempat tinggal atau domisili 4. Tentang perkawinan 5. Tentang hak-hak dan kewajiban-kewajiban suami dan isteri 6. Tentang persatuan harta kekayaan menurut undangundang dan pengurusannya 3

Van Personen ( mengenai orang ) 7. Tentang perjanjian kawin 8. Tentang persatuan atau perjanjian kawin dalam perkawinan untuk kedua kali atau selanjutnya 9. Tentang perpisahan harta kekayaan 10.Tentang pembubaran perkawinan 11.Tentang perpisahan meja dan ranjang 12.Tentang kebapaan dan keturunan anak-anak 4

Van Personen ( mengenai orang ) 13. Tentang kekeluargaan sedarah dan semenda 14. Tentang kekuasaan orang tua 15. Tentang menentukan,mengubah dan mencabut tunjangan-tunjangan nafkah ke belum-dewasaan dan perwalian 16. Tentang beberapa perlunakan 17. Tentang pengampuan 18. Tentang keadaan tak hadir m.k. hukum perdata 5

van zaken (Mengenai Kebendaan) 1. tentang kebendaan dan cara membedabedakannya 2. tentang kedudukan berkuasa (bezit) dan hak-hak yang timbul karenanya 3. tentang hak milik ( eigendoom ) 4. tentang hak dan kewajiban antara pemilik-pemilik pekarangan yang satu sama lain bertetanggaan 5. tentang kerja rodi 6

van zaken (Mengenai Kebendaan) 6. Tentang pengabdian pekarangan 7. Tentang hak numpang karang 8. Tentang hak usaha ( erfpacht ) 9. Tentang bunga tanah dan hasil sepersepuluh 10.Tentang hak pakai hasil 11.Tentang hak pakai dan hak mendiami 7

van zaken (Mengenai Kebendaan) 12. tentang perwarisan karena kematian 13. tentang surat wasiat 14. tentang pelaksanaan wasiat dan pengurus harta peninggalan 15. tentang hak memikir dan hak istimewa untuk mengadakan pendaftaran harta peninggalan 16. tentang menerima dan menolak suatu warisan m.k. hukum perdata 8

van zaken (Mengenai Kebendaan) 17. Tentang pemisahan harta peninggalan 18. Tentang harta peninggalan yang tak terurus 19. Tentang piutang-piutang yang diistimewakan 20. Tentang gadai 21. Tentang hipotik m.k. hukum perdata 9

Van Verbintenis ( Mengenai Perikatan ) 1. Tentang Perikatan-perikatan umumnya 2. Tentang Perikatan-perikatan yang dilahirkan dari kontrak atau persetujuan 3. Tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan demi undang-undang 4. Tentang hapusnya perikatan-perikatan 5. Tentang jual-beli 6. Tentang tukar menukar 10

Van Verbintenis ( Mengenai Perikatan ) 7. Tentang sewa-menyewa 8. Tentang persetujuan-persetujuan untuk melakukan pekerjaan 9. Tentang persekutuan 10. Tentang hibah 11.Tentang penitipan barang 12.Tentang pinjam-pakai m.k. hukum perdata 11

Van Verbintenis ( Mengenai Perikatan ) 13. tentang pinjam-meminjam 14. tentang bunga tetap atau bunga abadi 15. tentang persetujuan-persetujuan untung-untungan 16. tentang pemberian kuasa 17. tentang penanggungan 18. tentang perdamaian 12

Van bewijs en verjaring( Mengenai Pembuktian dan Kadaluarsa ) 1. Tentang pembuktian pada umumnya 2. Tentang pembuktian dengan tulisan 3. Tentang pembuktian dengan saksi-saksi 4. Tentang persangkaan-persangkaan 5. Tentang pengakuan 6. Tentang sumpah di muka Hakim 7. Tentang daluwarsa 13

Sistematika Hukum Perdata Perkawinan dan hak suami isteri Kekayaan perkawinan Kekuasaan orang tua Perwalian dan Pengampuan BAB I Van Personen BAB II van zaken Bezit ( Milik ) Eigendom ( Kepemilikan ) Opstal ( Numpang Karang ) Erfpacht ( Penyewaan/Usaha ) Hipotek Gadai Jual beli Tukar menukar Sewa menyewa Perjanjian perburuhan Badan Usaha Borgtocht Perbuatan melanggar hukum BAB III Van Verbintenis BAB IV Van bewijs en verjaring Surat Saksi Persangkaan Pengakuan Sumpah

Opstal ( Numpang Karang ) Hak untuk mempunyai Gedung/Bangunan/penanaman ditanah orang lain Erfpacht ( Penyewaan/Usaha) Hak Kebendaan untuk menikmati sepenuhnya akan kegunaan suatu barang tidak bergerak milik orang lain dengan kewajiban untuk membayar upeti tahunan kepada pemilik sebagai pengakuan atas kepemilikannya baik berupa uang, hasil atau pendapatan 1. Musnahnya Pekarangan

Gadai & Hipotik Definition GADAI hak yang diperoleh kreditor atas suatu barang yang bergerak yang diberikan kepadanya oleh debitor atau orang lain atas namanya untuk menjamin suatu utang. Selain itu, memberikan kewenangan kepada kreditor untuk mendapatkan pelunasan dari barang tersebut terebih dahulu dari kreditur lainnya, terkecuali biaya untuk melelang barang dan biaya yang dikeluarkan untuk memelihara benda itu dan biaya-biaya itu mesti didahulukan. HIPOTIK Satu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil pergantian daripadanya bagi perlunasan suatu perutangan.

Gadai & Hipotik Sifat Hipotik a. benda bergerak b. accesoir artinya merupakan tambahan dari perjanjian pokok untuk menjaga jangan sampai debitor itu lalai membayar hutangnya kembali c. Adanya sifat kebendaan d. Syarat inbezieztelling, artinya benda gadai harus keluar dari kekuasaan memberi gadai, atau benda gadai diserahkan dari pemberi gadai kepada pemegang gadai. e. Hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri. f. Hak preferensi sesuai dengan pasal 1130 dan pasal 1150 KUHP g. Hak gadai tidak dapat dibagi-bagi artinya sebagian hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan dibayarnya sebagian dengan hutang oleh karena itu gadai tetap melekat atas seluruh benda itu Gadai a. Bersifat accesoir b. Bersifat zaaksgefolg c. Lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang yang lain berdasarkan pasal 1133-1134 KUHP ayat 2 d. Objeknya benda-benda tetap

Gadai & Hipotik GADAI HIPOTIK Gadai harus disertai dengan pernyataan kekuasaan atas barang yang digadaikan, Gadai hapus jika barang yang digadaikan berpindah tangan ke orang lain, sedangkan hipotik tidak, tetapi teap mengikuti bendanya walaupun bendanya dipindahtangankan ke orang lain. Satu barang tidak pernah dibebani lebih dari satu gadai walaupun tidak dilarang Adanya gadai dapat dibuktikan dengan segala macam pembuktian yang dapat dipakai untuk membuktikan perjanjian pokok Tidak Tidak tetapi beberapa hipotik yang bersama-sama dibebankan diatas satu benda adalah sudah merupakan keadaan biasa adanya perjanjian hipotik dibuktikan dengan akta otentik

PENDAPAT KANSIL Pembagian sistematika sebagaimana diatur dalam KUH Perdata tersebut kurang memuaskan, karena : 1.Seharusnya KUH Perdata hanya memuat ketentuan-ketentuan mengenai Hukum Privat Materiil, namun kenyataannya dalam KUH Perdata terdapat tiga aturan mengenai Hukum Perdata Formil, yaitu : a. Ketentuan mengenai Hukum Pembuktian b. Ketentuan mengenai lewat waktu extinctief c. Ketentuan mengenai lewat waktu acquisitief

PENDAPAT KANSIL 2. KUH Perdata berasal dari BW yang berasaskan liberalisme dan individualisme, sehingga perlu dilakukan berbagai perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia 3. Hukum waris bukan hanya bagian dari hukum benda, tetapi juga merupakan bagian dari hukum kekeluargaan 4. Hukum Perdata lebih tepat dibagi menjadi 5 Buku, yaitu : Buku I tentang : Ketentuan Umum Buku II tentang : Perikatan Buku III tentang : Kebendaan Buku IV tentang : Kekeluargaan Buku V tentang : Waris

Sistematika menurut ilmu hukum Hukum tentang diri seseorang Hukum tentang diri seseorang ini memuat peraturanperaturan tentang manusia sebagai subyek dalam hukum; peraturan-peraturan perihal kecakapanuntuk memiliki hakhak dan kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya itu serta hal-hal yang mempengaruhi kecakapan-kecakapan itu. Hukum Kekeluargaan Hukum kekeluargaan mengatur perihal hubunganhubungan hukum yang timbul sebagai akibat dari hubungan kekeluargaan, yaitu:perkawinan beserta hubungan dalam lapangan hukum kekayaan antara suami isteri, hubungan antara orang tua dan anak,perwalian dan curatele.

Hukum Kekayaan Hukum kekayaan adalah hukum yang mengatur perihal hubungan hukum yang dapat dinilai dengan uang, yaitu segala kewajiban-kewajiban yang dapat dinilai dengan uang. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang demikian itu biasanya dapat dipindahkan kepada orang lain. Hukum Warisaan Hukum warisan adalah hukum yang mengatur tentang benad atau kekayaan seorang jikalau ia meninggal dunia.hukum warisan ini juga mengatur akibat-akibat hukum keluarga terhadap harta peninggalan seseorang.