BAB III ANALISIS SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PERANCANGAN SISTEM. adalah termasuk bagaimana mengorganisasi sistem ke dalam subsistem-subsistem,

BAB III ANALISIS SISTEM. berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. prosedur yang berjalan, analisis dokumen, analisis kebutuhan sistem.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DSS - Wiji Setiyaningsih, M.Kom

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM

MODUL 6 (SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN) (PROFILE MATCHING) PENCOCOKAN PROFIL

P10 Model Pencocokan Profil. A. Sidiq P. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PERANCANGAN SISTEM REKOMENDASI JURUSAN BERDASARKAN POTENSI SISWA MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. membantu negara sehingga dapat menghasilkan 60 triliun rupiah.

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON KARYAWAN PADA PT.ARINA MULTIKARYA KEDIRI MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING

Afrina Program Magister Sistem Informasi STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING DALAM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN (STUDI KASUS: PT. SANGHYANG SERI PERSERO)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI SEBAGAI CALON PENJABAT PERANGKAT KELAS MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING DI SMA NEGERI 1 PARE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM

Afrina, Rusdianto Roestam STIKOM Dinamika Bangsa Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Penelitian serupa pernah dibahas oleh asfan Muqtadir dan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KARYAWAN BERDASARKAN TEST DOMINANT-INFLUENCE-STEADY-COMPLIANCE (DISC) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI PT SUARA MERDEKA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MEMBANTU PENJURUSAN CALON SISWA BARU PADA SMK NU MA ARIF KUDUS

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN)

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TELADAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN EVALUASI KINERJA MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KARYAWAN DALAM PERJANJIAN KONTRAK KERJA DI PERUSAHAAN KAYU CV DHADI AGUNG KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. 1. tidak hanya mengatur hubungan hukum dalam hubungan kerja (during employment),

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. vii. DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Pendukung Keputusan Kelompok Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMP Berprestasi

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

JURNAL STRATEGI PENEMPATAN POSISI PEMAIN DALAM FORMASI BOLA BASKET MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

PENERAPAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA PNPM MANDIRI KOTA BANJARMASIN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT. SYSMEX MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan komputer sebagai alat bantu, karena memiliki kelebihan yaitu segi

SISTEM REKOMENDASI PENERIMAAN BEASISWA PRESTASI DAN MISKIN MENGGUNAKAN PROFILE MATCHING HALAMAN JUDUL

PROSEDUR PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI DR. AGUSMIDAH, SH., M.HUM DOSEN FH USU MEDAN

PEMILIHAN BEASISWA BAGI MAHASISWA STMIK WIDYA PRATAMA DENGAN METODE PROFILE MATCHING

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Penilaian kategori Tabel 2.2 Bobot nilai gap Tabel 3.1 Range Penilaian...44

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM PENENTUAN LOKASI PENANAMAN CABAI MERAH Afijal 1, Riyadhul Fajri 2, Sriwinar 3, Dasril Azmi 4 ABSTRAK

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENEMPATAN

JURNAL APLIKASI PENENTUAN POSISI KERJA KARYAWAN SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN JAYA SAKTI CARWASH KEDIRI DENGAN ALGORITMA PROFILE MATCHING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Rekrutmen Dan Seleksi Calon Tenaga Kerja Outsourcing Pada

BAB II LANDASAN TEORI Sejarah dan Perkembangan Sistem Pendukung Keputusan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III ANALISIS SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN SISWA PENERIMA BEASISWA

No Jenis Pelayanan Dasar Hukum Syarat Pelayanan Batas Waktu Keterangan

Oleh: Yohanis Malelak STIKOM Uyelindo

ANALISA METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS YAYASAN PERGURUAN AL-AZHAR MEDAN)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA KOPERTIS UNTUK MAHASISWA DENGAN METODE PROFILE MATCHING DI STMIK DCI KOTA TASIKMALAYA ABSTRAK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan dengan bahasa pemrograman PHP ( Hypertext

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dahulu komponen-komponen utama komputer yang mendukung setiap proses

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR KECAMATAN KERUAK DESA TANJUNG LUAR

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dilakukan serangkaian ujicoba terhadap validation input, validation program

BAB III ANALISIS SISTEM

Jl. Kramat Raya No.18, Jakarta Selatan Jl. Cemerlang No. 8, Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-204/MEN/1999 TAHUN 1999 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA KE LUAR NEGERI

KABUPATEN CIANJUR NOMOR : 66 TAHUN : 2002

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 64 SERI E

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

ALUR PENGAJUAN SURAT TUGAS KE KANTOR INTERNASIONAL 1. Surat rekomendasi dari fakultas (surat permohonan dr fakultas) dengan mengetahui dekan 2.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Biaya u/wni Dewasa Rp Rp Rp Rp Biaya u/wni Anak Rp Rp Rp Rp

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahapan dari. perancangan sistem yang telah dibuat, serta menguji dan

PEMANFAATAN MODEL PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN MUSTAHIK

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB III ANALISA SISTEM

APLIKASI BANTU PENERIMAAN KARYAWAN DI MCDONALD'S JAVA SUPERMALL SEMARANG DENGAN METODE PROFIL MATCHING

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PENEMPATAN JABATAN PADA CV CIPTA KARYA BERBASIS WEB

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI NOMOR : PER.19/MEN/V/2006 TENTANG PELAKSANAAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Menggunakan Metode Profile Matching di Politeknik Negeri Malang.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PROMOSI KARYAWAN DENGAN METODE "MATCHING PROFILE"

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM

Transkripsi:

BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Masalah Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbaharui. Proses analisis sistem adalah kegiatan untuk memperoleh gambaran tentang sistem pendukung keputusan yang digunakan di PT. Lia Central Utama Tanjungpinang untuk menjabarkan prosedur pada sistem yang sedang berjalan, menyimpulkan kelemahan sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Proses analisis yang dilakukan terdiri dari analisis masalah, analisis prosedur yang berjalan, analisis kebutuhan sistem. Saat ini PT. Lia Central Utama Tanjungpinang belum mempunyai sistem pendukung keputusan untuk mengirim calon TKI dan masih menggunakan aplikasi perkantoran seperti Microsoft Word dan Microsoft Excel. Sehingga dirasakan menjadi hambatan terhadap kualitas kerja staf yang terlibat. Karena tidak menggunakan sistem basis data yang baik maka dapat mengakibatkan berbagai bentuk kesalahan dalam melakukan proses pekerjaan administrasi. Juga dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh beberapa pihak menjadi lambat dan terkadang menjadi tidak akurat satu sama lain dikarenakan beberapa kesalahan dan hambatan. 50

51 3.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan Pada bagian sub bab ini akan dijelaskan mengenai sistem yang sedang berjalan pada PT. Lia Central Utama Tanjungpinang. Untuk memenuhi salah satu tujuan penelitian yaitu memberikan alternatif solusi terhadap upaya pengembangan sistem yang sudah ada menjadi sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien. Maka perlu adanya analisa terhadap sistem yang sedang berjalan sebagai acuan untuk tahap selanjutnya ataupun perbaikan. Saat ini PT. Lia Central Utama Tanjungpinang belum menggunakan sistem pendukung keputusan. Sehingga masih banyak terdapat kekurangan yang berpengaruh terhadap kinerja staf yang ada. 3.2.1 Pendaftaran Calon TKI Yang Sedang Berjalan 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diserahkan ke PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) dengan membawa surat kelengkapan yang harus dilengkapi seperti KTP, KK, Surat Nikah bagi mereka yang telah menikah, Ijazah (minimal SMP), surat izin oleh keluarga, keterangan Medical Check-Up. 2. Setelah melengkapi surat yang diperlukan calon TKI beserta kelengkapan akan diserahkan ke cabang PT. Lia Central Utama yang ada di daerah tersebut dan mengisi form TKI. 3. Setelah itu calon TKI akan dibuatkan Surat Berita Acara untuk dibuatkan KITKI (Kartu Identitas Tenaga Kerja Indonesia) oleh Disnaker (Dinas Tenaga Kerja)

52 4. Kemudian Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) setempat akan mengeluarkan surat PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) yang diajukan kepada kantor Imigrasi setempat untuk pembuatan paspor. 5. Pembuatan paspor harus bedasarkan kota dimana KTP (Kartu Tanda Penduduk) dikeluarkan. 6. Setelah melengkapi semua dokumen penting, calon TKI akan diberangkatkan ke PJTKI pusat yang berada di Tanjungpinang untuk proses lebih lanjut.

53 PROSEDUR BERJALAN PENDAFTARAN CALON TKI CALON TKI SPONSOR PJTKI CABANG DISNAKER IMIGRASI Syarat + Kelengkapan Syarat + Kelengkapan Syarat + Kelengkapan Laporan Data TKI & Kelengkapan TKI KITKI + Laporan Data TKI & Kelengkapan TKI Pengecekan Kelengkapan Form Pendaftaran Pembuatan KITKI Pembuatan Paspor Syarat + Kelengkapan T Lengkap KITKI Y Syarat + Kelengkapan Paspor + KITKI Form Pendaftaran Form Pendaftaran Pengisian Form T Pengecekan Form Form Pendaftaran Lengkap Y Form Pendaftaran + Syarat Dan Kelengkapan Catat Data TKI Buku Data TKI Buat Laporan Data TKI & Kelengkapan TKI Laporan Data TKI & Kelengkapan TKI Paspor + KITKI Gambar 3.1 Flowmap Berjalan Pendaftaran Calon TKI 3.2.2 Prosedur Pengiriman TKI Yang Sedang Berjalan 1. Di Tanjungpinang, setelah masuk di PT. Lia Central Utama. Mereka akan diserahkan ke BLK (Balai Latihan Kerja) untuk

54 dilatih dan dididik berdasarkan tata laksana rumah tangga. Cara merawat manula, cara merawat bayi, belajar berbahasa Inggris, dll. 2. Lama atau tidaknya masa pelatihan tersebut tergantung pada pengalaman pernah atau tidaknya berangkat ke luar negeri. Masa pelatihan di BLK maksimal selama 40 hari. 3. Di sela-sela pelatihan, calon TKI melewati beberapa proses dan wawancara oleh pihak BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia). 4. Kemudian setelah itu mereka akan menunggu permit/calling visa yang akan yang akan dikeluarkan oleh agent luar negeri. 5. Selanjutnya pihak PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) Tanjungpinang akan menguhubungi agent untuk kepastian berangkat. 6. Jika agent telah mendapatkan majikan dan menyetujui keberangkatan pihak PJTKI akan langsung menyiapkan TKI serta membawa seluruh berkas dan paspor ke pihak imigrasi pelabuhan Tanjungpinang untuk pengecekan paspor dan berkas. Jika tidak ada kendala mereka akan langsung diberangkatkan.

55 PROSEDUR BERJALAN PENGIRIMAN TKI KE LUAR NEGERI PJTKI CABANG PJTKI PUSAT BALAI LATIHAN KERJA BP3TKI AGENT SINGAPORE IMIGRASI PELABUHAN CALON TKI Paspor, KITKI, Dokumen Kelengkapan Paspor, KITKI, Dokumen Kelengkapan Laporan Data TKI Laporan Data TKI Surat Keterangan PAP Paspor, KITKI, Kelengkapan. Permit Paspor, KITKI, Kelengkapan. Permit Catat Buku Pelatihan dan Pembuatan Sertifikat Proses PAP Proses Pembuatan Permit Proses Pengecekan dan Pengecapan Pembuatan Laporan Sertifikat Surat Keterangan PAP Permit/ Calling Visa TKI Paspor, KITKI, Kelengkapan. Permit Laporan Data TKI Sertifikat Permit/ Calling Visa TKI Gambar 3.2 Flowmap Berjalan Pengiriman TKI Ke Luar Negeri 3.3 Analisis Dokumen 1. Formulir Pendaftaran Fungsi Sumber Struktur Data : Untuk mengetahui Data TKI : Bagian Admnistrasi : Nama, Tempat/Tanggal Lahir, No. KTP, Asal, Agama, Status Diri, Nama Ayah, Nama Ibu, Tujuan Kerja, Pernah Kerja Di, Sebagai, Lama Kerja, Umur Sekarang 2. Laporan Pengiriman TKI Fungsi : Untuk mengetahui pengiriman TKI

56 Sumber : Bagian Admnistrasi Struktur Data :Kode pengiriman, Tujuan, Tanggal, Jumlah Permintaan, Jumlah Dikirim 3.4 Analisa Kelemahan Sistem Saat ini PT. Lia Central Utama belum mempunyai sistem khusus yang digunakan untuk mendukung keputusan dalam memberangkatkan TKI. Sehingga dirasakan kurang optimal dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan yang berwenang untuk mengolah data tersebut. Beberapa kesalahan dalam pengolahan data : 1. Dalam memberikan informasi masih terkesan lambat dan memakan waktu yang cukup lama sehingga terjadi keterlambatan dalam memberikan informasi, seperti informasi pengiriman calon TKI dan data TKI. 2. Pemberian informasi data yang terkadang masih ditemukan kesalahan dikarenakan adanya pengulangan input data, seperti data TKI dan informasi tentang penyeleksian TKI. 3. Dalam membuat keputusan pengiriman dirasakan kurang efektif dan efesien. 3.5 Analisa Kebutuhan Sistem Dari analisa kelemahan sistem yang berjalan, maka dirasakan perlu untuk merekomendasikan dan merealisasikan sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat menunjang pekerjaan para karyawan yang dapat

57 menghasilkan data yang cepat, tepat dan akurat serta efektif sebagai pengganti sistem lama yang digunakan oleh PJTKI tersebut. 3.6 Analisa SWOT Dalam melakukan analisis atas strategi yang dapat dilakukan oleh metode yang di bangun, hal ini tergambar jelas ketika melakukan analisis SWOT sebagai langkah awal menuju pembuatan strategi yang tepat. Hal pertama yang dilakukan metode sumber kekuatan yang dimiliki oleh metode ini dan mungkin tidak dimiliki oleh metode lain. Kekuatan ini merupakan modal dari metode ini baik yang bersifat tangible dan intangible. A. Strenght (Kekuatan) 1. Penyeleksian TKI berdasarkan nilai sesuai nilai calon TKI dan kriteria yang ada. 2. Metode ini dapat membantu menyeleksi calon TKI lebih mudah. Karena hasil yang didapat lebih cepat dan mendekati. B. Weaknesses (Kelemahan) 1. Aplikasi ini hanya sebegai pendukung keputusan menyeleksi calon TKI, bukan untuk menentukan lulus atau tidaknya TKI. C. Opportunity (Kesempatan) 1. Dengan metode ini dapat meningkatkan nilai jual aplikasi tersebut. Dikarenakan hasil seleksi mendekati keputusan yang diinginkan. D. Threat (Ancaman) 1. Ancaman dari virus.

58 2. Kerusakan dari hardware yang digunakan. 3.7 Contoh Studi Kasus Profile Matching Di PT. Lia Central Utama, perusahaan tersebut akan mengirimkan seorang TKI tujuan Singapura. Dari beberapa calon yang telah mendaftar untuk bekerja akan dilakukan penyeleksian pengiriman, berikut adalah datadata pendukung penilaian penilaian pengiriman. 3.7.1 Aspek-Aspek Penilaian Sistem pendukung keputusan tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga pengguna yang dalam hal ini pihak perusahaan dapat menentukan aspek-aspek penilaian sendiri secara dinamis sehingga sistem pendukung keputusan tersebut bias dipakai lebih luas. Dalam kasus ini ada 3 aspek yang digunakan, yaitu : 1. Aspek Intelektual a. Konsentrasi, terpusat hanya mengerjakan apa yang harus dikerjakan dan diselesaikan. b. Kreatifitas, mampu menciptakan sesuatu yang baru seperti menu makanan. c. Antisipasi, pencegahan terhadap hal-hal yang buruk. d. Perencanaan, merencanakan apa yang akan dikerjakan sebelum atau setelah selesai pekerjaan yang satunya. 2. Aspek Kinerja a. Penampilan, memiliki penampilan yang rapi dan sopan.

59 b. Ketelitian, memiliki ketelitian dalam mengerjakan suatu pekerjaan. c. Tanggung Jawab, memiliki rasa tanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. d. Kerapihan dalam bekerja, mengusahakan agar selalu rapi sebelum dan sesudah bekerja. e. Penanganan masalah dengan majikan, dapat menangani atau menyadari kesalahan dengan majikan sehingga tidak terjadi masalah yang berkelanjutan. 3. Aspek Attitude a. Keteguhan, keteguhan dalam beriman. b. Pengaruh, mampu memilih mana pengaruh baik dan buruk c. Kendali Perasaan, mampu mengontrol amarah atau emosi selama bekerja. Data TKI (nilai) yang akan dipromosikan : Tabel 3.1 Data Nilai TKI No Nama Aspek Penilaian 1 2 3 4 5 1 Suratmi Intelektual 4 3 4 3 Kinerja 3 2 3 2 2 Perilaku 4 3 4 2 Katiyem Intelektual 2 1 5 2 Kinerja 4 5 3 2 4 Perilaku 2 1 3

60 3 Ratih Intelektual 3 2 5 3 Kinerja 4 3 3 4 1 Perilaku 2 3 5 4 Ayu Intelektual 4 5 3 3 Kinerja 2 3 4 5 3 Perilaku 4 4 2 Standar kriteria yang diminta oleh perusahaan : Tabel 3.2 Standar Kriteria TKI Aspek Penilaian 1 2 3 4 5 Intelektual 4 3 5 3 Kinerja 4 2 5 4 4 Perilaku 3 4 4 3.7.2 Pemetaan Gap Kompetensi Gap yang dimaksud disini adalah perbedaan profil jabatan (nilai standar perusaaan) dengan nilai TKI atau dapat ditunjukkan dengan rumus yaitu : Tabel 3.3 Rumus Pemetaan Gap Kompetensi TKI Gap = Nilai TKI Profil Kriteria

61 1. Kapasitas Intelektual Tabel 3.4 Kapasitas Intelektual TKI Nama 1 2 3 4 Suratmi 4 3 4 3 Katiyem 2 1 5 2 Ratih 3 2 5 3 Ayu 4 5 3 3 Nilai Profil 4 3 5 3 Suratmi 0 0-1 0 Katiyem -2-2 0-1 Ratih -1-1 0 0 Ayu 0 2-2 0 2. Kapasitas Kinerja Tabel 3.5 Kapasitas Kinerja TKI Nama 1 2 3 4 5 Suratmi 3 2 3 2 2 Katiyem 4 5 3 2 4 Ratih 4 3 3 4 1 Ayu 2 3 4 5 3 Nilai Profil 4 2 5 4 4 Suratmi -1 0-2 -2-2

62 Katiyem 0 3-2 -2 0 Ratih 0 1-2 0-3 Ayu -2 1-1 1-1 3. Kapasitas Perilaku Tabel 3.6 Kapasitas Perilaku TKI Nama 1 2 3 Suratmi 4 3 4 Katiyem 2 1 3 Ratih 2 3 5 Ayu 4 4 2 Nilai Profil 3 4 4 Suratmi 1-1 0 Katiyem -1-3 -1 Ratih -1-1 1 Ayu 1 0-2 3.7.3 Pembobotan Setelah diperoleh nilai gap pada masing-masing TKI, setiap profil TKI diberi bobot nilai dengan patokan tabel bobot nilai gap.

63 Tabel 3.7 Pembobotan Nilai No Selisih Bobot Nilai Keterangan 1 0 5 Tidak ada selisih (Kompetensi sesuai dengan yang dibutuhkan) 2 1 4.5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level 3-1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level 4 2 3.5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level 5-2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level 6 3 2.5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level 7-3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level 8 4 1.5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat/level 9-4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat/level

64 1. Nilai Bobot Aspek Intelektual Tabel 3.8 Nilai Bobot Aspek Intelektual TKI Nama 1 2 3 4 Suratmi 5 5 4 5 Katiyem 3 3 5 4 Ratih 4 4 5 5 Ayu 5 3.5 3 5 2. Nilai Bobot Aspek Kinerja Tabel 3.9 Nilai Bobot Aspek Kinerja TKI Nama 1 2 3 4 5 Suratmi 4 5 3 3 3 Katiyem 5 2.5 3 3 5 Ratih 5 4.5 3 5 2 Ayu 3 4.5 4 4.5 4 3. Nilai Bobot Aspek Perilaku Tabel 3.10 Nilai Bobot Aspek Perilaku TKI Nama 1 2 3 Suratmi 4.5 4 5 Katiyem 4 2 4 Ratih 4 4 4.5

65 Ayu 4.5 5 3 3.7.4 Perhitungan Dan Pengelompokan Core Dan Secondary Factor Setelah menentukan bobt nilai gap untuk ketiga aspek, yaitu setiap aspek dikelompokkan menjadi 2, yaitu kelompok core factor (faktor inti) dan secondary factor (faktor pendukung). Faktor inti penilaian 65% dan yang menjadi faktor inti adalah : Tabel 3.11 Core Factor (Faktor Inti) TKI Intelektual 1 2 Kinerja 1 3 Perilaku 2 3 Faktor pendamping penilaiannya (Secondary Factor) 35% dan yang menjadi nilai pendamping adalah : Tabel 3.12 Secondary Factor (Faktor Pendukung) Intelektual 3 4 Kinerja 2 4 5 Perilaku 1

66 Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.13 Rumus Core Factor (Faktor Inti) Tabel 3.14 Rumus Secondary Factor (Faktor Pendukung) 1. Aspek Kapasitas Kecerdasan Core Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu

67 Secondary Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu 2. Aspek Kapasitas Kinerja Core Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu

68 Secondary Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu 3. Aspek Kapasitas Perilaku Core Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu

69 Secondary Factor a. Suratmi b. Katiyem c. Ratih d. Ayu 3.7.5 Perhitungan Nilai Total Dari hasil perhitungan setiap aspek, berikutnya dihitung nilai total berdasarkan presentase dari core dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap kinerja profil dan presentase persennya dapat ditentukan oleh pihak perusahaan. Dalam kasus ini, pihak perusahaan memiliki nilai 60% untuk faktor inti dan 40% adalah faktor pendukung. Adapun rumus menghitung nilai total adalah sebagai berikut : Tabel 3.15 Rumus Nilai Total Nilai Aspek = (Nilai Persen Core Factor x NCF) + (Nilai Persen Secondary Factor x NSF)

70 1. Aspek Intelektual Suratmi : Ni = (60% x 5) + (40% x 4.5) = 3 + 1.8 = 4.8 Katiyem : Ni = (60% x 3) + (40% x 4.5) = 1.8 + 1.8 = 3.6 Ratih : Ni = (60% x 4) + (40% x 5) = 2.4 + 2 = 4.4 Ayu : Ni = (60% x 4.25) + (40% x 4) = 2.55 + 1.6 = 4.15 2. Aspek Kinerja Suratmi : Nk = (60% x 3.5) + (40% x 3.66) = 2.1 + 1.464 = 3.564 Katiyem : Nk = (60% x 4) + (40% x 3.4) = 2.4 + 1.36 = 3.76 Ratih : Nk = (60% x 4) + (40% x 3.83) = 2.4 + 1.532 = 3.932 Ayu : Nk = (60% x 3.5) + (40% x 4.33) = 2.1 + 1.732 = 3.832 3. Aspek Perilaku Suratmi : Np = (60% x 4.5) + (40% x 4.5) = 2.7 + 1.8 = 4.5 Katiyem : Np = (60% x 3) + (40% x 4) = 1.8 + 1.6 = 3.4

71 Ratih : Np = (60% x 4.25) + (40% x 4) = 2.55 + 1.6 = 4.15 Ayu : Np = (60% x 2.4) + (40% x 4.5) = 1.44+ 1.8 = 3.24 3.7.6 Perhitungan Penentuan Nilai Rangking Hasil akhir dari proses profile matching adalah rangking dari TKI yang diajukan untuk mengisi suatu dikirimkan ke luar negeri. Penentuan rangking mengacu pada hasil perhitungan tertentu tergantung berapa aspek yang diadakan. Rumus dari penentuan nilai rangking adalah : Tabel 3.16 Rumus Nilai Rangking Rangking = (Nilai Rangking x Nilai Aspek1) + (Nilai Rangking x Nilai Aspek2) + (Nilai Rangking x Nilai Aspek3) Dari contoh kasus ini nilai aspek yang diminta adalah Intelektual 40%, Kinerja 30% dan Perilaku 30%. 1. Suratmi Rangking = (40% x 4.8) + (30% x 3.564) + (30% x 4.5) = 1.92 + 1.0692 + 1.35 = 4.3392 2. Katiyem Rangking = (40% x 3.6) + (30% x 3.76) + (30% x 3.4) = 1.44 + 1.128 + 1.02 = 3.588 3. Ratih

72 Rangking = (40% x 4.4) + (30% x 3.932) + (30% x 4.15) = 1.76 + 1.1796 + 1.245 = 4.1846 4. Ayu Rangking = (40% x 4.15) + (30% x 3.832) + (30% x 3.24) = 1.66 + 1.1496 + 0.972 = 3.7816 Maka dari aspek pehitungan yang telah dilakukan maka yang terpilih untuk dikirimkan ke Singapur adalah Suratmi.